Hidup itu harus tahan dalam keadaan apapun.
Itulah yang aku lakukan sekarang dalam setiap langkahku,aku harus berjuang dalam kesederhanaan dan inilah kisah ku.
Sebuah kota kecil di Kalimantan adalah tempat tinggal yang sangat nyaman dan asri,aku hidup bersama kedua orang tua dan saudara saudaraku.
Aku adalah anak ke 3 dari empat bersaudara,aku memiliki seorang kakak perempuan seorang adik perempuan dan seorang kakak laki laki.
Namaku Melinda dan kakak Perempuanku bernama Angelica,adikku cendrawati serta kakak laki lakiku bernama kak Budi.
kami slalu hidup dalam kedamaian,ya tentu saja karena hanya inilah saudara yang kami miliki selain saudara saudara dari paman dan bibi bibiku.
Saat pagi tiba kami akan pergi kesekolah yang sama walaupun dengan kelas yang berbeda.
Kami akan berangkat kesekolah dengan berjalan kaki karena tentu saja jarak tempuh yang lumayan dekat dengan rumah kami.
"Hei,ayo cepatlah bangun,apa kau tidak pergi kesekolah"Itulah suara ibuku yang setiap pagi slalu akan membangunkan kami dengan suara lembutnya.
"Ah.malas sekali pergi kesekolah,apakah aku bisa berlibur hari ini?"Batinku akan slalu berteriak setiap pagi seperti itu.
"Bu,sarapan apa pagi ini"tanyaku pada ibuku.
"Lihatlah di meja makan,ibu sudah menyiapkan bubur ayam,dan beberapa gelas teh manis untukmu dan saudara saudaramu,makanlah"kata ibuku.
Kami akan makan bersama setiap pagi dan akan berangkat kesekolah bersama.Ketika ini aku sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama.dan kakak perempuanku sudah bekerja di sebuah supermarket.Oh..ya aku lupa mengatakan kalau kakak laki-lakiku adalah seorang penyandang disabilitas dari kecil,menurut cerita ibuku ketika itu dia mengalami sakit yang cukup parah dan mengharuskannya melakukan sebuah operasi,entahlah aku pun tidak mengerti mengapa ia bisa menjadi seperti itu setelah menjalani operasi,mungkin inilah yang dinamakan Malpraktek,karena dunia kedokteran yang belum maju waktu itu.Kak Budi memiliki badan yang agak gemuk,mungkin karena ia tidak banyak melakukan gerak,sehingga berat badannya sedikit meningkat walau masih dalam batas wajar Menurutku.Namun di bagian kakinya mengalami pengecilan sehingga ia sulit untuk berjalan,ah sudahlah karena ini sudah sangat terlambat untuk memperbaiki semua itu sekarang dan ayah serta ibuku sudah ikhlas menerima ini semua.
Ayahku bekerja di sebuah toko grosiran yang cukup besar dan ibuku akan membuat kue untuk dititipkan di warung warung dekat rumah kami.
Meskipun kami hidup dengan sederhana tapi kami tidak pernah kekurangan makanan dan kami akan membantu ibu kami berjualan dengan ikut mengantar barang dagangannya ke warung terdekat.
Aku dan adikku lah yang slalu membawa dagangan ibu ke warung dan terkadang akan kami bawa kesekolah,dan kami tidak malu untuk melakukan itu,ya..inilah hidup kami.
Rumah kami meskipun di kota kecil namun sangat besar memiliki halaman yang sangat luas di depan dan di belakangnya.
Bapak slalu menanam pohon buah yang sangat banyak dihalaman belakang,dan ini juga bisa menjadi penghasilan kami.
Aku suka memanjat pohon pohon buah milik bapak,ketika buah buah sudah siap untuk dipanen,ya walau terkadang juga aku suka menikmati duduk lama di atas pohon hanya untuk menikmati udara sejuk yang sedang berhembus.
Bapak juga memiliki peternakan ayam dibelakang rumah,meskipun kecil tapi lebih dari cukup untuk menghidupi kami.
Setiap pagi bapak akan memberi ayam ayam makan,Serta memeriksa mereka jika ada yang sakit maka akan segera dipisahkan dan diobati.
