Di Sekolah SMA Negri 1 ADHITAMA kini akan diadakan Event pertahun yang dimana siswa-siswi akan berkompetisi dalam ajang IQ dan fisik. Dalam ajang IQ mencangkup lomba puisi, pidato, LCC, tata boga dan membuat cerpen. Sedangkan fisik mencangkup fashion show, olahraga dan tari.
Yang mendapatkan kompetisi di atas akan mendapatkan uang tunai dlm setiap perlombaan
Juara 1 : 15.000.000
Juara 2 : 10.000.000
Juara 3 : 5.000.000
"Icha" Panggil Naura, yang dipanggil icha (Raisa) pun menoleh dan mengangkat sebelah alisnya
"Lo ikut ajang yang mana nih, IQ atau fisik?" Tanya Naura yang masih diposisi melihat mading sekolah
Raisa sedikit berpikir "se kemampuan gw sih ya lomba puisi aja, kalau enggak ya LCC"
Naura sedikit tidak setuju "kata gw sih lo mending ikut fashion show deh, soalnya badan lo bagus tuh ya modis banget trs wajah lo tanpa make up aja cantik apalagi pake make up beuh nampol aja tuh cantiknya" Saran Naura, dan membuat Raisa bingung harus pilih yang mana?
"Masalahnya duit gw kurang buat beli baju bagus sama make up, kan gw gak punya make up" Jelas Raisa
"Duit sih gampang, nanti gw minta ke abang gw" Ucap Naura sangat semangat jika Raisa sahabatnya ini mengikuti fashion show karna dirinya akan memperlihatkan kesemua warga sekolah bahwa dirinya mempunyai sahabat yang amat cantik dan jelita
"Yaudah si, makasih lho Nanti hadiah nya kita bagi dua ya, kalo menang hehe" Ucap Raisa yang di balas dengan Raling eyes Naura karna lelah untuk menanggapi Raisa yang selalu kurang pd
"Gak usah di bagi dua, buat lu aja" Ucap Naura
"Gak, oh ya lu punya abang yah? Kok gk pernah cerita" Ucap Raisa penasaran dengan kakak yang dimaksud Naura
"Punya donk, hanya saja tuh orang pasti gak bakalan akur kalau sama lo"
"Napa tuh, emng kayak gw sama si Reyhan tuh yang gak bakalan pernah akur" Ucap Raisa sembari mengingat begitu jahil nya lelaki itu meskipun kakel nya Raisa tidak akan tuh yang namanya tunduk dan patuh
"Yap betul, abang gw itu Reyhan"
Ucapan Naura membuat Raisa seketika ingin pingsan, apakah dirinya akan merendahkan diri dengan meminta bantuan kepada sang musuh hanya untuk kompetisi fashion show ini? Oh tidakkk harga diri baginya begitu mahal
"Gak! Gw gak jadi ikut fashion show kalau lo mau minta bantuan sama abang lu itu" Tolak Raisa mentah mentah untung saja dirinya menanyakan perihal abang Naura
"Ih kok lu gitu sih, abang gw baik lho kalo udh deket banget" Goda Naura, membuat Raisa ingin memuntahkan isi perutnya
Baik? Oh tidak bagi Raisa Reyhan adalah lelaki terjahat di dunia, terjahil, terjelek dan akhhh pokoknya super buruk di mata Raisa
"Tetep Gak mau ikut.! " Tolak Raisa lalu pergi meninggalkan Naura
"Ihhh icha tunggu gw donkk" Teriak Naura sembari berlari menyusul Raisa yang sudah lumayan jauh karna kekesalan nya mungkin, hal itu membuat Naura ingin tertawa kencang
"Dasar yah ninggalin gw mulu lu ah" Ucap Naura setelah sampai di kantin dengan nafas yang masih ngos ngosan
"Suruh siapa lu buat gw kesel mulu"
"Pesen gih, gw capek nyusul lo sambil lari-lari" Ucap Naura
"Suruh siapa lari-lari kayak yang dikejar setan aja, cepet pesen apa lu"
"Es kelapa muda 1, dan kamu aku terakhir pentol nya 2 bungkus" Pesan Naura yang membuat Raisa seketika berbinar di matanya
"Okey siap tekyu sahabatku yang paling cantik mcuahhh" Gemas Raisa yah karna ada maunya hehe
"Y"
Saat memesan Raisa sibuk main hp dan...
