Bangun seperti biasa, sarapan seperti biasa dan berangkat sekolah seperti biasa. Hariku benar-benar biasa dan tak ada yang spesial bahkan nilai dan tampangku benar benar biasa entah aku harus bersyukur atau tidak akan hal ini.
Jika pun memang ada yang berbeda itu hanya satu tentang diriku yang membaca banyak buku cerita. Hanya saja aku kini tidak terlalu minat karena alur klise dalam cerita jaman sekarang ini, setiap aku mencoba mencari cerita baru aku selalu mendapatkan cerita dengan alur seperti itu saja, yah kalau dibilang seperti kehidupanku yang biasa saja kini?
"Hahaha lihat kan!? Anak yatim kayak gini sudah sepantasnya begini!"
Baru saja masuk kelas, sudah ada suara pukulan sekelompok anak menghantam seorang anak yatim yang terlihat lemah. Aku hanya meliriknya dan pergi ke tempat dudukku.
Aku tau apa yang kalian pikirkan tapi lebih baik kalian jangan mengambil kesimpulan dengan cepat dahulu, lagipula jika aku menolongnya sudah pasti aku terlihat bagaikan pahlawan kesiangan dan nanti juga aku tahu batasan diriku jadi tidak mungkin aku yang seperti ini melawan mereka, apalagi pemimpin mereka anak dari seorang dewan perwakilan pemerintahan tak hanya itu dia juga sudah menjadi seorang ***awaken*** karena itu tak ada orang yang berani mendekati atau menentangnya.
"Hueekkk...kakh" pukulan itu tepat mengenai perut anak itu hingga ia muntah.
"Hahahahaha! Hah...hah... hm... aku sudah bosan" ucap anak pembuli yang bernama Denny itu sambil memutarkan bola mata juga mengalihkan pandangannya
Suara bel masuk terdengar "Hei Noah, bangun dan bersihkan kekacauan milikmu sendiri" perintah Denny
"Baiklah anak- Uhhh... Noah, lakukan dengan cepat dan duduk ke tempat dudukmu" Bahkan seorang guru juga ikut tutup mata dan mulut terhadap apa yang terjadi
Menyedihkan sekali, seorang anak tunggal tak punya ayah dan ibunya yang sedang sakit berada di rumah sakit dan dia harus bekerja keras sendirian di dunia yang kejam ini terlebih lagi dunia awakening dimana banyaknya diskriminasi yang ada baik dari pemerintah dan para awakener itu sendiri.
"Hmm? Dibelakang! Siapa yang sedang main petasan saat sedang kelas?"
"Tidak ada yang bermain petasan pak!" balas salah seorang murid yang duduk di paling belakang
"Mungkin pak guru sudah terlalu banyak mengajar? hahahahaha"
"Apa? Jelas-jelas saya lihat- !?!?"
Kerlap-kerlip yang dilihat oleh pak guru dengan singkat waktu semakin terlihat jelas seperti sebuah portal.
"Anak-anak! Cepat pergi keluar kelas! Sekarang!"
Sayangnya teriakan pak guru sudah terlambat, dan kita semua yang ada di kelas sudah terburu terseret ke dalam portal.
"Ugh.. sakitnya...."
Aku terbangun, dan sepertinya aku pingsan sejenak. Noah terpapar tepat di sebelahku dan dia juga sedang dalam keadaan pingsan.
"Hei! bangun" Aku mencoba untuk membangunkan Noah
Noah terbangun begitu saja dan langsung melihat sekelilingnya tanpa melihatku terlebih dahulu seorang yang membangunkan dia, tapi juga karena dia yang seperti itu aku yang belum melihat sekelilingku berakhir melihat area sekeliling.
"Ah, kita berada di dimensi lain" bisikku yang masih terdengar oleh Noah
"Benar.... Jendela itu benar..." bisiknya yang kurasa dia berbicara sendiri tapi masih bisa kudengar.
Aku mengamati Noah, dia terkejut tapi seakan juga sudah tau apa yang sedang terjadi meski begitu aku tidak pernah menanyakannya meski aku selalu mengingatnya.
