NovelToon NovelToon

Maukah Kamu Menjadi Istri Ku?

Bab 1

Seorang pemuda lari menghindari kejaran dari para musuh nya. Dia terus mencari tempat persembunyian agar tidak di tangkap.

"Sebaiknya kita berpencar, Aku yakin dia masih berada di sekitar sini," ujar Seorang pengawal musuh.

Pengawal yang lain mengangguk setuju,"

Iya kau benar, Kita harus berpencar."

Mereka pun berpencar, sebagian lari kebagian kiri, sebagian lagi kebagian kanan.

Setelah para pengawal itu pergi, terlihat seorang pria keluar dari persembunyiannya.

'Ck, beraninya main keroyokan, dasar alex tua bangka sialan,' batin Alano.

Pemuda itu adalah Alano Leonard seorang ketua dari mafia camorra sekaligus seorang Ceo. Entah kenapa malam ini Dia harus bermain petak umpet dengan pengawal musuh bebuyutan nya, pada hal biasa nya Alano akan melawan, sebanyak apa pun musuh akan dia hadapi atau Dia akan mengirim alarm darurat untuk memanggil bantuan jika dalam keadaan terdesak seperti ini.

Tap tap tap.

Alano yang memiliki pendengaran yang super tajam dengan mudah bisa mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah Nya.

"Aku harus sembunyi lagi, jika tidak habislah wajah tampan Ku ini," batin Alano.

Alano segera kembali ke tempat persembunyian nya lalu mengintip dari celah semak-semak itu untuk memantau musuh yang sedang mengincar dirinya.

Saat melihat mereka sudah menjauh lagi dan memastikan keadaan di sekitar aman, Alano segera keluar dari persembunyian nya.

"Aku harus pergi dari sini sebelum ketahuan," batin Alano.

Dia berjalan terus kedepan sambil berjongkok, Tiba-tiba matanya melihat sebuah rumah kecil yang masih terbuka.

"Sebaiknya Aku masuk kesana, semoga pemiliknya tidak galak nanti saat melihat wajah Ku yang tampan ini," batin Alano.

Dia berjalan masuk kedalam rumah itu dan tidak lupa dia menutup pintu dengan pelan agar tidak menimbulkan suara.

Saat dia berbalik, Dia terkejut melihat seorang yang berdiri di depan Nya dan akan bersiap untuk teriak.

Dengan cepat Alano menutup mulut orang itu dengan tangan besarnya.

"Eh Dia seorang gadis ternyata, tapi dia sangat mungil, tangan Ku bahkan hampir menutup seluruh wajah nya,"batin Alano.

"Ssst tolong diamlah Aku mohon, Aku sedang di kejar orang jahat," bisik Alano.

Melihat Gadis itu diam, Dia lansung menarik tangan nya kembali.

"Aku minta maaf membuat Mu kaget, bisakah Aku menginap di sini untuk malam ini? Aku masih belum bisa keluar dari sini, orang jahat yang mencari Ku masih berada di sekitar sini," bisik Alano.

"Memang nya Tuan melakukan apa sampai harus di kejar orang, apa Tuan seorang kriminal? apa Tuan mencuri? apa Tuan telah memperkosa anak gadis orang? jika benar maaf Aku tidak ingin Tuan di sini, Aku tidak ingin terlibat dal-"ucapan beruntun Gadis itu terpotong dengan cepat oleh Alano.

"Hey dengar kan Aku, semua yang Kamu tuduhkan itu salah, Aku tidak melakukan itu semua, bahkan Aku tidak pernah melakukan seperti itu dalam hidup Ku," jelas Alano.

"Gadis itu heran lalu bertanya," Jika tidak punya salah kenapa mereka mengejar Tuan?"

"Aku tidak tau, mungkin pesaing bisnis,"balas Alano berbisik.

"Baiklah Anda boleh tidur di sini tapi tidur di sofa, rumah ini hanya memiliki satu kamar, awas kalau macam-macam Saya akan teriak nanti," ancam Gadis itu berbisik.