"Siniin hp gw bangsat" Teriak Raisa melompat lompat ingin meraih hp yang Reyhan ambil dan menjauhkan dari Raisa
"Bisa gak si lo gak usah ganggu gw sehari aja" Teriak Raisa yang masih melompat-lompat membuat di sekitar kantin sudah tidak heran dengan kedua sejoli itu yang slalu saja bertingkah
"Gak bisa!" Ucap Reyhan enteng dan membuat Raisa ingin menampol wajah tampan nya itu eh maksudnya jeleknya itu
Raisa kelelahan karna Reyhan yang lebih tinggi dari dirinya membuat nya tidak bisa menggapainya, akhirnya dia punya ide
Bugh,Raisa menonjok perut Reyhan membuat Reyhan memekik kesakitan dan 'gep' hp itu sudah Ada di tangan Raisa
"Rasain tuh blee" Ejek Raisa menjulurkan lidahnya lalu berlari kembali ke Naura
"Eh cepet amat, mana tuh es nya sama pentolnya"
"Nanti di kesiniin, lu bilangin yah ke abang lu itu kalau gw gak suka di jahilin" Ucap Raisa dengan emosi menggebu gebu lelah dan emosi bercampur aduk
Naura menggaruk tekuknya yang tidak gatal "hehe, maaf cha, abisnya lu lucu kalau di jahilin jadi abang gw jahilin lu terus deh"
"Lucu lo bilang? Gw capek ihhh" Rengek Raisa, sepertinya dia harus pindah sekolah
"Permisi, ini pesanan nya"
"Makasih"
Raisa makan dengan lahap dan Naura pun sama
"Hey icha" Sapa Reyhan yang kemudian duduk di sebelah Naura berhadapan dengan Raisa
Raisa mendelik kesal "apa lo ke sini lagi?" Sangat Raisa
Reyhan terkekeh lalu merangkul pundak Naura "siapa juga yang mau ke lu orang gw mau ke ade gw"
"Owh ok, awas aja kalau ganggu gw" Ancam Raisa lalu melanjutkan makan tak selang beberapa menit Reyhan mendekat dan mengambil handphone Raisa kembali
"Bang udh ih jangan ganggu icha" Omel Naura yang tidak didengarkan oleh sang kakak membuat Naura mendumel
"Ihhh tuh kan, lo mau nya apa si ganggu gw mulu?" Tanya Raisa lelah dan menyilangkan tangan nya di dada
"Kalau gak mau gw ganggu, gw kasih tantangan ke lo" Ucap Reyhan member
ikan penawaran dan Raisa pun tentu saja ingin ini kesempatan untuk membebaskan dari gangguan syaitan
"Apa tantangan nya?"
Reyhan mengembalikan handphone milik Raisa lalu kembali duduk "menarik, tantangan nya gampang si. Lo harus bisa juara 1 di perlombaan fashion show, pidato dan badminton! Tapi, badminton lawan gw"
Raisa menelan salivnya "mm o-oke itu s-ihh gampang" Ragu Raisa membuat Reyhan mengacungkan jempolnya lalu pergi dari meja bundar itu
Raisa menghela nafas "tuh kan abang lu nyebelin, mana bisa gw ikut lomba sebanyak itu" Adu Raisa kepada Naura
Naura tersenyum "maafin abang gw, lo pasti bisa icha semangat" Ucap Naura menyemangati Raisa yang kini sedang merenung
Kompetisi di sekolah nya akan di adakan sekitar ±2 minggu dan itu waktu yang sangat padat untuk Raisa
Ia harus menghafal teks pidato, membuat puisi terlebih dahulu, mencari uang untuk fashion show dan berlatih badminton
Baginya sangat lelah jika harus menjalani semua ini
Tapi ia harus berjuang agar hidup nya tenang, dan lumayan jika menang uang nya akan ia tabung untuk kuliah nanti. Pikirnya sedang bergelut
Gemercik hujan di malam hari membuat Raisa ingin sekali tertidur lelap dengan nyenyak tapi dirinya harus bekerja keras melatih untuk perlombaan event di sekolahnya
"Napa si musibah harus menimpa diri Gw" Gumam Raisa lalu mulai menulis ulang puisi yang ia karang setelah shalat ashar nya tadi
Judulnya "hasta amerta" Yang mana puisi yang Raisa karang mengandung arti kebahagiaan yang abadi, bahwa kebahagiaan itu bukan hanya bersumber dari materi, ataupun lainnya semacam kebahagiaan dalam kesempurnaan fisik, kesempurnaan pemilik IQ tinggi dan semacam lainnya
Tapi... Kebahagiaan itu ada dalam ketenangan
"Mmm bagus gini posisi gw" Gumam Raisa yang membanggakan karangan puisinya yang tertulis dalam kertas HVS dihiasi dengan berbagai jenis bunga
Ting
1pesan menunggumu di whatsapp
Raisa membuka room chat nya dan ternyata no yang tidak dikenal telah memberikan pesan membuat Raisa mengerutkan keningnya
083*****4*92
Cie yang lagi sibuk belajar
Biar gak di ganggu gw
Apa si lo bangsat!
Dari mana no gw?
Cowok model Intel
kayak gw kok diremehkan sih
Dasar pengganggu!
Gak sekolah gak dirumah ttp aja
gangguin gw
Block
Read
Raisa sudah tau jika yang mengirimnya pesan itu Reyhan, sudah ketebak dan dirinya sudah mem block no yang tidak dikenal itu.
