Haii semua.... Budayakan membaca dulu ya, terus komen like n vote author🙏
Happy reading🥰🥰
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Yura..." Panggil wanita berusia 40tahunan
"Iya madam" yura segera menemui wanita itu. Madam adalah sebutan untuk wanita berusia 40tahun itu, ia memperkerjakan gadis gadis muda untuk melayani beberapa tamu di hiburan malam tempatnya. Entah hanya menemani minum, bernyanyi, bahkan berkencan.
Termasuk Yura.
Yura Vradisty adalah gadis berusia 19 tahun, ia lulusan SMA.
Orang tuanya sudah lama meninggal, dan ia tinggal bersama pamannya. Dan paman yura lah yang menjual dirinya kepada madam.
Yura sudah bekerja di tempat itu selama 2 bulan. Meskipun begitu yura adalah salah satu yg masih perawan. Selama ini ia hanya menemani para lelaki hidung belang untuk minum, setiap kali ada yg memesannya untuk tidur bersamanya, madam akan menolaknya. Karena bagi madam yura adalah gadis istimewa, tidak sembarangan pria bisa mendapatkan kesucian yura.
"Pergi ke ruangan VIP sekarang" perintah madam kepada yura.
"Boleh saya membawa jeny madam?" Tanya yura, setiap kali ada tamu yura akan membawa temannya itu untuk menemaninya.
"Iya bawak aja jeny, tapi ingat kamu jangan bikin tamu kecewa" jawab madam
Yura mengangguk mengerti.
Ia segera menemui jeny yg tengah bersolek.
"Jeny.." panggil yura
"Iya beb kenapa?" Tanya jeny
"Ada tamu, ayo temani aku" ajak yura kepada jeny.
"Oke bentar ya, kenapa kamu tidak coba sendiri saja. Kan lumayan tuh kamu dapat banyak uang" kata jeny, sambil menyemprotkan parfum di lehernya.
"Tidak mau, aku takut kalau sendiri jen" kata yura.
"Ya udah ayo"
Yura dan jeny berjalan menuju room 019, yura membawa nampan yang berisi wine dan gelas gelas kecil.
Jeny masuk terlebih dahulu dan di susul oleh yura.
Di room itu ada 4 pria yang usianya sekitar 25 sampai 30 tahunan.
Dengan luwes jeny segera menghampiri beberapa tamu.
Sedangkan yura, masih saja ia belum terbiasa. Yura meletakan beberapa bolol minuman di depan meja.
"Siapa namamu nona?" Tanya pria yang usianya sekitar 30 tahun.
"Yura tuan" jawab yura.
"Kemari duduk di sebelahku" kata pria itu, dengan gugup yura duduk di sebelah pria itu.
Yura menuangkan wine ke dalam gelas dan memberikan kepada pria itu.
"Kamu sangat cantik, berapa usiamu?" Tanya pria itu lagi.
"S..sembilan belas tahun tuan" jawab yura gugup.
Sedangkan jeny sudah asik ngobrol dengan 2 pria yg lain.
Rasanya yura ingin keluar dari ruangan itu.
"Minum" pria itu memberikan segelas wine kepada yura. Yura mengambilnya tapi tidak langsung meminumnya.
Sebisa mungkin yura tidak meminum pemberian tamu tamunya.
Pria itu mulai memainkan rambut yura, kemudian meraih pinggangnya untuk lebih dekat dengan tubuh pria itu.
Tentu saja yura akan merasa risih.
Jeny yg melihat itu berusaha untuk mengalihkan perhatian pria itu.
Tapi rupanya pria itu lebih tertarik kepada yura.
Tangan pria itu mulai menyusuri setiap lekuk tubuh yura.
Yura berusaha untuk menahannya, sampai pria itu meletakkan tangannya di dua gundukan milik yura, yang memang sangat berisi dan membuat laki laki sangat tergoda.
PLAK...!
Dengan refleks yura menepis tangan pria itu.
"Sial!! Kenapa sok jual mahal sih" bentak pria itu.
"M..maaf saya tidak sengaja tuan" kata yura terbata.
"Alahh kamu itu wanita malam, tidak perlu sok suci deh" ucap pria itu lagi.
Ia mengambil segelas wine dan memaksa yura untuk meminumnya.