"Terima kasih, Aku janji tidak akan macam-macam Kamu tenang saja," ucap Alano berbisik lalu merebah kan tubuh nya di sofa ruangan tamu.

Sementara Gadis itu berjalan masuk ke dalam kamar nya untuk mengambil selimut dan di berikan pada Alano.

"Nih, pakailah Tuan," ujar Gadis itu singkat.

"Terima Kasih," jawab Alano lalu mengambil selimut itu dan memakai nya.

'Barusan Dia mengancam Ku tapi sekarang Dia tetap memberikan Aku selimut, Gadis yang baik hati,' batin Alano.

Setelah memastikan semua pintu dan juga jendela sudah terkunci.

Gadis itu segera kembali ke kamar Nya untuk istrahat.

Di tempat lain, Seorang pria paruh baya sangat marah karena anak buah nya tidak berhasil menangkap musuh bebuyutan nya.

"Brengsek, sialan kalian semua tangkap satu orang saja kalian tidak bisa, pada hal kalian ini orang banyak," bentak pria itu.

"Maaf kan kami Tuan, Kami Kehilangan jejak," jawab salah satu pengawal.

"Brengsek, dasar Bodoh, tidak berguna kalian, lebih baik kalian semua mati," Teriak pria itu dengan marah.

Dor dor

Seketika, dua orang anak buah ambruk di tempat setelah dua peluru mengenai dada mereka, entah mereka mati atau masih hidup, lalu mereka di seret keluar oleh teman mereka yang lain.

"Tunggu saja kamu Alano Leonard kali ini kamu lolos dari Ku, tapi tidak untuk lain kali," ucap Pria baruh baya itu dengan muka memerah karena marah.

Sementara di sisi lain, Alano terbangun dari tidur nya, di lihat nya jam di handpone nya sudah pukul tujuh pagi.

"Hoaaa, Aku masih di sini ternyata, tapi apa gadis itu sudah bangun?" guman Alano.

Dia lalu berdiri dan berjalan menuju pintu belakang, di lihat nya meja makan sudah terisi dengan nasi dan sayur yang masih mengeluarkan asap.

"Sudah bangun ternyata," gumam Alano.

Lalu Alano berjalan menuju ke dapur.

Dia melihat seorang gadis rambut panjang dan kulit putih berdiri membelakangi Nya, mungkin lagi beres-beres, pikir Alano.

Lamunan Alano buyar karena mendengar teriakan spontan dari seseorang.

"Aaaakh," teriak Gadis itu.

membuat Alano heran," Kenapa Kamu teriak?"

"Gimana nggak teriak, Anda berdiri di situ seperti jelangkung saja," ketus Gadis itu lalu berjalan melewati Alano.

"Aku nggak di tawarin makan nih," tanya Alano.

"Tuan mau makan?" tanya Gadis itu.

"Iya dong, Masa tanya gitu," sahut Alano.

"Ya udah, ngapain masih berdiri di situ katanya mau makan," sahut Gadis itu lagi sambil memakan makanan nya.

Alano yang sudah sangat lapar lansung duduk dan mengambil nasi serta lauk di meja tanpa ragu lalu makan dengan lahap.

"Gadis itu tampak heran," Sudah berapa hari anda tidak makan Tuan?"

Alano yang lagi fokus makan tidak menjawab, Dia hanya melirik sekilas Gadis itu lalu lanjut makan.

"Astaga, masakan Gadis ini sangat enak," batin Alano.

Gadis itu hanya bisa mendengus pelan karena pertanyaan nya tidak di hiraukan oleh pria itu, lalu dia kembali makan dengan lahap.

Setelah makan, Alano mengangkat piring kotor di meja makan, di bawa kedapur dan tanpa jijik dan kaku sedikit pun, Alano lansung mencuci piring nya.

Sedang kan Gadis itu membersih kan meja makan dan menyapu lantai.