Karna kekesalannya pada Reyhan, Raisa pun merebahkan badannya di kasur over size dengan memejamkan matanya sembari merenungkan hidupnya yang begitu jauh dari kata ketenangan
Saat ingin tertidur, ting ! Beberapa pesan menunggu anda di whatsapp
Raisa membuka room chat nya yang ternyata seseorang dengan no yang tidak dikenal nge spam
083****57*65
P
P
P
Semangat belajarnya
Ututu kasian
Ciee belajar mulu
Tidur
Jangan begadang
Utututu kacian
Icha icha
Eh awas tuh ada hantu
Hantu menghafal
Hehe
Dasar segitu nya lo
Biar gak digangguin gw
Ini no baru gw
Tenang masih banyak stok no
Lo block gw chat
Pake no baru
Read
"Reyhan bangsat"_gumam nya dalam hati
Raisa hanya membaca pesan dari Reyhan yang
Menurut nya sangat mengganggu lalu ia menonaktifkan handphone nya dan tak lupa charger the phone
Dan setelah itu raisa tertidur
***
Subuh, waktunya melaksanakan shalat dan menghafal kembali puisi dan pidato yang sudah ia buat. Katanya kalau menghafal pada waktu subuh akan cepat hafalan nya dan Raisa pun mencoba nya dan ternyata lumayan lebih gampang daripada malam tadi
Setelah shalat dan menghafal, Raisa melanjutkan aktivitas nya dengan ritual mandinya dan berangkat sekolah Karna waktu sudah menunjukan pukul 05.46 mungkin cukup untuk bersiap siap sampai pukul 06.30 Karna perjalanan menuju sekolah lumayan jauh dan ia harus menunggu angkot terlebih dahulu
"Udh beres nih mandi, tinggal pake make-up dikit" Gumam nya lalu memoleskan sedikit lip balm nya agar tidak terlihat pucat
Tak sadar alarm pukul 06.30 sudah berdering lewat handphone nya lalu Raisa segera keluar rumah yang mendapati mama nya yang sedang menyiram tanaman, sudah di suruh sarapan tapi Raisa menolaknya ia bilang akan sarapan di sekolah nya
Setelah itu Raisa menunggu lama angkot tapi tak kunjung datang, hingga saat ini sudah pukul 07.01 sudah setengah jam lamanya ia menungguu
"Naik!"
Motor ninja hitam itu terparkir tepat didepan Raisa, dan Raisa sangat mengenal siapa pemilik motor dengan helm full face itu siapa lagi kalau bukan musuhnya
"Yaallah kenapa sih harus bertemu dengan lelaki biadab seperti dia" Batin Raisa dan berpura pura tidak mendengar yang Reyhan suruh
"Naik! kalau gak, hari ini gw bully lo di sekolah" Suruh reyhan, bukan suruhan tapi paksaan lebih tepatnya
"Napa si lo, ganggu hidup gw mulu muncul depan gw mulu" Gerutu Raisa meluapkan isi hatinya
"Gw bantu lo, bentar lagi gerbang di tutup sedangkan angkot yang lu tunggu belum ada kepastian mending Naik bareng gw udah ada kepastian gini" Ucap Reyhan sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda
"Yaudah awas lu kalau nanti di sekolah malah bully gw! " Ancam Raisa lalu Naik ke motor ninja hitam Reyhan
Diperjalanan macet dan ciittt
"Akh pakek macet lagi" Upat Reyhan yang tidak sadar dengan tangan Raisa yang sudah memeluk tiba tiba karna rem dadakan Reyhan
Raisa tersesat lalu mencubit keras perut Reyhan membuat Reyhan memeluk kesakitan
"Akh bangsat, kalo enak meluk gak usah nyubit juga" Umpat Reyhan lalu melirik tajam Raisa dari arah kaca spion membuat sang empu menjulurkan lidahnya
"Rasain tuh, makannya gak usah rem dadakan kan keliatan banget modus nya" Ledek Raisa dan hanya dibalas tatapan malas dari Reyhan
Sudah sekitar 7 menit dilanda kemacetan kini sudah kian mereda dan Reyhan tak segan segan mengancam gas nya membuat Raisa berteriak ketakutan plus ngoceh segala
"Lo mau bawa gw mati yah, dasar lo ganggu ketenangan orang, eh bangsat jangan terlalu kenceng, gw takut, mamaaa, eh lu gw tabok yah lama lama" Teriak Raisa yang tangan nya yang basah akibat keringat pula masih memegang pundak Reyhan agar dirinya tidak jatuh
"Rasain, makannya gak usah nyubit gw" Ucap Reyhan sedikit teriak
Raisa memejamkan matanya ketakutan dan keringan dipelipispun kian membanjiri dibarengi dengan air mata
Reyhan yang tak sabar ingin samapai disekolahpun menancap gas nya lebih kencang membuat raisa semakin dilanda ketakutannya kini trauma nya terbayang lagi diingatannya
Setelah sampai di parkiran sekolah, dan ternyata sudah lumayan banyak murid
"Turun! Betah banget di motor gw" Ucap Reyhan yang masih sibuk dengan kaca spion nya tanpa menoleh ke belakang. Karna Raisa tak kunjung turun pun Reyhan menoleh ke belakang lalu di sambut gelak tawa nya
Raisa yang tersadarpun langsung membuka matanya dan turun "makasih"
"Eh tunggu" Ucap Reyhan menahan lengan Raisa lalu memandangi wajahnya yang memerah, hidungnya pun memerah terkesan lucu di mata Reyhan mungkin raisa menangis akibat dirinya yang melaju kencang seperti kesetanan
