Because, I Love You
⋅•⋅⊰∙∘ PROLOG ∘∙⊱⋅•⋅
Sekolah yang menyimpan segala kenangan abu-abu gue.
Di sekolah ini gue banyak belajar hal baru, entah itu soal pendidikan, pertemanan, dan mungkin cinta?
Ini adalah tempat dimana gue dan seluruh teman-teman gue melepas canda tawa mereka.
Tapi siapa yang akan mengira? Tempat yang begitu hangat itu kini berubah menjadi tempat yang mencekam.
Terdengar suara jeritan dan rintihan rasa sakit diseluruh penjuru tempat itu.
Lapangan yang biasanya menjadi tempat bermain mereka kini menjadi tempat yang dipenuhi dengan darah.
Siswa-siswi yang biasanya bercanda riang dengan sesama kini malah saling mengincar nyawa satu sama lain.
Keegoisan yang tumbuh dikarenakan hasrat untuk bertahan hidup juga menjadi musuh terhebat mereka.
Tidak ada satupun yang dapat dipercaya kecuali diri sendiri.
Semua orang frustasi, secara perlahan mereka mulai menyerah, harapan mereka untuk hidup mulai menghilang.
Senyuman yang selalu terlukis indah di wajah mereka tergantikan dengan raut wajah yang suram.
Gue hampir menjadi seperti mereka, tapi gue sadar... Masih banyak orang yang harus gue lindungi.
Orang yang tanpa sadar mencuri perhatian gue.
Gue rela mati demi dia, walaupun gue harus jadi seperti monster yang berkeliaran diluar sana cuman demi ngelindungin dia. Gue rela...
Karena dunia tanpa dia adalah neraka bagi gue.
Gue gak sanggup tanpa dia
⋅•⋅⊰∙∘ CHAPTER ONE ∘∙⊱⋅•⋅
Human¹
Kak, aku suka sama kakak
Seorang adik kelas sedang menyodorkan sekotak coklat kepada kakak kelasnya
Human¹
Maaf, gue gak suka coklat
Tolak kakak kelasnya secara dingin
Human¹
Tapi kak, kakak nerima perasaanku kan?
Tanya adik kelasnya dengan gugup
Human¹
Sorry, gue gak bisa. Lebih baik lo cari laki-laki lain diluar sana
Human¹
T-tapi... Aku suka kakak dari kelas 10...
Human¹
Lebih baik lo fokus ke study lo itu, dan gue juga harus fokus sama kelulusan gue
Cowok itu kini meninggalkan adik kelasnya yang sedang menangis karena cintanya ditolak oleh cowok itu
Human²
Tanggung jawab lo, udah bikin anak orang nangis
Ujar salah satu temannya yang baru menghampirinya
Human¹
Terus mau gimana? Gue terima gitu?
Human²
Dingin bener lo jadi cowok, seenggaknya lo terima coklatnya. Lumayan tuh
Human¹
Kalau lo mau, ambil aja
Ujar cowok itu sebelum pergi meninggalkan sahabatnya yang menatap heran kepadanya
Human²
Heran gue, kenapa gue masih bertahan buat temenan sama dia
Pria yang bernama Kenzo itu berlari mengejar sahabatnya
Kenzo Aldeon Bratama
Lo mau kemana?
