Derasnya hujan malam ini, seorang gadis yang sedang merenungkan nasibnya sekarang, air mata terus berjatuhan tak ada niatan untuk di hentikan, bibirnya mengatup hanya ada isakan yang terdengar, matanya hanya tertuju pada satu benda dan kertas foto persegi kotak di tangannya dan seluruh tubuhnya bergetar hebat "Apa, yang harus aku lakukan." Jeritnya pilu.
Keputusan apa yang akan ia pilih. melepas atau menerimanya dan pergi menjauh ia butuh ketenangan.
Dan apa jadinya saat kehidupannya sudah tenang seolah olah takdir sedang mempermainkannya.
Ini tantangan hidup apakah ia bisa melawan traumanya karena masa lalu ataukah ia akan menemukan takdirnya bersamaan kembalinya dia dan orang orang masa lalu yang mulai hadir.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Negara. P
Wanita cantik dan tinggi semampai itu sedang berkutat di dapur sejak subuh tadi, walaupun letih menderanya tetapi tidak di perdulikannya justru ia senang melakukannya terutama untuk Kedua Buah Hatinya.
"Twin." Teriakan Mommy Twin menggema di rumah dua lantai minimalis mereka, walaupun rumah tidak besar tetapi bagi mereka rumah ternyaman untuk pulang.
"Yes, Mom kami datang." di balas teriak oleh adik sambil merangkul sang kakak yang hanya beda lima menit.
Sang kakak mengusap kedua telinganya dan melepas rangkulan sang adik, sambil berkata dengan datar dan dingin "Ini rumah bukan hutan, Kalian manusia bukan tarzan dan ini masih terlalu pagi untuk berisik,"
"Woowww, Kau tau kak, ini adalah kalimat terpanjang yang aku dengar dari mu, yaah walau dengan tampang kulkasmu itu, betul tidak mom," Ucap sang adik dengan wajah jenaka, sang mommy hanya tersenyum sambil membagikan sarapan untuk kedua putranya, sang kakak hanya memasang tampang datar tanpa membalas ucapan sang adik sambil memakan sarapannya sedangkan sang adik terus mengoceh sampai membuat mommy terkekeh.
"Sudah honey, makanlah sarapanmu, hari sudah mulai siang nanti kalian bisa telat, lihatlah kakak mu sudah menghabiskan setengahnya,"Ucap Mommy.
"Itu karena kakak curang mom. Dia cepat sekali menghabiskan sarapannya," Ucap adik merajuk sambil memakan sarapannya.
Sedangkan sang kakak tidak menjawab atau membalas kata kata sang adik "Apa mommy lembur lagi," Ucap sang kakak tanpa mengalihkan pandanganya dari sarapannya.
Mommy yang mendapat pertanyaan tiba tiba dari putra sulungnya hanya tersenyum seraya berkata "Ya, Mommy harus kejar deadline sayang. Karena fashion show akan diadakan 3 minggu lagi dan Mommy tidak ingin melewatkan kesempatan ini, kalian tau bukan ini adalah impian mommy jadi mommy tidak bisa melewatkan begitu saja," Ucap Mommy sambil memandang kedua putranya.
"Yah, yang terpenting mommy jaga kesehatan dan kalo pun sudah merasa capek lebih baik istirahat jangan dipaksakan. Oke mom," Ucap adik dengan penuh perhatian.
Sang kakak hanya menganggukan kepala pertanda setuju dengan ucapan sang adik, tiba tiba bel rumah berbunyi.
"Ahh, Mommy lupa bilang kalo hari ini tidak bisa antar kalian, maaf mommy semalam sudah minta tolong uncle Camaro untuk mengantar kalian," Sesal Mommy. "Sebentar mommy bukakan pintu dulu." Lanjutnya lalu beranjak dari duduk untuk membuka pintu.
Bagian luar.
"Hai Ca," Sapa Camaro tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Ca? Yashica Abraham single mom anak dua membalas sapaan sang sahabat dengan senyuman manisnya yang selalu menghipnotis kaum adam termasuk duda satu anak yang ada di depannya saat ini.
"Terpesona, eh," Ucap Lucas dengan wajah tengil.
Yashica tertawa lirih melihat wajah sang sahabat memerah karena godaan dari anaknya sendiri.
"Halo auntie," Sapa Lucas ceria.