"Lo lucu, nangis yah cup cup sini gw cium" Ucap Reyhan lalu mencium puncak kepala Raisa yang membuat si empu kaku tak berkutik dengan ucapan dan perlakuan yang Reyhan berikan
Murid yang bahkan melihat kejadian di parkiran bersorak, banyak yang setuju dan ada pula yang mengoceh karna tidak setuju
Ini bagaikan pemandangan ynag langka, dimana ada seseorang yang sudah terlihat seperti musuh malah berlaku romantis secara tiba tiba di tempat umum
"Eh si Raisa sama Reyhan jadian yah, cocok tuh enemy is my dear" Ucap salah satu murid
"Ih bjir kok bisa yah Reyhan seromantis itu"
"Tom and jery kini bercinta"
"Uhuy pj na ath rey buat kelas" Sorak anak Sunda yang sekelas dengan Reyhan
Raisa tersadar dari lamunannya pun langsung mencubit keras perut Reyhan yang kini paras nya tersenyum pada dirinya
"Dasar mesum, apanya yang lucu? Gw nangis ketakutan karna lo dan trauma gw kambuh dan lo malah bilang gw lucu? Mikir! " Ucap Raisa lalu melenggang pergi dari parkiran meninggalkan Reyhan tersenyum masam merasa bersalah. Bukan hanya Reyhan saja yang kecewa akan kejadian romantis itu berhenti tiba tiba, tapi semua murid yang menonton itu pun ikut kecewa karna yang mereka kira Tom and jery di sekolah nya akan menjadi sebuah couple yang romantis dan ternyata tidak
"Maafin gw cha" Gumamnya lalu menyusul Raisa dan akan kembali mengganggunya
"Maafin gw donk cha" Pinta Reyhan masih mengikuti Raisa yang marah kepadanya
"Cha jangan diemin gw gini, maafin gw donk janji deh bsk gak bakalan ganggu" Ucap Reyhan dan masih di balas dengan kediaman raisa
"Cha maafin gw deh please donk mmm kalau lo maafin gw gw bantu buat nyewa baju fashion show deh" Tawaran Reyhan membuat Raisa tersenyum lalu mengulurkan tangan nya
"Deal"
Reyhan tersenyum dan menjabat tangan Raisa "deal, jadi gw dimaafin nih?"
"Yoi, tapi inget perjanjian tadi ! Jangan ganggu gw!" Ucap Raisa lalu membelikan diri kearah kelasnya sedangkan Reyhan mesidah sampai di kelasnya
"Cieh gw kesepian donk kalau gak ganggu dia" Gumam nya langsung melempar tasnya kekursi nya
Chila mendekat ke arah Reyhan lalu mengusap lembut tangan Reyhan untuk memberi kenyamanan dan Reyhan pun tidak menolak itu melainkan menikmati
"Rey, kira-kira damar kapan sadarnnya?" Tanya chila kepada Reyhan, jujur saja chila sangat merindukan kekasihnya itu yang sedang koma di rumah sakit akibat kecelakaan tabrak lari
"Lo kangen kan?" Tanya Reyhan memastikan dan dengan mantap chila mengangguk.
Reyhan tersenyum miring saat chila menjawab "kalo lo rindu gak usah bersifat lembut ke gw, lo udh punya cowok dan cowok itu temen deket gw yang berarti jangan buat dia sakit hati meski dia lagi gak sadar" Jelas Reyhan panjang lebar lalu menepis pelan tangan chila dan berlalu pergi meninggalkan nya
Tanpa di sadari mereka berdua, ada seseorang yang memotret adegan chila yang mengelus tangan Reyhan
"Selamat hancur"
*
*
Reyhan
Chila
Raisa
Damar
Naura
*
*
Di kediaman kelas Raisa dan Naura yang sangat amat dan tentram dengan pembelajaran nya kini malah terjadi kegaduhan di depan kelasnya
Bugh
Rangga menonjok keras pipi Reyhan yang membuat sudut bibir nya berdarah
"Lo udah buat Raisa nangis bangsat" Ucap Rangga sangar menatap Reyhan yang kini hanya menatap Rangga remeh
"Ya terus apa maksud lo mukul gw kayak gini?" Tanya Reyhan
"Gw sayang sama dia, gak ada yang boleh nyakitin dia"
Reyhan mengangkat alis nya satu "ya terus?, dia belum jadi milik lo kan? Otomatis lo gak berhak kayak gini"
"Akhh bangsat banyak omong lo" Ucap Rangga lalu kembali ingin menyerang Reyhan tapi Reyhan dengan cepat menahan Rangga dan menonjok keras perut Rangga bertubi tubi membuat sang empu terbatuk
Keributan itu membuat kelas Raisa dan Naura terganggu di tambah ada nama Raisa yang jadi bahan ribuan
"Ehh kalian harap tenang jangan ada yang keluar kelas, aldo dan sandi ikut ibu memisahkan keduanya" Ucap bu tuti dan langsung melancarkan aksi nya
Akan tetapi kekuatan Reyhan dan rangga sangat kuat membuat semua orang tidak ada yang bisa memisahkan nya termasuk Naura adiknya
Raisa pun berinisiatif untuk memisahkan Reyhan dan Rangga bagaimanapun juga pertengkaran merek akarna ulah dirinya yang menangis
Grep
Raisa memeluk Reyhan yang membuat semua orang melotot karna kaget, dan Reyhan pun terdiam kaku termasuk Rangga yang cemburu
Disaat keduanya telah berhenti dom perkelahian, raisaymenarik tangan Reyhan ke uks dan membiarkan tatapan murid lainnya yang masih cengo dengan perlakuan raisa yang lu yang extrim
Setelah sampai di UKS Raisa menyibukan diri mencari P3K karna dirinya malu sudah memeluk awal lelaki yaitu musuhnya, entah dari mana Raisa mendapat pikiran seperti itu yang memalukan.
