NovelToon NovelToon

Garang

bab 1 dari pertemuan hingga pernikahan

suatu hari yang sangat cerah.. Tampaklah sebuah janur kuning melambai di depan rumah sederhana di sebuah desa yang tentram...

Ramainya sanak family serta warga yang hadir di pesta pernikahan itu..

Tampak sepasang pengantin yang sedang d Landa kebahagiaan menyambut para tamu undangan d iringi lantunan musik tradisional d daerah itu...

Evan sudah merasa sangat yakin bahwa via bisa menjadi seorang istri dan menjadi ibu yang baik untuk anak anaknya kelak.. Itulah mengapa hanya selang beberapa bulan pertemuan dengan via, Evan langsung melamarnya...

Evan hanya mempunyai seorang ibu dan seorang adik laki laki yang sangat ia cintai.. Sedangkan via adalah anak tunggal dari sorang kepala desa tersebut, orang tua via sangat menyukai Evan karena ke jujuran dan kesopanan ke pada siapapun. via pun sangat bahagia dipersunting oleh Evan, ia meyakini Evan lah yang akan menjadi suami yang baik, Soleh, juga bertanggung jawab..

Selama ini Evan lah yang menjadi tulang punggung keluarganya.. saat itu ia bekerja d sebuah perusahaan Pertamina, Namun karena ibunya yang sudah sakit sakitan Evan pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman agar ia lebih dekat dengan keluarga terutama ibu nya.. dengan bermodal hasil tabungan yang selama ini ia simpan, Evan membuka usaha baru yaitu membuka sebuah perbengkelan sederhana, di sana ia sering d bantu adik nya setiap pulang sekolah...

Karena kedermawanan Evan yang sangat tinggi d mata masyarakat ia pun banyak d kenal.. Sosok Evan pun yang rupawan banyak d sukai para gadis desa tersebut.

Bermula dari perkenalan nya dengan via yang saat itu via tengah berkendara dengan menggunakan sepeda motor, kebetulan motor yang di kendarai via mogok, Evan yang hendak ke apotik membeli obat untuk ibunya berpapasan dengan via, Evan pun berhenti setelah melihat via yang sedang kelelahan mendorong motor nya, lekas Evan menghampiri via...

"kenapa teh motor nya mogok?" tanya Evan..

"ia nich.. Motor ini sudah lama gak d pakai, karena motor yang sering saya pakai ban nya kempes jadi terpaksa saya pakai motor ini" jawab via lugu.

"oh.. Coba saya lihat semoga saja bisa saya betulin" kata Evan sambil membuka bagasi motor nya yang selalu membawa sedikit alat perbengkelan kemana pun ia pergi. "makasih ya sudah mau membantu" jawab via dengan senyum manis nya yang menawan, ia pun duduk di sebuah bangku yang kebetulan ada sejak tadi.. Sambil memperhatikan Evan yang sedang berusaha memperbaiki motor nya mendadak timbul lah rasa cinta...

Sejak itulah kedekatan mereka Pun menjadi bertambah dekat, apalagi via yang sering datang menjenguk ibu nya Evan yang sedang sakit d rumah.. Karena kasih sayang via terhadap ibu dan adik nya Evan d situlah semakin kuat nya Evan merasa mencintai via.. begitu juga orang tua via yang sangat merestui hubungan mereka karena mereka yakin Evan adalah pemuda yang baik yang sudah sangat d kenal d kalangan masyarakat akan Budi pekerti nya

Stelah hari hari berlalu Evan memutus kan akan melamar via sebagi calon istrinya. Dukungan itu d perkuat oleh sang ibu juga adik nya yang sudah lama merasa kasih sayang yang via berikan sangatlah tulus.. Dan setelah Evan mempunyai uang yang lebih dari penghasilan bengkelnya ia pun segera menikahi nya....

