NovelToon NovelToon

I Love My Step Sister

Episode 1 Ezra dan Berta

“ Elisa, kenalkan ini Berta dan anaknya Ezra.”ucap George suatu hari.

“ siapa mereka, Dad?” heran Elisa.

“ ini adalah kekasih ayah dan anaknya, aku harap kalian berteman akrab, dia lebih tua darimu 3 tahun, jadi nantinya ia akan jadi kakak darimu dan Adrian.”

Elisa tahu hari ini pasti datang dan dia sendiri ingin ayahnya bahagia sehingga wanita itu memutuskan untuk menyetujui pilihan ayahnya tersebut.

“ Aku Elisabeth, tante bisa panggil aku Elisa.” sapa Elisa. Tampak Berta tersenyum ramah meski kelihatan sedikit canggung, Elisa sendiri bukan anak yang supel dan cenderung pendiam, sehingga setelah ayahnya mengenalkan calon istrinya Elisa memilih kembali kekamarnya. Dan tanpa Elisa sadari ada sepasang mata yang terus menatapnya sedari awal wanita itu membukakan pintu untuk mereka sampai sosok Elisa menghilang masuk kekamarnya.

“ kau sedang apa?”tanya sebuah suara mengagetkan Elisa.

“ ah? Oh? Kak Ezra?” ucap Elisa gugup karena Ezra sudah ada disampingnya.

“menggambar, Kak.” ucap Elisa memperlihatkan apa yang dilakukannya.

“ menggambar?” heran Ezra.

“ ya? Kakak mau lihat?” ucap Elisa memperlihatkan gambarnya.

“ hem? Jelek.” ucap Ezra tanpa basa- basi.

“ apa?” ucap Elisa tidak terima. Tanpa sadar tangannya sudah memukul perut Ezra.

“ Auw.” rintih Ezra. Meringkuk di atas kasur Elisa.

“ a.., aku tidak sengaja, maaf.” ucap Elisa gugup, takut Ezra akan mengadu pada ibunya.

“ kau ini kelihatan pendiam, tapi galak banget.”ucap Ezra, mengelus perutnya. Elisa tak menyangka jika tubuh Ezra sangat bagus. Tak heran jika Elisa mengagumi tubuh Ezra, Kakaknya- Adrian sangat gemuk dan kekasihnya cenderung kurus dan kulit kekasihnya bahkan tidak sebagus Ezra.

dada bidang dan perut dengan keenam otot secara nyata tercetak di tubuh pria yang akan menjadi kakak tiri Elisa.

“ kau memikirkan apa? Hah?” ucap Ezra yang melihat Elisa hanya diam melihatnya mengelus perutnya.

“ badan kakak bagus.” ucap Elisa tanpa sadar.

“ hati- hati.” ucap Ezra menyentil dahi Elisa.

“ Auw! hati- hati kenapa?” ucap Elisa memegangi dahinya yang disentil.

“ nanti jatuh cinta kau sama badanku.” ucap Ezra tertawa.

“ ap? Enak saja.” ucap Elisa tidak terima.

“ aku sudah memiliki kekasih tahu.” ucap Elisa

“ aku tidak menyuruhmu jatuh cinta padaku, aku menyuruhmu hati- hati agar tidak jatuh cinta padaku.” kekeh Ezra. Mengira jika Elisa hanya bercanda.

“ih, percaya diri banget.” ucap Elisa.

Tanpa Elisa sadari ini kali pertama wanita itu menjadi dirinya sendiri didepan orang baru, biasanya, Elisa akan cenderung tertutup pada orang yang baru ditemui- nya, ketika sudah kenal dan akrab baru wanita itu tidak akan malu menunjukkan sifat aslinya. Namun entah mengapa di hadapan Ezra, Elisa merasa nyaman memperlihatkan sifat aslinya, atau mungkin Ezra- lah yang berusaha agar wanita yang akan menjadi adik tirinya itu dekat dengannya.

