Aura lin gadis abad 23 yang berprofesi sebagai dokter bedah dan memiliki gelar profesor muda, memiliki segudang bakat dari beladiri, mamasak, meracik obat tradisional yang di turunkan oleh kakek nya dan masih banyak lagi.
Memiliki sifat yang ramah baik ceria tapi dia mempunyai sisi lain jika sudah marah tapi tidak ada yang tau hanya orang terdekat nya yang mengetahui semua itu karena semua tertutupi dengan sempurna oleh kebaikan dan keramahan nya.
Menjelang siang itu Aura baru saja selesai dari melakukan operasi terakhir di hari itu karena dia akan off sampai besok pagi. Saat sedang duduk diruang kerjanya suara handphone miliknya berbunyi saat Aura lihat ternyata itu adalah papa nya yang menelpon dirinya.
" halo Aura,,,! " sapa sang papa
" ya halo pa,,,! ada apa pa,,,?" jawab Aura
" apa kamu sibuk nak,,,? " tanya papa
"Tidak pa ! ini baru selesai operasi terakhir hari ini jadi siang ini sampai besok pagi tidak ada jadwal. Memangnya ada apa pa?" ucap Aura
" Apa kamu bisa pulang hari ini kerumah utama nak karena ada yang mau papa sampaikan dengan kamu, apa bisa?" tanya papa
"Oh begitu,,,! baik pa setelah ini Aura akan pulang kerumah utama" jawab Aura
"Ok papa tunggu, hati hati nanti di jalan" Ucap papa
" Baik pa Aura siap siap dulu " ucap aura
"Baiklah nak papa matikan telepon nya" ucap papa
Setelah sambungan telepon mati papa aura memiliki perasaan yang tidak enak.
" kenapa perasaanku jadi tidak enak ya? Semoga kamu baik baik saja nak" ucap batin papa aura.
Di sisi Aura pun mempunyai perasaan yang sama tapi dia tidak tau kenapa dan Aura pun tidak terlalu memikirkan nya.
1 jam kemudian Aura sudah sampai di rumah utama dan di sambut oleh para maid .
" selamat datang nona besar ! Anda sudah di tunggu tuan di ruang keluarga" ucap pelayan kediaman papa Aura
" Baik terima kasih bi,,,!" Ucap Aura lin
Aura pun segera masuk dan melihat semua sudah berkumpul dan hanya tinggal menunggu kedatanganya.
Belum sempat Aura menyapa sudah ada yang menyindir nya siapa lagi kalau bukan adik tirinya yang suka mencari gara gara padanya.
" hhuuuu...! Gayanya seperti orang penting saja, tidak sopan membuat orang lain menunggu" sindir Adik tiri aura
" Diam kamu Siska jangan membuat keributan kakakmu ini kerja bukan pengangguran" ucap papa Aura kesal
Sedangkan Aura pun tidak peduli dengan ocehan adik tirinya itu.
" Maaf ya pa Aura terlambat karena tiba tiba ada pasien baru masuk", jelas Aura
" iya tidak apa apa papa mengerti kesibukanmu" ucap papa aura
Setelah itu papa pun menyuruh Aura untuk duduk di dekatnya, Aura pun duduk didekat papanya dia sangat penasaran kenapa papanya ingin dia datang kerumah ini, padahal papanya tau jika dia tidak suka untuk datang kerumah ini.
" Aura papa menyuruhmu datang karena papa mau memberikan sesuatu padamu, ini adalah benda pusaka peninggalan ibumu dulu. Ibumu bilang jika usiamu sudah menginjak 23 tahun benda ini harus di berikan padamu karena ini milikmu. Papa memberikan hari ini karena besok adalah hari ulang tahun mu yang ke 23 th jadi ini terimalah.
