NovelToon NovelToon

Salah Memilih Jodoh

Lamaran Pernikahan

" Hendra kalau kamu bisa menjadikan Salma Elvira menjadi istri kamu, kami akan memberikan uang 10 juta rupiah!, dengan catatan kamu tidak boleh jatuh cinta sama dia !." Teman-teman Hendra memberikan tawaran yang sangat mengiurkan bagi Hendra.

Kerena Salma Elvira wanita cantik yatim-piatu sangat sulit didekati menurut mereka sombong padahal yang sebenarnya Salma Elvira minder.

Hendra seorang pemuda tampan nan rupawan bekerja di perusahaan besar dan ternama punya jabatan ok punya.

" Baik saya terima tantangan kalian, ingat setelah saya menikahi wanita yatim piatu itu kalian segerah berikan uang nya!." Mereka berempat tos sambil tertawa senang.

Mulai saat itu Hendra, memulai misi ya.

Hendra mendekati Salma Elvira yang setahu Hendra bekerja di sebuah rumah makan .

Salma Hanya gadis yatim piatu ,merasa senang diberikan perhatian dan kasih sayang dari Hendra. Salma merasa punya keluarga kembali, dia mempunyai harapan akan masa depan yang lebih baik bersama Hendra.

Semakin Hari hubungan Hendra dan Salma semakin dekat. Hendra seorang playboy mudah sekali menaklukkan hati Salma Elvira.

"Dek, malam ini kamu punya acara tidak? ." dijawab gelengan kepala oleh Salma karena dia sedang mengunyah makanan.

" Kita nonton ada film bagus, Abang sudah ada tiketnya!." Tentu Salma Elvira senang bukan kepalang, diajak nonton oleh cowok idaman para wanita. Apalagi Salma selama ini belum pernah dekat dengan seorang pemuda. Semenjak orang tuanya meninggal tetapi sampai sekarang jasad nya belum di ketemukan.

Salma hanya sibuk belajar dan mengelola rumah makan peninggalan orang tuanya. Tidak sempat memikirkan lelaki apalagi dia harus berjuang sendiri, hidup di ibu kota metropolitan.

Jam 7 malam motor besar Hendra sudah terparkir rapi di depan rumah sederhana peninggalan orang tua Salma." Tok tok, c Lik" pintu di buka oleh Salma dari dalam. " Deg" jantung Hendra berdetak lebih cepat melihat penampilan Sama malam ini sangat cantik.

Salma menggunakan riasan sederhana untuk mengimbangi penampilan Hendra yang tampan rupawan. " Duduk dulu bang!." Salma menunjuk kursi yang berada di luar. Salma tidak menawarkan Hendra masuk ke dalam rumah nya. Dia takut terjadi fitnah apalagi dia hidup sendirian.

Tidak lama Salma datang dengan tas selempang, Soft Shoes membuat penampilan Salma cantik menawan hati. Lagi-lagi jantung Hendra berdetak tak menentu. Apalagi duduk berdekatan di atas motor.

Hendra melajukan motornya dengan kecepatan sedang, mereka berdua menikmati keindahan malam kota Jakarta.

Setelah beberapa menit di jalan akhirnya mereka sampai di bioskop yang ada di mal terdekat dengan tempat tinggal Salma .

Hendra memilih film romantis, karena Hendra sudah memiliki tiket jadi tidak perlu mengantri membeli tiket lagi.

Mereka berdua membeli minuman dan pop' crown sebagai teman mereka menonton.

Saat adegan berciuman Hendra " Dek , kita begitu juga!." Ajak Hendra dengan berbisik.

" Maaf bang kita belum halal, itu dosa." Salma menjawab dengan berbisik pula. " Kono itu dek, di jaman modern sekarang pasangan yang berciuman itu biasa. Malah ada yang melakukan lebih." Terang Hendra dengan sewot.

Semenjak misinya mendekati Salma, dia sudah lama tidak bersentuhan dengan seorang wanita. Membuat burung perkutut nya tersiksa, karena dia seorang pemain wanita. Ini pertama kalinya bagi Hendra berdekatan dengan seorang wanita tetapi tidak dapat apa-apa.

