NovelToon NovelToon

Anna N Mr Ben

Anna...Ben...dan Rebecca...

Sudah hampir dua bulan ini Anna bekerja sebagai maid dimansion mewah nan megah milik seorang Bilioner bernama Mr Ben..

Anna bekerja bersama lima belas orang maid lainnya yg dikepalai oleh seorang maid yang sudah cukup berumur.. tegas.. berwibawa namun cukup baik bagi bawahnya bernama Mathilda...mereka biasanya memanggil Mathilda dengan sebutan bibi mathilda

Anna dan lima belas orang lainnya bertugas membersihkan semua sudut ruangan mansion yang berjumlah tiga lantai tersebut...Anna sungguh menyukai bekerja di mansion ini karena gaji yang dia terima dua kali lipat jumlahnya dari gaji sebelumnya saat anna bekerja menjadi pelayan di sebuah restoran cepat saji..

Beruntung sahabatnya nya yang bernama Ester yang lebih dlu bekerja sebagai maid dirumah ini mengajak nya untuk ikut serta ketika rumah ini membutuhkan maid baru..

Setidaknya anna bisa membiayai hidup ibunya ..membayar kontrakan dan memberi sedikit upah kepada bibi Margaretha tetangga rumah kontrakannya yang selama ini membantu menjaga ibunya ..apalagi syarat utama bekerja di mansion ini adalah mewajibkan para maid nya untuk tinggal di mess belakang mansion..dan hanya boleh diperkenan kan keluar mansion seminggu sekali atau setelah mendapat ijin dari bibi Mathilda sebagai kepala pelayan..

Anna jg mulai sedikit sedikit menabung untuk persiapan ibunya menjalani operasi..

Seminggu dua kali anna selalu mengunjungi ibunya ketika sore menjelang malam hari..berbelanja memenuhi kebutuhan ibunya dan memastikan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan dan kesehatan ibunya terjaga dengan baik..beruntung bibi Mathilda sang kepala pelayan mengijinkan Anna untuk keluar mansion seminggu dua kali karna Mathilda tau Anna bekerja sembari mengurus ibunya yang sakit dan beruntung juga Anna memiliki bibi Margaretha tetangga yang selama ini menjaga ibunya ..serta para maid yang bersimpati dan ber empati kepada Anna sehingga tidak ada kecemburuan ketika Anna meminta ijin kepada Mathilda untuk keluar mansion dua kali seminggu mengingat maid yang bekerja disana hanya di bolehkan keluar mansion seminggu sekali.

Mr Ben..adalah seorang Bilioner..raja dari sebuah perusahaan raksasa Giant Enterprise Group...perusahaan yang disegani semua perusahaan..Karena Giant Group bergerak di segala bidang usaha baik dr Property..Tekhnologi...Mall dan Swalayan bertaraf internasional...

namun seperti kata pepatah bahwa tidak ada hidup yang sempurna..kehidupan Ben bak cangkang kosong dikarenakan sang istri yang dulu begitu dicintainya lebih mementingkan karier nya di dunia modeling dan kehidupan sosialitanya bersama teman teman jet set nya...

Sehingga Ben yang semula begitu mencintai istrinya perlahan mulai kembali menjadi pribadi yang dingin dan tak tersentuh..Ben selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja bekerja dan bekerja sehingga menjadikan Ben menjadi pribadi yang workaholic...

Kehidupan percintaan Ben dan istrinya yang bak jalan sendiri sendiri ini sebenarnya sudah tercium awak media...hanya saja apapun berita yang muncul tentang kehidupan pribadinya dengan istrinya Ben selalu dapat menekan pemberitaan awak media untuk sekedar menjaga nama baik nya dan nama baik istrinya...karena nama baik mereka berdua berpengaruh besar terhadap bisnis dan saham Giant group..

Rebecca Cloper...seorang model internasional ..penyanyi papan atas dan juga pemain film.. seorang artis multitalenta yang dulu mampu menggetarkan hati Ben remaja.. seorang wanita yg menapaki kariernya dengan perjuangan sendiri tanpa mau dibantu oleh Ben sang kekasih pada waktu itu..karena memang Rebecca benar benar memiliki kemampuan akting.. modeling.. dan memiliki suara emas yang memang tidak diragukan lagi...kemampuan dan ambisinya memang layak menjadikan Rebecca diva papan atas di dunia internasional...