"Heh, maksud lo apa meluk gw? Modus amat si lo" Tanya Reyhan ketus tapi jujur aja Reyhan menemukan perasaan senang saat dipeluk tiba tiba seperti tadi
"Gak ada cara lain lagi buat misahin kalian" Gumam Raisa lalu membersihkan luka Reyhan dan sesekali Reyhan mun meringis kesakitan
"Modus ah" Kekeh Reyhan dan Raisa pun menghembuskan nafasnya karna tidak mau berdebat
"Jujur, modus kan lo" Lanjut Reyhan yang masih gencar menggoda Raisa
Raisa melotot dan membuat tangan nya menekan luka Reyhan
"Ashh sakit bego" Umpat Reyhan
"Abisnya lo asal tuduh, jadikan sakit" Ucap Raisa dan meniup luka di sudut bibir Reyhan membuat jarak mereka sangat dekat
Jantung Reyhan berdetak sangat cepat, perasaan nya sangat tak karuan
"Perasaan apa ini" Batin Reyhan dan kemudian menepis kembali pikiran buruk untuk menyukai musuh di depannya
"Cantik" Batin Reyhan, ingin sekali mencium bibir nya yang saat ini sangat dekat dengan bibir Reyhan
"Jangan mikir macem macem lo" Tebak Raisa karna sadari tadi jantung Reyhan sangat terdengar
Reyhan sedikit mendorong Raisa "siapa juga yang mikir gitu, dah ah gw ke kelas dulu"
Raisa membereskaln p3k nya dan tidak mengharapkan Reyhan untuk berterima kasih padanya toh dirinya mengobati Reyhan hanya sekedar mengalihkan agar tidak malu dengan aksinya yang di depan kelas tadi
Mengingatnya saja ingin tertawa terbahak bahak tapi ia harus menahan untuk tidak tertawa sendiri an di UKS ini bisa bisa Reyhan akan mengira jika dirinya sangatlah gila
Reyhan membuka pintu UKS "makasih perhatiannya, tapi gak ada hubungannya sama gw yang akan ganggu lo" Ucap Reyhan lalu menutup kembali melanjutkan perjalanan ke kelasnya ups salah, maksudnya bk
Raisa menghembuskan nafasnya, sudah raisa duga kalau Reyhan akan tetap mengganggunya.
Raisa pun kembali ke kelas nya dan mengacuhkan tatapan murid lainnya yang masih heran dengan kejadian tadi. Tapi perlakuan nya berbaring terbalik dengan keracunan nya langkah nya sangat ingin cepat tiba di kelas dan akan menenggelamkan wajahnya karna masih malu
"Cha lo tadi meluk abang gw, lo keadaan sadar gak? " Tanya Naura lalu dijawab gelengan kepala oleh raisa
"Berarti lo sadar donk" Pekik Naura terkejut raisa pun dengan cekatan membekam mulut Naura yang bau semur jengkol itu
"Pelan pelan bangsat" Umpat Raisa pelan dan sangat pelan lalu melepaskan tangannya dari mulut Naura
"Bau ih anjir" Pekik Raisa bohong, lalu Naura melotot dengan pekikan Raisa
"Suttt, gw kan pagi pagi makan Pete" Ucap Naura enteng tanpa melihat ekspresi Raisa yang kini kaku
"Huaaa tangan icha bau Pete" Rengek Raisa, dan Naura pun tertawa terbahak bahak melihat tingkah Raisa
Seseorang datang menggebrak meja Raisa khawatir "lo gak kenapa napa kan? Lo baik baik aja kan?" Ucap Rangga si kakel yang sangat belagu
Raisa menggeleng polos dan terlihat lucu dimata Rangga "kalo ada apa apa panggil gw aja, lucu banget si" Ucap Rangga lalu mengusap gemas puncak kepala Raisa
Raisa yang diperlakukan seperti itu pun bingun, kenapa dirinya diperlakukan manis oleh Rangga dan bukan hanya Raisa saja yang heran tapi penghuni kelas nya
"Gw pergi dulu"
.
.
.
.
.
"Gw pergi dulu" Pamit Rangga lalu pergi dengan langkah cepatnya, Rangga adalah kakak kelas nya Raisa yang sama dengan Reyhan kelas 12 IPS dan sedangkan Raisa dan Naura kelas 11 IPS. Rangga juga adalah musuh bebuyutan Reyhan yang dimana mereka pasti berantem jika bertemu apalagi mereka dulu pernah menyukai gadis yang sama akan tetapi mereka berhenti menyukai saat gadis yang mereka sukai ternyata adalah gadis yang paling jahat, arrogant, munafik dan ternyata juga mempunyai sakit jiwa sampai ia dilarikan ke RSJ Namanya Laila.
.
.
.
