🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Menjadi seorang janda beranak satu membuat nya di pandang setengah mata di kampung itu,Viera yang baru saja kehilangan suami nya yang meninggal karena kecelakaan membuat nya tidak dianggap oleh keluarga suaminya lagi.
Pernikahan nya yang berdasarkan cinta tanpa restu kedua orang tua pihak suami nya ,mereka menganggap Martin tidak lagi sebagai anak nya semenjak dia menikah dengan Viera . Mereka dari awal ngak setuju Martin menikah dengan Viera karena Viera merupakan anak panti asuhan,tidak ada yang tau siapa kedua orang tua nya Viera .
Sedangkan Martin berasal dari keluarga berada ,kedua orang tuanya pemilik perkebunan yang cukup luas di kampung nya. Karena hal itu lah kedua orang tua nya Martin tidak merestui pernikahan mereka hingga akhirnya mereka memiliki anak.
Sejak kelahiran Sandu, kedua orang tua Martin menerima nya karena memang mereka menginginkan penerus dari Maratin. Apalagi Martin merupakan anak tunggal,mereka akan mewariskan perkebunan milik mereka pada Sandu nanti nya .
Walaupun sudah diterima dengan baik di keluarga Martin tapi tetap saja perlakuan kedua orang tua Martin pada Viera sama seperti dulu,mereka hanya memperdulikan Martin dan Sandu.
"Sayang,jaga anak kita. Mas akan pergi ke kota sebentar " ucap Martin saat malam sudah cukup larut,kondisi tubuh nya sudah mulai berkurang .
"Tapi mas,kamu kan masih sakit. Apa ngak sebaiknya suruh yang lain saja ke kota? Aku ngak mau kamu kenapa napa " jawab Viera yang sudah membenamkan kepala nya di atas dada bidang suaminya .
"Aku ngak apa apa,aku harus mengecek semua pupuk dan vitamin nya. Aku akan segera kembali " ucap Martin sambil memeluk tubuh sang istri yang terasa lebih kurus dari sebelum nya, dia hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar karena percuma saja dia mengajak Viera untuk pindah lagi karena pasti nya Viera akan menolak nya.
Memang biasa nya Martin dan dua orang karyawan ayah nya berangkat ke kota untuk membeli pupuk dan vitamin untuk perkebunan mereka,dulu saat Martin menikahi Viera dan memilih pergi. Semuanya dikerjakan oleh ayah nya ,tapi selama kelahiran Sandu maka semua nya dilakukan oleh Martin.
Martin kembali seperti janji nya, dia mendekap sang istri saat baru saja sampai di rumah kedua orang tua nya membuat ibu nya merasa kesal karena tidak dipeluk oleh sang anak .
Waktu terus berlalu,Viera menahan semua rasa sedih dan marah nya karena saat Sandu ingin bersama nya. Ibu mertua nya itu selalu menyuruh viera melakukan pekerjaan rumah,sehingga tak ada waktu bersama dengan Sandu . Sandu begitu dimanja oleh kakek dan nenek nya. Apa pun yang dia minta selalu diberikan oleh mereka,walaupun demikian tapi tetap saja Sandu menyayangi mama nya karena dia tau selama ini kakek dan nenek nya selalu membuat mama nya bekerja sebagai pembantu disana .
Dulu saat menikah dengan Martin,mereka tinggal dirumah kontrakan selama setahun. Mendengar kabar kalau Viera sudah melahirkan membuat kedua orang tua Martin memanggil kembali Viera dan menyuruh mereka untuk tinggal bersama, mereka begitu baik dan menjanjikan banyak hal pada Viera agar mereka mau pindah kerumah utama keluarga Martin karena Martin ngak mau pindah jika Viera ngak mau.
Viera berpikir kalau kedua mertua nya sudah berubah ,sehingga dia menerima nya dan kembali kerumah itu. Ternyata dugaan Viera salah,kedua orang tua nya menjadikan nya pembantu dirumah itu setelah Sandu berusia dua tahun dan tidak menyusui lagi.
Martin merasa tak suka ,dia ingin mengajak Viera dan Sandu untuk pindah tapi kembali kedua orang tua nya bersikap manis dan meminta maaf pada Viera sehingga Viera kembali mengalah dan tetap tinggal disana.
Didepan Martin,kedua nya bersikap baik tapi setelah Martin pergi ke perkebunan dengan ayah nya . Ibu nya Martin kembali menjadikan Viera sebagai pembantu ,Viera ingin sekali mengadukan nya dengan sang suami tapi ibu nya Martin mengancam nya.