Zais Dirgantara Saka
Kelas
Kenzo Aldeon Bratama
Rooftop lah... Anak-anak pada ngumpul disana
Bukannya menjawab ajakan Kenzo Zais justru tetap melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang berada diujung lorong
Kenzo Aldeon Bratama
Sialan tu anak
Kenzo Aldeon Bratama
Mentang-mentang baru balik dari Inggris sampai lupa sama abang nya ini
Kenzo Aldeon Bratama
Gini-gini gue lebih tua dari lo ya
Human³
Sudahlah... Mungkin efek dari penerbangan tadi
Kenzo Aldeon Bratama
Lagian itu anak udah tau baru nyampe bukannya istirahat malah sekolah
Human³
Udah mending kita ke rooftop sekarang, bang Elang udah disana
Pria yang bernama Raja itu kini merangkul sahabatnya dan berjalan menuju tangga yang akan membawa mereka ke rooftop
Mereka kini sudah memasuki tahap terakhir ujian kelulusan mereka. Saat ini masuk jam istirahat, para murid sedang melepas penat setelah berkutat dengan kertas putih yang menyimpan begitu banyak soal
Begitu banyak siswa kelas tiga yang berkeliaran di lorong sekolah
Tentu saja karena ini lantai 3, lantai yang hanya dihuni oleh kelas 12
Kenzo dan Raja berjalan melewati koridor yang kebetulan melewati kantin
Sampai terdapat suara yang begitu nyaring memanggil Raja dari arah kantin
Human¹
EHH!! KAKAK IPAR SINI!!! DICARIIN NIH SAMA PACARNYA, SAMPAI NANGIS-NANGIS GINI LOH!!!
Raja menoleh kearah sumber suara, ia mengernyit ketika melihat seorang wanita yang membekap mulut temannya itu dengan mata yang sembap
Human²
*membekap mulut temannya
Human¹
*berusaha melepaskan tangan temannya dari mulutnya
Kenzo Aldeon Bratama
Mau lo samperin? Kalau gitu gue sendiri aja ke atas
Raja menatap gadis yang saat ini menatap kearahnya
Terlihat gadis itu tersentak ketika tak sengaja bertemu dengan mata Raja yang menatap nya dengan dingin
Shaka Raja Aldrin
Gak usah, lagian keliatan gak penting juga. Ayo!
Raja lanjut menjalankan langkahnya menuju rooftop sambil terus merangkul Kenzo
Kenzo Aldeon Bratama
Lo yakin? Tadi dia keliatan habis nangis
Shaka Raja Aldrin
Biarin, lagian salah nya juga
Kenzo Aldeon Bratama
Gue gak bermaksud ya, tapi lo-
Shaka Raja Aldrin
Udah gak usah ikut campur, gue bisa atasi masalah gue sendiri. Gue cuma nunggu waktu yang tepat
Kenzo Aldeon Bratama
*menghembuskan nafasnya
Kenzo Aldeon Bratama
Terserah lo
Nettha Aurelie Aghata
Lah kok pergi? Wah parah sih
Clara Athanasia Kariella
Udah Neth, lagian salah gue juga
Alice Ellizabeth Alvarez
Terus lo mau lanjut nangis lagi?
Nettha Aurelie Aghata
Al... Jangan-
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo bukan Clara yang gue kenal
Alice Ellizabeth Alvarez
Clara yang gue kenal selalu teguh dengan pendiriannya
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo lupa itu? Lagian ini cuma kesalahpahaman yang lo perbuat, jadi lo harus jelasin ke dia
Clara Athanasia Kariella
Gimana yang mau ngejelasinnya Al, kalau dia aja gak mau ketemu gue
Nettha Aurelie Aghata
Sorry Ra... Tapi gue rasa Alice bener, seharusnya lo gak boleh semudah itu buat menyerah. Gue yakin Raja juga nunggu penjelasan dari lo
Nettha Aurelie Aghata
Dia cuma butuh waktu aja, mau bagaimanapun lo udah bikin dia kecewa
Nettha Aurelie Aghata
Lagian ini cinta pertama lo kan? Perjuangin, kalau dilihat dari betapa kecewanya Raja, mungkin dia juga punya perasaan yang sama kayak lo
Clara Athanasia Kariella
*diam
Alice Ellizabeth Alvarez
Mau bagaimanapun lo tetap Clara si pemain, jangan sampai lo jadi lemah cuma karena perasaan lo
Alice Ellizabeth Alvarez
Gue ke kelas sebentar
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo temenin Clara, gue cuma sebentar
Alice beranjak dari tempat duduknya, ia pergi meninggalkan Clara yang saat ini masih ditenangkan oleh Nettha karena masalah cintanya
Alice merengkuh handphone nya yang berada di kantong almamaternya
Terlihat sedang mencari kontak seseorang di handphonenya membuat Alice tak sadar akan keberadaan seseorang didepannya
Alice Ellizabeth Alvarez
A-ah maaf, gue gak lihat
Alice Ellizabeth Alvarez
*mendongak
Zais Dirgantara Saka
Seharusnya lo jangan fokus ke hp lo kalau lagi jalan
Alice Ellizabeth Alvarez
Zais? Kapan lo nyampe di Indonesia? Bukannya lo ada di Inggris?