🍂🍂🍂🍂

Seminggu setelah perngenalan itu George dan Berta menikah, ketakutan tentang cerita saudara tiri dan ibu tiri sedikit menguap. tidak perlu waktu lama untuk George menikahi Berta selain sebenarya mereka sudah mengenal lama, sebenarnya diam- diam, George dan Berta telah menjalin hubungan tanpa sepengetahuan Elisa. George mengenalkan Berta agar tak ada rasa canggung nantinya ketika George menikahi Berta kepada Elisa.

Beruntung Elisa langsung menerimanya karena bagi Elisa ibu tirinya wanita yang ramah dan saudara tirinya terkesan jahil namun entah mengapa selalu terkesan melindungi Elisa terutama saat Elisa sedih dengan kelakuan Nathan, kekasih Elisa. Sama seperti hari ini;

“ kau kenapa? Hem?” ucap Ezra yang melihat Elisa menangis dikamarnya.

“ ….” Elisa hanya diam tidak ingin menjawab.

“ Elisa?” ucap Ezra meminta Elisa jujur.

“ Nathan, kak.” ucap Elisa masih membenamkan mukanya di bantalnya.

“ Nathan? Siapa?”ucap Ezra heran. Ia hanya mengenal Adrian, kakak laki- laki- nya.

“ kekasihku, kak.” ucap Elisa menatap Ezra, hendak duduk. Saat itu lampu kamar Elisa memang dimatikan sehingga Elisa tidak dapat melihat raut wajah Ezra yang kaget mendengar Elisa benar- benar sudah memiliki kekasih.

“ kekasihmu kenapa? Kau diapakan olehnya.” ucap Ezra, seolah- olah seorang kakak yang marah adiknya diganggu. Elisa memilih berdiri menyalakan lampu kamarnya dan duduk di sisi ranjangnya.

“ kenapa kau diam? Aku tanya kepadamu, El.” ucap Ezra yang melihat Elisa hanya diam menatapnya.

“ kak Ezra, benar- benar seperti kakakku.” ucap Elisa tulus.

“ tentu saja, sekarang aku memang kakakmu, memangnya Adrian tidak pernah seperti ini padamu?” heran Ezra.

“ tidak, Kak Adrian sama sepertiku, kak, pendiam, jadi saat kami dirumah, kak Adrian akan diam dikamar begitupun aku.” ucap Elisa terharu, karena baru pertama kali ada yang perhatian seperti ini padanya.

“ lalu bagaimana tadi kekasihmu?” ucap Ezra mengingatkan.

“ hanya masalah sepele, kak.” ucap Elisa tidak ingin membahas.

“ ceritakan padaku.” ucap Ezra ikut duduk di kasur Elisa. Elisa memilih menarik nafas berat seolah menguatkan diri agar tidak menangis saat bercerita.

“ aku bertanya padanya, soal masa depan kita.” ucap Elisa jujur.

“ maksudmu?”

“ pernikahan tentunya.” tampak Ezra terkejut.

“ lalu.” ucap Ezra kemudian.

“ dia berkata, jika dia sedang asik dengan pekerjaan yang digelutinya. Aku menyuruhnya juga, jangan hanya asik bekerja, namun juga menabung memikirkan masa depannya, umurnya tak lagi muda, apa lagi aku sendiri juga hampir 30 kak.” ucap Elisa jujur.

“ lalu? Kenapa kau menangis?” heran Ezra.

“ dia menyalahkanku karena aku tidak membantunya menangani masalahnya, menyalahkanku jika aku hanya bisa mengguruinya karena aku tidak berusaha mencari pekerjaaan. Dan sejujurnya itu sedikit menyakitiku.” ucap Elisa mulai menunduk.

“ baru menjadi kekasih dan dia sudah posesive? Masalahnya dia seharusnya dia yang menyelesaikan, bukan menuntutmu membantu menyelesaikan masalahnya.” geram Ezra.