"Dengar,jika kau berani mengatakan sesuatu pada Martin dan anak ku mengajak kalian pindah lagi . Maka aku akan memastikan kau tidak akan bisa bertemu dengan Sandu lagi dan pasti nya Martin ngak akan percaya dengan apa yang kau katakan karena dia pasti akan mendengarkan ucapan ibu nya "
Ancaman dari ibu mertua nya membuat Viera merasa takut dan khawatir,lagi pula ibu nya menjadikan nya pembantu saat suami nya ngak ada dirumah. Dia yakin kalau ucapan ibu mertua nya benar ,dia jadi takut kalau nanti nya Martin ngak akan percaya pada nya lagi .
Dari usia Sandu tiga tahun,Martin mengetahui kalau Viera dijadikan pembantu dirumah nya dari pembantu lain di rumah itu. Dia jadi mengingat bagaimana tubuh sang istri yang semakin kurus dan tidak terawat,dia merasa bersalah dan kembali mengajak Viera untuk pindah tapi Viera takut dengan ancaman dari ibu mertua nya .
Viera memilih untuk tetap bertahan ,dia selalu mengatakan semuanya baik baik saja pada Martin hingga setahun kemudian Martin melihat sendiri apa yang di lakukan oleh ibu nya pada istri nya. Terjadi pertengkaran hebat, karena Martin yang begitu membela istri nya. Dia ingin membawa Viera pindah dari sana ,tapi Viera masih takut dengan ancaman dari ibu mertua nya itu dan memilih untuk diam saja .
Berkali kali Martin ingin mengajak pindah Viera tapi Viera menolak dan mengatakan kalau semua nya baik baik saja, dia takut kehilangan anak nya . Dia juga ngak mau membuat Martin berpisah dengan kedua orang tua nya karena dirinya, karena ucapan ibu mertua nya yang selalu menjelek-jelekan Viera dengan para tetangga disana . Makanya mereka ikut menyalahkan Viera ,sehingga Viera memilih bertahan.
Saat ini usia Sandu memasuki lima tahun dan akan masuk Taman Kanak-kanak,semua biaya nya masuk nya ditanggung oleh kedua orang tua Martin. Mereka memang memberikan uang pada Martin setiap bulan nya, tapi semuanya untuk keperluan Martin.
Setiap kali Martin memberikan uang nya pada Viera ,viera selalu menolak nya dan mengatakan akan membeli apa pun keperluan bersama dengan Martin. Dari mulai membeli mainan dan pakaian untuk dirinya juga Viera dan Sandu,semua nya memakai uang gaji dari Martin karena untuk biaya makan semua nya diberikan oleh kedua orang tua nya Martin.
"Sayang.....ayo nenek antar sekolah, sekalian sama papa mu yang mau bekerja " ajak ibu nya Martin dengan senyuman mengembang dibibir nya.
Sandu selalu menatap ke arah mama nya lebih dulu,dia berharap mama nya yang mengantarkan nya ke sekolah karena seminggu ini Sandu di antar oleh nenek nya.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Viera selalu menganggukan kepala nya membuat Sandu mau tak mau pergi dan pulang sekolah dengan nenek nya ,dia ingin bersama dengan mama nya tapi saat malam hari saja dia bersama dengan mama nya itu karena dia beralasan ingin tidur dengan mama nya setiap malam .
Tentu saja dengan papa nya juga ,Sandu memilih tetap membiarkan mama nya bersama nya setiap malam. Viera selalu mendekap tubuh Sandu jika ingin tidur,itu hal yang paling menyenangkan selama ini.
Setahun berlalu,kini Sandu sudah mulai masuk sekolah dasar. Seperti saat TK dulu,semua keperluan dan biaya masuk sekolah di bayar oleh kedua orang tua Martin dan Martin hanya diam saja .
Entah kenapa Martin merasa sedih melihat istri nya itu,tidak ada perawatan sama sekali padahal dulu saat baru menikah dan berada dirumah kontrakan tak pernah Martin melihat wajah kusam istri nya yang terlihat sangat lelah.
Martin merasa bersalah dan entah kenapa dia ingin memberikan yang terbaik untuk istri nya, dia tau kalau Viera ngak pernah pergi kemana pun jika dirinya bekerja.
"Yah,hari ini aku ada urusan ke kota. Jadi aku ngak bisa ke perkebunan, ayah dan karyawan lainnya saja yang kesana. Besok aku akan kembali bekerja lagi" ucap Martin saat selesai sarapan.
