SWEET DADDY
CH 01
Suara nyaring itu mengganggu tidur seorang pria berusia 37 tahun yang masih begitu menikmati tidurnya
Jeon Jungkook
Sayang, ada apa hemm?
Jeon Jungkook
Daddy masih mengantuk
Jeon Jungkook
(ucapnya serak tanpa berniat untuk membuka kedua mata bulatnya)
hal itu membuat gadis cantik yang tengah berdiri disamping ranjang berdecak kesal
Jeon Rosé
Ck! daddy bangun atau aku siram eoh!
Jeon Rosé
(ancamnya sembari berkacak pinggang)
Sontak saja Jungkook memnuka matanya, sebab tahu betapa gilanya putrinya itu jika sudah mengancam
Jeon Jungkook
Baiklah baiklah daddy bangun
Jeon Jungkook
Ada apa sayang?
Jeon Jungkook
(ucapnya lembut sembari mengangkat satu tangannya untuk menyambut putrinya)
Jeon Rosé
(tolaknya dengan wajah merajuk)
Jeon Rosé
Daddy menyebalkan!
Jeon Rosé
Ini sudah pukul 10 pagi, daddy ingkar janji padaku!
Jeon Rosé
(sambungnya lagi dengan ekspresi semakin merajuk)
Jeon Jungkook
Daddy tidak lupa sayang
Jeon Jungkook
Kita akan pergi setelah makan siang nanti hmm?
Jeon Jungkook
Sekarang kemarilah, temani daddy tidur lagi
Jeon Jungkook
Daddy masih sangat mengantuk, tadi malam pulang sampai larut
Jeon Jungkook
(adunya kepada sang putri)
Jeon Rosé
(cemberutnya masih dengan wajah kesal)
Jeon Jungkook
Sungguh tidak mau hemm?
Jeon Jungkook
(memiringkan tubuhnya dan memandangi wajah putrinya yang cantik jelita)
Jeon Rosé
Daddy menyebalkan!
Jeon Rosé
Semalam berjanji akan berangkat pagi, tapi sekarang bilangnya setelah makan siang, duda PHP!
Jeon Rosé
(gerutunya kesal lalu keluar begitu saja meninggalkan Jungkook)
Jeon Jungkook
Sayang tunggu! mau kemana?
Jeon Jungkook
Temani daddy dulu!
Jeon Jungkook
(teriaknya sembari tertawa melihat gadis cantik itu menutup pintu dengan kasar)
Jeon Rosé
Aku tidak mau pergi dengan daddy lagi!! aku dengan uncle Jimin saja!
Jeon Rosé
(teriaknya dibalik pintu kamar Jungkook)
Jeon Jungkook
Gadis nakal!
Jeon Jungkook
Keras kepalanya tidak pernah berubah
Jeon Jungkook
Sebaiknya aku bersiap sebelum singa kecil itu mengamuk
Jeon Jungkook
(gumamnya sembari beranjak dari ranjang menuju kamar mandi)
Jeon Jungkook
Bibi melihat Rosè?
Jeon Jungkook
(tanyanya sopan kepada wanita paru baya yang menjadi asisten rumah tangga di rumahnya)
Bibi Lim
Nona Rosè baru saja pergi tuan, sepertinya dengan tuan Jimin
Bibi Lim
(sahutnya sopan pula)
Jeon Jungkook
Aku susul mereka dulu bi
Jeon Jungkook
(bergegas melangkahkan kakinya)
Jeon Jungkook
Mereka berdua seperti sengaja mematikan ponsel
Jeon Jungkook
Ck keterlaluan!
Jeon Jungkook
(gerutunya di sepanjang jalan)
Sejak tadi Jungkook berusaha mengubungi kedua manusia itu, namun nihil tidak ada yang aktif
Jungkook tidak sengaja melihat Jimin dan Rosè sedang berjalan santai di trotoar sembari tangan gadis cantik itu menggandeng lengan pria di sampingnya, tidak lupa satu ice cream tengah ia genggam, melihat hal itu seketika Jungkook menepikan mobilnya dan menghampiri kedua manusia beda usia tersebut
Seketika gadis berusia 17 tahun itu menghentikan langkah kakinya, melirik kearah belakang untuk melihat siapa yang telah lancang mendaratkan kecupan dipucuk kepalanya
Jeon Jungkook
Gadis nakal, kenapa meninggalkan daddy hemm?