bab 2 saatnya bangkit untuk mencari kehidupan yang lebih baik

waktu pun berlalu dengan cepat nya.. hari demi hari d lalui.. Sementara itu bu Evan telah pergi untuk selamanya.. Beliau d makam kan di TPU yang tidak terlalu jauh dari rumah nya, duka lara pun tak Ter elakan d hati orang orang yang di tinggalkan.. Apa lagi dengan evan dan adik nya yang terlalu sangat merasa kan kesedihan yang mendalam.. Setelah para pengiring jenazah satu demi satu meninggal kan makam tersebut, tinggallah mereka bertiga.. Sementara itu via yang semenjak tadi mendampingi terus menerus mencoba menenangkan hati suami nya.. "sudah lah mas Evan dan dan kamu juga Galla jangan terlalu larut dalam kesedihan ini.. kita do'a kan sama sama semoga ibu bahagia di alam sana.." kata via sambil menoleh Galla... Galla pun mengangguk pelan... "ayo kak kita pulang... " sahut Galla pelan ambil mengusap wajah nya yang berlinang air mata, Taka lama mereka pun berdiri, lalu perlahan meninggal kan makam ibu nya...

Kesokan hari seperti biasa Evan yang sehari hari bekerja d tempat bengkel nya mulai merasa mengkhawatirkan ke adaan tempat itu yang tak seperti biasanya semenjak pagi tadi hingga sore hari belum juga ada satu orang pun konsumen yang datang memperbaiki kendaraan nya... Via pun menghampiri suaminya itu dengan membawa segelas kopi hita kesukaan Evan yang semenjak tadi terlihat sedang melamun.. "ini kopinya mas" sapa via sambil meletakkan gelas yang ber isi kopi tadi di atas meja.. "makasih sayang.." jawab Evan sambil tersenyum,.. " sayang aku kira kalau begini terus menerus keadaan nya alangkah baik nya kita tinggal di Jakarta mungkin di sana akan lebih baik sebab tak seperti di sini" lanjut nya, ..." namanya juga d kampung mas... kalo aku terserah mas saja... Mau ke mana pun aku selalu mendukung mu... Yang penting kesetiaan mas Evan jangan berubah.." jawab via pelan, "lalu kita mau usaha apa, dan di mana mas?.." lanjut via sambil meraba pipi suami tercintanya, "ya pastinya aku mau buka bengkel.. Kan gak perlu lagi beli alat alat syang.." jawab Evan lembut, "iya sayang.. Tapi aku juga mau ikut usaha boleh kan?.. Mas Evan dan Galla kerja d bengkel sementara aku sebelah tempat mas kerja mau usaha jualan kopi atau sebagai nya, yahh.. kalo bisa warung kecil kecilan gitu lahh..",, kata via merayu... "tapi..," sahut Evan cemas.. "tapi apa mas?... Mumpung kita belum di kasih momongan, aku juga mau membantu kamu.." kata via memotong ucapan Evan, Evan hanya bisa mengangguk tak terlalu memikirkan nya, sebab ia ter ingat Galla yang ingin melamar pekerjaan d Jakarta... "boleh saja... Biarlah.. sementara itu aku juga ingin membantu Galla mencari pekerjaan yang lebih layak untuk nya.. Kasihan jika dia terus menerus bekerja di bengkel ku.." kata Evan, tiba tiba Galla datang Sambil berkata "lantas siapa yang membantu kak Evan kalau aku kerja d tempat lain?.... ", "nggak apa apa Galla.. Kalau pun kakak repot nanti kakak mau mencari pekerja.. Kebetulan teman kakak d sana banyak.." jawab Evan lembut, " iya kak... Mudah mudahan do'a kita semua terkabul.. Aku juga maunya mencari kerja di dekat daerah kakak bekerja saja agar sewaktu aku libur bisa membantu.. Heheh.." kata Galla yang bersemangat. "iya.. Iya.. Heheh" sambut via sambil tertawa kecil. " ok.... insya Allah lusa kakak berangkat lebih dahulu ke Jakarta mau mencari lokasinya.. Mudah mudahan kita nanti dapat sewaan tempat yang ramai orang berlalu lalang.." kata Evan sambil tersenyum.