Dan ibuku akan membuat kue untuk dijual serta membuat sarapan pagi,yang slalu ada di setiap kami bangun tidur,walau terkadang ibuku akan mengeluh karena kami anak anak perempuan yang tidak bisa bangun pagi.
Aku kagum pada mereka yang bisa bangun di jam 3 pagi dan akan menyiapkan semuanya serta bisa menyelesaikannya dalam waktu yang cepat.
"Kalian itu anak perempuan jadi berusahalah untuk bangun lebih pagi,karena setiap anak perempuan akan menjadi istri orang dan menantu orang lain,kalian tidak akan selamanya hidup dengan kami,karena kalian akan menikah suatu saat nanti dan hidup dengan orang lain!"Itulah yang akan slalu dikatakan oleh ibuku ketika menasehati kami.
Setiap pagi ibu juga akan mengurus keperluan kak Budi,tentu saja hal ini karena ia tidak mampu mengurus dirinya sendiri,aku kadang sedih melihat hal ini,ibu slalu mengkhawatirkan kaku itu,ketika ia sakit maka ibu akan berjaga sepanjang malam,walaupun kamipun diperlakukan seperti itu juga ketika kami sakit.
Mungkin inilah yang dikatakan orang"Kasih ibu sepanjang jalan,Kasih anak sepanjang galah"yang berarti kalau kasih ibu akan tulus seumur hidupnya meskipun anak anaknya kelak akan melupakannya.
Terkadang aku iri melihat cinta ibuku yang begitu besar pada kak Budi,bahkan kadang aku berpikir"apa aku ini anak pungut ibu,sehingga slalu dinomor duakan"?tapi aku sadar mungkin ini karena kakak laki lakiku harus membawa kesakitan sepanjang hidupnya,jadi ibu akan slalu menomor satukan kak Budi.
Tapi kalian jangan menganggap kak Budi tidak bisa apa apa,ia hanya tidak bisa berjalan tapi bukan tidak bisa berkelahi ketika ia marah,bahkan kadang ia sangat menakutkan kalau sedang marah,mungkin karena kakak menyandang disabilitas maka ia memiliki emosi yang kurang stabil.Ia juga bisa membaca dan menulis serta berhitung seperti layaknya anak sekolah,hanya saja ia tidak bersekolah dan orangtuaku hanya memanggil guru private untuk mengajarnya dirumah.
Pagi ini aku pergi kesekolah seperti biasanya.
"Hah....menyebalkan"aku menggerutu dalam hati.
"Apa hari ini tidak bisakah aku libur"tanyaku pada ibuku.
"Malas sekali aku kesekolah, Bu"kataku pada ibuku.
"Kau kenapa tidak mau kesekolah,apa kau sakit?"tanya ibuku.
"Tidak Bu,tapi...tapi aku tidak suka pelajaran hari ini"kataku.
"hah....Apa kau tidak takut jika tidak naik kelas?"tanya ibu sambil menghela napasnya.
"Baiklah,aku kesekolah"kataku.
"Semoga guru yang mengajar pendidikan Pancasila tidak hadir hari ini"batinku
"Mandilah cepat dan sarapan"kata ini
"baik"aku berkata dengan muka cemberut.
"Kau tau,apa yang membuatmu slalu mendapat rangking pertama dari belakang?"celetuk kak angel.
"APA!!!"kataku
"Karena kau slalu malas kesekolah"
"ckckck"sambil menggelengkan kepalanya
"Janganlah slalu mau meliburkan diri,itu tidak baik"nasehat kakakku
"Apa kau mau seperti tetangga sebelah yang tidak naik kelas karena sering bolos?"kata kak angel
"ya...kau jangan samakan aku dengan tetangga sebelah,dia bolos karena dia nakal dan meminum minuman keras,sedangkan aku tidak,aku hanya menghindari pelajaran yang aku tidak suka,apa itu salah"
"sungguh menyebalkan!"
"Aku pergi Bu"pamitku
Meilin berangkat kesekolah pagi itu dengan setengah hati.Ia berjalan sambil bersungut sungut.
