NovelToon NovelToon

Antara Benci & Cinta

Episode 1

🌸🌸🌸🌸🌸

-

-

Tak ada yang istimewa dari pesta pernikahan antara Liana Mikha Smith dan Arsen Christoper Miller. Itu karena pernikahan diadakan sederhana dan hanya dihadiri keluarga dekat. Ikrar dihadapan Tuhan pun hanya kamuflase semata.

Suram dan menyedihkan. Itulah yang kini dirasakan Liana, gadis cantik yang akan melalui hari-hari hidupnya dalam kegelapan.

Sementara Arsen kesal setengah mati karena diputuskan kekasih hatinya saat tau dia akan menikah. Cintanya hancur saat itu juga.

Bagi putra pertama keluarga Miller ini nikah paksa namanya. Sedangkan Liana menganggap yang terjadi diantara mereka hanyalah nikah kontrak.

Yang satu sedih, kecewa, hancur. Yang lain kesal dan marah. Tak bisa dipungkiri mereka nantinya akan hidup bersama tapi saling membenci.

Ibarat diharuskan pergi berlayar dalam satu kapal namun tak tau arah dan tujuan.

Sangat pantas bagi Liana butuh orang untuk melindungi dan menghidupi dirinya yang tak bisa lagi berbuat apa-apa, lain halnya dengan Arsen yang menghindari hukum demi menjaga harkat dan martabat keluarga.

Selesai pesta pernikahan itu keduanya langsung pindah ke mansion pribadi Arsen. Atas perintah Tuan besar Miller, karena beberapa hari sebelum pernikahan dilangsungkan Liana tinggal di mansion keluarga.

Sebagai suami kan, otomatis tanggung jawab mengurus Liana diserahkan semua padanya. Toh karena ulah Arsen sendiri, Liana menjadi cacat. Siapa suruh ngebut dijalan raya dan menabrak penyeberang jalan.

Dua-duanya memang sama-sama sial. Bahkan mungkin sangat sial karena dengan adanya kecelakaan itu mereka dinikahkan.

Tiba di mansion pribadi Arsen sejak dari rumah besar itu keduanya saling diam.

Arsen turun lebih dulu, dan memutari mobilnya. Dia hanya mengetuk kaca tanpa membuka pintu mobil.

"Cepat keluar..."katanya singkat. Kemudian berlalu pergi.

Tampak beberapa maid menyambutnya didepan pintu masuk mansion yang juga mewah dan elegan itu.

Liana belum juga melangkahkan kakinya setelah turun dari mobil itu. Dia bingung harus melangkah kearah mana. Matanya buta dan tidak bisa melihat, tapi dibiarkan begitu saja tanpa dituntun. Emangnya dia kenal tata letak mansion milik Arsen. Sungguh sangat tega sekali suaminya ini. Apakah dia lupa kondisi Liana..

Tiba-tiba seorang maid perempuan paruh baya datang memegang lengannya.

"Mari nyonya muda..saya antar nyonya masuk kedalam.."

Perempuan paruh baya itupun segera menuntun Liana untuk masuk. Dia memang sudah tau kejadian yang menimpa tuan mudanya karena dia bekerja sudah lama disini.

"Terima kasih......." Liana tak tau harus memanggil apa pada perempuan baya yang menolongnya tadi.

"Panggil saja saya Mbok Mirna..nyonya.." Maid yang ternyata namanya Mirna memperkenalkan dirinya. Dia pun tersenyum lembut dan membawa Liana duduk dimeja makan.

Di sana Arsen juga sudah duduk dan sedang menikmati secangkir kopi yang disiapkan maid lain di rumah itu.

Liana tau kalau ada orang lain yang berada dimeja makan itu. Karena dia dapat mencium aroma parfum pria. Meski tak bisa melihat namun indera penciumannya yang menjadi petunjuk baginya.

Sementara Arsen tampak acuh dan tak peduli dengan kehadiran Liana.

"Nyonya muda..ini saya buatkan teh..silahkan dinikmati.." datang mbok Mirna memecah kesunyian dimeja makan sore itu. "dan ini ada cemilan juga nyonya.." tambahnya lagi sambil meletakkan juga toples pas di samping teh yang dibuatnya tadi.

Gadis yang dipanggil nyonya muda itu masih tak bergeming. Dia tak tau bagaimana caranya dia akan mengambil teh itu untuk di minum karena memang dia sudah merasa sangat haus. Mbok Mirna tidak mengatakan letak tehnya di sebelah kanan atau kiri.