Tidak lama film pun selesai, Hendra mengantar Salma pulang ke rumah dengan selamat. Saat Salma turun dari motor, kembali Hendra ingin mencium Salma. Tetapi gerakan Hendra terbaca oleh Salma. Dengan gerakan cepat dan lincah Salma menghindar. Jiwa petualang wanita Hendra kian tertantang untuk menaklukkan Salma Elvira.

" Baiklah Abang pulang dulu." Hendra pergi meninggalkan rumah Salma menuju club' malam. Dia sudah tidak tahan belum mendapatkan pelepasan.

Ke esokan harinya Hendra menjemput dan mengantar Salma ke rumah makan tempat Salma bekerja. Hubungan mereka pun semakin dekat dan baik. Membuat Hendra kian gencar melakukan misinya.

" Dek, kita makan malam keluar malam ini!" Hendra melakukan pendekatan yang lebih kepada Salma. " Boleh bang, jam berapa Abang jemput?. Sekitar jam tujuh." Jam tujuh malam Hendra menjemput Salma. Setelah mengetuk pintu rumah Salma, lagi-lagi jantung Hendra berdetak lebih kencang.

" kenapa jantung ku selalu berdetak lebih kencang jika berdekatan dengan Salma?." Hendra bertanya dengan dirinya sendiri di dalam hati. Penampilan Salma malam ini sungguh sangat menghipnotis Hendra. Mata Hendra sampai melongo tak berkedip.

" Ayo bang kita berangkat takutnya, kemalaman pulang nya." Salma membuyarkan lamunan Hendra yang sedang bercumbu dengan Salma." Ah iya".

Mereka berdua pergi menggunakan mobil menuju restoran yang sudah di pesan oleh Hendra sebelum nya.

" Atas nama Hendra" Hendra berbicara dengan seorang pelayan. Kemudian sang pelayan mengantar mereka berdua ke meja yang sudah di pesan Hendra.

pelayan mengantar mereka ke meja yang sangat bagus menurut Salma. Meja menghadap taman, di taman ada air mancur ada lampu-lampu yang berkelip kelip. Tidak lama makanan mereka berdua sampai , mereka makan malam dengan tenang.

Disaat Salma memakan koe , dia menggigit sesuatu. Salma mengeluarkan benda tersebut dari dalam mulutnya ternyata sebuah cincin yang sangat bagus.

" Apa ini bang?. Salma Elvira maukah adek menikah dengan Abang?. Walaupun kita berkenalan belum terlalu lama tetapi Abang sudah yakin memilih kamu sebagai istri Abang." Hendra menggenggam kedua tangan Salma , mata mereka saling mengunci. Lama mereka saling memandang untuk menyelami perasaan satu sama lain.

Tidak sulit bagi Hendra untuk meyakinkan Salma bahwa cintanya tulus, Salma Elvira yang belum pernah dekat dengan seorang pria tidak bisa membedakan mana yang tulus dan mana yang hanya modus.

" Apa abang yakin dengan ucapan bang Hendra?. Salma hanya orang biasa anak Yatim piatu. Nanti Abang malu punya istri seperti Salma " Salma merasa ragu karena mereka belum terlalu lama saling mengenal.Tetapi melihat keseriusan Hendra membuat Salma menepis semua keraguan nya.

" Baiklah" mendengar jawaban Salma " cup" Hendra mengecup genggaman tangan Salma. Kemudian Hendra memasangkan cincin di jari manis tangan Salma Elvira. Cincin nya sangat cantik di tangan Salma ukuran nya juga pas.

" Terimakasih sayang telah menerima Abang, Abang sangat senang dan bahagia. Apa adek bahagia juga?" Di dalam hati Hendra dia sangat senang dapat duit dapat gadis perawan pula. Selama ini Hendra belum pernah mendapatkan perawan. Wanita yang diajaknya bercinta ternyata sudah blong semua.

" Ya Tuhan semoga ini akhir dari penderitaan Hamba ." Salma berdoa dalam hati.

Hendra tidak sabar menunggu dimana dia menggagahi tubuh Salma yang molek dan cantik masih perawan lagi . " Ha ha ha" Hendra tertawa senang dalam hati.

" Ayo sayang kita pulang!, " Hendra membayar makan yang mereka makan. Hendra dan Salma berjalan dengan bergandengan tangan.

Mereka berdua seperti pasangan yang saling mencintai. Sesampainya di mobil Hendra dengan segerah membukakan pintu mobil untuk sang calon istri. Setelah membuka pintu mobil Salma, Hendra menuju kursi kemudi. " c Lik" Hendra memasangkan sabuk pengaman untuk calon istrinya.