bab 3 menghentikan jamret di tengah perjalanan pulang

Singkat cerita Evan pun telah menemukan tempat sewaannya d jakarta... Ia d bantu sahabatnya Roni mencari tempat juga kontrakan yang berdekatan. Roni adalah bekas rekan kerja Evan semasa dia masih bekerja d PT. Pertamina, namun Roni bertempat tinggal d jakarta. "aku cuma bisa mengantar mu sampai di sini, setengah jam lagi aku mau berangkat kerja takut terlambat, kalau kau masih mau d sini menginap lah di rumah ku" kata Roni sambil menjabat tangan sahabatnya, "makasih Ron.. Setelah Dil masalah harga sewaan sama yang punya kontrakan nya aku langsung pulang.." jawab evan. "ok.. Hati hati pulangnya, salam dari aku untuk keluarga mu ya.." sambung Roni, " makasih Ron" kata Evan tersenyum, "ok.. Aku berangkat ya... Aslam' mualaikum...." kata Roni sambil bergegas perlahan meninggal kan Evan yang masih menatap nya. Evan pun berbalik melangkah menuju orang yang mempunyai kontrakan tersebut untuk menentukan jumlah uang untuk sewaan nya.

setelah semuanya selesai Evan pun beranjak pergi meninggalkan pemilik kontrakan dengan hati yang bersemangat. Ia menuju arah pulang, tak lama ia berdiri d pinggir jalan untuk mencegat bus yang bertujuan ke kampung halaman nya.

tiba tiba dari sebrang jalan ia melihat seorang pemuda bercadar yang berlari ke arah nya sambil memegang sebuah tas kecil, d belakang nya Ter dengar teriakan seorang wanita setengah baya "copet...!!! Copeett..!!". Teriakan itu juga mengundang masa d sekitarnya, Seketika itu Evan mencoba menghentikan pemuda itu dengan menendang kaki nya yang sedang berlari ketakutan. Pemuda itu tersungkur dan terjatuh lalu Evan merebut tas yang ada d gengaman nya setelah d raih nya tas tersebut Evan mundur beberapa langkah d iringi beberapa orang yang menghampiri sang pemuda itu yang terlihat kesakitan lalu orang orang tersebut memukuli si pemuda tadi. Evan pun segera menghampiri wanita setengah baya itu sambil menyerah kan tas miliknya. " terimakasih ya.. Untung nya ada kamu kalau tidak semuanya pasti sudah hilang" kata wanita itu sambil menangis, "sama sama Bu.. Tapi ibu baik baik saja kan" tanya Evan dengan sopan, lalu wanita itu mengangguk " iya... Sekali lagi makasih ya.." sambung nya.

pandangan Evan lalu tertuju pada pemuda tadi yang sedang d injak-injak dan d pukuli oleh masa, segera Evan pun mencoba melerainya, dan berteriak "sudah cukup hentikan..!!" ternyata dengan teriakan Evan semua orang menghentikan aksinya dan memandang Evan. "bapak bapak maaf sudah cukup kasihan.. Biarkan dia pergi.." sambung Evan meminta belas kasihan untuk pemuda itu, " tidak bisa..! Orang ini harus d beri pelajaran supaya kapok sebelum d laporkan ke kantor polisi..!" teriak salah seorang d antara nya sambil menjambak rambut si pemuda itu yang sudah berlumuran darah, "tolong lah pa.. Saya mohon agar Sudi bapak bapak membiarkan nya pergi.. Semoga kejadian ini bisa membuatnya jera toh barang yang dia curi sudah saya kasihkan ke pada pemilik nya" sambung Evan. Lalu mereka saling menatap, " iya pak saya kapok... Saya ga akan mengulangi nya lagi... Saya terpaksa karena saya dari kemarin belum makan.." kata si pemuda itu sambil merintih kesakitan, " baik lah ayo bubar semuanya..!" teriak salah seorang di kerumunan itu dengan tegas.

setelah semuanya pergi, Evan pun coba membantu si pemuda itu untuk berdiri dan berjalan menuju tempat duduk yang tak jauh dari lokasi itu, "kau beneran belum makan..?" tanya Evan ke pemuda itu, "belum bang..." jawab nya yang semenjak tadi masih merintih menahan sakit d sekujur tubuhnya, " ini ada sedikit rezeki pergunakan lah untuk berobat dan keperluan mu beberapa hari.." sambung Evan sambil mengeluarkan sejumlah uang d dompetnya, "maaf atas perlakuan kasar ku tadi ya.." sambung Evan, "iya bang ga apa yg apa.. Makasih ya bang.." kata pemuda itu, "iya sama sama,," jawab Evan.

setelah itu Evan beranjak pergi meninggalkan pemuda itu, dan setelah bus yang d nantikan nya tiba ia pun segera menaiki bus tersebut dan pergi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!