"Memang nya kamu mau ngapain ke kota? Kan pupuk dan vitamin tanaman masih ada " tanya ibu Martin sambil melirik ke arah Viera ,dia yakin jika Viera yang mungkin saja membuat anak nya itu pergi ke kota karena keinginan nya .
"Ini ngak ada hubungan nya dengan Viera,aku hanya ingin bertemu dengan teman disana. Teman semasa kuliah dulu,jadi habis mengantarkan Sandu maka kami langsung pergi. Aku akan membawa Viera ,tapi ngak mungkin dengan Sandu karena dia akan ujian kan " jelas Martin dengan tatapan tak suka pada ibu nya yang selalu berpikiran buruk pada Viera.
"Pergi lah,biar ayah dan ibu yang antar Sandu sekolah. Kalian pakai mobil lain saja ,ayah percaya pada mu " jawab ayah nya Martin membuat ibu nya Martin kesal .
"Ngak usah,kami naik mobil biasa saja yah,lagi pula Viera ngak pernah mengantar Sandu sejak Sandu mulai bersekolah. Kami akan sekalian pergi saja dengan Sandu,ibu dan ayah hanya perlu menjemput nya karena mungkin kami akan lama dikota " jelas Martin dengan tegas ,seperti ngak ingin dibantah sama sekali.
"Sayang ,bersiaplah . Biarkan sisa nya dikerjakan oleh si bibik" ucap Martin dan Viera yang sudah tersenyum senang, langsung berlari ke kamar dan memakai pakaian yang cukup cantik. Dia merasa senang akan mengantar kan Sandu ke sekolah untuk pertama kali nya, dia juga ngak mau membuat Martin malu saat bertemu dengan teman nya nanti.
Setelah beberapa menit,akhirnya Viera keluar dan berjalan menuju meja makan . Semua orang sudah selesai sarapan ,sementara dirinya belum makan sedikit pun tapi hanya diam saja dan kini dia melihat si bibik membawa kan kotak bekal makanan .
Si bibik meletakan nya didepan Martin ,Martin yang melihat kedatangan Viera langsung tersenyum lebar . Walaupun Viera kurus ,tapi dia tetap terlihat cantik.
"Sudah siap sayang ? Ayo,nanti Sandu terlambat " ucap Martin dan berdiri mendekati Viera,dia juga membawa kotak bekal yang disiapkan oleh si bibik.
Viera hanya bisa mengikuti nya saja,dia merasa senang sekali sampai lupa kalau dia belum makan apa pun. Kedua orang tua Martin hanya bisa menatap dengan kesal,mereka mengantar kan Martin dan Viera didepan rumah saja .
"Yeeeyy.....akhirnya aku bisa diantar mama juga,makasih pa " ucap Sandu dengan mengembang dibibir nya, dia merasa senang sekali karena ini pertama kali nya Sandu diantar oleh Viera selama beberapa bulan bersekolah.
"Ha....ha....anak papa ada ada saja, mama bisa nganter Sandu tiap hari kok . Ya kan ma?" ucap Martin sambil membawa mobil nya dengan pelan
Viera yang masih memeluk tubuh Sandu tersenyum kecil,mana mungkin ibu mertua nya mengijinkan tapi dia tetap menganggukan kepala nya saja saat suaminya menatap nya penuh cinta .
"Hhmmm....ngak dibolehkan sama nenek pa,nenek yang selalu ingin nganter aku ke sekolah. Mama disuruh beresin rumah, sampai Sandu pulang pun mama tetap belum siap beresin rumah nenek " jelas Sandu dengan tatapan sedih nya, dia menggenggam tangan mama nya dan mengecup telapak tangan dan punggung tangan Viera .
Viera melakukan hal yang sama pada tangan Sandu, bahkan Viera mengecup kening Sandu cukup lama sambil menahan air mata yang ingin turun dari mata nya jika saja dia berkedip sekali saja .
Martin melihat hal itu,dia bukan nya ngak tau semua nya tapi saat dia berusaha untuk menentang keinginan ibu nya . Viera malah menyuruh nya untuk tidak melakukan apa pun,dia merasa seperti suami yang jahat .
"Itu mama yang mau sayang,bukan nenek yang nyuruh mama beresin rumah. Kita kan tinggal dirumah nenek dan kakek, jadi mama dan papa sudah sepantas nya membantu disana " ucap Viera dengan pelan,dia kembali tersenyum lebar pada anak nya .
"Sayang....jika Sandu disuruh memilih untuk tinggal dengan mama atau dengan kakek dan nenek,maka Sandu mau tinggal dengan siapa nak ?" Tanya martin tiba-tiba membuat Viera menggelengkan kepala nya ,dia ngak ingin nanti nya Sandu merasa kekurangan jika mereka pergi .
