" Nyonya ... Nyonya Duchess. Mengapa Anda melakukan ini Nyonya. Apakah hidup di kastel ini sungguh membuat Anda tersiksa sehingga Anda memilih jalan seperti ini?"
Sebuah raungan terdengar begitu nyaring dan tentu saja keras. Secara perlahan wanita yang sedang dikerubuti oleh beberapa orang yang berpakaian layaknya pelayan di cerita-cerita kolosal kerajaan itu membuka mata. Sinar matahari nan terik membuat matanya begitu silau.
" Eeeh, aku masih hidup kah? Bukannya tadi aku masih memanjat tebing dan sepertinya jatuh? Apakah masuk akal jatuh diketinggian itu tapi tubuhku baik-baik saja. Ugggh, sedikit nyeri sih kaki sama pinggangku. Tapi ... ini dimana ya?"
Semua orang yang ada di situ saling pandang. Mereka jelas sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Nyonya mereka.
" Huaaaa Nyonyaaaa, mengapa Nyonya seperti ini?"
Antie Nicole, dia adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang merupakan seorang atlet wingchun sekaligus penggemar olah raga outdoor salah satunya adalah panjat tebing. Ketika dia sedang melakukan hobinya itu, tiba-tiba tali yang ia tancapkan terlepas sehingga ia terjatuh. Dan ketika terbangun, ia sudah berada di tempat yang sungguh sangat berbeda dari dunia yang ia ketahui.
Antie yang merasa kebingungan dibawa kembali ke kamar. Antie sangat terkejut ketika melihat kastel yang menjadi tempat tinggalnya itu begitu luas dan megah. Bukan hanya itu, kamar yang ia gunakan pun sangat luas. Bahkan lebih luas ketimbang apartemen yang ia sewa.
" Bagaimana dokter keadaan Nyonya Duchess?"
" Nyonya Duchess tidak mengalami masalah apapun, hanya luka ringan di kaki dan keningnya saja karena terbentur batu. Selebihnya semuanya baik-baik saja."
Jawaban sang dokter tidak serta merta membuat pelayan tenang, pasalnya nyonya yang selama setengah tahun ini dia layani menunjukkan hal yang tidak biasanya. sebelumnya, jika terjadi apapun dengannya maka Duchess akan marah dan bahkan tidak ingin disentuh sama sekali. Tapi kali ini tidak, dokter dengan bebas memeriksa dan mengobati Duchess.
Sedangkan Antie, ia hanya diam di tempat tidur sambil melihat satu persatu orang yang ada di sana. Bingung kah dia? Tentu itu hal yang pasti. Dia sangat kebingungan dengan semua yang ia lihat, dan sebuah pertanyaan muncul, sebenarnya dimana ia berada saat ini.
" Maaf, kalau boleh tahu ini tahun berapa ya dan dimana tempat ini?"
" Apa Nyonya mengalami hilang ingatan, dia bahkan tidak ingat tempat tinggalnya," gumam salah satu pelayan.
" Ini tahun 827 kekaisaran Vervant. Apakah Nyonya Duchess Estrella De Agler benar-benar tidak mengingatnya?"
Jawaban dari dokter yang baru saja memeriksanya membuat Antie terdiam. Ia merasa tidak asing dengan kedua nama itu. Tapi saat dia berusaha mengingatnya, kepalanya terasa berdenyut. Semua orang yang ada di sana diminta keluar dan membiarkan Antie untuk beristirahat.
Tapi Antie tentu tidak bisa hanya duduk saja. Saat semua pergi, ia bangun dan berjalan menuju ke cermin. Betapa kagetnya dirinya saat melihat tampilan wajahnya sendiri. Wajah putih pucat, mata berwarna hijau ditambah rambut berwarna kuning keemasan. Sungguh cantik bagai bunga matahari yang ada di pandang nan luas.
" Woaaah cantik sekali. Apa ini diriku? Aku Antie berubah menjadi Estrella De Agler? Bentar, kayaknya aku pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya? Dan tadi kekaisaran Vervant, aku juga pernah dengar. Jika aku dipanggil Duchess, berarti aku sudah menikah. Dan suamiku seorang Duke, wait ... ini sungguh tidak bisa dimengerti."
