NovelToon NovelToon

Raisha (Istri Kedua Tuan Arvan)

part 1

Raisha khairunisa gadis cantik dan ceria berusia 21 tahun sedang menjalani pendidikan di Universitas jurusan bisnis. Dia selalu bersama sahabatnya dari kecil bernama Kamelia putri bahkan kuliah pun dijurusan yang sama karna tidak mau terpisah satu sama lain.

.

.

.

.

.

"Sha" panggil Lia dari kejauhan

"apa sih Lia berisik banget tau ga" jawab Raisha dengan sebal.

"ih judes banget si,, lagian aku kan manggilnya dari jauh juga". Ujar Lia sebal.

"iya tau tapi teriaknya jangan kenceng banget donk aku kan denger walaupun jauh".emang dasarnya Raisha lagi badmood gara gara PMS jadilah makin menjadi jadi.

" Lho jadi kan ikut seminar nanti katanya yang ngisi nanti pebisnis ganteng loh tapi orangnya agak dingin sih". Tanya Lia sambil ceplas ceplos

"ya iya lah emang agenda kita kan emang gitu hari ini" jawab Raisha

"ya udah ayo kita ke kantin dulu habis itu kita masuk ke ruang seminar". kata Lia sambil menarik lengan Raisha

" ya udah ayo" kemudian mereka menuju kantin berdua.

Mereka makan makanan favorit mereka berdua yaitu mie ayam spesial yang ada di dalam kantin tersebut selain enak harga nya juga murah jadi bisa hemat asal kalian tau saja kalo mereka bukan golongan atas juga bukan golongan bawah maka dari itu mereka harus menabung

.

.

Sementara di parkiran lelaki tampan bertubuh atletis dengan tinggi 187cm turun dari mobil mewah yang ditumpanginya. Lelaki itu adalah Arvan Wijaya pebisnis tampan berusia 29 tahun yang akan mengisi seminar.

Dengan langkah tegap dan berwibawa ia menuju tempat seminar dan jangan lupakan jeritan mahasiswi yang terpesona dengan ketampanannya mereka di buat histeris dengan kedatanganya tapi dia hanya berlalu begitu saja tidak menghiraukannya dia memang terkenal orang yang dingin dan juga angkuh namun ia tak peduli dengan pendapat orang lain bagi nya hidup tidak harus menurut pada orang lain.

"Selamat siang tuan Arvan, terimakasih atas kedatangannya" ucap pak Lukman dosen yang menyambutnya di ruang seminar.

Bukan hanya sambutan dosen tetapi juga mahasiswi yang histeris dengan kedatanganya begitu juga dengan Raisha dan kamelia mereka benar benar di buat terpesona oleh lelaki dingin tersebut namun lelaki itu hanya menganggap teriakan mahasiswi itu seperti angin lalu

"Selamat siang juga" jawabnya singkat dengan suara serak dan maskulin membuat Raisha terpaku mendengar suara maskulin lelaki tersebut

"gila nih orang kenapa gantengnya ga ketulungan". Batin Raisha menjerit manja.

Sepanjang seminar Raisha hanya menatap cengo dan tidak memperhatikan Arvan si pembicara di seminar dan itu baru disadari oleh Kamelia setelah acara selesai

" Sha elo kenapa sih dari tadi cuma diem aja malah ngelamun lagi, ya ampun" tanya Lia sambil melambai lambaikan tangannya didepan Raisha.

"ga papa Li aku cuma terpesona sama dia, gak rugi kali ya kalo gue jadi sugar baby nya" ucap Raisha dengan enteng

"dia siapa sih pak Lukman maksudnya" seloroh Lia dengan bingung dia berpikir ada apa dengan sahabat nya ini

"Ya Tuhan masa pak Lukman si ya ngga lah, aku tuh terpesona sama itu si pengisi acara kenapa gantengnya ga ketulungan ya" jawab nya dengan cepat padat dan akurat tanpa tedeng aling aling

"Siapa juga yang ga jatuh cinta sama dia orang ganteng banget kok,, eh tapi dia udah nikah belum ya, kalo belum nikah kan lumayan bisa di deketin udah ganteng tajir lagi beuhh menang banyak deh Sha" ucap Lia dengan semangat 45

Raisha langsung berdiri dari duduk nya untuk keluar dari ruangan dan Lia pun langsung mengejarnya.

