NovelToon NovelToon

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS

Ch- 00. Prolog [REVISI].

Ch- 00. Prolog [REVISI].

Suatu hari di awal musim gugur, dimana tempat-tempat yang biasanya sangat panas di saat musim panas dan sangat dingin pada saat musim semi, kini dalam satu bulan ke depan berada dalam kondisi cuaca yang ideal. Pemandangan alam Kota Zhimo pun begitu hangat dengan pepohonan yang mulai menampilkan warna kuning, oranye, dan kemerahan.

Saat siang hari seorang remaja yang beranjak dewasa sedang menyapu di bawah pohon Ginkgo dan beberapa pohon maple, luasnya pekarangan yang ditumbuhi pepohonan tersebut membuat pemuda itu tampak kelelahan. Tidak ada yang memperhatikan pemuda tersebut, setiap orang yang berlalu lalang di depan kediaman keluarga Bangsawan Yu sudah terbiasa mengacuhkannya dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa.

Tanah di kediaman Keluarga Bangsawan Yu terlihat luas, sebagai keluarga bangsawan yang terkenal keluarga Yu telah berdiri selama ribuan tahun dan memiliki sejarah yang kuat semenjak Kota Zhimo terbentuk. Meskipun sekarang keluarga bangsawan Yu telah lama merosot dan sudah menjadi keluarga bangsawan yang paling bawah dan tak seterkenal dulu.

Seorang pemuda bernama Yu Xuan duduk bersandar di bawah pohon Ginkgo, tubuhnya yang kurus tidak dapat menutupi batang pohon yang berdiri tegak. la terlihat menyeka peluh, sesekali wajahnya terlihat meringis

menahan sakit namun ada senyum tersirat seolah hal itu bukanlah apa-apa.

Sebagian besar cahaya matahari di siang ini bersinar lembut seolah merasa simpati terhadap pemuda tersebut. Sambil beristirahat dia memikir kan kenapa ia tidak bisa berkultivasi seperti anak anak keluarga bangsawan yang lain, akan tetapi dia sangat senang walaupun dia tidak bisa berkultivasi dia masih punya keluarga yang sangat menyayangi nya. Tak jarang juga ia di kucilkan dan di anggap bodoh oleh anak anak keluarga bangsawan yang lain.

Meski ia dikucilkan dan dianggap bodoh, tidak ada yang mengetahui jika Yu Xuan memiliki kekuatan yang sangat mengeri kan, oleh karena itu ia tidak bisa berkultivasi. Di karenakan kedua orang tua Yu Xuan menyegel kekuatan tersebut jauh di dalam tubuh nya.

Sejak Yu Xuan kecil ibunya yang bernama Liu Wen mendidik Yu Xuan dengan baik, ibunya seolah menyiapkan Yu Xuan untuk menjadi seorang sarjana. Meski Yu Xuan sering di anggap sampah dari keluarga bangsawan Yu oleh keluarga bangsawan yang lain, akan tetapi Yu Xuan tak menghiraukan perkataan mereka. Ia terus mencoba untuk berkultivasi entah itu puluhan kali, ratusan kali, bahkan ribuan kali pun ia tak pernah berhenti ia terus berusaha untuk menjadi seorang kultivator.

Yu Xuan kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang beranjak dewasa, bertubuh kurus memiliki tinggi rata-rata dengan pemuda seusianya. Dia juga tidak dapat dibilang tidak menarik, jika diperhatikan secara lebih detail ia memiliki wajah yang tampan dengan lesung pipinya. Hanya saja kelebihannya itu seperti tersembunyi dibalik rambut panjangnya yang sering tidak terurus.

Yu Xuan juga memiliki temperamen yang sangat pendiam, dari kecil ia tidak banyak bercengkrama dengan orang lain. Selain dengan ibu, ayah, dan adik nya ia tidak memiliki teman di keluarga Yu, semua membencinya hanya karena ia tidak memiliki Kultivasi. Sepanjang waktu, dari ia masih kecil hingga kini ia berusia sepuluh tahun, ketidak adilan selalu menyertai jalan hidupnya.