Antie terus berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya yang luas itu. Eeeh, maksudnya kamar Sang Duchess Estrella De Agler. Ia masih mencerna dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya ini. Sudah jelas bahwa dirinya kini berada di tempat dan waktu yang berbeda dengan tempatnya sebelumnya. Dunia yang berbeda dengan dunia yang sebelumnya.
Setelah Antie mengamati, di tempatnya ini masih berbentuk seperti cerita kerajaan yang pernah ia baca dalam web novel atau drama di saluran berlangganan. Tapi apakah benar Antie berpindah dimensi setelah jatuh? Jika benar begitu, lalu jiwa Estrella yang asli pergi kemana? Itu lah pertanyaan yang berputar di kepala Antie saat ini.
Dia ingin segera pergi keluar dan mengamati keadaan sekitar, tapi jelas itu tidak bisa ia lakukan. Kondisinya terlihat parah bagi para pelayan yang menjaganya. Apalagi dia seorang Duchess, dimana dia termasuk orang yang dihormati dan dijaga. Setidaknya itu yang Antie tahu dari banyaknya web novel yang sudah ia baca.
" Tapi tidak mungkin kan ini adalah cerita novel? Masa iya sih aku masuk ke dalam novel, kan sangat tidak mungkin."
Bluk
Setelah lelah berpikir, Antie memilih untuk merebahkan tubuhnya. Tidak ia pungkiri bahwa dirinya sangat lelah dan ada beberapa bagian tubuhnya yang sakit.
Ketuplak ketuplak ketuplak
Suara kereta kuda dipacu dengan sangat cepat. Di dalamnya ada seorang pria yang menatap ke depan dengan tatapan datar dan dingin. Setelah mendapat kabar mengenai apa yang terjadi kepada istrinya, tanpa berkata apapun ia langsung meninggalkan kaisar yang sedang berdiskusi dengan dirinya. Ya, dia adalah Duke Dexter De Agler, seorang tyrant kejam yang dengan pedangnya sudah menumpahkan banyak darah. Keberhasilannya dalam perang dan membawa kemenangan bukannya disambut dengan baik oleh masyarakat tapi ia malah mendapatkan tatapan penuh ketakutan.
Kkhiiiiikkk
Kereta kuda itu berhenti tepat di depan kastel miliknya. Seorang butler atau kepalanya pelayan dan beberapa pelayang sudah menyambutnya di depan kastel dengan tubuh yang tegang.
" Apa lagi yang wanita itu lakukan," ucapnya dingin. Tatapan mata Dexter penuh dengan sorot kebencian. Dia bukannya membenci Estrella, tapi dia sedikit tidak suka dengan cara Estrella yang ingin selalu kabur dari katel.
" Y-yang Mulia Duke, Nyonya ... Beliau berusaha berlari masuk ke hutan yang ada di belakang kastel. Tanpa menggunakan alas kaki sehingga kakinya saat ini mendapatkan banyak luka. Dan kami menemukan beliau pingsan tadi, tapi~"
Kepala pelayan itu menghentikan ucapannya. Ia kebingungan menjelaskan kondisi Estrella yang menurutnya sedikit aneh.
" Tapi apa, kita bicara di dalam saja. Banyak mata yang mengawasi."
Kepala pelayan mengangguk patuh dan mengikuti Dexter masuk ke kastel. Dexter terus berjalan hingga sampai ke ruang kerjanya.
" Sekarang jelaskan."
Kepala pelayan lalu menjelaskan keanehan yang terjadi pada diri Nyonyanya. Melalui nyonya yang lupa ini tahun berapa, sifat yang banyak bicara tidak seperti sebelumnya hingga saat sang Nyonya diam saja ketika diobati oleh dokter, sungguh semuanya sangat berbeda dari sebelumnya.
" Apa kau sedang mengarang cerita kepada ku, Rober?" sergah Dexyer.
" Ti-tidak Yang Mulia, bagaimana saya berani berbohong. Saya bicara sesuai dengan apa yang saya lihat."
