NovelToon NovelToon

JENDRAL MENJADI TUAN MUDA

KEMATIAN DAN KEHIDUPAN BARU

Di pedalaman hutan telah terjadi pertarungan antara teroris dan tentara.

"KEJAR MEREKA JANGAN BIARKAN MEREKA KABUR."Suara bariton seorang Jendral memberi arahan pada bawahannya.

DORR

DORR

DORR

Suara tembakan bergema di tengah hutan.

Pertarungan yang begitu sengit akhirnya di menangkan oleh tentara.

"Jendral,apa anda baik - baik saja...??"tanyanya pada sang Jendral dengan raut wajah yang begitu khawatir.

"Aku baik - baik saja kau tidak perlu khawatir "jawabnya dengan enteng meskipun luka di lengannya terus menerus mengeluarkan darah.

"Jendral,anda harus segera di obati"ucapnya dengan nada khawatir.

"Aku baik - baik saja,aku akan mengobatinya sendiri kau tenanglah"jawabnya sambil berdiri.

"Beritahu pada semuanya untuk beristirah,besok kita akan segera pulang tinggal menunggi helikopter datang dan beritahu juga untuk teroris yang masih hidup jaga mereka jangan sampai terlepas mengerti."ucapnya dengan penuh penekanan sambil berbalik untuk mengobati lukanya.

"BAIK."jawab bawahan tersebut dan berbalik pergi.

****

PAGI HARI

Helikopter yang di tugaskan untuk mengantar mereka kembali ke markas sudah datang.

"Jendral Jim,kita sudah siap berangkat"sambil mengangkat tangan memberi hormat.

"Baiklah,.... SEMUANYA BERSIAP UNTUK KEMBALI."dengan suara baritonnya memberi isyarat pada semua orang untuk segera bersiap.

Ada 2 Helikopter yang di kirim untuk menjemput mereka.

'dari tadi perasaanku tidak enak apakah akan ada hal buruk yang terjadi'fikir Rey mulai tidak enak.

Tiba - tiba Rey mendengar ada suara seperti bom akan meledak.

'Suara apa ini,....seperti suara bom menghitung mundur saja'.fikir Rey.

tiba - tiba Rey memberi arahan pada Bawahannya,"LOMPAT SEMUANYA ADA BOM DI DALAM HELIKOPTER INI".

Sedetik kemudian semua orang pun bersiap untuk melompat.Di saat Rey siap melompat dia melihat masih ada 1 orang yg tersisa,yaitu pegemudi.

Rey pun dengan sigap mengambil alih kemudi dan menyuruh orang itu untuk melompat.

"SEGERA MELOMPAT CEPAAAAT.... Waktunya sudah tidak lama lagi"dengan sigap orang itu pun lompat,belum sempat Rey melompat helikopter itu pun meledak.

BOOOMMM

DUAAAR

"JENDARALLLLL......"Teriak sang bawahan.

****

Reyprov.

Namaku adalah Rey Jim,Aku hayalah anak yatim piatu tidak memiliki orang tua atau pun kerabat.Aku mulai mandiri sejak usiaku 15 tahun,Di sekolah aku adalah anak yang pandai,aku selalu menerima beasiswa karena kepandaianku.Disekolah aku tipikal anak yang pendiam,cuek akan semua hal dan dingin.

Aku mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama di Amerika di usiaku yang baru menginjak 15 tahun.sejak saat itu aku memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan.

Aku masuk kuliah di usiaku yang baru menginjak usia 16 tahun dan lulus lebih cepat di usiaku yang ke 18 tahun itupun aku sudah mengambil MAGISTER dan di usiaku yang ke 19 tahun aku memasuki pelatihan Militer dan menjadi jendral 2 tahun setelahnya.

Dan sudah menyelesaikan banyak misi.

Selama menjadi seorang Jendral aku di kenal dengan sebutan dewa kematian.

tingkat kesabaranku sangatlah rendah apabila aku sudah melakukan introgasi,saat aku mengunakan cara baik untuk mengintrogasi seorang teroris dan masih tidak ingin menjawab pertanyaanku aku mulai melakukan kekerasan yaitu mengkulitinya.