" Halo juga tampan, masuklah mereka masih di meja makan," Ujar Yashica mempersilahkan tamunya untuk masuk.
"Kau ingin aku buatkan minum apa? Selagi menunggu twin selesai sarapan, Maro?" Tanya Yashica.
"Tidak perlu repot repot Ca, perut ku sudah tidak muat lagi," Ujar Camaro sambil memegang perut, sampai mereka tertawa bersama.
Bagian R. Makan.
"Hai Genio-Gino," Sapa Lucas sang sahabat.
Genio Abraham sang kakak - Gino Abraham sang adik mereka kembar identik, mungkin orang yang baru kenal akan sering keliru tetapi yang sudah mengenal lama pasti bisa membedakannya walau terkadang masih sering keliru 🤭.
"Hai Luc, ku pikir hanya daddy mu saja yang menjemput," Ucap Gino riang.
Genio membalas dengan lirikan setelah itu ia fokus lagi dengan tabnya, entah apa yang ia kerjakan sangat serius sekali, seakan-akan mengatakan "Aku sedang sibuk, jangan ganggu!"
"Hai hai hai, enak saja anak sendiri di antar sopir tapi anak orang malah di jemput. Sungguh tidak berprikedaddyan itu namanya," Rajuk Lucas sampai Gino tertawa terpingkal pingkal lalu Lucas mengedikan kepalanya melihat Genio hampir meninggalkan ruang makan, Gino hanya mengedikkan bahunya.
"Ayo, Kita susul," Ajak Gino. Lucas langsung mengekor bagaikan anak ayam.
...****************...
"Kami berangkat dulu mom," Pamit Gino setelahnya ia berlalu memasuki mobil uncle Camaro.
Setelah berlalunya sang adik, Genio yang cenderung sedikit pendiam di banding sang adik Gino. Hanya menatap lekat sang mommy.
"Mom." Ucap Genio lirih.
"Hey, tak perlu menatap mommy seperti itu Nio, setelah ini mommy akan istirahat, Mommy janji!" Ucap Yashica meyakinkan sang anak.
"Hah, baiklah, nanti mommy tidak perlu menjemput, Kami bisa pulang sendiri atau minta tolong lagi sama Uncle untuk menjemput," Ucap Genio. Anak itu hanya mengeluarkan kalimat panjang di depan sang mommy dan adik selebihnya jangan harap melihat Genio mengeluarkan kata kata panjang seperti sang adik yang begitu cerewet.
"Okey," Ucap Yashica sambil tersenyum memandang sang anak.
Setelah mendapatkan jawaban dari sang mommy Genio bergegas berlalu menuju mobil yang sedari tadi menunggu.
Camaro setelah memastikan anak dan anak sang sahabat sudah di mobil semua, ia segera berlalu sambil membunyikan klakson untuk berpamitan pada sang tuan rumah.
Yashica yang di pamiti hanya membalas dengan lambaian tangan dan segera berlalu memasuki rumah untuk istirahat.
♤♡◇♧
Negara. I
Wajah rupawan, rahang tegas di sertai tumbuhnya bulu bulu halus menambah kesan macho serta mata tajam berwarna hijau hazel, sedang menatap layar proyektor yang sedang di presentasikan oleh karyawan divisi keuangan A.C Company Grup.
Semua bagian divisi yang hadir di ruang rapat harap harap cemas, setiap divisi memasang tampang pucat seolah menunggu vonis dari tuan hakim, presentasi yang di bawakan oleh divisi keuangan merupakan presentasi terakhir.
Sedangkan sang tuan masih tak bergeming, mata tajamnya masih tertuju layar proyektor yang sudah berubah warna putih sedari tadi.
Di saat sang asisten pribadi menanyakan hasil dari setiap presentasi divisi, sang tuan masih tak bergeming membuat mereka yang ada di lingkup rapat menahan nafas dan tidak berani untuk bergerak seinci pun.
Tiba tiba suara bariton sang tuan bergema di seluruh ruang rapat. Tetapi mata hijau hazelnya masih tertuju pada layar putih.
"Ace, apa sudah kau catat bagian bagian yang harus di perbaikan ulang di setiap divisi," Ucap Sang Tuan.
"Siap, Sudah tuan," Ucap Ace sang sekretaris dengan tegas.