"Dia terlihat orang kaya, tapi dia bisa mencuci piring tanpa banyak drama, Sungguh laki-laki yang sempurna," batin gadis itu.

"Nama Kamu siapa?" tanya Alano saat mereka sudah kembali duduk di meja makan.

"Memang nya kenapa?" tanya Gadis itu.

"Jawab aja, nama Kamu siapa?" tanya Alano lagi.

"Kanaya," jawab Kanaya.

"Oooh, nama Ku Alano, Kamu tinggal sendiri di sini?" tanya Alano.

"Menurut Mu?" tanya Kanaya balik.

"Mungkin tinggal sama saudara, teman, pacar atau mungkin juga sama suami, tapi semalam lembur jadi nggak keliatan pagi ini," ucap Alano lagi.

"Aku tinggal sendiri Tuan, Aku tidak punya saudara, teman, pacar atau pun suami, kecuali teman di tempat kerja Ku," jawab Kanaya,

"Ooh gitu ya, lalu orang tua Mu?" tanya Alano.

"Orang tua Ku sudah meninggal, Aku anak yatim piatu," jawab Kanaya.

"Ooh maaf kan Aku, tapi Kita ternyata sama tidak punya orang tua," jawab Alano tersenyum kecut.

Kanaya lansung mengalihkan pandangan nya pada pria itu. dapat Dia lihat gurat kesedihan di wajah pria itu.

Kanaya hanya diam, tidak tau harus beri komentar apa.

Tiba-tiba ponsel Alano berbunyi.

"Halo Arga," panggil Alano pada sahabat sekaligus tangan kanan nya.

"Halo Al Kamu di mana?" tanya Arga.

"Jemput Aku, nanti Aku kirim alamat nya," ucap Alano.

"Ok otw," jawab Arga.

Setelah itu Alano mematikan telponnya lalu mengirim alamat pada Arga.

"Kamu kerja di mana?" tanya Alano.

"Aku kerja di restoran Leonard," jawab Kanaya.

Alano yang mendengar itu di buat kaget dan lansung melihat ke arah Kanaya.

"Kamu kerja di restoran Leonard? Yang mana?" tanya Alano.

"Iya, di restoran dekat kantor pusat milik keluarga Leonard, Kenapa?" tanya Kanaya heran.

"Ooh tidak apa cuman pengen tau aja soalnya restoran Leonard memiliki banyak cabang, Kamu udah berapa lama kerja di sana?" tanya Alano.

"Sudah mau satu tahun mungkin bulan depan masa kontrak Ku sudah habis," jawab Kanaya.

"Ooh gitu," jawab Alano sambil menganggukan kepala beberapa kali.

"Kamu kerja di restoran Ku ternyata, bagus lah biar Aku tidak susah mencari Mu jauh-jauh nanti, karena Aku sudah menandai Mu menjadi milik Ku dari sekarang, Aku akan menyelidiki latar belakang Mu," ucap Alano dalam hati.

Tiba-tiba ponsel Alano bunyi tanda ada telpon masuk.

"Halo Ga, Kamu di mana," tanya Alano.

"Aku sudah di tempat sesuai alamat yang kamu kirim, Kamu di mana?" tanya Arga.

"Ooh tunggu sebentar, Aku akan keluar," jawab Alano lalu mematikan telpon nya.

"Aku pamit ya, terima kasih atas bantuan Mu dan terima kasih atas makanan nya," ucap Alano dengan tulus.

"Iya sama-sama Tuan," jawab Kanaya.

"Ini ada sedikit uang untuk Mu Kanaya, maaf jika Aku merepotkan Mu," ucap Alano lalu memberikan beberapa lembar uang.

"Sama-sama Tuan uang nya tidak perlu Saya iklas membantu Anda," ucap Kanaya cepat lalu memberikan uang itu pada tangan Alano.

"Tolong ambil lah uang nya Kanaya, Aku tau Kamu tidak nyaman tinggal berdua dengan laki-laki yang tidak kau kenal dari semalam, Jadi terima lah uang itu sebagai ucapan maaf dan terima kasih Ku," ucap Alano.