"Tuan mau apa?" Tanya yura panik.
"Udah minum aja, lama banget sih" pria itu terus memaksa yura untuk meminumnya.
"Tuan jangan tuan" ucap jeny yg mencoba menghentikan aksi pria itu.
Sedangkan pria yg lain turut memegang tangan yura.
Gleg...
Akhirnya segelas wine meluncur bebas di tenggorokan yura, membuat semua pria itu tertawa karena puas.
"Makannya tidak perlu sok, kamu di bayar memang buat memuaskan kita hahaha" kata pria itu.
"Ra kamu baik baik saja?" Tanya jeny, yang melihat temannya sedikit lemas.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya yura meminum minuman itu. Jadi yura hanya merasakan kepalanya pusing.
"Udah ayo bawa aja dia" kata salah satu pria yang mencoba membawa tubuh yura.
"Maaf tuan, kalian tidak bisa membawa yura sembarangan. Harus ada ijin dari madam" sahut jeny dan melepaskan tangan pria itu.
Jeny segera membawa yura keluar dari ruangan itu.
"Ra duduk dulu aku ambilin kamu air putih dulu ya" kata jeny.
"Tidak perlu jen... Aku tidak apa-apa kok" jawab yura yg sudah mulai mabuk.
"Duhh gimana nih kamu mabuk" cemas jeny.
"Tidak apa-apa, kamu lanjutin dulu ya " kata yura.
"Ya udah kamu tunggu sini ya, aku masuk dulu, aku harus nemenin mereka dulu" kata jeny, yang hanya di balas anggukan oleh yura.
Sudah 15 menit yura menunggu, tapi jeny belum keluar juga.
Akhirnya yura mengambil tasnya, dan berjalan keluar meninggalkan tempat kerjanya dengan sempoyongan.
"Aduh pusing" kata yura sambil memegang kepalanya.
Yura terus berjalan berharap akan ada taksi yang lewat.
Ia duduk di pinggir jalan. Dengan rambut yang mulai berantakan dan mata yg sudah sayu yura terus menunggu taksi untuk membawanya pulang ke apartemennya.
Dari banyaknya wanita malam yang bekerja, hanya beberapa termasuk yura yang mendapatkan apartemen dari madam, maskipun apartemen itu berukuran kecil.
"Stop! Stop! Stop!" Yura menghentikan sebuah mobil, ia masuk ke dalam mobil itu tanpa tau mobil siapa yg ia tumpangi.
"Pak ke jalan merakXX" kata yura kepada orang yg duduk di bangku kemudi.
Mobil itu segera melaju, namun bukan ke alamat yang di katakan yura.
Yura sudah dalam kondisi tidak sadar.
Pagi hari ini yura masih tertidur dengan pulasnya, sinar mentari masuk melewati cela cela jendela. Membuat gadis itu memincingkan matanya, yura membuka matanya secara perlahan.
Pandangannya sedikit kabur.
Ia segera mengusap matanya dengan kedua tangannya.
Pandangan yura melihat sesuatu yang aneh.
Di perhatikan kamar yang berukuran 3kali dari luas apartemennya.
Yura segera membangkitkan tubuhnya.
"Dimana ini? seperti bukan kamarku" gumam yura.
Ia mengingat kejadian semalam di tempat kerjanya, mungkinkah pria pria itu membawanya ke sebuah hotel? Dan menikmati tubuhnya??
Yura segera melihat tubuhnya, ternyata pakaiannya masih utuh.
Yura mengedarkan pandangannya mencari tas dan sepatunya.
"Ini dia" yura mengambil tas dan memakai sepatunya.
Ia segera keluar dari kamar itu.
Mata yura terbelalak di lihatnya sebuah rumah yang sangat besar bak istana.
Ternyata bukan hotel, lalu dimana ia sekarang??
Yura melangkahkan kakinya menuruni tangga.
**Pintu keluarnya di mana ya?? Ini rumah apa gimana kok gede banget ya** batin yura.
"Nona anda sudah bagun?" Sapa seorang wanita menggunakan seragam hitam putih.
"Eh iya, m..maaf kenapa saya bisa disini ya buk?" Tanya yura kepada wanita itu.
"Silahkan nona, sarapan anda sudah siap" wanita itu membawa yura ke meja makan.
