NovelToon NovelToon

DIAM DIAM SUKA ( NIKAH MUDA)

pertemuan pertama

dimana hari bibinya Asirah putri Smith menikah dan di situlah aku Melihat ada satu wanita yang membuat ku selalu melihat nya dan untungnya kakek malah memperkenalkan kami kepada seseorang wanita yang menarik perhatian ku dan di situlah aku bisa tahu nama wanita cantik itu"

Daddy dan mommy nya telah pulang duluan mengingat sang mommy kini sedang hamil.

"jangan bodoh mana bisa makanan nya bisa dibawah ke Amerika.." kesal sersan bagaimana bodohnya pemikiran sang adik sersan tidak habis pikir.

Sean hanya meringis bagaimana sang kakak yang kesal kepada nya.

apalagi Elson yang super sibuk dan yang sok ramah menurut Sean kerena Elson seperti orang caper padahal hanya saja orang orang pada menyukai Elson tapi itulah Sean.

"kak cobalah ini...waw ini sangat enak..." mata Sean langsung berbinar binar.

dengan sok cool nya sersan mengambil makanan dari Sean yang berada di sebuah mangkok yang berisi seperti bola bola yang diberi kuah.

hap...

satu suap hingga berkali-kali Sersan menyuap kan nya di mulutnya tanpa sadar isi nya telah habis.

membuat Sean langsung mencebik kesal .

" isss... hah makanan ku.." Sean melotot kan matanya.

"masih banyak kali.. tuh ambil lagi..." ujar sersan dengan santai nya membuat Sean jadi mendengus kesal.

" kenapa aku harus mempunyai kakak seperti mu hah..." kesal Sean.

sedangkan sersan hanya mengangkat bahunya dengan cuek ia tidak peduli jika Sean mendumel tentang dirinya.

sersan juga mengakui bahwa makanan Indonesia sangat enak apalagi ada beberapa khas makanan kue tradisional.

"ini punya gw jadi jangan ambil lagi" Sean lalu menjulurkan lidahnya kepada sersan.

"Sean, sersan ke sini.." panggil opa stev.

" iya opa..." jawab Sean dan sersan bersamaan mereka segera mendekat ke arah sang opa.

"rayyan kenalkan ini adalah cucu-cucu ku" ucap opa stev kepada seorang laki-laki yang mungkin hampir seumuran dengan Daddy Adam.

"halo.. assalamualaikum.." ucap rayyan abintara kepada tiga anak yang bernama, sersanovic Damendra (anak pertama), seanovic Damendra (anak kedua) dan yang terakhir namanya Mickelson Damendra yang di panggil elson.

"sersan om.." ucap sersan dengan sopan.

"Sean om"

"aku mikelson om, panggil aja Elson om" ucap Elson dengan tersenyum hingga menampakkan giginya yang rapi, adik bungsunya ini memang begitu menggemaskan.

"hai salam kenal semuanya nama om Rayyan abintara.." balas rayyan.

"ohya Abi..dimana putri cantik mu, apa Arum ikut..' tanya stev kepada rayyan.

"iya Paman, Arum ikut mumpung hari libur jadi sekalian saja aku membawa ikut bersama ku " jawab rayyan.

"nah itu dia orangnya.." ucap rayyan melihat kearah kumpulan ibu ibu dan termasuk ada wanita yang bercadar menggunakan cadar hitam.

"Arum..." panggil rayyan kepada putrinya yang untungnya Arum tidak jauh dari tempat mereka.

"na'am Abi.." jawab Arum dengan sopan Dan suara yang lembutnya mampu menggetarkan hati sersan tanpa sebab.

"sini nak.." kemudian Arum langsung mendekat ke arah abinya.

"assalamualaikum.." ucap Arum dengan mengatupkan kedua tangannya.

"wa'alaykumussalam...."

"Abi manggil Arum.."

"iya nak, opa ingin menyapa mu sebentar "

"halo opa stev...." ucap Arum dengan tersenyum di balik cadar nya karena dirinya dan stev sudah mengenal dari Arum orok Karena rayyan adalah anak sahabat nya dulu dan stev juga donatur tetap di pondok pesantren Darussalam.

