Pemuda bernama Dou Zhun adalah seorang pemalas yang setiap hari hanya tidur dan makan. Dia tinggal di rumah miliknya sendiri dan jarang keluar.
Suatu hari, ketika dia bangun, dia terkejut saat membuka ponselnya dan mendapati tidak ada sinyal. Karena kebutuhan sehari-harinya yang biasa ia pesan secara online, Dou Zhun memaksa dirinya bangun dari ranjangnya.
Dia mencari remote TV-nya, namun ketika menekan tombol, tidak ada reaksi pada TV-nya.
"Mungkin baterainya habis," gumamnya sambil menghela napas, mencoba setenang mungkin. Hal ini sering terjadi, remote TV-nya kehabisan baterai dan sinyal ponselnya hilang.
Dou Zhun mulai melihat sekeliling kamarnya, mencari makanan karena perutnya sangat keroncongan. Ponsel yang biasanya dia gunakan untuk memesan makanan, tidak memiliki jaringan internet.
Dia menuju kulkas di kamarnya dan mencari stok makanan. Dia menemukan mie instan yang biasa dia makan dan merebusnya.
Setelah makan, dia keluar dari kamarnya dan menuju kamar dekat kamar tidurnya. Kamar itu berisi mesin listrik berdaya tinggi dengan peredam suara, mencegah suara berisik mengganggu tidurnya. Mesin ini menopang listrik rumahnya ketika mati listrik.
Dou Zhun membeli mesin ini karena sering terjadi pemadaman listrik di daerah tempat tinggalnya yang terpencil, dan untuk mencegah kelaparan jika listrik mati berminggu-minggu. Mesin ini bahkan memiliki stok tenaga surya untuk satu tahun, cukup dengan sinar matahari yang bisa menopang listrik rumahnya selama satu minggu nonstop. Jika listrik kembali hidup, mesin ini otomatis mati.
Dou Zhun juga memiliki pendingin berukuran besar di kamar tersebut untuk mendinginkan suhu ruangan, serta mengawetkan dan menyimpan makanan selama mesin hidup. Di sana, ia menyimpan camilan dan makanan serta stok untuk bertahan satu tahun.
Setelah menyalakan mesin listrik, dia kembali ke kamarnya untuk mandi sebelum tidur lagi, tanpa curiga apa yang terjadi pada dirinya.
Di luar kamar, ternyata rumah Dou Zhun telah dipindahkan ke hutan belantara yang sangat menakutkan. Rumahnya memancarkan semacam pelindung yang melindungi Dou Zhun dari bencana sekeliling, dan membuat hewan-hewan tidak bisa merusak rumahnya.
Tanaman di sekitar rumahnya mendapatkan energi kehidupan luar biasa yang terpancar dari rumah Dou Zhun, membuat tanaman dan hewan berevolusi dan melindungi rumah itu daripada menyerangnya.
Makhluk di hutan penasaran siapa yang berada di dalam rumah dan harta apa yang ada di sana, namun mereka takut pemilik rumah akan bangun dan memusnahkan mereka jika mereka menyerang atau masuk ke dalamnya.
Seiring berjalannya waktu, banyak pepohonan yang mendapatkan vitalitas dan energi dari rumah Dou Zhun. Hal ini sangat berguna bagi para kultivator dan hewan di dunia tersebut, membuat hutan tampak hidup. Berkat vitalitas rumah Dou Zhun, setiap hari area itu semakin meluas, mengusir energi jahat di sekelilingnya, membuat hewan iblis dengan niat jahat sulit mendekat, dan menjauhkan mereka dari energi rumah Dou Zhun.
Dou Zhun tidak menyadari keanehan ini, hanya merasa mungkin hutan ini memiliki keanehan yang dapat mengubah lingkungannya dengan sendirinya.
Waktu pun terus berjalan sampai Dou Zhun merasa harus bertindak. Dia memutuskan untuk keluar dari kediamannya guna memastikan kondisi di luar rumahnya dan memastikan tidak ada hewan buas di sekitarnya..
Tetapi dirinya terlalu malas dan memutuskan mungkin besok akan Menyala, dia mengira mungkin butuh beberapa hari lagi untuk memperbaiki listriknya.
**Ke Esokan Harinya**
Dou Zhun bangun dan masih tidak sadar telah dipindahkan ke dunia lain. Dia mengira mungkin di daerah sekitar sedang ada pemadaman listrik dan gangguan yang mengakibatkan sinyal dan listrik padam.