Raisha keluar dari ruangan untuk mengejar lelaki itu sedangkan Lia hanya kebingunan dengan tingkah sahabat nya ini tapi dia juga mengejar sahabat nya karna setelah ini mereka akan pergi jalan bersama sambil mencari inspirasi untuk skripsi mereka sedang sang sahabat di panggil pun seperti orang tuli saja alhasil ia memanggil Raisha dengan sangat keras kemudian gadis itu menoleh

"gue mau ngejar dia mau ngajak kenalan lah masa lihat cowok ganteng ga minta kenalan sih" jawab Raisha dengan cepat dia tidak peduli dengan Lia yang ngos ngosan karna mengejarnya

"tungguin donk gue juga mau kenalan kali, bukan lho doank" ucap Lia dia benar benar capek tau gak karna ulah dari sahabat nya ini

"ya udah cepet ayo sih".Raisha tidak sadar dia menjadi perhatian mahasiswa lain karena berlari seperti mengejar maling yang kabur.

"cepetan donk Lia keburu pulang tu orang" ujar Raisha tak sabaran. Dia memang bukan orang yang mudah untuk mengatakan suka oada seseorang namun entah mengapa ada yang berbeda dengan laki laki ini dia seperti punya magnet tersendiri dan itu menarik gadis ini untuk mendekat kearah nya. Sangking kencang nya berlari Raisha tidak sadar bahwa orang yang dikejar ada di depannya dan ia menabrak punggung bidang lelaki tersebut sampai berbunyi dengan nyaring bahkan mahasiswa yang melihat nya sampai melongo di buat nya

BRUKK

part 2

BRUKK

"ya Tuhan ada ada aja sih malu maluin banget tau gak gue" ucap Raisha dalam hati "maaf om aku ga sengaja soalnya buru buru banget pengin kenalan sama om keburu pergi" ucap Raisha tanpa rasa bersalah dia benar benar kehilangan urat malu nya

"kalo jalan lihat lihat, lagian belum tentu saya mau kenalan sama kamu" ujarnya dengan begitu dingin dan sarkas membuat Raisha langsung membeku ditempat ia merasa tertantang ingin mendapatkan laki laki ini

"jangan ketus ketus lah om nanti cepet tua dan gak ada yang mau sama om" ujar Raisha dengan nada sesikit menggoda ia juga begitu percaya diri sekali membuat lelaki itu heran biasa nya wanita yang mendekati nya harus berpura pura dulu tapi gadis ini langsung menunjukan sifat aslinya

"jangan panggil saya om karna saya ngga nikah sama tante kamu dan saya yakin tidak akan jatuh cinta sama kamu" jawab Arvan dengan ketus agar ia berpikir setelah ini gadis itu akan pergi namun salah karena yang ada dia tetap menggoda dirinya

"ya terus saya manggil apa donk kakak atau mas juga boleh" sambung Raisha

"terserah saya males ladenin cabe cabean kaya kamu pekerjaan saya banyak" ucapnya sambil berlalu pergi ia sungguh tidak peduli dengan gadis di depan nya ini karna ia sudah biasa menghadapi gadis gadis yang mendekatinya dengan di luar nalar

"om nama saya Raisha jangan lupa ya om di ingat, kalau nanti ketemu lagi aku akan minta nomor ponsel nya" teriak Raisha dengan lantang dan yang pasti ngga tau malu Kamelia yang sejak tadi menguping pembicaran mereka hanya bisa geleng kepala heran dengan kelakuan sahabatnya itu dan entah sejak kapan Raisha jadi begitu agresif didepan laki laki kemudian dia menghampiri sahabatnya

"udah donk Sha kamu jangan malu maluin donk jaim dikit napa si ngga kaya biasanya deh kamu" tanpa menunggu jawaban Raisha dia langsung menarik lengan sahabatnya dan membawanya pergi karna banyak yang melihat mereka dengan heran.

.

.

Satu bulan kemudian

Raisha dan Kamelia sedang berada di Cafe dekat mall, mereka makan sambil istirahat setelah menghabiskan waktu untuk belanja dan nonton di bioskop. Mereka terlihat sedang membicarakan hal serius tanpa menyadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

"Bos bukan kah hari jadwal meeting nya sudah selesai apakah anda akan kembali kekantor atau mau pulang" tanya Bastian sang asisten ia sudah bekerja dengan bos nya ini lebih dari 4 tahun jadi mereka sudah seperti teman saja

"kau pulanglah lebih dulu aku ada urusan sebentar ada hal yang ingin aku urus" ujarnya sambil matanya menatap intens wanita yang asa di depan nya.

