Gracella adalah seorang gadis cantik, sangat pintar dalam bidang akademik, masak, menguasai beberapa seni bela diri dan baik hati. Di mana dirinya sudah mempunyai tunangan yang dua hari lagi akan menikah bernama Brandon. Selain mempunyai tunangan Gracella juga mempunyai sahabat baik bernama Veni.
Sebenarnya mereka bertiga bersahabat sejak sekolah dasar hingga kuliah selain itu Veni adalah adik angkat Gracella. Di mana saat itu Veni dari kecil di ambil dari panti asuhan ketika keluarga mereka berkunjung ke panti asuhan.
Orang tua Veni sangat menyayangi Veni dan tidak pernah membeda - bedakan Veni dengan anak kandungnya begitu pula dengan Gracella sangat menyayangi Veni dengan sangat tulus dan mengangapnya sebagai adik kandungnya.
Namun naas di saat pulang dari wisuda orang tua Gracella meninggal dunia di tempat sedangkan Gracella dan Veni selamat dari kecelakaan tersebut.
Hingga suatu ketika .....
"Kak Gracella dan Kak Brandon, dua hari lagi kan kalian akan menikah. Bagaimana kalau hari ini kita pesta di hotel milik orang tua Kak Gracella?" Tanya Veni memberikan usulan.
"Kok milikku? Semua milik orangtuaku adalah milikmu juga termasuk hotel karena sejak dulu Aku sudah menganggapmu sebagai adikku." Ucap Gracella.
"Mengenai pesta, bukankah kata orang - orang sebelum menikah di larang pergi keluar? Apalagi nanti sore Aku dan Kak Brandon tidak boleh bertemu sampai kami menikah barulah kami bisa bertemu." Sambung Gracella.
"Aduh Kak Gracella, Kakak percaya saja dengan kata - kata orang jaman dulu? Itu bohong." ucap Veni.
"Aku setuju apa kata Veni, bagaimana nanti jam 5 sore sampai pagi kita pesta di hotel milik kalian?" Tanya Brandon.
"Aku setuju." Ucap Veni dengan penuh antusias.
"Tapi ..." Ucapan Gracella terpotong oleh Veni.
"Ayolah, Kak." mohon Veni.
Gracella menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju. Hal itu tentu saja membuat Veni memeluk Gracella untuk mengucapkan terima kasih. Tanpa sepengetahuan Gracella kalau Veni menatap Brandon sambil tersenyum jahat.
Skip
Detik, menit dan jam berjalan dengan cepatnya dan tidak terasa sudah jam 5 sore di mana mereka pergi ke hotel milik orang tua Gracella. Mereka duduk di lobby hotel makan dan minum sambil mengobrol dan terkadang tertawa bersama menceritakan tentang masa lalu mereka.
Hingga jam 7 malam Veni memesan minuman anggur, setelah beberapa saat 2 botol minuman anggur datang. Mereka bertiga meminum anggur tersebut sambil sesekali tertawa bersama.
"Veni dan Kak Brandon, besok Aku tidak bisa ke kantor jadi kalian berdua ya pergi ke kantor." Pinta Gracella.
"Memangnya kenapa?" Tanya Veni dan Brandon dengan serempak.
"Sebentar lagi Aku menikah dengan Kak Brandon jadi Aku ingin mulai besok di rumah saja alias tidak keluar sampai kita menikah barulah Aku keluar." Jawab Gracella menjelaskan.
"Oke." Jawab mereka berdua dengan serempak.
"Oh ya, Aku kasih tahu untuk tidak bekerja sama dengan Tuan Tian." Ucap Gracella.
"Memang kenapa?" Tanya Veni dan Brandon dengan serempak pura - pura tidak tahu.
"Tuan Tian terkenal dengan mesumnya karena itu Aku tidak ingin adikku yang cantik ini menjadi korbannya." Jawab Gracella sambil menggenggam tangan Veni.
"Baik, Kak. Seharusnya Aku belajar bela diri seperti Kakak jadi tidak takut dengan pria yang berniat jahat." Ucap Veni sambil membalas menggenggam tangan Gracella.