"Bagus, Kau tau apa yang harus di lakukan bukan dan Saya minta laporan keuangan bulan lalu dan bulan ini sudah ada di meja sebelum jam kantor berakhir," Ucap Sang Tuan.
"Baik, Siap tuan," Ucap Ace.
Setelah sang tuan mendapat jawaban dari sang sekretaris ia lalu beralih ke sang asisten.
"Juno, Kau ambil alih rapat hari ini, Aku kembali ke ruangan ingin istirahat sejenak," Ucap Sang Tuan.
Bagaimana tidak lelah, perjalanan udara memakan waktu 18 hampir 20 jam dari Negara A ke Negara I. Setelah sampai di Negara I sang tuan langsung menuju A.C Company Grup tanpa istirahat dan langsung mengadakan rapat dadakan.
"Siap, Tuan." Ucap Juno cepat.
......................
Flashback
Setelah mengudara hampir 20 jam akhirnya sang tuan mendarat tanpa istirahat langsung menuju A.C Company Grup.
"Juno, Kita langsung ke A.C Company Grup dan kumpulkan setiap divisi." Ucap Sang Tuan.
Sang asisten dengan sigap menghubungi sekretaris sang tuan.
"Bagaimana dengan markas, apa ada masalah, Juno?" Ucap Sang Tuan.
"Siap, Untuk semua terkendali aman tuan," Ucap Juno dengan tegas.
"Bagus." Ucap Sang Tuan dengan lugas.
Setelah itu hening tak ada lagi percakapan antara sang tuan dan asisten pribadi di dalam mobil. Beberapa saat kemudian mobil keluaran terbaru range rover sport berhenti tepat di depan pintu lobi. Semua mata tertuju siapa gerangan sang pemilik mobil mewah tersebut, semua menanti karena saat ini jam istirahat jamnya para karyawan dan karyawati makan siang. Terbukanya pintu depan turunya sang asisten yang mereka tau sang tangan kanan CEO A.C Company Grup sedang membukakan pintu tengah untuk sang tuan. Mereka yang tau siapa orang yang turun di bangku tengah semua langsung memancarkan wajah terpesona dengan mata tak berkedip bagi wanita dan ada yang menundukan kepalanya, begitu sang tuan melangkah ke dalam perusahaan di ikuti sang asisten. Tak ada sapaan atau pun senyuman, melirik pun tidak, hanya pandangan tajam dan dingin yang sang tuan tunjukan hingga kaki jenjangnya melangkah lebar memasuki life khusus petinggi.
Sedangkan di bagian divisi, sekarang mereka kalang kabut karna tak ada persiapan berarti semua serba mendadak setelah mendapat informasi dari sekretaris sang tuan bahwa akan di adakan rapat dan presentasi di setiap divisi masing masing perwakilan.
Di ruang rapat sekarang sang tuan sedang mendengarkan salah satu bagian divisi. Mempresentasikan laporan dadakannya.
Flashback off
...****************...
Setelah Juno membubarkan rapat dadakan hasil sang tuan, ia kembali ke ruangannya. Sang asisten sengaja tidak menggangu waktu istirahat sang tuan karena kalo dia di butuhkan pasti akan di panggil ke ruangan sang CEO.
CEO A.C COMPANY GRUP
Tulisan besar yang terpampang jelas di atas pintu kaca berwarna hitam, tak hanya kaca yang berwarna gelap di dalam ruangan yang super mewah dan megah berwarna abu kehitaman terkesan misterius terdapat meja besar dari pahatan kayu jati, di atas meja terpampang tulisan "CEO ~ ANSEL CULLEN DOMINIC" Seorang petinggi dan juga owner A.C Company Grup. Perusahaan yang ia dirikan sejak memasuki bangku sekolah menengah atas, tanpa embel embel nama belakang keluarga besar Dominic. Hanya bisnis bawah yang ia emban sebagai warisan kakek buyutnya. Perusahaan yang ia dirikan dari hasil jerih payahnya sendiri saat memasuki bangku kuliah sudah banyak anak perusahaan A.C Company Grup di beberapa negara termasuk di negara I yang ke dua dan pusat dari A.C Company Grup ada di negara A.
Setelah ia memasuki ruangan CEO langsung menuju singgasana, duduk termenung untuk beberapa saat sebelum mengambil bandul liontin biru safir di dalam jasnya, kemana pun ia pergi liontin itu selalu ada dalam genggamannya.
