NovelToon NovelToon

My New Life (Menjadi Istri Duda Tampan)

BAB 1

Devika atau Devi sedang bersender di jendela bis yang sedang melaju kencang sambil membaca novel favoritnya. la sudah membaca novel itu berulang kali, dan masih merasa gemas ingin menjambak tokoh antagonis yang bernama Devika juga.
Ya, mereka berdua kebetulan mempunyai nama yang sama, dengan sifat yang sangat bertolak belakang pastinya.
Devika/ vika
Devika/ vika
Dasar wanita ngga tahu diuntung! Udah punya suami kaya raya yang ganteng, sama punya anak cowok yang imut malah disia-siain gini. B*go banget emang Devika yang satu ini. Kalau aku yang jadi dia, pasti aku ngga bakal kayak gitu! *gumam Devi yang tak habis pikir dengan Devika, si tokoh antagonis itu.
'Jeduggg!!!'
Devika/ vika
Devika/ vika
Awwww!!
Kepala Devi tiba-tiba membentur jendela karena bis yang dia naiki tiba-tiba jadi melaju secara ugal-ugalan.
Devika/ vika
Devika/ vika
Aduh pak sopir gimana sih nyupirnya. Sakit banget duh! *ucap Devi sambil mengelus-elus dahinya yang terasa sakit.
Terdengar beberapa penumpang lain juga mengeluh karena ulah si sopir yang ugal-ugalan tersebut.
Sambil mendengus kesal, Devi lalu melanjutkan membaca novelnya yang sempat tertunda dengan wajah yang bete sekali. Moodnya jadi rusak karena si pak sopir.
Tapi, tiba-tiba orang di depan Risa berteriak mengejutkan semua orang
Devika/ vika
Devika/ vika
PAKKK!!! AWAS PAAKKKK!
'CKKITTT!!!BRAAAAKKKKKK!!!!!!!!!!!
Naas, bis yang sedang melaju dengan cepat dan ugal-ugalan itu menabrak sebuah truk besar yang membawa muatan sampai bis itu terguling sangat keras beberapa kali.
Kejadian tragis itu benar-benar terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan membuat heboh warga sekitar. Sekarang keadaan bis sudah cukup hancur karena menabrak truk dengan cukup keras, sampai mengeluarkan asap.
Sepertinya penumpang yang ada di dalam bis itu, banyak yang sudah tidak tertolong lagi. Bagian depan bis juga sudah sangat hancur. Pak sopir yang di duga mengantuk itu, tewas seketika. Di dalam bis tersebut, ada Devi yang hanya bisa merintih kesakitan dan tergeletak tak berdaya.
Kondisinya sangat kritis dengan luka di kepalanya yang cukup parah. la tidak menyangka kejadian tragis ini menimpa dirinya. Devi meneteskan air matanya karena merasa sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuh, terutama di kepalanya yang terbentur sangat keras.
Sepertinya nyawanya akan diambil oleh Tuhan sekarang. Devi hanya bisa pasrah dalam keadaan ini sambil terus menitikkan air matanya. Perlahan, dia mulai memejamkan matanya dengan novel yang masih ada di tangannya, yang sudah berlumuran cairan berwarna merah yang kental. Sedetik kemudian, Devi yang malang itu sudah tidak bernafas lagi.

