Pelayan Milik Tuan Brian
Chap 1
Nami duduk bersimpuh di lantai, dengan tatapan yang kosong dan wajah yang penuh dengan kegelisahan.
Ruangan yang gelap, dan hening membuat kehadiran Nami semakin terasa sendiri.
Tiba-tiba, pintu terbuka perlahan-lahan, membiarkan cahaya remang-remang mulai memasuki ruangan.
Sebuah bayangan muncul dari balik pintu dan aura dominan yang tak terbantahkan memenuhi ruangan.
Nami menoleh ke arah suara tersebut dan melihat seorang pria yang berdiri di ambang pintu.
Tentu Nami sangat mengenal pria itu, bernama Brian. Pria yang pernah menidurinya sebanyak tiga kali. Pria yang menjadi tuannya. Mari kita sebut tanpa basa-basi. Nami adalah pelacurnya.
Sosoknya yang tenang dan menenggelamkan, misterius dan menghanyutkan.
Wajahnya terpancar terang seolah-olah merampok seluruh kehangatan di musim gugur.
Dia lebih dingin dari gunung es dan lebih sombong dari siapapun.
Dengan langkah perlahan-lahan, Brian mendekati Nami. Tatapannya yang tajam menembus jiwa Nami, seolah-olah membaca setiap pikiran yang ada di dalamnya.
Nami merasa terpaku, tak bisa bergerak atau berkata apa pun. Dia merasakan kehadiran Brian dengan intensitas yang mengguncangkan.
Chap 2
Lalu Brian duduk di atas kursi kebesaran, tepat di depan Nami. Memposisikan dirinya dengan penuh keangkuhan.
Dia mengangkat gelas minuman anggurnya dan meminumnya perlahan. Setelah satu tegukan berhasil melewati tenggorokannya. Brian mengetuk gelas itu berkali-kali dengan jari telunjuknya.
Brian
"Katakanlah cukup dua kata saja, Waktuku terlalu berharga untuk menghadapi gadis murahan sepertimu"
Nami, dengan kepala terus menunduk ke lantai, mulai bersuara dengan bibir yang bergetar-getar.
Nami
"sa-saya, saya hamil Tuan"
Nami
"Saya hamil," ulangnya lagi dan lagi seolah tidak ada pembendaharaan kata lain.
Namun, Brian tidak terkejut atau bahagia. Detik berikutnya, tanpa ampun dan belas kasihan, ia menuangkan segelas minuman keras ke atas kepala Nami.
Tetesan-tetesan itu jatuh dengan kejam, menggambarkan perlakuan yang tidak manusiawi.
Nami menangis, menyadari bahwa ini adalah kesalahannya. Dia seharusnya selalu mengingat jika dia hanyalah pelacur pribadinya.
Pelacur dengan tiga aturan yang telah diingat kan oleh Brian dengan tegas. No commitment, no wedding, no pregnancy.
Chap 3
Sedangkan kini, Nami telah melanggar salah satunya. Wanita itu tengah mengandung darah daging Brian. Tiada tawaran. Secepatnya Nami akan terhempas dari kehidupan Brian.
Brian
"Mengapa kau langgar aturannya, um?"
Bicara Brian dengan nada suara serak, sambil terus menuangkan minuman keras di kepala Nami.
Nami tidak bisa berkutik, dia hanya bisa menerima perlakuan buruk itu seperti hewan yang diinjak oleh tuannya.
Brian
"Apa tujuanmu dengan memberitahuku tentang kehamilanmu?" dengan alisnya terangkat satu
Nami
"I-ini darah daging, Tuan"
Brian
"Lalu, apa kau berpikir aku akan menikahi mu setelah kau mengatakan itu?"
Nami tetap menunduk, dengan bibir yang bergetar-getar ia menggelengkan kepala.
Brian
"Apa kau yakin itu anakku?"
Brian
"Apa kau lupa siapa dirimu?"
Brian
"Kau adalah p3l4cur !!!"
Brian
"Mungkin saja tidak hanya aku yang merobek lubangmu, right? Selain itu, kita hanya pernah tidur bersama sebanyak tiga kali"
Nami
"Saya hanya pernah melayani Tuan"
Pria itu justru tertawa dengan nada sinis
Brian
"Lagipula... jika pun memang benar itu anakku, tidak mungkin aku bertanggung jawab"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!