"bagaimana kabar mu Arum.." tanya opa stev.

"Alhamdulillah Arum baik opa dan opa juga seperti nya begitu sehat.." membuat stev terkekeh.

"tentu saja.."

"oh iya ini cucu opa yang berada di Amerika anak dari bibi Mirah..."

sersan tak sedikitpun mengalihkan pandangan dari Arum. wanita itu terlihat berbeda dan ada seperti magnet dalam diri wanita itu hingga ia selalu ia melihat wanita itu.

" ini namanya sersan cucu pertama opa dan ini namanya Sean dan ini.."

"Elson kak nama ku Elson..." sambung Elson dengan semangat lalu ia menjabat tangan Arum dengan menyalim nya.

Arum tersenyum manis.

" nama kakak Arumi Nasya abintara panggil aja kakak dengan nama Arum.." jelas Arum sambil ia mengelus elus kepala Elson dengan gemas.

"hai kak nama ku Sean.." sahut Sean seperti nya mau tebar pesona mungkin karena melihat cewek cantik.

"hai juga nama saya Arum.." jawab Arum sambil mendekap ke dua tangan nya.

"sudah besar yah sekarang.." ucap stev.

" tentu saja paman, Arum sekarang sedang duduk di bangku kelas dua Aliyah.. "jelas rayyan.

" maaf Abi.. Arum berkumpul saja dengan ummi.." ucap Arum ia tidak enak di antara para lelaki keran hanya dirinya seorang saja yang perempuan apalagi ia merasa sersan sedang menatapnya membuat ia sedikit tidak nyaman.

" iya sayang pergilah.."

" duluan opa... mari semuanya.. assalamualaikum" Arum tak lupa pamit kepada opa stev dan ke tiga putra Damendra.

"wa'alaykumussalam..."

entah kenapa sersan sedikit kecewa melihat kepergian Arum dan entah kenapa juga ia masih ingin melihat Arum dari jarak yang dekat dan masih ingin mendengar suara lembut dari Arum.

wanita itu benar-benar membuat nya sangat tertarik dengan sekali pandang.

"dadah kak Arum..." ucap Sean dengan mengkisbay Arum.

begitu juga dengan Elson yang langsung melambaikan tangannya.

"semoga kita bertemu kembali kak Arum .." Elson sedikit berteriak.

acara telah selesai dan mereka semua telah pulang dan kini mereka sedang dalam perjalanan ke mansion. sersan selalu kepikiran tentang Arum.

"cantik.." celetuk sersan tiba-tiba.

"siapa yang cantik..." tanya Sean langsung yang masih mendengar ucapan sersan tiba-tiba.

"mobilnya..." jawab sersan dengan cepat.

"ohhh.. maksud Lo mobilnya bagus.."

"hmmmm..."

"minta ajah sama opa pasti di kasih.." mengingat opa stev begitu royal tinggal minta ini langsung di kasih.

"cuma muji aja gak sampe kepikiran buat beli mobil kayak kini.."

"tenang aja nanti gw yang bilang ke opa.."

"terserah..."

hingga menjelang ingin tidur pun sersan belum bisa tidur. dirinya merasa sangat gelisah karena terlalu memikirkan wanita yang bernama Arum.

ckckck" kenapa aku mikirin wanita itu sih..." kesal sersan lalu ia melihat adiknya Sean yang sudah tertidur seperti batu dengan memeluk guling dan juga adiknya Elson.

tapi sersan tetap memejamkan matanya berharap agar dirinya bisa tertidur dan entah jam berapa ia tertidur.

sersan yang sangat prosesif kepada Mirah

hingga menjelang shubuh ia mendengar suara yang ia sayangi siapa lagi kalau bukan sang mommy tercinta.

"kak bangun kak, waktunya sholat shubuh...." ucap Mirah tak lupa ia memberikan kecupan di kening sang anak.

dengan mata yang masih berat dan mengantuk terpaksa dirinya membuka mata.

"selamat pagi kak.." ucap Mirah dengan tersenyum manis.