Jeon Jungkook
(mengangkat dagu Rosè dengan telunjuknya kemudian mendekatkan wajahnya pada putrinya itu)
Jeon Rosé
(decaknya kesal sembari menarik dagunya dari sentuhnan telunjuk Jungkook)
Jeon Rosé
Ayo uncle! disini panas sekali
Jeon Rosé
(sambungnya lagi sembari membalikkan badannya membawa Jimin sementara Jungkook ia hiraukan begitu saja)
Jeon Jungkook
Selangkah lagi kau melangkah, daddy tidak akan memberimu uang saku sampai hari kelulusanmu tiba
CH. 002
Jeon Jungkook
Selangkah lagi kau melangkah, daddy tidak akan memberimu uang saku sampai hari kelulusanmu tiba
Jeon Jungkook
(ancamnya berharap gadis itu berhenti dan beebalik padanya, namun dilahirkan jangkauan)
Jeon Rosé
Tidak masalah, aku bisa memintanya pada uncle Jimin
Jeon Rosé
Jangan lupa uncle juga kaya raya seperti daddy
Jeon Rosé
(sahutnya tanpa menoleh)
Jeon Jungkook
Ck anak itu!
Jeon Jungkook
(menatap kesal kepada Rosè dan Jimin yang terus berjalan meninggalkannya)
Park Jimin
Are you oke baby?
Park Jimin
Uncle lihat akhir-akhir ini kau terlihat sedikit tidak beres
Park Jimin
(sindirnya kepada gadis cantik yang sedang berbaring diatas sofa mewahnya)
Jeon Rosé
Aku sangat oke! dan sangat beres
Jeon Rosé
Yang tidak beres itu saudara uncle!
Jeon Rosé
(celetuknya dengan nada kesal)
Park Jimin
Bertengkar lagi?
Park Jimin
Ck! kau dengan daddy mu memang tidak waras!
Park Jimin
Apa tidak ada hal lain yang ingin kalian kerjakan selain daripada bertengkar?
Jeon Rosé
Aku waras, yang tidak waras itu daddy
Jeon Rosé
Aku tidak menyukainya, jelek dan sangat menyebalkan!
Jeon Rosé
Aku ingin ganti daddy saja!
Jeon Rosé
Bagaimana kalau uncle saja yang menjadi daddy ku, lalu daddy jadi uncle ku
Jeon Rosé
(pintanya begitu polos)
Park Jimin
Hah! tidak Rosè, terimakasih
Park Jimin
Uncle tolak, uncle belum siap memiliki putri sepertimu
Park Jimin
(tolaknya tanpa basa-basi pada keponakannya)
Jeon Rosé
(cemberutnya menatap Jimin)
Jeon Rosé
Ya sudah! lagipula aku tidak mau menjadi putri uncle
Jeon Rosé
Ternyata kalian sama jeleknya dan menyebalkan!
Park Jimin
Gadis nakal, sekarang katakan ada apa denganmu hmm?
Park Jimin
Apa benar sedang bertengkar dengan daddy mu?
Jeon Rosé
Kami tidak bertengkar
Park Jimin
Lalu kenapa kau mengabaikanya?
Jeon Rosé
Seharusnya pertanyaan itu uncle berikan kepada daddy, bukan padaku
Jeon Rosé
Daddy yang mengabaikanku, aku hanya mengimbanginya
Park Jimin
Jelas-jelas uncle lihat, kau yang mengabaikannya dan meninggalkannya begitu saja di pinggir jalan
Park Jimin
Sudah seperti kekasih ditinggal selingkuh saja daddy mu itu
Park Jimin
(candanya namun tidak membuat Rosè tertawa)
Jeon Rosé
Ck! aku tidak bisa teetaaa dengan candaan uncle!
Jeon Rosé
Lagipula salah daddy ingkar janji padaku
Jeon Rosé
Daddy berjanji akan menemaniku membeli buku pagi tadi, tapi dia malah tidur dan mengabaikanku
Jeon Rosé
Daddy mengatakan perginya siang saja alasannya lelah karena pulang lembur tadi malam
Padahal aku tahu daddy begadang sebab sedang berbicara dengan duyung daratnya melalu telefon
(mencurahkan segala isi hatinya)
Park Jimin
Hah! duyung darat?