"Tapi tu-"ucapa Kanaya terpotong dengan cepat oleh Alano.

"Tidak apa, terima lah Kanaya bukan maksud Ku merendah kan Mu karena Aku tau kamu wanita kuat, terima lah uang itu sebagai tanda terima kasih dan maaf Ku, Aku pergi dulu," ucap Alano keluar meninggalkan Kanaya yang masih bengong.

Kanaya di buat tertegun mendengar ucapan Alano, namun kembali tersadar saat Alano sudah hilang dari pandangannya.

"Terima kasih..."ucap Kanaya lirih dan tersenyum melihat sejumlah uang di tangannya.

Alano keluar dari kontrakan itu lewat pintu belakang, lalu menghampiri Arga yang menunggunya di dalam mobil dari tadi.

...****************...

Bab 2

Saat sampai di mobil, tanpa banyak tanya Arga menjalankan mobilnya ke manson.

Sampai di manson, Alano turun dari mobil dan masuk ke dalam di ikuti Arga.

"Oh iya Ga, sampai kan pada delon gadis yang bernama kanaya yang bekerja selama satu tahun di restoran kontrak nya di perpanjang lagi," perintah Alano lalu berlari ke kamar.

"Baiklah," jawab Arga.

Setelah beberapa saat, Alano turun untuk segera ke kantor.

"Ayo," ajak Alano pada Arga yang menunggunya sejak tadi.

Mereka segera berjalan keluar dari manson. Memasuki mobil lalu menuju kantor tempat mereka berkerja.

"Bagaimana dengan kejadian semalam apa Kamu tidak ingin melakukan penyerangan pada tua bangka itu?" taya Arga.

"Biarkan saja dulu Ga, biarkan dia melakukan apa pun untuk saat ini, Aku ingin melihat, sampai dimana dia akan berusaha menangkap Ku," jawab Alano santai.

"Apa kamu yakin?" tanya Arga.

"Aku yakin, Kita hanya perlu waspada saja, mungkin sewaktu waktu dia akan melakukan penyerangan secara tiba-tiba, bilang pada semua anak buah di semua markas Kita, jangan lengah dan tetap waspada," jawab Alano.

"Baiklah, Aku akan memberitahu mereka nanti" jawab Arga.

Setelah tiga puluh menit, mereka sampai di kantor.

Alano dan Arga segera turun dari mobil lalu memasuki lobi kantor dan berjalan masuk kedalam lift menuju ruangan kerja mereka berada.

"Arga, apa kamu sudah menelpon delon?" tanya Alano.

"Sudah," jawab Arga singkat.

"Untuk sementara, Aku akan pantau gadis itu dari jauh saja agar tidak membuat musuh curiga lalu menyakiti kanaya," ucap Alano yang bersandar di kursi kebesaran nya.

"Memang nya gadis itu siapa?" tanya Arga penasaran.

"Gadis yang membantu Ku bersembunyi semalam," jawab Alano.

"Mata Arga memicing curiga," Jangan bilang, Jika kamu tidur di rumah gadis itu semalam."

"Melihat tatapan Arga," Hey, ada apa dengan Mu jangan menatap Ku seperti itu, Aku seperti tersangka mesum yang di grebek warga saja."

"Apa kalian tidur bersama?" tanya Arga.

"Tidak lah, Ya kali tidur bersama sebelum tidur saja dia sudah mengancam untuk teriak jika Aku macam-macam," jawab Alano cemberut.

"Apa Kamu menyukainya?" tanya Arga.

"Iya, Aku menyukainya, dia sedikit ketus jika bicara tapi sangat gemas," jawab Alano tersenyum membayangkan muka ketus kanaya.

"Jika boleh tau, apa yang membuat Kamu tertarik pada gadis itu, karena selama ini, Kamu bahkan tidak pernah merespon gadis-gadis yang mengejar Mu," tanya Arga.

