Perkenalkan nama saya Prita, saya bekerja disalah satu perusahaan daerah Jakarta Timur.
Saya tinggal di daerah Jakarta Utara, selama bekerja saya kost daerah Jakarta Timur, karena jika harus pulang ke rumah tidak memungkinkan.
Pekerjaan saya tidak selalu pulang sore, terkadang larut malam baru selesai, maka dari itu saya memutuskan untuk kost demi kenyaman dan keselamatan.
Mulai bekerja dari jam 08.00 wib, hingga sore pukul 17.00 wib, itu pun tidak selalu pulang tepat waktu, apalagi jika ada tamu yang datang sore hari akan berakhir malam hari.
Di kost saya tinggal berdua dengan teman sekantor, lebih tepatnya tinggal dikontrakan, yang punya asli orang betawi.
Rumah yang kami tempati hanya dua petak depan dan dapur serta ada kamar mandi nya juga.
Pukul 20.00 wib saya baru saja selesai dengan pekerjaan dan siap untuk pulang.
"Mel, aku pulang duluan ya" ucap ku pada teman satu kontakan ku
"Bareng aja, aku juga udah selesai ini" jawab Melly
"Aku tunggu diwarung depan ya, sekalian mau lihat-lihat ada lauk apa di warung bu Gina" ucap ku sambil meninggalkan ruangan menuju ke warung
Warung bu Gina satu-satu nya warung yang ada di deretan Ruko tersebut dan banyak para supir atau pekerja kebersihan pada makan dan merokok di warung bu Gina, tidak lupa juga mereka sering pada berhutang disana.
"Bu Gin, masih ada lauk apa aja?" tanya ku sambil membuka etalase makanan
"Cuma tinggal kangkung sama ikan doang, neng. Udah malam jadi ibu nggak masak lagi" jawab bu Gina
"Telur dadar ada nggak, bu" ucap ku tersenyum
"Ada, mau sama telur aja?" jawab bu Gina
"Iya nasi pakai telur dadar dan kangkung aja, telur nya jangan lupa pakai cabe ya, bu" ucap ku
"Siap, tunggu ya. Itu di dalam kantor masih ada orang nggak, neng" tanya bu Gina
"Ada, Melly, Risma, pak Anto, si bos juga masih ada deh" jawab ku
"Belum pada pulang" tanya bu Gina sambil membuatkan telur dadar untuk ku
"Lagi beres-beres, tapi si bos nggak tau pulang jam berapa" jawab ku memainkan ponsel supaya tidak bete
"Bos mu itu kalau keluar kantor jam sebelas malam, betah dia didalam kantor" ucap bu Gina
"Lagi banyak kerjaan kali bu" jawab ku, padahal aku karyawan nya tapi nggak pernah tau bos nya sibuk apa
"Teh Gin, mie kuah satu pakai telur mata sapi ya" ucap pak bos tiba-tiba muncul memesan makanan
"Siap pak" jawab bu Gin
"Lapar pak" ledek ku
"Iya laper banget, kalian belum pada pulang" tanya pak bos
"Ini mau pulang, lagian bapak sih terima tamu sore-sore, jadinya kami pulang malam terus" jawab ku santai
"Mau gimana lagi, tamu nya bisa datang sore, mau ditolak sayang, pasti bawa rezeki untuk kita semua" ucap pak bos
"Makan pak" ucap Melly ikut duduk di warung bu Gina
Risma dan pak Anto nggak lama keluar juga dari kantor, pak Anto tinggal di dalam kantor sekalian untuk jagain kantor.
"Aku pulang duluan ya, bye" ucap Risma pergi lebih dulu
"Bos, rokok dong" ucap pak Anto merayu pak bos
Pak Anto usianya sekitar 46tahun, beliau juga orang lama di kantor tersebut.
"Setiap hari dapat duit, beli lah" ucap pak bos
"Maksudnya bayarin" jawab pak Anto tertawa
"Berarti makanan saya juga dibayarin ya pak" ucap ku menambahi
"Ih curang, saya juga mau dong" sahut Melly cemberut
"Malam ini saya yang bayar, apa yang kalian pesan" ucap pak bos
"Asiikk" jawab kita bertiga
"Teh Gin, nanti si aa tolong anterin keruangan saya ya" ucap pak bos pergi lebih dulu
"Bu, yang bayar pak bos ya" ucap ku
"Siap" jawab bu Gin
"To, kamu mau apa?" tanya bu Gin pada pak Anto, usia mereka hampir sama makanya tanpa embel-embel pak atau lainnya
"Roko sama kopi aja" jawab pak Anto tersenyum senang ke arah kami
"Kami pulang ya pak Anto, mau buru-buru mandi makan tidur" ucap ku pergi pulang bersama Melly
"Dasar bocah" teriak pak Anto meledek kami
Dari kantor ke kontrakan tidak terlalu jauh, jalan kaki kurang lebih sekitar 7 menit, melewati rumah-rumah warga.
