Pagi itu disebuah Sekolah SMA Unggulan terdengar suara riuh anak - anak Ospek yang sedang dalam masa orientasi siswa bagai anak ayam kehilangan induknya karena terlihat bukan seperti siswa pada umumnya. Dan Hal itu merupakan suatu Hal yang lumrah bagi senior - senior mereka karena merekapun dulu juga mengalaminya.
" Yang rambutnya dikuncir Tali rafia kumpul di sebelah kanan yah.... Yang Ciwi - ciwiiii " terdengar suara aba - aba dari seorang panitia Ospek bernama Anton.
" Woy.... Lo cowok ngapain disono?!? mo gw kuncir juga lo??! " teriaknya lagi membuat seorang pria yang Salah jurusan ngibrit, lari ke sebelah kiri.
" Nah, yang pake tas karung goni barisannya jejer yang rapi dong.. Masa kalah sama yang cewek - cewek !?" kata seorang kakak kelas wanita bernama Suryana.
Di saat bel tanda istirahat berbunyi, para panitia dan yang lainnya pergi beristirahat dikelas masing - masing. Adapula beberapa anak Ospek Dan kakak senior yang memilih pergi ke kantin.
Terdengar percakapan siswa Ospek dari Meja kantin...
" Eh elo minta ijinnya gimana tadi, sama nyokap bokap papa mamah Ayah bunda?? " kata seorang pria kepada teman - temannya sambil meletakkan tas karung goninya yang bernama Bryan.
" Kalo gue sih ya... pamitnya normal - normal aja, tapi respon si papah tuh ya... " sambil berdiri seorang cewek berkata...
" Ini anak kok besar - besar tambah nyeleneh aja, ga ada kuncir yang lebih bagus apa? Karet sayur kek? mo masuk Sekolah apa Rumah Sakit Jiwa sih?" EL dengan menirukan suara Papanya yang memiliki rambut Cokelat diikat Tali rafia berwarna pink.
" Kalian Masih mending... Sa ini... mace bilang.. " kata seorang pria dengan rambut kribo sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
" Ini anak ada Salah makan apa?? Itu mama pu karung beras buat kasih makan ayam, mo dibawa pi Sekolah ?? Aduh Anak tolong hargai beta " lanjutnya dengan logat Timur yang bernama Jerry sambil tepuk jidat.
Anak - anak di kantin yang lainpun ikut terkekeh mendengarnya. Tiba - tiba seorang cowok berkata
" Lah... Aku dijewer Papa pagi - pagi, dibilangin.. beras buat fitrah ngapain dipindahin ke Rice box ?? gara - gara Aku panik kan, lupa.. kalo disuruh bawa karung buat dipakai jadi tas Sekolah ini hari " kata Tommy.
" Tau tuh... Senior makin aneh aja, Gue juga kelupaan tadi pagi. Terpaksa Tali rafia buat jemuran, gue gunting deh !!!" kata cewek dengan rambut dikepang Dua bernama Icha.
" Ha..ha..ha.. Sebentar pasti kamu dapat siraman rohani, pas pulang Sekolah " kata Tommy.
" Ya Mau gimana lagi... Daripada disuruh jalan bebek, gara - gara ga ikut aturan panitia Ospek kan ?!? " kata Icha yang membuat teman - temannya yang lain mengangguk lesu.
Tiba - tiba Bel Sekolah berbunyi membuat para siswa Ospek berjalan lambat ke arah lapangan setelah menghabiskan makanan dan minuman mereka. Saat semuanya berkumpul dengan Para panitia yang berjejer didepan siswa Ospek, salah seorang wanita bernama Ayu berkata...