"Alano tersenyum,"Aku tidak tau, mungkin karena gadis itu mandiri, pekerja keras, dia lembut tetapi ketus pada orang yang baru di kenal, dan yang paling membuat Aku tertarik adalah dia tidak memiliki keluarga sama seperti Ku, dia juga anak yatim piatu."

Arga yang mendengar ucapan Alano, semakin penasaran dengan gadis itu, Tapi dia juga berpikir, jika seorang Alano saja tertarik, berarti gadis itu menarik.

"Jika Kamu tidak memiliki keluarga, Kamu menganggap Kami apa?" ketus Arga.

"Hehe, jangan salah paham Ga, maksud Ku kanaya juga tidak memiliki orang tua kandung sama seperti Ku," jelas Alano cengengesan.

"Tapi menarik, Kamu bisa menilai seorang cewek ternyata, Aku pikir..." Arga sengaja menjeda ucapanya untuk melihat reaksi Alano.

"Pikir apa?" tanya Alano memicing curiga.

"Aku pikir kamu belok," lanjut Arga.

"Sialan Kamu Ga, tampan cool begini masa di bilang belok," umpat Alano.

Arga hanya terkekeh melihat reaksi Alano. Dia juga sangat mendukung bahkan sangat senang, karena akhirnya ada gadis yang membuat sahabat nya ini tertarik.

"Baiklah, Aku akan meminta delon untuk membuat gadis itu merasa nyaman Dan yang pasti terus mengawasi gadis itu agar jauh dari bahaya, untuk Mu," ucap Arga.

"Thanks Ga," ucap Alano.

Saat mereka mengobrol, tiba-tiba handpone Alano berbunyi.

 "Halo," panggil Alano.

"Halo Al, maaf jika Aku mengganggu waktu Mu," ucap fito, salah satu kepercayaan Alano di markas sekaligus sahabat mereka.

"Ya, kenapa," tanya Alano.

"Al Aku ingin menyampaikan informasi yang baru di dapatkan dari salah satu anak buah Kita yang ada di dubai," ucap fito.

"Informasi apa?" tanya Alano.

"Mereka bilang jika beberapa musuh Kita di dubai akan melakukan penyerangan secara bersamaan lansung di markas utama milik Kita, beberapa kelompok mafia kecil dan mafia besar di bawah Kita di dubai bergabung menjadi satu, jadi mereka merasa sudah pas untuk menyerang lansung ke markas utama Kita," jelas Fito.

"Alano terkekeh pelan," Seberapa banyak mereka mendapatkan informasi tentang Ku," tanya Alano.

"Mereka mendapatkan informasi dari salah satu orang kepercayaan mereka Al, mereka pikir markas Kita yang berada di tengah hutan pinus itu adalah markas utama Kita, mereka tidak tau jika itu hanya markas cabang tempat tinggal ternyaman untuk para monster hutan milik Kita, tetapi mereka juga tidak tau jika orang yang mereka percaya untuk mencari tau informasi tentang Mu adalah david musuh mereka sendiri," jelas Fito dan terdengar kesal tidak habis pikir dengan kebodohan para mafia itu.

"Hahaaa astaga, Informasi macam apa ini, kenapa terdengar sangat konyol, oke suruh para anak buah Kita yang ada di hutan pinus untuk menyambut mereka dengan jamuan istimewa nanti Aku akan kesana bersama Arga untuk melihat para beby kesayangan Ku, Aku sangat merindukan mereka, lalu kapan orang-orang bodoh itu datang?" tanya Alano yang masih saja terkekeh kecil.

"Mereka akan datang dari dubai hari ini Al, dan melakukan penyerangan besok malam," ucap Fito.

"Siapkan saja semua nya jangan lupa tetap waspada pada markas Kita yang lain tutup dengan kabut berlapis anti peluru dan anti bom di atas atap di semua markas untuk menghindari bom dari atas waspada jika sewaktu-waktu mereka sudah menemukan letak markas Kita yang lain, terutama markas utama," perintah Alano.