Di lihatnya banyak makanan sudah tersedia dan membuat yura tergugah.
"Silahkan di nikmati nona, jika anda butuh sesuatu bisa panggil saya" kata wanita itu lalu pergi meninggalkan yura.
Yura meminum segelas susu yg sudah terhidang, sebenarnya ia ingin sekali melahap semua makanan disana hanya saja ia harus segera keluar dari rumah itu.
**Ini pintu keluarnya yang mana ya, aku harus cepet keluar nih** batin yura
Yura segera menyusuri setiap ruangan itu, dilihatnya sebuah pintu yang cukup besar dan tinggi.
"Akhirnya ketemu" gumam yura.
Ia segera berlari dan membuka pintu tersebut.
Alangkah terkejutnya saat pintu di buka dia berhadapan dengan seorang pria yang tampan mengunakan setelan jas, dan berdiri beberapa orang seperti bodyguard di belakang pria itu.
Yura mematung, ia bingung siapa pria yang berada di depannya ini. Dan sebenarnya berada di rumah siapa yura semalan ini, ia benar benar tidak mengingat apapun.
"Anda sudah datang tuan" ucap seorang wanita yg tadi berbicara dengan yura.
Ternyata wanita itu merupakan kepala pelayan di ruamah besar tersebut namanya Nita.
"Bawa masuk" ucap pria itu kepada nita.
"Baik tuan" jawab nita.
Nita segera membawa yura.
"Ehh mbak kok saya di bawa masuk lagi? Saya mau pulang" kata yura.
"Diamlah nona" ucap nita.
"Mbak ini saya mau di apakan ya? Eh maksud saya ini ada apa? Saya mau pulang" kata yura mulai kebingungan.
Nita segera memasukkan yura kedalam kamar yg ia tiduri semalam, dan menguncinya dari luar.
Dor dor dor
Yura mengetuk pintu itu.
"Mbak keluarin saya heiii" teriak yura dari dalam kamar itu.
"Aduh ini sebenernya dimana ya? Kenapa pria itu membawaku masuk lagi, apa jangan jangan dia yg punya rumah??" Gumam yura.
"Apa dia sudah makan?" Tanya pria itu kepada nita.
"Dia hanya meminum susu tuan" jawab nita.
"Jangan biarkan dia pergi dari sini" kata pria itu.
"Baik tuan".
Pria itu adalah Elard Desmon seorang pengusaha terkenal berusia 27 tahun dan memiliki paras yg tampan.
Pria yang di kenal dingin, cuek dan kejam kepada siapa saja yang berani menghianatinya.
Elard kembali ke rumahnya untuk mengambil berkas.
Kemudian elard segera kembali ke kantornya.
Dari balkon yura melihat mobil keluar dari gerbang rumah itu.
Yura segera mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari rumah besar itu.
"Oke oke cari cara ayo cari cara" gerutu yura sambil mondar mandir.
Ia mencari sesuatu untuk bisa membantunya keluar dari sana.
Yura membuka lemari yang berukuran besar, di ambilnya beberapa seprei di ikatnya menjadi satu agar lebih panjang.
Yura segera mengikat ujung seprei itu di pagar besi balkon kamarnya.
Dan sisanya ia juntai ke bawah.
"Aduhh gimana kalo jatuh ya? Udah cobak aja dulu" kata yura.
Dengan susah payah yura bergelantungan menuruni balkon dengan bantuan seprei.
*****
happy reading 🥰
Haii semua.... Budayakan membaca dulu ya, terus komen like n vote author🙏
Happy reading🥰🥰
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Brugg!!!
Akhirnya yura berhasil turun dari balkon kamar tersebut.
Yura memandang sekitar, memastikan apakah ada yang melihatnya.
Dengan mengendap yura melangkahkan kakinya pelan, sesekali ia akan bersembunyi di balik pohon.
Ternyata jarak menuju gerbang sangat jauh. Yura harus bersusah payah berjalan agar tidak ada yang melihatnya.
"Astaga ini kenapa gak nyampek nyampek ya" gumam yura.
Dirasa cukup aman yura segera berlari menuju pagar utama, tampak 2 orang satpam berjaga disana.
Yura mengambil beberapa batu dan melemparkan ke sembarang arah.