"baiklah,, tadi nyonya Vero bertanya apakah anda akan pulang lebih awal atau tidak" ucapnya pelan tapi mampu didengar oleh lelaki itu.

"biarkan saja tidak usah kau jawab" jawabnya dengan datar entah mengapa semenjak hamil perempuan itu berubah menjadi bawel

"baiklah bos Arvan saya akan kembali ke kantor setelah ini, apakah nanti bos akan kembali ke kantor" jawabnya seraya bertanya kemudian ia berlalu dan sang atasan hanya mengangguk saja sambil memperhatikan wanita cantik yang mengajaknya kenalan di kampus satu bulan yang lalu.

Lelaki itu memandangnya dengan lekat dan tatapan yang intens andai wanita itu menyadari kehadirannya pasti akan merasa senang dan bangga karna diperhatikan oleh incaran nya tapi lelaki itu merasa heran kenapa ia jadi tertarik dengan gadis tersebut apa tidak salah dirinya yang manusia dingin ini akan mendekati gadis ini kemudian ia hanya menggeleng karna heran dengan jalan pikiran nya yang aneh

"dasar cabe cabean bukan nya kuliah malah keluyuran tidak jelas" gumamnya dalam hati.

kemudian laki laki itu menghampirinya dan pura pura menjatuhkan dompetnya "shit !! Apa aku sudah gila" gumamnya dalam hati karna harus berpura pura seperti ini andai Bastian melihat nya dia pasti akan tertawa

Raisha yang sadar ada benda jatuh pun langsung menoleh kesamping dan mengambil dompet tersebut

"mas dompetnya ini jatuh" teriaknya gadis itu "dompet jatuh aja udah ga sadar dasar pria aneh" lanjutnya dalam hati tapi ia seperti pernah melihat pria ini tapi di mana, pikirnya

"aneh banget si mas nya di panggil kok ga noleh juga" sambung Lia kemudian ia juga merasa heran deng pria tersebut dan tanpa mereka sadari bahwa laki laki itu saat ini sedang menyunggingkan bibirnya karna berhasil caper dengan gadis ingusan itu

"mas budeg ya udah dipanggil kok gak noleh juga sih" teriak Raisha lagi. Arvan pun menoleh kebelakang dan sontak hal itu membuat Raisha dan Kamelia pun kaget namun dalam hati Raisha berucap sukur karna ia bisa bertemu lagi dengan pujaan hatinya. Ah mimpi apa dia semalam. Sorak nya dalam hati.

Kemudian Arvan pun menghampirinya dan itu membuat jantung Raisha berdegub dengan kencang namun Raisha berusaha menetralkan degub jantungnya yang menggila dan rasa gugup yang menghampiri diri nya sungguh apakah ini yang namanya jodoh, batin Raisha

"sesuai janji aku minta no hp nya"

.

.

part 3

PLAKK

Tabokan manja mendarat di punggung Raisha membuat empunya kaget sambil mengaduh kenapa sahabat nya ini keras banget nabok nya

"Lia kalau mau nabok yang kira kira donk jangan keras banget sakit tau" keluhnya sambil meringis karena sakit bercampur perih

"ya habisnya kamu ga kira kira banget si jadi cewek itu harus jaim dikit kek jangan gampangan banget orangnya baru noleh sini langsung minta no hp kira kira donk jangan malu maluin" ucapnya sambil misuh misuh manja emang mereka lebay pada dasar nya

"sini dompet saya ini kamu nemu atau kamu sengaja ngambil disaku saya" satu pertanyaan dari Arvan membuat Raisha begitu shock dengan mulut pedas lelaki tersebut ia benar benar tidak menyangka

 "enak aja ngambil di saku gini gini saya punya uang ya jadi buat apa saya nyuri" jawab Raisha dengan garang dan sangat lucu di mata Arvan ia ingin mengerjai gadis aneh tersebut

"emang saya bilang kamu nyuri" tanya Arvan dengan serius

"lah tadi kamu bilang saya ngambil dompet di saku yah sama aja kamu nuduh saya nyuri" jawabnya dengan dongkol

melihat mereka berdebat tidak jelas Lia langsung menengahi perdebatan tersebut karna mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung

