Hari ini, hari pertama Caca masuk kuliah sebagai mahasiswa baru di Fakultas Pertanian Universitas Jatinangor. Setelah satu minggu yg lalu masa perkenalan kampus, hari ini sudah mulai memasuki perkuliahan.
Masa perkenalan kampus yg ribet dengan segala tugasnya kini sudah ditiadakan sehingga mahasiswa menjadi lebih fokus dalam perkuliahan.
Dikarenakan masa perkenalan yg singkat di fakultas ini seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti eskul di semester 1 untuk saling mengenal antara senior dan junior serta teman seangkatan. Setelah 1 semester berlalu, barulah mereka bisa bebas memilih akan dilanjut ato tidak.
Pengenalan eskul pun hanya dengan membuka stand di depan basecamp masing-masing. Di fakultas ini terdapat eskul pecinta alam, basket, futsal, ikatan muslim, dan penyuka tanaman hias.
Basket merupakan salah satu eskul yg paling banyak diminati, selain banyak mencetak prestasi juga senior cowonya yg sedap dipandang mata. Huhuhu… hingga membuat Caca pun memilih masuk eskul ini, selain memang basket adalah hobinya.
Caca sudah mengikuti tim basket sedari SMP, hingga di masa perkuliahan ini skill nya sudah tak diragukan lagi. Dia jago melempar bola ke dalam keranjang diluar garis tiga poin sehingga mencetak angka 3poin cukup mudah bagi Caca.
Namun sikapnya yg low profile membuat dia malas menunjukannya kala bermain basket, kecuali memang sedang dalam pertandingan penting.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9, yg berarti jam pertama kuliah di hari ini telah usai.
“Baiklah anak-anak, perkuliahan hari ini cukup sampai disini. Jangan lupa dengan aturan yg ibu terapkan, apalagi untuk mahasiswa lama baik yg mengulang ato yg baru ambil. Jangan sampai kalian mendapat nilai D karna tidak mengikuti aturan ibu! Sampai ktmu minggu depan dan jangan sampai ada yg terlambat, kalian paham?!”
Begitulah Bu Aileen menyampaikan pesannya. Dosen mata kuliah Akuntansi pertanian yg sangat terkenal galaknya.
“Paham bu…!” Jawab mahasiswa di kelas A yg merupakan kelas Caca.
Di kelas Caca terdapat 10 mahasiswa senior dari berbagai angkatan yg mengambil mata kuliah ini. Kebanyakan dari angkatan 2tahun diatas Caca dan merupakan senior laki-laki yg hmm sangat bagus rupa, hehe. Rumornya bu Aileen meskipun galak tp klo sm mahasiswa ganteng dia baik, makanya banyak senior yg memilih masuk kelas beliau.
Akuntansi pertanian merupakan mata kuliah yg cukup sulit karna berkaitan dengan hitung-hitungan segala aspek pertanian. Karena itu harus pintar dalam memilih dosen mana yg mengajar, agar mudah mendapat nilai yg bagus.
Setelah bubar kelas bu Aileen, Caca yg saat ini baru berteman dengan Dodo, Dustin, dan Evan segera menuju kantin kampus.
Mereka berempat kenal karena satu kelompok sewaktu masa perkenalan kampus seminggu yg lalu. Jadi yaa memang baru kenal 1 minggu.
Tapi pertemanan itu sudah terasa akrab karena Dodo yg hobi banget berulah. Dia adalah tim penggembira di pertemanan mereka.
Kantin yg berada di pojok kampus membuat mereka pun mesti melewati basecamp exkul-exkul yg ada di fakultas ini. Suasananya begitu ramai karena masih dalam rangka penerimaan anggota baru.
Sampailah di kantin, sambil menunggu jam kuliah selanjutnya yg lumayan masih lama mereka pun membeli makanan dan kopi untuk menahan kantuk karena memang kampusnya yg daerah pegunungan membuat mata slalu merasa lelah alias pengen wae bobo!
Dodo pun membuka obrolan diantara mereka…
“Sore jadi kan kumpul eskul basket?”
“Jadilah… gw udah bawa baju sm bolanya juga. Kmrin kan katanya yg punya bola suruh bawa,” jawab Dustin
“Lu gmna ca?” tanya Evan.
“Sbnernya sih gw males.. tp yaa gmna lagi, wajib kan?” bales Caca.
“Males kenapa emang Ca?” Dustin yg sangat menyukai basket begitu heran, baru dia nemu orang yg ogah main basket. Karena setau dia basket adalah olahraga yg disukai hampir kebanyakan orang.
“Gw udah males cape..!” jawab Caca.
“Yailah.. bilang aja lu kaga bisa mainnya kan…” ejek Dodo emang Dodo tuh paling doyan ngejek, ngejatohin, tp memang becanda sih maksudnya.
“Halah cuma lempar-lempar bola doang masa iya sih gw kaga bisa… Cemen itu mah!” jawab Caca ga mau kalah.
“Yaudah berarti ntar sore lu hadir kan..”sahut Evan memastikan.