Hari itu aku meminta untuk cuti,mereka menyarankan untuk melakukan 1 misi terakhir sebelum cuti dan aku pun menyetujuinya.

mereka mengatakan bahwa ada pergerakan teroris di tengah hutan dan akupun di tugaskan untuk menangkap mereka.

aku tidak menyangka kalau itu akan menjadi misi terakhir untukku.

BOOOMM

DUAAAR

suara ledakan dari helikopter memekakan telingaku,samar - samarku dengar seseorang memanggilku "JENDRAAAAL.....",perlahan suara itu pun menghilang dan ke sadaranku pun mulai menghilang akupun menutup mataku untuk selamanya.

*****

"eukhh..."lenguh Rey saat perlahan - lahan kesadarannya mulai kembali.

pada saat Rey membuka matanya yang ada hanya kegelapan "Aahh,aku ada di mana....??,kenapa gelap yah".ucap Rey dengan sedikit memegang kepalanya yang agak sakit.

'kok sempit...????mana panas.'rengek Rey dalam hati dan tubuhnya pun mulai di penuhi oleh keringat.'seperti di peti mati saja' omelnya dalam hati yang mulai menggerakkan tangannya untuk membuka penutup tempat itu.

sementara itu di suatu ruangan terdapat sepasang suami istri yang menangisi kepergian putra mereka.para pelayat pun tak henti - hentinya memaduki ruangan itu.

Di tengah - tengah isakan itu tiba - tiba terdengar suara.

BRAK

Semua orang pun melihat pada sumber suara yang mana berasal dari peti mati tersebut,Di mana penutup peti mati itu sudah terlempar sangat jauh.

Tiba - tiba seseorang berteriak

"ma....ma...MAYAT HIDUUUUP"teriak orang itu membuat semua orang berlarian tunggang langgang.

"Apa aku terlalu kencang ya mendorongnya"ucap Rey dengan posisi yang mulai duduk di dalam peti mati membuat semua orang semakin histeris di buatnya.

Mendengar keributan, Rey pun berbalik ke sumber suara dan mendapati begitu banyak orang yang berlarian ke sana ke sini dengan tampang seperti orang di buru oleh setan.

Belum sempat Rey mengeluarkan kata - katanya tiba - tiba seseorang memeluknya dengan erat sambil menangis.

"Hiks....hiks....syukurlah kau baik - baik saja"ucap wanita itu dengan wajah yang berderai air mata."Aku fikir.....hiks...aku akan....hiks... kehilanganmu"lanjutnya masih dengan posisi memeluk Rey.

Rey pun sadar dan berkata "Kalian siapa....??"tanya Rey pada pada pasangan suami istri yang memeluknya sambil menangis,membuat semua orang yang lari tunggang langgang pun berhenti dan langsung saling menatap 1 sama lain.

Pasangan suami istri itu pun terkejut di buatnya dan membuat mereka saling menatap 1 sama lain.Tidak lama mereka bertukar pandang,"Nak,kami adalah orang tuamu apakah kau lupa Nak."ucap suami wanita itu.

Rey pun mengeryitkan alisnya,'aku yatim piatu,aku tidak punya ayah dan ibu sejak kecil lalu mengapa mereka berdua mengaku sebagai orang tuaku'kata Rey dalam hati.

Melihat raut wajah putranya seperti orang bingung dia pun berteriak,"FENGDE"ucapnya dengan suara lantang menggelegar di ruangan itu membuat semua orang di dalamnya terkejut, dan orang yang di sebut pun datang.

"Ya tuan."jawab Fengde sambil membungkukkan badannya.

"Saya selaku tuan rumah meminta maaf kepada para tamu,sepertinya ada masalah yang harus kami selesaikan sekali lagi saya minta maaf"ucapnya sambil membungkukkan badan dan berbalik pada asistennya.

"Fengde antar para tamu keluar dan segera telefon Dr.Juan"ucapnya penuh penekanan dan berbalik untuk membantu putranya keluar dari peti mati

"Baik tuan."jawabnya sambil mengantar para tamu ke pintu keluar.

"Tuan saya sudah menelfon Dr.juan Dia sedang dalam perjalanan tuan,30 menit lagi dia akan sampai"ucap Fengde takut membuat tuannya marah.

"Baiklah"sambil membantu Rey berdiri dan membawanya ke kamar.