“ ya, dia bilang jika nanti menjadi keluarga ini akan menjadi masalah bersama, aku berusaha membantunya, aku bahkan tidak membeli apapun belakangan ini karena semua uangku kuberikan untuk membantunya.” ucap Elisa, tampak matanya mulai berkaca- kaca.

“ kau terlalu baik, Elisa, belum tentu dia akan menjadi suamimu, jangan terlalu percaya dengan orang.” geram Ezra.

“ tapi dia tidak meninggalkanku saat aku pernah terjatuh, kak. Sebelum ibuku meninggal keluarga kami pernah dilanda masalah dan hanya dia yang mau membantu keluargaku saat itu.” ucap Elisa membela.

“ dan sekarang dia menuntutmu membantunya menyelesaikan masalahnya?”

“...” Elisa terdiam.

“ lalu kenapa kau tidak mencari pekerjaan?”

“ aku berusaha kak, melamar dimana- mana, bahkan sampai di luar kota, namun aku hanya lulusan sekolah menengah atas, sangat susah mencari pekerjaan dengan title seperti itu. Apa lagi aku…” ucap Elisa terdiam.

“ kamu kenapa?”

“ aku memiliki cacat fisik, kak.” ucap Elisa memperlihatkan kakinya. Ezra tak terkejut, dia memang sudah mengetahuinya dari George, bahkan kakinya tampak jelas terlihat tidak sempurna, meskipun Elisa merasa tidak masalah karena masih dapat berjalan normal, namun kebanyakan orang memang memandang Elisa sebagai orang yang cacat.

“ jangan dengarkan kata orang.” ucap Ezra mengelus kepala Elisa.

“ dan jangan pedulikan pria seperti kekasihmu, dia yang akan menyesal sudah membuatmu menangis dan seandainya kalian berpisah, dia adalah orang yang akan menyesal sudah meninggalkanmu.” geram Ezra bangkit dari kasur Elisa.

Sepeninggalan itu entah mengapa ada ruang nyaman dihati Elisa, tidak ada orang yang sepeduli itu kepada gadis itu, selain karena Elisa memang pribadi yang pendiam, kebanyakan orang memang memandang Elisa sebelah mata dikarenakan kekurangannya.

🌸🌸🌸🌸

Episode 2 kebiasaan

“ kakak sudah pulang?” sapa Elisa melihat Ezra baru pulang bekerja, semenjak ibunya dan Ayah Elisa menikah, Berta dan Ezra memang tinggal dirumah Elisa meskipun sudah memiliki rumah sendiri. Alasannya karena rumah lama mengingatkan pada kelakuan mantan suami Berta ataupun ayah Ezra, itulah yang dikatakan Ezra, meskipun Elisa merasa rumah Ezra lebih luas dan lebih mewah dari pada rumah yang Elisa dan George tempati. Ezra sendiri memang anak tunggal dan ibunya merupakan single parent dikarenakan bercerai dengan suami lamanya karena masalah KDRT.

“ hem, kau baru saja mandi?” ucap Ezra memalingkan wajahnya saat melihat Elisa hanya menggenakan handuk mandi.

“ ehem.” ucap Elisa masuk kekamarnya.

“ hentikan kebiasaanmu hanya menggenakan handuk saat selesai mandi, Elisa.” ucap Ezra setelah Elisa selesai menganti bajunya.

“ aku biasa seperti ini, kak, kak Adrian juga biasa hanya menggenakan ****** ***** setelah mandi tanpa malu.” ucap Elisa jujur.

“ kau harus ingat, Elisa, aku tetap lelaki, dan kakakmu Adrian itu keluargamu.” ucap Ezra duduk di sisi kasur Elisa.

“ tapi kau juga keluargaku.” ucap Elisa duduk di samping Ezra.

“ sudahlah, susah bicara dengan gadis keras kepala, kau mau ini? Aku beli saat perjalanan pulang, mumpung masih hangat.” ucap Ezra menyodorkan bungkus makanan kepada Elisa

“ mau, makasih.” ucap Elisa girang, kebetulan ia memang ingin sesuatu yang manis.