Namun sayang... Rebecca yang dulu mampu menaklukan hati Ben karena kebaikan hatinya dan berbagai macam kemampuan dan keahliannya itu sekarang berubah setelah bergaul dengan kaum selebritis dan teman teman sosialitanya ..menjadikan Rebecca menjadi pribadi yang egois lupa akan tanggung jawab sebagai istri..dunia keartisan yang mengenal istilah "ada masa kejayaannya " membuat Rebecca bak takut akan kehilangan popularitas nya sehingga membuat Rebecca selalu menomor satukan pekerjaan tanpa perduli lagi kepada Ben ...

Ben sebenernya tidak melarang Rebecca untuk tetap berada di dunia entertainment hanya saja Ben meminta Rebecca berhenti bermain film karena itu menyita banyak sekali waktu..

Ben hanya ingin Rebecca mengambil job bernyanyi atau modeling yang hanya akan memakan waktu sedikit..

Tapi Rebecca terlalu keras kepala...Star Syndrome membuat Rebecca tidak lagi perduli sehingga pembahasan tentang pekerjaan ke artisannya selalu berujung pertengkaran dengan suami yg dulunya begitu mencintainya...

Rebecca akan selalu pergi meninggalkan Mansion jika ia dan Ben bertengkar..

Dulu awal awal terjadi pertengkaran Ben selalu membujuk Rebecca untuk kembali kemansion..hingga akhirnya Ben mulai lelah..dan membiarkan segalanya menjadi sesuai keinginan Rebecca...

Dan kini hal itu menjadikan Ben menjadi seseorang yang dingin dan menenggelamkan diri dalam dunia pekerjaannya...

Ben lelah dan hanya menjalani hidupnya bak robot...kondisi Ben sebenernya membuat kedua orang tua Ben Mr and Mrs Clinton meradang dan meminta sang putra untuk bertindak tegas terhadap Rebecca namun Ben belom menanggapi smua permintaan orang tuanya dan tetap memilih menenggelamkan diri dalam pekerjaan..

Kesedihan Ben dan wanita licik..

Hari ini berjalan seperti biasa .. Anna Ester dan para maid lainnya sudah sejak dini hari mulai membersihkan setiap ruangan dan sudut sudut mansion sesuai tugas masing masing..

Bibi Mathilda seperti biasa berjalan kesana kemari memastikan setiap pekerjaan maid sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing maid seperti yang pemilik mansion inginkan...

Jam sudah memasuki pukul tujuh pagi ..Ben keluar dari bathroom pribadinya dengan menggunakan bathrobe nya...sejenak berdiri didepan pintu lalu menghela napas panjang

Pandangan matanya berkeliling menyapu kamar tidurnya yang mewah namun terasa sepi..

Sambil berjalan ke walking closetnya dia berpikir ternyata selama usia pernikahannya yang sudah menginjak usia ke lima sebenernya kamar ini tidak pernah begitu hangat.

Sejak pernikahan dimulai kamar mewah mereka lebih banyak diisi perdebatan yang berujung pertengkaran dibandingkan kehangatan dan keromantisan Ben dan Rebecca..

Ben baru menyadari sungguh tidak ada keromantisan yang benar benar terjalin baik dikamar ini atau bahkan di mansion ini...

Obrolan yang baru menghangat atau keromantisan hanya berlangsung hanya sesaat..kemudian terganggu oleh telfon dari sang manager yang memburu waktu jadwal keartisan Rebecca hingga pada akhirnya berujung pada perdebatan atau bahkan pertengkaran..

Ben berdiri didepan kaca besar diruang walking closetnya ..sudah rapi dengan setelan jas berwarna navy dan sedang memasang jam tangan mewah keluaran brand ternama dari Swiss.. Richard Mille yang berharga fantastis hingga miliaran rupiah..

Lagi lagi Ben menghela napas panjang dan mulai melangkahkan kakinya keluar kamar mewahnya...

Ben menuruni anak tangga dan melihat Daniel sang asisten pribadinya sudah menanti di meja makan dengan segelas kopi americano kesukaannya....

"Selamat pagi tuan.." sapa Daniel..

"hmmm..."

Hanya kata itu yang keluar dari mulut Ben..lalu Ben mulai meminum kopi dan memakan sarapannya..