"ambil wudhu kak..mommy sudah siapkan pakaian sholat di atas meja kak..." dengan berjalan gontai sersan pun masuk ke kamar mandi untuk bersuci.

setelah ia bersuci ternyata ia masih melihat sang mommy yang membangunkan kedua adiknya.

tak sekali pun sang mommy pernah membentak mereka atau bicara dengan suara keras walaupun mommy Mirah hanya sebagai mommy pengganti mereka dan sersan sangat beruntung memiliki mommy sambung seperti mommy Mirah.

"mom biar sersan saja yang bangunin mereka, mommy jangan capek-capek" mendengar perkataan dari putra sulungnya Mirah langsung tersenyum mendengarnya.

"kakak yakin, lihat adik adik nya, kalau tidur sudah seperti batu susah di bangunin"

"iya mom..kami pulang setelah acara selesai..."

"yaudah sholat sendiri sendiri aja yah kak, kakak juga pasti capek dan mungkin masih mengantuk.." ucap Mirah dengan penuh perhatian.

"iya mom..." jawab sersan.

"kalau begitu mommy lihat Daddy kalian dulu udah bangun atau belum.."

dan sersan hanya mengangguk kan kepalanya.

"woy bangun..." sersan langsung mengguncang tubuh sean dengan sekuat tenaga agar adiknya yang satu ini terbangun.

"hmmm...."

"bangun sholat shubuh"

"lima menit lagi..."

"Sean kalau kau belum bangun lihat saja apa yang akan ku lakukan... ku hitung sampai lima.."

"satu..dua..tiga ..."

"iya-iya udah bangun kok ini..." kesal Sean dengan mata yang masih tertutup rapat tapi ia sudah dalam keadaan duduk.

"cepat cuci muka habis itu whuduh kita sholat jamaah disini aja.."

dengan perlahan Sean melangkah kan kakinya walaupun dengan keadaan yang begitu mengantuk.

"Elson bangun dek..udah shubuh.." kini giliran Elson yang dibangun kan. sebenarnya Elson itu mudah di bangunkan mungkin hanya kecapean saja makanya Elson susah di bangunkan.

"hmmm iya Kak..." jawab Elson langsung mengecek ucek matanya.

Elson melihat sekeliling nya dan tidak melihat sang mommy karena yang biasa membangunkan adalah sang mommy.

"kak mommy tidak datang membangunkan Elson.." tanya Elson.

"datang..tapi kamu tidak bangun yaudah kakak suruh mommy balik aja ke kamar.." jawab sersan dengan santainya.

"yah..Elson belum di cium mommy...' protes Elson karena biasanya jika ia sudah membuka matanya pasti sang mommy akan mengecup keningnya.

"sudah kok..sana ambil whuduh atau Kakak gendong.."

"gak usah kak..." Elson langsung bergegas ke kamar mandi.

dan mereka langsung sholat berjamaah yang di imami oleh sersan.

sersan menghadap ke belakang setelah selesai zikir dan berdoa dan melihat ternyata kedua adiknya sudah tertidur di atas sajadah membuat sersan geleng geleng kepala melihat nya.

 "bangun Sean, kalau mau tidur pindah ke ranjang..." Sean langsung terbangun Dan langsung pergi merebahkan dirinya di atas ranjang.

sedangkan Elson ia gendong, sebenarnya dirinya juga begitu mengantuk sekali jadi ia ikut merebahkan tubuhnya di samping Elson hingga mereka bertiga tertidur lagi setelah sholat Subuh.

pagi harinya sersan sedikit telat bangun dan saat ia bangun kedua adiknya sudah tidak ada di sisi nya lagi sehingga ia memutuskan untuk ke bawah

"mom..waw..ada apa ini kumpul rame rame.." tanya sersan yang melihat di dapur begitu rame dan berisik.

"loh wajah mu.." kaget sersan.

"bukan urasan mu..ini semua karena adik Lo yang jahil itu.." ketus Sean dan langsung pergi meninggalkan mereka semua untuk mandi.

padahal sersan bertanya baik baik tapi Sean malah menjawabnya dengan ketus lalu sersan hanya mengangkat bahunya dengan acuh.

"ada ada aja kelakuan anak Lo kak.." ujar Alfiansyah ia juga langsung melongos pergi ke dapur dan memang tujuannya turun hanya untuk minum.