Membuat 2 satpam itu pergi ke sumber suara.
Dengan cepat yura berlari dan membuka gerbang itu secara perlahan.
Setelah itu ia kembali berlari lagi dengan kaki tanpa alas.
"Kok gak ada taksi lewat ya" kata yura.
Gadis itu terus berjalan hingga cukup jauh dari rumah mewah itu.
Setelah beberapa lama akhirnya sebuah taksi lewat, dengan cepat yura memberhentikan taksi tersebut.
"Kemana non?" Tanya supir taksi.
"Ke jalan merakXX pak" jawab yura.
Kali ini ia tidak salah mobil lagi.
Butuh waktu 20 menit untuk sampai di apartemennya.
Setelah memberikan beberapa lembar uang, yura segera masuk ke dalam apartemennya.
Dan ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Yura sudah menyelesaikan aktifitasnya di kamar mandi, ia segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dan hendak mengambil ponselnya.
"Loh kemana ya?" Yura mencari ponsel di dalam tas, tetapi ponsel yura tidak ada.
"Aaaa kemana ponselku?? Apa tertinggal disana." Teriak yura kebingungan.
Sore ini elard sudah sampai di kediamannya. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah mewah itu, semua pelayan menyambut kedatangan elard.
"Selamat datang tuan" sapa nita
"Dimana dia?" Tanya elard kepada nita.
"Nona berada dikamar tuan. Saya sengaja menguncinya dari luar" jawab nita.
Elard segera melangkahkan kakinya menuju kamar utama.
Dilepaskan smua pakaian kerjanya dan ia segera masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai dan berganti pakaian elard segera menuju ke kamar ke dua, untuk menemui yura.
Dibukanya pintu itu, ternyata yura sudah tidak berada disana. Seluruh ruangan telah di periksa namun gadis itu tidak ada.
Saat hendak keluar dari kamar itu elard mendengar suara ponsel berdering, ia segera mengambil dan melihat siapa yang menelpon.
Tertuliskan nama madam di layar ponselnya.
Elard segera turun untuk menemui para pelayannya.
Cettarr!!
Elard membanting gelas ke lantai.
Membuat semua pelayan berkumpul, termasuk nita.
"Apa yang kamu lakukan dari tadi?" Tanya elard kepada nita.
"Saya berada di dapur tuan" jawab nita.
"Bukan kah sudah aku katakan, jaga wanita itu" bentak elard membuat seluruh pelayan disana bergetar ketakutan.
"Maaf, tapi saya sudah menguncinya dari luar tuan" ucap nita
Plak!!!
Satu tamparan mendarat di pipi nita.
"Sekarang kamu lihat, dan cari tau bagaimana dia bisa kabur!!" Perintah elard.
Membuat nita segera naik ke kamar kedua.
Nita tidak pernah terkejut dengan perlakuan elard, karena ia sudah tau seperti apa karakter tuannya itu.
Nita segera turun menemui elard.
"Tuan, nona keluar lewat balkon dengan bantuan seprei" ucap nita.
"Pergilah!!" Ucap elard.
Ia segera mengambil ponsel dan menghubungi asistennya.
📞Leo : hallo tuan
📞Elard : segera kemari
📞Leo : baik tuan
Tut..
Elard segera mematikan panggilannya.
Tidak berapa lama leo datang.
"Tuan" panggil leo
"Cari tau tentang nomer ini, dan cari tau apa yang di lakukan satpam itu sehingga dia tidak tau ada seorang wanita yang kabur dari rumah ini" perintah elard kepada asistennya.
"Baik tuan" jawab leo.
Malam ini yura telah bersiap untuk bekerja, ia menunggu taksi di pinggir jalan. Tidak berapa lama akhirnya yura mendapatkan taksi dan segera melaju menuju tempat kerjanya.
15 menit kemudian akhirnya yura sampai, ia segera masuk.
"Ra aku tadi nelpon kamu kok gak di angkat?" Tanya jeny.
"Maaf jen ponselku hilang" kata yura.
"Kamu cepet siap siap ya.. abis ini ada tamu" kata jeny.
"Iya jen. Kamu juga gak siap siap?" Tanya yura yang melihat temannya belum juga bersolek.
"Aku gak bisa nemenin kamu, madam nyuruh kamu sendirian" kata jeny.