"Menyebalkan,benar benar menyebalkan,kak angel slalu meledekku,dasar kakak tidak berperasaan"sambil berjalan ia slalu mengatakan kata kata itu,dan kakinya juga akan menendang batu kerikil yang yg tidak bersalah di depannya,sampai suatu ketika..
"Dukk"
"Aduhh"
"Upps,waduh gawattt"sesal Mei
"HEI....APA YANG KAU LAKUKAN!!!!
Teriak seorang remaja,dengan seragam biru abu abu.
Mei hanya terdiam dengan mata terpana,bukan karena takut tapi karena ada mahkluk yang begitu menakjubkan didepannya,dengan mengendarai sepeda motor yang cukup bagus.
Seorang pemuda memakai seragam abu abu dengan kulit putih,mata coklat yang indah,rambut hitam dengan potongan yang rapi serta tinggi badan 175 cm,dilengkapi sepasang kacamata yang membuatnya terlihat sangat jenius.
Sangat sempurna di mata Mei yang hanya anak SMP kelas 8 akhir.
Pemuda itu perlahan turun dari sepeda motornya.
"Hei..tutup mulutmu!!"hardik remaja itu.
"Ya?"ucap Mei
"Kau tidak lihat apa yang sudah kau perbuat,lihat dahiku!"ucap remaja itu
"Kau pikir jalanan ini milik nenekmu,sehingga kau bisa seenaknya pada orang lain!!"ucap remaja itu lagi.
"Hhh..haii.."sambil melambaikan tangan dan wajah yang tersenyum kaku.
"Apa!!aku bilang lihat wajahku,kau melukai wajahku!! Kau lihat ini!!Apa kau buta,hah!!! hardik remaja itu
"Hhh..hai..itu..hmm,maksudku...itu...maaff..."sesal Mei
"Mmmm....apa kau mau ke rumah sakit untuk mengobatinya,ayo aku antar kalau begitu,tapi jalan kaki saja ya..hehehe"kata Mei
"Ok!!ayo kalau begitu!! ucap remaja itu
"Hmm...mmm...tapi,apa cukup dengan uang 20 ribu ini"ucap Mei sambil mengeluarkan uang 20 ribu dari saku bajunya dan melambai lambaikan ya di depan wajahnya
"Hei,kalau kau cuma punya uang segitu buat apa kau menawarkan untuk mengantarku berobat!!"mengesalkan saja"ucap remaja itu lagi.
"hehehe...maaf,karena aku hanya punya ini dan ini adalah uang jajanku hari ini"ucap Mei
"aku hanya mau memperbaiki kesalahanku"ucap Mei lagi sambil menunduk.
"Apa kau setiap hari cuma di beri uang segitu saja dari orang tuamu?"tanya remaja itu
"hmm...iya"angguk Mei
"Begitukah?"tanya ulang remaja itu
"ya..dan aku merasa cukup saja,karena aku bukanlah orang yang boros,hehehe"ucap Mei lagi
"Aku rasa itu tidak akan cukup,tapi kalau kau mau memperbaiki kesalahanmu baiklah,tapi nanti saja sekarang berikan aku nomor telpon mu,dan juga namamu,supaya aku bisa menagihnya nanti"Ucap pemuda itu dengan memasang wajah galaknya
"mm..baiklah,tapi kau jangan menagihku terlalu banyak ya,aku tidak punya uang sebanyak itu"ucap Mei
"Ok,kita lihat nanti saja,berapa yang akan aku bayar untuk perbuatanmu ini,kau lihat ini cukup parah,berdarah dan membiru,ternyata tendangan mu cukup kencang juga pada kerikil itu"ucap remaja laki laki itu lagi
"hehehe..maaf,itu karena aku sedang kesal pagi ini"ucap Mei
"Apa yang kau kesalkan,kenapa kau lampiaskan pada kerikil yang tidak berdosa?bahkan kau sampai melukai orang lain dengan kekesalanku itu.
Apa kau sedang PMS..hahahah"ledek remaja itu
"ah sudahlah bukan urusanku! sekarang berikan nomor telpon dan sebutkan namamu,aku tidak punya waktu banyak,aku bisa telat kesokolah kalau terlalu lama meladenimu"ucap pemuda itu
Dengan wajah cemberut Mei menyebutkan namanya.