" Keluarkan semua pulpen dan kertas kalian. Waktunya untuk minta tanda tangan sama Kakak kelas Senior. Usahakan minimal full Dua lembar halaman yah. Kuncinya... Berikan senyum terbaik kalian. Ok ?!? "
" Besok dikumpul ke Panitia yah... Dimulai dari Sekarang !!! "
" Ayo... Ayo... Buruan " kata kakak kelas dengan rambut hitam panjang terurai sambil bertepuk tangan beberapa Kali agar para siswa Ospek bergegas menuju kelas kakak senior lainnya.
" Ya Tuhan... Cobaan Apa lagi ini ?? " kata Icha sambil berjalan pelan.
" Udah... Ga usah sedih - sedih amat. Waktunya cuci mata Tau " kata EL yang menaikkan kedua alisnya sambil melihat kakak kelas yang tiba - tiba lewat didepannya dengan ciri - ciri Tinggi, Putih, mancung... Idola pokoknya.
" Astaga... Malaikat berwujud manusia kayaknya deh... Pasti jodoh gue " celetuk EL yang dibalas Icha dengan berkata...
" Hmm.. Malaikat pencabut nyawa elo Kali... " kata Icha dengan mengibaskan tangannya didepan wajah EL sambil berkata...
" Hehhh... Kok malah diliatin doang sih, kan kita lagi berburu tanda tangan?! " kata Icha berusaha menyadarkan EL yang sempat terhipnotis beberapa detik.
" Oh iya... Kok ga bilang Dari tadi sih Cha?? Kak... Tunggu..." teriak EL sambil mengejar pria yang tadi melewatinya begitu saja membuat Icha hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
Sementara ditempat lain...
" Eh itu cowok apa cewek sih ??? Kok pake bando tapi celana panjang?? " tanya Bryan pada temannya Tommy dan Jerry.
" Sudah... Ko kesana saja nanti baru bertanya " kata Jerry yang mencoba memberikan solusi.
" Panggil Mas dulu, kalo ga noleh.. baru panggil Mbak " kata Tommy menambahkan saran yang dibalas dengan kode oke menggunakan jarinya kemudian mendatangi seniornya.
" Mas... Boleh minta tanda tangannya ga ??? " kata Bryan sambil mencolek dari arah belakang kakak seniornya.
" Kamu panggil apa tadi?? Saya ga denger " kata kakak berbando itu berbalik Sekilas kemudian kembali membelakangi Bryan.
"Hmmm... Mbak, boleh minta tanda tangannya ga?? " Tanya Bryan Kali ini dengan volume agak keras tapi pada dasarnya kebanyakan Dari senior memang senang mengerjai siswa junior mereka.
Malah kakak tadi Pura - Pura bercerita seru dengan temannya yang isinya wanita semua, Hal itu tentu saja membuat Bryan menggerutu kesal.
" Dasar Budeg ??!! " jengkel Bryan sambil berjalan menjauhi kakak tadi namun terdengar oleh kakak berbando itu hingga dia mengeluarkan suara aslinya.
" WOY....!!! Ngomong apa lo barusan?? " kata kakak berbando itu dengan jantan membuat Bryan bergidik ngeri karena kerah bajunya ditarik.
Dua temannya malah tertawa terpingkal - pingkal dari kejauhan kemudian Pura - Pura tidak melihat.
Awas ya kalian berdua, batin Bryan.
Akhirnya si Bryan disuruh lari keliling lapangan Sekolah Lima Kali putaran setelah mendapatkan tanda tangan dari kakak cowok berbando tadi. Namun teman - teman cewek si kakak tadi juga mengisi bukunya Bryan dengan tanda tangan jadi dia menganggap tak masalah keliling lapangan asalkan tugas Dari panitia sudah selesai untuk hari ini.
Sedangkan Icha merasa lelah.. seharian mengikuti EL yang hanya mengejar kakak seniornya yang tampan saja untuk dimintai tanda tangan, tidak lupa untuk meminta nomer ponselnya juga.
Akhirnya bel pulang Sekolah berbunyi membuat para siswa Ospek merasa lega walaupun hanya separuh tanda tangan diperolehnya, namun sisanya mereka bisa mengarang bebas.