BAB 2

Devika/ vika
Devika/ vika
Hm? Di mana ini? Gelap banget. *Devi merasa bingung karena dia tidak bisa melihat apa-apa di sekitarnya.
Hanya ada kegelapan di sana.
Devika/ vika
Devika/ vika
Ini aku udah di dalem kuburan apa gimana si? Tapi kok aku masih bisa jalan-jalan gini. Walau ngga keliatan apa-apa. Aduh... Di mana sih aku
Devi hanya bisa mondar-mandir sambil berjalan dengan tangannya yang mencoba meraba-raba sesuatu.
Tapi nihil. Tidak ada apapun di sana.
Tiba-tiba, dia melihat ada sebuah cahaya seperti bola dari kejauhan. Risa yang penasaran langsung berjalan mendekati cahaya itu. Lama-kelamaan, bola cahaya itu juga mendekat ke arah Devi.
Devi yang awalnya penasaran, menghentikan langkah kakinya dan terdiam di tempat. Tiba-tiba dia merasa takut dengan bola cahaya yang mulai mendekatinya.
Devika/ vika
Devika/ vika
Itu apa sih? Bukan setan kan? Apa kuyang? Aku mendadak jadi takut gini. Aduh semakin deket ke sini lagi. Apa aku kabur aja ya?
Deviyang merasa takut itu lalu mencoba untuk berjalan mundur, sambil terus menatap bola cahaya yang semakin mendekatinya. Lama-kelamaan, bola cahaya itu semakin cepat menghampiri Risa yang sedang berjalan mundur.
Saat masih berusaha untuk kabur, kakinya tiba-tiba malah terasa membatu. Dia tidak bisa bergerak! Devi membelalakkan matanya dan panik karena dia tidak bisa bergerak sekarang. Dia berusaha menggerak-gerakan kakinya, tapi tetap saja tidak bisa. Devi kembali menatap bola cahaya yang sudah sangat dekat dengannya. Sepertinya bola cahaya itu akan menabrakkan dirinya ke Devi.
Devika/ vika
Devika/ vika
Sh*t!
Devi semakin membelalakkan matanya dengan mulut yang terbuka lebar. Benar sekali dugaannya, bola cahaya itu menabrakkan dirinya dan pandangan Devi langsung terhalang oleh sinar yang terpancar dari bola cahaya itu. Devi merasa dirinya seperti tersedot masuk ke dalam bola cahaya yang misterius tadi. Dia hanya bisa berteriak
TIDAKKKKKKKKKKK!!!!

BAB 3

Devika/ vika
Devika/ vika
TIDAKKKKKKKKKKK!!!!
***
Devika/ vika
Devika/ vika
AAAAAAARGHHH!!!
Devi terbangun dari tempat tidurnya sambil berteriak. Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya, nafasnya juga terengah-engah.
Ratih
Ratih
Nyonya? Kenapa nyonya?! *ucap seorang pelayan yang tadi sedang mengganti kompres di dahi Devi dan terkejut mendengar Devi tiba-tiba bangun sambil berteriak begini.
Devi yang sedang mengatur nafasnya, seketika langsung bingung melihat orang asing yang ada di depannya sekarang. Dia tidak mengenal sama sekali sosok di hadapannya itu. Bahkan dia tidak tahu dia sedang berada di mana sekarang.
Ratih
Ratih
Nyonya? Nyonya tidak kenapa-kenapa kan? Masih ada yang sakit nyonya? *ucap pelayan itu sambil menatap Devi yang sedang memandangi sekitarnya, kebingungan.
Devika/ vika
Devika/ vika
Ka-kamu siapa?
Pertanyaan Devi langsung membuat pelayan itu terkejut sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Ratih
Ratih
Nyo-nyonya? Nyonya tidak ingat siapa saya? Saya Ratih, pelayan nyonya *ucap Ratih sambil kebingungan.
Nyonyanya ini sebelumnya memang sedang demam. Sudah dua hari demannya tinggi sekali. Segala obat sudah diberikan oleh dokter, tapi demamnya tidak kunjung turun juga. Tapi saat terbangun, nyonyanya malah tidak ingat siapa dirinya. Hal ini membuat Ratih langsung bergegas keluar dari kamar Devi, entah mau pergi ke mana.
Devi yang ditinggal sendirian, masih merasa sangat kebingungan. Dia menatap kamar yang sedang dia tempati sekarang. Kamar yang sangat luas dan sangat mewah, beda sekali dengan kamarnya yang hanya sepetak dan kumuh. Sejak dia tinggal sendiri karena orangtuanya yang sudah tiada, dia memang menjalani kehidupan yang sangat pahit. Dia bertahan hidup dengan gaji yang tidak seberapa, dan hanya bisa tinggal di kos-kosan yang hanya sepetak. Mendadak, dia ingat apa yang terjadi padanya sebelumnya.
Devika/ vika
Devika/ vika
Aku kan kecelakaan tadi? Kenapa sekarang badanku ngga sakit lagi? Terus kemana luka-lukanya? *ucap Devi sambil mengecek seluruh tubuhnya.
Bersih dan mulus, tidak ada luka sedikitpun. Hanya kepalanya saja yang masih sedikit terasa sakit. Devi yang tidak percaya karena luka-lukanya itu telah menghilang, langsung turun dari kasur untuk melihatnya sendiri di cermin besar yang ada di sudut kamar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!