“Yaa gimana lagi…” Caca pun menjawab pasrah sambil menyeruput mocacino dingin kesukaannya yg sudah mulai mencair esnya.
**
Sore itu di lapangan basket, Dodo, Dustin dan Evan telah berkumpul dengan anggota basket lainnya. Ini kumpulan pertama, sehingga semua senior pun selaku pengurus eskul ada di lapangan. Evan tampak tak tenang mencari sosok Caca.
“Si Caca mana sih Do? Kok blum nongol, jangan-jangan boong lagi..” tanya Evan pada Dodo yg emang Dodo lebih akrab sm Caca karena mereka kenal dari jaman daftar ulang masuk fakultas beda dengan Evan dan Dustin yg hanya baru seminggu.
“Ga mungkin boonglah.. ini kan wajib! Palingan juga telat, sengajaa jd biar ga cape. Lu tau kan dia males cape katanya…” jwb Dodo.
Tak lama kemudian Caca datang bersama seorang cewe cantik yg cukup membuat Dustin semangat.
“Eh, darimana dulu sih Ca? Untung blum mulai…” sembari matanya tak lepas melihat cewe yg datang bersama Caca.
“Hemm,, nih kenalin temen sekamar gw di asrama…” tanpa basa basi Caca langsung ngenalin temennya pada Dustin karena Caca tau si Dustin kan paling bodo amat sm dia.. Dan skr tumben-tumbennya perhatian…
“Elzi…” sahutnya sambil mengulurkan tangan. Dustin pun membalasnya dilanjut dengan Evan dan Dodo.
“Ada yg udah cemas aja lu ga dateng Ca!” Ejek Dodo sambil melirik ke arah Evan. Dan Evan cuma bisa nyengir pasrah.
“Assalamualaikum wr,wb… teman-teman sekalian selamat datang di klub basket. Perkenalkan saya Farhan dari angkatan 22, saya disini sebagai kapten lapangan. Semua yg berhubungan dengan latihan di lapangan bisa menghubungi saya. Dan kali ini saya akan mengenalkan kepada kalian semua struktur di eskul basket ini,” jelasnya panjang lebar.
“Ok, kita mulai dari ketua ada Barra angkatan 21,” lanjutnya, dibalas sorak sorai anggota baru cewe-cewe yg emang milih basket karena sosok para senior cowo yg meresahkan. Setidaknya ketampanan, kegagahan para senior membuat mereka tetap semangat mengikuti eskul ini.
Barra berdiri dan mengangkat tangan seolah menyapa mereka tanpa mengeluarkan suara dan tanpa senyum. Tapi ttep sih bikin cewe-cewe mleyot.. Emang dia terkenal banget irit senyum, irit bicara, tapi kalo soal basket paling jago. Ah pokonya idaman semua wanita deh! Hehe
“Wakil ketua ada Dafin, bendahara Adit, keduanya angkatan 21.” Masih Farhan mengenalkan anggota inti eskul basket.
Kedua orang yg disebut tadi juga tak kalah meresahkan, malah Dafin lebih ramah dan manis dibanding Barra. Mereka juga sobat karib yg kemana-mana selalu bersama kecuali Adit karena statusnya udah ga jomblo.
“Lanjut bagian lapangan ada Ali sebagai wakil saya, sedangkan untuk tim cewe ada Siska dan Irma, kami dari angkatan 22. Sekian untuk perkenalan, selanjutnya mari kita siap-siap pemanasan dan mulai latihan. Smangat!!!” Tutup Farhan.
Para anggota pun berdiri dan merapihkan barisan. Farhan memimpin di depan sebagai instruktur latihan kali ini. Yg lainnya mengikuti dari mulai gerakan kepala, tangan dan kaki.
Semua sangat semangat apalagi anggota cewe yang berharap diperhatikan para senior cowo yg menonton mereka di samping lapangan. Ya tak hanya Barra dkk, tp juga banyak mahasiswa lainnya di pinggir lapangan hanya untuk menonton mereka latihan.
Setelah melakukan pemanasan mereka pun mulai berlari mengelilingi lapangan. Nah.. ini yg mulai membuat Caca malas. Dia tampak lemas karena memang sudah lama tak pernah berolahraga. Dia sudah membayangkan bagaimana pegal-pegal tubuhnya kala bangun tidur esok hari.
Caca pun berlari kedua dari terakhir dan Dodo di barisan paling akhirnya. Kalau Dodo sih maklum ke terakhir karena memang perawakannya yg gemuk membuat dia cukup lambat.
Tetiba Evan yg berlari kelima dari depan mulai menyusul Caca. Tapi tak lama dia melambat dan malah berlari sebelah Caca terus mengejeknya. Mereka tampak bercanda, membuat Siska menegurnya.
Setelah berlari 5 keliling lapangan, semua kembali mengatur barisan. Caca tampak ngos-ngosan karena berlari sambil terus tertawa-tawa kecil karena Evan yg selalu mengganggunya. Caca masuk barisan yg diikuti Evan disebelahnya.