Zais Dirgantara Saka
*tersenyum
Zais Dirgantara Saka
Kalau gue di Inggris gak mungkin lo lihat gue disini
Alice Ellizabeth Alvarez
Terus kapan lo nyampe? Kenapa gak ngabarin?
Zais Dirgantara Saka
Tadi jam 4 pagi gue mendarat, tidur sebentar terus bangun jam 6 berangkat ke sekolah deh
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo gila? Seharusnya lo dirumah aja, istirahat
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo pikir perjalanan dari Inggris ke Indonesia itu cuma 1 detik
Zais Dirgantara Saka
Hhhh, gue tau
Zais Dirgantara Saka
Tapi ini terakhir sekolah, masa gue gak masuk? Gak ada kenangan terakhir bareng temen-temen dong?
Zais Dirgantara Saka
Lagian gue mau ngerjain ujian disini, yang sebelumnya gue ngerjain secara online
Alice Ellizabeth Alvarez
Lagian lo ngapain ke Inggris segala? Udah gitu lama lagi
Zais Dirgantara Saka
Kenapa? Kangen lo sama gue?
Alice Ellizabeth Alvarez
Hih! Mana ada
Zais Dirgantara Saka
Buktinya lo mau nelfon gue
Zais Dirgantara Saka
*menunjuk arah ponsel Alice yang sedang membuka kontaknya
Alice Ellizabeth Alvarez
Ini kena pencet, udah dulu gue mau ke kelas
Alice Ellizabeth Alvarez
Bye!
Alice menuju kelasnya sambil berlari kecil
Zais Dirgantara Saka
Hhhe, hah...
Zais melanjutkan langkahnya menuju ke arah rooftop ,mengingat ia belum mengabari kepulangannya kepada sang kakak membuatnya mengurungkan diri untuk tidur dikelasnya
Hari ini adalah hari yang begitu berat untuknya, sehingga membuat sekujur tubuhnya terasa letih dan sedikit pening karena langsung berhadapan dengan beberapa soal yang membuat kepala panas
Awalnya Zais hanya mendengar decakan kagum dari teman angkatan nya ketika ia menelusuri koridor, setiap ia berjalan pasti ia selalu mendengar suara para wanita yang memuji parasnya
Sampai ia mendengar suara yang membuat nya mengerutkan dahinya dan menghentikan langkahnya
Ia melihat terjadi keributan di salah satu kelas temannya, karena melihat begitu banyak darah yang di lantai kelas itu membuat Zais penasaran dan mendekat
Semua siswa atau siswi dari kelas itu mulai berlarian keluar
Zais semakin mendekat kearah siswa yang sedang memeluk temannya itu
Zais terlihat semakin bingung ketika salah satu dari mereka berteriak kesakitan, bahkan baju anak itu sudah dilumuri oleh darah
Zais menyentuh pundak siswa yang terlihat menyakiti temannya itu
Siapa disangka setelah berbalik Zais mendapati serangan dari siswa itu
Siswa itu mencoba menggigit Zais, tapi Zais berusaha sekeras mungkin agar siswa itu tidak menggigitnya
Zais mulai mengerti dengan kondisi di kelas ini begitu melihat salah satu siswi yang tergigit mulai bergerak aneh, bahkan matanya memutih dan mulai menyerang para siswi yang lain
Zais mendorong siswa yang ingin menggigitnya, ia berlari keluar dan melihat kelasnya yang berada di ujung lorong
Terlihat banyak sekali makhluk yang berlari menuju kearah sana
Zais seketika teringat bahwa Alice berada dikelasnya
Zais Dirgantara Saka
Oh sh¡t!!