"Kak Gracella, terima kasih karena selalu menjagaku." Sambung Veni.
"Tidak perlu berterima kasih karena kamu adalah adikku sekaligus keluargaku satu - satunya sejak ke dua orang tua kita meninggal dunia." Ucap Gracella dengan wajah sedih karena teringat dengan kedua orang tuanya.
'Cihhh ...Orang tuamu kali.' Ucap Veni dalam hati.
"Kita kan datang ke sini untuk bersenang - senang jadi ayo kita minum lagi." Ajak Brandon mengalihkan pembicaraan.
"Apa yang dikatakan Kak Brandon benar ayo kita senang - senang." Sambung Veni.
"Dari tadi kamu minum anggur belum habis, ayo minum untuk merayakan kebahagiaan kita karena sebentar lagi kita menikah." Ucap Brandon.
Brandon membuka botol anggur yang baru karena anggur yang pertama tinggal dikit kemudian Brandon memberikannya ke Gracella. Namun ketika Brandon meletakkan gelas yang masih baru ke meja Gracella, Brandon pura - pura sengaja menyenggol gelas milik Gracella yang masih setengah hingga tumpah.
"Maaf." Ucap Brandon sambil membersihkan pakaian milik Gracella.
"Tidak apa - apa, Aku mau ke toilet dulu." Ucap Gracella sambil berdiri.
Gracella berjalan ke arah toilet setelah hampir dua belas menit Gracella kembali dari toilet. Kemudian Brandon mengangkat gelas dan Veni ikut mengangkat gelas yang berisi anggur membuat Gracella ikut mengangkat gelas.
Mereka bertiga kemudian minum hingga habis lalu kembali mengobrol sambil sesekali tertawa bersama. Di tempat yang sama hanya beda meja di mana Marcell bersama asisten setianya bertemu dengan klien bisnisnya.
Marcell ingin melakukan kerja sama dengan perusahaan negara lain hingga akhirnya mereka sepakat melakukan kerja sama. Kemudian mereka menandatangani dokumen setelah selesai mereka minum bersama tanda mereka akan menjalin kerja sama.
Hingga satu jam kemudian tubuh Marcell terasa panas membuat Marcell langsung berdiri dan langsung diikuti oleh asisten setianya yang bernama Antonie.
'Ada apa, Tuan?' Tanya Antonie dengan suara berbisik .
'Tubuhku sangat tidak nyaman, pesankan kamar untukku.' Ucap Marcell yang juga ikut berbisik.
'Baik, Tuan Muda." Jawab Antonie dengan patuh.
"Ada apa, Tuan?" Tanya pria tersebut yang bernama Tian yang melihat Marcell berjalan ke arah lift.
"Kenapa Tuan Marcell dan Tuan Antonie saling berbisik?" Tanya sekretaris cantik yang bekerja dengan Tian.
"Tuan Muda Marcell tiba - tiba kurang sehat jadi kami pamit dulu." Ucap Antonie kemudian berjalan dengan langkah cepat menyusul Marcell.
Namun sebelumnya Antonie pergi ke resepsionis untuk memesan dua kamar untuk Marcell dan untuk dirinya. Setelah selesai Antonie berjalan dengan cepat ke lift di mana Marcell menunggu dirinya di depan lift.
"Sebenarnya apa yang terjadi Tuan?" Tanya Antonie penasaran sambil menekan tombol lift.
"Sepertinya ada orang yang memberikan obat perang sang ke dalam makanan atau minumanku." Jawab Marcell sambil masuk ke dalam kotak persegi empat ketika pintu lift terbuka.
"Apa?" Tanya Antonie dengan wajah terkejut sambil ikut masuk ke dalam lift kemudian menekan tombol lift.
"Aku ingin kamu selidiki siapa orang yang berani melakukan itu." Pinta Marcell.
"Baik, Tuan Muda." Jawab Antonie.