Dexter terdiam, sorot mata Rober menjelaskan bahwa dia tidaklah berbohong. Selama ini Ella memang selalu berusaha keluar dari kastel ini. Tapi tentu saja wanita lemah itu tidak bisa melakukannya. Sudah menikah selama 6 bulan tapi Ella belum bisa menerima pernikahan ini.
Ya, pernikahan ini adalah pernikahan politik. Estrella menjadi istri Dexter Si Tyrant kejam karena keluarga Count Osmund yang merupakan nama keluarga Estrella mengajukan Ella untuk dijadikan istri Dexter. Dimana sebenarnya itu juga adalah keputusan Kaisar Lucas Gerwyn sebagai hadiah atas keberhasil Dexter.
Titah kaisar jelas-jelas tidak bisa ditolak. Dan Count Clovis Osmund tentu sangat senang karena mas kawin yang diberikan oleh Duke sangat lah banyak. Begitu juga dengan Estrella, ia pun tidak bisa menolak dan dia harus rela menikah dengan seorang tyrant. Padahal ia begitu membenci Dexter. Rumor yang beredar bahwa pria itu sangat kejam membuat Ella tidak sudi dipersunting oleh sang duke.
" Haaah, aku akan melihatnya nanti. Kalau sekarang ku lihat pasti dia akan memperlihatkan wajah tidak sukanya. Padahal aku hanya ingin dia diam saja di kastel ini. Tapi sepertinya dia benar-benar tidak suka, jadi apa yang harus kulakukan padamu Ella?"
Dexter membuang nafasnya kasar. Ia tahu pernikahannya ini ditunggangi oleh politik dari Sang Ratu. Tapi Dexter memilih menerima, bagaimanapun titah kaisar adalah sebuah perintah yang tidak bisa ia abaikan atau ia acuhkan.
TBC
" Eughhhh .... ."
" Kau sudah bangun?"
Antie atau yang sekarang menjadi Estrella sangat terkejut. Ketika ia merenggangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas, terdengar suara baritone dengan nada rendah khas milik pria dewasa. Ia semakin terkejut saat melihat sesosok pria yang mungkin si empunya suara itu duduk di samping tempat tidurnya.
" Maaf, Anda siapa ya?" tanya Antie. Ia memiringkan kepalanya ke kiri sambil mengamati wajah pria itu. Meskipun suasana kamar itu remang-remang karena hanya tersorot dari cahaya bulan tapi Antie dapat mengetahui bahwa pria itu sungguh tampan. Ia berusaha menguasai keterkejutannya sehingga dirinya dapat bicara setenang mungkin.
Haaah
Terdengar sekali hembusan nafas kasar dari mulut pria itu. Tapi Antie seakan acuh, dia tidak mau berpura-pura mengenal karena ia yakin bahwa itu akan mempersulitnya dirinya sendiri nanti. Lebih baik dia bicara apa adanya.
" Kau sungguh tidak mengenalku?" tanya pria itu mencari kepastian. Tatapan tajam seakan menguliti lawan bicaranya membuat Antie sedikit menciut. Selama ini dia sering menghadapi lawan di arena pertarungan, tapi belum pernah menemukan sorot mata yang seperti itu.
Antie menggeleng cepat. Dia saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa dirinya bukanlah Estrella De Agler, Duchess dari kastel ini. Karena Antie tidak ingin hidup menjadi orang lain dan bersikap layaknya wanita itu. Meskipun saat ini wajah dan tubuhnya memang benar adalah Estrella De Agler.
" Apa kau tidak mengingat satu pun yang sudah terjadi? Haaah, aku adalah Dexter De Agler, suamimu," ucap Dexter frustasi. Ia tahu Estrella membencinya, tapi ia tidak menyangka Ella akan menggunakan cara seperti ini sekarang. Ya, saat ini Dexter masih mengira bahwa Ella sedang berpura-pura amnesia.
" Aaah berarti Anda Tuan Duke. Begini Tuan, mungkin Anda akan menganggap saya gila atau apa terserah, tapi wanita yang saat ini duduk di depan Tuan ini bukanlah istri Tuan. Nama saya adalah Antie Nicole, saya bukan orang dari dunia ini. Saya berasal dari dunia modern, jadi saya sama sekali tidak punya ingatan mengenai kehidupan Nyonya Duchess," papar Antie panjang lebar.