Sebelum pulang para siswa - siswi Ospek disuruh menambahkan atribut baru esoknya yaitu kertas karton yang diikat dan dikalungkan dilehernya dengan tulisan berisi nama, Umur serta cita - cita. Untuk dipakai keesokan harinya dipertemuan berikutnya bersama para panitia, agar mereka lebih mudah dalam mengingat siswa juniornya.
Tak lama kemudian mereka semua menuju ke parkiran, sisanya menunggu jemputan di halaman depan Sekolah dan dipinggir jalan. Tommy dan Jerry naik vespa butut berboncengan karena Rumah mereka searah sedangkan Bryan mengendarai motor Ninja putih yang merupakan hadiah ulang tahunnya pemberian dari orang tuanya seminggu yang lalu.
Sesampainya di rumah, EL langsung berlari menuju ke kamarnya setelah melepas sepatunya diruang Tamu akibat kelelahan berpanas - panasan dilapangan Sekolah. Dia langsung ketiduran di atas tempat tidurnya hingga beberapa jam berlalu dan tanpa disadarinya haripun mulai gelap.
Tok..tok..tok...
" EL, kamu ga makan malam nak?? Ini sudah waktunya malam loh " kata Bundanya dari luar kamar putrinya namun tak ada suara balasan dari dalam kamar membuat Bundanya mengetuk pintu lagi karena khawatir dan berkata...
" EL, kamu belum bangun tidur dari tadi siang ?? "
Suara bundanya membuat EL terbangun lalu mengucek - ngucek matanya dan merenggangkan kedua kaki serta tangannya lalu berkata...
" Jam berapa sih ?? Astaga !!! Gue ketiduran lama banget ". Setelah kaget melihat jam dinding dikamarnya EL pun berteriak...
" Iya Bun... Sebentar lagi EL turun ".
Bundanya pun hanya menggeleng - gelengkan kepalanya lalu turun menyiapkan makanan yang sudah dimasak bersama Bi Inah.
Setelah membersihkan badannya tak lama EL pun turun ke bawah untuk makan malam bersama.
Di Meja makan terlihat beberapa jenis makanan yang sudah tertata seperti Tempe bacem, Cah kangkung dan Ayam bakar yang menggugah selera. Kakaknya, AL dan bundanya telah duduk di kursi makan menunggunya sambil mengambil nasi dan lauk lalu dituangkan ke atas piring mereka masing - masing.
" Lelet banget sih, ditungguin dari tadi juga" kata AL sambil memegang sendok dan garpu bersiap untuk menyantap makanannya.
" Duluan aja, ngapain nunggu ?? Wleee " kata EL sambil menjulurkan lidahnya pada kakaknya yang membuat kakaknya mencebikkan bibirnya.
Merekapun menyantap makanan bersama lalu setelah makan mereka berkumpul diruang tengah sambil nonton TV. Tiba - tiba bundanya berkata...
" EL kamu itu tadi, jam segini baru bangun??? Lama banget tidurnya ".
" Iya bun, EL capek... seharian lari - lari dilapangan minta tanda tangan Artis " kata EL sambil melirik kakaknya membuat Bundanya menaikkan kedua alisnya.
" Ya elah Bun, Si EL itu capeknya kejar - kejar cowok cakep sambil modus. Gitu loh !! " kata AL sambil memukul pelan EL dengan remot TV di tangannya.
" Auw... " kata EL sambil mencubit tangan kakaknya.
" Ishh... Temen - temen elo tuh... Yang sok kecakepan mau dimintain tanda tangan, malah disuruh inilah itulah. Sok Artis " kata EL sambil menjauh lagi dari kakaknya biar ga ditimpuk.
" Lah elo juga minta tanda tangan, tapi nanya nomer hape kan ?? Ngaku loh !!! " kata AL sambil menunjuk Adiknya.