"Namaku meilinda,orang biasa memanggilku Mei,tetapi itu terserah padamu,nomor telpon ku 081.......,sekarang sudahkan,apa aku boleh pergi?dan awas saja kalau kau menagihku dengan tidak masuk akal,walaupun aku mau menggantinya tapi aku tidak bodoh,permisi!"ucap Mei sambil berlalu pergi
"Heii...kenapa kau mengancam ku sekarang!disini aku yang terluka tapi kenapa kau yang mengancamnya sekarang"teriak pemuda itu yang hanya dibalas lambaian tangan Mei
"Hmm...gadis yang menarik dan lumayan cantik,sayangnya hanya gadis SMP"ucap pemuda itu
"Ah aku lupa menanyakan dia sekolah dimana dan kelas brapa.....tapi sudahlah nanti aku bisa mencarinya dengan nama dan nomor telepon ini"ucap pemuda itu sambil tersenyum dan kembali ke sepeda motornya untuk melanjutkan berangkat ke sekolahnya.
Sedangkan Mei sekarang sudah memasuki pintu gerbang sekolahnya,ini adalah sekolah SMP negeri 2 Tunas bangsa.
"Haiii" sapa teman sebangkunya yang bernama Rani
"Bagaimana,apa kau sudah mengerjakan tugas kimia mu,yang diberikan oleh Bu Ratna 2 hari lalu?"tanya Rani
"Sudah,tapi ada beberapa soal yang cukup sulit bagiku,apa kau mau memberiku contekan?"sambil tersenyum dan menaik turunkan alisnya,menggoda temannya.
"Kau slalu begitu"kata Rani dengan wajah cemberut
"Hahahaha.....bercanda ran,kamu sensi amat pagi pagi gini,tapi aku memang belum menyelesaikan semuanya,dan kau harus mengajariku ya,kau kan temanku dan guru ku,hahahaha"ucap Mei
"Ya,dan kau harus membayarnya,hahaha...belikan aku Snack,ok?hahahah"ucap Rani lagi
"Hmm...kau cukup perhitungan juga ternyata,apa kau begitu senang dengan cemilan yang aku beli?hahaha"
"Ya tentu saja,karena kau memberinya dengan ketulusan maka aku akan suka sekali,tapi lain kali kau harus membayar ku dengan kue buatan ibumu,karena itu sangat enak,hmm....yummy"ucap Rani sambil mengacungkan jempolnya.
"hahaha...baiklah,nanti aku akan meminta beberapa kue untuk kuberikan padamu,apa kau senang?"tanya Mei
"Aku tunggu traktiranmu,sobat!hahaha...ayo aku akan memberitahumu jawaban yang kau tidak bisa,tapi karena sebentar lagi upacara bendera,hmm...bagaimana kita ke UKS saja dengan alasan sakit trus kita kerjakan soal yang tidak bisa kau kerjakan"usul Rani
"Ah...kau memang teman yang sangat berguna,,hahaha"tawa Mei
Singkat cerita mereka mendatangi ruang UKS dan berpura pura sakit,sambil mengerjakan tugasnya,sehingga waktu 1 jam upacara mereka pakai untuk tiduran sambil mengerjakan tugas mereka.
kesempatan yang tidak disia siakan,dan tak mau rugi.
Namun tiba tiba,seorang petugas UKS masuk ke ruangannya dan mendapati mereka yang tidak istirahat tapi malah mengerjakan tugasnya.
"Apa kalian senang sudah memanfaatkan ruangan ini dengan tidak semestinya,kalian pikir ini ruang kelas!"Petugas itu hanya menggelengkan kepalanya karena ulah kenakalan mereka.
"Ah..sudahlah sekarang kalian keluar,karena sekarang upacara sudah selesai,awas kalau kalian melakukan hal ini lagi,ingat jangan bermain main dengan kesehatan dengan berpura pura sakit,kalau itu benar benar terjadi apa yang akan kalian lakukan!ucap petugas UKS
"Baik pak,terimakasih"ucap Mei dan Rani
Bel telah berbunyi para siswa mulai keluar dari kelas untuk pergi ke kantin hanya sekedar mengisi perut yang sudah terasa sangat lapar karena terkuras oleh 3 jam pelajaran yang sangat melelahkan.