Doeeeeng
Kepala Dexter bagai dipukul dengan palu gada yang besar. Ia sungguh tidak mengerti omongan sang istri yang menurutnya sangat melantur. Dunia modern, bukan orang dari dunia ini, Antie Nicole, sungguh kata-kata yang tidak bisa ia cerna dengan otaknya yang sebenarnya cerdas.
Dexter De Agler, satu-satunya Duke di kekaisaran Vervant yang memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata manusia. Meskipun dia dijuluki sebagai seorang tyrant kejam, tapi semua faksi bangsawan mengakui bahwa kemampuan berunding dan strategi perang yang dimiliki adalah yang terbaik di seluruh benua. Maka dari itu negara-negara kecil tunduk dibawah kekaisaran Vervant tanpa berani mengusulkan perang.
" Sepertinya ini adalah cara barumu untuk pergi dari ku. Dan aku rasa kau benar-benar sakit sekarang, jika begitu istirahatlah. Aku tahu Ella bahwa kamu begitu membenciku dan ingin pergi dariku, tapi aku tidak bisa melepas mu. Di luar sana sangat berbahaya, dan kau tidak akan bisa hidup sendirian. Baiklah, kita akan bicara saat kau sudah benar-benar sembuh." Dexter langsung bangkit dari duduknya dan melenggang keluar dari kamar meninggalkan Antie.
Di atas ranjangnya Antie hanya termenung dan mulutnya menganga saat mendengar ucapan Dexter. Tapi jelas itu sudah bisa ia prediksi sebelumnya. Pasti Dexter tidak akan percaya dengan apa yang ia katakan.
" Haaah, aku harus bilang apa ini ya agar pria itu percaya dengan ucapanku? Apa aku harus hidup di sini untuk sementara waktu? Tapi apa yang terjadi pada tubuhku yang ada di dunia modern. Jatuh pada ketinggian itu, pasti tubuhku sudah remuk. Lalu, apakah aku mati dan selamanya akan berada di dunia ini. Argggh, tidak tahu lah. Sekarang lebih baik aku tidur saja lah, uuuh tapi perutku lapar sekali."
Antie melihat ke seisi kamar, ia menemukan makanan yang ada di meja. Ia pun bangkit dan mengambil makanan tersebut. Dingin, makanan tersebut sudah dingin karena mungkin disediakan sejak sore tadi dan ini sudah malam. Tapi Antie tetap memakannya untuk mengisi perut. Lagi pula dia sudah terbiasa memakan makanan dingin.
Di kehidupannya di dunia modern, Antie jarang sekali memasak. Ia memasak sesekali dan akan menyimpannya di lemari es. Itu karena kesibukannya berlatih. Sebagai atlet, dia harus sering berlatih bahkan tiap hari. Dan kegiatan mendaki gunung lalu panjat tebing merupakan hobinya yang lain di waktu senggangnya.
" Susunya juga sudah dingin, tapi tidak masalah karena ini jadi tidak jauh beda saat aku minum dari kulkas. Kenyangnya, waktunya tidur. Besok apa yang harus aku lakukan? Tapi tadi dia mengatakan bahwa istrinya itu membencinya. Apa itu alasan wanita ini kabur tadi siang ya? Sepertinya aku memang harus cari tahu bagaimana hubungan wanita ini dan pria itu."
Antie langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Secara perlahan matanya pun menutup dan ia mengarungi lautan mimpi. Di tempat lain tepatnya di ruang kerjanya, Dexter meskipun tidak percaya ucapan istrinya itu tapi akhirnya ia menjadi kepikiran. Bahkan ia menuliskan nama 'Antie Nicole' di kertas yang ada di depannya.