Liana juga belum ahli dalam menggunakan telinga sebagai petunjuk yang lain selain penciumannya.

Episode 2

Rasanya Liana ingin menangis karena ketidak berdayaannya. apakah dia memang harus bergantung hidup pada orang lain seumur hidup? Entahlah..Liana sendiri bukan orang yang suka menyusahkan orang lain.

Tapi jika sudah begini apa yang harus dia lakukan. Tak mau berlama-lama sedih dia akhirnya memberanikan diri.

"Ehem...bolehkah..anda menunjukkan disebelah mana mbok Mirna meletakkan teh untuk saya...tuan muda..?" Liana berusaha mengendalikan emosi sedihnya. Dengan hati-hati dia mengulurkan tangannya diatas meja berharap orang yang ada dimeja itu mau berbelas kasih membantunya. karena sungguh saat ini dia haus sekali.

Sepersekian detik berlalu..

"mbok Mirna...!" Bukannya langsung membantu malah suara Arsen seperti kilat menyambar tiba-tiba.

"Tunjukan mana letak tehnya..."katanya lagi setelah mbok Mirna datang bergegas mendekati mereka.

Amarah nampak dari wajah tampannya. Jelas sekali dia kesal tapi entah alasannya apa.

"Dan kau..." Arsen memandang kearah Liana "ingat baik-baik..saya menikah dengan anda hanya karena paksaan papa..jadi jangan berharap saya akan merasa kasihan..." Ucapnya sambil berdiri dan pergi. " dasar tidak berguna.." Kata-kata Arsen meluncur tanpa saringan.

Kalimat terakhir masih sangat jelas ditelinga dua orang perempuan itu.

Sekali lagi Liana hancur bahkan lebih parah dari tabrakan waktu itu yang hanya melukai fisiknya.

Kaget dan kecewa Liana hanya bisa menunduk. Air mata tak lagi bisa dia bendung. Tapi dengan gerakan cepat dia mengusap pipinya yang basah. Dia tidak mau terlihat sangat menyedihkan. Toh masih banyak waktu yang akan penuh kesedihan, nanti akan juga dia lalui. Jadi dia harus menghemat mata air keluar dari dalam mata yang selalu melihat kegelapan itu.

Mbok Mirna yang melihat hal itu pun ikut sedih juga. Dia merasa kasihan pada nyonya mudanya namun tak bisa berbuat apa-apa.

"ini tehnya nyonya..." mbok Mirna menyerahkan gelas ke tangan Liana. Dan gadis itupun segera meminumnya, padahal tenggorokannya sakit sekali. Mungkin kini rasa dahaganya menghilang diganti rasa sakit yang dia rasakan.

"Nyonya...saya bisa antarkan anda ke kamar jika anda ingin istirahat. " Mbok Mirna menawarkan diri. "atau..kalau nyonya ingin jalan-jalan ke taman saya bisa menuntun anda.." tambahnya lagi.

Liana menggerakkan kepala kearah suara maid paruh baya itu. "hahaha..sekarang diriku memang tidak berguna." Tawa getirnya dalam hati.

Taman dibelakang mansion itu memang indah jika orang normal yang melihatnya. Tapi bagi Liana semuanya sama. Baginya keindahan hanyalah sebatas kegelapan.

Liana memang ingin menenangkan pikiran. Dia tak akan bisa istirahat dengan keadaan seperti sekarang jadi akhirnya Liana memutuskan jalan-jalan ketaman saja.

Dan disinilah mereka berada.

"Mbok Mirna..coba ceritakan yang sebenarnya tentang tuan muda Arsen. "

Kata Liana setelah mereka duduk di gazebo yang ada di pinggir taman itu.

"Maksud nyonya..sejak tuan muda kecil atau cerita yang sekarang..!?" Mbok Mirna bingung mau cerita yang mana. karena usia Arsen sekarang sudah dua puluh lima tahun. Pasti butuh banyak waktu untuk bercerita sedangkan hari sudah semakin sore.

"Maksud saya..apakah tuan muda sudah memiliki kekasih..?"

Liana memang tidak kenal siapa arsen. Wajahnya saja tak ia tau apalagi kisah hidupnya. Dia sudah buta saat sadar dari operasi akibat kecelakaan itu. Dan kegelapan sudah mengganti semua warna dan semua bentuk yang ada didepan mata.

"ah..yah..maksudnya..hmm..itu.."