"yaudah kakak mandi dulu aja mommy lanjut kan masak..dulu.." ucap Mirah.

" apa mom.. melanjutkan masak, jadi mommy memasak..kalau mommy cape gimana tadi..mommy kan lagi hamil si dedek kembar seharusnya mommy lebih banyak istrihat" ckckck..marah sersan kepada sang mommy ia khawatir sang mommy merasa cape.

"dimana Daddy mom..?" tanya sersan yang pasti ia akan memarahi sang Daddy yang sudah mengizinkan mommy nya masuk ke dapur.

Mirah menunduk membuat Maryam yang menyaksikan kannya terkikik geli.

"mommy hanya bosan saja kak..lagi pula kalau mommy memasak apa salahnya.."mata Mirah sudah berkaca kaca.

sersan menghela nafasnya dengan kasar melihat sang mommy matanya yang sudah berkaca-kaca entahlah sedikit saja ia menegur mommynya maka Mirah akan menangis.

dengan cepat sersan langsung memeluk Mirah.

"mom..bukan maksud sersan memarahi mommy tadi..mommy sedang hamil besar kakak gak mau mommy merasa cape..mommy yang hamil besar begini saja sersan sudah tidak tega kepada mommy apalagi mommy melakukan pekerjaan seperti memasak dan berjalan ke sana kemari.." jelas sersan.

" sersan sayang sama mommy dan adik kembar..sersan gak mau mommy kecapean.." lanjutnya.

mata Maryam langsung mengeluarkan air mata betapa terharunya ia melihat kasih sayang sersan kepada putrinya Mirah.

"jadi jangan lagi yah mom..atau sersan benar benar marah sama mommy.." dengan cepat Mirah langsung menggelengkan kepalanya ia benar benar takut jika sersan marah dari pada suaminya.

"sebaiknya mommy istirahat saja ayo sersan Antar ke kamar.."

"maaf Oma mommy gak bisa lagi melanjutkan memasaknya gak apa apa kan Oma.." izin sersan.

"iya gak papa bawa saja mommy kesayangan kalian.." canda Maryam.

"terimakasih Oma.." Sersan merangkul kedua bahu mommy nya menaiki anak tangga dengan hati hati.

padahal Mirah pun di dapur hanya duduk saja di meja makan gak ada yang cape tapi putra Damendra sangat menjaga Mirah yang sedang hamil..

Sersan berkacak pinggang melihat sang Daddy masih bergelut dengan tidurnya.

sersan menghampiri Adam dan langsung mendorong Adam sampai terjatuh.

bukk...

"ahhhkkk..." Adam langsung terkejut dan meringis sakit di pinggangnya mungkin faktor umur..iyalah tuh kalau bikin anak pasti katanya masih kuat laki laki emang begitu gak sih para readers...

"Daddy bagus..enak enak yah masih tidur sampai sampai gak tahu kalau mommy pergi berjalan..menuruni tangga dan hingga sempat memasak.." cibir sersan dengan menatap sang Daddy dengan tatapan datar.

"anak durhaka...tapi gak usah mendorong Daddy juga pinggang Daddy sakit tahu.." jawab Adam.

"itu gak seberapa dibandingkan mommy yang merasa cape apalagi mommy hamil kan benih dari Daddy.." balas sersan.

" sayang kamu benar tadi pergi ke dapur mau memasak hmmm..." tanya Adam langsung merubah raut wajah yang tadinya menahan kesal dan rasa sakit menjadi lembut bak seorang malaikat.

sersan langsung mendengus melihatnya...

"dasar suami tidak becus.." umpat sersan.

"kak bukan begitu..mommy bosan tidak melakukan apapun..sudah lama juga mommy tidak melakukan aktivitas.." jelas Mirah ia tidak ingin anak sulungnya menyalahkan Adam.