Kemana lagi aku harus mencarimu, dari satu kota ke kota lain dari satu negara ke negara lain tapi selalu mendapat jalan buntu hanya satu satunya benda ini yang menjadi pengingat ku," Batin Ansel dengan pandangan tak lepas dari liontin cantik itu.
Hanya liontin itu yang ia temukan di saat pemiliknya sudah tidak ada di sampingnya. Ia masih ingat jelas wangi manis, bibir sensual belah tengah, bulu mata lentik, kulit seputih susu, rambut hitam legam tanpa ia sadari dengan mata terpejam pikirannya sudah melalang buana, ia mengingat kembali momen pertama kalinya menyentuh seorang wanita tanpa menimbulkan alergi pada tubuhnya.
Malam itu Ansel di jebak oleh rekan bisnisnya agar bisa meniduri putrinya, saat itu ia sedang ada penjamuan antar pembisnis manca negara dan lokal. Untungnya kesadaran Ansel masih terjaga walau tubuhnya sudah panas ingin di puaskan tetapi ia sebisa mungkin menahannya untuk sampai ke kamar hotel yang sebelumnya sudah di pesankan olah anak buahnya. Ia tidak ingin sembarang meniduri wanita kalo pada akhirnya harus berujung di ranjang rumah sakit pada esoknya lebih baik ia menahan siksaan dari pada badannya muncul ruam. Setelah memasuki kamar yang sudah di pesan.
"Shi*, Apa mereka tuli sudah ku bilang aku tidak memesannya, tetapi ini...?" Ucapnya bergumam "Ahhh, Sudah lah," Sambungnya sambil berjalan ke kamar mandi.
Hampir satu jam lamanya ia di bawah guyuran air dingin tetapi rasa panas itu bukannya mereda malah semakin membara "Aahhh, Siala* bukannya mereda kenapa malah semakin panas. Lihat saja kau pak tua aku tak akan membiarkanmu lolos, Aku pastikan kau dan putrimu akan menanggungnya," Ujarnya marah sambil mengepalkan ke dua tangan dengan mata memerah.
Akhirnya mau tak mau ia harus keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk. Lalu menuju sang wanita terbaring di kasur, ia mencoba menyentuh wanita itu sampai beberapa detik dan tidak ada munculnya alergi itu datang.
"Maafkan aku nona, Aku terpaksa melakukannya kalo tidak tubuh ku akan tersiksa, ku mohon bantu aku," Ucapnya sambil memandang wanita cantik itu.
Setelah yakin apa yang di lakukannya ia mulai menyerang wanita tak berdaya itu.
"Oohh shi*. Virgin?" Gumamnya bertanya di sela sela nikmatnya penyatuan. "Aku berjanji setelah ini akan bertanggung jawab," Sambungnya.
Setelah selesai ia sempatkan untuk memandang ciptaan yang sangat indah itu, sebelum merapatkan tubuhnya dengan sang wanita yang baru saja ia renggut, setelahnya ia memejamkan mata dan mencium aroma manis pada tubuh wanitanya. Iya, Ansel sudah mengeklaim kalo sejak malam ini dia adalah wanitanya yang harus ia jaga.
Tetapi esok harinya tak ia temukan wanitanya dimana pun, hanya liontin yang jatuh di dekat kursi. Segera ia memerintahkan sang tangan kanan untuk mencari wanita yang sempat ia ambil fotonya tadi malam. Ia harus kembali ke negaranya karena ada beberapa kerjaan yang tidak bisa ia tinggal, untuk di sini ia serahkan pada sang tangan kanan termasuk mencari wanitanya, setelahnya ia langsung terbang ke negara asalnya.
♤♡◇♧
"Shica, Apa kau siap," Ucap madam Lu.
"Saya siap, sangat siap madam," Ucap Yashica penuh semangat. "Apalagi saat madam menunjuk saya untuk tampil, ini perdana untuk saya. Terima kasih madam, untuk kesempatannya," Lanjutnya penuh haru.
