Cindy Hartono ayah nya adalah seorang pedagang bakso tapi karena kecelakaan malam itu yang mengakibatkan sang ayah meninggal dunia awal Cindy dan ibu nya tidak menerima tapi apa boleh buat orang yang menabrak nya mau bertanggung jawab.
Setelah pemakaman Ayah nya pak Tono Cindy menatap gerobak sang ayah mengingat dan mengelus gerobak itu air matanya terus mengulur mengingat kenangan saat bersama sang Ayah.
"Cin... Ibu Lena ingin berbicara." ucap ibu Cindy bernama Ratih.
"Iya bu." ucap Cindy bangkit lalu menemui ibu Lena wanita yang menabrak ayahnya malam itu.
Cindy berjalan ke ruang tamu menghampiri nyonya Lena yang sedang duduk bersama ibunya di sofa yang sedikit kusam tapi bagi Cindy dan ibunya itu masih layak di pakai.
"Duduk lah disini Cin." ucap ibu Ratih menepuk di sampingnya yang kosong.
"Nak, nyonya Lena ingin berbicara pada mu." ucap Ibu Ratih.
Cindy berjalan dan duduk di samping sang Ibu air matanya tidak henti henti nya jatuh dari kedua matanya yang indah. Sehingga membuat nyonya Lena makin merasa bersalah pada Cindy dan ibu nya menatap bu Ratih lalu bergantian menatap Cindy.
"Saya mau anda menikah pada putra saya." Ucap nyonya Lena.
Cindy menatap wanita yang telah menabrak Ayah nya pria yang sangat di cintai oleh Cindy pria yang membuat dirinya paling nyaman pria cinta pertamanya.
"Maksud anda nyonya.?" ucap Cindy.
"Saya ingin kamu menjadi istri anak saya dan ibu untuk cucu saya." ucap Nyonya Lena.
"Maaf nyonya saya." Ucap Cindy terpotong.
"Saya sudah berjanji pada ayah mu untuk menjaga kamu, dengan ini saya bisa lakukan." Ucap Nyonya Lena.
"Nak kamu jangan langsung membuat keputusan." ucap Ibu Ratih.
"Putra saya emang duda dan memiliki seorang anak perempuan berusia 4 tahun tapi saya yakin dia akan mencintai dan menerima kamu." Ucap Nyonya Lena.
"Boleh saya berpikir dulu...." ucap Cindy.
"Baiklah kalau gitu saya pamit dan saya akan menunggu kabar baik mu." Ucap Nyonya Lena.
Wanita yang memang susah berumur 50 tahun itu berjalan menuju mobilnya yang sudah di tunggu supir nya bernama Bambang... Mobil sedan hitam itu pun pergi meninggalkan halaman rumah yang berwarna hijau sedikit pudar itu..
"Oma..." Ucap Gadis mungil itu berlari menyambut kehadiran nyonya Lena yang baru tiba di sambut cucu nya...
"Pelan pelan sayang." Ucap Nyonya Lena.
"Oma dari mana.?" ucap Gadis kecil bernama Tasya Herlambang Dermawan....
"Oma habis cari mama buat Tasya." Ucap Nyonya Lena.
"Apa benar Oma.?" ucap Tasya.
Lena mengingat percakapan dirinya pada cucu nya hari itu, Melihat wajah cucu nya murung membuat hati Lena sedih dan bertanya yang awalnya di tolak oleh Tasya taoi akhirnya Tasya bercerita pada oma Lena. Bahwa cucu nya menginkan seorang ibu melihat temen temennya memiliki seorang ibu dan Tasya menginkan sebuah pelukan seorang ibu yang di rindukan oleh Gadis itu.
"Iya sayang." Ucap Oma Lena.
"Hore... Tasya senang Terimakasih oma Tasya sayang oma." ucap Tasya membanjiri ciuman pada wajah oma nya itu.
"Mama, apa yang mama Ucap kan pada Tasya.?" ucap Devan Herlambang Dermawan.
"Kamu sudah pulang.?" ucap Nyonya Lena... Devan memang tidak tahu apa yang terjadi sama mama nya itu.
"Kalau aku sudah di hadapan mama berarti aku sudah pulang ma." ucap Devan.