Sebagai anak laki-laki yang seharus nya menjadi penerus dari kepala keluarga, mereka harus memiliki kultivasi sejak dari kecil, akan tetapi Yu Xuan tidak memiliki nya sehingga diri nya sering dikucil kan dan di hina oleh keluarga bangsawan yang lain. Selain itu fisiknya yang terlihat lemah dan seperti orang sakit itu tidak ada yang membuat para keluarga bangsawan yang lain merasa khawatir jika keluarga bangsawan Yu akan menjadi salah satu dari empat keluarga bangsawan terkuat seperti dahulu lagi. Seluruh keluarga bangsawan yang lain hanya tahu jika Yu Xuan dan keluarga Yu hanyalah aib dan tidak berhak menjadi salah satu dari empat keluarga bangsawan terkuat.

Di saat ia sedang berusaha berkultivasi di bawah pohon Ginkgo seperti biasanya, ia sering kali di ganggu dan di pukuli oleh anak anak dari keluarga bangsawan lain, hal tersebut lah yang membuat mental dan tubuh nya menjadi kuat. Ia terus menerus di pukuli oleh anak anak keluarga bangsawan yang lain, dia kesal dan ingin melawan balik akan tetapi nasib baik tidak berpihak kepada nya ketika ia melawan balik mereka malahan terus memukul nya hingga babak belur. Karena tidak ingin membuat kedua orang tua, adik dan semua orang yang ada di di kediaman Keluarga Yu khawatir kepada nya setiap memulihkan cidera di tubuhnya ia menggunakan obat-obatan yang tak berarti, ia hanya mengandalkan beberapa jenis dedaunan secara acak.

Luka lebam yang ia terima semakin cepat pulih hanya dengan bantuan energi internal, energi vitalitas dan juga bahan obat obatan yang berasal dari dedauanan acak yang tidak ia mengerti saat itu, namun jika orang lain tahu maka semua orang akan muntah darah.

Perlu diketahui jika energi vitalitas adalah energi yang sangat dibutuhkan oleh kultivator untuk bertahan hidup, meskipun ia sekarat selama masih ada energi tersebut di dalam tubuhnya maka ia akan tetap bertahan sampai dengan tindakan penyelamatan lainnya.

Energi yang ada di dalam tubuh Yu Xuan terbentuk bukan karena bantuan sumberdaya, melainkan energi internal yang murni terbentuk dari dalam dirinya karena keinginan yang kuat untuk sembuh. Sugesti ini selalu tertanam di dalam dirinya, ia harus selalu kuat dan bisa bertahan hidup demi membahagiakan keluarga nya. la hanya punya kedua orangtua nya, adik dan keluarga yang ada di kediaman Keluarga Yu yang merupakan segalanya dalam kehidupan Yu Xuan.

Ada perbedaan mencolok yang harus digarisbawahi di dunia kultivator, energi Qi bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya. Energi internal dan eksternal, energi internal berasal dari dalam tubuh dan pada awal pembentukannya sangat sulit sekali. Hal ini juga bisa berlaku kepada seorang kultivator yang sedang menghadapi pertarungan hidup dan mati, rasa ingin hidup yang tinggi akan mendobrak rasa putus asa yang akhirnya melahirkan energi terbarukan dari dalam tubuhnya yang berada di luar nalar serta kendali pikirannya. Namun energi internal juga bisa dirangsang dengan cara meminum pil atau ramuan khusus, tetapi sayangnya hal itu dapat menyebabkan tumpukan atau endapan di dalam tubuh.

Sedangkan energi eksternal bersumber dari esensi alam ataupun dari benda-benda pusaka seperti senjata Spritual dll, tubuh akan menyerap energi tersebut melalui proses yang dinamakan dengan teknik kultivasi. Semakin bagus teknik kultivasi, maka semakin banyak dan cepat seorang kultivator untuk menyerap energi Qi ke dalam tubuhnya.