" Dari dunia modern, apa benar begitu? Tapi itu jelas mustahil bukan? Aku yakin dia hanya mencari-cari alasan untuk bisa pergi dari sisiku. Aku tahu kita tidak saling mencintai bahkan kamu begitu membenciku, tapi aku tidak bisa melepas mu. Itu sungguh akan membuatmu berada dalam bahaya. Kau yang lemah itu hanya akan jadi mangsa empuk bagi para predator yang ingin memanfaatkan mu. Tapi bagaimana aku menjelaskan hal itu, sedangkan setiap akan berbicara kau selalu menghindar. Kau begitu ketakutan bahkan hanya saat aku melihatmu. Huft."
Dexter memijit keningnya yang berdenyut. Dia memang dijuluki tyrant yang kejam, tapi sesungguhnya Dexter memiliki hati yang lembut dan penyayang. Hanya lingkungan yang membuatnya memiliki image dingin dan kejam dan juga apa yang dilakukan sang ayah sehingga membentuk kepribadian yang seperti itu.
Sraak
Sraak
Dexter kembali menajamkan matanya, sebuah kacamata kembali ia pakai untuk menyelesaikan perkejaan. Ini memang kebiasaan yang ia miliki. Dexter mengalami insomnia, dan ketika ia kesulitan tidur maka ia memilih untuk bekerja.
Tok! Tok! Tok!
" Yang Mulia, ini Erza Lennan. Saya membawakan teh untuk Anda." Erza Lennan adalah asisten pribadi dari Dexter. Dia merupakan orang yang biasanya mengurus semua pekerjaan sang tuan jika sedang tidak ada di tempat.
Selain Erza Lennan yang ada di sini Dexter, ada juga Jake Eberulf. Jika Erza mengurus soal administrasi atau pekerjaan yang berhubungan dengan kertas dan dokumen, maka Jake adalah seorang yang menggunakan pedang. Dia siap menjadi perisai dan pedang bagi Dexter. Kedua orang itu sungguh sangat setia, mereka melakukan sumpah setia kepada Dexter bahkan ketika usia mereka masih sangat muda.
" Apa Anda tidak bisa tidur lagi Yang Mulia, apakah ini karena Duchess?" tanya Erza, ia selalu merasa iba setiap melihat Dexter terjaga sendirian di ruang kerjanya.
" Bukankah ini sudah biasa Er, aku memang sulit sekali tidur. Apakah aku bisa memintamu untuk menyiapkan dupa tidur?"
" Tidak! Anda tidak boleh menggunakan itu terus menerus. Akan berbahaya bagi tubuh Anda."
Dexter hanya tersenyum simpul mendengar penolakan tegas dari Erza. Dia sudah tahu bahwa Erza akan bicara begitu. Dan sebenarnya dia juga hanya bercanda. Dexter, dia hanya akan menggunakan benda itu jika tubuhnya terlalu lelah.
Srupuuuut
Dexter meminum teh yang dituangkan oleh Erza. Ia menyenderkan punggungnya di kursi. Kembali, ia memikirkan mengenai kata-kata Estrella yang menurutnya sangat tidak masuk akal tapi membuatnya memiliki banyak pertanyaan.
" Er, tambahkan pengawalan di sisi Duchess. Dan amati gerak-geriknya. Minta adikmu Nori Lennan untuk menjadi dayang Ella mulai sekarang."
" Baik Yang Mulia, saya akan melakukan sesuai perintah Anda."
Ini adalah hal batu bagi Erza. DUke Dexter, sebelumnya tidak pernah menempatkan orang khusus di sisi Duchess. Meskipun berniat menjaga, tapi Duke hanya memerintahkan pengawalan yang sewajarnya saja. Namun sebagai bawahan Erza hanya bisa mengangguk dan menuruti perintah tanpa berani banyak bicara.
TBC
Chirp chirp chirp
Suara kicauan burung di pagi hari sungguh begitu enak di dengar. Embun yang masih menempel di dedaunan juga udara pagi terasa begitu menyegarkan.
" Huuuuuf haaaaah, segarnya. Pemandangan pagi memang yang terbaik. Makanya aku suka pergi mendaki, di kota mana ada suara burung. Yang ada suara bising kendaraan. Haaah segarnya."