Hendra mengantar Salma pulang ke rumah dengan kecepatan sedang.

Bersambung......

Keromantisan Hendra

Hendra mengantar Salma pulang dengan selamat. Mereka sampai kerumah sudah pukul 22.30 waktu setempat.

Sesampainya di rumah Salma Hendra turun duluan. Hendra mengitari mobil menuju pintu arah Salma. " Silahkan tuan putri" Hendra membukakan pintu mobil untuk Salma dengan badan setengah membungkuk.

Perlakuan Hendra, membuat Salma yakin dengan keputusan telah memilih Hendra sebagai suaminya. Mereka berdua berjalan menuju teras rumah Salma dengan bergandengan tangan.

"Abang pulang dulu sayang" Salma mengangguk dan tersenyum manis " deg" jantung Hendra terasa mau terlepas dari tempat nya karena mendapatkan senyuman manis nan tulus dari Salma. Bodohnya Hendra belum menyadari apa arti dari degupan jantungnya yang berdetak lebih kencang bila ia berdekatan dengan Salma.

Saat Hendra ingin mencium bibir seksi nan menggoda milik Salma, lagi-lagi gerakan Hendra terbaca oleh Salma. Salma memberikan telapak tangannya sebagai pengganti bibirnya. Jadi nya Hendra mencium telapak tangan Salma. Melihat tingkah laku Hendra, Salma hanya geleng-geleng kepala.

" Kenapa cewek yatim-piatu ini sok jual mahal, sok kecantikan banget." Omel Hendra dalam hati. " Abang pulang dulu sayang. Besok pagi jangan pergi dulu sebelum Abang datang !, Abang ingin mengantar permaisuri pergi bekerja."

 Mendengar gombalan Hendra Salma menunduk malu dengan muka merah. Hati Salma mencair dan ke geer ran. Mudah sekali Hendra menaklukkan hati Salma.

Salma melihat mobil sang kekasih pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

" Semoga pilihan ku tidak salah." Salma masuk ke dalam rumah setelah berbicara sendiri. Tidak lupa dia mengunci pintu.

"Ha ha ha, bodoh sekali gadis yatim piatu itu. Hendra kamu memang the best pokoknya, apalagi soal menaklukkan hati wanita." Hendra memikirkan bagaimana caranya dia menikahi Salma tetapi tidak mengeluarkan uang sepeserpun.

Setelah mengantar Salma , Hendra pulang ke rumah orang tuanya. Hendra masuk tanpa mengucap salam atau pun menegur bibi pelayan yang membukanya pintu . Saat Hendak akan menginjakkan kaki di anak tangga yang pertama " dari mana kamu?." Suara bariton yang menegur Hendra.

" Papa tidak perlu tau , urus saja istri muda papa ! ." timpal Hendra tanpa menoleh. "Hendra dia ibu kamu". Papa Hendra berbicara dengan lebih tinggi. " Mama Hendra sudah pergi untuk selamanya, itu karena Papa berselingkuh dari Mama. Dan wanita yang jadi istri Papa penyebab nya. Wanita yang paling Hendra benci." teriak Hendra lebih tinggi dari suara Papanya.

Hendra berjalan setengah berlari menuju arah kamarnya yang ada di lantai dua. Sebenarnya Papa Hendra juga mempunyai perusahaan walaupun tidak sebesar perusahaan tempat Hendra bekerja.

Tetapi karena Hendra sangat membenci papanya, dia tidak ingin meneruskan perusahaan Papanya. Sedangkan adiknya hasil dari pernikahan Papanya dengan istri mudah seorang perempuan tetapi masih duduk di SMP kelas IX.

Hubungan Hendra dengan sang adik tidak dekat, tetapi dari lubuk hati Hendra dia menyayangi adiknya. Hendra tidak mau akrab dengan adik perempuan nya karena wajah adiknya sangat mirip dengan wanita perusak rumah tangga papa dan Mamanya.

Semenjak Mama nya meninggal karena serangan jantung, menyaksikan sang suami tercinta membawa anak beserta istri barunya pulang ke rumah. Dari saat itu Hendra mulai suka ke club' malam. Dan bermain dengan banyak wanita. Wanita ia jadikan hanya pemuas nafsu belaka. Apalagi Hendra diberikan wajah yang mendekati kata sempurna ditambah mulut manis penuh menggoda.