Zais berlari menuju kelas Alice dengan terus mendorong para makhluk yang mencoba menggigitnya
Zais Dirgantara Saka
//batin: Gue mohon, semoga tidak terjadi sesuatu kepadanya
⋅•⋅⊰∙∘ CHAPTER TWO ∘∙⊱⋅•⋅
Alice Ellizabeth Alvarez
Aahh, bisa-bisanya tu anak masih masuk sekolah
Alice berjalan kearah bangkunya dan mengambil charger hp yang menjadi tujuannya ke kelas
Alice Ellizabeth Alvarez
Bisa-bisanya gue gak lihat, lagian memang dia gak keliatan dari jam masuk sih, cuma baru sekarang aja dia muncul
Akhh!!! Braakk!!! Akhhh!!!
Mendengar suara kegaduhan diluar kelas membuat beberapa siswa keluar dari kelasnya dan melihat apa yang sedang terjadi
Alice sendiri terkejut dengan apa yang ia dengar, apalagi ketika ia melihat pemandangan yang begitu mengerikan telah terjadi di lapangan melalui jendela
Melihat kejadian itu membuat Alice sontak menoleh ke arah pintu masuk kelasnya, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat salah satu teman kelasnya diterjang oleh makhluk yang persis seperti apa yang ia lihat dilapangan
Alice Ellizabeth Alvarez
Sialan, sebenarnya apa yang terjadi?!!
Melihat makhluk-makhluk itu mulai menyerang teman-temannya membuat Alice sadar dari lamunannya dan berusaha untuk keluar dari kelasnya
Tapi tanpa ia sadari sebuah tangan sedang memegang kakinya, Alice melihat salah satu temannya yang mulai berubah seperti para makhluk itu memegang kakinya dan menarik nya sehingga membuat Alice terjatuh
Seakan tidak ingin melewati kesempatan, siswa itu mulai menyerang Alice
Alice Ellizabeth Alvarez
Akhh! Sialan!!
Alice sekuat tenaga menahan badan siswa itu agar ia tidak tergigit olehnya
Human¹
Lepasin dia brengs𝚎k!!!
Alice terkejut ketika melihat siswa yang baru saja mencoba menyakiti nya kini sudah terpental jauh karena tendangan seseorang
Zais Dirgantara Saka
Minggir lo semua!!!
Zais terus menendang para makhluk sialan itu yang mencoba menggigitnya agar menjauh darinya
Ketika sampai didepan kelas Alice betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang siswa sedang menindih Alice dan mencoba menggigitnya
Melihat hal itu membuat Zais marah dan menendang siswa itu
Zais Dirgantara Saka
Lepasin dia brengs𝚎k!!!
Zais Dirgantara Saka
Lo gak papa?
Alice Ellizabeth Alvarez
Zais? Lo-
Zais Dirgantara Saka
Udah, sebaiknya kita keluar dulu dari sini
Zais menarik tangan Alice dan membawanya jauh dari kelas, ia tidak memiliki tempat tujuan, yang terpenting ia harus membawa pergi Alice jauh dari makhluk-makhluk seperti mereka yang mencoba membunuh mereka
Alice Ellizabeth Alvarez
Kita mau kemana?
Zais Dirgantara Saka
Yang jelas kita menjauh dari mereka
Shaka Raja Aldrin
Zais!!! Ke Aula!!!
Zais dapat melihat Raja bersama ke2 sahabat Alice menuju lantai bawah
Nettha Aurelie Aghata
Alice!!! Dibelakang lo!!
Alice Ellizabeth Alvarez
Akhh!!
Salah satu siswa menarik Alice hingga terjatuh. Ketika siswa itu baru saja mencoba menggigitnya, Zais terlebih dahulu menendang wajah siswa itu
Zais kembali menarik tangan Alice dan mengikuti Raja menuju lantai bawah
Zais Dirgantara Saka
Bang, kita mau kemana?
Shaka Raja Aldrin
Aula, yang lain udah pada disitu
Clara Athanasia Kariella
Sebenarya mereka ini apa?!!