Ch- 01. Akhir Dari Keluarga Yu [REVISI].

Ch- 01. Akhir Dari Keluarga Yu [REVISI].

Dunia kultivator adalah dunia yang sangat keras dan juga kejam dimana selalu kekuatan yang berbicara, yang lemah akan terus diinjak, dan yang kuat akan selalu berkuasa. Manusia hanyalah sebutir debu dari alam fana dimata para dewa dewi, sesungguhnya manusia tidak dapat berbuat apa-apa.

Bahkan seseorang bisa juga berubah seratus delapan puluh derajat menjadi lebih baik atau bahkan sebaliknya, seperti yang dialami oleh Yu Shen sebagai ketua dari keempat aliansi keluarga bangsawan.

Dalam puluhan tahun sebagai tetua aliansi, Yu Shen tidak menduga kekacauan akan tiba-tiba terjadi dan tidak bisa di hindari, kekacauan yang sekejap mata menghancurkan keluarganya.

Lima Tahun Yang lalu di Kota Zhimo, Benua Timur lebih tepatnya di Kediaman Keluarga Bangsawan Yu.

Ketiga keluarga bangsawan berkerjasama dengan asosiasi assassin untuk meruntuhkan kekuasaan Yu Shen sebagai ketua karena yang mereka inginkan dari Yu Shen adalah cincin miliknya, cincin itu bukanlah cincin biasa, melainkan cincin itu menyimpan kekuatan kegelapan yang sangat kuat, yang merupakan milik dewa kematian. Akibat dari kekacauan itu, seluruh keluarga Yu terjadi porak poranda.

Shwus

Shwus

Shwus

Dari luar tembok kota Zhimo banyak bayangan yang bermunculan, dan melewati formasi kota yang sudah mereka hancurkan sebelumnya.

Bayangan-bayangan itu terus berdatangan semakin lama semakin banyak, dengan sangat cepat menuju ke arah kediaman keluarga Yu.

Malam yang damai dan menenangkan bagi sebagian orang, menjadi malam yang sangat mengerikan dan mencekam bagi seluruh anggota keluarga Yu. Kenapa tidak, karena seluruh isi kediaman keluarga Yu telah menjadi medan perang dan lautan darah, dimana ratusan bahkan ribuan mayat tergeletak dimana-mana.

Dibelakang kediaman keluarga Yu.

"Hahaha! menyerah lah pak tua, kau tidak akan bisa lagi lari dari kami!"

"Berhentilah membuang-buang waktu kami, apa susahnya memberikan cincin itu pada kami?"

Yu Shen tidak menanggapi ocehan orang-orang yang ada didepannya la terus bergerak dengan sangat cepat menghindari setiap serangan-serangan yang mengarah padanya.

"Sial! kenapa pak tua ini keras kepala sekali?"

Tetua keluarga Hui berdecak kesal, yang di anggukkan oleh kedua tetua keluarga lainnya.

Ketika tetua Hui bersama kedua tetua lainnya hampir saja berhasil menangkap Yu Shen, sebuah formasi serangan menghantam kelompoknya.

Dhuar..!!

Ledakan keras menggema, serangan yang secara tiba-tiba itu menerbangkan kelompoknya keberbagai arah.

"Sialan....! Siapa yang berani..." sambil menghentikan kata-katanya. Tiba-tiba tetua Hui tertawa keras lalu menyeka darah dari sudut bibirnya.

"Sampah tidak memiliki kultivasi sepertimu masih berani melawan kami, tapi tidak apa-apa kami sekarang tidak perlu repot-repot mencarimu" ujar Hui Feng.

"Mei'er apa yang kau lakukan disni, pergilah dan bawa Yu Xuan berlindung biar aku saja yang melawan mereka!" ucap Yu Shen.

"Tapi Gege, aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian" jawab Ming Mei.

"Jangan hiraukan aku cepatlah bersembunyi dan berlindung, pergilah selamatkan Yu Xuan" ucap Yu Shen.

