NovelToon NovelToon

INDIGO

BAB1

.
.
Ibu Viora
Ibu Viora
Viora tolong buka pintunya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Iya, ibu , sebentar!
Viora membuka pintu rumahnya dan mendapati seorang laki-laki berambut blonde tersenyum di hadapannya
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Selamat siang . Aku Arsenio Andhara , baru pindah ke rumah sebelah hari ini
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tetangga baru?
.
.
.
Viora Wijaya
Viora Wijaya
[ Tetangga baru? ]
Viora Wijaya
Viora Wijaya
//pikir Viora bingung
Viora Wijaya
Viora Wijaya
[ hanya cowok itu sendiri yang pindah ke rumah sebelah]
TING TONG
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Tunggu sebentar!
KRIIIET
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Oh, kau Viora ya dari keluarga Wijaya,kan?
Seseorang berambut blonde membuka Viora pintu
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ada apa datang kesini?
Tanya Arsenio,nama anak laki-laki itu
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ibuku menyuruhku datang kesini membawakanmu makanan
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ia mengira kalau kau tidak sempat makan saat sedang mengurus semua barangmu kesini
Kata Viora sambil memberikan kotak bento pada Arsenio
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Terimakasih, Viora! Bilang terimakasih juga pada ibumu sudah membuatkanku bento!
Seru Arsenio senang. Viora hanya tersenyum mendengarnya
Lalu Arsenio menatap kembali Viora
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Bagaimana kalo kau masuk dulu?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Aku bisa membuatkanmu teh, kebetulan semua alat-alat pemanas teh dan kopi sudah di keluarkan dari kardus
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Eh?
Viora membelalakkan matanya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Boleh? Apa aku tidak menggangu?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kebetulan aku sedang tidak membereskan barang-barangku. Masuklah . Di dalam memang agak berantakan
Viora tidak dapat menolak. Kebetulan dia penasaran dengan rumah yang sudah bertahun-tahun tidak di huni . Banyak sekali orang-orang di sekitar tempat ia tinggal mengatakan bahwa rumah yang di tempati Arsenio sekarang ini berhantu
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Rumah yang bagus
Kata Viora sambil menerima secangkir teh yang di berikan Arsenio
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Kau tinggal sendirian?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ya. Orangtuaku sudah lama meninggal , jadi aku hidup sendirian dari warisan orangtuaku dan bantuan beberapa orang saudara
Jelas Arsenio
Viora tersedak
Viora Wijaya
Viora Wijaya
M-maaf . Aku tidak tahu-
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Tidak apa-apa . Kau kan tidak tahu
Viora berusaha mengganti topik pembicaraan setelah hening beberapa lama
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Umm, kau senang membaca buku , ya?
Katanya sambil menunjuk pada rak buku yang di penuhi buku-buku tebal
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ya. Kebanyakan buku novel misteri dan buku tentang urban legends dan sejenisnya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Oh,ya? Tapi kau juga tertarik dengan urban legends ?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Sangat tertarik. Aku menyenangi tentang hal-hal yang tidak masuk di akal manusia , tetapi sebenarnya memang terjadi di antara kita
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Seperti misalnya legenda tentang Kuchisake Onna dan sejenisnya, yang benar-benar ada
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Itu cuma cerita karang
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Dulu pernah terjadi kemunculan Kuchisake Onna di beberapa wilayah , meski dalam versi masing-masing
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tapi Kuchisake Onna benar-benar tidak ada!
Debat Viora . Tiba-tiba menurunkan suaranya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Err, maaf sekali lagi....
Arsenio tertawa
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Tidak apa-apa , aku senang bisa berbicara dengan cewek cantik sepertimu
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kesempatan sekali seumur hidup
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Err-..... Terimakasih
Gumam Viora tak yakin, rona merah menghiasi wajahnya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ah. Aku harus segera pulang. Terimakasih teh nya , Arsenio!
Viora buru-buru meninggalkan rumah Arsenio
.
.