Begitu juga dengan Mei dan Rani yang sudah tidak sabar membeli makan siangnya dikantin hari ini.
Dengan berdesakan dikantin mereka memesan makan siangnya.
Hanya semangkok soto ayam dan segelas teh manis sudah cukup mengenyangkan dan ramah dikantong anak sekolah.
"Bu,tambah gorengan tempe 2 ya"ucap Rani pada ibu penjaga kantin
"Baik neng"sahut ibu penjaga kantin
Begitulah kantin sekolah di SMP Negeri 2 Tunas bangsa,hiruk pikuk para pelajar yang sedang mengantri makanan membuat kantin sangat ramai dengan gelak tawa dan teriakan para siswayang sedang mengantri makanan.
"Hahh...kenyang sekali,kau sudah selesai dengan makananmu Mei?"tanya Rani
"Sudah,ayo keluar tapi sebelum itu kita bayar dulu,masa kau main keluar aja"
"Oh iya lupa"sahut Rani sambil menepuk kepalanya
Begitulah 2 sahabat itu keluar dari kantin sekolah dan kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya dijam berikutnya.
Lonceng sekolah pun berbunyi,yang menandakan pelajaran selanjutnya akan segera di mulai.
Pelajaran kali ini sangat membosankan bagi Mei karena ia tidak menyukainya.
"Baiklah anak anak,sekarang ibu minta kalian membuat kelompok diskusi yang terdiri dari beberapa orang,kelas ini ada 30 orang,maka ibu minta setiap kelompok berisi masing masing 5 orang,ayo silahkan bentuk kelompokmu"ucap Bu Nia guru mata pelajaran pendidikan Pancasila
"Ran,dengan siapa sekarang kita harus membentuk kelompok diskusi?" tanya Mei
"Tunggulah,sebentar lagi pasti mereka ada yang memanggil kita,karena Bu Nia sudah menghitungnya"sahut Rani
Begitulah mereka Rani dan Mei bukanlah orang yang pandai mengambil hati orang lain,sehingga mereka tidak banyak memiliki teman,bisa dikatakan mereka adalah anak anak rumahan yang betah dikamar dan mendengarkan musik dari pada sibuk mencari teman bermain.
Kalau tidak terpaksa membentuk kelompok diskusi dan harus mencari teman yang lain,mereka lebih suka melakukan diskusi hanya berdua saja.
Tidak tahu apakah ini yang di sebut kuper, intovert atau istilah lainnya,mereka tidak peduli,bagi mereka berdua selama itu menyenangkan dan dan tidak mengganggu orang lain,maka biarlah seperti itu.
"Hei..Rani,Mei ayo kesini,kalian di kelompok kami saja karena kami kekurangan orang"panggil sisi teman sekelas mereka.
Rani dan Mei pun berjalan sambil membawa bangku untuk bergabung dengan sisi dan teman temannya
"Baiklah anak anak sekarang diskusikan topik yang ibu berikan ini,bagaimana menurut pendapat kalian,setuju atau tidak serta berikan opini kalian tentang hal ini,ayo silahkan kerjakan"
Begitulah kelompok Rani dan Mei yang akhirnya ikut dalam diskusi ini,hingga mereka mendapatkan kesimpulan dengan banyak argumen yang dikeluarkan semua orang.
Demikianlah aktifitas sekolah Mei setiap hari hanya Rani yang menjadi sahabat sejatinya,bukan hanya ketika belajar bahkan ketika keluarpun mereka akan saling memanggil untuk menemani satu dan lainnya.
Sementara itu dirumah ayah dan ibu Mei sedang mendiskusikan suatu masalah.Mereka ingin membuat sebuah toko sembako kecil didepan rumah untuk menambah penghasilan keluarga.