Rey yang di bawah menuju kamar hanya diam.Begitu banyak pertanyaan di dalam benaknya yang ingin dia keluarkan dari siapa kedua orang ini yang mengaku sebagai orang tuanya dan dia sekarang ada di mana dan masih banyak lagi.

MAAF APABILA ADA SALAH KATA ATAU CERITANYA KURANG MENARIK SAYA MINTA MAAF.

TOLONG DI MAKLUMI KARENA INI NOVEL PERTAMAKU.

SIAPA DIA....???

30 menit kemudian Dr.juan tiba di kediaman WILLIAM dan langsung di antar menuju kamar tempat Rey berada.

Ceklek (suara pintu terbuka)

Setelah pintu terbuka Dr.juan masuk dan memeriksa keadaan Rey.

Setelah memeriksa Dr.juan meminta tuan dan nyonya William untuk mengikutinya keluar untuk membiarkan Rey beristirahat.

Semua orang pun keluar dari kamar membiarkan Rey untuk beristirahat.

Rey yang merasa seluruh badannya lengket akibat berada di dalam peti mati memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

Rey belum menyadari bahwa ada perubahan pada dirinya.

Rey pun mulai menyalakan kerang di westafel dan membasuh wajahnya saat ingin membasuh wajahnya untuk yang ke 2 kalinya dia menatap pantulan wajahnya pada cermin dan sedetik kemudian.

"AAAAAAAAAAA...."Teriak Rey dengan begitu keras membuat orang yang berada di lantai bawah pun mendengarnya.

Sementara itu di bawah Dr.juan dan Tuan William beserta istrinya sedang berbincang mengenai Rey

"Bagaimana keadaannya Juan."tanya tuan William pada Dr.juan.

"Paman sepertinya Rean mengalami Amnesia"jawab Dr.juan pada tuan William

Perlu kalian tahu kalau Rean adalah tubuh yang di tempati oleh Rey.karena sebenarnya Rean sudah meninggal dan sekarang yang menempati tubuhnya adalah Rey.

Belum sempat Dr.juan melanjutkan kata - katanya mereka sudah mendengar teriakan Rey dari lantai atas.

AAAAAAA'teriak Rey

Mereka langsung berlari ke lantai atas dan membuka pintu dengan tergesa - gesa.

BRAK (suara pintu terbuka)

Melihat tidak ada siapa pun di kamar mereka langsung menuju kamar mandi dan mendapati Rean terduduk lemas di lantai.

"Nak kamu tidak apa - apa."tanya tuan William dengan raut wajah khawatir.

"Siapa dia....??"tanya Rey sambil menunjuk pantulan dirinya di cermin.

Mereka bertiga saling bertukar pandang karena heran.

Belum sempat Tuan William menjawab pertanyaan Rey,Tiba - tiba Rey merasakan sakit di kepalanya dan sedetik kemudian dia pingsan.mereka bertiga panik dan langsung mengangkat tubuh Rey ke atas ranjang.

Di dalam mimpinya Rey bertemu dengan seseorang yang familiar.

'Bukan kah dia pria yang aku lihat di cermin tadi'fikir Rey dengan tergesa - gesa dia mengejar Pria itu.

Pria Itu terus berlari dengan tergesa - gesa menuju parkiran dan di tengah perjalanannya dia menerima telfon.

"Halo"jawab pria itu dengan berlari kecil

"Dr.Rean anda di mana,kita harus segera melakukan operasi pada pasien jika tidak nyawanya akan terancam"jawab seseorang di seberang telfon.

Ya orang itu adalah Rean William pemilik tubuh yang di tempati oleh Rey.

Rey melihat memori Rean tepat sebelum kecelakaan itu terjadi,di mana Rean sedang terburu - buru untuk ke Rumah sakit untuk melakukan operasi pada pasiennya.

"Siapkan semuanya 20 menit lagi aku akan segera sampai,aku sedang dalam perjalanan sekarang"jawabnya yang sudah hampir sampai di mobilnya.

Belum sampai di parkiran,dari kejauhan Rean melihat seseorang sedang berada dekat mobilnya.pada saat Rean meneriaki pria itu "Hey...",pria itupun langsung lari seperti orang yang tertangkap sudah melakukan kejahatan.

Tidak ambil pusing Rean langsung memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Di tengah perjalanan tiba - tiba ada orang yang menyeberang jalan dan pada saat Rean menginjak Rem,ternyata Rem mobilnya tidak berfungsi.