"hufff... perjanjian nya jika kita datang ke Indonesia mommy tidak melakukan aktivitas apapun..kita datang ke sini saja rasanya kakak gak rela..." dirinya benar benar tidak mau sang mommy merasa cape dan berakhir dengan kandungan Mirah. ia juga selalu membaca tentang artikel kehamilan dan ia pernah membaca bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan perjalanan jauh tapi karena sang mommy ngotot mau datang dan katanya ngidam ingin bertemu opa stev ia tahu itu hanya akal akalan sang mommy.

dan saat di periksa bahwa kandungan Mirah pun sangat kuat dan bisa melakukan perjalanan jauh ini mommy nya malah semakin menjadi jadi sempat tidak di turuti berakhir mommy mengurung dua hari di kamar dan tidak mau makan dengan sangat sangat terpaksa mereka semua menuruti keinginan bumil satu ini.

"tapi kenapa gak bangunin aku.." tanya Adam lagi.

"aku gak tega bangunin Daddy..jadi aku pergi aja sendirian..aku tahu pasti Daddy cape banget..." jawab Mirah menunduk kepalanya merasa bersalah ia merasa perasaannya lebih cepat tersinggung mungkin faktor kehamilan nya.

jika bersama anak anak kadang Mirah merubah panggilan nya kepada sang suami.

" tentu saja Daddy merasa cape banget mom..lah orangnya minta jatah sama mommy semalam.." batin sersan kesal ingin menjawab tapi ini Rana privasi ia tahu tadi malam orang tuanya pulang lebih cepat dan yang membuatnya paling kesal adalah sang Daddy meminta jatah sama mommy nya yang lagi hamil katanya tidak mau kalah sama pengantin baru..

tolong yah sersan ini bukan anak yang polos sama sekali, dirinya sudah besar dan hampir mau lulus sekolah apalagi ia tinggal di luar negeri hal seperti itu sudah lumrah dalam kehidupan nya terutama di area sekolah dirinya sering melihat teman temannya lebih dari sekedar berciuman.

"lain kali kalau aku lihat Daddy lalai menjaga mommy Awas saja...lihat apa yang kau lakukan kepada Daddy.." peringati sersan dengan memicingkan matanya.

dirinya tak habis pikir bagaimana bisa mommy nya bangun dengan cepat sedangkan sang Daddy malah bangun nya telat.

"iya..iya.. maafkan Daddy..kali ini Daddy salah.." pasrah Adam dengan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

sang mommy melahirkan

Keluarga Damendra dan dua pengantin baru telah pulang ke Amerika setelah satu Minggu berada di Indonesia.

begitu pun kandungan Mirah sudah menginjak sembilan bulan hanya menghitung beberapa hari lagi maka dua anggota baru yang di nanti nantikan akan hadir dan hal itu malah membuat semua para lelaki semakin bertambah prosesif kepada Mirah.

Adam bahkan sudah mengambil cuti terlebih dahulu untuk menemani istrinya dan menjaga Mirah. kontraksi bisa terjadi kapan saja, lagi pula Adam tidak mau melewatkan sedikitpun tentang kelahiran anak kembarnya.

"assalamualaikum mom..." ucap sersan yang baru pulang dari sekolah.

"wa'alaykumussalam kak..." jawab Mirah dan Adam.

"sudah pulang kak..." tanya Mirah.

"bagaimana di sekolah..." lanjutnya.

"semua berjalan lancar mom.." sersan langsung menyalami kedua orang tuanya.

"wah si dedek gerak-gerak yah mom..." antusias sersan.

"mana-mana..." sahut Adam. ia pun langsung memegang perut istrinya.

"wah kamu benar..." Adam langsung menempelkan telinganya di perut bulat istrinya yang siap meledak.

"ya sudah sersan ke kamar yah mom..."

"iya kak.. jangan lupa ganti baju dan sholat ashar.."

sersan hanya mengangguk kan kepalanya dan segera pergi ke kamar. dan setelah sampai ke kamar sersan langsung merebahkan dirinya di atas ranjangnya dengan menatap langit-langit kamarnya.

sudah tujuh bulan berlalu tapi perasaan nya semakin dalam mengingat sosok bercadar yang ia temui dalam pesta di waktu itu.

dirinya belum pernah merasakan seperti ini setiap mengingat sosok Arum maka hati sersan akan berdebar kencang.

sersan menghela nafasnya dengan kasar dan segera ke kamar mandi untuk mandi dan sekalian untuk bersuci melakukan sholat ashar.

paginya sersan terlambat bangun dan melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih dan ia segera mandi. inilah adalah hari libur jadi ia bisa bersantai.

