NovelToon NovelToon

Kesucian Syahadat

Bab 1 MASA SMA

SELAMAT MEMBACA

💚💚💚💚💚

- Refter Yayasan Bakti - 06.00 WIB

"Selamat pagi" ucap serempak seluruh siswi asrama kepada guru pembimbingnya.

"Selamat makan anak-anak!" ucap guru pembimbing tak lain Anastasia biasa dipanggil Bu Ana.

"Jangan lupa berdoa kemudian siap bersekolah, belajar yang rajin anak anakku, sukses selalu" ucap Bu Ana kembali.

Menjadi kebiasaan saat jam makan pagi yang berisik, bagaimana tidak satu ruangan itu dihuni sekitar 20 siswi asrama kelas XI. Terbayang ramainya, betisiknya, celoteh asalnya ditambah mengantre untuk mendapatkan sarapan pagi.

"Hari ini, apa lauknya?" tanya Suci kepada Lala temannya.

"Nasi goreng sama tempe goreng" jawab Lala singkat.

Dan Suci pun hanya ber oh ria. Kembali lagi dalam barisannya menunggu antrian.

Menu di asrama sangatlah sederhana selalu mengutamakan sayur mayur dengan lauk pauk tahu atau tempe yang dikreasikan sang tukang masak. Makan ayam goreng pun seminggu hanya sekali dan rasanya sungguh nikmat dan hari Minggu menjadi hari yang selalu ditunggu.

Suci salah satu murid pintar di sekolahnya selalu mendapat peringkat 2 yang selalu membuat namanya di kenal si otak encer karena hafalannya yang TOP CER. Tapi banyak juga rival yang tidak suka dengannya termasuk Vena musuh besar nya dalam hal pelajaran. Suci tetaplah suci yang berbaik hati, ramah dan tidak sombong, tetap sayang kepada dengan teman temannya karena sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Rina, Ima, dan Nana adalah sahabatnya mereka berasal dari daerah yang berbeda beda bertemu di asrama yang kemudian menjadi keluarga baru dimana suka duka mereka jalani. Sudah 2 tahun di asrama mereka mulai terbiasa dengan aktivitas yang menjadi rutinitas dari mulai bangun pagi hingga tidur malam sudah terjadwal dari guru pembimbing mereka.

-Kelas XI IPS2 - 10.30 wib-

Suasana pelajaran hari Kamis ini sungguh membosankan. Bu Wanti itulah guru BK yang mengisi tentang belajar Konseling keputrian katanya sih biar jadi cewek anggun dan elegan. Dari belajar fashion, masak, Budi pekerti sampai cara belajar makan yang baik.

Banyak hal pelajaran yang kita ambil bersekolah disini.

"hoeammmmm ngantuk nih!" ucap Nana memelas.

"Iya sama Na." jawab suci datar.

"laper nih, pada laper gak?" ucap Ima tak kalah.

"Istirahat kita langsung ke kantin ya pengen pentol pak purman, mau?" ucap Suci sambil membayangkan makanan favoritnya itu.

Nana pun langsung menimpali, "Apa pentol pak purman sejak kapan woyyy doyan pedes? ayo jangan - jangan loe naksir anaknya pak purman? hayoooo?" selidik Nana kepada suci.

Rina cuma tersenyum karena cuma dia yang tahu kalo Suci suka dengan kakak kelasnya itu yang merupakan anak dari penjaga kantin.

"OMG, serius Suci, gak salah denger kan?" serentak Ima dan Nana spontan.

"Sejak kapan Suci loe suka sama kak Surya?" tanya Ima yang mulai penasaran.

Dan Suci pun hanya memutar kedua bola matanya dengan malas menanggapi kekepoan mereka.

Brakk......

Bu Wanti guru yang terkenal alim dan lemah gemulai itu mengetuk keras penggaris panjang di meja Suci, membuat keempatnya kaget dengan mata mendelik.

"Coba jelaskan kembali apa yang ibu jelaskan tadi, Suci, Ima, Nana dan Rina maju ke depan. Kalau sampai tidak bisa menjelaskan silahkan keluar dan berdiri dilapangan sambil hormat bendera sampai istirahat selesai!" ucap Bu Wanti dengan nada tegas.

Entah kenapa baru kali ini Bu Wanti bersikap seperti ini dan ini baru pertama kalinya memberi hukuman pada muridnya, mungkin sedang PMS.