Aku melihat sekelilingku yang terlihat seperti terbaring di hutan yang lebat dengan seksama dengan keadaan diriku yang terguncang, akan bohong jadinya jika aku tidak merasa takut, panik atau lainnya.
"P-pak guru! Ba-bagaimana ini!?" teriak dari salah seorang siswa yang sedang bersama gurunya
Sang guru terdiam panik juga bingung harus menjawab muridnya seperti apa.
"P-pak?"
"uh..ah... le-lebih baik kita menunggu yang pingsan bangun terlebih dahulu dan kita coba sejenak menunggu disini.. Pasti bala bantuan akan datang!"
Semua yang mendengar banyak yang mengikuti perkataan pak guru. Tapi pikirku seharusnya pak guru menenangkan semua anak terlebih dahulu, apalagi kita semua yang melihat portal yang berwarna gelap seperti itu sudah pasti tahu kalau kita tidak akan bisa keluar begitu semudah itu karena jenis portal unik yang dimana kita harus mengalahkan bos di dalam terlebih dahulu atau menunggu bala bantuan dari luar memaksa membuka portal dari luar.
"Tsk! Dasar cengeng" cetus Denny pemimpin dari anak yang suka membuli Noah
"Be-benar! Semuanya bisa tenang untuk sementara waktu! Kita punya seorang awaken disini! Kita punya tuan muda Denny!" Teriak guru itu secara lantang
Betapa bodohnya pak guru pikirku saat itu karena kita baru saja menginjak wilayah asing dan dia berteriak dengan sangat keras. Tapi semua menghiraukannya dan lebih memikirkan betapa leganya mereka memiliki Denny sebagai awaken disisi mereka.
"Benar itu! Makanya kalian harus menurutiku maka aku akan membantu dan menjadi pemimpin kalian!"
"Ba-baik!" ucap serentak beberapa murid dan pak guru, tentunya kecuali beberapa anak termasuk Noah dan diriku.
Kresek kresek - terdengar beberapa suara asing dari balik semak-semak yang tinggi membuat apa yang dibaliknya tertutupi.
"Pak guru, anda dengar itu?"
"Y-ya saya dengar juga, tu-tuan muda..."
"Ya~ aku mengerti, Noah cepat pergi dan periksa itu" Perintah Denny setelah dari tadi melihat Noah tapi sepertinya aku tau jika dia ingin mengorbankan Noah
Noah mau tidak mau mengikuti perintah Denny dan mendekati semak-semak itu, semakin dekat dia semakin berguncang semak-semak itu.
Dengan perlahan Noah melangkahkan kaki memberanikan diri mendekat... semakin dekat.... dan semakin dekat.. Hingga dia sampai hingga semua orang terkejut karena tiba-tiba sesuatu yang dari dalam semak itu melompat dengan sigap ke arah Noah hingga menjatuhkannya.
"Hu-huh?" bingung Noah yang masih tersungkur di tanah saat membuka matanya yang tertutup karena terkejut.
"A-apa itu Noah!?" Ketus Denny dengan nada sok berani
"A-ah i-ini hanya ke..linci..."
"Ha- hahaha.. A-aku sudah tau kalau itu kelinci, ma-makanya kusuruh Noah yang melihat semak-semak"
Lihatlah tawa palsunya itu, pintar sekali anak itu mencari alasan. Rasa-rasanya aku tahu ini akan terjadi dan entah kenapa aku tidak terkejut akan hal ini, Pikirku saat itu.
"O-oohh... tuan muda benar-benar hebat!" Ucap salah satu pengikut Denny
"Benar! Dia sangat hebat bahkan dia tahu kalau ada kelinci di dalam semak-semak sejauh itu!" Lanjut pengikut Denny yang lainnya
"Hahaha saya tau tuan muda sangat bisa diandalkan!" Jelas pak guru
Noah masih berdiam di dekat semak-semak dan disaat yang lain masih mencoba menunggu di dekat portal, Denny mendekati Noah dan mengajaknya pergi. Bahkan dalam keadaan seperti ini mereka masih berani membuli Noah, aku diam-diam membuntuti mereka.
"Hei! Jangan berlagak mentang-mentang kita didalam portal ya!"
"Benar!"
Dari kejauhan bisa kudengar mereka mulai berceloteh ke Noah. Tapi lagi-lagi Noah menerimanya dengan diam.