Ting
Pintu lift terbuka kemudian ke dua pria tampan keluar dari kotak persegi empat tersebut. Mereka berdua berjalan dengan cepat menuju ke arah kamar yang sudah di pesan oleh Antonie.
"Kamu istirahatlah tapi sebelumnya pesankan Aku satu stel pakaian untuk Aku pakai besok." Pinta Marcell.
"Baik." Jawab Antonie dengan singkat sambil memberikan kartu akses.
Marcell menerima kartu akses kemudian menempelkannya di depan pintu setelah terdengar tanda klik Marcell masuk ke dalam kamarnya dan tanpa sengaja menutup pintu kamarnya tidak rapat.
Berbeda dengan Antonie yang menutup pintu kamarnya dengan rapat. Hal itu dikarenakan Marcell terburu - buru masuk ke kamar mandi untuk mandi air dingin dengan menggunakan shower.
Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana tubuh Gracella merasa tidak nyaman membuat Gracella berdiri dan berusaha untuk tidak membuka pakaiannya.
"Gracella, kamu kanapa?" Tanya Brandon.
"Badanku sangat tidak nyaman, Aku ingin istirahat di hotel. Kalian lanjutkan saja pestanya." Jawab Gracella sambil berjalan ke arah lift.
'Akhirnya.' ucap Brandon dan Veni dalam hati sambil tersenyum devil.
"Aku temani." Ucap Veni sambil ikut berdiri.
Gracella hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah lift sedangkan Brandon mengirim pesan ke seseorang setelah selesai Brandon menyusul ke dua gadis tersebut sambil sesekali tersenyum menyeringai.
Skip
Kini Gracella berada di kamar pribadinya yang dulunya milik orang tuanya bersama Veni.Namun tiba - tiba muncul seorang pria dari kamar mandi dengan menggunakan jubah handuk miliknya membuat Gracella sangat terkejut.
"Tuan Tian ... Kenapa Tuan Tian ada di kamarku?" Tanya Gracella dengan sikap waspada.
"Karena Aku yang menyuruhnya tinggal di kamar ini agar bisa melayani Kakak dan Aku melayani Kak Brandon." Jawab Veni yang menjawab pertanyaan Gracella.
Gracella sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Veni membuat Gracella menatap ke arah Veni dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.
"Apa maksudmu? Kenapa kamu tega sama Kakak?" Tanya Gracella dengan wajah penuh kecewa.
"Karena Aku dan Kak Brandon ingin menguasai semua harta milik orang tua Kakak yang sudah diwariskan ke Kakak." Jawab Veni tanpa punya perasaan.
"Bukankah harta itu milik kita bersama? Kenapa kamu sangat serakah ingin memiliki semuanya?" Tanya Gracella sambil berusaha menahan ha sratnya yang sudah mulai naik.
"Memang benar tapi Aku hanya dapat warisan dua puluh persen dan itu sangat tidak adil untukku." Jawab Veni.
Selesai berbicara Veni mendorong tubuh Gracella membuat Gracella menabrak dada Tian membuat Tian memeluk tubuh Gracella agar tidak terjatuh.
"Layani Kakakku dengan sangat baik karena Kakakku masih menjaga kehormatannya. Ingat setelah melakukan ini, proyek yang Aku minta Tuan Tian penuhi." Ucap Veni tanpa ada rasa empati sedikitpun.
"Tenang saja, Nona." Jawab Tian sambil tersenyum mesum.
Gracella yang mendengar ucapan Veni langsung menginjak salah satu kaki Tian agar melepaskan pelukannya. Setelah terlepas Gracella berjalan ke arah Veni di mana Veni berjalan mundur.
"Kalau seandainya Aku tahu hatimu sebusuk ini, Aku tidak akan meminta orang tuaku untuk mengambilmu dari panti asuhan." ucap Gracella kemudian menampar Veni dengan sangat keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
Setelah melakukan hal itu Gracella melarikan diri mengingat saat ini dirinya dalam bahaya. Jika saja Gracella tidak terkena obat perang sang Gracella akan menyiksa Veni dan Brandon kemudian membawanya ke kantor polisi.