"Remnya tidak berfungsi"ucap Rean nada sedikit panik pada saat mobilnya hampir mengenai orang itu Rean langsung membanting stir mobilnya dan mobil pun kehilangan kendali dan

BOOMMM

DUAAARRR

kecelakaan pun terjadi yang menyebabkan Rean meninggal,Rey yang melihat semua kejadian itu terkejut dan langsung berteriak.

"TIDAKKK"Teriak Rey dengan bermandikan keringat dingin.

Nyonya William yang melihat putranya berteriak dan terbangun dalam keadaan berkeringat langsung memeluknya dan berbicara "Tenang sayang,tidak akan ada yang menyakitimu ayah dan ibu ada di sini"ucap nyonya William sambil mengusap punggung putranya

"Rean,apa kau baik - baik saja Nak.Apa ada yang sakit"tanya tuan William pada Rey dengan wajah yang begitu khawatir.

Mendengar nama Rean di sebutkan untuk memanggil dirinya,dia pun teringgat akan mimpi buruk yang baru saja dia alami.

Rey pun berdiri dengan tergesa - gesa menuju cermin di kamarnya.

Dia melihat wajah yang dia lihat di dalam mimpinya adalah wajahnya yang sekarang.

"Rean kau baik - baik saja"tanya ayahnya pada Rean.

"Maaf"hanya itu kata yang keluar dari mulut Rey.

kali ini dia sudah mengerti kalau pemilik tubuh ini yang di panggil Rean telah meninggal dan sekarang dialah yang menempati tubuh ini dia akan menangkap orang yang sudah membuat pemilik tubuh ini meninggal tidak akan dia biarkan pembunuh itu hidup dengan tenang.

'sekarang aku hanya perlu pura - pura Amnesia,aku yakin pembunuh itu pasti tidak akan berhenti sebelum melihat tubuh ini di kubur dalam tanah,kemana pun dia pergi aku tidak akan melepaskannya pembunuh itu harus menerima hukumannya'tekat Rey dalam hati

"Tidak apa - apa Nak,kami akan membuatmu mendapatkan kembali ingatanmu."ucap tuan William pada Rey

"Namamu adalah REAN WILLIAM kau adalah putra kami.Namaku adalah REYNAL WILLIAM aku adalah ayahmu"sambung tuan William pada Rey

"Namaku adalah NEINA WILLIAM aku adalah ibumu sayang"sambil mengelus kepala Rey.

"dan yang ini"sambil menunjuk Dr.juan"dia namanya adalah JUAN STEF dia adalah keponakan ibu jadi dia adalah adikmu"sambung nyonya William pada Rey

Setelah hari itu Rey mulai menjalani hidupnya sebagai REAN WILLIAM bukan lagi sebagai REY JIM.

****

1 minggu kemudian

selama seminggu penuh Rean terus berada di dalam kamarnya,makan pun dia selalu di dalam kamar,bukan tampa sebab Rean melakukan itu untuk mencari tahu soal keluarganya yang sekarang.

Dan dalam seminggu Rean sudah mendapatkan begitu banyak informasi.

Dia meretas semua data - data mengenai keluarga barunya tersebut yang ternyata bukan orang biasa.

Keluarga WILLIAM adalah keluarga yang menduduki posisi pertama sebagai keluarga terkaya sedunia.

keluarga yang paling disegani oleh masyarakat bahkan presiden pun menghormati mereka.

REYNAL WILLIAM yaitu ayah Rean adalah anak pertama di keluarga William dia masih memiliki seorang adik perempuan yang bernama NIRA WILLIAM dan masih banyak lagi informasi yang di dapatkan oleh Rean.

Dan informasi yang di dapatkan tentang dirinya sendiri adalah Rean adalah seorang Dokter Spesialis bedah di rumah sakit milik keluarganya termasuk Dokter yang tegas dan murah senyum sangat berbalikan dengan dirinya yang bahkan senyum saja tidak pernah ada di wajahnya.

Hari ini Rean memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan berjalan - jalan keluar,pada saat Rean menurungi anak tangga dia mendengar para pelayan bergosip.

TERIMAH KASIH UNTUK SEMUA YANG UDAH MAU BACA CERITA AKU INI YANG AMBURADUL 😅😅😅.