"ngga om itu emang jatuh saya juga lihat pas dompet nya jatuh tadi" ucap Lia membela sahabat nya

"oh ya sudah kalau gitu terima kasih" ucap Arvan sambil berlalu tetapi lelaki itu seperti mengharapkan sesuatu makanya ia memelankan jalan nya

"eh tunggu sesuai janji yang saya ucapkan, kalau kita ketemu lagi berarti kamu harus ngasih nomor ponsel kan" cegat Raisha dengan cepat ia tidak mau menyiakan kesempatan ini

"emang kapan saya buat janji seperti itu bukannya kamu yang bilang" sanggah Arvan walau dalam hati dia merasa senang karna akhirnya rencana nya berhasil

"ga bisa gitu buruan kasih nomor ponsel kamu soalnya saya buru buru mau pulang" ucap Raisha dengan tak tau malu nya bukan hanya meminta tapi juga memaksa kehendaknya

"memang kamu doank yang buru buru saya juga kamu kan tau sendiri kalo saya orang yang sibhk, sini biar saya tulis di ponsel kamu" ucap lelaki itu sambil menulis nomor hp nya di ponsel Raisha saat ia membuka ponsel gadis tersebut ia melihat walpaper ponsel nya yabg berisi foto nya deng kedua orang tuanya sedangkan gadis itu tersenyum senang hati nya merasa berbunga bunga, sungguh ia orang yang paling beruntung, pikirnya.

"nah gitu dong dari tadi kek ga usah kebanyakan alesan, kan jadi nya enak gak usah berdebat makasih ya mas, oh ya Lia ayo kita balik dulu makasih ya mas muachh" dengan gaya songong nya Raisha memberi ciuman jarak jauh,sedangkan Lia dan Arvan yang menyaksikan itu hanya bisa geleng geleng kepala karena heran dengan tingkah heboh gadis tersebut.

"dasar gadis aneh" gumam Arvan dalam hati sambil tersenyum kemudian dia mendengar ponsel yang ada disaku celana nya berbunyi dengan nyaring dan langsung mengangkat panggilan tersebut

" ada apa kau menghubungi ku,, bukankah sudah aku bilang aku ada urusan sebentar " ucapnya dengan dingin sedangkan diseberang sana wanita itu hanya bisa mendesah nafasnya yang kasar dengan sifat lelaki itu harus nya memang ia tidak menghubungi nya namun entah apa yang membuat nya merasa bebal seperti ini ia juga heran dengan dirinya sungguh ia seperti seorang wanita yang tengah mencari perhatian dari lelaki nya

"mas aku mohon jangan bersikap seperti itu aku mohon maaf kan aku" ucap wanita diseberang sana,

"ya, aku tau tapi harus kau ingat Vero setelah anak itu lahir kita akan segera berpisah dan aku kamu bersikap seperti biasa saja" jawab Arvan cepat tidak ingin dibantah oleh siapa pun jika ia sudah berkehendak karma ia memiliki watak yang keras

" iya aku tau mas dan aku mohon maaf kan aku yang tidak becus menjaga diri ini" ucap nya sambil menangis. Wanita itu adalah Veronika Almas istri dari Arvan, dulu dia sangat mencintai wanita itu namun karna sebuah insiden membuat dia kecewa dan tidak lagi mencintainya.

"maafkan aku Ve bukan maksud ku melukai mu tapi sungguh aku benar benar kecewa pada mu dan tidak bisa berada di sisimu selamanya" gumamnya dalam hati. Dia keluar dari tempat itu dan segera pulang karena sang istri sudah menunggunya dari tadi sebenarnya ia kasihan dengan istrinya namun ia tak ingin istri nya berharap lebih pada hubungan ini.

.

.

Sementara ditempat lain Raisha sedang pulang menuju rumahnya, hati nya begitu bahagia karna mendapatkan nomor telepon dari lelaki yang dia sukai pada pandangan pertama.

"ahh bahagia nya hari ini apa mungkin dia memang berjodoh denganku ya" gumamnya sambil tersenyum membuat orang yang melihatnya merasa heran dengan tingkah nya yang aneh. Dia melangkah kan kakinya menuju kamar pribadi nya sambil bersenandung ria namun dia tidak menyadari ada yang mengikuti nya dari belakang

DORRR

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!