"Apakah kau ingin Yu Xuan sama seperti Yu Jia, kita tidak bisa lagi kehilangan mereka, sudah cukup kematian Yu Jia saja sudah sangat menyakitkan bagi kita jangan lagi Yu Xuan" ucap Yu Shen terdengar suaranya yang berat setelah mengatakan kematian Yu Jia, tanpa sadar air bening keluar dari ujung mata Yu Shen.

"Baiklah, tapi biarkan aku membantu gege" jawab Ming Mei, tidak dapat dipungkiri dari raut wajahnya, Ming Mei juga merasakan hal yang sama.

Lalu Ming Mei segera pergi dari sana dengan membawa Yu Xuan disebelahnya.

"Hei! Mau kemana kau, kau pikir bisa pergi begitu saja?"

Sebuah pedang dengan sangat cepat mengarah kepada Ming Mei dan Yu Xuan, akan tetapi pedang itu tiba-tiba saja terpental.

"Kau pikir bisa dengan mudah menyentuh istri dan anakku, cukup Yu Jia yang menjadi korbannya, aku tidak akan bisa membiarkan kalian berbuat lebih jauh lagi" ujar Yu Shen sinis.

Disisi lain, Ming Mei berada disebuah hutan yang cukup jauh dari kediaman keluarga Yu, setelah beberapa saat Ming Mei memasuki hutan, kini ia berhenti disebuah pintu bawah tanah, dia kemudian menyuruh Yu Xuan untuk bersembunyi di sana.

"Xuan'er kau bersembunyi saja ya di sini, jangan keluar sampai ibu bilang kau boleh keluar" ucap Ming Mei tegas.

"T-tapi ibu, ibu jangan pergi"

"Ibu akan sesegera mungkin kembali dan ibu berjanji akan memasakkan makanan kesukaanmu ketika semua ini sudah selesai, dan simpan cincin ini baik-baik kau akan mengetahuinya dimasa depan" ucap Ming Mei tersenyum lembut.

"Dengar Xuan'er ibu tidak ingin kau menjadi seorang anak yang pendendam, ibu harap kau tidak melupakan ibu, lupakanlah balas dendam, ibu ingin Xuan'er tumbuh menjadi anak yang baik" ucap Ming Mei lalu mengecup kening Yu Xuan dengan lembut.

"Setelah masalah ini usai kau harus pergi keluar dari kota ini kau harus menjadi yang terkuat dan menjadi puncak seni bela diri seperti impianmu, ibu tidak ingin kehilanganmu ibu tidak ingin hal yang sama pada Yu Jia terjadi juga kepada mu" lanjutnya.

"Maaf kan ibu Xuan'er, tapi ibu tak ingin kau kenapa-kenapa, ibu terpaksa seperti ini" gumam Ming Mei lalu kemudian dia menyegel dantian Ming Xuan. Setelah itu Ming Mei segera kembali untuk membantu Yu Shen.

***

"Menyerah lah tetua Yu, dan segera serahkan cincin itu, maka kami akan memberikanmu kematian yang tidak menyakitkan" ujar Hui Feng menyeringai.

"Inilah akhir dari keluarga Yu, jika ingin menyalahkan seseorang maka salahkan lah dirimu sendiri, karena kaulah yang menyebabkan kehancuran keluargamu sendiri" ujar seorang tetua lainnya.

"Hahaha!! Apa kata-kata terakhirmu?" ujar Hui Feng lalu mengeluarkan dua pedang panjang dari cincinnya.

"Apakah sepercaya diri itu kalian bisa membunuhku?" ucap Yu Shen lalu mengeluarkan sebuah tombak berwarna biru cerah dari cincinnya.

Lalu dalam sekejap mata Yu Shen muncul tepat di depan kedua tetua yang ada di belakang Hui Feng, dan dengan gerakan yang sangat cepat Yu Shen mengayunkan tombaknya kearah mereka berdua.