Pagi ini Mathilda menyiapkan Eggs Benedict untuk sarapan sang tuan muda..

Sajian bacon atau ham serta telur rebus ditaburi saos hollandaise memang salah satu menu sarapan yang disukai Ben sejak dulu..

Sesekali Daniel dan Ben terlibat percakapan pendek tentang pekerjaan disela sela sarapan mereka.

Yaaa Daniel memang setiap hari diwajibkan menemani sarapan Ben dimansion ketika Rebecca sedang tidak berada dirumah ..

Ben tidak mau merasa sepi dengan hanya sarapan seorang diri dimension yang megah ini..

Setelah sarapan keduanya melangkahkan kaki keluar untuk segera berangkat ke perusahaan ...para maid yang bekerja membungkuk menundukkan pandangan memberi hormat kepada tuan mereka yang melewati nya...

"Huuuuuft..."Ester menyenggol lengan Anna ketika baru saja Ben dengan diikuti Daniel melewati mereka..

"Anna ..Apa cuma aku saja yang menahan napas ketika berpapasan dengan tuan muda..??"

"Sungguh aura dingin itu rasanya menghentikan nafas ku.." ucap Ester ..

Anna hanya terkekeh mendengarkan ucapan Ester..." ya kau benar ...bahkan tidak ada satupun dari kita semua yang berani mengeluarkan sepatah kata pun kecuali bibi Mathilda..." Anna menimpali..

"Sayang sekali seperti ada bongkahan batu es dihati tuan muda kita yang tampan itu yaa...sehingga membuat aura disekitarnya mencekam..."

"Apa kau tau Anna ..aku pernah mendengar maid yang lain berbicara bahwa dulu tuan muda tidak sedingin ini..."

"dulu tuan muda adalah pribadi yang hangat..namun semenjak tuan muda menikah entah kenapa smua berubah..."

"Anna..apa kau pernah mendengar gosip tuan muda dan nyonya ..?Apa itu penyebab Tuan muda seperti manusia es yaa..? " Tanya Ester ke Anna

Anna hanya tersenyum mengangkat bahunya...

"Hmmmm...selama 4 bulan aku bekerja disini baru dua kali aku bertemu nyonya Rebecca..." ucap Ester kembali..."memang nyonya itu dirumah tidak selayaknya nyonya rumah ..hanya sibuk menelpon kesana kemari bergosip dan tertawa dengan teman temannya ...setelah itu dijemput temannya untuk sekedar hang out atau berbelanja ...aku pun tak habis pikir "..

"ekhm..ekhm .." suara bibi Mathilda seakan mendekati mereka.. Ester dan Anna kemudian. melanjutkan pekerjaan mereka..sesekali melirik satu sama lain...

Ada rasa takut jika bibi Mathilda mendengar pembicaraan mereka ...Ester dan Anna kembali melirik satu Sama lain

Beruntung bibi Mathilda hanya melewati mereka dan berjalan ke arah taman depan mansion...

Sebenarnya bibi Mathilda bukan tidak mendengarkan obrolan mereka..hanya saja bibi Mathilda terlalu malas untuk menegur mereka toh semua yang mereka bicarakan memang bukan sebuah rahasia Lagi dimansion ini...

Hanya saja bibi Mathilda percaya Anna dan Ester tidak akan membicarakan keburukan tuan muda mereka diluar mansion..karena memang sebelum bekerja di mansion ini semua maid sudah harus dinyatakan lulus Physical Test.. secara psikologis nya untuk menyimpan rapat apapun yang terjadi didalam mansion..

Dan juga mereka telah menandatangani kontrak yang berisi banyak point point perjanjian...

Yaa..Ben memang orang yang sangat teliti dalam mencari karyawan baik di perusahaan atau dimansion..

Sisi pemimpin dalam dirinya mengharuskan menyeleksi semua karyawan dengan seksama untuk menghindari drama dikemudian hari...

Hari semakin malam... Ben baru saja menyelesaikan meeting terakhirnya bersama seorang klien dari negara arab...

Alih alih kembali kemansion segera seperti malam malam biasanya entah kenapa malam ini Ben ingin sekali mengunjungi lounge yang berada di hotel tempat dia melakukan meeting dengan kliennya...