" Udah... Udah... Stop " kata bundanya melerai kedua anaknya.
" Terus besok kamu disuruh bawa apalagi ??? Jangan heboh sendiri ya kayak tadi pagi..." kata Bundanya.
" Iya... Tau tuh temen - temen Kak AL aneh mulu. Baru sehari udah stres EL-nya Bun " kata EL dengan wajah memelas membuat Bundanya, Ara mengelus rambut anak perempuannya.
" Kalo stres, ya jangan daftar Sekolah. Daftarnya ke Rumah Sakit Jiwa aja " kata AL lalu berdiri sambil ngibrit lari ke kamarnya dilantai atas, takut dilempari remot sama Adiknya.
" Ya udah kamu siapin dulu keperluan kamu buat besok, biar pagi - pagi ga repot. Trus ke Sekolahnya bareng kakak aja gimana ?? " tanya Ara pada anaknya.
" Ga mau ah, nanti malah rusuh lagi kalo sama Kak AL. Yang ada gue diturunin ditengah jalan lagi, Big No " kata EL sambil menggeleng - gelengkan kepalanya serta menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan.
" Ya udah terserah kamu aja, nanti dianterin Mang Dadang lagi kalo gitu " kata Bundanya yang mengerti sikap kedua anaknya yang memang jarang akur sehingga supirnyapun diberi tugas mengantar jemput anak perempuan kesayangannya itu.
KEESOKAN HARINYA
" Siapa nih yang telat?? ayo push up " kata ketua panitia Ospek bernama Wahyu yang pagi - pagi membuat para juniornya yang pria berolahraga sedangkan untuk wanita disuruh mencabut rumput disekitar pinggir lapangan.
" Udah pake bedak tebel, pagi - pagi glowing Gini... malah disuruh jadi cleaning service " sungut Icha yang dibantu temannya EL yang sedang mencabut rumput disebelahnya.
" Sabar aja, besok hari terakhir penderitaan kita Gaesss " kata EL mengingatkan teman - temannya membuat yang lainnya mengangguk setuju.
" Eh siapa tuh ??? " kata Bryan membuat teman - temannya yang lain menengok ke arah jam Dua belas yaitu ruang Kepala Sekolah. Ada anak perempuan bersama orang tuanya yang terlihat berasal dari kalangan menengah keatas, keluar dari ruangan Kepala Sekolah lalu setelah berjabat tangan langsung pulang menuju parkiran Sekolah.
" Murid baru paling..." celetuk EL membuat yang lain menatapnya.
" Bisa jadi... " kata Icha kemudian berpikir.
" Tapi enak banget dia, ga pake Ospek... langsung masuk aja. Kita udah menderita Banting Tulang kiri kanan, eh.. Dia lurus - lurus masuk kelas duduk Manis. Beuh " kata Icha mengeluarkan unek - unek dikepalanya.
" Iya juga sih " tambah Jerry yang tiba - tiba muncul dibalik pekarangan bunga. " Hah... Helm terbang, ngagetin aja " celetuk Tommy sambil mengelus dadanya akibat kaget melihat Jerry dengan rambut kribonya.
" Penasaran juga sih... gue sama orangnya, Kita lihat aja nanti " kata EL sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
" Ck..ck..ck.. Ini rumput mending kasih sa punya sapi sa, daripada dibakar bikin polusi " kata Jerry sambil melihat tumpukan rumput yang sudah dicabut teman - teman ceweknya.
" Bawa pulang saja semua, biar mace mu senang toh!!! " kata Tommy memberikan solusi.
" Yo, kebetulan tas karung goni dibelakang juga kosong. Biar lebih berguna toh, daripada mace tiap hari marah - marah terus " kata Jerry sambil bersungut - sungut membuat teman - temannya yang lain hanya menggeleng - gelengkan kepalanya saja tak tahu lagi harus berkata apa.