Pertanyaan Liana langsung membuat mbok Mirna bingung apakah harus cerita terus terang. Takutnya hati nyonya muda nya akan lebih sakit lagi. Kan belum lama tadi Arsen sudah membuat nyonya mudanya menangis.

Episode 3

Tidak apa-apa mbok..aku tidak akan terpengaruh dengan cerita mbok kalau memang tuan muda Arsen sudah memilki kekasih.."

Liana tau mbok Mirna memang enggan cerita karena akan membuatnya sedih nanti.

"Mungkin jika aku dengar ceritanya mbok, kan aku bisa membantu tuan Arsen kembali pada kekasihnya...benarkan mbok." Liana berusaha membujuk mbok Mirna supaya bisa cerita.

Tapi ternyata kalimat Liana justru membuat kaget perempuan baya itu. Masa ada seorang istri yang rela melepaskan suaminya dengan wanita lain.

"jangan bingung mbok..aku dan tuan muda memang menikah kontrak saja..kami bukan sepasang kekasih yang saling cinta..jadi..gak apa-apa kalau mbok mau cerita." kata Liana lagi meyakinkan.

Liana memang merasa penasaran dengan Arsen saat tadi pria yang di panggil tuan muda itu marah besar padanya padahal dia hanya sekedar minta pertolongan kecil saja.

Ditambah lagi Liana punya harapan besar untuk sembuh. Tapi jika dia ingin sembuh berarti gadis itu siap bercerai dengan Arsen. Karena syarat yang diminta Arsen pada Tuan besar Miller itu adalah perceraian jika Liana kelak sembuh kembali.

Toh mereka juga tak saling cinta. Mumpung memang belum terlalu jauh mereka melangkah, jadi jikapun ada perceraian itu jalan terbaik, sebelum saling menyakiti dan menghancurkan.

Liana telah memilih, biarlah dia menjadi janda yang penting matanya bisa melihat lagi. Arsen memang menikahinya hanya untuk menafkahi hidupnya yang tidak akan bisa lagi bekerja.

Kejadian naas yang menimpa Liana adalah murni kecelakaan yang disebabkan oleh Arsen sendiri. Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi ditambah minuman keras yang dia konsumsi membuatnya tak fokus malam itu. Akibatnya Arsen menabrak seorang penyeberang jalan yakni Liana Mikha Smith.

Akibat tabrakan itu kondisi Liana luka parah di bagian kepala. Tubuhnya terpental dan membentur beton pembatas jalan.

Yang terjadi adalah putusnya saraf belakang mata atau istilah dokter Nervus Optikus.

Menurut dokter Liana bisa sembuh dengan sendirinya tapi dalam waktu yang sangat lama.

Akan tetapi jika si pasien mampu menekan emosi,tanpa terganggu hal-hal menyakitkan maka hormon positif akan memicu pertumbuhan sel-sel baru dalam tubuh termasuk sel saraf otak yang rusak.

Karena nya dia ingin mengukur kekuatan hatinya sejak dini. Semua orang kan berhak memilih cara sendiri untuk meraih bahagia.

"Baiklah nyonya..tapi janji jangan sedih kalau mbok cerita yah.." Kalimat mbok Mirna seperti seorang ibu yang sedang membujuk anaknya.

"Iyah mbok.." Liana membalas sambil tersenyum manis.

Beberapa detik berlalu. Sampai mbok Mirna buka suara.

"Tuan muda memang memiliki kekasih...namanya non Rebecca..dan tuan muda sudah sering membawa nona Rebecca kesini. Taman bunga ini juga tempat favorit kekasihnya tuan muda...jadi sebenarnya non Rebecca dan tuan muda sudah sejak lama berpacaran...." mbok Mirna berpikir sejenak. "hmm...kira-kira empat tahun kalau mbok gak lupa.." sambung nya lagi.

Mbok Mirna memandang nyonya mudanya seperti mencari sesuatu di wajah cantik gadis itu. Sesaat kemudian dia tersenyum, entah apa yang dipikirkan perempuan baya itu.

Mungkin karena tidak nampak kesedihan di wajah Liana, mbok Mirna sedikit lega.

Entah mengapa perempuan baya ini merasa sedih memikirkan nyonya mudanya ini padahal baru kali ini mereka bertemu.

Mungkin kah karena saat ini Liana cacat. Atau karena gadis itu tak mendapatkan cinta Arsen. Tanpa alasan jelas yang pasti mbok Mirna merasa bersimpatik dengan nyonya mudanya ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!