MAAF JIKA CERITA AKU NGGA SEMENARIK YANG LAIN TAPI AKU AKAN TETAP BERUSAHA UNTUK MEMPERBAIKINYA.

SEKALI LAGI TERIMAH KASIH KAKAK - KAKAK YANG CANTIK UDAH MAU MAMPIR DAN BACA CERITA AKU.

JALAN - JALAN

Perlahan Rean menuruni anak tangga dan tampa sengaja dia mendengar para pelayan bergosip.

"Sepertinya tuan muda sudah berubah dia lebih suka menyendiri sekarang tidak seperti dulu."ucap seorang pelayan yang bernama Lyla.

"setelah kecelakaan itu tuan muda jadi seperti orang lain saja ya."timpal pelayan yang bernama Yona.

"Tapi meskipun begitu tuan muda menjadi lebih berkarisma saja aaaahh"ucap Mimi yang di angguki oleh mereka berdua.

"Kalian tau, tadi aku melihat nyonya Nira."ucap Yona dengan nada sedikit khawatir,"kalian tau raut wajahnya pada saat masuk ke rumah ini seperti iblis saja"lanjutnya yang membuat kedua rekannya merinding.

Nira William memang sering datang ke Rumah Rean.Tapi setiap kali datang dia selalu memerintah layaknya tuan rumah membuat para pelayan ketakutan di buatnya.

Pada saat mereka ingin melanjutkan gosipnya tiba - tiba Rean menghampiri mereka.

"Kalian tadi bilang apa...?"tanya Rean

"Tu...Tu....Tuan muda"ucap mereka bertiga serentak.

"Ma...ma...maaf tuan muda,kami tidak bermaksud lancang"ucap Yona dengan bibir yang bergetar akibat ketakutan 2 temannya itu pun tidak jauh berbeda.

"Kalian tidak perlu takut,aku tidak akan memberi tahukan siapa pun jadi kalian tenang saja"ucap Rean yang membuat ketiga pelayan itu menghembuskan nafas lega.

"aku hanya ingin tahu apakah bibi Nira selalu seperti itu setiap kali dia datang ke rumah ini"tanyanya yang di balas anggukan oleh ketiga pelayan itu.

"Iya tuan muda,"jawab mereka serempak.

"Aku ingin bertanya pada kalian bagaimana hubunganku dengan bibi Nira sebelum kecelakaan."tanyanya yang membuat mereka bertiga saling bertukar pandang satu sama lain.

Mereka pun menceritakan semuanya pada Rean.setelah mendengar cerita ketiga pelayan itu Rean pun mengerti dan semakin yakin dengan pendapatnya soal bibinya itu.Rean jadi semakin yakin kalau bibinya pasti ada hubungannya dengan kecelakaan yang menimpanya.

"Baiklah,kalian boleh pergi"belum ada 5 langkah mereka berjalan tiba - tiba Rean memanggil mereka,"Tunggu,apa bibi Nira masih ada di sini"tanyanya.

"nyonya Nira sudah pulang tuan muda,sudah sekitar 1 jam yang lalu dia pergi"jawab Yona

"baiklah,terima kasih kalian boleh melanjutkan aktifitas kalian"ucapnya dan berlalu pergi meninggalkan 3 orang yang hampir mati terkena serangan jantung dadakan, karena terlalu lama berbicara dengannya.

Rean bukanlah orang yang sering berbicara kepada para pelayan.apabila bertemu dia pun hanya tersenyum pada mereka dan berlalu pergi.

Rean berjalan menuju Ruang tamu dan mendapati ibunya tengah duduk sambil minum teh.melihat itu Rean pun berinisiatif menyapa ibunya.

"Ibu.."sapanya

"Ada apa sayang"ucap nyonya William pada Rean sambil tersenyum.

Rean berjalan dan duduk tepat di hadapan ibunya dan berkata"Bu,aku ingin pergi jalan - jalan keluar apa boleh...??"tanya Rean pada Ibunya yang di balas anggukan oleh Ibunya.

"Boleh sayang,memangnya kamu mau jalan - jalan ke mana...?"Tanya nyonya William pada Rean.

"Aku ingin pergi ke rumah sakit"jawabnya singkat dan jelas.

