NovelToon NovelToon

Dicintai Oleh Mafia Langka

bab 1 pertama

Seorang gadis yang sangat cantik baru saja pulang dari kebun sayuran, gadis ini bernama mayra Diana. Dia setiap hari dipaksa bekerja oleh orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Baru sampai di depan rumah Mayra sudah di hadang ibunya.

"May mana uang hari ini ibu mau beli makanan" kata ibu Mayra. Sambil mengulurkan tangannya

" Maaf buk hari ini hasil panen hanya sedikit jadi untuk upah nya besok baru di berikan" kata Mayra kepada ibunya dengan ketakutan

"Apa kata mu tidak ada uang hari ini lalu kita mau makan apa hah" bentak Ibu Mayra

Dengan kesal ibu Mayra langsung masuk, dan menemui suaminya

"Pak liat anak sialan itu tidak mau memberikan uang hari untuk membeli makanan kita" adu Ibu Hera ke suaminya pak Roni.

"mayraaaa" teriak pak Roni

Dengan ketakutan Mayra masuk dan menemui ayahnya yang kelihatan sangat marah.

"I..iy..iya pak" jawab Mayra dengan ketakutan

"Apa maksudnya tidak ada uang makan untuk hari ini hah" bentak pak Roni

"Ma.. maaf ayah juragan sayur bilang hari ini tidak ada upah karena hasil panen hanya sedikit" jawab Mayra dengan kepala memunduk.

"Saya tidak mau tau, pokok nya hari ini harus ada uang untuk membeli makanan. Karena, kami sudah sangat kelaparan." jawab Ibu Hera.

Tak lama muncul dari kamar seorang gadis manja merengek ke ibu dan ayah nya. Dia adalah adik Mayra bernama Sari.

"Ibu, Ayah, aku lapar sekali apa sudah ada makanan?" tanya sari dengan suara merengek

Gadis yang umurnya hanya terpaut tiga tahun dengan kakaknya itu, yang sangat di manja oleh orang tuanya berbeda dengan kakaknya Mayra yang setiap harus menerima siksaan jika dia tidak menuruti apa yang di katakan oleh orang tuanya.

"Sabar ya sayang, kakak mu lagi berusaha mencari uang untuk membeli makanan" jawab pak Roni

" kasihan anak ibu, sampai kelaparan" kata ibu Hera sambil mengelus kepala anaknya

Mayra yang melihat hal itu merasa sedih karena dia dari kecil tidak pernah merasakan hal tersebut.

Mayra yang tidak kuat melihat bagaimana kedua orang tuanya memanjakan adik nya pergi dari rumah dengan perasaan sedih.

Mayra menangis dan meratapi hidupnya. Dia berjalan ke sebuah rumah pohon tempat yang biasa ia datangi untuk menenangkan diri.

"Kenapa ya Allah, kenapa takdir ku tidak sebaik adik ku" kata Mayra menangis sambil memegang dadanya yang sesak.

"Ayah, Ibu Mayra juga mau di sayang, oleh kalian " lanjutnya

Karena terlalu lama menangis Mayra tertidur di rumah pohon itu. Hingga hari sudah mulai gelap Mayra terbangun dan bergegas pulang kerumahnya.

"Dari mana saja kamu baru pulang sekarang hah?" tanya ibunya.

dengan ketakutan maira menjawab pertanyaan ibunya yang kelihatan sangat marah kepada nya

" May dari rumah juragan, Bu meminta sedikit sayur untuk di masak" jawab Mayra dengan ketakutan.

Memang sebelum dia pulang Mayra pergi ke rumah Juragan yang sangat baik untuk meminta bantuan. Dan juragan memberikan beberapa sayuran untuk gadis itu.

"Kalau begitu, cepat sana masuk. karena, kami sudah sangat kelaparan, gara-gara kamu" perintah ibunya

"Ba..baik Bu Mayra akan masak sekarang"jawab Mayra

"Hmmm"Jawab ibu Hera

Dengan sabar Mayra memasak sayur yang di dapat dari rumah Juragan untuk makan malam keluarga nya.