"Sama mama,Sandu ngak mau tinggal sama kakek dan nenek " jawab Sandu sambil memeluk tubuh kurus viera lagi .
"Beneran ? Kalau sama nenek dan kakek, Sandu bisa meminta apa pun dan makan yang enak tapi kalau sama mama. Sandu ngak akan bisa mendapatkan apa pun yang Sandu mau,bahkan belum tentu bisa makan enak " ucap Viera ,dia ngak tau kenapa suami nya menanyakan hal yang ngak masuk akal pada anak mereka yang masih kecil.
"Ngak apa apa ngak makan enak,ngak makan sama sekali juga ngak apa apa yang penting Sandu sama mama . Mama mau kan hidup sama Sandu ? " jawab Sandu dengan tatapan sedih dia bertanya pada mama nya di akhir kalimat nya .
"Tentu saja mama mau ,tapi mama kasihan sama Sandu kalau nanti Sandu ngak makan enak dan ngak bisa beli mainan lagi" ucap Viera dengan nada sedih nya
"Sandu hanya perlu mama ,Sandu ngak butuh yang lain nya " jawab Sandu dengan tegas membuat Martin tertawa dan mengelus kepala Sandu dengan lembut.
"Lagi pula siapa yang akan berpisah dengan kakek dan nenek,kita akan terus bersama disana . Ya kan pa ?" ucap Viera lagi dengan tatapan menyelidik ke arah suami nya, karena Martin mengatakan hal yang tidak mungkin mereka lakukan.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Tak lama mereka sampai didepan sekolah Sandu,Viera keluar dari dalam mobil sambil menggendong Sandu yang merasa enggan untuk berpisah dengan mama nya tapi ngak mungkin juga dia tidak sekolah karena saat ini dia sedang ujian semester.
"Selamat pagi Sandu ganteng,diantar siapa ini ? Kenalin dong sama ibu guru " sapa seorang wanita muda dengan lembut dan sopan
"Pagi bu guru,saya adalah mama nya Sandu. Salam kenal bu" jawab Viera dan bu guru mengangguk dan tersenyum kecil.
"Oh....mama nya Sandu cantik ya ,Sandu anak yang pintar dan cerdas. Baik hati dan tidak sombong, makanya mama nya juga seperti itu . Ayo sama bu guru,kita masuk dan belajar" ucap wanita muda berseragam itu dengan ramah dan lembut.
Sandu menggelengkan kepala nya, dia masih memeluk tubuh Viera membuat Viera merasa enggan untuk melepaskan nya juga dan meninggalkan Sandu disana. Apalagi ini pertama kali nya dia mengantarkan Sandu kesana, dia merasa sedih melihat nya .
"Hei anak ganteng,kata nya Sandu ingin membuat mama bahagia ? Ingin menjadi anak yang kuat dan cepat besar agar bisa membawa mama pergi ke rumah yang Sandu beli ,Sandu ingin bekerja dan mendapatkan banyak uang kan ? Makanya Sandu harus belajar dengan baik,biar bisa mendapatkan pekerjaan dan dapat uang banyak " ucap bu guru itu, membuat Viera terkejut dan semakin memeluk tubuh Sandu.
Viera ngak percaya jika ternyata Sandu berpikiran dewasa seperti itu,Martin memperhatikan dan mendengarkan semua nya dengan baik. Senyuman dibibir Martin mengembang,dia dan anak nya sama sama begitu menyayangi dan mencintai Viera .
"Iya....ma,lepaskan Sandu. Sandu ingin belajar dengan pintar dan bisa cepat bekerja,Sandu ingin membawa mama pergi dari rumah nenek biar mama ngak perlu lagi beresin rumah nenek setiap hari nya. Nanti biar si bibik aja yang beresin,mama main sama Sandu aja" ucap Sandu saat merasakan tubuh nya didekap dengan erat oleh sang mama .
Viera yang tersadar langsung menurunkan tubuh mungil sandu,mata nya sudah berkaca-kaca tapi dia tetap tersenyum tanpa mengalihkan pandangan nya pada punggung sandu yang sudah berlari ke dalam gerbang dengan guru lainnya .
"Tolong jaga Sandu ya bu guru,mungkin ini yang pertama dan terakhir saya mengantar kan Sandu. Terima kasih sebelum nya " ucap Viera dengan pelan,dia masih menahan tangisan nya agar tidak lolos begitu saja .