Antie saat ini sudah berada di luar kamar tepatnya di taman yang ada di samping kastel. Ia yang terbiasa bangun pagi di kehidupan sebelumnya tentu sudah membuka matanya dari tadi. Meskipun Kastel masih terasa sepi, dia nekat untuk berjalan keluar sendiri. Namun agaknya dia tidak menyesal sama sekali karena mendapati sebuah taman yang indah dan tentunya luas.
Sebuah taman bunga dengan berbagai macam jenis dan warna. Ada sebuah air mancur di tengahnya dan Antie memilih duduk di bangku sambil menyenderkan punggungnya.
Ia memejamkan matanya sejenak dan mencoba mengingat kejadian kemarin. Tapi tetap saja Antie tidak bisa mengetahui apapun. Yang ia tahu hanya tiba-tiba dia berada di tubuh seorang Duchess. Meskipun samar-samar ia pernah mendengar nama-nama yang disebutkan oleh para pelayan dan dokter kemarin, tapi tetap saja dia tidak tahu lebih lanjut.
" Tapi ada yang mengganjal, kemarin itu seorang pelayan berkata, ' apakah hidup di kastel ini sangat tersisa sehingga memilih jalan seperti ini?' ya, aku ingat ada yang bicara begitu. Apa wanita ini, dia tidak bahagia di sini. Apa dia terpaksa ya ada di sini? Mari kita cari tahu perlahan-lahan. Tapi sepertinya aku harus menggerakkan tubuhku dulu deh."
Antie bangun dari duduknya, ia ingin mengambil ancang-ancang untuk berlatih tapi kemudian ia berhenti. Dilihatnya dirinya masih mengenakan sebuah gaun tidur. Tidak ada orang yang berolah raga dengan gaun tidur seperti itu, maka dari itu Antie memilih untuk kembali dulu ke kamarnya.
Drap! Drap! Drap!
Di dalam kastel sedikit keributan terjadi. Setelah Nori Lennan diminta sang kakak untuk menjadi dayang Estrella, ia pun berniat memberi salam pagi itu. Tapi ketika melihat kamar sang nyonya terbuka dan di dalam tidak ada siapapun, Nori langsung berlari mencari penjaga dan mengatakan bahwa nyonya mereka menghilang. Seisi kastel menjadi panik, semua pelayan dan ksatria dikerahkan mencari istri sang Duke.
" Nori, apa sudah ditemukan dimana Nyonya," tanya Erza. Ia terkejut ketika ada seorang ksatria yang mengetuk kamarnya dan memberi kabar bahwa Nyonya Duchess menghilang.
" Belum Kak. Apa Nyonya lagi-lagi melakukan itu?" ucap Nori khawatir. Bukan hanya sekali dua kali Estrella melakukan tindakan berbahaya.
" Hush, jangan bicara sembarangan. Sebaiknya fokus saja mencari Nyonya. Cari kesemua sudut kastel. Aku akan memberitahu Yang Mulia Duke tentang ini."
Nori mengangguk, ia lalu mencoba mencari sekali lagi di kamar. Sedangkan Erza, ia menuju ke kamar Dexter. Ia tahu mungkin saja Dexter baru bisa tidur, tapi hal ini harus cepat dilaporkan. Dexter pernah berpesan bahwa apapun yang terjadi kepada Estrella, mau sesibuk apapun dia harus diberi tahu. Jangankan tidur, ketika dia sedang berada bersama kaisar saja, Dexter langsung pergi saat diberitahu ada yang terjadi dengan sang istri.
" Yang Mulia, apa Anda sudah bangun?"
" Masuklah Er, ada apa?"
" Maaf Yang Mulia, Nyonya menghilang."
Sreeet
Tap! Tap! Tap!
Tanpa mengucapkan satu patah kata pun, Dexter langsung bangkit dari tempat tidur. Ia mengambil jubah tidurnya dan berjalan cepat keluar. Perasaan baru semalam ia merasa Ella sangat aneh dan ada sedikit yang berubah, tapi ternyata tidak. Ella masih sama saja, wanita itu tetap ingin pergi dari sisinya, begitulah yang ada di kepala Dexter.
Dexter langsung berjalan menuju kamar Ella, dan benar di sana kosong melompong. Wanita itu tidak ada, ia mengacak rambutnya dengan sangat frustasi.