Tetapi setiap wanita yang ia ajak bercinta belum ada yang ia nikahi, wanita yang berhubungan dengan Hendra tidak ada yang memakai hati. Ibarat kata habis di pakai langsung buang seperti tisu di kamar mandi. Begitulah wanita di mata Hendra.

Keesokan harinya sesuai janji Hendra menjemput sang calon istri, hari ini misi Hendra mengajak Salma menikah tetapi tidak keluar biaya. Lagi pula niat Hendra sudah benar adanya menurut dia. Siapa tahu pernikahan nya seumur jagung sudah berpisah jadi dia tidak perlu rugi.

Hendra turun dari mobil menuju pintu rumah Salma dengan bersiul menggambarkan suasana hati nya yang sedang senang luar biasa. Belum sempat Hendra mengetuk pintu, Salma sudah keluar.

Penampilan Salma hari ini sangat anggun dan cantik. Terkadang terlintas dipikiran Hendra bagaimana caranya Salma membeli pakaian yang bagus kalau hanya bekerja di rumah makan.

" Jadi ngantar Salma bekerja bang?." Hendra jadi tersadar dari lamunannya mendengar pertanyaan Salama." Jadi dong sayang, tujuan Abang jauh datang ke mari hanya untuk adik seorang." Hendra mengandeng tangan Salma menuju tempat mobilnya terparkir.

Hendra seperti biasa membukakan pintu mobil untuk Salma seorang. Tangan Hendra melindungi kepala Salma saat memasuki mobil. Sungguh perilaku manis dan romantis Hendra membuat Salma jatuh ke dalam pesona Hendra. " C Lik" Hendra memasangkan sabuk pengaman mobil kepada sang calon istri.

" Apa kamu yakin dan percaya dengan Abang? " Hendra mulai menyelami perasaan Salma kepada nya. " Ia Salma percaya dengan Abang." Jawab Salma dengan pasti dan yakin.

" Sayang bagaimana kalau Minggu depan kita akad nikah dulu?.

Sebulan kemudian baru resepsi. Kita akad nikah tidak perlu mengundang orang terlalu banyak yang penting kita sah. Abang takut tidak bisa menahan diri kalau selalu berdekatan dengan adek. "

"Sedangkan tidak bertemu dengan adek Abang yang tersayang ini , hati Abang yang gelisah karena tak kuat menahan rindu." Hendra berbicara dengan menggenggam tangan Salma menggunakan tangan sebelah sedangkan tangan sebelah lagi mengemudikan mobilnya.

Lama Salma terdiam mempertimbangkan ajakan Hendra.

" Apa adek masih ragu dengan Abang?" Hendra berbicara dengan muka minta kasihan,hati Salma yang lembut mudah kasihan dengan terpaksa mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban dari ajakan Hendra untuk akad nikah.

" Yes " teriak Hendra dalam hati. Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sampai di tempat Salma bekerja. Lagi dan lagi Hendra ingin mencium bibir seksi nan menggoda punya Salma. Tetapi lagi dan lagi gerakan Hendra terbaca oleh Salma. Salma menutup bibir Hendra dengan tas selempang yang berada di atas paha Salma.

Walaupun dengan kesal Hendra tetap berprilaku romantis dan baik demi sebuah misi yang harus ia dapat kan.

Setelah mobil Hendra sudah tak terlihat lagi Salma bekerja seperti biasa. Dia mengecek persediaan bahan makanan yang ada di dapur." Boy kamu cek stok persediaan bahan masakan kita apa yang perlu kita beli !. Nanti kamu ajak siapa untuk menemani kamu ke pasar !." di jawab acungan jempol oleh Boy. Orang kepercayaan Salma.

" Oh ya Boy , jika ada orang yang bertanya tentang saya katakan saja saya pegawai di sini!. Ok kak Salma." Setelah itu Salma masuk ke dalam ruangan nya.

Salma mencoba membuat resep baru, supaya makan yang disediakan oleh rumah makan miliknya tidak ketinggalan zaman dan tidak membuat pelanggan bosan

" Salma fokus bekerja, dia mengecek pemasukan dan pengeluaran keuangan bulan ini. Terus dia juga merenovasi menu yang kurang di minati pelanggan rumah makan miliknya.