“aku akan buatkan minum, kakak suka coffee?” ucap Elisa hendak berdiri membuatkan minuman.

“ kau suka coffee? Ini sudah sore, nanti kau tidak bisa tidur.” heran Ezra.

“ aku dan Ayahku pecinta coffee, kak, kemanapun dimanapun setiap pergi wisata pasti yang akan kami beli pertama kali adalah coffee khas daerahnya.” cerita Elisa semangat.

“ oke, jika kau coffee, aku samakan saja.” ucap Ezra pasrah, ia memang pria dewasa dan biasa meminum coffee namun tak pernah sampai ketahap ketergantungan, hanya kadang jika harus lembur menyelesaikan masalah kantor dia akan meminum kopi hitam. Berbeda dengan Elisa yang hampir setiap hari meminum coffee dan herannya hampir setiap malam dia tetap dapat tidur meski selalu meminum coffee.

“ kak.” ucap Elisa setelah membuatkan coffee untuk Ezra.

“ hem?” ucap Ezra seadanya.

“ kakak sebenarnya kerja apa?” ucap Elisa duduk disamping Ezra.

“ kenapa? Jangan bilang kekasihmu ingin minta bantuan padaku.” curiga Ezra.

“ tidak, aku hanya penasaran karena kakak selalu pergi pagi dan pulang malam. Bahkan rumah kakak sangat mewah.” ucap Elisa. Mengingat sebelum menikah, George pernah membawa Elisa kerumah Berta dan Ezra.

“ kau tahu semewah apapun rumah yang kita tempati akan kalah dengan rumah sederhana namun hangat, kau tahu?” ucap Ezra berusaha mengalihkan.

“ lalu kakak kerja apa?” namun hal itu tidak berpengaruh pada rasa ingin tahu Elisa.

“ rahasia.” ucap Ezra menyentil dahi Elisa.

“Aw! Hish, hentikan kebiasaan menyentil kepala kak, sakit!” ucap Elisa mengelus dahinya yang disentil Ezra.

“ dan hentikan kebiasaan ingin tahumu, keingin tahuan membunuhmu, kau tahu?” ucap Ezra mendekatkan wajahnya.

“ ya.., iya.” ucap Elisa gugup karena wajah Ezra sangat dekat padanya. Melihat Elisa gugup membuat Ezra tersenyum tipis.

“ngomong- ngomong, ayah dan ibu akan bulan madu besok selama 10 hari, kau ikut?”ucap Ezra bersandar pada dinding kamar Elisa.

“ kakak bagaimana? Kakak ikut juga?” tanya Elisa.

“ tidak, aku ada pekerjaan dikantor yang tidak bisa ditinggal.” ucap Ezra.

“ kakak sendiri dirumah?” tanya Elisa.

“ ehem.” jawab Ezra malas memilih memakan kue yang dibawanya.

“ kalau begitu aku menemani kakak saja.”

“ uuu, adikku pengertian sekali.” ucap Ezra menguyel pipi tembem Elisa.

“ ih.., kak aku sudah hampir 30 tahu, bukan anak- anak lagi.” kesal Elisa pada Ezra yang menguyel pipinya seolah Elisa anak- anak.

“ tapi kau masih manis kaya anak- anak.” ucap Ezra jujur, memang, di umur Elisa yang hampir menginjak 30 tahun itu wajahnya masih terkesan anak- anak, bahkan masih banyak orang yang salah mengira dia masih berumur 14 tahun kalau berdandan masih bagus dikira 17 tahun.

“ wajahku memang baby face soalnya, kalau punya anak bisa- bisa anakku dikira adikku kayanya.” bangga Elisa. Sebagian orang memiliki wajah baby- face adalah impian namun bagi Elisa antara impian dan petaka, selain karena cacat fisiknya, kebanyakan orang enggan menerimanya bekerja karena mengira Elisa memang masih anak- anak.

“ nikah ajh belum, mikirin anak.” ejek Ezra.