"Oke,kau boleh pergi tapi kau harus di antar oleh supir kau mengerti sayang"ucap nyonya William khawatir jika anaknya mengemudi sendiri kejadian itu akan terulang kembali.

Rean pun menyetujuinya dan berkata"Oke,Rean juga ingin pergi ke kantor ayah untuk membicarakan sesuatu dengannya"ucap Rean pada ibunya yang membuat di balas anggukan.

"Baiklah Bu,aku akan pergi sekarang"Di saat Rean baru melangkah dia berseru"Hampir lupa"

"Lupa apa sayang...?"tanya nyonya William pada Rean.

"Lupa bilang,Aku sayang Mama"ucap Rean dan berlalu pergi meninggalkan nyonya William yang menangis bahagia dan berkata dalam hati,

'Apakah dia sudah ingat semuanya'ucapnya dalam hati sambil mengusap air matanya.

****

Di tengah perjalanannya menuju rumah sakit,Rean hanya diam tampa mengeluarkan satu kata pun yang membuat supir yang mengantarnya menjadi heran.

30 menit perjalanan,Rean pun sampai di rumah sakit keluarganya.Rean berjalan berjalan memasuki rumah sakit yang langsung di sambut oleh Dr.Juan.

"Apa yang kau lakukan di sini"tanya Rean pada Juan yang berdiri di hadapannya sambil tersenyum.

"Tadi Bibi menelfonku di bilang kalau kakak akan pergi jalan - jalan ke sini,jadi aku menunggu kakak di sini"Ucap Juan antusias.

"Sudah berapa lama kau menungguku di sini...?"tanya Rean

"Sudah 30 menit aku menunggu kakak di sini"jawabnya dengan memasang senyum terbaiknya.

Rean membulatkan matanya dan berkata dalam hati'Yang benar saja anak ini,dia menungguku di sini sudah setengah jam,itu berarti saat aku keluar dari rumah ibu sudah menelfonnya dan memberi tahukan aku akan ke sini'Rean hanya bisa mengelengkan kepalanya tanda tidak percaya dan berkata.

"Apa kau tidak sibuk,sampai kau bisa menungguku di sini begitu lama"tanyanya Yang di balas gelengan kepala oleh pemuda itu.

"Aku tidak sibuk,aku sudah mengerjakan semua urusanku jadi aku memiliki banyak waktu luang untuk menemani kakak jalan - jalan di rumah sakit ini"jawab Juan.

Mereka berdua pun berjalan memasuki rumah sakit,Rean yang menyadari bahwa sedari tadi mereka terus di perhatikan oleh para perawat dan dokter wanita di rumah sakit itu pun membuat Rean yang sedari tadi mengabaikan ocehan Juan pun mulai berbicara.

"Juan,apakah kau tidak merasa kalau sedari tadi kita terus di lihat oleh perawat dan dokter wanita di sini"Ucap Rean yang mulai risih di pandang seperti santapan makan siang oleh para wanita.

bagaimana tidak menarik perhatian di saat dua Pria tampan berjalan bersama beriringan di koridor rumah sakit,sudah jelas itu akan menarik perhatian para kaum hawa.

"hahaha,bukan kah ini sudah biasa ya kak,bahkan sebelum kau kecelakaan pun kau selalu menarik perhatian,apa lagi jika kita berjalan bersama seperti ini"ucap Juan pada Rean yang hanya memutar bola matanya malas menanggapi ocehan adik sepupunya itu.

Setelah lebih 1 jam berkeliling rumah sakit,akhirnya Rean memutuskan untuk pergi ke kantor Ayahnya di saat jam makan siang tiba.

Sesampainya Rean di kantor Ayahnya dia baru ingat jika dia belum memberitahu ayahnya bahwa dia akan datang berkunjung.

Rean memukul kepalanya dan berkata"Bodoh,kenapa aku bisa lupa untuk memberi tahu ayah tadi mana ponselku baterai habis lagi,sejak kapan sih aku jadi pikun gini pada saat masih di militer sepertinya aku tidak pernah sebodoh ini,apa mungkin ini karna kebiasaan buruh pemilik tubuh ini ya"ucapnya sambil mengacak rambutnya.

Rean pun berjalan memasuki perusahaan ayahnya dan menuju ke meja resepsionis.

"Permisi"ucapnya pada resepsionis.