Dengan gontai empat sekawan itu keluar kelas menuju lapangan dan berdiri menghadap Tiang bendera. Tidak ada yang berbicara semua diam dan hormat pada bendera merah putih.

Panas terik matahari begitu menyengat, peluh mulai bercucuran dari dahi meluncur bebas ke pipi dan ke leher.

-Istirahat- 11.30-

Surya adalah pria sederhana dengan aura yang bisa membuat para kaum wanita klepek-klepek. Surya anak kelas XII IPA1. Pintar dan tampan, pria sederhana yang dingin tapi baik. Setiap istirahat selalu membantu Ayahnya berjualan di kantin dan dia tidak malu dengan apa yang dia punya. Malahan jualannya selalu ramai walaupun sedikit modus maksud dan tujuan yang membeli karena ujung ujungnya hanya ingin ketemu Surya karena pembelinya kebanyakan perempuan yang sudah jatuh hati pada ketampanan Surya.

Jone, Nanda dan Markus sedang nongkrong ditempat favorite mereka dibawah tangga. Sambil sesekali makan pentol mereka terlihat santai dan tetep terlihat tampan apapun kondisinya, karena mereka memang most wanted SMU BAKTI termasuk Surya hanya saja Surya selalu sibuk saat di jam istirahat.

Sementara di lapangan Empat sekawan yang sedang menjalani hukuman mendengar bel istirahat mereka langsung menoleh ke arah kantin karena memang perut mereka sudah meronta ronta untuk diisi. Merekapun kompak pergi ke ruang BK untuk menemui Bu Wanti karena telah selesai menjalani hukuman.

Setelah bertemu dengan Bu Wanti, mereka pun diijinkan untuk beristirahat dan mereka langsung menuju ke arah kantin untuk makan.

"Maaf mbak pentolnya habis." ucap pak purman pelan.

Nana pun cuma bisa meringis dan ketiga temannya kompak berucap, "trus kita makan apa donk!" dengan suara lantang.

"Kompak bener, udah kayak paduan suara." ucap surya mengejek.

"Ih ...kak Surya sirik aja." ucap Nana polos.

"Itu masih ada batagor dan mie ayam di sebelah, daripada perut kosong nanti sakit lagi." ucap Surya kembali.

Empat sekawan itu hanya berpandangan karena jujur mereka sudah ngidam pentol dari pelajaran BK tadi. Akhirnya Ima memesankan batagor dan es teh manis untuk empat sekawan.

Suci hanya diam sesekali melihat ke arah kantin, tanpa sengaja Surya pun sedang melihat ke arah Suci. Surya tersenyum ke arah Suci, melihat itu suci pun membalas senyum termanisnya untuk Surya.

Cinta dalam diam itu yang dirasakan Suci.

Hanya mengagumi sosok Surya. Mengingat senyum Surya membuat jantung Suci berdebar debar, senyumnya menambah ketampanan Surya. Inikah yang dinamakan CINTA PERTAMA atau CINTA MONYET..... entahlah......

skip

Waktu terus berjalan hingga UAS semester 1 dengan duduk diacak. Suci mencari namanya dipapan, riuh suara ketiga temannya yang melengking menemukan satu per satu dikelas mana mereka akan duduk. Suci sekelas dengan Ima di ruangan 5. Mereka mencari ruangan tersebut dan masuk melihat nama yang ada di meja. Satu per satu Yap Suci duduk bangku ketiga dari depan sedangkan Ima ujung belakang baris kedua. Bel berbunyi tanda masuk, semua peserta ulangan pun masuk ke ruangan termasuk Surya. Suci pun terlihat kaget melihat Surya masuk ke ruangannya dalam hati berkata yes sekelas lumayan bisa lihat jadi penyemangat Suci. Surya pun duduk disebelah Suci, OMG jantung Suci berdegup kencang. Perasaan apa ini antara senang juga takut.

Surya pun tersenyum manis dan menyapa.. " Hai Suci sudah siap ulangannya" tanya Surya.

Suci pun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis.......

TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR

JAZAKALLAH KHAIRAN

💚💚💚💚💚

Bab 2 SURAT DARI SURYA

SELAMAT MEMBACA

..... 💚💚💚........

Surya pun tersenyum manis dan menyapa.... "Hai Suci sudah siap ulangannya" tanya Surya.