" Oke Semuanya kumpul dilapangan " teriak para panitia menggunakan Toa membuat Bryan Dan teman - temannya berlarian menuju kesana.
Tak lama para siswa berkumpul kemudian mendapat pengarahan dari panitia tentang seluk beluk sekolahnya sehingga mereka berkeliling bersama dibagi menjadi berapa regu sesuai jumlah panitia. Sebab masing - masing panitia memberikan arahan ke regunya tentang bagian Sekolah yang belum mereka ketahui.
Tak jarang mereka bertemu guru di kelas ataupun dtengah jalan sambil mengenalkannya pada siswa ospek agar melatih siswa bertegur sapa kepada guru mereka nantinya.
" Eh kakak elo tuh... " colek Bryan pada EL yang matanya mengikuti arah dimana kakaknya berada.
Terlihat kakaknya keluar dari toilet wanita dengan baju lusuh dan wajah kusut membuat EL menerka - nerka apa yang sebenarnya dilakukan kakaknya didalam toilet itu.
Pada saat bel pulang Sekolah berbunyi, EL yang berlari menuju ke arah pintu gerbang Sekolah diperlihatkan lagi pemandangan Kakaknya yang sedang melempar tas seorang wanita ke arah pot bunga. Namun kejadian itu berada diparkiran yang terlihat Masih sepi sebab belum semua kelas, pelajarannya telah berakhir. Lalu tak lama AL meninggalkan wanita berambut pirang itu dan mengendarai Ninja merahnya keluar dari gerbang Sekolah.
Yang membuat AL sempat melihat EL beberapa detik kemudian pergi begitu saja membuat seribu pertanyaan berada dipikiran EL.
Gue harus nanya dirumah nanti, batin EL sambil berjalan ke arah sedan hitam yang telah datang menjemputnya diluar gerbang Sekolah.
![](contribute/fiction/8401731/markdown/43406127/1712301892123.jpeg)
~~~ Elvina Mahesa Putri ~~~
![](contribute/fiction/8401731/markdown/43406127/1712304368064.jpeg)
Seperti biasa, EL pulang Sekolah dijemput oleh supirnya yaitu Mang Dadang yang setia menunggu didepan gerbang Sekolah SMA N 1 atau biasa disebut juga dengan SMANSA. Dari sejak pulang Sekolah hingga malam hari dia tak menemukan kakaknya dirumah sedangkan Bundanya sedang keluar kota mengikuti Papanya yang sedang sibuk - sibuknya mengurusi Perusahaannya.
Namun ketika pagi tiba, Kakaknya sudah duluan pergi ke Sekolah kata Bi Inah yang telah menyiapkan sarapannya. Mereka untuk urusan pribadi tak terlalu ikut campur apalagi mengadu kepada orang tua mereka sebab mereka dipercayakan untuk mengatasi masalah mereka masing - masing agar lebih Mandiri kedepannya. Sehingga pemandangan yang dilihat EL di Sekolah masalah kakaknya hanya berputar dipikirannya saja.
Hari ketiga Orientasi...
" Karena ini hari terakhir Masa Orientasi kalian jadi kita adu bakat aja. Siapa disini yang punya bakat terpendam maju ke depan !! " Seru kak Anton panitia Ospek yang berperawakan tinggi dan berkulit putih serta care dengan siswa lainnya.
" Sa angkat tangan ato tidak e?? Kalo sa punya cerita lucu banyak sebenarnya..." kata Jerry diantara teman - teman Ospek lainnya. " Sudahlah, mending bakat yang itu dipendam saja biar tenggelam atau mengapung, terserah dia " kata Tommy sambil menepuk pelan bahu Jerry membuatnya pasrah. Sebab Tommy tahu cerita lucu yang dimaksud Jerry adalah cerita Mengenai seputar hewan ternak dan piaraannya seperti Sapi, babi dan anjing.