Ben ditemani Daniel naik kelantai atas dimana tempat lounge bar berada...setelah memesan Wine Chateau Lafite pada bartender Ben duduk termenung entah apa yg ada dalam pikiran penguasa kerajaan bisnis itu..dari pagi sebenarnya mood hati Ben sudah jatuh pada level terendah hanya karena profesionalisme pekerjaan yang mengharuskan Ben untuk menekan perasaan bad mood nya sejak pagi...

Setelah menyesap beberapa tegukan wine nya Ben tiba tiba berkata.. " Daniel pergilah...pulanglah.."

"Tapi tuaaan...." jawab Daniel

"Daniel leave me alone ...!!!( Daniel tinggal kan aku sendiri...!!).."

"Baiklah tuan aku akan menugaskan Dave untuk menjaga dan mengantar anda pulang .."

"No..no..cukup suruh Dave menunggu dimobil..aku benar benar ingin sendiri ...berhentilah mengkhawatirkan aku Daniel..."

"Baik tuan .." Daniel kemudian berdiri dan berjalan keluar dari lounge bar hotel berbintang tersebut..sebelum benar benar keluar dr lounge itu Daniel sempat berbalik badan dan melihat kembali tuannya sungguh dia merasa miris melihat tuannya yang sedang bersedih hati...

"Beeeeen..kau kah itu...!! "Seorang wanita cantik dan sexy tiba tiba menghampiri Ben dan duduk disebelah Ben..

Ben menghela nafas panjang..." Hi Sarah.." ucapnya..Sarah adalah teman Rebecca dan juga Ben semasa kuliah...

Sarah menyukai Ben terlebih dulu dari Rebecca namun cinta Ben saat itu ternyata hanya berlabuh pada Rebecca..

Sarah mengetahui bahwa hubungan Rebecca dan Ben tidak seindah dulu..Sarah sungguh seperti mendapatkan jackpot melihat Ben malam ini di lounge bar tempat biasa dia mencari laki laki tampan dan kaya raya..

melihat gelas Ben kosong Sarah melihat ke bartender dan berkata "berikan wine segelas lagi.." sambil mengedipkan matanya kepada bartender dan seakan mengerti kode wanita eklusif langgananya bartender itu mulai menuang wine kembali...

"Well ...apa yang membawa mu kemari Mr Benedict Clinton...?? "ucap Sarah mencoba membuka obrolan..

"Nothing...i just finished my meeting..."( tidak ada saya baru selesai meeting..)"

Sarah tau Ben berbohong..

Ben menyesap kembali wine nya...sembari menanggapi pertanyaan Sarah mengajaknya berbincang ..walau Ben malas untuk menanggapi setidaknya Ben masih memiliki sopan santun untuk menanggapi obrolan Sarah ...Ben berpikir akan meninggalkan lounge saat wine nya habis...

sepuluh menit berlalu Ben merasakan sesuatu dlm tubuhnya...Ben merasakan hawa panas dalam tubuhnya...

" Sial .!!!! "Ben mengumpat keras dan melihat tajam kedua orang didepannya Sarah dan bartender tersebut ...

"Ben are you okay...!!" ( Ben Apa kau baik baik saja..!!)"

"Jangan bermain main dengan ku Sarah....!!!" ucap Ben sambil meletakkan beberapa lembar dolar dimeja bartender...Ben bergegas pergi...tanpa menghiraukan teriakan Sarah

"Ben what are you talking about...!!"

Ketulusan Anna...

"Ben what are you talking about....!!" teriak Sarah

Ben bergegas menuju lift sembari menelpon driver nya "Dave tunggu aku didepan sekarang...!!'

Ben membuka pintu mobilnya dikursi belakang...kemudian berkata "dave..berapa lama kita butuh waktu sampai ke Mansion..??"

"Sekitar dua puluh lima menit tuan..."jawab Dave

"Make it quick Dave..!!" (persingkat waktunya Dave) buat jadi sepuluh menit...!!"

Dave melihat sekilas pada spion depan ke arah tuannya...tampak sang tuan duduk dengan gelisah bak orang kepanasan...

Dave ingin menelpon Daniel tapi sekarang bukan waktu yang tepat karna prioritas Dave saat ini mematuhi perintah tuan nya untuk segera sampai ke Mansion nya...

Dave semakin menekan pedal gas mobil tuannya...dan lima belas menit kemudian Dave sudah sampai di gerbang utama mansion..