Suci pun hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis........

Ujian akhir pun sudah dimulai. Panik, gugup, takut dan cemas bercampur menjadi satu, keringat mulai menampakkan butirannya satu - satu di kening dan leher.

Gimana enggak, Senin pagi sudah dikasih sarapan Matematika, ya mubeng, kepala berasa nyut nyutan.

Suci dan Surya pun tidak luput dari ketegangan dalam mengerjakan ujian tersebut. Boro-boro mau senyum, waktu 120 menit gak akan cukup kalau rumusnya belum ketemu.

Bell tanda ujian berakhir pun selesai. Tidak disangka Surya memulai pembicaraan kepada Suci.

"Suci mau ke kantin? ini aku ada sesuatu buat kamu, dibaca ya Suci. Aku mau ke kantin bantu Bapak dulu." ucap Surya sembari memberikan amplop berwana pink kepada Suci.

Suci pun sontak terhenyak kaget dengan jantung berdegup gak jelas ada rasa senang tapi tertahan. Sambil menerima amplop Suci pun berkata, "Iya kak nanti Suci baca, terima kasih." ucap suci dengan tenang.

Hah.......kata- kata itu meluncur begitu saja bagaikan sudah terbiasa keluar dari mulutku ini, gumam Suci.

"Surya pun tersenyum dan berkata, "Terima kasih Suci, aku tunggu balasanmu." ucap Surya.

Kisah Cinta SMU, lucu sudah pasti, konyol tentu saja iya, berbunga bunga Oya pasti. Seperti itu bukan rasanya. Cinta yang kekanak-kanakan, dan hanya butuh sebuah status. Harga diri kalau jomblo itu jatuh.

Tatapan yang membius bila sudah tersenyum dengan manis.

Ahhh..... kak Surya kenapa baru sekarang kamu kasih surat untukku, batin Suci.

Seakan sudah lupa dengan ujian matematika tadi, melupakan tiga soal essay yang belum pasti jawabannya, yang jelas Suci saat ini sedang bahagia.

Pulang sekolah, Suci pun langsung kembali ke asramanya kemudian makan siang bersama dan dilanjutkan tidur siang. Kegiatan akan dimulai lagi pukul empat sore dengan mandi sore dan kemudian siap siap untuk belajar sore.

Di waktu jam tidur siang saat teman temanya tidur, Suci mulai membuka isi surat itu.

Dear Suci...terkasih...

Maaf sebelumnya telah mengganggu aktivitasmu di asrama. Aku pria yang tidak bisa romantis seperti teman temanku yang lain. Tapi sebelum aku lulus aku mencoba untuk jujur mengungkapkan perasaanku kepadamu. Mungkin aku bodoh terlalu memendam ini tapi aku lebih bodoh bila tidak mengutarakan isi hatiku.

Aku menyukaimu Suci.. Engkau gadis sederhana dan periang. Aku sering tersenyum dengan kelakuanmu dan melihat senyuman mu membuatku ingin berjuang untukmu.

Suci apakah kamu punya perasaan yang sama ? kalo iya balas surat ini Suci.

Minggu besok jatah anak asrama pulang, maukah kamu ku antar pulang Suci.

selamat belajar Suci agar tetap pada prestasimu.

Salam Sayang selalu

Surya

Sudah dipastikan bagaimana kembang kempisnya hidung Suci.

Bagaimana bergetarnya rasa dihatinya. Bagaimana dengan tingkat kewarasan jiwanya yang sedikit terganggu akibat bahagia. Oh ... Suci cintamu tidak bertepuk sebelah tangan ternyata kalian punya perasaan yang sama... iya sama...perasaan sayang dan cinta... Tapi benarkah ini rasa cinta atau hanya kagum?....

Tidak perlu aba aba, Suci pun langsung membalas surat itu dengan penuh semangat.

Semangat 45 itu yang dirasakan Suci. Belajar pun terasa ringan tanpa beban. Tak sanggup lagi menunggu hari esok. Untuk memberikan surat balasan yang telah suci tulis untuk Surya.

skip....

Hari kedua ujian dimulai dengan mapel jam pertama Akuntansi. Oh lagi lagi dibuat bingung antara debet dan kredet. Pengakuan hutang piutang dan bunga. Olalala.... Empat sekawan pun mulai ribut karena kurang persiapan, semalam bukannya tidur malah buka sesi curhat.