Nettha Aurelie Aghata
Apa lagi?! Tentu saja mereka itu zombie yang persis seperti di film!!!
Alice Ellizabeth Alvarez
Sebaiknya kalian jangan berisik karena itu mengundang para makhluk untuk mengejar kita
Mereka telah sampai di lantai bawah, mereka dapat melihat bahwa makhluk di sini lebih banyak dari yang ada diatas sana
Tentu saja, makhluk yang berasal dari luar sekolah mulai memasuki sekolah
Entah bagaimana, tapi ini menyebar dari luar dan dalam sehingga membuat mereka terjebak
Hingga sampailah mereka di depan pintu aula, terlihat banyak sekali makhluk yang menyadari keberadaan mereka
Shaka Raja Aldrin
Bang, cepetan lo buka pintunya. Para makhluk itu mulai menyadari keberadaan kita
Shaka Raja Aldrin
Bang!!! Buka pintunya, ini gue sama adik lo!!! Bang!!!
Raja memukul-mukul pintu aula sehingga menimbulkan suara yang keras, sehingga membuat para makhluk itu berlari kearah mereka
Nettha Aurelie Aghata
Akhh sialan, mereka mendekat
Suara decitan pintu membuat perhatian mereka teralih
Human¹
Cepetan kalian masuk
Mendengar hal itu membuat ke lima orang itu bergegas masuk ke dalam aula
Melihat para makhluk itu begitu banyak menuju ke arah aula membuat pria itu melemparkan sebuah kaleng kosong ke pojok lorong yang ternyata berhasil membawa para makhluk itu menuju ke arah sana
Pria itu segera menutup pintu aula dan tidak lupa ia mendorong kembali lemari yang digunakan untuk mengganjal pintu itu
Human¹
Kalian semua gak papa?
Shaka Raja Aldrin
Ya... Semua oke
Elang Dirgantara Saka
Lo! Kapan lo balik? Hah?! Bukannya ngasih kabar kalau udah ada di Indonesia lo malah kabur ke apart lo!!
Zais Dirgantara Saka
Akh! Bang lepasin!!!
Elang Dirgantara Saka
Mau jadi adik durhaka lo?!!
Kenzo Aldeon Bratama
Bang udah bang, lagian Zais pasti punya alasan, mending kita memikirkan keadaan kita sekarang
Mendengar perkataan Kenzo membuat Elang melepaskan jewerannya, Zais segera mengusap telinganya yang terasa panas
Shaka Raja Aldrin
Sekarang kita harus ngapain? Gak mungkin kan kita harus bertahan sampai wabah ini selesai disini?
Kenzo Aldeon Bratama
Sebenarnya mereka itu apa? Kenapa ini begitu mendadak?
Nettha Aurelie Aghata
Gue gak tau pasti, tapi yang penting gue yakin yang diluar sana itu zombie yang persis seperti di film
Clara Athanasia Kariella
Okey kita anggap saja sekarang kita berada di wabah zombie, tapi masalahnya kenapa makhluk sialan itu ada di dunia ini?
Alice Ellizabeth Alvarez
Sebaiknya kita jangan memikirkan hal itu, kita harus keluar dan mencari bantuan
Nettha Aurelie Aghata
Tapi bagaimana caranya? Lo lihat sendiri kan begitu banyak zombie diluar sana
Alice Ellizabeth Alvarez
Gue tau, maka dari itu kita harus menyusun strategi
Kenzo Aldeon Bratama
Bukankah zombie itu sensitif dengan suara? Gue ingat perkiraan cuaca nanti bakal turun hujan, sebaiknya kita mengambil kesempatan itu
Elang Dirgantara Saka
Tapi tidak memungkinkan kita tidak akan diserang oleh mereka kan? Kita gak punya senjata
Zais Dirgantara Saka
Gue bakal ke gudang peralatan olahraga buat ambil beberapa barang yang berguna, sampai gue kembali baru kita menjalankan misi
Alice Ellizabeth Alvarez
Sendirian? Jangan gila lo!!! Gue ikut, setidaknya itu membantu kita lebih banyak membawa senjata
Shaka Raja Aldrin
Tapi kalian gak mungkin membawa itu dengan tangan kosong kan?