Setelah semuanya selesai Mayra membawa masakan itu ke meja makan.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga" gumam Mayra.

"Sebaiknya aku kasi tahu ibu, kalau makanan sudah siap dan setelah itu, mandi dan istirahat, karena besok harus ke kebun" lanjutnya.

Setelah memberitahu ibunya kalau makanan sudah siap Mayra langsung masuk ke kamar mandi. setelah selesai mandi dia langsung masuk ke kamar untuk istirahat karena besok dia harus bangun pagi untuk ke kebun.

bab 2 pergi dari rumah

Tepat pukul 4.30 wib Mayra bangun, dan langsung bergegas melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Mayra bergegas keluar kamar untuk membersihkan rumah dan membuat sarapan sebelum dia berangkat kerja ke kebun.

"Huhh... Akhirnya selesai juga sekarang aku harus bersiap untuk ke kebun" gumam Mayra.

Waktu sudah menunjukkan 7.30 wib, dan sekarang Mayra sudah berada di perkebunan, sambil memanen berbagai jenis sayur.

"Nak Mayra, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya ibu-ibu yang bekerja bersama Mayra.

"Alhamdulillah Bu, kabar May hari ini sangat baik. Kalau kabar Ibu-ibu bagaimana?" jawab Mayra dan juga bertanya sambil tersenyum.

" Kami semua juga baik nak" Jawab ibu yang lain.

"Apa keluarga mu masih menjadikan mu sapi perah untuk memenuhi kebutuhan mereka?" tanya ibu yang lain

"Ya begitulah Bu, May sudah terbiasa" jawab Mayra sendu.

"Sabar ya nak, ibu do'a semoga nanti ada kebahagiaan untuk mu" do'a ibu Surti.

Ibu Surti salah satu orang yang sangat baik dan prihatin dengan kondisi Mayra, dan juga yang biasanya memberi Mayra makanan jika dia tidak diberi makan oleh orang tuanya.

"Amiinn" jawab Mayra dan Ibu-ibu di sana.

"Baiklah, sekarang mari kita selesai kan pekerjaan kita semua" kata buk Surti.

"Ayo semuanya semangat" jawab Mayra dengan mengacungkan tangannya ke atas sambil tersenyum.

Ibu-ibu tersenyum melihat semangat Mayra. Mereka semua tahu apa yang di alami oleh gadis cantik itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 wib.

saat nya semua pekerja pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat upah dari juragan.

sesampainya di rumah Mayra bergegas masuk dan langsung menyiapkan makanan untuk keluarganya.

"Apa makanan nya sudah siap?" tanya ibu Hera

"Sudah Bu" jawab Mayra

"Bagus. karena, anak ku sudah kelaparan dari tadi" jawab ibu Hera sinis

deg!

Mendengar perkataan ibunya membuat Mayra merasakan sesak di dadanya. Karena selama ini dia tidak pernah mendapat perhatian dari orang tuanya. Sambil menahan air mata nya Mayra bertanya.

"Ibu apakah May bukan anak ibu?" tanya Mayra dengan suara lirih.

"Kenapa kau bertanya seperti itu hah?" tanya ibu Hera mulai kesal

"Karena selama ini, May tidak pernah mendapat perhatian dari kalian. Walau hanya sedikit" jawab Mayra dengan kepala memunduk

"Kau harus sadar diri, kalau selama ini kami tidak menganggap mu anak. Sudah lama kau kami buang ke jalanan, paham! " jawab ibu Hera dengan marah

Dengan linangan air mata Mayra mengatakan.

"Sekarang aku sadar. Kalau selama ini, aku hanya di jadikan mesin penghasil uang, untuk memenuhi kebutuhan kalian iya kan!" tanya Mayra dengan suara keras.

Mayra selama ini dia selalu melakukan apa yang di perintahkan oleh orang tuanya. Jika tidak maka dia akan mendapatkan siksaan atau dikurung di kamar dan tidak di beri makan.

plak...