Tidak bisa menghindar lagi, seketika tubuh mereka berdua terpotong menjadi beberapa bagian, melihat itu Hui Feng terkejut bukan main, karena hanya dalam beberapa detik Yu Shen sudah menghabisi dua tetua itu.

"Hahahaha, tidak diragukan lagi dari seorang legenda pendekar tombak naga" ucap pria berjubah hitam itu tertawa.

"Apa yang kau tertawakan sialan?!" ujar Yu Shen kesal.

Setelah mengatakan itu Yu Shen kembali menghilang dari pandangan dan kemudian muncul kembali di depan Hui Feng, dan kemudian mengayunkan tombaknya dengan sangat cepat kearah Hui Feng.

Hui Feng juga tidak ingin tinggal diam, dia kemudian memasukkan kembali dua pedangnya kedalam cincin penyimpanannya, dan mengeluarkan dua buah belati yang berwarna ungu cerah, kemudian dia melesat dengan cepat kearah Yu Shen.

BBOOOMM!!

Ledakan yang cukup keras terjadi ketika kedua serangan dari masing-masing pihak beradu, akibat dari ledakan itu Yu Shen mundur sebanyak tiga langkah, sedangkan Hui Feng masih tidak bergerak dari tempatnya berdiri sebelumnya.

"Hahahaha, ada apa ini? Kenapa kau menjadi sangat lemah sekarang?" ucap Hui Feng meremehkan.

"Bagaimana dia bisa menghindari seranganku dengan sangat mudah, padahal sebelumnya dia tidak bisa menghindarinya, apakah selama ini dia menyembunyikan kekuatan aslinya?" batin Yu Shen.

"Ada apa? Kau terkejut dengan kekuatanku sekarang?" ucap Hui Feng.

"Sekarang ayo akhiri ini dengan cepat, kau sangat membuang-buang waktuku" lanjutnya.

Beberapa saat kemudian Hui Feng menghilang dari pandangan dan muncul tepat dibelakang Yu Shen, dengan sangat cepat Hui Feng mengayunkan belatinya kearah leher Yu Shen. Akan tetapi serangannya hanya mengenai udara.

Karena Yu Shen sudah menghilang dari sana dan muncul tepat di samping kirinya, dan dengan sangat cepat Yu Shen melayangkan tendangan kearah perut bagian kri Hui Feng, karena masih tidak menyangka Yu Shen bisa menghindari serangan kejutan darinya Hui Feng tidak sadar Yu Shen sudah muncul di sisi kirinya.

BBOOOMM!!

Tubuh Hui Feng melayang menghantam batang pohon yang cukup besar yang ada dibelakangnya, karena tidak ingin lagi melepaskan Hui Feng, Yu Shen kemudian melesat kearah Hui Feng dan langsung menebaskan tombaknya. Akan tetapi dia hanya menyerang angin, karena Hui Feng sudah berada dibelakang Ming Mei, dan menodongkan belatinya tepat dileher Ming Mei.

"Menyerah lah, jika tidak maka wanita ini akan mati" ucap Hui Feng.

"Sebaiknya kau lepaskan tangan kotormu darinya jika tidak maka a..."

"Maka apa? Kau akan membunuhku? Maju satu langkah saja nyawa wanita ini akan menghilang" ucap Hui Feng memotong ucapan Yu Shen.

Tidak dapat berbuat apa-apa lagi, Yu Shen akhirnya menyerah. "Baiklah aku menyerah, tapi lepaskan dahulu wanita itu" ucap Yu Shen menyimpan tombaknya.

"Hahahaha, baiklah jika itu yang kau inginkan" ucap Hui Feng.

Namun bukannya melepaskan Ming Mei, Hui Feng dengan sangat cepat mengayunkan belatinya kearah leher Ming Mei seketika membuat kepalanya terlepas dari tubuhnya.