"Kau dengar tidak?"
"Tuan muda, percuma berbicara dengan batu seperti itu"
Sekarang mereka menertawakan hal yang tidak ada lucunya sama sekali, mungkin memang mereka sudah kehilangan akal mereka? Pikirku.
"Tapi kejadian ini.. rasanya aku akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, mungkin tiba-tiba ada monster semacam bos ke daerah sini ata portal? Bercanda-" bisikku berbicara sendiri
"AAAARRGHHHHHHH"
"GYYAAAAA!"
Yang benar saja, tiba tiba terdengar jeritan dari arah portal. Sudah pasti itu bukan karena tim penyelamat yang datang.
"A-ada apa!?"
"Ti-tiba-tiba juga tanahnya sedikit bergetar!"
"Tu-tuan muda!?"
"A-argh le-lebih baik kita pergi menjauh!"
"Apa!? Dasar sialan mereka!" kesalku
Tapi tidak dengan Noah, dia lari kembali ke arah portal dan bukannya berlari. Dia berlari melewatiku tanpa tahu aku sedang membuntuti mereka.
"Pa-pak gu-!?" belum selesai anak itu meminta tolong dia sudah dilahap oleh monster menyerupai Werewolf hanya saja sangat besar dan jumlah mereka cukup banyak itu ada 8 monster
"A-a....Aarggghhhhh!" teriak pak guru setelah melihat salah seorang muridnya mati didepannya
Noah panik terdiam, kakinya gemetar bingung apa yang harus dia lakukan. Aku sendiri entah mengapa merasa harus menyaksikan kejadian tersebut meskipun aku akan terkena dampaknya.
"No-Noah! To-tolong!" Pinta pak guru
Dari kejauhan disisi lain tak hanya diriku, ternyata Denny kembali meski dia mencoba bersembunyi di semak-semak. Dan dia seakan sedang mengumpati Noah.
"Pa-pak Guru!" Dengan sigap Noah mengambil batu yang didekatnya dan melempari monster yang berada di depan pak guru untuk mengalihkan perhatiannya
"Tu-tuan muda, tidakkah tuan muda bisa melawannya?" tanya salah satu pengikut Denny
"Ssttt, jika mereka mendengar kita bagaimana?" ucapnya berbisik
Di saat yang sama ada kejadian yang terjadi dimana setelah Noah melempari batu dia diserang oleh monster dengan tubuhnya yang diseruduk lalu terpental hingga membentur pohon. Lalu Denny dan yang lainnya disadari oleh pak guru diikuti monster yang lainnya lalu mereka diserang
"Ja-jangan mendekat!?!?" Dengan panik Denny mencoba mengeluarkan kekuatan awaken miliknya dan itu dengan kekuatan penuh juga berakhir mengenai monster yang mendekati mereka
"A-apakah berhasil?"
"!?!?"
Ghrrr.....grrhr....
"Ti-tidakkk!?"
"E-eekkkkk"
"HUWAAAA!!"
Mereka mencoba lari namun hasil tidak berbuah, mereka tertangkap sekaligus dengan taring, cakar dan serudukan dilakukan sekaligus. Sekarang tinggal tak sampai 5 jari orang yang bertahan, aku melihat Noah dia masih bernafas.
Grrrhh...graarrggghhhh!! Awoooo!
"!? Apa?" pikirku dalam hati dengan spontan
Aku tiba tiba tercakar hingga terlempar jauh, ini sangat menyakitkan tapi entah kenapa aku masih bertahan. Lagi aku dari kejauhan melihat Noah disaat monster lain sedang memangsa sisa orang lainnya.
Noah, dia.. Awakening. Sudah kuduga.. Dia seperti tokoh utama di cerita klise yang selalu aku baca, kepribadiannya terlihat berbeda seperti sedang dirasuki. Sepertinya berseker.. Dengan keadaanku yang sekarat aku masih mencoba melihatnya hingga selesai, dia benar-benar mengalahkan para monster itu sendirian. Aku sudah tidak kuat lagi aku pikir ini ajalku, sedikit kecewa karena di dunia nyata pun aku harus melihat cerita yang klise.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!