"Papa... Kata oma..." ucap Tasya yang langsung di tutup mulutnya oleh Nyonya Lena.
Bersambung....
Sudah 3 hari ke jadian itu Nyonya Lena mengajak cucu nya untuk ke tempat Cindy bekerja, ya Gadis berusia 22 tahun itu selalu menyibukan diri bekerja di sebuah cafe milik Anita wanita yang memiliki 2 anak dan suami yang mencintai wanita itu.
"Oma kita akan makan es cream bukan oma sudah janji.?" ucap Tasya yang lagi asik duduk di kursi.
"Iya sayang kita akan temui mama kamu juga disana." ucap Nyonya Lena.
"Dan Tasya harus ingat apa kata oma." ucap Oma Lena mengingat kan kembali pada cucu kesayangannya itu.
"Iya oma, siap." Ucap Tasya.
Kini Lena dan Tasya susah sampai di cafe dimana Cindy bekerja mata gadis itu berkeliaran mencari sana sini memperhatikan karyawan yang lewat karena cafe itu memang lagi ramai oleh maha siswa.
"Tante cantik." Ucap Tasya.
"Oma disana ada tante cantik." ucap Tasya.
"Mana sayang.?" ucap Nyonya Lena mengikuti arah tangan Tasya.
"Itu oma, tante yang kasih aku es gulali teddy béar di mall oma dan mengantar ku ke resepsionis oma." Ucap Tasya.
"Itu oma yang memakai rok hitam." ucap Tasya.
Nyonya Lena pun akhirnya melihat dan mengembangkan senyum di wajahnya ternyata wanita yang di maksud adalah Cindy wanita yang memang ingin di jodohkan oleh Devan putranya.
*Sayang itu adalah calon mama kamu." kata Lena.
"Apa benar oma, Tasya mau kalau tante cantik jadi mama Tasya." ucap Tasya langsung menghampiri Cindy.
"Tante cantik..." Ucap Tasya sudah di hadapan Cindy.
"Hay princes kamu cantik sekali hari ini, kamu kesini sama siapa.?" ucap Cindy.
"Sama oma tante." ucap Tasya, Cindy pun mencari terlihat nyonya Lena yang berjalan berdiri tersenyum pada mereka.
Cindy berdiri memberi hormat pada nyonya Lena yang sudah di hadapannya...
"Tante ini Oma ku, boleh aku panggil tante mama.?" ucap Tasya yang sedang memegang tangan Cindy, dan Cindy melihat ke arah Tasya dengan mata yang memelas membuat hati Cindy luluh tidak dapat menolak Cindy menganggukan kepalanya.
(" Apa keputusan aku salah.?") batin Cindy yang sudah dapat pelukan dari nyonya Lena yang tersenyum bahagia... Sementara Cindy hanya diam tanpa ekspresi.
"Terimakasih sayang." Ucap Nyonya Lena, Cindy hanya diam tersenyum kaku.
"Mama..." Ucap Tasya Cindy tersenyum dan mencium kening Gadis tersebut.
"Nyonya... Saya boleh meminta satu syarat." ucap Cindy.
"Apa sayang kamu boleh panggil saya mami juga." Ucap Nyonya Lena.
"Apa boleh saya tetap bekerja setelah Menikah dengan putra anda.?" ucap Cindy.
"Sayang sebenar nya mami tidak setuju karena mami tidak mau kamu kecapean." Ucap nyonya Lena.
"Tapi kamu bisa bahas sama putra mami, calon suami mu nanti mami akan mengajak nya menemui kamu dan ibu Ratih ibu mu." Ucap nyonya Lena.
Cindy hanya menganggukan kepalanya dirinya juga ragu dan baru sadar apa papa Tasya akan setuju menikah padanya apa Nyonya Lena susah menyampaikan ke putra nya tapi Cindy bingung kemana mama Tasya dan kenapa papa nya Tasya setuju.
"Iya mami." ucap Cindy.
Di gedung tinggi dengan bangunan yang terlihat nyaman di sana ada sebuah kantin serta taman dan play grown untuk karyawan yang anaknya tidak bisa di tinggal dan di titip disana.
"Van... Bagaimana kerja sama kita apa besok Jadi kita akan berangkat.,?" ucap Riki sahabatnya Dari kecil.