Park Jimin
Alena calon mommy tirimu Rosè, seenaknya kau menamai calon istri daddy mu
Park Jimin
(sahutnya dengan tawanya)
Jeon Rosé
Tante Alena memang mirip dengan duyung darat, kakinya runcing kepalanya kecil jalannya juga geol-geol
Jeon Rosé
Sama seperti duyung berenang hanya saja tante Alena di darat, yasudah duyung darat
Park Jimin
(tertawa kencang)
Park Jimin
Kaki Alena jenjang, bukan runcing Rosè, astaga anak ini!
Park Jimin
(masih tertawa)
Jeon Rosé
Tapi aku melihatnya runcing bukan jenjang
Jeon Rosé
(timpalnya lagi tidak Terima akan penjelasan pamannya)
Park Jimin
Sebenci itu kau pada Alena, sampai menamainya duyung darat
Park Jimin
Kalau kau tidak menyukainya, tinggal katakan pada daddy mu untuk tidak menikahinya
Park Jimin
(usulnya tanpa basa-basi)
Jeon Rosé
Aku tidak membencinya, hanya saja-
Jeon Rosé
Semenjak daddy bertunangan dengannya, daddy jadi lebih sering mengabaikanku
Jeon Rosé
Aku tidak suka diabaikan oleh daddy
Jeon Rosé
(suaranya tiba-tiba berubah pelan)
Park Jimin
Hey cantiknya uncle bicara apa hemm?
Park Jimin
(beranjak dari kursinha lalu menghampiri Rosè yang masih berbaring diatas sofa)
Park Jimin
Bagaimana mungkin daddy my mengabaikan gadis kecilnya yang cantik ini
Park Jimin
Daddy mu hanya berusaha adil untuk putri kesayangannya dan juga calon istrinya
Park Jimin
Jangan berpikiran yang aneh-aneh sayang
Park Jimin
(mengusap surai gadis itu)
Jeon Rosé
Setelah daddy menikah, aku tinggal dengan uncle boleh?
Jeon Rosé
(menatap wajah rupawan pamannya)
Park Jimin
Tentu boleh sayang,
Park Jimin
Asalkan daddy mu memberi izin
Park Jimin
(mengecup kening Rosè penuh sayang)
Jeon Rosé
Terimakasih uncle
Jeon Rosé
(ucapnya senang sembari memeluk leher pamannya yang sedang berjongkok di depannya)
Park Jimin
17 tahun sudah, rasanya baru kemarin kau hadir di tengah-tengah keluargaku
Park Jimin
Kehadiranmu begitu menghidupkan segalanya, kau gadis yang berhasil di didik dan dibesarkan dengan baik oleh adikku
Park Jimin
Jadilah gadis yang penuh kasih sayang
Park Jimin
(batinnya sembari mengusap punggung keponakannya)
CH. 003
Jeon Jungkook
Rosè sudah pulang bi?
Jeon Jungkook
(memasuki pintu utama mansion mewahnya)
Bibi Lim
Sudah tuan, pukul 5 sore tadi nona Rosè pulang bersama tuan Jimin
Bibi Lim
(jawabnya sopan sembari membawakan tas kerja majikannya)
Jeon Jungkook
Sedang apa sayang, hemm?
Jeon Jungkook
(mengusap pucuk kepala putrinya setelah mendaratkan sebuah kecupan sayang disana)
Jeon Rosé
(terkejut dan melirik ke belakang)
Jeon Rosé
Daddy sangat tidak sopan, kenapa tidak ketik pintu dulu?
Jeon Rosé
(menatap Jungkook dengan wajah cemberut)
Jeon Jungkook
Tidak sopan darimananya? pintu kamarmu terbuka lebar begitu
Jeon Jungkook
Lagipula daddy masuk kekamar putri sendiri, untuk apa ketik pintu segala
Jeon Rosé
Ya terserah daddy saja
Jeon Rosé
(pasrahnya tidak mau berdebat)
Jeon Jungkook
Sudah makan belum?
Jeon Rosé
(hanya mengangguk)
Jeon Jungkook
Mandinya sudah juga?
Jeon Rosé
(lagi-lagi janga mengangguk)
Jeon Jungkook
Tapi masih bau sayang
Jeon Jungkook
(mengendus pucuk kepala dan pipi putrinya)
Jeon Rosé
Daddy mencium aroma daddy sendiri
Jeon Rosé
(sindirnya melirik wajah Jungkook yang berada disamping pipinya)
Jeon Jungkook
Rasanya tidak mungkin
Jeon Jungkook
(mengendus-endus ketiaknya untuk memastikan ucapan putrinya)
Namun tidak sedikitpun tercium aroma tidak sedap dari endusannya
Jeon Jungkook
Tudak ada bau apa-apa, sepertinya memang putri daddy yang bau
Jeon Jungkook
(candanya lagi sembari menciumi pipi gadis cantik tersebut)
Jeon Rosé
Daddy!! jangan menggangguku!