Suci hanya diam dan menunggu kedatangan Surya.

Empat sekawan pun yang melihat kegelisahan suci, ikut menggodanya.

"Cie..... cie.... yang lagi nunggu kang mas jhe!" ucap Ima dengan logat Jawa yang kental.

Nana pun heboh dengan suara sumbang menyanyi dengan syair yang tidak jelas. Rina pun juga tidak mau kalah ikut menggoda juga.

trett trettt.........

Bel berbunyi tanda masuk ke ruangan masing masing. Empat sekawan pun berpisah. Sukses ya semua berpelukan. Saling menguatkan dan memotivasi.

Suci pun sudah duduk yang di ikuti oleh Surya. Surya sengaja masuk pas bel masuk karena malu bertemu Suci. Surya lebih senang belajar dengan teman temannya yang most wanted di tempat favoritnya dibawah tangga, hanya Surya yang belajar serius sedangkan ketiga temannya hanya sibuk menggoda adik kelas yang lewat.

Surya yang sudah duduk disebelah Suci pun ikut tegang karena jadwal ujian XII IPA adalah fisika. Pelajaran yang cukup sulit dijelaskan harus menghafal rumus secara tepat.

Siap tidak siap ujian tetap berlangsung.

Surya pun tidak konsen dengan ujian kali ini matanya terus memandang Suci berharap harap cemas. Tapi mau tidak mau, Surya harus tetap berusaha konsentrasi dan mengerjakan kembali ujiannya hingga selesai.

trett trettt.......

Tanda ujian telah berakhir. Suci sengaja belum memberikan balasan surat itu kepada Surya. Menunggu tepat saat akan pulang. Mereka sibuk membereskan alat tulis ke dalam tas.

"Kak Surya maaf ini surat balasannya yang kemarin, maaf baru Suci kasih sekarang, takut ganggu belajar Kak Surya." ucap Suci datar.

"Iya Suci gak papa, terima kasih sudah dibalas, kakak pulang dulu mari Suci." ucap Surya sedikit gugup.

Surya pun dengan cepat melangkahkan kaki agar cepat sampai di rumah. Satu hal yang harus diketahui bahwa Surya bukan anak asrama, Surya anak luar asrama karena rumahnya sangat dekat dengan sekolah.

Asrama diperuntukkan bagi anak anak dari luar kota ataupun luar pulau.

Sesampai dirumah, Surya pun langsung masuk ke dalam kamar karena situasi rumah nadih sepi, biasanya bapak ibunya masih di pasar. Perlahan dibukanya surat tersebut kemudian dibaca.

Teruntuk Kak Surya....

Terima kasih Kak Surya atas rasa sayang yang telah kakak simpan untukku. Suci pun memiliki rasa yang sama. Jalani saja dulu karena kakak sebentar lagi lulus dan pasti kakak punya cita cita yang harus digapai.

Hari Sabtu Suci pulang kak, kalau mau Anter boleh sampai terminal. Rumah Suci jauh, nanti kapan-kapan saja kak main ke rumah Suci.

Dari yang menyayangimu

Suci 💕

Senang tentu saja. Cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Ini baru awal, jalan kita masih panjang. Karena aku tahu keluarga Suci itu keturunan ningrat pastinya akan ada penilaian bobot bibit bebet yang jadi tolok ukur untuk bisa menjadi pendamping suci kelak, walaupun seiman.

Cinta yang bersambut membuat keduanya selalu menjadi pasangan yang berbahagia dari surat suratan. Makan bareng sewaktu istirahat dan mengantar Suci sampai pintu gerbang asrama. Ya seperti itulah kisah cinta mereka. Kisah cinta SMU itu memang indah, kuno tapi terukir kenangannya sepanjang masa. Sama sama malu tidak ada gandengan hanya jalan beriringan, itu saja sudah membuat hati senang. Tidak mengenal ciuman atau apapun. Hanya memandang rindu pun terobati.

Beberapa bulan kemudian........

Tak terasa sudah waktunya perpisahan kelas XII hanya ada tangisan, candaan, curhatan, tertawa dan cekikikan yang numplek jadi satu. Perpisahan kali ini hanya upacara pembubaran dilanjutkan acara bebas. Sama seperti Suci dan Surya yang harus sama sama mengikhlaskan demi cita cita yang akan dicapai.