"Iya tuan,ada yang bisa saya bantu"ucap resepsionis yang bernama Mely pandangannya tak lepas dari wajah Tampan Rean.

Saat itu Rean menjadi pusat perhatian oleh semua karyawan Wanita di kantor ayahnya yang membuat Rean ingin segera meninggalkan tempat itu.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan William,Apa dia ada"tanya Rean pada Mely

"Apa anda sudah membuat janji temu"ucap Mely masih dengan memandang wajah Rean.

"Belum,apakah kau bisa memberi tahunya"ucap Rean .

"Oh iya,apa kau punya charger,ponselku mati."sambil memperlihatkan ponselnya yang sudah mati karna kehabisan baterai.

Mely memberikan charger ponselnya pada Rean lalu segera menelfon sekertaris tuan William.

"Tuan,Tuan William sedang sibuk "belum selesai Mely berbicara Rean memotongnya.

"Aku akan menunggu di sini"ucap Rean mulai menghidupkan ponselnya yang baru berisi 5%,saat Ponselnya sudah menyala sepenuhnya dia pun menelfon Ayahnya.

Sementara itu tuan William sedang melakukan rapat dewan direksi di perusahaannya dan membahas soal proyek baru yang akan mereka kembangkan.

Di sela - sela meeting tersebut tiba - tiba ponsel tuan William berdering.

DRRRRT

DRRRT

Tuan William pun melihat ponselnya,pada saat dia melihat siapa yang menelfonnya dia terkejut pendapati penelfon tersebut yang tidak lain adalah putranya.tampa menunggu lama dia pun menjawabnya,yang membuat para stafnya terkejut di buatnya.

"Halo,ada apa Nak"jawab Tuan William yang membuat seisi ruangan membulatkan mata.

"Ayah di mana..?"Tanya Rean

"Ayah lagi di kantor ,kenapa....?"jawabnya dengan mengangkat sebelah alisnya karna tidak biasanya putranya menelfonnya apa lagi setelah kecelakaan itu.

"Aku sekarang ada di lobi,di kantor ayah"jawab Rean yang membuat ayahnya terkejut.

"APAAAAAA"Teriak Tuan William yang membuat orang di dalam ruangan itu terkejut bukan main ,sedang Rean jangan di tanya,Rean refleks menjauhkan ponselnya dari telinganya dan berkata,

"Apakah ayah ingin membuatku Tuli"jawabnya ketus

"Maaf Nak,ayah cuma terkejut bagaimana bisa kau ada di kantor ayah,bukankah kau malas untuk keluar dari kamar."Ucapnya sambil memperhatikan satu - satu staf yang ada di ruangan itu dan mereka hanya mampu menundukkan kepala.

"Nanti aku jelaskan,Ayah cepatlah kemari aku sudah bosan menunggu sedari tadi dan lagi aku di tatap oleh karyawan ayah seperti makanan penutup saja"jawab Rean ketus pada ayahnya.

"Baiklah Nak,Tunggu ayah di situ,Ayah akan segera datang"jawab Tuan William mematikan panggilan sepihak dan berkata"Rapat di tunda,kita lanjutkan besok saya harap besok presentasinya lebih memuaskan"jawabnya dan berlalu pergi bersama asisten pribadinya.

Saat mereka pergi ruangan yang tadinya sepi menjadi ramai.

"Apa kalian dengar tadi saat pak William mengangkat telfon dari putranya,dia jadi jadi berbicara lemah lembut tidak seperti Pak William yang kita kenal saja"ucap Karyawan A

"iya kau benar,sepertinya Pak William sangat menyanyangi Anaknya"sambung karyawan B dan masih banyak lagi.

Sementara itu di lobi kantor tempat Rean berada Sudah di kerumuni oleh karyawan Wanita yang ingin melihat ketampanan Rean apalagi saat itu adalah jam makan siang.

Saat Rean berniat untuk pulang karna merasa risih sedari tadi dia di pandang seperti hidangan penutup saja,Tiba - tiba.

"REAN"

JANGAN LUPA LIKENYA KAKAK

KALAU ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN MOHON UNTUK DI MAKLUMI SAJA.KALAU KAKAK - KAKAK PUNYA SARAN BOLEH DI TULIS DI KOLOM KOMENTAR YA.

TERIMA KASIH UDAH MAU MAMPIR DAN BACA CERITA AKU.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!