“Diem sih van, gw cape ih! Ntar ditegur lagi…” sahut Caca sambil mengatur nafas. Evan malah gemas liat tingkah Caca yg kecapean mukanya merah udah kaya tomat. Dia tak berhenti trus menganggu Caca.
Seperti kali ini saat pelemasan, Farhan menginstruksikan semua anggota untuk mengangkat kedua tangan keatas sambil tarik nafas, Evan malah menggelitik ketek Caca sehingga membuat dia yg sedang tarik nafas menjadi tahan tawa.
**
Gmna.. gmna.. ngebosenin ga sih ceritanya? Mohon masukannya yaa…
Caca yg sedari tadi diganggu Evan tak menyadari adanya sepasang mata yg tengah memperhatikan.
Caca emang cukup menarik, gayanya yg cuek dan ceria bisa menarik perhatian cowo-cowo. Apalagi kalo udah terlibat percakapan, wah bisa makin penasaran. Sikapnya yg supel dan asyik ga ngebosenin, mukanya juga sebenernya sih cantik, cuma tertutupi penampilannya yg tomboy.
Tapi sebenernya sih emang ganggu banget kelakuan 2 mahluk ini sampai Siska pun jengah melihatnya. Anehnya… hanya Caca yg ditegur. Ehem, maklum deh.. visual Evan jg ga kalah keren dengan Barra cees, bedanya kalo Evan masih tampak kinyis-kinyis. Yaa.. namanya juga baru lulus SMA, jd masih lucu imut gtuh…hihihi
Setelah selesai pemanasan, kali ini semua istirahat dipinggir lapang.
“Ok untuk latihan kali ini kita nyoba buat main langsung yaa.. karena jumlah yg hadir lumayan banyak, jd yg mau aja deh yuk maju ke depan 10 orang laki-laki dulu yaa ntar kita bagi jd 2 tim” kembali Farhan memberi arahan.
Evan dan Dustin tentulah maju ke depan. Dustin mau liatin jagonya dia maen basket ke Elzi.. sedang Evan kayanya sih caper sama Caca. Selain emang banyak juga cewe-cewe anggota baru yg neriakin namanya buat ngasih support.
Di pinggir lapang Dodo, Caca dan Elzi yg duduk berdekatan juga memberi mereka semangat. Pertandingan berlangsung sangat seru, diakhiri dengan kemenangan timnya Evan dan Dustin.
“Kali ini bagian cewe-cewe, yuk maju yuk… 10 orang,” ajak Farhan. Caca diam tak berkutik, sengaja bersembunyi di belakang Dodo agar dirinya tak terpilih. Namun Siska yg sedari tadi merasa terganggu dengan sikapnya akhirnya menghampiri Caca.
“Eh lu maju deh lawan gw, daritadi kan becanda mulu. Lu kira ini eskul main-main!” tantang Siska. Caca yg udah males cari perkara, tak menggubris tantangan Siska. Namun Dodo yg juga doyan ngejek Caca malah ikut meneriaki agar Caca maju ke depan ikut bertanding.
“Caca… Caca..!” teriak Dodo yg diikuti oleh anggota lain. Suasana berubah menjadi riuh. Semua pandangan ke arah Caca, seketika dia menjadi pusat perhatian. Kalo sudah begini menolak pun sulit.
Akhirnya dengan muka cemberut Caca pun maju ke depan. Dia masuk tim yg diketuai Irma melawan Siska. Selama pertandingan tak henti-hentinya Siska mencari masalah dengan Caca. Dari mulai menubruknya keras, merebut bola dengan kasar, juga kata-kata sindiran. Tp semua itu hanya ditanggapi Caca dengan senyuman, membuat Siska semakin kesal.
Sampai akhirnya saat Siska berhadapan dengan Irma dia berteriak mengeluarkan sindirannya untuk Caca.
“Kok lu tumben kalah Ir… kebanyakan ketawa-tawa sih lu.. klo cuma masuk sini mau becandaan doang mah mening keluar aja deh. Lu pikir ini exkul lelucon!” teriak Siska sambil memberi kode ke Irma agar nanti bolanya dia lempar ke Caca.
Hoops!
Bola pun kini ditangkap Caca.
“Ok deh gw ladenin…!” batin Caca.
Dia yg kini berdiri di luar garis penalti lantas melempar bola langsung menuju ke arah ring.
Siska yg melihat Caca melempar asal-asalan kembali berteriak sambil menyepelekannya. ”So’ so’ an banget sih lu!” katanya diiringi tawa yg bgtu keras.
Namun seketika tawa itu terhenti. Tak lama riuh sorak orang-orang yg menonton pertandingan itu. Ya! Caca berhasil mencetak 3 poin yg membuat timnya unggul 2poin dari tim Siska.
Dodo yg melihatnya pun melongo tak percaya. Evan, Dustin dan Elzi bersorak bangga karena ternyata Caca jago juga mainnya. Sepasang mata yg sedari tadi trus memperhatikan Caca tanpa ekspresi pun kini menyunggingkan senyumnya.
**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!