Melihat itu Yu Shen terdiam membeku, tubuhnya seketika tidak dapat digerakkan, dan pandangan nya mulai gelap, perlahan-lahan ia kehilangan kesadarannya. Setelah beberapa saat tubuh Yu Shen menjadi ungu kebiruan karena racun yang berasal dari belati Hui Feng yang mengenai tubuhnya.

"Kau terlalu naif Yu Shen! Itulah sebabnya orang-orang membencimu! Baiklah, sekarang dimana cincin itu..."

Hui Feng mencari dan menggeledah apa yang ada di tubuh Yu Shen dan Ming Mei, tetapi berselang beberapa saat dia tidak kunjung menemukan cincin yang ia cari.

"Keparat..!! Dimana cincin itu" ucapnya kesal.

"Kau tidak akan bisa menemukan cincin itu" ucap Yu Shen.

"Sialan kau, dimana cincin itu!! Oh, benar! aku yakin cincin itu pasti ada di putramu, berbahagialah untuk sekarang Yu Shen, karena aku tidak akan pernah melepaskan putramu sampai aku mendapatkan cincin itu" ucap Hui Feng kemudian menghilang dari sana setelah membakar tubuh dan juga kediaman keluarga Yu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ch- 02. Sosok Misterius [REVISI].

Ch- 02. Sosok Misterius [REVISI].

Disisi lain, dihutan yang cukup jauh dari kediaman keluarga Yu.

Yu Xuan yang tertidur tiba-tiba terbangun dan pergi keluar dari ruangan bawah tanah itu untuk mengetahui keadaan diluar, ketika Yu Xuan keluar dari sana seketika tubuhnya bergeming melihat pemandangan yang ada di hadapannya.

Dataran hijau yang luas dipenuhi rerumputan kini telah menjadi lautan darah, walaupun cukup jauh dari kediaman keluarga Yu, Yu Xuan tahu jelas dengan wajah-wajah mayat yang tergeletak di hadapannya. Yang tidak lain adalah anggota keluarganya.

Adik, ibu, dan juga ayah nya, semuanya telah mati dan tidak lagi tersisa, dari kejauhan tidak lagi terlihat bangunan besar yang menjadi tempat pulang bagi Yu Xuan yang tersisa kini hanyalah puing puing reruntuhan bangunan besar tersebut.

Setelah beberapa saat Yu Xuan tersadar dan dia melihat sesuatu yang berkilau dari reruntuhan bangunan itu setelah didekati ternyata itu adalah kalung giok mendiang ibunya. Lalu Yu Xuan menggenggam erat Kalung Giok tersebut, dan bersumpah akan membalas kan dendam keluarganya.

"Akan aku pastikan kalian tidak akan hidup dengan tenang, tidak akan aku maaf kan, tunggu pembalasanku Hui Feng!! Akan aku pastikan kalian merasakan sakit yang kurasakan!!"

***

Lima tahun telah berlalu, semejak terjadinya pembantaian keluarga Yu, keluarga Yu telah dilupakan bahkan tidak ada seorangpun yang mengingatnya lagi.

Disisi barat kota Zhimo, nampak seorang pemuda berambut hitam panjang dengan baju yang kumuh, berdiri memperhatikan puing puing reruntuhan bangunan yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 178 cm, pemuda tersebut tidak lain adalah Yu Xuan, sekarang dirinya sudah bertumbuh dewasa dan berusia 15 tahun.

"A-Apa yang sebenarnya terjadi.." batin Yu Xuan.

Ketika Yu Xuan masih mencoba untuk memahami situasi yang ada sekarang, secara tidak sengaja dia melihat kearah puing-puing bangunan keluarga Yu, tepat di puing-puing itu terdapat sesuatu yang berkilau yang seketika Yu Xuan menyadari bahwa itu adalah giok ibunya.

Dengan cepat Yu Xuan berlari menuju kearah puing-puing itu, setelah sampai disana Yu Xuan mengambil giok tersebut kemudian menyimpannya.

"Akan kubalaskan dendam ini, siapapun kalian akan ku pastikan tidak akan ada yang selamat dari kematian!" ujar Yu Xuan berteriak keras.