Raisa memandangi mading sekolah saat istirahat, ia enggan untuk beristirahat di kantin mengikuti Naura dan teman sekelasnya karna beban nya semakin berat. Untuk membeli jajanan dikantin saja dia kehabisan uang bulanan yang dikasih sang ibu dengan seadanya karna keluarga mereka sangat sederhana. Raisa yang hidup tanpa seorang ayah harus membebani Ibunya seorang yang bekerja hanya sebagai pedagang biasa di luar kota
"Hufft, lumayan kalau gw menang uangnya buat simpenan takutnya ada apa apa" Gumam Raisa membaca ulang kegiatan event
Kriukkk kriukk terdengar suara demo dari perut Raisa yang sedari tadi pagi ia tidak makan, untung saja di area mading ini tidak ada seseorang yang mendengar
"Lapar bjir, untung gak ada yang denger" Gumam Raisa sembari terkekeh pelan tapi seketika raut wajahnya berubah ketika melihat bayangan terlihat di papan mading
Secepat kilat Raisa menoleh kebelakang dan 'shit, ternyata Reyhan musuhnya" Batin raisa
"Jangan bilang lo dari tadi di sini" Ucap raisa dan dijawab anggukan Reyhan yang membuat raisa ingin tenggelam mati saja karna malu dan pasti Reyhan mendengar perutnya
"Pergi, jangan ganggu gw! Lo udh janji hari ini gak bakalan ganggu gw" Ucap Raisa tapi Reyhan hanya acuh seolah tidak mendengar apa kata Raisa lalu dengan cepat Reyhan menarik tangan Raisa untuk mengikutinya
"Heh lepasin gw, jangan macem macem lo" Teriak Raisa dan memberontak tangan nya yang sudah cekal oleh Reyhan
"Lepasin! Sakit bego" Umpat Raisa, bahkan langkahnya saja kalah cepat dengan Reyhan
"Nurut biar gak sakit" Ucap Reyhan dingin, dan Raisa pun nurut saja karna tangannya kini kian memerah jika ia tarik kembali mungkin akan lebih sakit
"Good girl" Gumam Reyhan
Raisa bingung kenapa dirinya diajak ke kantin oleh Reyhan "heh siapa juga yang mau ke kantin?"
Reyhan diam kemudian memilih tempat duduk untuk dirinya dan Raisa
"Nih pesan makan sepuasnya, tu sebagai ucapan terimakasih karna udh ngobatin luka gw" Ucap Reyhan sembari mengeluarkan uang 100 ribu dari dompetnya membuat Raisa terkejut senang bukan main karna perutnya saat ini sangat lapar
Raisa tersenyum mengembang "nah gitu donk, jangan ganggu gw mulu" Ujar Raisa lalu bangkit dengan yang 100k nya
Reyhan mendelik kesal, bukannya berterimakasih eh malah dia yang kena
Sebenarnya Reyhan kasih uang itu bukan buat ucapan terimakasih nya tapi karna ia mendengar peut keroncongan Raisa, ia juga tau keadaan Raisa yang hanya hidup sederhana maka dari itu untuk hari ini ia akan berbaik hati kepadanya tapi tidak untuk besok dan seterusnya.
Raisa kembali dengan 2 mangkuk berisi mie ayam dan 2 es kelapa muda kesukaan nya
"Kembalian nya buat gw yah" Ucap Raisa lalu memasukan sisa uang nya yang lumayan masih banyak ke saku nya
"Nih buat lo" Lanjut Raisa lalu dibalas dengan kerutan kening sang Reyhan yang kebingungan
"Lo aja yang makan semuanya, gw gak laper" Ucap Reyhan yang gemas melihat Raisa yang mulai makan dengan lahap mie ayam nya
"Makasih lho, kebetulan gw belum makan dari pagi" Ucap Raisa lalu kembali melanjutkan aktivitas yang tak terduga untuk hari ini Reyhan baginya adalah penyelamat tapi untuk besok dan seterusnya Reyhan adalah musuhnya
Reyhan memotret Raisa dengan sebanyak mungkin, entah perasaan apa yang Reyhan rasakan yang biasanya ingin mengganggu Raisa kini sangat ingin membuat Raisa senang
"Tumben tuh orang baik" Batin Raisa
Reyhan pun bangkit tanpa pamit meninggal kan Raisa yang masih makan semangkuk mie ayamnya lagi, Raisa menoleh lalu acuh kembali saat ini ia hanya ingin tenang makan
Bel masuk pelajaran ke 3 pun berbunyi, dengan secepat mungkin Raisa menghabiskan kedua gelas es kelapa muda, setelah itu Raisa pergi dari kantin dan berpapasan dengan Naura di koridor kelasnya
"Eh dari mana aja lu, tadi bilangnya mau dikelas aja" Ucap Naura lalu merangkul pundak Raisa
"Gw tadi ke mading dulu, abis tu di traktir makan deh sama abang lu tumben banget tu orang gak ganggu gw"
"Seriusan abang gw traktir lo? Kok bisa? Dia kan ganggu lo bisanya" Ucap Naura heran dengan tingkah kakaknya itu
Raisa hanya acuh lalu masuk kelas dengan perut kenyangnya dan kebetulan guru ekonomi nya udah masuk, huh pusing sekali harus mengikuti pelajaran yang berhubungan dengan negara seperti APBN, dan lain lain
Sedangkan Naura masih memikirkan abangnya yang baginya sangat aneh.
Di rooftop, Reyhan merebahkan badannya dengan mengangkat kaki dalam tumpuan kursi, saat ini dipikiran nya hanyalah tingkah kebaikan dirinya kepada Raisa kenapa dirinya sangat baik hari ini? Dimulai mengajaknya ke sekolah bareng, mentraktir dan memotretnya. Reyhan membuka apk galeri lalu kembali melihat hasilnya
"Not bad, cantik sih tapi sayang banget dianya agak tolol dan polos" Gumam Reyhan, baginya Raisa sangat bodoh ingin saja diganggu olehnya padahal Raisa bisa mengacuhkan dirinya saja
Saat ini Reyhan sedang bolos di jam pelajaran bu tina yang mengajar pelajaran sosiologi, baginya pelajaran itu hanyalah membuang buang waktu karna jika mendalami pelajaran sosiologi akan menimbulkan sifat prasangka yang tinggi maka dari itu Reyhan memboloskan diri
***
Reyhan
Raisa
Rangga
Naura
***
Bel
Pulang
🔔
🔔
🔔
Raisa menuju parkiran dan berpamitan kepada Naura yang sudah dijemput dengan sopir pribadinya, Naura sudah mengajak Raisa agar pulang bareng tapi Raisa menolaknya karna tak enak dan beralasan ingin ke toko buku terlebih dahulu.