Yura sedikit ragu, karena selama ini ia tidak pernah sendirian saat melayani para tamu.
"Aku takut kalo sendirian jen" ucap yura.
"Tidak apa-apa ra, udah kamu cepat dandan yg cantik ya" kata jeny.
Yura segera menyiapkan dirinya. Ia memakai baju yang tidak terlalu terbuka, dan hanya memoles makeup secara tipis di wajahnya.
"Yura, ingat jangan kasar sama tamu kita" ucap madam .
"Iya mam" jawab yura
Yura sudah membawa nampan yang berisi wine di tangannya.
Dengan gugup yura segera masuk ke dalam ruangan vvip.
Dilihatnya di dalam sana hanya ada 1 pria yang duduk menggunakan setelan jas.
Yura semakin gemetar, pasalnya di dalam room itu hanya ada mereka berdua.
Yura segera meletakkan wine di atas meja, dan ia berdiri agak jauh dari pria itu.
Pria itu masih diam tanpa mengucap apapun.
Dengan terpaksa yura menuangkan minuman di dalam gelas kecil dan memberikan kepada pria itu.
"Silahkan tuan" yura memberikan wine kepada pria itu.
Cetar!!!!
Pria itu membuang minumannya kelantai, membuat yura sangat terkejut.
"Anda baik baik saja?" Tanya yura.
Namun pria itu tidak menjawab.
"T...tuan" panggil yura terbata.
Akhirnya pria itu segera mengangkat wajahnya dan menatap yura dengan tajam.
**Seperti pernah melihatnya**batin yura
Seketika yura mengingat pria itu.
"Kamu" kata yura sambil memundurkan tubuhnya.
"Beraninya kamu kabur" ucap pria itu yang tak lain adalah elard.
"Kenapa anda bisa disini?" Tanya yura.
"Kenapa kamu kabur?" Tanya elard lagi
"K..karena itu bukan rumahku tuan" jawab yura.
Dengan cepat elard mencengkram dagu yura.
"Kamu tidak bisa meninggalkan rumahku dengan seenaknya" kata elard dengan tatapan yang sangat dingin
"Tapi tuan"
Elard segera menarik tangan yura, untuk keluar dari ruangan itu.
"Maaf tuan, mau anda bawa kemana anak saya?" Tanya madam
"Dia adalah milikku" ucap elard
"Maaf anda tidak bisa membawa anak saya" kata madam
"Leo selesaikan pembayaran dengan wanita ini" ucap elard kepada leo.
"Baik tuan".
Elard segera membawa yura pergi dari tempat itu.
"Heii apa apaan kamu, membeliku?? Memangnya aku barang?" Teriak yura, namun elard tak memperdulikannya.
"Heii tuan berhenti" teriak yura.
"Diam!!" Bentak elard.
"Tapi aku bukan barang yang bisa anda beli tuan" ucap yura.
"Cihh!! Bukan kah kamu juga sudah dijual? Dan sekarang aku membelimu. Dan memang pantas kau di perlakukan seperti barang" ucap elard langsung menusuk di hati yura.
Elard segera membawa yura masuk ke dalam mobilnya, dan menunggu leo datang.
Tak berapa lama leo masuk ke dalam mobil.
"Bagaimana?" Tanya elard.
"Sudah tuan, semua 2M" ucap leo.
"Baiklah sekarang kita pulang" ucap elard .
Leo segera melajukan mobilnya menuju rumah elard.
*****
happy reading🥰🥰
maaf jika masih ada typo🙏
Haii semua.... Budayakan membaca dulu ya, terus komen like n vote author🙏
Happy reading🥰🥰
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Begitu sial hari ini untuk yura, dengan susah payah ia keluar dari rumah besar itu. Tapi dengan mudahnya elard menangkapnya kembali.
Itu semua karena ponsel yura yg tertinggal, akhirnya elard mengetahui dimana ia bekerja.
Sepanjang perjalanan yura masih terdiam, ia bingung apa yg akan ia lakukan setelah ini. Dan mengapa pria di sebelahnya tidak membebaskan dirinya.
Akhirnya mobil mewah itu telah sampai di pekarang rumah elard yg sangat besar.
Di tariknya yura keluar dari mobil.