Clara Athanasia Kariella
Sebaiknya kita mengambil tas terlebih dahulu, mengingat banyak barang penting didalam sana
Shaka Raja Aldrin
Gue aja yang kesana
Elang Dirgantara Saka
Lebih baik begini, kel-1 Raja sama Clara kalian ambil tas kami yang berada di kelas, mengingat kelas kita yang berbeda maka sebaiknya kalian pergi berdua, daripada Raja dan Kenzo yang pergi
Elang Dirgantara Saka
Kel-2 Zais sama Alice, kalian pergi cari senjata
Alice Ellizabeth Alvarez
Berhubung di lantai dasar, kita bakal lewatin kantin, lebih baik sekalian cari makanan disana
Elang Dirgantara Saka
Lo ada benernya juga, mungkin kita di sini sedikit lebih lama, okey Zais sama Alice kalian cari makanan sama senjata
Nettha Aurelie Aghata
Tunggu! Bagaimana dengan peralatan medis? Tidak memungkinkan kalau kita tidak terluka nantinya kan?
Elang Dirgantara Saka
Hmm... Kalau gitu gue aja, Kenzo gak mungkin bareng gue, mengingat kakinya yang cedera
Shaka Raja Aldrin
Kenapa kaki lo?
Kenzo Aldeon Bratama
Jatuh dari tangga, gue tadi nolong adik kelas yang asma nya kambuh, lo pikir lah gimana nasibnya kalau gue gak bantu
Kenzo menunjuk ke arah salah satu kursi yang terdapat seorang gadis kecil, terlihat Kenzo menyelimuti nya menggunakan almamaternya
Alice Ellizabeth Alvarez
Neth, Senja
Alice menunjuk ke arah adik kelas yang di tolong oleh Kenzo
Nettha Aurelie Aghata
Hah?!! Lah iya, adek gue!!
Nettha berlari kearah Senja dan mengecek kondisinya
Kenzo Aldeon Bratama
Dia pingsan, makanya gue gendong, terus jatuh deh ditangga
Nettha Aurelie Aghata
Makasih, gue udah khawatir dari tadi
Shaka Raja Aldrin
Bukannya dia kelas 10? Dilihat dari warna almamaternya
Kenzo Aldeon Bratama
Lah bener, terus ngapain dia ada di lantai 3?
Clara Athanasia Kariella
Kayaknya nyari Nettha sih
Elang Dirgantara Saka
Tapi ada untungnya, kalau dia masih dibawah mungkin dia udah diserang dalam keadaan seperti itu
Shaka Raja Aldrin
Kenapa lo diam aja?
Raja melirik kearah Zais yang hanya diam sambil bersender ke dinding
Kenzo Aldeon Bratama
Seragam lo kok berlumuran darah sebanyak itu?
Zais Dirgantara Saka
Oh? Gue gak nyadar
Zais mencoba menyentuh perut sampingnya yang memang seragamnya berlumuran banyak darah
Zais Dirgantara Saka
Shht...
Elang Dirgantara Saka
Kenapa lo?
Zais Dirgantara Saka
Pantesan gue pusing
Zais sedikit membuka seragamnya, dan terlihat luka goresan yang begitu dalam di perut sampingnya
Alice segera berlari ke arah Zais dan menutupi lukanya menggunakan tangannya agar darah Zais tidak berkeluaran begitu banyak
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo dapat luka ini dari mana?
Zais Dirgantara Saka
Mungkin waktu gue lari ke kelas lo
Zais Dirgantara Saka
*terkekeh
Alice Ellizabeth Alvarez
*menekan
Alice Ellizabeth Alvarez
Lo masih bisa ketawa?
Zais Dirgantara Saka
Hhhhe
Nettha Aurelie Aghata
Gue ikut buat nyari peralatan medis, lagian gue anak kesehatan jadi gue bisa ngebantu
Elang Dirgantara Saka
Yaudah, berarti lo diam disini jagain Senja
Elang Dirgantara Saka
Sebaiknya kita istirahat, dan lo! Obatin luka lo
Elang Dirgantara Saka
Okey, semuanya udah siap?