"Gracella! Jangan lari!" Teriak Veni sambil ikut keluar dan diikuti oleh Tian bersamaan kedatangan Brandon.
"Kejar gadis itu!" Perintah Brandon pada anak buahnya.
"Baik, Tuan." Jawab anak buahnya dengan serempak.
Sedangkan Gracella berlari ke arah lift setelah sampai di depan lift, Gracella menekan tombol lift. Setelah pintu lift terbuka, Gracella masuk ke dalam lift kemudian menekan tombol lift.
"Gracella kamu harus kuat dan berikan kehormatan yang selama ini kamu jaga." Ucap Gracella memberikan semangat untuk dirinya.
Ting
Pintu lift terbuka kemudian Gracella keluar dari kotak persegi empat tersebut lalu berjalan untuk mencari kamar kosong.
"Kebetulan Aku punya kartu akses kamar jadi Aku akan cari kamar yang kosong." Ucap Gracella.
"Kejar ..!" Teriak seorang pria.
Gracella yang mendengar teriakan seseorang membuat Gracella berlari sambil berusaha menahan ha sratnya yang sudah memuncak. Hingga Gracella tanpa sengaja melihat pintu hotel terbuka membuat Gracella berjalan ke arah pintu tersebut.
'Lebih baik Aku bersembunyi di kamar ini.' Ucap Gracella dalam hati sambil masuk ke dalam kamar tersebut.
Gracella menutup pintu dengan rapat dan mendengar suara ribut - ribut dari luar.
"Gadis cantik ini pasti tidak bisa lari jauh setelah diberikan obat perang sang, jadi cari sampai ketemu." ucap pria tersebut.
"Baik, Tuan." Jawab anak buahnya dengan serempak.
'Mereka pasti orang suruhan Kak Brandon dan Veni. Aku tidak ingin niat jahat mereka berhasil.' Ucap Gracella dalam hati.
Tanpa Gracella sadari kalau kamar tersebut di sewa oleh Marcell di mana saat ini Marcell sedang mandi dengan menggunakan air shower untuk menghilangkan ha sratnya.
Setelah mulai agak berkurang Marcell keluar dari kamar mandi dan melihat seorang gadis yang bernama Gracella berjalan mundur ke arahnya. Hingga punggung Gracella menabrak tubuh kekar Marcell.
Gracella sangat terkejut dan langsung membalikkan badannya bersamaan Marcell memeluk dirinya agar tidak terjatuh. Mereka saling menatap beberapa saat di mana mata mereka membulat sempurna. Marcell mendorong perlahan tubuh Gracella namun tidak melepaskan pelukannya.
"Siapa ka ..." Ucapan Marcel terputus karena jari telunjuk Gracella diarahkan ke bibir Marcell.
"Sssttttt ... " Ucap Gracella.
'Daripada pergi keluar dan ditemukan oleh salah satu dari mereka di mana Brandon dan Veni akan menghancurkan harta berharga yang selama ini Aku jaga untuk diberikan ke Tuan Tian. Lebih baik Aku berikan ke pria tampan ini.' Ucap Gracella dalam hati sambil menatap wajah tampan Marcell yang masih menatap dirinya dengan tatapan terkejut.
"Pinjamkan tubuhmu untukku." Pinta Gracella.
Setelah mengatakan hal itu Gracella memeluk leher Marcell kemudian menciumnya hal itu membuat Marcell terkejut dengan apa yang dilakukan Gracella.
Marcell yang juga masih dalam pengaruh obat perang sang tidak bisa menahannya. Marcell membalas pelukan Gracella kemudian mendorongnya ke arah ranjangnya. Mereka pun melakukan hubungan suami istri setelah selesai mereka tidur sambil berpelukan dan mencari kehangatan masing - masing.
Mereka melakukan sampai tiga kali setelah itu mereka tidur dengan pulasnya hingga pagi menjelang. Di mana Gracella membuka matanya dan menatap sekeliling kamar sambil berusaha mengingat apa yang sudah terjadi.
'Ini bukan kamarku.' Ucap Gracella dalam hati.