Sedangkan temannya yang lain ada yang maju untuk menampilkan stand up comedy, memainkan gitar sambil bernyanyi adapula yang bermain sulap dengan alat seadanya. Semuanya cukup menghibur dan membuat siswa senior serta junior berbaur satu sama lain.
Ketika bel tanda istirahat berbunyi, EL mendapati kakaknya berada di samping perpustakaan namun bukan untuk membaca buku tapi berkumpul dengan teman - temannya. EL kemudian mendekatinya namun tiba - tiba Kakaknya menarik tangannya untuk menjauh Dari teman - temannya agar tak mendengar pembicaraan mereka.
" Apaan sih, datang - datang kesini ??? " kata Kakaknya penasaran dengan apa yang diinginkan Adiknya.
" Kakak itu ga ada seharian dirumah kemarin kemana aja hah??? " kata Adiknya yang mengeluarkan unek - uneknya.
" Ya... Gue kan pengen bebas, kumpul sama temen - temen Gue lah. Makanya jangan kuper dong " kata AL sambil berdiri memegang Pagar disamping Perpustakaan.
" Trus kemarin keluar dari toilet cewek ngapain?? "
Tanya EL dengan tatapan menyelidik.
" Oh ...Ehm, Salah toilet. Bacot banget sih..!!"
" Dah ... Ah " kata AL mencoba melarikan diri.
" Eh tunggu... belom selesai " kata EL menahan lengan kakaknya namun ditepis begitu saja dan berlalu meninggalkan EL.
" Yuk... Cabut " kata AL mengajak teman - temannya kemudian pergi dari sana.
Ketika bel pulang Sekolah EL melihat lagi kakaknya yang tampaknya ada masalah dengan seorang perempuan yang kini berada diparkiran.
" Apaan sih...?? Gue mau pulang. Stop ikutin Gue "
" Paham lo ??? " kata AL sambil menunjuk wajah perempuan yang dari kemarin tampak bermasalah dengan kakaknya itu.
Kemudian AL meninggalkan wanita yang matanya terlihat berkaca - kaca itu. EL bersembunyi dibalik dinding sehingga tak terlihat oleh mereka.
Ada apa sih dengan mereka??, pikir EL.
Selama Papa dan bundanya keluar kota, selama itu pula AL pulang dan pergi seenaknya dari Rumah. Namun ketika EL ditanya oleh orang tuanya, dia hanya beralasan kalau kakaknya itu pergi belajar kelompok. Walaupun memang dasarnya AL selalu mendapat peringkat tertinggi dikelasnya.
Keesokan harinya
Siswa - siswi yang telah mengakhiri masa orientasi, saat ini mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas bersama gurunya masing - masing. Namun ketika pelajaran akan dimulai, Tiba - tiba masuklah seorang Bu Guru di dalam kelas EL.
" Anak - anak, hari ini kita kedatangan Siswi Baru. Ayo perkenalkan diri kamu " kata Guru itu kepada seorang perempuan berambut panjang yang menggunakan tas ransel hitam dan kets putih dengan seragam yang sama dengan mereka.
" Ehm... Perkenalkan nama saya Asmarani Clarisa Putri berasal dari SMP N 1 "
" Mohon bimbingannya. Terima kasih " kata siswi itu menutup perkenalannya.
" Kamu boleh duduk di... Samping EL. Baik pak, saya permisi " kata Bu guru itu setelah mencari bangku kosong yang berada di barisan kedua Dari depan lalu pamit kepada pak guru yang mengajar di kelas EL. Siswi itupun langsung menyimpan Tasnya dan duduk disamping EL serta mengikuti pelajaran dengan tenang.
Ketika bel tanda istirahat berbunyi, Icha yang duduk tepat dibelakang EL berkata...
" EL, ke Kantin yuk...!!! " membuat EL berbalik lalu mengangguk dan berjalan ke arah luar kelas.