"Duit yang Reyhan kasih gw simpen deh, hari ini gw cari kerja aja buat nutupin hidup kali aja ada yang mau nerima gw" Gumam raisa yang kini mulai berjalan keluar dari gerbang sekolahnya dan bertanya kepada toko toko apakah ada lowongan kerja? Yang ia pikirkan mencari lowongan kerja itu gampang dan ternyata susah
"Udh jam 16.37 masih blm dapet aja" Keluh raisa dengan keringat basah di pelipisnya, cukup lelah untuk hari ini lalu beristirahat di taman terdekat "taman Hadinata"
"Capek ah bjir, ternyata gak segampang itu yah" Gumamnya lalu membuka room chat whatsapp yang sepi "jomblo sepi amat si whatsapp nya" Lanjutnya sambil terkekeh
Tiba tiba seseorang menepuk Raisa dari belakang
"Eh bangsat," Umpat Raisa terlonjat kaget dan ternyata itu adalah teman semasa SMP nya
"Eh lu dari tadi gw perhatiin kayak lagi bingung" Ucap mila lalu mendarat kan bokongnya di samping Raisa
"Iya nih mil, gw mau cari kerja"
"Oh kerja toh, kebetulan sepupu gw lagi buka bisnis lho kek nya bakalan buka loker" Jelas mila
"Serius? Tapi bisnis apa nih takutnya bukan di bidang gw"
Mila mengerutkan keningnya "kek toko kue gitu lho, bolu, brownies, kue ultah, donat cromboloni yah yang semacam gitu lah"
Raisa pun mengangguk cepat karna ia juga suka membuat kue seperti itu "gw mau donk ikut kerja di sepupu lo" Pinta Raisa
Mila pun mengangguk ringan "boleh, yuk ikut gw tapi masalahnya lu kan sekolah, eh tapi kalo aja ada jam kerja siang nya"
"Semoga mil, btw makasih lho"
"Ya sans icha, kan lo temen gw ya kali gw gak bantuin lo" Ucap Mila lalu mulai memasuki mobil pribadinya di susul Raisa yang tersenyum kesenangan
Setelah lama di perjalanan dan ternyata toko kue yang baru buka itu tak jauh dari rumah nya jadi tidak akan memberatkan Raisa.
Raisa dan mila masuk ke toko kue, bau semerbak khas bahan kue memasuki indra penciuman Raisa, toko yang masih sepi ya karna belum di buka dan disahkan maka dari itu toko hanya sebatas bahan bahan, meja transaksi pembayaran, meja antri dan meja tunggu.
Mila pun memasuki ruangan meninggalkan raisa, sepertinya Mila harus bertanya terlebih dahulu kepada sepupu nya
"Heh, kutub utara!" Ucap Mila saat tiba diruangan
Lelaki itu.mengangakat sebelah alis nya terkesan arrogant "tamu kok berlagak gak sopan"
"Bomat, oh ya ni toko masih ada loker gak?" Tanya Mila to the point pasalnya dirinya sudah muak dengan kelakuan arrogant sepupunya itu
"Ada, jika ada yang mau kerja silahkan diwawancarai dulu di ruangan ini dan lo silahkan pergi karna gw muak liat muka lo yang jelek" Jelas kevin panjang lebar, pasalnya dirinya tidak mau berlama lama dengan Mila itu akan berbahaya karna Mila akan meminta nya sesuatu yang gak segan segan
"Y, dasar kutub utara"
Raisa bangkit lalu menghampiri Mila yang sudah keluar dari ruangan
"Lo masuk dulu di wawancara katanya" Jelas Mila "gw ke depan dulu mau beli tas" Lanjut Mila lalu diangguki raisa
Ceklek
Raisa masuk ke ruangan kevin, ruangan bernuansa abu hitam, didepan dihadapkan dengan bosnya yang membelakanginya
"To the point, perkenalkan diri anda dan tujuan anda datang kesini" To the point kevin tanpa melihat ke arah Raisa dan bahkan membelakangi Raisa
Kevin ini tipe tipe orang yang to the point, contohnya ini Raisa baru masuk aja udh disuguhkan pertanyaan hadeuhhhh
"Perkenalkan nama gw, eh maksudnya nama saya Raisa saya masih SMA dan tujuan saya kesini ingin bekerja" Ucap Raisa, kemudian kevin pun memutarkan kursinya menghadap
Raisa
"Masih SMA kok mau kerja?" Tanya kevin, pasalnya dirinya tidak menginginkan karyawan yang SMA dan pastinya waktu yang bisa ia pakai saat sepulang sekolah
"Hmm karna keadaan yang mengharuskan saya bekerja, tapi saya yakin akan bisa bekerja disini dengan sekuat tenaga saya dengan ikhlas hati nurani saya dan tak akan pantang menyerah juga tidak akan membuat bapak kecewa dengan pekerjaan saya" Jelas Raisa terkesan lebay dan apa katanya bapak? Apakah kevin se tua itu dimata nya
