NovelToon NovelToon

Kesetiaan Cinta Tania

Prolog

Reza Wijaya, berusia 28 tahun, seorang laki-laki penerus pengusaha ayahnya, dia berhati dingin dan membenci cinta, karena masa lalu yang kelam yang menyisakan luka yang amat dalam.

Dia di jodohkan dengan Tania, perempuan berusia 25 tahun anak dari sahabat dekat papanya.

Berbeda dengan Reza, Tania sangat mempercayai tentang cinta berkat kasih sayang ayahnya dan teman-temannya.

Saat mendengar di jodohkan, mereka langsung menolak. Tapi karena bujukan sang ayah akhirnya mereka menyetujuinya.

Diawal kisah pernikahan, Tania selalu mendapat perlakuan dingin suaminya. Tapi lambat laun dengan kasih sayang yang di berikan Tania membuat hati Reza luluh dan jatuh cinta kepada Tania. Tania menyukainya dan merasa nyaman.

Hingga suatu hari Tania dan Reza mengalami sebuah kecelakaan yang membuat Tania kehilangan janinnya, dan Reza mengalami amnesia. Berawal dari peristiwa itu banyak kejadian yang dialami oleh Tania, pernikahan yang di ujung perceraian akibat orang ketiga, dan ia divonis penyakit kanker. Namun, di balik itu banyak cinta yang datang menghampiri Tania. Karena kesetiaan dan keyakinan nya kepada Reza, membuat dirinya menolak mereka.

Di suatu hari ingatan Reza kembali, dan membawa Tania kembali ke dalam pelukannya. Namun, ujian masih terus menerpa mereka. Hingga ajal berhasil merenggut Tania dari Reza, dan menyisakan kenangan dan dua buah cinta dirinya bersama Reza.

Setelah kepergian Tania, papa Reza kembali menjodohkan nya dengan anak sahabatnya dan sekaligus sahabat masa kecil Reza, Katrina. Yang sudah memendam perasaan kepada Reza sejak lama. Namun, Karena takdir yang memihak kepada cinta Reza dan Tania. Tuhan mempersatukan mereka kembali dalam dimensi dunia yang lain.

Bagaimana kisah selengkapnya?

Pantengin terus yah setiap episode-episode nya...🙏😊

perjodohan

 'Tania, ayah ingin kamu segera menikah, ayah sudah menjodohkan mu dengan anak sahabat ayah, sebelum ayah tiada, ayah ingin melihatmu menikah dan memastikan hidupmu bahagia, ayah mohon penuhi permintaan ayah ini, ayah janji ayah tak akan menuntut mu apa-apa lagi.'

Terngiang selalu perkataan-perkataan ayah Tania malam itu dalam benaknya, gadis itu merasa dilema dan bingung harus bagaimana.

"Ha, perjodohan, kenapa ayah malah menjodohkan aku, padahal aku belum siap untuk menikah, tapi aku tak mau menyakiti perasaan ayah."

 

Gumam Tania sendiri berada dalam kamarnya. Hatinya masih bimbang dengan keputusan nya menerima perjodohan ini.

Tapi demi ayahnya, Tania harus menerimanya sebagai anak yang penurut.

Sementara itu di dalam kediaman keluarga besar Wijaya. Reza tengah berbincang dengan ayahnya di sebuah ruangan keluarga.

" Reza masih belum ingin menikah pa, Reza masih ingin mengembangkan perusahaan kita, jangan paksa aku pa."

Nada suara Reza menolak dengan tegas.

"Reza papa tahu nak, tapi mau sampai kapan kamu hidup begini terus, kamu memerlukan seseorang di sampingmu, papa tahu kamu masih trauma dengan namanya cinta, tapi bisakah kamu buka pintu hatimu itu sedikit saja, papa mohon Reza demi papa dan almarhumah mama kamu terima perjodohan ini." Bujuk papa Reza berharap putranya itu setuju dengan permintaannya.

Sejenak Reza terdiam, menimbang kembali perkataan ayahnya.

"Rasanya masih susah untuk ku melakukan ini pa." Keraguan Reza masih melekat dalam hatinya.