"Bagaimana yah,kemana kita harus mencari modal untuk membuka toko kecil di depan rumah kita?"tanya ibu
"Hah..entahlah kalau harus mengeluarkan uang sebanyak itu tentu saja kita tidak akan mampu,tapi kalau meminjam pada orang lain,pada siapa kita harus meminjamnya dan apa sanggup nanti kita mengembalikannya?"jelas ayah
"Bagaimana kalau kita membuat arisan,tapi nanti kita ambil terlebih dahulu uangnya buat modal,nanti pelan pelan kita bisa mengembalikannya dengan cara dicicil tiap bulan di arisan itu,bagaimana yah?"
"Entahlah aku tidak berani membuka arisan usaha itu,aku takut tidak bisa mengembalikannya Bu,aku tidak yakin bisa mengumpulkan uang untuk mengembalikannya"sahut ayah
"Iya juga,takutnya modal yang kita dapatkan malah masuk biaya sehari hari,bisa gawat yah,kalau begitu"sahut ibu
"Oh ya yah,bagaimana kalau kita meminjamnya pada keluarga jauh kita,tempat angel bekerja itu masih keluarga jauh ibu,orangnya juga cukup baik.Ibu rasa dia pasti mau meminjamkan kita uang yah,kita titipkan saja sertifikat tanah yang ada di belakang rumah kita itu sebagai jaminannya,bagaimana yah?"usul ibu dengan sangat antusias
Memang atasan tempat angel bekerja adalah orang yang sangat dermawan dan baik,orang ini banyak membantu keluarga dan orang orang yang membutuhkan uang di kota ini,ia juga memiliki beberapa ruko dan dealer motor yang cukup besar untuk ukuran kota kecil.Dia adalah Pak Kenan,orang kaya yang dermawan.
"Kalau begitu cobalah Bu,siapa tau dia mau meminjamkan kita uang tanpa bunga sedikitpun,karena kita memberinya jaminan surat tanah yang cukup besar"
"Iya yah,semoga saja ia mau meminjamkan uangnya dengan cuma cuma,dan semoga saja ini tidak mengganggu posisi angel di situ yang sedang bekerja.
"iya yah,semoga saja,tapi ibu rasa semua akan baik baik saja,karena saudara ibu itu orang yang sangat baik dan dermawan yah"sahut ibu
Begitulah perbincangan kedua orangtua Mei yang ada dirumah,mereka akan slalu bertukar pikiran dan saling memberikan solusi untuk setiap masalah yang sedang dihadapi,mereka melakukan itu hanya untuk kebahagian anak anaknya,dan untuk hidup yang lebih baik bagi anak anak.
"Oh ya yah,katanya Bu Mirah ada mau mengambil ayam ayam yang sudah besar dan siap untuk dijual"dengan riang ibu berkata pada ayah
"Ya Bu,nanti ayah siapkan,adalah masih beberapa ekor yang sudah besar dan siap di jual,biar nanti menunggu orangnya datang saja Bu...baiklah ayah akan memberi makan ayam ayam itu dulu"
Ayah pergi ke kandang dan melakukan aktifitas pagi itu seperti biasanya,mereka akan saling membagi tugas dirumah ketika anak anak sudah berangkat kesekolah.
Bersama Budi dirumah yang juga akan bisa membantu walau hanya sedikit,ayah dan ibu memperlakukan anak laki laki ya dengan penuh kasih sayang,meskipun ibu terkadang terlihat sangat letih,ia tidak pernah mengeluh akan hal itu.
Hari hari berlalu seperti biasanya dari pagi sampai sore ketika angel,Mei dan Cen pulang kerumah.
"Bu,kita akan makan apa malam ini" tanya Cen pada ibu
"Tunggulah sebentar,ibu sedang membuat SOP untuk kita makan malam ini juga ayam goreng"sahut ibu
"Makanan yang lezat,aku suka ayam goreng Bu"ucap.cen lagi dengan sangat antusias
"Iya,ibu tau itu kesukaan kalian makanya ini ibu buatkan masakan ini saja supaya semuanya bisa makan"kata ibu sambil tersenyum
Begitulah dengan lahap angel,Mei ,Cen dan Budi serta ayah dan ibu makan malam ini,dengan kegembiraan dalam keluarga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!