 "Oke Al," lalu sama-sama mematikan telpon.

Tawa Alano lansung meledak saat fito sudah mematikan sambungan telpon nya. bahkan sampai air matanya keluar membuat Arga yang masih ada di ruangan itu menjadi heran.

 "Kamu kenapa Al," tanya Arga dengan kening mengerut.

Alano yang baru sadar jika Arga masih ada diruangan nya pun menoleh.

Terlihat jelas jika mata Alano yang masih berair membuat Arga menjadi semakin heran sekaligus penasaran.

"Arga, apa kamu masih ingat dengan musuh-musuh Kita yang ada di dubai?" tanya Alano.

"Ya Aku ingat kenapa memang nya?" tanya Arga.

"Mereka akan melakukan penyerangan besok malam," jawab Alano.

"Lalu kenapa Kamu tertawa?" tanya Arga semakin heran.

"Gimana Aku tidak tertawa Arga, beberapa mafia kecil dan mafia besar di dubai bergabung hanya untuk menyerang markas Kita dan juga ingin membunuh Ku, mereka membayar orang untuk mencari tahu letak markas utama Kita, tetapi mereka tidak menyelidiki latar belakang orang itu yang ternyata adalah david yang sangat suka jahil dengan nyawa, Kamu pasti tau kan bagaimana anak itu jika sudah jahil pada musuh?" jelas Alano sambil tertawa, merasa jika ini adalah sebuah komedi yang sangat lucu jika di dengar ceritanya saja, apa lagi jika di tonton.

Arga yang mendengar cerita Alano hanya melongo merasa tidak percaya dengan kebodohan para mafia itu.

"Kamu tau apa yang di lakukan david Arga?" tanya Alano.

Arga hanya menjawab dengan gelengan kepala saja lalu Alano pun melanjutkan.

"David memberikan informasi pada mereka jika markas utama milik Kita adalah markas yang terletak di tengah hutan pinus itu, Hahaha," ucap Alano lagi.

 "Astaga ternyata david tidak berubah juga," sahut Arga menepuk kening nya tidak habis pikir dengan sahabat nya yang satu itu.

 "Astaga ini benar-benar kabar yang lucu sekaligus mengejutkan," guman Alano lalu menghapus air mata di wajah tampan nya.

"Lalu siapa yang tadi menelpon Mu Al," tanya Arga lagi

"Hahaha, siapa lagi jika bukan fito yang menelepon Ku Arga, Kamu pasti bisa membayangkan bagaimana muka kesal fito dengan kabar konyol ini," ucap Alano lagi.

"Pasti dia sedang kesal sekarang,"sahut Arga

Sejenak kemudian, mereka segera menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda. Karena sebentar lagi waktunya makan siang.

...****************...

BAB 3

"Jamuan untuk mereka sudah siap?" tanya Alano pada anak buahnya yang selalu santai jika ada yang menyerang.

Tidak ada kepanikan sedikit pun dalam diri mereka, mereka bahkan sangat senang jika ada yang menyerang markas mereka.

"Semua jamuan istimewa sudah siap Tuan," Jawab salah satu dari mereka.

"Baguslah sambut mereka dengan baik, Aku akan ke ruang bawah untuk bertemu dengan para kesayangan Ku," ucap Alano lalu berjalan menuju ruang bawah tanah.

Saat ini, Alano dan Arga sedang berada di markas yang berada di tengah hutan pinus.

Mereka akan menyaksikan penyerangan itu dari ruang bawah tanah bersama para kesayangan mereka.

 "Hello beby," sapa Alano dengan suara menggema.

          Grrrr

          Grrrr

Teriakan Alano di sambut dengan gerangan oleh para hewan buas itu.

Alano mendekati harimau itu, lalu memeluk tubuh mereka.

Mereka semua bahkan berebutan untuk memeluk tubuh Alano.

"Hey geli geli hentikan hahaaaa ampun ampun haha," teriak Alano sambil tertawa karena kegelian dengan kelakuan absurd enam binatang buas kesayangan nya itu.