"Jangan panggil saya bapak, saya masih muda" Ketus kevin mendelik kesal
"Oh ya? Berapa tahun? "
"Bukan urusan anda, dan wawancara ini dicukupkan saja" Ucap kevin lalu menyodorkan pulpen dan kertas HVS kosong
"Tulis alamat, nama lengkap, no telpon dan kapan waktu luang yang bisa dipakai untuk bekerja" Lanjutnya
Lalu dengan cepat Raisa menuliskan data data yang harus ia tulis, setelah selesai pun ia menyodorkan kembali kepada kevin dengan cepat pun kevin menyuruh Raisa pulang karna baginya sudah cukup mewawancarai yang begitu melelahkan
Setelah Raisa keluar dari ruangan, kevin memeriksa data yang Raisa tulis ternyata hal tak terduga membuat dirinya terkekeh
"Ada ada saja" Gumam nya
Kertas HVS berisi data yahg dimana ada tulisan
Nama : Raisa Valerie le nata
Alamat :jl mencintaiku kepada mu no 23
No tlp : 0812345678910
Waktu luang : setelah pulang sekolah
Catatan penting dari pejuang kerja : Bapak saya harap, mas nya mau nerima saya bekerja disini bapak yang ganteng dan membahana akan ku berterima kasih jika bapak menerima saya dan akan ku persiapkan bunga mawar putih untukmu, saya sangat ingin bekerja sangatttttt nanti aku cariin pacar deh yang bohay dan membahana kayak Bapak
Sekian terima gaji, eh blm gajian yah
Sekian wassalamualaikum
"Dasar!" Kevin menggelengkan kepala jika mengingatnya catatan penting yang Raisa tulis sangat aneh
Lalu kevin menambahkan kontak dan menuliskan bahwa Raisa diterima kerja, dengan waktu yang sudah di tentukan tepat pada pukul 14.00-21.00 WIB
Ternyata masih ceklis 1
Raisa celingak celinguk melihat keberadaan Mila dan ternyata Mila baru saja keluar dari toko tas branded
"Eh mil makasih ya, tinggal nunggu hasilnya" Ucap Raisa
"Oke, yuk pulang"
"Eh gw jalan aja, lagian tuh rumah gw gak jauh dari sini" Ucap Raisa menunjuk rumahnya yang tak jauh dari sana
"Oh oke, gw duluan yah"
Setelah kepergian Mila Raisa berjalan dengan perasaan tak karuan ia sangat ingin diterima kerja
"Heh lu, ngapain disini? " Tanya seseorang dari belakang oh ya ternyata itu adalah reyhan
"Lo yang ngapain disini" Bukan menjawab tapi Raisa malah menanya balik
"Ya serah gw lah, jam segini kok belum ganti baju oh ya pasti lo abis nakal nakalan kan" Tuduh Reyhan yang sekarang mulai kembali memancing emosi Raisa
"Gak usah ngatur, duluan gw mo pulang"
"Cihh sepele masa di tuduh gitu aja gak membela berarti bener donk"
Raisa melotot lalu berlari kembali dan memukul keras Reyhan "kagak, please jangan ganggu gw! "
Reyhan yang dipukul pun tidak sakit sama sekali baginya sangat lucu
"Gak tuh, gak ada kerjaan ganggu lo"
"Yaudah diem gak usah banyak bacot" Hardik Raisa yang masih di depan toko kue
Reyhan yang gemas pun ingin melihat Raisa marah langsung melepas ikat rambut Raisa yang membuat rambut Raisa tergerai
"Reyhannnnnn" Teriak kencang Raisa membuat kevin pun keluar dari ruangan
"Eh ada apa ini" Tanya kevin
"Tuh cewek gila kali ya, tiba tiba neriakin nama gw lho vin" Adu Reyhan dan ternyata kevin itu adalah sahabatnya
"Heh musuh bebuyutan, jangan asal tuduh yah jelas jelas lo yang ganggu gw, siniin ikat rambut gw! "
"Gak! "
"Sini"
"Gak! "
"Sini"
"Ga__" Ucapan Reyhan terpotong
"Stop, lu balikin ikat rambut tuh cewek" Perintah kevin dan karna reyhan males berdebat jadi mengembalikan saja
"Gitu donk, makasih bapak ganteng" Ucap raisa lalu di lanjut gelak tawa Reyhan
"Wah vin lu udh tua juga yah sampe disebut bapak bapak" Ucap Reyhan lalu digeplak oleh kevin
"Raisa, tolong jika diluar urusan panggil nama aja" Ucap kevin sabar
"Okeh bapak eh kak kevin"
"Oh ya, btw gw udh kirim hasilnya ke no lo"
Raisa pun tersenyum hangat "makasih, pasti udh keterima"
"Pd lo," Tukas Reyhan
"Bomat, bye bye kak kevin" Ucap raisa sambil berlari untuk pulang dan kevin tidak membalas apa kata raisa
Reyhan melotot "dadar lu heh bye bye nya ke kevin doank" Teriak Reyhan yang masih terdengar raisa meskipun sudah agak jauh
"Lo jelek Reyhan"
.
.
.
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!