Janji Surya kepada Suci untuk melamar setelah sukses nanti.

"Suci harus tunggu kakak, kakak mau cari pekerjaan agar sukses dan bisa melamar kamu" ucap Surya.

Suci sudah pernah ke rumah Surya dan diperkenalkan dengan kedua orang tuanya, restu pun sudah didapat. Mungkin Suci sendiri belum berpikir melangkah jauh. Cita citanya sebagai Akuntan yang selalu diidamkannya, untuk bisa menjadi wanita karir.

"Kak Surya jangan jadikan Suci sebagaibeban, lakukan yang terbaik, kalo jodoh tidak akan pergi." ucap Suci.

"Aku selalu mencintaimu Suci simpanlah cincin ini sebagai tanda cinta kita." ucap Surya sambil memberikan cincin kepada suci.

"Maaf kak, suci tidak bisa. Kita gapai dulu cita cita kita baru kita memikirkan masa depan." ucap suci sambil meninggalkan surya.

Skip...

Setahun kemudian....

Suci pun lulus dengan nilai tertinggi, dan Suci melanjutkan Kuliah di Universitas Ternama di Yogyakarta. Universitas yang menjadi impian Suci selama ini, dan suci pun diterima dengan jurusan yang sangat disukainya yaitu Ekonomi Akuntansi.

Hubungannya dengan Surya masih adem ayem, surat surat mereka masih menjadi saksi hubungan mereka.

Suci pun tinggal bersama Eyang nya sambil menunggu, perkuliahannya dimulai. Karena bosan dan jenuh. Suci pun mulai membuka diri dengan teman teman se-kampungnya, tentunya kegiatan yang positif.

Libur kelulusan yang begitu panjang karena menunggu masuk kuliah masih lama. Suci pun terbiasa tanpa kabar Surya, terakhir Surya pindah kerja dan pindah kota, dan belum sempat mengabari suci, dan Suci pun sudah lulus dari SMU BAKTI.

Suci mulai aktif dengan kegiatan di kampungnya mulai dari senam, main voli, pingpong, jadi penyiar radio dadakan dan karaoke bersama dengan anak anak di kampungnya.

Kegiatan demi kegiatan dilakukan dengan kebersamaan tawa dan canda, sampai suatu saat Suci pun nyaman dengan salah satunya. Sebut saja namanya Fathan, lengkapnya Muhammad Fathan. Fathan berusia 5 tahun lebih tua dari Suci dan baru saja keluar dari pondok pesantren. Fathan selalu ikut kegiatan rohis dikampung ya dan dia sebagai Ketua IRMA ( IKATAN REMAJA MADJID).

Satu kata untuk Fathan gumam Suci.

"Ganteng" ketua IRMAnya, batin suci.

---------------------

TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR

JAZAKALLAH KHAIRAN

💚💚💚💚💚

Bab 3 KETUA IRMA

Pagi gaes

Heppy reading

jangan lupa like dan komentar nya

💚💚💚

Muhammad Fathan, diingat terus nama ini oleh Suci. Ganteng, teduh dan berwibawa. Ketua IRMA. Kenapa harus Fathan? hati ini tiba tiba ingin menyerah saja pada seorang Fathan. Mengenal saja belum tapi sudah mencintai perasaan apa ini.

Pagi ini acara keliling kampung sambil mendata anak anak yang mau ikut belajar dan mengaji dan ini salah satu program IRMA.

Aku pun ikut terjun berkeliling. Mengasyikan apalagi ada gebetan semangat.

Di lain tempat Fathan yang selesai sholat Dhuha menunggu teman temannya datang sambil menyender kan punggungnya ditembok teras mushola. Sambil berzikir memegang tasbih. Sudah menjadi kebiasaan berzikir setelah sholat wajib ataupun Sunnah.

Pikirannya tertuju pada Suci, ya gadis imut nan ayu hitam manis dengan tutur kata yang halus dan tertata. Siapa gadis itu aku tidak pernah melihat. Tapi hal itu harus ditepis karena takut dosa zina mata. Fathan mengikuti takdir Sang Ilahi. Alloh akan memberikan yang terbaik kepada hambaNya.

Suci pun datang dengan membawa buku dan alat tulis yang diperlukan untuk mendata nantinya.

Suci pun mulai menyapa Fathan.

"Hai Fathan, udah datang" ucap Suci pelan.