Wanita muda itu hanya tersenyum dan menganggukan kepala nya, dia dapat melihat apa yang terjadi pada keluarga Sandu . Selama ini nenek nya Sandu selalu bergosip dengan para orang tua teman Sandu,menjelek-jelekan Viera dalam hal apa pun. Tapi Sandu selalu menceritakan apa pun yang terjadi dirumah dengan para guru disana sehingga mereka bisa menebak kalau apa yang dikatakan oleh nenek nya Sandu hanya lah kebohongan.
Viera kembali ke dalam mobil,dia sudah menangis terisak dalam pelukan suami nya yang masih mengelus punggung Viera . Dia tau semua nya ,tapi Viera yang selalu menolak untuk pergi dari rumah kedua orang tua nya. Martin juga ngak tau kenapa ,tapi dia yakin kalau ada sesuatu yang sudah dilakukan oleh ibu nya makanya ada rasa takut dimata Viera saat di ajak pindah dari sana .
"Sudah lah,jangan menangis seperti itu sayang . Nanti bedak kamu luntur " ucap Martin sambil tertawa ,kemudian Viera mendorong tubuh suami nya dengan wajah cemberut membuat Martin kembali tertawa .
"Ya sudah,sekarang kita berangkat ya. Aku akan membawa mu jalan-jalan di kota,ini pertama kali nya kau ke kota kan ?" ucap Martin yang langsung menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang .
Martin memang ingin bertemu dengan teman nya disana, teman nya yang memiliki beberapa toko dan club di kota itu. Teman kuliah nya yang terbilang lumayan kaya juga,dia belum menikah karena sering nya disakiti oleh makhluk yang nama nya wanita membuat nya trauma untuk menjalin pernikahan.
Tapi Martin juga berniat membawa Viera jalan-jalan,selama menikah dia ngak pernah membajak Viera untuk kencan dan berbulan madu karena keadaan perekonomian mereka. Kini dia memiliki cukup uang untuk melakukan hal itu, dia ingin membuat senang wanita yang dia cintai selama ini .
"Ini,kamu kan belum sarapan tadi. Makan lah,ada jus alpukat juga,tadi aku minta pada bibik untuk membuat kan nya " ucap Martin yang sudah menyerahkan kotak bekal yang dilihat Viera tadi,viera merasa terharu karena suami nya begitu perduli dan menyayangi nya
"Terima kasih sayang,terima kasih karena menerima ku apa ada nya " ucap Viera yang kembali menangis membuat Martin tertawa, dia ingin bersenang -senang bukan nya menangis seharian .
"Hapus air mata mu,kita ingin bersenang senang bukan bersedih seperti ini. Jangan pernah menangis lagi setelah ini, mengerti ngak ?" ucap Martin yang kini hanya bisa mengelus pucuk kepala milik Viera.
Viera pun menghapus air mata nya, dia membuka kotak bekal yang sudah berada dipangkuan nya. Seketika perut nya langsung terasa lapar,karena aroma masakan yang dia masak tadi. Viera makan dengan santai,menikmati pemandangan di jalanan sambil makan dan meminum jus alpokat kesukaan nya.
Sudah lama sekali Viera ngak makan buah itu,karena ibu mertua nya yang melarang nya. Walaupun ibu mertua nya itu selalu membeli banyak ,tapi hanya untuk Sandu. Kesukaan Sandu dan Viera sama,sehingga ibu mertua nya selalu mengatakan kalau buah itu dia beli banyak untuk Sandu dan Viera .
Perjalanan hanya tiga jam saja,mereka sudah sampai disebuah gedung yang bertuliskan Bank pusat. Mata Viera mengernyitkan cukup dalam,dia mengalihkan pandangan nya ke arah suaminya .
"Kenapa kesini mas? Apa teman mas bekerja disini " tanya Viera dengan tatapan penasa!yang masih melekat dimata nya.
"Ayo turun,nanti kau juga tau . Kita masuk saja lebih dulu " jawab Martin,dia pun keluar dari mobil nya dan berjalan melingkari nya .
Membuka pintu mobil sebelah Viera,Viera masih berdiam diri hingga akhirnya tangan nya ditarik oleh Martin dengan lembut. Tatapan mereka slaing bertemu, membuat keduanya tersenyum.
Martin memperhatikan sekeliling nya dengan cermat,kemudian dia berjalan menuju meja informasi. Tangan mereka masih menyatu,mereka berjalan bergandengan menuju meja itu .
"Mbak,saya mau buka rekening atas nama istri saya " ucap Martin membuat mata Viera melotot,dia belum pernah masuk ke bank seperti ini apalagi membuat rekening bank seperti ucapan suami nya tadi tapi dia masih tetap diam saja .
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!