“aku kan sudah umur matang, kak. Pastilah ada pikiran menikah dan punya anak, apalagi aku suka anak kecil.” gerutu Elisa.

“hem.” ucap Ezra mendekatkan wajahnya.

“ kenapa?” heran Elisa.

“ jika kekasihmu tidak segera melamarmu, bagaimana jika aku saja yang melamarmu?” bisik Ezra.

“ ha ha ha, kak, bercandanya keterlaluan, ih, kita- kan sekarang saudara, mana boleh menikah.” tawa Elisa yang mengira Ezra bercanda.

“ kenapa? Kita tidak sedarah, El.” gerutu Ezra melihat Elisa menertawakannya.

“ oke, kayanya kakak kebanyakan ngehalu, kakak kelamaan sendiri sih.” goda Elisa. Yang tahu jika kakak tirinya ini belum memiliki kekasih.

“huh.” gerutu Ezra. Wajahnya bahkan sudah cemberut mendengar perkataan Elisa.

“ kakak, kenapa ga mencari kekasih? Pasti gampang bagi kakak mencari kekasih. Aku tahu kakak tampan, tinggi, bahkan badan kakak bagus, saat kita pergi kemana- mana saja, banyak para wanita yang melirik kakak.” ucap Elisa jujur.

“ aku tidak suka mereka.” jawab Ezra malas.

“ kan awalnya memang tidak suka, nanti kalau sudah kenal pasti akan ada perasaan suka.”

“ jangan cerewet, ya, perasaan orang itu tak mudah berubah.” geram Ezra menyentil dahi Elisa.

“ Auw!” ringis Elisa.

“ memang ada yang kakak sukai ya?” ucap Elisa memegangi dahinya.

“ iya.”

“ siapa?”tanya Elisa antusias.

“ kamu.” ucap Ezra berharap Elisa akan gugup mendengarnya.

“ hahaha, iya- iya, aku juga suka kakak.” goda Elisa.

“ benarkah?” ucap Ezra antusias.

“ iya, kau kan kakakku.” ucap Elisa dengan wajah yang di buat lucu.

“ dibilangin ga percaya, sudah aku mau mandi.” gerutu Ezra.

“ oke.”

Ezra pergi meninggalkan Elisa dengan berbagai perasaan, perasaan rindu seolah lama tidak bertemu dengan seseorang yang bahkan tidak ingat dirinya, bahagia karena bisa tertawa bersama lagi dan ada perasaan sesak saat membayangkan Elisa nanti akan di sunting pria yang saat ini menjadi kekasihnya.

🌸🌸🌸

hai hai hai yg baru baca jg lupa like dan coment nya ya😊😊😊

Episode 3 Ezra kecil dan Elisa kecil

membasuh badannya, Ezra memilih membaringkan tubuhnya di kamar yang dulu dipakai Adrian kakak laki- laki Elisa, mengambil sebuah foto dari saku celananya dan menamati foto lama yang membuatnya rindu.

Foto sebuah anak kecil berambut pendek dengan poni yang menutupi alis tebalnya di sebelahnya adalah dirinya waktu kanak- kanak. Gadis kecil yang ada di foto itu tentu juga telah dewasa meski ia tak lagi berponi dan alisnya telah dicukurnya namun wajah yang tak berubah dari dulu membuatnya langsung dikenali. Mungkin gadis itu tak lagi ingat kenangan mereka namun Ezra selalu ingat kenangan manis dan janji manis yang mereka buat saat kecil dulu.

Tak heran jika gadis itu tak bisa mengingat Ezra sekarang, selain karena penampilan Ezra sangat berubah ada sebuah tragedi yang membuat keluarganya pindah keluar negri yang membuat mereka berpisah cukup lama.

“ setelah lama tak bertemu, kenapa kita harus dipersatukan menjadi saudara?” ucap Ezra menatap foto yang membuatnya enggan dekat dengan wanita lain, mungkin bagi kebanyakan orang kisahnya hanya cinta anak- anak semata namun bagi Ezra janjinya dengan gadis itu membuatnya enggan berpaling pada wanita secantik apapun yang pernah mengejarnya, janji yang pernah mereka sebut bersama seolah telah mengikat hati Ezra agar terjalin dengan gadis kecil di foto itu. Saat bertemu pertama kali setelah sekian lama mencari Ezra yakin jika takdir- lah yang memang mempertemukan mereka.