"Aww sakit" pekik yura, namun elard terus menariknya hingga kedalam rumah.
"Tuan lepas!" Bentak yura, elard pun segera melepaskan tangan yura.
"Segera bawa dia kekamar, dan bersihkan tubuhnya" kata elard kepada nita.
"Baik tuan" nita segera membawa yura masuk ke dalam kamar.
"Lepaskan! Aku bisa sendiri" kata yura, karena nita dan beberapa pelayan ingin membantunya untuk mandi.
"Diamlah nona, ini semua perintah tuan elard" kata nita.
Dengan pasrah yura membiarkan para pelayan itu membantunya.
Yura meletakkan tubuhnya di dalam bathup, pelayan menuangkan sabun kedalam bathup dan menyalakan lilin aroma teraphy, Membuat yura sedikit rileks.
Para pelayan membersihkan punggung yura dengan lembut, dan merapikan kuku yura.
Sangking nikmatnya membuat yura hampir saja tertidur.
Setelah hampir setengah jam, pelayan membawa yura masuk ke ruang ganti.
Ia memakai sebuah dress yg sangat cantik.
Dan memoleskan makeup di wajahnya, membuat yura pangling dengan dirinya sendiri saat menatap pantulan wajahnya di cermin.
"Sudah nona" kata nita
"Terus kalau udah gini ngapain?" Tanya yura.
"Nona tunggu didalam kamar, menunggu perintah dari tuan elard" jelas nita
"Iya ya baiklah" jawab yura.
Sudah hampir jam 7 malam yura menunggu di dalam kamar itu, namun tidak ada satupun orang yg mengunjunginya.
Yura sudah beberapa kali menguap.
Ceklek...
Pintu terbuka, nita memasuki kamar itu.
"Silahkan nona, tuan sudah menunggu" kata nita.
Yura segera mengikuti langkah nita.
Ia menuruni tangga, terlihat elard sudah terduduk menentinya.
"Tuan nona sudah siap" kata nita
"Bawa dia masuk ke mobil" perintah elard
Nita menuntun yura menuju mobil mewah berwarna hitam, dibukakan pintu untuk yura.
"Silahkan nona tunggu di dalam" kata nita mempersilahkan
"Dari tadi juga aku sudah menunggu" gerutu yura.
Ia duduk di dalam mobil itu, tak berapa lama elard masuk bersama asistennya.
Dan mobil pun melaju.
"Kamu mau mambawaku kemana?" Tanya yura
"Heii aku mau di bawak kemana??" Tanya yura lagi karena elard terus saja tidak menjawab.
"Le berhenti" kata elard kepada leo.
Leo segera menghentikan mobilnya.
"Dengar! Aku sudah membelimu dan sekarang kita akan pergi menemui seseorang. Kamu cukup diam" kata elard
"Tapi aku tidak memintamu untuk membeliku" sahut yura, yg membuat elard menatapnya.
Elard kembali mencengkram dagu yura.
"Diam dan menurutlah!!" Kata elard.
Yura melepaskan tangan elard dan ia segera menjauhkan tubuhnya dari pria itu
**Dasar pria brengsek** umpat yura dalam hati.
Mobil itu berhenti di sebuah rumah yg ukurannya hampir sama besar dengan rumah elard.
Leo segera membuka pintu mobil elard dan yura..
Elard memegang tangan yura, karena terkejut yura langsung melepasnya.
Elard memandang wajah yura membuat gadis itu tidak bisa berkutik.
"Terseralah" ucap yura sambil memberikan tangannya. Dan elard kembali memegang tangan yura.
Mereka masuk ke dalam rumah itu, dan beberapa pelayan menyambutnya.
"Silahkan tuan, nyonya sudah menunggu" kata salah satu pelayan.
Ternyata elard datang ke rumah ibunya.
"El kamu sudah datang" kata ibu elard dan memeluk putranya.
"El aku kangen banget sama kamu" ucap seorang wanita cantik, yg hendak memeluk elard.
"Stop!" Ucap elard membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk memeluk elard.
Gadis itu adalah Sifanya mantan kekasih elard. Mereka putus karena sifanya pindah ke luar negeri selama 5 tahun dan ternyata ia sudah menikah dengan pria lain di negara itu.
Tentu membuat elard sangat marah, elard dulu adalah pria yg hangat dan penyayang terutama kepada ibu dan sifa.