Sesampainya disana ternyata Bryan, Tommy dan Jerry sudah duduk Manis di bangku kantin dengan masing - masing satu porsi bakso yang telah tersaji dihadapannya.
" Wah... Ga ngajak - ngajak nih !! Udah pada duluan ya " kata Icha yang menemui Ibu kantin dengan memesan dua porsi bakso dan dua es teh.
" Kelamaan sih, keburu laper tuh anacondanya Jerry " celetuk Tommy melirik temannya yang sedang asyik makan bakso sambil menyeruput kuahnya.
" Sa tara punya Anaconda ya, Tapi kalau cacing dikebun belakang banyak. Buat mancing ikan " kata Jerry dengan santainya membuat Bryan terbatuk - batuk.
" Uhuk..Uhuk... Lagi makan mie bakso malah ngomongin gituan. Ih.. " kata Bryan bergidik jijik.
Tak lama kemudian bakso pesanan Icha dan EL datang. " Makasih ya bu " kata EL yang dijawab dengan anggukan oleh Ibu kantin. Namun di sela - sela makannya.. EL melihat perempuan yang bermasalah dengan kakaknya Dua hari kemarin, sedang berjalan dengan tangannya merangkul leher seorang pria disampingnya yang adalah panitia Ospeknya bernama Anton sambil bercanda bersama.
" Eh... Ngapain bengong?? Keburu dingin baksonya ntar " kata Icha pada EL yang kemudian menggelengkan kepalanya dan lanjut menghabiskan baksonya yang tinggal setengah porsi.
" Oh iya gue lihat... anak baru kemarin, yang habis Dari ruang Kepala Sekolah. Masuk dikelas elo ya Cha ?? " tanya Bryan yang kebetulan kelas mereka bersebelahan.
" Iya tuh, duduknya disamping EL.. Mana nggak tegur - tegur lagi. Ck.. Sombong banget " kata Icha yang telah selesai makan sambil menyeruput es tehnya.
" Masa sih...?? Apa harus kita Ospek juga nih ?? " Tanya Bryan melirik EL.
" Tunggu aja... Kita lihat aja dulu gimana tingkahnya.. Dua, tiga hari ke depan. Kalo agak barbar kita kasih Les privat dia " kata EL kemudian menghabiskan es tehnya yang tersisa setengah gelas.
Tak lama bel masuk kelas pun berbunyi. Ketika mengikuti pelajaran terakhir teman sebangku EL berkata...
" Eh... Bentar Aku nebeng yah " katanya sambil berbalik menghadap EL membuat keningnya berkerut dan berkata..
" Emang Rumah kita searah ?? " Tanya EL sambil menaikkan sebelah alisnya.
" Iya... Kalo Dari arah Sekolahan, Rumah kamu dulu baru Rumah Aku " Kata cewek disampingnya yang kemudian berpikir..
" Oh iya, kita belum kenalan ya? Astaga !!! " kata cewek itu sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.
Hmmm baru sadar rupanya, pikir EL dengan senyum smirk-nya.
" Kamu udah Tau kan namaku Asmarani atau panggil Aku Asma juga boleh. Kalo kamu ?? " kata Asma sambil menyalami teman sebangkunya yang dijawab...
" Gue Elvina biasa dipanggil EL " kata EL datar.
" Hmmm.. Jadi Aku boleh ya, nebeng sama kamu bentar?? Biar sampai depan Rumah kamu aja " tanya Asma ragu - ragu.
" Boleh aja sih, lagian gue juga diantar jemput sama supir kok " jelas EL membuat Asma hanya mengangguk dan berkata.
" Oke " sambil memberikan tanda O melalui jarinya.
Tak lama Kemudian bel Sekolah berbunyi mereka pulang bersama sambil berjalan ke arah luar gerbang. Namun ditengah jalan EL dihentikan oleh motor Ninja merah kakaknya.