Papa pun menyerahkan benda yang di maksud sebua kotak bewarna merah dengan ukiran emas
Sumber foto pinterest
Aura pun membuka kotak itu dan ternyata isi kotak itu adalah kalung yang sangat cantik dan sebuah gulungan surat.
kalung mahkota hati. gumam Aura dan ada getaran di hatinya saat menyentuh liontin kalung mahkota hati itu.
Sumber foto pinterest
Saat akan membuka gulungan surat itu tidak bisa di buka. Papa yang melihat itu pun berkata jika ibunya berpesan jika sudah waktunya Aura akan tau bagaimana cara untuk membuka gulungan itu jadi bersabar saja dan hati hati untuk menyimpan nya.
Siska adik tiri Aura lin yang melihat Aura mendapakan kalung itu pun tidak terima. Rasa iri dan benci pun semakin besar untuk Aura .
" Pa,,,! Papa gak adil kenapa Aura yang mendapatkan kalung itu? Kenapa bukan aku . Seharusnya yang pantas mendapatkan itu adalah aku bukan j****g ini" Marah Siska
"Siska .....!! Teriak papa Aura.
" Diam kamu jangan sembarangan kalau bicara itu memang hak Aura karena itu milik ibu Aura pribadi karena itu benda pusaka turun temurun keluarga ibu Aura lalu hak kamu ada dimana. Jadi tutup mulut kamu dan papa akan menghukum kamu Karena sudah kasar pada kakakmu.
" Sila urus anakmu itu dan jangan suka membuat keributan" marah papa Aura
" Tidak pa,,,! Ini tidak adil" teriak Siska
" Sila cepat bawa anakmu pergi jangan membuat aku menambah hukumannya semakin berat" ucap papa Aura lagi
Aura hanya diam menyaksikan itu semua. Siska pun di seret oleh ibunya untuk pergi dari ruangan itu dengan masih memberontak .
Melihat Siska dan ibunya pergi papa pun berbicara lagi pada Aura.
" Aura jaga baik baik kalung ini ibumu bilang suatu saat kamu akan tau maksud dari Kalung ini ada di tanganmu dan kenapa ini menjadi hak mu itu semua akan kamu ketahui suatu saat dan satu lagi Aura apapun yang akan terjadi kelak papa akan selalu menyayangi mu. kamu tetap putri papa putri ke banggaan mama dan papa jaga dirimu baik baik."
Aura yang mendengar perkataan papanya pun merasa ada yang aneh dia merasa seakan akan dia akan berpisah dengan sang papa tapi lagi lagi dia tidak mau berpikir yang berlebihan.
" Aura juga sangat sayang papa, papa juga harus jaga diri dan jaga kesehatan Aura ingin lihat papa selalu sehat". Ucap Aura dan memberikan senyuman manis kepada papanya
" Papa akan baik baik saja dan papa juga akan selalu berdoa yang terbaik untuk mu" ucap papa pada Aura
Aura yang mendengar itu pun terharu dan bahagia memiliki papa yang baik walau telah menikah lagi tapi tidak pernah melupakan dirinya.
"Terima kasih pa" sambung Aura
Setelah acara pertemuan itu selesai Aura pamit izin pulang kepada papanya karena semenjak papa Aura menikah lagi Aura keluar dari rumah ini dia tidak mau jika harus tinggal bersama ibu dan adik tirinya itu yang selalu bikin masalah.
Saat sampai di apartemen nya Aura langsung membersikan diri karena sangat lelah Aura ingin segera tidur.
Tetapi sudah pukul 2 dini hari Aura tidak bisa tidur tidak tau kenapa pikirannya bercampur aduk padahal matanya sudah sangat mengantuk tetapi tidak bisa.
Aura selalu merasa jika dia akan pergi sangat jauh tapi tidak tau kemana karena itulah hatinya tidak tenang.
Bersambung.
ini cerita baruku semoga suka . Maaf jika masih banyaknya typo
Mohon dukungannya di tunggu komentarnya, jangan lupa like ,vote .