Jeon Rosé
(rengeknya sembari mendorong wajah ayahnya agar menjauh darinya)
Jeon Jungkook
Minta maaf terlebih dahulu, setelah itu daddy tidak akan mengganggumu
Jeon Jungkook
(ucapnya disela ciumannya di pipi Rosè)
Jeon Rosé
Aku tidak memiliki kesalahan pada daddy, hentikan daddy!
Kini Rosè tutup mulut Jungkook dengan kedua tangannya sehingga ciuman itu terhenti, namun sesaat Jungkook terpaku menatap ranum tipis nan merah merona milik Rosè, sekilas ia menelan saliva susah payah
Jeon Rosé
Sebaiknya daddy mandi, bau sekali
Jeon Rosé
(ucapnya pada sang ayah yang masih fokus menatapnya, bukan! hanya bibirnya)
Seketika jantung Rosè berdebar tak karuan saat bibir tipis Jungkook mendarat diranumnya, meski hanya berbentuk kecupan, namun ia merasakan sesuatu yang aneh di jantungnya, begitupun dengan Jungkook, pria itu seperti merasakan aliran listrik di pusat tubuhnya
Jeon Rosé
(mengerjapkan kedua matanya terkejut yang baru saja dilakukan oleh Jungkook)
Namun Jungkook masih diam dan kembali menatap ranum yang baru saja ia daratkan kecupan disana, sementara Rosè masih merasa aneh akan debaran di jantungnya
Bibi Lim
Maaf tuan, air hangatnya sudah bibi siapkan
Tiba-tiba suara wanita paru baya dari depan pintu kamar Rosè menyadarkan kedua manusia tersebut dari pikirannya masing-masing
Jeon Jungkook
Terimakasih bi
Bibi Lim
(mengangguk sopan lalu berlalu dari tempat tersebut)
Kemudian Jungkook kembali menatap Rosè yang masih duduk di kursi belajarnya
Jeon Rosé
Bibi sudah siapkan air hangat untuk daddy, sebaiknya daddy mandi sebelum airnya menjadi dingin lagi
Jeon Rosé
(mendorong perut Jungkook yang masih berdiri di sampingnya)
Jeon Jungkook
Baiklah, daddy akan pergi tetapi berikan satu kecupan
Jeon Jungkook
(mendekatkan pipinya di depan bibir Rosè)
Jeon Rosé
(memalingkan wajahnya kesamping)
Jeon Jungkook
Sungguh, tidak mau hmm?
Jeon Jungkook
(menjauhkan pipinya dari Rosè)
Jeon Rosé
(sahutnya masih memalingkan wajahnya membuat Jungkook tersenyum penuh arti)
Jeon Jungkook
Emmuaachhh!!!
Jeon Jungkook
Kenapa sayang? itu hukuman untukmu
Jeon Jungkook
Ya sudah daddy mandi dulu setelah itu temani daddy makan malam
Jeon Jungkook
(mengusap lembut pipi anak gadisnya lalu meninggalkannya)
Jeon Rosé
Tidak tidak! apa-apaan ini?
Jeon Rosé
Kenapa jantungku berdisco ria begini?
Jeon Rosé
Rosè sadar dia itu ayahmu! masa iya kau suka padanya, yang benar saja!
Jeon Rosé
(gumamnya sembari memukuli kepalanya pelan)
Jeon Jungkook
Tidak! Rosè putriku!
Jeon Jungkook
Tidak mungkin aku menyukainya, perasaan bodoh macam apa ini?
Jeon Jungkook
Kenapa rasanya berbeda
Jeon Jungkook
(gumamnya senantiasa menatap putrinya di layar ponsel miliknya)
Disaat matanya masih fokus menatap foto Rosè dilayar ponselnya, tiba-tiba benda pipih itu berdering, pertanda sebuah panggilan masuk, dan tertulis nama disana "ALENA". Bukannya mengangkat Jungkook malah melemparkan ponsel keatas ranjang lalu beranjak menuju kamar mandi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!