Elang melihat seluruh teman-temannya yang mengangguk secara bersamaan
Elang Dirgantara Saka
Kalian jangan sampai membuat suara, berhubung sekarang mati lampu mungkin kalian akan kesusahan dalam melihat
Shaka Raja Aldrin
Tapi setidaknya ada cahaya petir yang sedikit membantu
Elang Dirgantara Saka
Okey kita berangkat, kel-2 dan kel-3 kita nunggu kel-1 buat ngambil tas kita yang akan kita isi dengan peralatan yang akan kita bawa
Elang Dirgantara Saka
Jadi, Raja, Clara, kalian hati-hati
Raja dan Clara sontak mengangguk secara bersamaan, mereka mulai berjalan secara perlahan menuju kelas Senja yang berada di lantai dasar ini
Shaka Raja Aldrin
Dimana kelasnya?
Clara Athanasia Kariella
Sebelah ruang guru, diujung sana
Clara Athanasia Kariella
*menunjuk kearah ujung lorong
Raja dan Clara sedikit terbantu oleh hujan, karena para zombie mulai berkeluaran ke luar lapangan, jadi hanya sedikit zombie yang berada di lorong
Mereka berhasil memasuki kelas Senja, terdapat 3 zombie didalamnya, tapi keberuntungan berpihak kepada mereka
Bangku Senja ada dibelakang, dan para zombie ada dibagian depan
Shaka Raja Aldrin
Cepat lo ambil
Clara mengambil tas milik senja dan berlari kearah Raja
Shaka Raja Aldrin
Sudah, ayo
Raja Clara kini menuju lantai 3, sepertinya mereka agak sedikit kesusahan
Shaka Raja Aldrin
Sialan banyak zombie!
Raja melihat tangga menuju lantai 3, disana terdapat beberapa zombie sehingga tidak memungkinkan untuk melewati itu
Raja melihat sebuah kaleng kosong dan melemparkannya ke arah ujung lorong yang jauh dari mereka
Clara Athanasia Kariella
Apa yang lo lakuin?!
Shaka Raja Aldrin
*menarik Clara kedalam pelukannya
Raja menarik Clara kedalam pelukannya ketika zombie didekat mereka berlari kearah suara yang dibuatnya
Raja tertegun ketika merasakan tangan Clara yang ia pegang bergetar
Shaka Raja Aldrin
//batin: Akh! Sialan, gue lupa kalau dia punya panick attack
Raja memanggil Clara yang masih betah menenggelamkan wajahnya
Shaka Raja Aldrin
Ra... Tenang...
Raja mulai mengusap punggung Clara, Raja dapat merasakan secara perlahan nafas Clara mulai teratur
Clara Athanasia Kariella
Makasih...
Clara melepas pelukannya, mengingat hubungannya dengan Raja yang sedang tidak baik saat ini
Clara Athanasia Kariella
Ayo, zombie yang ditangga sudah pergi. Sebaiknya kita bergegas
Kini Clara yang memimpin, ia berjalan meninggalkan Raja yang masih diam ditempat yang memandang punggung Clara dengan tatapan yang tak dapat diartikan
Shaka Raja Aldrin
Sialan...
Shaka Raja Aldrin
*mengepalkan tangannya
Shaka Raja Aldrin
Tunggu disini, gue mau ngambil tas gue sama yang lain, setelah itu kita ke kelas IPA buat ngambil tas Zais
Raja memasuki Kelas IPS¹ yang merupakan kelasnya dan yang lain, sedangkan Zais ia anak Ipa, jadi kelas mereka agak berjauhan, jika kelas Raja ada di lorong kiri, maka kelas Zais ada di lorong kanan
Clara melihat Raja yang mulai mengambil tas yang lain, lalu ia melihat ke arah kelas IPS² itu kelasnya. Ia berjalan dengan hati-hati menuju kelasnya, ia melihat kelas itu kosong
Ia menghela nafas lega, ia berjalan menuju bangkunya dan mengambil tasnya
Ia memasuki segala peralatannya yang berada di meja
Ia melihat kebawah, ternyata power bank nya terjatuh ke lantai
Clara segera mengambilnya, tapi begitu melihat kedepan ia harus bertatapan dengan zombie yang kini menatapnya
Clara Athanasia Kariella
Sial...