Madam Lu menggeser duduknya di samping Yashica, ia menggenggam ke dua tangan Yashica lalu berkata "Tidak sayang, justru ini semua hasil kerja keras mu. Madam hanya membantu,"
Lima hari lagi karya Yashica akan tampil di fashion show. Yashica anak didik madam Lu yang beruntung hanya kurang lebih lima tahun ia sudah bisa unjuk gigi, itu artinya Yashica bergabung di fashion madam Lu sudah lima tahun, sebelum bergabung dengan madam Lu, Yashica hanya lah waiters kemudian di rekrut oleh madam Lu karena karya karya Yashica yang memukau, saat itu ia selalu mengirimkan karya karyanya ke perusahaan di bidang fashion tapi selalu gagal tetapi memang jodohnya bertemu dengan madam Lu yang langsung jatuh hati pada karya karya Yashica.
Yashica terlihat keluar dari ruangan madam Lu menuju mejanya.
"Enak banget yaaa, baru sebentar gabung udah mau tampil aja," Ucap Ketie sinis.
"Iya nih, enak banget. Lah wong anak didik kesayangan," Ucap Helen.
"Kita butuh bertahun tahun untuk bisa tampil, tapi dia baru juga bergabung udah mau peragaan," Ucap Sarah.
Yashica yang merasa dirinya jadi pembicaraan hanya diam kembali ke mejanya.
"Udah Ca, gak usah di dengerin. Jelas mereka komen gitu karena mereka gak punya bakat makanya butuh bertahun tahun tampil, beda sama kamu yang punya bakat, baru gabung sebentar udah bisa tampil," Ucap Ivana, teman sebelah meja Yashica. Ivana teman pertama Yashica saat gabung pertama kali di perusahaan madam Lu.
"Ehhh. Apa maksud kata kata mu itu, Ivana!" Sentak Helen.
"Ya ellahhh, ko situ sewot sih. Apa yang di ucapin sama Ivana emang benar kan kalo kalian itu tidak ada bakat sama sekali, Kalian ada di sini juga karena orang dalam," Ucap Emma dengan kata kata pedasnya. Emma juga teman pertama Yashica yang menyapa Shica pertama kali.
"Kalo kita ada di sini karena orang dalam, Kamu mau apa? Kami bisa saja meminta bibi Lu untuk mendepak Kalian dari fashion madam Lu ini," Ucap Ketie sombong.
"Sombong." Ucap Emma dengan kalimat sinisnya.
Madam Lu yang kebetulan keluar dari ruangannya mendenger suara ribut ribut.
"Ada apa Merry? kenapa ribut sekali," Ujar Madam Lu kepada asistennya.
"Itu madam, biasa kelompoknya Ketie bikin ulah," Ucap Marry .
Madam Lu hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. "Marry, Saya mau keluar untuk lunch dengan suami saya, nanti kalo ada klien kamu handel dulu!" Perintah Madam Lu.
"Oke, Madam," Ucap Marry.
Saat madam Lu melewati para karyawannya yang tadinya ribut seketika hening tak ada suara.
"Ini sudah jam makan siang, Saya tidak mau ada berita karyawan sakit karena kelaparan," Ucapnya dengan nada dingin sambil berlalu.
"Ayo guys kita ke kantin," Ajak Ivana.
Di susul Yashica dan Emma tanpa menghiraukan Ketie and geng menuju lift untuk turun ke bawah.
"Apa kita akan diam saja?" Tanya Helen.
"Iya, Kita tidak mungkin membiarkannya tampil, aku tidak rela, Kita kerja di sini sudah ada 8 tahun tapi belum di kasih kesempatan untuk maju," Ucap Sarah dengan iri.
"Cla, Apa rencana mu?" Tanya Ketie.
Cla yang di sebut Ketie hanya terdiam dan keluar dari mejanya.
"Kita juga harus mengisi perut, bukan." Ucap Clara tersenyum sambil berlalu.
Clara hanya melihat dan diam saat teman-temannya ribut dari tadi, ia juga hanya diam saat Ketie menanyakan rencana, saat ini Clara dan kelompoknya sedang menuju kantin untuk makan siang.
...****************...
R. CEO
"Brakkk..."
Ansel yang sudah tau siapa pelakunya hanya menghela nafas dan melanjutkan pekerjaannya.
"Hei... brooo How Are You," Teriak Macario sang sahabat.
"Ck, hei Maca kau pikir ini hutan," Jengkel Neon sambil mengusap daun telinganya. "Bisa bisa gendang telingaku bisa pecah karena dia," Lanjutnya bergumam.