🌹Terima kasih🌹
Saat sampai di apartemen nya Aura langsung membersikan diri karena sangat lelah Aura ingin segera tidur.
Tetapi sudah pukul 2 dini hari Aura tidak bisa tidur tidak tau kenapa pikirannya bercampur aduk padahal matanya sudah sangat mengantuk tetapi tidak bisa.
Aura selalu merasa jika dia akan pergi sangat jauh tapi tidak tau kemana karena itulah hatinya tidak tenang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan paginya Aura bangun kesiangan karena pukul 4 pagi baru bisa tidur.
Diapun terburu buru untuk datang ke rumah sakit karena sudah di telpon berkali-kali oleh asisten nya.
Sesampainya di rumah sakit, Aura pun langsung menuju ke ruangan nya dan bersiap untuk operasi.
Tapi lagi lagi entah mengapa Aura merasa jika operasi nya pagi ini adalah operasi nya yang terakhir.
Karena tidak mau berpikiran telalu jauh dan positif thinking saja Aura pun bergegas pergi keruang operasi nya.
Setelah 3 jam operasi berlangsung akhirnya selesai dan di lanjutkan mengecek kondisi pasien yang semalam dia operasi.
Setelah selesai melihat dan memastikan semua baik baik saja Aura pun kembali ke ruanganya.
Tok... Tok... Tok...
" Masuk,,,, !" ucap Aura
" Dokter Aura apa anda mau pergi makan siang dengan saya,,,?" Tanya Mawar sahabat Aura dengan nada bercanda seperti biasa.
Aura pun tersenyum manis.
" kamu ini ada ada saja kayak lagi mau pdkt sama calon pasangan saja hehehe. Ayok kita pergi makan aku juga belum sempat sarapan karena kesiangan,,," ucap Aura
" Kesiangan,,,? Tumben sekali seorang Aura profesor muda yang sangat disiplin bisa bangun kesiangan kenapa? apa ada masalah,,,?" Tanya Mawar
" Tidak ada masalah hanya saja jika ini hari terakhir kita bertemu menurut mu bagaimana,,,,,?" tanya Aura.
Mendengar ucapan Aura Mawar kaget
" kamu ini kenapa si Aura aneh banget, jangan ngomong yang aneh aneh deh ya aku gak suka ....! "
Aura pun tersenyum saja
Saat sudah sampai resto di sebelah rumah sakit mereka pun memesan makanan dan minum setelah itu mereka mengobrol banyak.
Tidak terasa jika mereka sudah di resto itu selama satu jam setengah Itu pun baru sadar saat Mawar mendapatkan telpon jika ada pasien mau melahirkan merekapun segera meninggalkan resto dan berpisa di lobi rumah sakit.
" Aura aku duluan ya darurat dan ingat ya jangan bicara seperti tadi aku tidak suka aku sayang padamu" ingat mawar.
" Iya iya sudah sana pergi nanti telat" ucap Aura
Akhirnya mereka pun benar benar berpisah di menuju ruang masing masing.
" Aku tidak bisa janji mawar aku juga menyayangimu seperti saudaraku sendiri." gumam Aura.
Tidak terasa waktu berlalu cepat sudah waktunya pulang .
Aura pun ingin cepat pulang karena tubuhnya sudah sangat lelah apa lagi semalam ia kurang tidur.
Baru saja akan membuka pintu mobilnya ada seorang kakek tua meminta bantuannya.
" Dokter boleh saya minta tolong,,," ucap kakek itu
" Ada apa kek, minta tolong apa ya kek jika saya bisa bantu pasti akan saya bantu" ucap Aura
" Begini dokter Kakek sangat haus apa dokter punya air minum kakek kehabisan uang saat pergi kemari untuk menjenguk cucu kakek" ucap kakek itu
Mendengar itu Aura pun langsung mengambil minuman yang dia beli tadi dan masih baru
" Kek ini saya punya minum silahkan jika kakek mau,,," ujar Aura
kakek itupun menerima dan meminum air itu sampai habis dengan hati gembira dan bersyukur .