Bersambung . ..

Pernikahan

Sore harinya Hendra menjemput Salma di depan pintu rumah makan tempat Salma bekerja. " Siapa itu kak?, Sudah berapa hari ini menjemput kak Salma." Pegawai Salma yang paling kepo baik hati dan tidak sombong penasaran dengan atasan mereka yang diantar jemput cogan akhir-akhir ini.

Biasanya Salma cuek dengan cowok cowok yang suka mendekatinya. Salma hanya menjawab dengan senyum. "kakak duluan, jangan lupa sebelum pulang cek pintu dan semuanya!." Pesan Salma ke bagian kasir rumah makan miliknya. Di jawab acungan jempol oleh pegawai nya.

Salma menghampiri tempat Hendra menunggunya." Maaf lama menunggu bang, tadi Salma harus menyelesaikan pekerjaan dulu." Sesal Salma melihat sepertinya Hendra kesal karena menunggu lama. " Tidak apa-apa sayang , demi orang tersayang jangankan menunggu beberapa menit. Menunggu seumur hidup sampai mati pun Abang sanggup." Gombalan Hendra untuk Salma. Membuat Salma menunduk tersipu malu.

Seperti biasa Hendra membukakan pintu mobil dengan mesra penuh perhatian dan kesabaran. Wanita mana coba yang tidak akan terlena dengan perhatian dan kelembutan serta kasih sayang dari seorang pria. Termasuk Salma, dia yang biasa hidup sendiri, mandiri tidak sempat memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri. Diperlakukan dengan begitu baik oleh Hendra tentu hatinya kian terperosok ke dalam pesona Hendra.

Setelah Salma sudah duduk dengan nyaman dan tenang Hendra melajukan mobilnya.

Di tengah jalan Hendra kembali buka suara

"Sayang untuk biaya akad nikah kita nanti, Abang pinjam dulu uang kamu ya?. Uang Abang sudah habis Abang kirim ke kampung untuk pengobatan ibu Abang yang sedang sakit. Sedangkan gaji bulan ini belum cair." Hendra berbicara dengan mata berkaca-kaca, sambil menggenggam kedua tangan Salma. Untuk lebih menyakinkan Salma , Hendra sampai memberhentikan laju mobilnya.

Salma jadi delima, dengan permintaan Hendra. " Abang mohon sayang , Abang sangat mencintai kamu". Hendra berbicara dengan menunduk kan wajahnya dengan mata mengeluarkan air mata palsu sayangnya Salma percaya.

" I ya tidak apa-apa, bang pakai uang Salma dulu". Jawab Salma dengan membalas menggenggam tangan Hendra untuk memberikan kekuatan kepada sang kekasih hati sayangnya memainkan hati tulus Salma .

" Yes" Sorak Hendra dalam hati.

Hendra menghapus air mata yang turun di pipinya. " Terimakasih kasih sayang, setelah Abang gajian uang adek langsung Abang kembalikan." Hendra berbicara dengan begitu menyakinkan membuat hati Salma percaya apa yang dikatakan Hendra.

Tidak lama mereka sampai di depan rumah Salma. " Maaf sayang Abang sampai sini ". Hendra membukakan pintu mobil untuk sang kekasih, setelah Salma turun Hendra langsung melajukan mobilnya.

Hendra menemui ketiga temannya di tempat biasa mereka bertemu. " Nah ini teman kita yang paling ganteng muncul juga setelah ditunggu-tunggu." Teman Hendra yang rambutnya a b c d Abri bukan cepak doang.

" Sabar dong, saya lagi menjalankan misi yang kalian berikan. Kalian dengar baik-baik ya!. Minggu depan Saya akan menikah dengan Salma secara Sirih . Apa kalian mau datang?." Hendra berbicara dengan begitu bangga dan senang karena dia akan menyelesaikan misinya sudah dapat perawan ditambah uang 10 juta. Siapa coba yang tidak senang begitupun dengan Hendra, dia senang bukan kepalang. Pikiran Hendra tidak jauh dari selangkangan gratisan, tidak perlu ia mengeluarkan uang lagi untuk mendapatkan kepuasan birahinya.

Membuat temannya yang memberikan tantangan menyusun rencana juga dalam hati. Dia tidak menyukai Salma dan Hendra makanya dia mencetuskan ide memberikan tantangan kepada Hendra.