BAB2

.
.
Viora mengomeli dirinya sendiri ketika malamnya ia di suruh kembali oleh ibunya mengantarkan Arsenio makan malam
Gara-gara ia menceritakan soal Arsenio yang seorang yatim piatu pada ibunya
ibunya memaksa Viora untuk membawanya makanan
Ibu Viora
Ibu Viora
Kamu tidak tahu perasaan anak yatim-piatu yang tidak punya ibu untuk memasakannya makanan
Kata ibu sambil mengusap airmata nya
Viora menggerutu
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ya,ya . Aku tau ibu
Ia bersiap-siap membunyikan bell ketika ia menyadari bahwa pintu rumah Arsenio tidak tertutup dengan benar
Viora dengan hati-hati membuka pintu
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Permisi..... Arsenio ? Aku membawakan makanan-
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Jadi kau tewas karena keracunan gas ? Begitu, makanya kau tidak ingin lekas-lekas meninggalkan tempat ini, ya......
Viora memasang wajah bingung ketika ia melihat Arsenio berdiri di dekat pintu dapur.
Viora Wijaya
Viora Wijaya
[ Arsenio berbicara sendirian? ]
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Jika aku bisa membantumu untuk kembali ketempat mu yang seharunya
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kau ingin memintaku melakukan apa?
Hening sejenak
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Baiklah. Serahkan saja semua padaku , aku akan mencarikan barang yang kau mau....
BRAKKK
Arsenio memalingkan wajahnya dan melihat Viora jatuh terduduk di depan pintu masuk . Ia berlari langsung menuju Viora
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kau tidak apa-apa, Viora?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
E-eh ,a- aku hanya terpeleset
Sahut Viora cepat , menerima uluran tangan Arsenio
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tadi.... Kau berbicara dengan siapa?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Eh?
Arsenio menatap Viora dengan bingung
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
.......aku menerima telepon , dari penjual rumah ini
Ia menunjukkan ponsel yang di genggamannya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
O-oh
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kau mau langsung pulang?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Awalnya aku berniat begitu,sih
Viora penasaran dengan orang yang di hadapannya ini
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tapi kurasa kau butuh teman untuk di ajak berbicara saat makan malam
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Jadi..... Menurut mu hantu itu ada , Viora?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Hantu? hah, tentu saja tidak ada
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Karena kau tidak bisa melihatnya, maka kau tidak mempercayainya,bukan?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Maksudmu?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Jika aku bilang bahwa ada sesuatu yang saat ini sedang berdiri di sampingmu , apa yang ingin kau lakukan?
Viora nyaris lompat dari kursinya sambil menjatuhkan cangkir yang di pegangnya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ini tidak lucu, Arsenio . Aku tidak melihat siapapun di sekitar ku selain kau
Sekilas wajah Arsenio nampak heran
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
......baiklah . Aku hanya bercanda
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Sepertinya aku harus pulang . Besok kita bertemu lagi di sekolahmu yang baru
Arsenio membantunya mengambil cangkir plastik yang di jatuhkannya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
I-ini tugasku karena sudah menjatuhkan cangkir mu , jadi biarkan aku yang mengambilnya
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Gadis cantik sepertimu tidak boleh melakukannya selama masih ada seorang pria
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Itu yang kudengar di TV,sih
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Bodoh
Gerutu Viora . Ia buru-buru bangun
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Terimakasih teh nya. Aku pulang dulu!
Ia meninggalkan Arsenio dan meyakinkan dirinya telah menutup pintu dengan benar
Sementara Arsenio berdiri dengan wajah sedikit bingung dan heran
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Dia benar-benar tidak mempercayai ku . Padahal kau jelas-jelas berdiri di samping nya
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Sepertinya ini jadinya kalo dunia ini hanya satu orang yang bisa melihat hantu, tidak akan di percayai orang
Cangkir yang Viora gunakan tiba-tiba bergerak dan melayang mendekat kotak bento Arsenio