"Za, jangan ragu, papa yakin Tania bisa membahagiakan mu nak, dia gadis yang baik, paling tidak temui dia sekali saja, papa mohon." Suara papa Reza terkesan memohon kepada putra nya.

Sekilas Reza menatap wajah papanya, lalu berpaling dan menghela nafas dalam-dalam, menyerah dengan keputusan papanya.

"Terserah papa, tapi ingat jangan paksa aku untuk mencintainya."

Ancam Reza tegas kepada papanya dan dia langsung melangkahkan kakinya meninggalkan papanya sendiri menuju kamarnya di atas. Papanya merasa lega dengan ucapannya itu. Terlihat di raut wajahnya yang keriput itu, senyuman yang mengembang. Hatinya mulai merasa tenang karena putranya menuruti kemauannya saat ini. Memang Reza sejak dulu selalu menuruti kemauan papanya, kecuali soal cinta bahkan papanya saja sebenarnya tak mau memaksa anaknya untuk jatuh cinta lagi, tapi ia tak tahan melihat raut wajah anaknya yang pendiam dan hatinya yang terasa kesepian. Hingga dia berencana untuk mencarikan pendamping untuknya.

Saat itu dia bertemu Tania untuk pertama kalinya, saat ia mengunjungi rumah sahabatnya itu. laki-laki tua itu langsung terpesona melihat kesopanan dan kelembutan gadis itu, hingga ia merencanakan perjodohan ini.

Memang orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, apalagi Reza adalah anak semata wayangnya.

"Syukurlah, papa tau za kamu terpaksa, tapi papa yakin suatu saat nanti pasti kamu berubah."

Gumam papa Reza yakin. Lalu dia mengambil ponsel dalam saku celananya, dan mulai menghubungi seseorang di sana.

"Gun, bagaimana apa Tania menerima perjodohan ini?"

bertanya dengan seseorang di seberang sana.

"Iya Her, Tania menerimanya, karna aku memohonnya, bagaimana dengan Reza?"

"Syukurlah, iya Reza juga menerimanya, jadi bagaimana jika besok kita atur pertemuan mereka berdua, supaya mereka bisa saling mengenal."

" Baik Her, nanti aku sampaikan kepada Tania."

" Semoga usaha kita dalam perjodohan ini berjalan dengan lancar Gun, aku ingin mengikat persahabatan kita selamanya melalui anak kita, dan ingin membuat Reza melupakan kenangan buruknya, semoga Tania mampu membuat putraku bahagia."

"Semoga saja Her." Ayah Tania berkata penuh harap di dalam hatinya.

Setelah itu papa Reza langsung memutuskan sambungannya, menyunggingkan senyum penuh bahagia di bibir keriputnya, dan ia melangkahkan kakinya menuju kamar nya, untuk beristirahat.

Saat memasuki kamarnya, Reza langsung masuk ke dalam kamar mandi, dia merendamkan tubuhnya dalam bak mandi dengan air hangat.

Reza memejamkan matanya mencari ketenangan. Namun bayangan masa lalu itu tiba-tiba muncul dalam matanya.

"Ah sial, kenapa wanita pengkhianat itu terus saja menghantuiku, kenapa aku terlalu susah untuk melupakannya, haa sialan."

Ucap Reza kesal dan geram, sambil mengepalkan tangannya dan memukulkannya di pinggiran bak mandinya.

Entah kenapa dia sangat merasa kesal dan marah dengan masa lalunya itu.

Reza langsung bergegas keluar dari kamar mandinya, dan memakai baju santainya, dia melangkah menuju tempat tidurnya untuk merebahkan tubuhnya, menghilangkan kepenatan dirinya setelah seharian ia bekerja.

ah, kenapa perjalanan cintaku harus berakhir seperti ini.

gumamnya sambil menatap dinding langit kamarnya. Setelah itu memejamkan matanya, tenggelam dalam mimpinya.

bersambung...

pertemuan pertama

Tania merasa gugup pagi itu. Terlihat jelas wajahnya yang tidak bisa di pungkiri saat dia duduk di kursi belakang taksi online yang dia pesan.

"Kenapa aku harus gugup seperti ini yah?