Karena penghianatan itu membuat elard berubah 180 derajat.
"El siapa gadis ini?" Tanya ibu el sambil melihat yura dari atas sampai bawah, begitupun dengan sifanya.
"Dia calon istriku" ucap elard membuat ketiga wanita itu terkejut.
Termasuk yura. Yura membulatkan matanya menatap elard.
"El kamu jangan bercanda, kamu gak lihat disini ada sifa" kata ibu el
"Tentu tidak bu, dia adalah yura calon istriku" beberapa kali yura menelan ludahnya.
**Apa yg pria gila ini lakukan? Benar benar gak punya akal** batin yura.
"El. Aku tau dia bukan kekasihmu kan, kamu melakukan ini untuk membalasku ya kan, el aku sudah pulang. Dan aku telah bercerai dengan pria itu, aku masih mencintaimu el" kata sifanya memegang tangan elard.
Elard melepas tangan sifanya.
"Siapa namamu?" Tanya ibu el dengan tatapan tidak suka.
"Yu...yura" jawab yura terbata.
"Katakan apakah yg di ucapkan putraku benar?" Tanya ibu el lagi.
Yura menatap wajah elard seolah bertanya, elard meremas tangan yura.
"I..iya tante" jawab yura
"Gak mungkin! El kenapa kamu tega sama aku?" Ucap sifanya sambil menangis. Ibu el segera memeluk tubuh sifanya .
"Tega kamu bilang? Kamu yg menghianatiku dan aku sudah melupakanmu" ucap elard dingin.
"Baiklah karena kalian semua sudah mengenal calon istriku aku akan kembali" kata elard sambil menarik tangan yura.
"Tante ini gak mungkin kan?" Tanya sifanya yg masih menangis.
"Tenang dulu sayang, tante akan bicara dengan el nanti" jawab ibu el.
Kini elard dan yura sudah berada di perjalanan menuju rumah el.
"Apa maksudmu bicara seperti itu?" Tanya yura.
Namun elard tidak menjawab
"Heii apa kamu sudah tuli!!" Bentak yura
"Diam atau aku jahit mulutmu" ucap elard membuat yura langsung menutup mulutnya dengan ke dua tangannya.
Mobil sudah sampai di rumah elard.
Yura segera turun dari mobil itu, ia berjalan di belakang elard dan leo.
"Tadi menggandengku, sekarang meninggalkan aku berjalan sendirian" gerutu yura.
Membuat elard dan asistennya menatap yura.
"Ahh tidak tidak, aku tidak bilang apa apa" sahut yura dengan menggelengkan kepalanya.
Elard duduk di sofa yg cukup besar dan leo berdiri di belakang elard.
"Duduk!" Perintah elard kepada yura. Yura segera duduk berhadapan dengan elard.
Elard melemparkan map di hadapan yura, sedangkan yura menatap bingung.
"Itu surat perjanjian" kata elard
"Perjanjian apa?" Tanya yura.
"Buka dan baca" jawab elard
Yura segera mengambil map tersebut dan membukanya.
Surat perjanjian.
Pihak pertama : Elard Desmon
Pihak kedua : Yura Adisty
Pihak Pertama memiliki hak atas pihak kedua
Pihak Kedua mematuhi segala perintah pihak pertama
Pihak kedua dilarang melarikan diri dari pihak pertama. Jika melanggar maka pihak ke dua akan membayar ganti rugi 2x lipat
Pihak kedua bersedia menikah dengan pihak pertama hanya dalam waktu satu tahun
Pihak kedua dilarang ikut campur urusan pribadi pihak pertama.
Elard Desmon
Yura Adisty
"Perjanjian apa ini?? Kenapa tidak ada yg menguntungkan bagiku?" Tanya yura
"Bukankah aku mau menikahimu itu merupakan anugerah terbesar untukmu" ucap elard sambil memincingkan matanya.
**Apa! Anugerah dia bilang.. heii kamu yg ingin menikahiku dasar brengsek** batin yura
"Aku tidak minta kamu menikahiku" kata yura.
"Kalau begitu kamu bisa membayar 4M" jelas elard
"Apa 4 M maksudmu!!" Teriak yura terkejut.
*****
happy reading🥰🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!