***

Lima tahun sudah berlalu, Sejak kejadian itu kini keluarga Yu sudah di lupakan dan bahkan tidak ada lagi yang mengingatnya. Terlihat seorang pemuda berambut putih panjang dengan baju yang kumuh seperti gembel berdiri melihat puing-puing reruntuhan rumah yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 158 cm, pemuda tersebut adalah Yu Xuan, sekarang dia sudah tumbuh dewasa dan berusia 15 tahun.

Ketika Yu Xuan memandangi reruntuhan bangunan tersebut, nampak dari kejauhan lima orang pemuda berjalan dan tak sengaja melihat Yu Xuan yang sedang berdiri melihat reruntuhan bangunan bekas Kediaman Keluarga Yu yang kini sudah tersisa puing-puingnya.

Melihat itu, seorang pemuda segera menghampiri Yu Xuan bersama dengan tiga orang pemuda lainnya, dan seorang wanita cantik yang bersamanya.

"Hei sampah, mau sampai kapan kau melihat bangunan itu? Sebaiknya kau segera pergi dari sini karena ini adalah area kekuasaan ku" ucap pemuda tersebut.

Walaupun sudah diancam pemuda itu untuk pergi dari sana, Yu Xuan masih tetap kukuh dan tidak mau pergi dari sana, hal itu membuat pemuda tersebut merasa semakin kesal.

"Apakah kau tuli? Kenapa kau tidak pergi dari sini" ucap wanita yang ada disebelah pemuda sebelumnya.

"Kalian pikir kalian siapa? Berani-beraninya kalian mengusirku dari rumahku sendiri" ucap Yu Xuan sinis.

"Sampah yang tidak bisa berkultivasi sepertimu memang benar-bemar ingin dihajar" ucap pemuda tersebut yang merupakan Hui Fen tuan muda ketiga dari keluarga Hui.

Di dunia ini semua anak ketika berumur 12 tahun sudah harus memiliki kultivasi karena jika pada saat sudah melebihi umur 12 tahun akan sulit untuk melakukan kultivasi, jika ada orang yang tidak memiliki kultivasi mereka akan di anggap sampah dan tidak berguna, tak jarang juga para kultivator menyiksa mereka hingga tewas.

"Kalian bertiga, habisi sampah itu" lanjutnya.

"Baik tuan muda" jawab ketiga pemuda tersebut serempak.

Kemudian ketiga pemuda itu berjalan menuju kearah Yu Xuan yang tidak terlalu jauh dari mereka, Yu Xuan yang mengetahui itu masih tidak bergerak dari tempatnya.

"Anak haram, sebaiknya kau segera pergi dari sini, jika tidak maka kami tidak akan bersikap lembut kepadamu" ujar salah satu pemuda tersebut.

"Benar, anak haram sepertimu sebaiknya mati saja!" ujar pemuda lainnya.

Yu Xuan yang mendengar itu segera menjadi sangat marah, di saat bersamaan, Yu Xuan menatap pemuda tersebut dengan tatapan tajam yang penuh rasa dendam dan amarah, mata biru cerahnya kini telah berubah menjadi biru gelap dan memancarkan aura membunuh yang mengerikan.

Yu Xuan juga menyeringai kecil melihat pemuda tersebut. Seketika pemuda tersebut terkejut dan ketakutan, tanpa sadar tubuhnya mundur ke belakang dan tubuhnya juga gemetaran, Instingnya mengatakan bahwa Yu Xuan adalah makhluk yang berbahaya.

Seketika Yu Xuan langsung berlari kearah pemuda itu dan langsung menendang perut pemuda tersebut sehingga membuatnya terlempar dan menghantam salah satu dinding bangunan yang ada di sana.

Melihat temannya ditendang oleh Yu Xuan, kedua pemuda lainnya menjadi marah dan menyerang Yu Xuan dari dua sisi, lalu kedua pemuda tersebut mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan mereka dan langsung berlari kearah Yu Xuan.