 Hos hos hos

"Sudah hentikan, apa kalian ingin membunuh Ku?" ucap Alano kesal.

 Enam binatang itu lansung menundukan kepala mereka dengan kompak. mungkin merasa bersalah karena membuat Alano kesal.

Alano yang pura-pura marah, tidak habis pikir melihat reaksi para harimau itu, sangat gemas melihat muka enam binatang itu yang masih menunduk lalu Alano mendekat.

"Kalian ini mahluk raja hutan yang paling di takuti tetapi kenapa kalian cepat sekali melow hanya di gertak begitu saja," tanya Alano.

"Mereka hanya patuh dan takut jika bersama Tuan nya, mereka akan sangat garang jika bersama musuh," sambung Arga yang ternyata berdiri di belakang Alano.

"Ya, Kau benar Arga," jawab Alano.

 Mendengar suara yang juga mereka kenal, para mahluk raja hutan itu lansung dengan kompak melihat ke arah Arga.

Grrr

Grrr

Lalu mereka melakukan hal yang sama, seperti yang mereka lakukan pada Alano.

"Hahaha ampun berhenti woy geli hahaha," teriak Arga kegelian.

Alano tersenyum geli melihat Arga yang kewalahan sama seperti dirinya menerima kelakuan absurd binatang buas itu.

Hos hos hos

Nafas Arga ngos ngosan Dia menatap sayu pada enam binatang itu.

"Kalian menyebalkan sekali," ketus Arga

Tiba-tiba salah satu dari harimau itu menjilat muka Arga dengan sekali jilatan lalu membuang muka ke arah lain seperti mengejek.

Alano yang melihat itu sontak tertawa, lucu sekali melihat kelakuan harimau itu.

Hahaha

"Kamu di ejek oleh nya Arga, hahaha," ujar Alano sambil tertawa sampai memegang perut nya.

"Menyebal kan mulut Mu bau kenapa menjilat muka Ku," gerutu Arga kesal di balas gerangan oleh harimau yang tadi menjilatnya.

Grrrr

"Apa nggak suka di bilang bau?" tantang Arga saat melihat harimau itu mendekat.

Grrrr

"Udah stop Aku hanya bercanda," ucap Arga menyerah.

Dor dor dor

Tiba-tiba mereka mendengar suara tembakan dari atas Alano dan Arga saling tatap dan tersenyum.

"Ayo Kita nonton siaran lansung," ajak Alano menuju ruangan cctv di ikuti Arga dan enam harimau itu.

"Hey Air liur kalian kenapa menetes," goda Arga saat melihat enam binatang itu seperti menjilat sesuatu di bibir nya.

"Mereka tau ada musuh datang dan mereka membayangkan memakan makanan lezat setelah ini," sahut Alano tanpa melihat ke belakang.

Sampai di ruangan cctv, mereka menonton penyerangan di depan markas dengan Alano dan Arga duduk di sofa dan enam harimau besar itu duduk berbaris di depan mereka.

"Film nya tidak seru," keluh Arga sambil nonton.

"Iya Kau benar, musuh cepat sekali tumbang dan anak buah kita masih ada yang bersandar di tembok menonton dengan muka yang terlihat malas," jawab Alano terkekeh.

"Kenapa mereka tidak ikut bertarung?" tanya Arga.

"Anak buah yang melawan musuh adalah pasukan baru yang baru di latih selama tiga bulan, mereka ingin melihat sampai dimana anak didik mereka bertahan melawan musuh," jelas Alano.

"Wow, mereka yang melawan musuh itu masih anak buah yang baru latih tapi sudah banyak membuat musuh tumbang tanpa menggunakan tenaga lebih?" seru Arga.

"Ya begitulah," jawab Alano.

"Alano, Sepertinya ruangan ini akan banjir," ujar Arga tiba-tiba.

"Banjir kenapa?" tanya Alano bingung.

"Lihat lah mulut para raja hutan itu," tunjuk Arga.