Tap! Tap! Tap!
" Nyonyaaaaa!
" Astaga, Nyonya dari mana saja?"
" Eeeihhh, ada apa ini. Sepertinya sedang ada acara, mengapa pagi-pagi kalian sudah sangat heboh."
Antie, atau yang semua orang lihat saat itu adalah Estrella sedang mementingkan kepalanya. Wanita itu merasa aneh dengan atmosfir yang ada di udara saat ini. Apalagi saat melihat Dexter, pria yang katanya adalah suaminya itu berdiri di dalam kamarnya dan menatapnya tajam.
Badan yang memiliki tinggi sekitar 187cm, dada bidang bak atlet, Antie bisa melihatnya meskipun tertutup jubah, wajah tampan, rambut hitam legam dan bola mata merah, jelas membuat semua orang akan terpukau dengan ketampanannya. Antie sampai termangu, semalam dia sudah bertatap muka dengan Dexter tapi belum melihat sosoknya secara jelas.
" Semua kembali ke pekerjaan kalian, dan Duchess Estrella De Agler, masuklah ke kamar. Kita perlu bicara berdua."
Syuut
Tap! Tap! Tap!
Semua membungkuk memberi hormat dan segera meninggalkan tempat itu. Dari cara bicara Dexter, mereka tahu bahwa saat ini pasti banyak yang akan dibicarakan sepasang suami istri itu.
Braaak
Greeeb
Mata Antie membulat saat Dexter memegang kedua lengannya dan menatap matanya dengan tajam. Tapi detik selanjutnya Antie mengerutkan keningnya sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Dexter.
" Apa kamu tidak bisa sekalipun tidak membuat orang khawatir hah!" Dexter berbicara dengan sedikit berteriak. Tapi Antie tidak terkejut sama sekali, jika hanya seperti itu dia sudah biasa mendengarkannya. Bahkan pelatihnya bisa lebih keras berteriak. Tapi sebuah kesimpulan diambil Antie bahwa pria yang ada di depannya itu sangat mengkhawatirkan istrinya.
Antie tersenyum kecil yang mana membuat Dexter tercengang. Pasalnya selama ini wanita yang ia nikahi itu tidak pernah tersenyum sekalipun padanya.
" Tuan, maaf sudah membuat Anda khawatir, tapi saya tidak akan pergi kemana-mana. Saya juga tidak punya uang untuk kabur kemanapun. Saya akan di sini setidaknya setelah memiliki cukup uang untuk hidup sendiri."
Deg!
" Sebenarnya apa kamu katakan Ella! Kau adalah Estrella De Agler. Duchess Agler, kau bebas menggunakan uangku!"
Dexter benar-benar bingung dengan semua perubahan singkat yang terjadi pada Estrella. Ia bahkan sampai menghela nafasnya.
" Tuan Duke, saya kan sudah bilang semalam bahwa nama saya adalah Antie Nicole dan bukannya Estrella De Agler. Saya wanita yang datang dari dunia lain, dan saya bukanlah istri Anda meskipun wujud saya adalah istri Anda. Aduh saya bingung bagaimana menjelaskannya. Tapi yang jelas saya bukan Estrella. Jadi Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya seperti ini."
" Haaah, sungguh aku bisa gila dengan semua yang kamu ucapkan itu. Terserah kamu mau bicara apa. Kamu dari dunia lain, dunia modern atau dunia apapun itu terserah, tapi selama kamu adalah Estrella De Agler maka kamu adalah istriku dan Duchess Agler. Jadi jaga hal itu. Aku akan memanggil dokter, sepertinya kamu harus diperiksa lagi."
Dexter langsung membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Antie sendiri. Antie hanya menyipitkan matanya melihat tubuh Dexter yang semakin menjauh dan menghilang dari balik pintu. Ternyata semua ini sesuai dugaannya bahwa ia tidak akan bisa mudah keluar dari tempat ini.
" Jadi, sebaiknya apa yang harus ku lakukan. Apakah aku harus meniru drama-drama atau cerita-cerita di web novel yang aku baca selama ini. Membuat kontrak kerjasama dengan si pria? Ya Sepertinya tidak buruk."
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!