Bersambung....
Devan masih berbincang pada sahabatnya Riki pria ini juga memiliki seorang istri dan kedua anak putra bernama Jimmy dan putrinya Angel yang seumur dengan Tasya.
"Apa kamu masih ingin jomblo.?" Ucap Riki.
"Kamu tahu kan." Ucap Devan.
"Hai bro tidak semua wanita sama, apalagi kamu tidak kasian sama Tasya gadis kecil itu pasti mau memiliki seorang ibu kamu juga bisa bebas bekerja karena ada yang menjaga putri mu." ucap Riki.
"Aku tidak perlu karena mami masih bisa." Ucap Devan.
"Mami Lena, kamu mengandalkan mami Lena apa kamu tidak kasian mami Lena di hari tuanya masih harus menjaga anak kecil bukan wanita seumur mami Lena harusnya menikmati hari tuanya..?" Ucap Riki.
"Bagaimana kamu dan istri mu." Ucap Devan.
"Meski.aku di jodohkan dan awalnya membenci nya tapi Sekarang aku mencintai nya karena wanita itu ibu dari anak anak ku." ucap Riki.
Devan hanya diam menatap sahabatnya karena Devan tau betul Bagaimana dulu Riki terhadap istrinya selalu meninggal istrinya Apalagi Devan tahu betul istri Riki matre selalu menghabiskan uang dengan ke salon dan belanja barang brendit.
"Setelah aku pikir asalkan Sarah bahagia aku tidak peduli berapa uang Yang aku keluarkan." Ucap Riki.
"Karena Aku bekerja untuk mereka." Ucap Riki lagi.
"Dan kamu, jangan berpikir semua wanita sama dengan Jihan." Ucap Riki.
"Kamu kesini ingin menceramahi aku apa kamu mau membahas pekerjaan .?" ucap Devan.
"2 2 nya karena itu penting." jawab Riki.
"Besok Aku akan mengajak Alex juga si jomblo tulen itu dengan umurnya selalu saja memainkan wanita entah sampai kapan dia mau tobat." Ucap Riki.
"Bukan nya bunda sudah mencari kan jodoh untuknya.?" ucap Devan.
"Kamu seperti tidak tahu Alex saja." Ucap Riki.
"Bukannya Alex menyukai wanita di cafe bahagia milik ka kak sepupu nya itu." ucap Riki.
"Aku akan seperti Alex tidak ingin di jodohkan apalagi bagi aku semua sama saja dengan Jihan." Ucap Devan.
Rasanya Devan sangat sakit hati sama istrinya yang sudah meninggal 3 tahun lalu membuat nya menutup hati ke Wanita lain Yang berusaha mendekatinya... Kini Devan sudah berjalan pulang kerumah di rumah dirinya di sambut oleh putri nya Devan hanya tersenyum pada dua wanita tersebut mami dan putrinya saja.
"Kamu pulang cepat hari ini nak.?" ucap Mami Lena.
"Iya mi, karena Rabu aku dan Riki akan keluar kota... Jadi aku titip Tasya mi." Ucap Devan.
"Tasya kan memang selalu kamu titip ke mama Van." Ucap Mami Lena.
"Makasih ya mi." ucap Devan mengecup kening mami nya.
"Tapi mau sampai kapan sayang.? Mami tidak bisa selama nya." Ucap Mami Lena.
"Sayang kamu ingat ke jadian beberapa hari lalu mami menabrak seorang saat kamu di luar kota." ucap Mami Lena.
"Bukannya sudah beres mami ada apa lagi mi, bukan keluarga korban sudah menerima uang yang kita beri bukan mi.?" Ucap Devan.
"Mereka tidak menerima nya bukannya Robi sudah memberi tahu kamu sayang." ucap Mami Lena.
"Jadi mereka mau apa mi.?" ucap Devan.
" Mereka tidak mau apa apa sayang, tapi Mami ingin kamu menikah dengan putri korban sayang." Ucap Mami Lena.
"Mami tidak bisa, kenapa mami mengambil keputusan sendiri.?" Ucap Devan emosi.
"Sayang Gadis itu sudah setuju dan mau menerima Tasya juga menyukai nya dan gadis itu menyayangi Tasya." ucap Mami Lena.... Devan sangat emosi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!