Setelah beberapa saat Gracella ingat dengan kejadian semalam membuat Gracella sangat dendam terhadap tunangan dan sahabatnya. Hingga Gracella melihat dirinya memeluk seorang pria asing begitu pula sebaliknya membuat Gracella dengan perlahan melepaskan pelukannya.
'Lebih baik Aku pergi dari sini sebelum pria ini bangun.' Ucap Gracella dalam hati.
Gracella dengan perlahan turun dari ranjang sambil menahan rasa perih pada bagian privasinya kemudian memunguti pakaiannya dan dengan cepat memakainya.
Selesai memakai pakaian Gracella berjalan ke arah meja dekat ranjang kemudian menulis sesuatu setelah selesai Gracella meletakkan kertas tersebut kemudian meletakkan kartu atm.
'Lebih baik besok saja Aku akan menemui mereka karena hari ini Aku tidak fit.' Ucap Gracella dalam hati.
Gracella kemudian keluar dari kamar tersebut meninggalkan Marcell yang masih tertidur dengan pulas. Hingga dua puluh lima menit kemudian Marcell meraba - raba mencari keberadaan Gracella namun matanya masih terpejam.
Karena tidak ada membuat Marcell memaksakan membuka matanya kemudian bangun dengan wajah bantalnya. Marcell menatap sekeliling kamarnya untuk mencari keberadaan Gracella hingga tanpa sengaja Marcell melihat kertas dan atm.
Marcel mengambil kertas tersebut kemudian membacanya, matanya yang semula masih mengantuk tiba - tiba sepasang matanya berubah membulat sempurna.
"Terima kasih atas kerja samanya dan Aku meninggalkan atm yang berisi 10 juta sebagai upah karena semalam sudah melayaniku. Namun sayang Aku kurang puas karena itu gunakan uang itu untuk biaya pengobatan agar bisa memuaskan wanita."
Marcel mengambil atm tersebut kemudian menatap ke dua benda itu secara bergantian dengan wajah yang sangat kesal.
"Wanita yang baik merayu dan mengajakku untuk tidur bersama, Dia juga mengatakan bahwa Dia kurang puas karena itu gunakan uang itu untuk biaya pengobatan agar bisa memuaskan wanita." Ucap Marcell.
"Si*l memang Aku gigolo."Sambung Marcell sambil mengambil ponselnya yang diletakkan di meja dekat ranjang.
("Cari gadis yang masuk ke dalam kamarku dan tangkap Dia." Pinta Marcell dengan wajah masih kesal).
("Baik, Tuan." Jawab orang kepercayaannya dengan patuh).
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak oleh Marcell kemudian Marcell turun dari ranjang untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
'
Gracella pergi ke apartemen di mana Brandon dan Veni tidak mengetahuinya. Hal itu dikarenakan Gracella sengaja membeli apartemen untuk merenung di mana dirinya ingin sendiri tanpa di ganggu tunangan dan adik angkatnya.
"Untung mereka tidak tahu apartemen yang Aku beli dan untung saja semua dokumen penting Aku simpan di apartemen ini." Ucap Gracella sambil berjalan dengan perlahan untuk masuk ke kamar mandi.
Gracella masuk ke dalam kamar mandi kemudian duduk di bathup dan menyalakan kran air. Gracella menangis meluapkan kemarahan dan kesedihan yang teramat sangat terhadap tunangannya dan adik angkatnya.
"Mommy dan Daddy, maafkan Gracella. Seandainya saja dulu Gracella tidak memaksa Mommy dan Daddy untuk mengambil Veni mungkin hal ini tidak akan terjadi." Ucap Gracella dengan air mata tidak berhenti keluar.
Setelah dirinya merasa tenang barulah Gracella membersihkan tubuhnya setelah selesai Gracella keluar dari kamar mandi. Gracella memakai jubah handuk kemudian berjalan ke arah ranjang untuk istirahat. Tubuhnya yang lelah membuat Gracella tidur dengan pulas tanpa mempedulikan rambutnya yang basah.
xxxxxxxxxx
Tiga Hari Kemudian
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa sudah tiga hari sejak kejadiaan yang menimpa Gracella. Gracella datang ke mansion untuk mengusir adik angkatnya yang sudah membuatnya menderita.