Alano lansung melihat para harimau yang sangat serius menonton dengan air liur mereka yang menetes.

"Astaga, mereka sangat ngiler melihat darah dan mayat yang berserakan itu," gumam Alano.

Arga terkekeh mendengar ucapan Alano, lalu dia berdiri diikuti Alano menuju depan markas.

Di tempat lain, Kanaya sedang bersiap untuk kerja. saat Dia akan mengambil jaketnya, Dia melihat uang dari pria yang dua hari lalu menginap di rumah nya.

'Aku tidak tau kamu siapa, tetapi entah kenapa saat kamu berada di rumah Ku waktu itu Aku merasa nyaman, semoga Kita bertemu lagi lain waktu,' batin Kanaya.

Setelah semua beres dan penampilan nya sempurna, Kanaya pergi menggunakan motor menuju tempat kerja.

Namun saat di jalan kejadian tak terduga terjadi, Kanaya mengalami kecelakaan dengan sebuah mobil, walau pun tidak terlalu parah, tapi cukup membuat Kanaya syok.

Dengan kepala yang sangat pusing dan berdarah juga kaki yang memar dan membengkak Kanaya bangun dan melihat motornya tapi pandangan Kanaya kian memudar dan pinsan.

Alano yang baru saja akan berangkat kekantor sendirian tiba-tiba menghentikan mobilnya serentak saat melihat orang yang dia kenal pingsan di jalan.

Alano segera turun dari mobilnya berlari menghampiri Kanaya yang pinsan.

"Kanaya hey bangun astaga apa yang terjadi," guman Alano khawatir.

Alano dapat melihat kening kanaya yang terluka dan kaki Kanaya yang memar dan bengkak juga motor kanaya yang sedikit penyok.

"Halo Fito," panggil Alano.

"Ya Al ada apa?" tanya Fito.

"Segera ke jalan Xx sekarang, Ada motor warna coklat yang sedikit penyok bawa ke bengkel dan periksa kejadian barusan di cctv sekitar sini," perintah Alano.

"Baik Al Kami akan segera kesana," jawab Fito cepat dan tanpa banyak tanya.

Lalu Alano menelpon dokter pribadi sekaligus sahabat atau abang mereka.

"Halo Bang Dani," panggil Alano.

"Ya ada apa Alano," jawab dokter Dani.

"Ke manson sekarang Bang," perintah Alano lalu mematikan telpon nya.

"Kamu harus bertahan Kanaya,' batin Alano lalu bawa Kanaya ke manson.

Sampai di manson, Alano membawa Kanaya kekamar nya.

"Nak, siapa yang Kamu bawa," tanya Bibi Asih yang di anggap ibu oleh Alano dan sahabat nya. mereka juga tidak mau jika Bu Asih memanggil mereka dengan sebutan Tuan.

"Dia Kanaya ibu tolong bersih kan luka di kening nya dan kompres kaki nya yang membengkak sambil menunggu Bang Dani," perintah Alano.

"Baik," jawab Ibu Asih lalu berlari ke dapur.

Alano mengalihkan pandangan nya ke arah Kanaya yang masih pingsan dan melihat seragam yang dipakai kanaya dapat Alano tebak jika Kanaya akan pergi kerja di restoran miliknya.

"Nak, Ibu akan membersihkan luka nona ini sebentar," ucap Ibu Asih.

"Silah kan ibu maaf merepot kan Mu,"jawab Alano lalu berpindah duduk di sofa.

"Tidak apa, Nak," ujar Ibu Asih.

Alano terus memperhatikan Ibu Asih yang sangat telaten mengurus Kanaya.

"Sudah selesai, Nak, lukanya sudah bersih, Ibu pamit ke dapur," ucap Ibu Asih.

"Terima kasih Ibu, jika bang dani sudah datang suruh dia lansung naik ke kamar Ku dan Ibu istirahat lah, Al tidak ingin Ibu sakit," ujar Alano

"Iya Nak, Ibu akan istirahat," jawab Ibu Asih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!