" Bentar, gue mo panggil temen gue ke Rumah. Jangan bilang bunda ya, Awas lo !!! " katanya kemudian melirik cewek disamping EL melalui celah helmnya lalu berlalu pergi meninggalkan mereka.
EL hanya diam saja tanpa respon sedangkan Asma menjadi bertanya - tanya dalam benaknya namun diacuhkannya ketika melihat Mobil jemputan EL sudah datang.
" Yuk masuk " kata EL kepada Asma dengan wajah dinginnya membuat Asma terdiam seribu bahasa hingga tiba didepan Rumah EL kemudian berkata..
" Makasih ya EL " lalu turun diseberang jalan sebelum Mobil sedan yang ditumpanginya berbelok masuk ke dalam Rumah EL.
EL hanya mengangguk kemudian memicingkan matanya saat Mobil berjalan untuk melihat dari arah jendela, Rumah yang ditempati Asma.
" Gede juga rumahnya " celetuk EL yang didengar oleh Mang Dadang lalu bertanya...
" Kenapa non?? " lalu dijawab sama EL
" Oh... itu Rumah di sebelah gede juga yah " sambil menunjuk ke arah samping rumahnya.
" Itu non ?? Pemiliknya cuma punya Dua anak. Tapi menurut orang disekitar sini sih agak galak orangnya " kata Mang Dadang sambil memarkir Mobilnya di garasi. " Hmm ... Gitu ya " kata EL sambil manggut - manggut lalu keluar dari sedan hitam dan memasuki rumahnya.
Kawasan perumahan kediaman EL tergolong elit namun EL Masih bertanya - Tanya tentang Asma yang tak membawa kendaraan sendiri atau diantar jemput Sekolah. Masa bodo ah bukan urusan gua, pikir EL sambil mengangkat kedua bahunya dan naik ke lantai atas dikamarnya.
Sorenya EL yang mendengar suara ribut - ributpun terbangun Dari tidurnya sambil menutup telinganya dengan bantal kemudian berkata...
" Apaan sih dibawah berbisik banget?? Pasti teman kak AL nih " sambil berdiri, EL yang hanya memakai Kaos pink dan celana pendek hitam kemudian turun ke bawah melihat apa yang terjadi disana.
Ternyata kakaknya membawa Dua temannya bermain PS diruang tengah namun volumenya sengaja dibesarkan karena orang tuanya sedang berada diluar kota.
" Woy.... berisik Tauuu " teriak EL dari arah tangga membuat teman - teman AL langsung menoleh yang ternyata Salah satunya bernama Anton dan yang satu lagi cowok yang pernah dimintai tanda tangannya pertama Kali bersama Icha. Pipi EL kemudian bersemu merah karena malu meneriaki mantan panitia Ospeknya dan senior yang dikatakan Malaikatnya waktu itu.
" Udah dikecilin nih... " kata AL sambil mengambil remot TV sambil mengurangi volumenya membuat EL berbalik arah kembali ke dalam kamarnya. Ketika pintu kamar telah tertutup...
" Duh... Bego banget sih mulut gue. Mana ada cogan lagi duh... Bisa berabe nih kalo ketemu di Sekolahan " kata EL sambil memukul pelan mulutnya namun jantungnya Masih deg - degan efek habis liat cogan alias cowok ganteng.
" Kak AL juga... bilang kek, mo bawa temannya yang mana. Biar aku dandan dulu gitu. Mana muka sama rambut sama - sama kusutnya lagi " kata EL didepan cermin Meja riasnya. Tak lama kemudian...
Tok..tok...tok
" EL... gue boleh masuk nggak ?? " teriak AL dari arah luar membuat EL yang masih jengkel membuka pintu kamarnya lalu berkata
" Apaan lagi sih ?? " dengan wajah juteknya namun seketika matanya melirik ke kiri. Disana ada temannya AL yang menurutnya seperti Malaikat itu. Astaga idola gue, batinnya EL kemudian menunduk Salah tingkah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!