"Hmm, mungkin paling lama hanya seminggu. Untung aku sudah berbelanja sebelumnya untuk mengantisipasi hal ini," pikirnya. "Jadi aku tidak perlu khawatir dan keluar rumah untuk berbelanja, atau bertanya kepada orang di sekitar yang melelahkan."
"Mungkin aku hanya harus menunggu 1-2 hari atau satu minggu untuk kembali menggunakan ponsel dan TV hidup kembali untuk mencari informasi apa yang terjadi nanti," gumam Dou Zhun.
Dou Zhun masih melakukan aktivitas malasnya di rumah, yang hanya makan, tidur, bermain game PSP atau ponselnya, kemudian mandi dan tidur lagi.
---
Tidak terasa waktu satu minggu telah berlalu. Dou Zhun yang awalnya tidak mau keluar rumah karena malas mencari orang untuk bertanya dan mengobrol dengan orang lain, akhirnya merasa khawatir dan memutuskan untuk keluar rumahnya.
"Hmm, ini sudah tidak masuk akal. Kerusakan apa yang terjadi di sekitar yang sampai satu minggu tidak selesai diperbaiki? Apa aku harus menunggu lagi atau harus keluar rumah kali ini? Tapi aku tidak mengenal seorang pun di sekitar sini, kecuali pengirim paket atau kurir makanan yang biasa mengirim pesananku," pikirnya.
"Aku tidak mengenali siapa pun di sekitar sini. Apakah aku harus keluar dan mencari orang untuk bertanya?" Menghela napas, Dou Zhun akhirnya dengan terpaksa harus keluar rumahnya.
Dou Zhun berjalan ke depan pintu rumahnya dan ketika dia membuka pintu rumahnya, dia terkejut.
"Apa yang terjadi? Di mana ini? Setahuku, rumahku tidak berada di tengah hutan seperti ini. Siapa yang melakukan ini ketika aku sedang tidur? Sungguh, ini tidak lucu sama sekali," katanya dengan wajah dan tubuh gemetar serta kesal, sambil mengutuk orang yang melakukan ini kepadanya.
Bahkan sampai saat ini dia tidak menyadari telah berpindah dunia.
Dou Zhun mencoba mencari orang di sekitar hutan dan hanya menemukan binatang dan pepohonan yang aneh.
"Sungguh, aku tidak mengerti apa yang terjadi? HALOoo? ADAKAH ORANG DI SINI?" Dou Zhun berteriak di dalam hutan, suaranya menggelegar sampai ke luar hutan.
Di luar hutan ada sebuah kota bernama Kota Vrede yang sangat megah. Kerajaan di dunia itu terbagi menjadi tiga kerajaan terkuat:
- Kerajaan manusia (Sky Empire)
- Kerajaan naga (Heavenly Dragon)
- Kerajaan iblis (Evil Demon)
Kota Vrede adalah salah satu kota perbatasan dan kota para petualang yang mengizinkan dari ketiga kerajaan untuk memasukinya, serta melarang diskriminasi antar ras. Kota ini didukung oleh tiga kerajaan terkuat dunia, walau tidak sekuat kota lain, tapi tidak lebih lemah dari kota lain yang memiliki pasukan tempur.
Kota tersebut terkenal sebagai kota perdagangan dan dekat dengan hutan kematian yang menakutkan serta petualang yang kuat, dengan sumber daya yang melimpah. Karena itu, tidak ada yang berani mengacau di kota tersebut. Kota ini juga berisi klan dan guild yang kuat dari tiga kerajaan, bahkan mungkin bisa bersaing dengan tiga kerajaan utama di benua tersebut.
Namun, ketika mereka mendengar suara Dou Zhun dari arah hutan terlarang, tubuh mereka semua bergetar ketakutan. Semua orang memiliki pertanyaan yang sama.
"Suara apa itu? Berasal dari hutan kematian? Apakah monster berbahaya di dalam hutan kematian telah bangun?" Semua orang saling memandang dengan wajah kebingungan.
**Dou Zhun mencari seseorang di sekitar hutan**
Dou Zhun akhirnya kembali ke rumahnya dengan wajah murung. Dia mencoba menenangkan diri dengan mencari makanan terlebih dahulu. Setelah mengisi perutnya, dia kembali ke kamarnya dan tidur, berharap ketika bangun semua itu hanya mimpi buruk, dan ponsel serta sinyal TV-nya kembali bisa digunakan.