Ketika Ben turun dari mobil dia sempat berkata kepada Dave "jangan kau telpon Daniel Dave biarkan dia beristirahat malam ini..." kemudian Ben bejalan dengan tertatih memasuki mansion nya

Sebelumnya di Mess para maid..

Setiap malam sesudah jam makan malam para maid harus sudah kembali ke Mess dibelakang mansion..Itu termasuk dalam point yang ada dalam perjanjian kontrak kerja mereka

Yaa...Ben memang melarang para maid dan pelayan lainnya untuk berada atau berkeliaran didalam mansion ketika selesai makan malam..

Dulu Ben membuat peraturan ini karena Ben ingin sebuah privacy untuk keluarga kecilnya tapi ternyata sekarang peraturan itu tetap Ben lakukan hanya sebagai pelengkap untuk Ben menyendiri dalam kesepiannya jika Rebecca sedang berkerja diluar negeri seperti sekarang.

Ben tidak ingin menjadi bahan olokan para pekerja dirumahnya atau Ben tak ingin orang lain mengasihaninya dalam kesendirian dirumah tangga yang Ben bangun..

Hanya bibi Mathilda satu satunya orang yang diperbolehkan Ben untuk berada didalam mansion setelah jam makan malam...karena bibi Mathilda adalah pengasuh Ben dari Ben kecil..

Ketika malam bibi Mathilda akan mendapat telpon dari penjaga gerbang utama Mansion bahwa tuan muda mereka telah kembali ..Setelah itu bibi Mathilda akan memastikan keadaan tuannya apa sudah makan malam diluar atau akan disiapkan makan malam dirumah...

Bibi Mathilda akan memastikan tuannya beristirahat didalam kamar nya dan setelah memadamkan semua lampu dan memastikan keamanan Mansion tuannya bibi Mathilda akan kembali ke Mess para maid..

Malam ini bibi Mathilda merasakan sakit kepala ...bibi mendapat telpon dari Daniel sang asisten bahwa tuan Ben kemungkinan akan pulang sedikit larut karena tuan Ben sedang menikmati wine di lounge bar hotel berbintang begitu laporan dr daniel...

Karena bibi Mathilda sakit kepala dan berpikir tuan Ben akan pulang sedikit larut bibi Mathilda memerintahkan Anna untuk masuk dan membereskan meja makan dan mengerjakan Apa yang biasanya bibi Mathilda lakukan..

"Baiklah bibi Mathilda ..."ucap Anna ketika bibi Mathilda menyelesaikan apa apa yang seharusnya Anna lakukan

"Tapi bibi...apakah aku harus Menganti baju ku dengan seragam maid ...?? "Tanya Anna kepada Mathilda karena Anna sudah mengganti baju nya dengan

baju tidur satin bertali satu yang tertutup dengan piyama bertali..karena biasanya Anna sudah berada dikamarnya didalam Mess maid pada jam setelah makan malam...

Bibi Mathilda menatap penampilan Anna dr ujung rambut sampai ujung kaki lalu berkata...

" tidak perlu Anna..kau hanya perlu melakukan apa yang aku jelaskan tadi ..."

"Itu tidak akan memakan waktu lama...lagipula tuan muda tampaknya akan pulang sangat larut nanti..."

"Nanti ketika tuan muda pulang mudah mudahan sakit kepala ku sudah hilang biar aku yang melanjutkan nya..."

"baik bibi..."

Anna langsung bergegas menuju mansion utama..

Membereskan meja makan namun tiba tiba terdengar langkah kaki orang yang terseok seok..

"Mathilda...apa itu kau..??"

Seketika Anna menoleh..dan melihat tuannya jalan tertatih dengan kemeja yang sudah terbuka dua kancing atasnya..

"Maaf tuan..saya Anna maid dimansion ini.."

"Kenapa kau...dimana Mathilda..??"

Bibi Mathilda sedang sakit kepala tuan ..bibi memerintahkan saya untuk menggantikan tugas bibi malam ini saja..ucap Anna sambil menunduk..

Ben berusaha melangkah namun obat yang dimasukan Sarah kedalam minumannya telah bekerja delapan puluh persen..

Keringat dingin sudah membasahi keningnya pertanda Ben sekuat tenaga menahan sakit dan menahan panas suhu badannya..

"BRAAK...!!"

Tiba tiba Ben hampir tersungkur...

Anna spontan berlari mendekat kearah tuannya..