Orion hanya menangapi dengan kekehan sedangkan Damian hanya menangapi dengan dingin.
"Ooh sorry," Ucap Macario dengan watadosnya.
Mereka langsung menuju sofa yang terlihat mewah itu tanpa menunggu sang tuan mempersilahkannya duduk.
*Oke kita kenalan dulu yaaa sama para sahabat Ansel*
~ Ansel Cullen Dominic tipe pendiam sangat sangat dingin, anti wanita setiap bersentuhan badannya akan gatel gatel makanya dia tidak suka di kelilingi para wanita terkecuali ibu dan kedua adik kembar perempuannya, dengan para sepupu wanita saja dia tidak bisa berdekatan kalaupun bersalaman dia harus memakai sarung tangan khusus, Mempunyai bisnis sendiri A.C Company Grup. D. Company Grup di pegang kakak laki laki pertama. Dom Entertainment di pegang salah satu adik perempuan kembarnya.
~ Damian Alexander sahabat Ansel. Damian & Ansel ini orangnya 11 12 yaa sama sama dingin dan anti wanita, dia pewaris dari A. Properti Grup karena dia satu satunya anak laki laki keturunan Alexander karena semua saudaranya perempuan ada sih Laki lakinya tapi masih balita anak dari auntynya adik bungsu ayahnya.
~ Orion Dante Pierre sahabat Ansel orangnya tipe yang dingin tapi bisa juga menjadi sosok yang hangat, Dia pewaris Pierre Grup tapi perusahaan itu dipengang oleh kakak tertuanya karena dia mempunyai bisnis sendiri yaitu O.D. Company Grup sama seperti Ansel. Orion merintis usahanya dari bangku kuliah.
~ Neon Nicolas sahabat Ansel dia pewaris Nic Company Grup & Properti. Sang casanova. Tipe yang dingin tapi tak sedingin ketiga sahabatnya hanya kadang kala saja aslinya dia tipe yang hangat dan humble dan bermulut pedas suka ceplas ceplos, dan orang yang jujur, jujur dalam artian kalo dia suka bilang suka kalo tidak ya tidak suka.
~ Macario Matthias sahabat Ansel dia pewaris Matt Entertainment, sama dengan Neon sama sama sang casanova. Tipe perayu ulung, bermulut manis tapi kadang kala dia bisa bermulut pedas dan suka yang indah indah tau donkkk maksud dari kata indah 🙈.
Dan mereka berlima sudah bersahabat dari kecil karena orang tua mereka juga bersahabat. Oke sekian perkenalan dari Ansel dan para sahabat sahabatnya.
○●□■♤♡◇♧
"Wihhhh sofa baru lagi nih sobat," Ucap Macario sambil mengelus sofa lembut dan mewah itu.
Para sahabat yang lain hanya melirik karena mereka tau karakter sahabat mereka seperti apa.
Ansel yang melihat sang sahabat sudah duduk dengan nyaman, Dia lalu beranjak dari singgasananya untuk mengambil minuman dan ikut bergabung.
Orion yang duduk di pinggir sofa tiba tiba meletakkan dokumen di depan Ansel yang duduk di single sofa. Ansel hanya melihat dan menaikan alisnya tanda bertanya, maksudnya? Tanpa mengambil dan membuka dokumen yang di sodorkan sang sahabat.
"Rabica Grup mengajukan kerjasama dengan perusahan ku, ku dengar mereka juga mengajukan kerjasama dengan perusahanmu?" Tanya Orion.
"Hemm."
"Aku dengar desas desus kalo Rabica Grup sering berbuat curang dalam berbisnis dan pemimpinya suka menyodorkan anak perempuannya untuk di jadikan simpanan," Ucap Neon.
"Kau dapat info dari siapa, Ne?"
"Ya, Pastinya dari info yang akurat,"
"Hahhh kau ini sudah main rahasia rahasiaan dengan kami," Jengkel Macario.
♤♡◇♧
Haiii maaf para reader aku lama updatenya karna nyari inspirasi dulu 😁, karena aku sudah update silahkan untuk membaca kembali. Selamat membaca semoga suka 😊😘 dan tunggu bab-bab selanjutnya dari aku 🤩
Jangan lupa komen masukannya yaaa,aku tunggu 😇🥰😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!