Dia benci dengan Salma karena cinta dan perhatian nya selalu diabaikan oleh Salma. Sedangkan dengan Hendra karena Hendra lebih unggul dari dirinya dalam segala hal.

" Bagaimana teman-teman apa kita hadir di pernikahan teman kita yang ganteng dan beruntung ini." Teman yang berambut cepak tadi mulai menghasut . " Boleh" jawab yang lain bersama.

Hari yang dinanti Salma dan Hendra pun tiba. Mereka hari ini akan melangsungkan pernikahan sirih untuk sementara waktu janji Hendra kepada Salma.

Keluarga Hendra yang datang hanya ketiga temannya sebagai wakil Hendra karena kedua orang tua Hendra jauh di kampung sedangkan ibunya sedang sakit-sakitan alasan Hendra ke Salma dan warga sekitar.

Salma mengundang Pemuka agama dan tetua di sekitar rumahnya. Sebenarnya perasaan Salma makin ke sini makin ragu dengan keputusan nya menikah dengan Hendra.

Padahal selama ini sudah banyak pemuda yang meminta dia sebagai istri mereka. Tetapi karena Salma belum kepikiran jadinya ajakan pemuda-pemuda selalu ia abaikan. fokus nya hanya ke masa depan berharap setelah menikah hidupnya tidak susah tinggal menikmati hasil kerja keras nya selama ini.

Salma mengundang sebagian warga yang tinggal lumayan dekat dengan rumah nya. Seandainya dia memasukkan lelaki ke dalam rumah warga tidak akan membuat dia tidak nyaman.

Hendra mengenakan pakaian jas, sepatu baju dan celana semua barang mahal. Mungkin supaya terlihat oleh orang dia dari keluarga terpandang. Salma mengenakan riasan sederhana tetapi membuat aura kecantikan Salma kian terpancar. Rambut ia sanggul modern. Baju kebaya bawahan kain batik modern.

Melihat penampilan calon istrinya yang cantik menawan hati, membuat Hendra penasaran. Tidak mungkin seorang pegawai rumah makan, bisa membeli barang bagus. " Bagaimana nak Hendra apa sudah siap?." pak penghulu bertanya ke Hendra karena dari tadi Hendra hanya bengong. "Siap pak" jawab Hendra dengan mantap dan pasti .

Setelah Hendra mengucapkan ijab kabul " bagaimana para saksi" sah " jawab semua tamu yang hadir di kediaman Salma.

Salma mencium tangan Hendra untuk pertama kalinya. Hendra juga mencium kening Salma untuk yang pertama kalinya.

Pak penghulu langsung pulang setelah menikahkan Salma dan Hendra karena dia akan menikah kan orang lain setelah nya.

Salma meminta bantuan rumah makan miliknya yang menyediakan makanan. Sekalian dia promosikan siapa tau ada yang ingin mengunakan jasa rumah makan mereka di acara hajatan. Tetapi Salma tidak mengatakan rumah makan itu miliknya setahu mereka semua , dia hanya pegawai di sana .

" Wah Salma ternyata makan-makan semuanya enak". Pujian yang Salma dapatkan dari ibu-ibu undangan. Salma hanya tersenyum.

Hendra sibuk berbicara dengan teman-teman nya entah apa yang mereka bicarakan Salma tidak ingin tahu.

" Mana uang yang kalian janjikan." Hendra menagih janji yang mereka janjikan.

" Besok temui kita di tempat biasa , tidak mungkin kami membawa uang nya sekarang." Teman Hendra yang berambut cepak yang menjawab .

Semua orang pamit pulang termasuk ke tiga teman Hendra.

Salma masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian. Begitu Hendra, ini untuk pertama kalinya Hendra memasuki kamar sang istri.

" Abang istirahat la dulu!, Salma mau berberesan rumah " Setelah berganti pakaian yang lebih nyaman di dalam kamar mandi. Salma pergi meninggalkan Hendra di dalam kamar nya.

Di dalam kamar Hendra berjalan mengelilingi kamar sang istri. Kamar Salma tidak sebesar kamar miliknya. Tetapi nyaman dan bersih. Kamar Salma juga sangat rapi. Untuk tempat tidur tidak terlalu besar tetapi cukup untuk mereka berdua.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!