" Waalaikumsalam Suci, iya sudah dari tadi mana yang lain?" tanya Fathan.

Fathan tidak berani memandang lekat mata Suci ya teduh takut khilaf. Kok gak pake salam, batin Fathan.

Sementara Suci pun celingak celinguk dengan cemas mencari Aisyah temannya yang belum juga datang. Suci pun duduk di teras, menunggu teman teman yang lain datang.

Fathan membuka percakapan.

"Suci kamu masih sekolah atau sudah kuliah?" tanya Fathan.

Suci pun menjawab "Baru mau kuliah tapi belum mulai masuk Fathan." ucapnya santai.

"Bukannya Minggu depan mulai masuk Suci?" tanya Fathan kembali.

"Iya Fathan benar, 2 hari lagi aku harus ke Yogya untuk persiapan masuk kuliah" jawab Suci menjelaskan.

"Wah kita gak ketemu lagi dong, hihihi " canda fathan yang cukup menyentil hati Suci.

Suci pun mengalihkan pembicaraan agar jantung nya tidak berdegup kencang karena senang. "Oh iya Fathan hari ini mendatanya sampai sore kah?" tanya suci penasaran.

"Kurang tahu Suci gimana di lapangan nanti ada kendala atau tidak. Kenapa Suci kalau kamu ada acara gak papa ijin." ucap Fathan.

"Iya Fathan aku harus ke gereja untuk misa mingguan." jawab suci jujur.

***Deg....

Deg....

Deg***....

Fathan kaget, terkejut sampai tidak bisa berkata, bahwa gadis yang mencuri hatinya selama sebulan ini ternyata berbeda keyakinan, kenapa aku bisa sampai tidak tahu akan hal ini. Astaghfirullah, berkali kali Fathan pun beristighfar. Wajah Fathan pun tergurat rasa kecewa yang amat dalam.

Tiba tiba suci pun berucap "Fathan boleh aku tahu nomor kontakmu? aku ingin mengenalmu lebih dari sekedar teman." ucap suci mantap.

Hati suci sudah tidak terbendung lagi untuk berusaha menyimpan rasa ini tapi tak sanggup, selama di dekat Fathan ada gelenyar aneh dalam tubuhnya, rasa ingin lebih dekat, ingin memiliki dan tidak ingin jauh. Aneh memang tapi itu yang dirasakan, melupakan sosok Surya yang sedang berjuang untuknya.

Fathan segalanya bagi Suci dan Surya tetap cinta pertamanya yang terukir di masa SMA nya.

Fathan tersentak dengan permintaan Suci, dengan tenang menjawab "Suci dalam Islam mengenal pasangan itu melalui ta'aruf dan tidak mengenal pacaran, karena aku tidak mau terjebak dalam dosa besar untuk mengenal kamu lebih jauh".

Jawaban yang jauh dari perkiraan Suci, Fathan yang selama ini baik, perhatian ternyata menolak secara halus. Suci pun bertanya, "kenapa Fathan ? karena kita berbeda apa tidak ada celah darimu untukku." Suci menahan emosi dan tangisnya.

Fathan berdiri Sambil berkata, "Suci kamu wanita baik dan terhormat, carilah hidayah itu untuk bisa bersamaku, aku akan menunggumu kalau kamu benar benar sungguh sungguh dengan niat besarmu itu, tapi kalo itu hanya nafsu hilangkan perasaan itu suci. Bulan depan aku harus melanjutkan studyku ke Kairo, suci. Maafkan aku suci." Fathan pun meninggalkan suci dan bergabung dengan teman temannya.

Suci terdiam, mencerna kata demi kata maksud dari Fathan. Rasa cintanya pada Fathan tumbuh begitu saja. Fathan yang dermawan dan berjiwa sosial tidak pilah pilih berteman. Kalo mencintai Fathan itu takdirku maka aku bisa apa, batin suci.

Dua hari berlalu tiba saatnya Suci berangkat ke Yogya untuk persiapan masuk kuliahnya. Suci berpamitan dengan orang rumah dan pergi menggunakan motor maticnya.