 

"Mungkin ini pertama kalinya aku bertemu hanya berdua saja dengan laki-laki. Apalagi dia adalah calon suami ku. Ya Tuhan semoga tidak terjadi apa-apa, karena aku tak mau menyakiti perasaan ayah." Gumam Tania dengan suara lirih sambil meremas kedua tangannya. Dia mengalihkan pandangannya kesamping, melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang melintasi jalanan yang ramai, mencoba mencari ketenangan di sana.

Tak selang beberapa lama mobil yang dia tumpangi sudah memasuki halaman parkir sebuah kafe.

Mobil taksi itu berhenti dan menurunkannya. Tania yang turun dari mobil, langsung merapikan rambut lurus indahnya, kemudian dia mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan, berharap kegundahan hatinya bisa berkurang.

Lalu gadis itu langsung melangkahkan kakinya menuju pintu masuk. Dia di sambut pelayan kafe dengan ramah dan langsung menyebutkan nomor meja yang sudah di pesan papanya Reza. Pelayan itu terlihat menunjukkan tempat yang di maksud Tania, membuat pandangannya mengikuti petunjuk itu.

"Baiklah, terimakasih mbak." Ucap Tania sopan. Saat sudah melihat tempat yang di tunjuk pelayan itu

" Sama- sama mbak, silahkan!" Pelayan itu tersenyum ramah kepada Tania sambil menganggukkan kepalanya penuh hormat.

Tania langsung melangkah menuju tempat yang di tunjuk pelayan itu. Sesampainya di sana dia melihat seorang pria sudah duduk tenang dengan stelan jas yang di kenakan nya dengan rapi, dengan di temani segelas jus jeruk di atas meja di depannya, laki- laki itu terlihat tenang menikmati suasana kafe yang tidak terlalu ramai.

" Permisi, maaf sudah membuat anda menunggu lama." Tania menyapa penuh sopan di hiasi senyuman di bibirnya yang tipis itu, benar-benar menawan.

Membuat laki-laki itu terkejut mendengarnya, dan langsung menatapnya penuh dingin, sepertinya tak ada ketertarikannya pada gadis itu.

" Hmmm. Silahkan duduk." Jawabnya singkat dan dingin. Lalu memalingkan tatapannya menatap meja di depannya.

Mendengar itu Tania langsung duduk di kursi di depan Reza. Berhadapan dengan laki-laki itu.

Terlihat pria itu mengangkat tangannya memberi isyarat memanggil seorang pelayan. Melihat itu salah satu pelayan langsung menghampirinya.

" Mau pesan apa nona?" Tanya pelayan itu yang sudah berada di samping mejanya, dan meletakkan selembar kertas berisi menu makanan dan minuman di kafe itu. Melihat itu Tania mengambil nya dan membacanya dengan jari telunjuknya yang menyusuri tulisan di kertas itu.

" Mmmmm, saya pesan satu gelas cappucino mbak." Ucap Tania setelah berhasil menemukan minuman yang ia sukai.

" Baik nona, permisi."

Pelayan itu langsung pergi meninggalkan mereka, menyiapkan pesanan Tania.

Setelah pelayan itu benar- benar pergi. Reza langsung mengajukan pertanyaan kepada Tania.

"Baiklah. Katakan padaku, apa kau setuju dengan perjodohan ini? " Reza bertanya dengan nada dingin tanpa memandang gadis itu.

" Iya." Tania menjawab singkat sambil meremas jari-jarinya yang berada di bawah meja, penuh dengan perasaan gugup.

" Apa alasan mu menerima perjodohan ini?" Reza kembali bertanya masih dengan tatapan kosong menghadap ke arah meja di depannya, tanpa memandang gadis itu.

" Karena aku tak mau menyakiti perasaan ayah ku." Jawab gadis itu dengan nada tenang walaupun sejujurnya hatinya bergetar.

" Kau tau siapa aku?" Kali ini memandang gadis itu serius. Tatapan keduanya saling bertemu. Tapi Tania langsung menundukkan kepalanya.

" Tentu saja, kau putranya pak Herman sahabat ayahku." Tania masih menunduk menyembunyikan perasaan gemetar nya.

" Haha" Lalu terdengar tawa sinis Reza saat mendengar jawaban gadis itu, yang membuat Tania mendongakkan kepala nya menatap laki-laki itu kesal.