" Terima kasih nak atas bantuannya tapi kakek tidak punya uang untuk menggantikan minuman ini" ucap si kakek
" Tidak perlu kek saya iklas memberikanya dan ini ada rezeki sedikit untuk kaken semoga bisa membantu kaken maaf ya kek bukan maksud apa apa saya hanya ingin membantu kakek" ucap Aura
" terima kasih nak, terima kasih atas kebaikan mu kamu anak yang baik. Tapi apa boleh kakek memberi sesuatu padamu sebagai ucapan terima kasih ... " Seru kakek
Belum sempat Aura menjawab kakek sudah mengeluarkan sebuah buku usang dan di berikan nya ke Aura .
" Nak terimalah buku ini semoga kelak buku ini bisa membantu mu,,," terang sang kakek
Setelah mengucapkan itu sang kakek langsung pergi sebelum Aura bisa menjawab. Tapi saat melihat judul buku itu Aura sangat bahagia karena buku itu adalah buku bela diri dan pengobatan tradisional dalam hati Aura mengucapkan terima kasih .
Saat di perjalanan pulang tiba tiba turun hujan lebat di sertai petir dan angin kencang akibatnya jarak pandang tidak terlihat dan kondisi jalan yang licin.
Dari arah berlawanan ada sebuah mobil box yang kehilangan kendali menabrak mobil aura hingga hancur tak tersisa.
Akibat kecelakaan itu Aura tidak terselamatkan dan di nyatakan meninggal di tempat.
Bersambung.
Terima kasih yang sudah mampir ke cerita aku maaf jika kata katanya masih berantakan dan ada typo. mohon dukungannya dan Jangan lupa untuk like ,vote dan komen nya .
Di bagian dunia dimensi lain
Di kediaman jendral Lin ada keributan yang terjadi karena nona pertama Zia lin kediaman jendral Lin ditemukan tidak sadarkan diri dan semakin kritis oleh pelayan setia nona pertama Zia lin saat akan membantu membersihkan tubuh nonanya itu.
kondisi nona pertama jendral Li itu semakin hari semakin parah, yang di karenakan tertusuk panah beracun 1 tahun yang lalu, kondisinya tidak ada perubahan sama sekali malahan semakin hari semakin memburuk parah lagi wajah yang dulu cantik tiba tiba timbul jerawat bernanah yang besar.
kondisi fisik melemah setiap hari tubuhnya menjadi kurus. Sudah puluhan tabib telah di datangkan tetapi tidak ada yang bisa menyembuhkan nona pertama Zia Lin
Akibat dari penyakit yang di derita nona pertama Zia Lin tidak ada perubahan dan putra mahkota melihat wajah tunangannya semakin jelek, membuat putra mahkota Jun meminta kepada kaisar untuk pertunangan nya dengan nona pertama jendral Lin itu di batalkan kaisar pun menyetujuinya dan akhirnya pihak istana menurunkan dekrit pemutusan pertunangan itu.
Dengan alasan karena kondisi putri pertama yang tidak tau sampai kapan akan sembuh walau kecewa tetapi keluarga besar jenderal menerima semua itu karena bagi mereka yang utama adalah kesembuhan putri pertama mereka.
Dan posisi tunangan putra mahkota di gantikan oleh putri dari perdana menteri xu yang memang selama ini di rumorkan oleh penduduk kerajaan Jun bahwa nona perdana menteri xu itu adalah kekasih putra mahkota Jun tapi karena kaisar tua sudah menjodohkan putra mahkota Jun dengan putri pertama dari kediaman jendral Lin maka posisi putri mahkota akan di berikan kepada putri jenderal Lin yang mana itu tidak di terima olah putri perdana menteri Xu dan membuat Mei Xu membenci Zia Lin.