Sampai di mansion dirinya sangat terkejut karena melihat dua orang berlainan jenis sedang melakukan hubungan suami istri padahal mereka belum sah menikah di ruang keluarga. Di mana mereka adalah Brandon dan Veni.
"Apa yang kalian lakukan di mansionku! Hah! Pergi!" Teriak Gracella dengan tatapan nyalang.
Brandon dan Veni sangat terkejut dengan kedatangan Gracella yang tiba - tiba namun mereka berusaha bersikap biasa saja. Mereka berdua langsung turun dari sofa dan memunguti pakaiannya masing - masing. Mereka memakai pakaian di depan Gracella tanpa ada rasa malu sedikitpun membuat Gracella memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Justru kamu yang pergi karena mansion ini milikkku." Ucap Veni dengan nada sombong dan penuh percaya diri.
"Cihhh... Kamu itu seharusnya ngaca! Ini semua milik orang tuaku yang diwariskan untukku sedangkan kamu! Kamu adalah anak angkat yang di pungut dari panti asuhan!" Bentak Gracella.
Veni yang mendengar ucapan Gracella berjalan ke arah Gracella kemudian bersiap menampar Gracella. Gracella yang tahu langsung menahan tangan Veni dengan menggunakan tangan kirinya kemudian tangan kanannya menampar pipi Veni dengan sangat kencang hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
"Gracella!" Bentak Brandon sambil melayangkan tangannya ke atas untuk menampar Gracella.
Gracella yang tahu akan di tampar langsung mendorong tubuh Veni ke arah Brandon dengan sekuat tenaga membuat tubuh Veni menabrak tubuh Brandon. Brandon yang tidak ada persiapan tubuhnya terjatuh ke lantai dan menimpa tubuh Veni.
"Kenapa dulu Aku sangat buta mencintai pria sebrengsek kamu!" Bentak Gracella dengan perasaan amarah yang teramat sangat.
"Kalian memang sangat cocok pria sampah dengan wanita sampah." Sambung Gracella.
Brandon dan Veni yang sangat kesal dengan ucapan Gracella berusaha bangun kemudian Brandon menepuk tangan sekali dan tidak berapa lama datang enam bodyguard bertampang sangar sambil mengeluarkan pistol.
Kemudian Brandon mengarahkan tangannya ke samping dan salah satu dari mereka mengeluarkan dokumen dan diberikan ke Brandon.
"Tanda tangani ini atau kamu Aku tembak!" Perintah Brandon sambil melempar dokumen tersebut ke wajah Gracella.
Sebelum mengenai wajahnya Gracella menangkapnya kemudian membacanya sekilas dan wajahnya sangat terkejut ketika membaca isi pesan tersebut.
"Apa kalian sudah gi*a! Semua harta yang Aku miliki adalah warisan orang tuaku tapi kalian memintaku agar semuanya di balik nama atas nama kalian!" Ucap Gracella dengan nada tinggi.
"Tanda tangani atau Aku tembak!" Perintah Brandon sambil menjentikkan jarinya.
Salah satu bodyguard yang mengerti langsung mengarahkan pistolnya ke arah Gracella sedangkan Gracella mencari celah untuk melarikan diri.
'Situasinya tidak memungkinkan jadi lebih baik Aku melarikan diri sambil membuat rencana berikutnya.' Ucap Gracella dalam hati.
Gracella melihat Veni tersenyum devil membuat Gracella ada ide cemerlang. Di mana dengan gerakan cepat Gracella menarik tangan Veni untuk dijadikan sebagai tamengnya.
"Silahkan tembak." Ucap Gracella sambil berjalan mundur menuju ke arah tangga karena di depannya banyak bodyguard yang menghalangi pintu utama.