“ kau tahu seberapa lama aku mencarimu, wahai gadis yang tak memiliki nama, namun ternyata takdir mempertemukan kita sebagai ikatan saudara, tak apa, asal tak sedarah, aku pasti akan membuatmu ingat padaku.” ucap Reza sebelum akhirnya jatuh dalam menemui alam mimpinya.

🍂🍂🍂

Dalam tidur Ezra memimpikan Elisa kecil, saat- saat Ezra kecil di ganggu dan dijahui karena dulu Ezra adalah pribadi yang gemuk dan jelek. Hanya Elisa- lah yang mau berteman dengan Ezra.

“ kau juga dijahui, ya?” tanya Elisa kecil.

“ kau juga? Kenapa?” isak Ezra kecil tak percaya, secara Elisa sangat manis dan memiliki senyum yang sangat manis pula.

“ iya, hehe, lihat kaki- ku.” ucap Elisa memperlihatkan kaki- nya yang tidak sempurna.

“ aku berjanji tidak akan menjahuimu, jadi kau juga harus berjanji jangan menjahui- ku.” ucap Ezra takut jika Elisa juga mengejeknya.

“ tentu saja.” ucap Elisa kecil sambil tersenyum namun bagi Ezra kecil hal itu sangat berkesan untuknya, lantaran ayah dan ibunya sibuk bekerja, jangankan teman, orang yang bisa diajak berbicara bersama dengannya saja tidak ada.

“ bagaimana, jika saat kita besar kita bersama selamanya.” ucap Ezra kecil. Yang hanya dianggukkan oleh Elisa tanpa mengerti maksud Ezra. Dan hal itu bagi Ezra seperti sebuah tautan janji. Yang mengikatnya sampai sekarang.

Setelah bermain seharian, Ezra sadar jika ia belum mengetahui nama dari gadis yang baginya telah mengikat janji dengannya ini.

“ aku belum tahu namamu, siapa namamu.”

“ aku..” kata- kata Elisa terhenti saat orang tuanya memanggilnya dan menyuruhnya masuk.

“ aku masuk dulu, kalau tidak Dad akan marah padaku.” ucap Elisa kecil lupa menyebutkan namanya.

Semenjak hal itu kejadian tersebut cukup membekas bagi Ezra kecil, kini ia memiliki teman. Namun baru akan bahagia, Ezra terkena sakit yang cukup parah dan harus dirawat drumah sakit, dan orang tuanya memilih untuk merawat Ezra di rumah sakit yang berada di Inggris. Selama setahun dirawat dan 4 tahun menjalani masa pengobatan akhirnya Ezra kembali kerumahnya, niat hati ingin bertemu kembali dengan gadis yang pernah menautkan janji dengannya harus kecewa karena gadis itu harus pindah dan rumahnya dijual.

Bertahun- tahun Ezra mencari sekaligus belajar, merubah dirinya agar bisa membanggakan saat berada didekat gadis yang selalu menerimanya apa adanya. Sekaligus menerima keadaan gadis yang telah menautkan janji padanya itu. Ezra tak menyangka jika gadis itu hanya pindah tak jauh dari rumahnya yang sebelumnya. Karena yang Ezra tahu, dulu keluarga Elisa dikenal sebagai keluarga yang kaya di kampungnya. Ia tak berpikir jika Ezra akan pindah kerumah yang lebih sederhana dengan akses jalan masuk yang cukup susah jika dilewati mobil.

Bahkan mobilnya harus diparkirkan di lapangan kosong dekat situ karena tidak dapat masuk kerumahnya.

🌸🌸🌸

buat kalian yang baru ajh stay jg lupa like dan love- lovenya ya😊😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!