Melihat lawannya yang menggunakan senjata, Yu Xuan tidak kehabisan akal, dia kemudian mencoba untuk menghindari setiap serangan-serangan dari kedua pemuda tersebut dengan berlari kearah puing-puing bangunan keluarga Yu, sehingga membuat kedua pemuda tersebut kesulitan menyerangnya.

Hui Fen menjadi semakin kesal karena melihat kedua bawahannya tidak berhasil membunuh Yu Xuan dan malah dipermainkan oleh Yu Xuan "Cih, tikus sialan! Sampai kapan kau bersembunyi di tempat sampah itu!" Ujar Hui Fen kesal.

Karena sudah kesal, Hui Fen kemudian membuat segel tangan yang cukup rumit, dan beberapa saat kemudian muncul bola berwarna oranye kemerahan sebesar kepalan tangan orang dewasa dari telapak tangannya.

"Matilah kau Yu Xuan!" ujar Hui Fen lalu melemparkan bola tersebut kearah Yu Xuan.

Dengan sangat cepat bola itu mengarah kepada Yu Xuan yang sedang bersembunyi di dalam reruntuhan bangunan keluarga Yu.

BOOOMMM!!

Suara ledakan yang besar ketika bola tersebut menyentuh reruntuhan itu, dalam seketika bola tersebut segera menghancurkan apapun yang disentuhnya.

Melihat itu sebuah senyuman puas terukir diwajah Hui Fen, "Hahahahaha! matilah kau Yu Xuan!" ucapnya lalu pergi dari sana bersama dengan wanita yang ada disampingnya.

"Fen'er apa kau yakin tidak ingin memeriksanya lagi? Aku merasa bahwa sampah itu masih hidup" ucap wanita yang ada di samping Hui Fen.

"Hahaha, itu tidak mungkin Jie Lan, karena aku yakin sampah itu pasti tidak bisa bertahan hidup" jawab Hui Fen kemudian menggoda Jie Lan.

"Ah sudahlah tuan muda, aku malu" ucap Jie Lan yang merasa senang digoda oleh Hui Fen.

Jie Lan dulunya adalah sahabat dekat Yu Xuan, Jie Lan bahkan sempat di jodohkan oleh kedua orangtuanya untuk menikah dengan Yu Xuan, akan tetapi setelah kejadian lima tahun yang lalu ia pun meninggalkan Yu Xuan dan memilih Hui Fen, karena Yu Xuan adalah pemuda yang tidak bisa berkultivasi yang tidak lebih adalah sampah dimatanya.

***

Disebuah hutan luas yang tidak jauh dari kota Zhimo, terlihat seorang pemuda dengan tubuh yang dipenuhi luka bakar sedang berjalan di tengah-tengah hutan tersebut dengan bertumpu pada sebatang rating pohon, berharap menemukan seseorang yang dapat membantunya.

Pemuda tersebut tidak lain adalah Yu Xuan yang berhasil selamat dari serangan Hui Fen sebelumnya, nampak Yu Xuan masih mencoba untuk berjalan masuk kedalam hutan tersebut.

Secara tiba-tiba pandangannya menjadi kabur sehingga membuatnya terjatuh ke tanah, ketika pandangannya mulai gelap secara samar-samar dari kejauhan Yu Xuan melihat sosok berjubah putih berjalan menghampirinya.

Melihat itu Yu Xuan mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, akan tetapi itu tidak berguna dikarena rasa sakit yang memenuhi sekujur tubuhnya. Karena masih ingin membalaskan dendam keluarganya Yu Xuan dengan sekuat tenaga memaksakan tubuhnya untuk bangun. Yu Xuan berhasil meraih batang pohon yang ada disampingnya sehingga dirinya dapat berdiri dengan begitu Yu Xuan dapat melihat sosok berjubah putih itu.

Akan tetapi tidak berselang lama, tiba-tiba tubuh Yu Xuan terjatuh ketanah dan kehilangan kesadarannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!