Satu tamparan yang sangat keras di berikan oleh ayahnya di pipi kanan Mayra. Hingga membuat Mayra tersungkur ke lantai dan membuat bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Dasar anak tidak tahu di untung! sudah bagus selama ini kami menampung mu di rumah ini. Tapi apa? sekarang kau malah berani, meninggikan suara mu kepada istri ku" bentak pak Roni dengan suara tinggi

" Dasar anak pembawa sial tidak tau diri" ucap ibu Hera sinis

Dengan perasaan hancur, Mayra bangkit dari duduknya di lantai. Sambil memegang pipinya yang masih terasa nyeri akibat tamparan ayah nya, dan air mata yang masih membasahi kedua pelupuk mata nya dia berkata.

"jika selama ini may, menjadi beban bagi kalian" ucapan berhenti sambil melihat ke pada kedua orang tuanya.

" Maka mulai sekarang May akan pergi dari rumah ini dan dari kehidupan kalian" lanjutnya lirih

"Oh.. jadi kau ingin pergi dari sini, silahkan saja kalau kau mau. Dan jangan pernah kembali lagi"ucap ibu Hera dengan muka garang nya

"Dan satu lagi, jika kamu berani pergi meninggalkan rumah ini. maka kau, akan kami anggap sudah mati. ingat itu! karena, kami tidak ingin mempunyai anak yang tidak tau diri seperti mu!" lanjutnya lagi

deg!

Bagai tertusuk ribuan pisau hati Mayra hancur mendengar ucapan dari seorang ibu yang selama ini sangat dia sayangi meski selalu di sakiti.

"Terimakasih atas semua luka yang aku dapat kan selama ini, aku akan pergi sekarang" ucap Mayra dengan lirih.

Dengan perasaan hancur lebur Mayra keluar dari rumah yang selama ini dia tempat yang penuh kenangan dari kesedihan dan siksaan. Rumah yang seperti neraka untuk Mayra itu.

"Selamat tinggal rumah yang selalu menjadi saksi kesedihan ku" ratap Mayra

Dengan berat hati Mayra melangkah kaki nya meninggal kan rumah yang di tinggali selama ini.

bab 3 pertemuan pertama

Mayra terus melangkah kan kakinya hingga sampai pada tiba di perbatasan desa. Dia lalu memberhentikan sebuah mobil untuk menumpang ke kota. karena, Mayra akan meninggalkan desa kelahiran nya itu. Setelah mobil itu berhenti Mayra langsung bertanya.

"Maaf pak, bisa saya menumpang sampai ke kota?" tanya Mayra kepada supir pick up itu

" Memang nya nak May mau apa ke kota?" tanya pak supir yang memang mengenal Mayra.

" Saya pergi mau mencari pekerjaan di kota. Karena, di sini penghasilan yang di dapat terlalu sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan kami" jawab Mayra tersenyum menyembunyikan kesedihannya.

"Baik lah nak sekarang naik lah. Kebetulan bapak perginya sendiri, jadi kamu bisa ikut bapak ke kota" jawab pak supir.

"Terimakasih banyak pak sudah mau membantu saya" jawab Mayra senang.

Sepanjangan perjalanan Mayra bercakap-cakap dengan pak supir yang memang sudah di kenalnya itu, hingga dia tertidur pulas. Setelah sampai di sebuah kota, pak supir membangunkan Mayra.

"Bangun nak, kita sudah sampai di kota" ucap pak supir sambil menggoyangkan sedikit badan Mayra.

hmmm..

sambil membuka mata Mayra bangun dan melihat sekeliling nya.

"Ini kita di mana pak?" tanya Mayra dengan lirih dan muka baru bangun tidur.

"Kita sudah sampai di pasar tradisional, yang ada di kota Jakarta nak" jawab pak supir.