Clara bergegas keluar setelah mengambil tasnya, tapi ia harus terjatuh karena zombie itu memegang kakinya
Suara dentuman yang cukup keras, tapi bersyukurlah karena lantai tiga terlihat sepi
Clara Athanasia Kariella
Lepasin kaki gue sialan!
Clara menendang wajah zombie yang mulai menyerang
Sedangkan Raja terkejut ketika mendengar suara dentuman dari arah luar
Ia segera keluar ketika selesai mengambil tas yang lain. Ia kembali terkejut karena tidak menemukan keberadaan Clara
Sehingga ia mendengar teriakan dari kelas IPS²
Raja berlari ke arah kelas IPS², dan betapa terkejutnya ia melihat Clara yang merintih kesakitan karena tanggan nya digigit oleh zombie
Shaka Raja Aldrin
Lepasin dia sialan!!
Raja menendang zombie itu dan memukul kepalanya menggunakan kayu disebelahnya
Melihat tidak ada pergerakan lagi dari sang zombie membuat Raja berbalik melihat kearah Clara yang melihat tanggan nya
Clara menatap kearah Raja yang memandang nya dengan tatapan yang tak dapat diartikan
Clara Athanasia Kariella
Pergi!
Shaka Raja Aldrin
Ra... Lo pasti-
Clara Athanasia Kariella
Gue bilang pergi, Raja!!!
Raja terdiam, ia melihat Clara mulai menangis
Clara Athanasia Kariella
Pergi sebelum gue berubah Ja... Pergi sebelum gue ngelukain lo...
Raja menggelengkan kepalanya dan berlari memeluk Clara yang terus memberontak untuk melepaskan pelukannya
Shaka Raja Aldrin
Gak... Lo pasti selamat... Gue yakin itu. Gue gak akan pergi ninggalin lo
Shaka Raja Aldrin
*mengeratkan pelukannya
Clara Athanasia Kariella
Pergi Raja!!! Gue mohon pergi... Gue rasa gue udah mau berubah...
Lirih Clara yang terdengar begitu menyakitkan bagi Raja
Shaka Raja Aldrin
Gue gak akan ninggalin lo, gue gak akan ninggalin lo Ra...
Clara Athanasia Kariella
Raja, gue suruh lo pergi sialan!!! Gue udah nyakitin lo, gue udah bikin lo kecewa, jadi lo pergi sekarang!!!
Shaka Raja Aldrin
Gue memang kecewa Ra!!! Gue kecewa ke lo!!! Tapi lo tau apa yang bikin gue lebih kecewa?!!
Shaka Raja Aldrin
Gue kecewa karena lo gak mau jujur ke gue!!! Gue cuma nunggu lo buat ngejelasin Ra... Gue nunggu lo... Tapi kenapa setiap natap mata gue lo malah kabur?!
Shaka Raja Aldrin
Gue bener-bener kecewa... Dan lo harus ngejelasin hal itu semua Ra...
Raja menangkup wajah Clara yang berderai air mata
Shaka Raja Aldrin
Tapi sekarang gue lebih kecewa, karena gagal ngelindungin lo... Gue kecewa sama diri gue sendiri karena gagal ngelindungin orang yang gue cinta Ra...
Raja tak kuasa menahan air matanya, ia benar-benar tidak kuat mengingat Clara yang digigit oleh zombie
Raja kembali memeluk Clara dengan erat
Shaka Raja Aldrin
Gue sayang sama lo... Gue cinta sama lo Ra... Jadi jangan lo suruh gue buat pergi ninggalin lo...
Shaka Raja Aldrin
Because, i love you Raa...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!