Ya menggunakan motor, perjalanan bisa ditempuh hanya sekitar empat jam. Diperempatan jalan tidak sengaja melihat Fathan dan motor sportnya sedang terpakir di mushola. Suci pun menghentikan laju motornya dan memarkirkan motornya tepat disebelah motor Fathan. Suci pun turun melangkahkan kaki di ruangan sebelah mushola, tepat dugaan Suci, Fathan ada di dalam sedang melantunkan ayat ayat suci Al'quran dari mushaf kecilnya.

Melihat bayangan dari kaca , Fathan pun menghentikan bacaannya dan menutup kembali mushaf kecilnya.

Fathan keluar dari ruangan itu dan kaget melihat Suci sudah ada didepan pintu.

"assalamualaikum Fathan, aku pamit mau ke Yogya meneruskan cita citaku. Maafkan aku sudah buat kamu risih selama ini. Tapi mungkin ini takdir Tuhan Fathan. Aku mencoba mencerna semua yang kamu katakan dan ya memilih itu sulit tapi perasaanku denganmu tidak bisa dibohongi Fathan. Kasih aku waktu untuk menggapai hidayah seperti yang kamu bilang walaupun aku tidak tau apa itu maksudnya. Aku akan mencari tahu Fathan. Ini ada cinderamata dari aku, kamu bawa bila ke Kairo mungkin dengan ini rinduku padamu terobati. Satu hal fathan, boleh aku mencium punggung tanganmu?" tanya Suci.

Fathan hanya tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk dicium oleh Suci.

Fathan menerima hadiah dari Suci dan mengucapkan terima kasih.

"Aku pamit Fathan, semoga kamu memang takdirku. Aku akan berusaha apapun itu rintagannya fathan " lirih suci.

Terdengar jelas oleh fathan, dan Fathan pun tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

-Dirumah Fathan-

Dibukanya bungkus hadiah berwarna hijau tosca perlahan dibukanya. Ada sebuah sajadah beludru berwarna hijau tua dibawahnya dibordir nama Fathan dan dibelakang sajadah itu dibordir nama suci.

Cantik seperti yang memberinya gumam Fathan. Ada lagi ternyata tasbih kecil dan besar berwarna hijau tosca. Satu lagi ada surat berwarna hijau daun. Diciumnya surat itu begitu harum persis wangi parfum Suci. Dipandanginya amplop itu, kemudian perlahan akan dibuka..

Ceklek

Fathan menengok arah pintu dan menyembunyikan surat itu dibawah bantal dengan cepat.

"Umi bikin kaget aja", ucap Fathan kaget.

"Umi sudah salam dan ketuk-ketuk pintu tapi kamu gak menjawab, kira umi tidur kamu nak, maafkan umi ya" jawab Sang bunda Sambil melihat ke arah kasur berserakan bungkus hadiah.

" Iya umi gak papa, sini masuk umi" , ucap Fathan sopan.

" Oh anak umi punya fans ya, siapa nak namanya?" tanya Umi Fathan.

"Dari Suci umi, umi kenal cucunya eyang Atmojo." ucap Fathan jujur.

" Eyang Atmojo yang keturunan ningrat itu? kok bisa nak, setahu umi, anak eyang Atmojo itu ada dua yang satu putra dan satu lagi satu putri. Anak pertamanya Laki laki bernama Wibowo sudah berkeluarga istrinya bernama Ameera sudah berhaji tapi belum memiliki keturunan. Anak yang kedua itu perempuan namanya Larasati dia teman umi waktu kecil dia salah pergaulan dan hamil di luar nikah, pacarnya mau bertanggung jawab asalkan Larasati pindah keyakinan mengikuti suaminya. Larasati mau dan sepertinya bahagia sampai sekarang. Berati Suci itu anaknya Larasati Fathan ?" tanya Umi.

Fathan menganggukkan kepalanya pertanda iya.

" Fathan kamu anak umi satu satunya, umi ingin kamu sukses dan bahagia dunia akhirat. Jangan terbawa nafsu. Bukan umi tidak merestui tapi kamu tahu kalian itu berbeda. Umi gak mau hatimu menggoyahkan iman mu. Bijaklah nak?" ucap umi Fathan.

"Umi kalau suci siap bersyahadat apakah umi menerima sebagai menantu?" tanya Fathan menyelidik.

...............

BAPER ABIS LAH

LANJUT GAK NIHH

YUHUU

JANGAN LUPA LIKE KOMENT NYA YAAA

FOLLOW IG AUTHOR HUMAIRAH_BIDADARISURGA

💚💚💚💚💚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!