" Dan bapak hanya bisa mengantar kamu sampai disini saja. Karena bapak harus kembali lagi ke Desa" lanjutnya

"Terimakasih banyak pak atas tumpangan nya. Kalau begitu, May akan pergi sekarang" kata Mayra setelah menyalami tangan pak supir.

"Sama-sama nak, hati-hati disini. kau hanya seorang diri, dan juga baru di sini. Jadi pesan bapak, jangan mudah percaya dengan orang asing" ucap pak supir.

"Baik pak terimakasih atas nasehatnya, kalau begitu May pergi dulu ya pak" ucap Mayra.

"Iya nak semoga kamu berhasil dan sukses di sini" ucap pak supir

"Amiinn" jawab Mayra.

Setelah itu Mayra meninggalkan tempat itu dia berjalan menyusuri trotoar jalan sambil melihat ke sekitar.

"Selamat datang dunia baru ku, semoga disini aku menemukan kebahagiaan ku Amiinn" gumam Mayra.

Mayra terus berjalan hingga dia sampai di sebuah gang kecil, ia berniat mencari tempat tinggal untuk dia selama di Jakarta. Dengan berbekal uang tabungan nya yang selama ini dia sembunyikan dari orang tuanya.

Tapi di tengah perjalanan dia melihat ada seseorang yang lari sedang di kejar oleh banyak dibelakang nya.

Dengan perasaan takut Mayra mendekati dan membantu orang tersebut. Dia menyembunyikan orang tersebut dengan jaketnya menutupi kepala pria tersebut dan menyuruh pria itu berdiri di depan nya. Saat orang yang mengejar pria itu mendekat mereka melihat Mayra dengan pria tersebut seolah sedang bermesraan.

"Sial kemana perginya orang itu" ucap penjahat itu

"Hey kalian yang di sana. apa kalian melihat ada pria yang berlari ke arah sini?" tanya penjahat tersebut.

Mayra yang ketakutan menatap mata pria yang ada di depannya dan dia terpesona dengan ketampanan pria tersebut.

"Hey apa kalian tuli, ketua kami sedang bertanya" ucap anak buat penjahat dengan suara keras.

dengan perasaan gugup Mayra melihat orang tersebut dan dia memberanikan diri menunjuk kesatu arah

"Ke... ke sana" jawab Mayra gugup karena ketakutan.

"Ayo kita kejar pria itu. klau tidak bos akan marah besar kepada kita" ucap bos penjahat itu.

"Baik bos" jawab serentak anak buah penjahat itu.

Setelah mereka pergi Mayra baru bisa bernafas lega.

"Huhh. Akhirnya mereka pergi juga"gumam Mayra.

Pria yang ada di depannya terus melihat ke arah Mayra tanpa mengubah posisi mereka saat ini.

"Minggir, mereka sudah tidak mengejar mu lagi" ucap Mayra

"Terimakasih kau sudah mau membantu ku, siapa nama mu?" tanya pria itu

"nama ku mayra Diana, kau bisa memanggilku Mayra atau May juga boleh" jawab Mayra

"Kenapa kau dikejar oleh orang-orang itu, apa kau berbuat salah pada mereka?" tanya Mayra.

"Tidak, mereka itu adalah orang suruhan musuh ku. Yang ingin melenyapkan ku" jawab pria itu.

"Emang nya, mengapa mereka ingin melenyapkan mu?" tanya Mayra penasaran.

"Karena mereka ingin menguasai bisnis kekuasaan ku" kata pria itu.

Mendengar perkataan pria itu Mayra terdiam sejenak dan berkata.

"Baik lah kalau begitu. karena, mereka sudah pergi maka aku juga harus pergi" kata Mayra

"Kau ingin ke mana, kenapa kau sampai kesini? " tanya pria itu

"Aku ingin mencari kost an di dekat sini, untuk tempat tinggal ku sementara. Sebelum aku mendapat pekerjaan" jawab Mayra.

Setelah mengatakan itu Mayra pergi meninggalkan pria tersebut. Dan pria itu seperti tertarik kepada Mayra

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!