Di Kota Vrede yang dekat dengan Hutan Kematian, warga dan para kultivator sedang heboh membicarakan suara menggelegar yang berasal dari hutan tersebut. Penguasa Kota Vrede mendengar suara itu dan mencoba menenangkan warga serta petualang di kotanya dengan memberikan pengumuman di balai kota. Dia menawarkan quest khusus untuk penyelidikan ke dalam Hutan Kematian kepada guild petualang dan klan besar di kota.
Siapapun yang berhasil mengetahui asal dari suara tersebut dan melaporkannya kepada penguasa kota akan diberi hadiah 100.000 Kristal Energi tingkat tinggi dan 1 juta Koin Emas sebagai imbalannya.
Karena pengumuman tersebut, banyak petualang yang biasanya hanya memasuki hutan sampai perbatasan batas aman, kini mencoba menjelajah lebih dalam ke Hutan Kematian. Hutan tersebut berisikan monster-monster yang sangat menakutkan, sehingga mereka harus ekstra hati-hati agar tidak salah melangkah dan menemui kematian karena keserakahan.
**Pagi Selanjutnya**
Dou Zhun bangun dan membuka matanya, berharap ponsel dan TV-nya kembali memiliki sinyal. Namun, ketika dia membuka ponselnya dan melihat sinyalnya masih tanda silang, dia menghela napas dan mengutuk.
"Sial, ternyata ini bukan mimpi," katanya sambil mencubit pipinya sendiri. "Haaah, sepertinya aku harus pasrah dengan keadaan ini. Toh aku sudah menyiapkan segalanya di rumah. Apa yang harus aku khawatirkan? Mungkin paling buruk aku mati dimakan binatang buas yang memaksa masuk ke rumahku."
"Mungkin lain kali aku keluar, aku akan membawa pisau dan peralatan yang berguna untuk melawan binatang buas. Aku juga perlu mencari makanan dan seseorang untuk bertanya, atau memasang tanda bantuan di sekitar hutan dekat rumahku untuk memberitahukan keberadaanku. Mungkin nanti ada yang melihat tanda tersebut dan datang ke sini menemukanku."
"Aku bisa meminta tolong kepada mereka untuk membelikanku stok makanan yang mulai habis atau setidaknya memberitahukan di mana aku berada saat ini," pikir Dou Zhun. "Menurutku, tempat ini tidak terlalu buruk. Cukup sejuk dan nyaman, udaranya pun sangat bagus, tidak seperti di kota yang penuh polusi dan sesak dengan orang-orang. Tempat ini cukup luas, anggap saja sedang liburan atau berkemah di hutan."
Dou Zhun mulai menerima keadaan dan mencoba menghadapi kenyataan yang terjadi. Walau dia masih belum mengetahui tempat apa ini atau di mana dia berada saat ini, sambil tidur di kasurnya, dia memikirkan langkah apa yang harus diambil ke depannya dan barang serta persiapan apa yang nanti dia bawa untuk besok.
Di kedalaman hutan, ada rombongan petualang yang sedang bertarung dengan monster. Lokasinya cukup jauh dari rumah Dou Zhun, berada di luar area batas energi kehidupan yang dipancarkan oleh rumahnya. Mereka berada cukup dekat dengan perbatasan area energi rumah Dou Zhun.
Saat para petualang itu bertarung dengan monster besar yang memiliki capit dan gigi besar, mirip kepiting raksasa dengan duri hitam di sekelilingnya berukuran sebesar mobil, mereka kelelahan. Setengah dari pasukan mereka terbunuh, dan yang tersisa memiliki luka parah. Untungnya, mereka juga berhasil melukai monster tersebut dengan parah hingga monster itu pergi.
Ketika mereka hendak pergi, salah seorang dari rombongan melihat cahaya yang biasanya hanya ada di pintu keluar Hutan Kematian. Mereka melihat ke atas dan melihat monster raksasa yang sangat besar di tempat tersebut, namun tidak lama kemudian monster itu menghilang.
"Lihat, ada cahaya matahari di sebelah sana," kata salah satu dari mereka.
Mereka berdiskusi terlebih dahulu sebelum mencoba memasukinya, takut itu adalah jebakan yang dibuat monster itu untuk menarik mereka ke sana dan menyebabkan kematian mereka. Akhirnya, mereka semua memutuskan memberikan tanda di lokasi itu dengan jimat penanda lokasi. Kondisi mereka tidak memungkinkan untuk pergi ke sana. Mereka harus kembali, menguburkan teman-teman mereka yang meninggal, menyembuhkan yang terluka, dan memulihkan tenaga mereka terlebih dahulu.
---
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!