BAB3

.
Pagi
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Selamat pagi, Viora
Viora nyaris menjatuhkan tasnya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
A-arsenio! Kenapa kau ada disini?
Ibu Viora
Ibu Viora
Ayah mengajaknya sarapan bersama kita . Ia juga berfikir bahwa setidaknya kita harus bersikap baik pada Arsenio karena dia baru pindah kesini
Viora mengambil roti panggang di atas meja dan berlalu pergi
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Aku berangkat dulu-
Ibu Viora
Ibu Viora
Sarapan, dulu Viora! Tidak sopan meninggalkan sarapan! Apalagi ada Arsenio begitu!
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Ibu.....
Ayah Viora berdehem ketika melihat istrinya melotot pada putrinya
Ayah Viora
Ayah Viora
Kau tahu, Viora, ibumu ada benarnya . Sekarang kau duduk mari kita sarapan
Viora duduk dengan suara keras di samping Arsenio
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Maaf, Viora . Tapi aku juga tidak tahu dimana alamat sekolah kita
Gadis itu hanya menjawab dengan suara gigitan pada biscuit di hadapannya
_______________________________
Break
_______________________________
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Kenapa kau berdiam begitu, Viora? Apa aku berbuat salah?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tidak sama sekali
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Aku....... kau marah karena aku banyak merepotkan mu, ya?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Tidak, kok . Aku marah karena tadi pagi dilarang ibuku untuk berangkat duluan saja
Viora menoleh cepat ke arah Arsenio
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Dengar, Arsenio. Aku memang tidak percaya soal hantu , tapi aku tidak marah padamu karena soal itu,oke? Aku hanya kesal karena sikap ibuku ,kok
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ta-
Arsenio berhenti melangkah ketika ia melihat Viora berhenti melangkah di hadapannya
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Brayen , jangan menangis terus. jangan buat mama susah, oke?
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Kenzie, jangan berlama-lama . Kau harus berangkat
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Kau tidak apa-apa, Lisa? Sudah beberapa minggu kau tidak tidur dengan benar . Jika kau tidak kuat , telpon ibuku saja
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Aku baik-baik saja . Berangkatlah
Lisa: wanita cantik berambut gelap panjang itu mencium pria di hadapannya
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Hati-hati
Kenzie nama pria itu , melambaikan tangan pada istrinya dan berjalan pergi. Ia menatap Viora sekilas ketika gadis itu lewat di hadapannya
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Viora
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Kak Kenzie! Hai
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Hallo , Viora
Kenzie melihat Arsenio
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Siapa bocah ini?
Viora hendak menjawab ketika Arsenio menjawab Kenzie kesal
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara. Aku baru pindah ke rumah di sebelah sana. Maaf saja tapi aku ini buka bo-oww!
Viora mencubit lengan Arsenio keras-keras
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Maafkan dia, kak Kenzie. Dia memang begitu . Arsenio, dia ini Kenzie Pratama , guru lesku ketika SMP . Sopanlah sedikit padanya!
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
.....tidak apa-apa . Sepertinya bocah ini menyukaimu
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Hey!
Viora Wijaya
Viora Wijaya
kakak! Tidak seperti itu,kok! Kami kan baru berkenalan! Umm.....Kaka mau berangkat kerja?
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Hai,err, Viora
Kenzie nampak ragu sesaat
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Maukah kau menolong istriku , menjaga Brayen? Beberapa hari ini ia tidak bisa tidur dengan benar karena menjaga Brayen
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Brayen terus menangis beberapa Minggu ini . Untungnya karena rumah kami agak jauh dari tetangga jadi tidak ada tetangga yang komplain , tapi tetap saja Lisa jadi kena akibatnya
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Memangnya Brayen kenapa,kakak?
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Entahlah , mungkin ia sedang tumbuh gigi. Dan akhir-akhir ini aku mengkhawatirkan keadaan Lisa
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Ia mengaku sering mendengar suara misterius dan seorang wanita di kamar Brayen
Kenzie Pratama
Kenzie Pratama
Mungkin karena kelelahan . Ah ,aku jalan duluan, Viora dan.....emm Arsenio bocil
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Bocil?
Viora menarik bahu Arsenio agar cowok itu tidak lari mengejar Kenzie
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Viora,dia itu siapa,sih? Kenapa dia tidak sopan sekali padaku? dan aku tidak suka sifatnya!
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Berani-beraninya dia menggodamu , padahal dia sudah berkeluarga!
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Dia tidak menggodaku , bodoh!
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Jadi kau menyukai nya?
Raut wajah Viora berubah sedih
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Bukan urusanmu
Viora berjalan meninggalkan Arsenio dan berjalan menuju Lisa
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Kak, Lisa
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Oh, Viora
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Mau berangkat sekolah, ya? Yang di sampingmu itu siapa?
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Dia ini warga baru disini dan akan bersekolah di tempat yang sama denganku
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara,senang berkenalan denganmu, Lisa
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Yang sopan sedikit! Maafkan dia kak Lisa
Lisa tertawa
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Tidak apa-apa,kok . Dia lucu sekali. kalau aku seumuran dengan kalian , mungkin aku langsung menyukaimu, Arsenio
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Wah, benarkah? Kalau begitu sayang sekali kak Lisa lebih tua daripada kami! Tapi wajah kak Lisa terlihat seperti baru seusia kami
Viora menggembung kan pipinya tidak senang
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Kakak nampak pucat, apa kakak sudah tidur dengan pulas beberapa hari ini?
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Aku berterimakasih, kepada Viora. Mungkin aku membutuhkan nya
Lisa Pratama
Lisa Pratama
Aku masuk kedalam ya , Viora. Sepertinya Brayen butuh sarapan
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Bukan sarapan , tapi karena anaknya melihat seorang wanita di balkon
Viora Wijaya
Viora Wijaya
Apa?
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ah ,bukan apa-apa. Aku hanya bergumam
Arsenio Andhara
Arsenio Andhara
Ayo Viora kita berangkat

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!