Brandon dan Veni sangat kesal karena Gracella ternyata sangat pintar dengan menjadikan tubuh Veni sebagai tamengnya. Membuat Brandon terpaksa meminta para anak buahnya untuk tidak menembak Gracella.
"Percuma kamu kabur karena di depan gerbang para penjaga adalah anak buahku bukan para penjaga milik orang tuamu. Semua sudah Aku ganti semenjak orang tuamu mati di tabrak." Ucap Brandon.
Brandon melihat Gracella masih berjalan mundur membuat Brandon berjalan mengikuti langkah Gracella.
"Berhenti! Jika tidak Aku patahkan tangannya!" Teriak Gracella sambil menekan pergelangan tangan Veni.
"Akhhhhhhh." Teriak Veni kesakitan.
Brandon bersama anak buahnya terpaksa menghentikan langkahnya sedangkan Gracella masih berjalan mundur.
"Apakah kecelakaan orangtuaku ada hubungan dengan kalian?" Tanya Gracella sambil menaiki tangga dengan berjalan mundur dengan menyeret tubuh Veni.
"Tentu saja, orang tuamu mati karena ulah kami berdua." Jawab Brandon.
"Dasar kalian berdua iblis! Selama ini kamu dikuliahi dan diberikan kerja oleh Daddyku tapi dengan teganya kamu membuat Ayahku meninggal dunia hanya demi menguasai harta milik orangtuaku." Desis Gracella dengan tatapan nyalang sambil menekan tangan Veni untuk menyalurkan amarahnya.
"Akhhhh ... Dasar ja lang! Lepaskan Aku!" Bentak Veni.
Gracella yang diliputi amarah menarik rambut Veni membuat Veni berteriak kesakitan. Gracella sama sekali tidak mempedulikan teriakan Veni malah Gracella mendorong kepala Veni ke arah pagar pembatas tangga yang lumayan tajam.
"ORANG YANG DI SEBUT JA LANG ADALAH KALIAN! ORANG YANG TIDAK TAHU MALU!" Teriak Gracella dengan suara menggelegar.
"Akhhhhh ... Mataku!" Teriak Veni kesakitan.
"Veni!" Pekik Brandon dengan wajah terkejut.
Gracella yang dipenuhi amarah yang teramat sangat tidak mempedulikan Veni kemudian Gracella menarik kedua tangan Veni ke belakang sambil masih menaiki anak tangga. Sampai di lantai dua Gracella mendorong tubuh Veni hingga tubuh Veni terguling - guling. Sebelum terjatuh Brandon menahan tubuh Veni di mana tubuhnya, sepasang matanya, mulut dan hidung mengeluarkan darah segar.
Gracella kemudian berlari menuju ke arah kamar milik orang tuanya sedangkan Brandon menggendong Veni menuju ke arah garasi mobil untuk membawanya ke rumah sakit diikuti oleh bodyguardnya yang merangkap sebagai sopir.
"Bunuh wanita si alan itu!" Perintah Brandon sebelum melangkahkan kakinya ke arah garasi mobil.
"Baik, Tuan." Jawab para anak buahnya dengan patuh.
Para anak buahnya langsung mengejar Gracella yang berlari ke arah kamar orang tuanya sambil sesekali menembakkan pistol ke arah Gracella. Gracella berusaha menghindari peluru agar tidak mengenai tubuhnya.
Dirinya sangat bersyukur karena Ayahnya mengajari dirinya untuk bela diri dan belajar beberapa seni bela diri sekaligus belajar untuk menghindari tembakan. Kini Gracella mengerti kenapa Ayahnya selalu memintanya untuk melatih tubuhnya dan sekarang Gracella merasakan manfaatnya.
'Lebih baik Aku pergi dari sini karena saat ini tidak memungkinkan untuk melawan mereka karena anak buah Brandon sangat banyak. Lebih baik Aku pergi dari sini dan Aku akan kembali jika Aku sudah kuat.' Ucap Gracella dalam hati sambil membuka pintu kamar orang tuanya.
"Percuma Nona melarikan diri karena Nona pasti mati di tangan kami." Ucap salah satu pria tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!