Di kediaman jendral Lin
Hiks .....
hiks......
hiks putriku ... !!! tangis ibu Zia lin
" Bagaimana tabib kondisi putriku apa dia baik baik saja?" tanya jendral Lin .
" Ampun jendral kondisi nona Lin semakin hari semakin menurun racun dalam tubuhnya sudah menyebar dan denyut nadinya sudah sangat lemah hamba mohon maaf jendral kita hanya bisa berharap ada keajaiban dari sang dewa .... " jawab tabib.
Helaan nafas berat jendral saat tau kondisi putrinya.
" Apa tidak ada cara lain tabib?" tanya Jendra Lin
Tapi belum sempat tabib menjawab sudah terdengar teriakan sang istri dari dalam kamar putrinya.
" Zia'er....!!! tidak nak bangun jangan tinggalkan ibu nak ... hiks... hiks ,.... " histeris ibu dari Zia
" Ada apa istiku apa yang terjadi pada putri kita ...? " Tanya jendral.
" Suamiku putri kita tadi tiba tiba kejang dan sekarang nafasnya tidak ada lagi....!!! tabib tabib cepat periksa putriku aku mohon selamatkan dia hiks... hiks... hiks... "
Tabib pun memeriksa Zia lin dan benar saja jika nona pertama jendral Lin itu sudah tiada, mendengar apa yang di katakan oleh tabib ibu Zia lin pun menangis histeris jendral Lin pun tak mampu menahan air matanya untuk tidak menangis begitupun semua yang ada di ruang itu tidak terkecuali Nima pelayanan setia Zia Lin yang ikut menangis sejadi jadinya.
Saat semua orang sedang sibuk menangisi Zia Lin tiba tiba terdengar suara,
Haaaci .... Haaaccii....
Suara bersin dari Zhao Lin yang tadi di nyatakan meninggal. Mendengar suara itu membuat semua orang kaget dan berhenti menangis secara tiba tiba.
" Duh hidungku gatal sekali .. Eeh ... aku di mana ini kenapa wajahku sangat sakit apa .. aahh.... iya aku tadi kecelakaan tapi bukanya aku langsung meninggal karena mobilku hancur apa ini di akhirat tapi kenapa pakaianku begini? tidak mungkin kan aku di akhirat jadi penari! " gumam Aura yang sudah terbangun dan duduk di tempat tidurnya dan dia belum sadar jika banyak orang yang memperhatikannya.
Ya yang ada di hadapan merka ini bukan lagi jiwa Zia Lin tapi sudah tergantikan oleh jiwa lain dari masa depan ya itu Aura lin si dokter jenius dan guru bela dini kejuaran dunia berturut turut setiap tahunya
Tidak lama ibu Zia Lin yang tersadar duluan langsung mendekati putrinya ,
" Zia'er...!!! Sayang kau sudah bangun nak terima kasih dewa! " ucap syukur ibunya
Aura yang di tanya seperti itupun kaget dan bingung siapa wanita cantik ini apa dia juga penari di akhirat juga batin Aura
Aura pun menoleh kesana kemari dan melihat banyak orang yang memperhatikannya. Aura Lin masih saja diam karena dia bingung denga apa yang terjadi melihat Zia Lin yang diam saja jendral Lin pun menyuruh tabib untuk memeriksa kondisi Zia Lin ,
"Bagaimana tabib?" tanya Jendral Lin.
Tabib yang sudah selesai memeriksa kondisi Zia Lin pun terdiam terdapat gurat kebingungan di wajah tabib itu, pikirnya bagaimana bisa tidak lama dia pun tersadar .
" Begini tuan apa kita bisa bicara di luar sebentar ada yang ingin saya sampaikan" ucap sang tabib
"Baik ayo kita keluar" ucap Jendral Lin
Bersambung
Mohon dukungannya
jangan lupa like ,vote dan komen nya ya ,
maaf jika masih banyak typo berterbangan.
🌹Terima kasih 🌹
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!