"Tuan ..Apakah anda baik baik saja...??" Anna akan menyentuh Ben untuk menolongnya nya ..

"Jangan sentuh aku Anna atau kau akan menyesal..." ucap ben sambil berdiri dan berusaha berjalan kembali

Anna berpikir tuannya akan marah karena tak suka disentuh orang lain..Anna blom mengetahui bahwa Ben sedang melawan obat laknat itu..

"Tuan ..apa saya perlu memanggil orang lain... seperti bibi Mathilda atau tuan Daniel..??" tanya anna

"Tidak perlu kau hanya perlu menyiapkan air di bathtub ku Anna...sekarang...!! Buat air itu sedingin mungkin..."jawab ben

Anna bergegas naik kelantai dua dan memasuki kamar mewah sang tuan lalu ana mulai membuka kran air bathtub.. Saat sudah hampir penuh Anna kembali berlari menuju lantai bawah dan melihat tuannya sedang duduk dibawah tangga..

"Tu..tuan ...?? " Ucap Anna dia memanggil tuannya terbata karena takut Ben akan membentak nya seperti tadi..

"Anna tolong aku..."

Deg...

Anna termangu sejenak..tuannya meminta tolong kepadanya ...antara percaya dan tidak percaya Anna berdiri kemudian berjongkok didepan tuannya..

"Katakan tuan Apa yang bisa saya lakukan...??"

"Bantu aku keatas anna..."ucap Ben

Anna mengangguk dan langsung berusaha memapah Ben..sembari berjalan Ben bercerita..

"Anna seseorang memasukkan obat perangsang kedalam minuman ku..."

Anna terlihat sangat terkejut mendengar ucapan sang tuan muda..."bantu aku berendam dalam air dingin itu..bantu aku agar efek obat ini hilang..tolong aku Anna..."

Anna mengangguk dan berkata "baik tuan..." mereka sama sama sedang berjuang Anna berjuang memapah tubuh berat sang tuan muda..sedangkan Ben berjuang menahan hasrat ketika bersentuhan dengan Anna...

Anna menyadari hal tersebut karena Ben terlihat gelisah disampingnya dan Anna melihat bulir bulir keringat yang ada dikening Ben...

Anna tau betapa tersiksanya Ben...

Sungguh tuan Ben yang malang...pikir Anna

mereka telah sampai di bathroom kamar mewah Ben..Anna membantu Ben berbaring didalam bathtub..

Ben semakin menggigil..giginya gemeretuk menahan suhu tubuhnya sendiri ..Ben terlihat benar benar tersiksa...

"Anna..aku sudah tidak tahan lagi.." racau ben

Anna sungguh terlihat iba..tuan mereka sungguh benar benar tersiksa Anna tau satu satunya obat adalah melampiaskan Hasrat tuan mudanya..Anna pernah dengar dari obrolan teman temannya dlu bahwa obat perangsang yang kuat bisa merusak syaraf syaraf ditubuh manusia apabila tidak tersalurkan

Anna sungguh tak tega melihat tuan mudanya semakin tersiksa ..

"Anna aa..aku mohon bantu aku...a..aku su..sungguh tidak ku..kuat lagi...ucap Ben putus asa .."

anna berlinangan air mata sungguh ia paham akan kondisi tuannya tapi dia bingung harus melakukan apa ..

"Aa..Anna ...to..tolong akuuu..."kembali ana mendengar rintihan tuannya

Hati Anna semakin tersayat...dia sungguh iba melihat kondisi tuannya

Anna mendekat kemudian menyentuh jemari tuannya... dengan berlinangan air mata Anna berkata "Tuan aku akan membatu mu.."

Ben menatap kedua bola mata Anna yang berlinangan air mata ...sejenak Ben tau ada ketulusan ingin membantunya disana..seolah ingin menegaskan apa ucapan anna Ben kembali menatap dua bola mata itu..sesaat mereka saling menatap kemudian Anna dengan mantap nya mengangguk...

Kemudian bibir Ben menyambar bibir mungil Anna..menyesapnya lebih dalam lagi ..

seperti mendapat tenaga high voltase..tiba tiba Ben mengangkat tubuh Anna masuk kedalam bathtub menyobek baju anna dan meremas dua bukit Anna dengan sedikit kasar..

"Tuan aku mohon pelan pelan .."ucap Anna sambil berlinangan air mata...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!