' Kenapa dia malah tertawa mengejekku sih, apa ada yang salah dengan jawabanku? padahal kan benar, dia anak om Herman. Dasar pria aneh.' Gumam Tania dalam hatinya, kesal melihat tawa sinis Reza.

" Silahkan nona." Tiba-tiba seorang pelayan datang meletakkan pesanan Tania, membuatnya sedikit terkejut lalu mengalihkan pandangannya menatap pelayan itu.

" Makasih mbak." Tania menyunggingkan senyum kepada pelayan itu. Pelayan itu membalas senyuman Tania dan mengangguk kan kepalanya penuh hormat. Lalu meninggalkan mereka kembali berdua.

Tania langsung meminum minuman yang di bawa pelayan itu.

"Sayangnya bukan itu jawaban yang mau aku dengar." Reza kembali berkata, setelah melihat Tania sudah meletakkan minumannya kembali di atas meja.

" Lalu?" Tanya Tania tak mengerti maksud perkataan laki-laki di depannya itu.

" Hmmm, sepertinya kau belum tau tentang diriku, baiklah lupakan saja." Jawabnya acuh.

Ih dasar laki-laki aneh. Kenapa anak om herman dingin begini sih? Berbeda sekali dengan papanya yang sikapnya hangat. Aneh. Gumam Tania kesal dalam hatinya.

Ternyata gadis ini terlihat lugu dan masih belum tahu apa-apa. Dasar papa. Gumam Reza dalam hatinya.

" Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu. Jangan pernah kau berharap cinta dariku, dan jangan pernah ikut campur dalam semua urusan ku. Karena hubungan kita hanyalah di atas kertas. Catat itu dalam hatimu." Reza berkata dengan nada tegas, membuat gadis itu gemetar mendengarnya.

" Kenapa?" Tanya Tania tiba-tiba.

" Kalau kau benar menyayangi ayahmu, maka jangan terlalu banyak bertanya. Jika perjodohan ini sampai batal karena mu pasti ayahmu yang pertama kali akan kecewa." Jawab Reza angkuh. Membuat Tania menggigit bibirnya.

'kenapa karena aku? memang aku salah apa sih? justru kamu yang angkuh dan dingin kepadaku.' Gumamnya dalam hati.

Lalu Reza berdiri dari tempat duduknya, tanpa mau lagi mendengar ucapan Tania. Membuat Tania memandangnya terkejut.

" Besok pagi aku tunggu kau di butik, memilih gaun pernikahan, jangan sampai kau terlambat seperti tadi, karena aku tak suka dengan namanya menunggu. Catat itu." Ucap Reza mengancam. Membuat Tania gemetar tak bergeming mendengarnya.

" Baik." Jawab gadis itu gugup karena sedikit rasa takut dalam hatinya.

Reza langsung melangkah pergi meninggalkan Tania sendiri.

'Ah ayah betapa dinginnya laki-laki itu. Apa aku sanggup menghadapi sikapnya itu nanti.' Gumam Tania dalam hatinya. Lalu meletakkan kepalanya di atas meja. Ingin rasanya ia menangis, tapi ia tahan.

--------

 

Tania pulang dengan wajah senang. Mencoba menyembunyikan kesedihan di hatinya. Tak ingin membuat ayahnya khawatir.

" Bagaimana Tan, apa Reza pria yang baik?" Tanya ayahnya penasaran.

 

" Iya pa dia laki-laki yang baik." Jawabnya bohong.

'Maafkan Tania yah. Laki-laki itu benar-benar sangat dingin.' Gumam Tania dalam hatinya.

" Syukurlah " Terdengar suara kelegaan ayah Tania.

" Ya sudah Tania istirahat dulu ya yah. Karena mas Reza besok pagi mau mengajak Tania ke butik untuk memilih gaun pernikahan."

" Iya nak, istirahatlah."

Tania langsung melangkah menuju kamarnya meninggalkan ayahnya sendiri di ruang tengah.

Sesampainya di dalam kamar dia langsung mengganti baju dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

Menatap langit-langit kamarnya. Membuat pikirannya kemana-mana. Hingga akhirnya Tania memejamkan matanya, tertidur pulas terbawa ke alam mimpinya.

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!