Brakk...

"astaghfirullah dad.." kaget sersan yang baru selesai habis mandi dan masih menggunakan handuk sebatas sepinggang.

"Sersan..itu mommy..." nafas Adam masih ngos ngosan.

"mommy kenapa dad.." tanya sersan heran.

"hufff... mommy mau melahirkan kamu cepat pakai baju dulu dan bawa mommy ke mobil Daddy mau bersiap siap dulu.." setelah mengucapkan itu tanpa mau mendengar jawaban sersan Adam langsung berlari pergi lagi kembali ke kamar.

sersan langsung memakai bajunya dengan cepat mendengar perkataan Daddy nya bahwa sang mommy akan melahirkan sebentar lagi.

"sayang tunggu sebentar yah.." ucap Adam dirinya juga ikut merasakan sakit seperti yang dirasakan istrinya yaitu sedang Menahan sakit.

"sebentar lagi Sersan akan datang..anak anak Daddy mohon tolong kerja sama yah..jangan buat mommy kesakitan pliss.." usap usap Adam di perutnya Mirah merasa kasihan andai jika bisa rasa sakit itu bisa di gantikan oleh nya maka dirinya akan rela dengan senang hati.

lalu Adam segera mengambil baju baju yang telah mereka siapkan jauh dari hari hari yang lalu.

Mirah tidak tahan lagi dengan rasa sakitnya seperti ada yang mau keluar dan dirinya langsung berjongkok guna supaya bisa menghilangkan rasa sakit itu.

"ahkkk..." teriak Mirah dengan mengejan.

"Huhh..ya Allah sakit sekali.. alllohhuakbar.."

"ahkkk.."

"mom.." teriak sersan.

bluss...

seorang bayi laki laki langsung keluar membuat sersan mematung tidak percaya.

"oekk..oekk.."

"kak.."lirih Mirah dan baru lah sersan tersadar.

Adam yang baru datang dan melihat seorang bayi langsung menjatuhkan tas yang berada dalam genggaman nya. dirinya juga sama tidak percaya apa yang di lihatnya.

bruk...

Adam langsung jatuh pingsan di tempat sangking terkejutnya.

"ahkkk..sakit.."

"mom..hiks..hiks.." sersan tidak tahu harus berbuat apa di situasi seperti dirinya hanya bisa menahan sang mommy dari belakang dan sesekali mengecup kening Mirah.

apalagi melihat darah keluar begitu banyak dari paha mommynya.

"mom..dad.." panggil Sean.

"Apa yang terjadi..kak,mom..hah.. bayi..astaga.."

"Sean cepat panggil kan bibi kesini.." ucap sersan.

bodoh bisa bisanya Daddy nya masih bisa pingsan di situasi seperti ini.

"sakit kak.. ahkkkk.."lirih Mirah tidak tahan.

"mom pliss.. hiks..hiks.."

"balut adikmu dengan selimut itu kak.." pinta Mirah.

sersan langsung melakukan apa yang di perintahkan mommynya tangan nya bergetar menggendong bayi mungil berjenis kelamin laki laki yang masih di lumuri oleh darah.

"oekk..oekk.."

"ahkkk..."teriak Mirah lagi..

sambil menggendong bayi mungil itu sersan langsung kembali menghampiri Mirah yang sedang mengejan.

bluss..

"oekk..oekk.."

tangis sersan semakin deras melihat bayi perempuan langsung lahir tanpa bantuan dokter. begitu hebatnya sang mommy yang mau melahirkan kedua adik kembarnya yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

"mom.." Sersan langsung memeluk sang mommy dengan erat tidak tahan dengan perjuangan yang sangat menyakitkan bagi seorang ibu.

"nyonya...nyonya.."

bibi nari langsung menghampiri Mirah dan sersan dan langsung mengambil bayi perempuan itu.

begitu pula dengan Sean langsung menangis melihat kedua bayi itu dan menangis melihat sang mommy yang terlihat begitu lemas sekali.

dirinya pun begitu langsung datang menghambur sang mommy dengan perasaan yang begitu haru.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!