Daerahnya sepi, warga ramai kalau sore aja sekitar jam 16.00 wib menjelang maghrib dan malam banyak rumah yang sudah tertutup, seperti kehidupan di kampung, padahal ini kota Jakarta.
"Ta, aku mandi duluan ya" ucap Melly
"Ya sudah kalau begitu aku mau makan aja" jawab ku
Selama Melly mandi, aku memutuskan untuk makan lebih dulu, Melly mandi pasti sambil mencuci pakai, itulah kebiasaan kami agar tidak banyak cucian apalagi setrikaan.
Setelah Melly selesai, aku pun bergegas untuk membersihkan diri, tubuhku rasa nya sudah tidak enak dan ingin segera merebahkan di atas kasur dan memasuki alam mimpi.
"Kamu sudah tidur, Mel" tanya saat melihat Melly sudah rebahan
"Belum, lagi menunggu kabar dari ayang beb" jawab Melly melihat ke arah ku
"Kebiasaan, pasti begadang" ucap ku
Melly sudah terbiasa begadang bertelponan dengan pacarnya hingga subuh, makanya dia sering mengantuk saat bekerja.
"Ta, jangan tidur" ucap Melly
"Mau ngapain, aku udah ngantuk banget" jawab ku
"Ya elah, baru jam berapa" ucap Melly
"Hampir jam sebelah ini, Mel" jawab ku
"Biasa juga jam dua belas baru tidur" ucap Melly
"Tapi ini mata nggak kuat, lagian aku juga nggak mau jadi nyamuk antara kamu dan pacarmu" jawab ku
"Temani aku dulu sampe pacar ku bisa dihubungi" ucap Melly
"Lebih baik tidur Mel, ngapain sih begadang terus" jawab ku
"Makanya jangan jomblo supaya tau rasanya pacaran terus sebelum tidur ditemani, ada yang perhatian" ucap Melly
"Tanpa pacar pun aku ada yang perhatiin, itu abang dan bapak ku selalu nanyain kabar, terus udah makan belum" jawab ku dengan mata terpejam
"Beda dudul, pacar tuh lebih gimana deh, perasaan beda dari abang dan bapak" ucap Melly
"Hemm, terserah mu, Mel" jawab ku melemah karena sudah mengantuk sekali
"Nggak asik, selalu ditinggal tidur sama kamu" ucap Melly menggerutu kesal pada ku tapi aku abaikan
Seperti biasa aku selalu tidak sadarkan diri lebih dulu dibandingkan Melly, disaat aku bangun tidur subuh, pasti Melly baru saja bersiap mau tidur.
Itu anak sudah seperti kalong, malam-malam seger, tapi kalau pagi dan siang hari melemah tak berdaya, makanya Melly sering tidur di kolong meja kerja nya.
Kami sudah tinggal di kontrakan kurang lebih 2 bulan, tadinya kami juga sama seperti pak Anto tidur di kantor, karena tinggal dikantor tidak leluasa, maka kami memutuskan untuk mencari kontrakan terdekat, dan Alhamdulillah kontrakan saat ini lah yang sesuai dengan uang yang kami punya.
Selama dua bulan tinggal di kontrakan, semua aman tidak ada masalah apapun, begitu juga dengan Melly terlihat sangat enjoy saja.
Seperti biasa hari ini kami pulang malam, sampai di kontrakan sekitar jam 21.45 wib.
Melly terlihat sangat lelah hari ini, karena dia tadi ada tugas keluar bersama pak Anto dari pagi hingga sore hari.
"Mel, jangan langsung tidur dikasur, kamu belum bersih-bersih, apalagi kamu lagi haid" ucap ku
"Sebentar doang, rasa nya nih tulang mau rontok deh" jawab Melly lemas
"Iya tapi jangan langsung di kasur, kamu cuci muka aja sana terus ganti pakaian, hari ini juga kamu habis dari luar sama pak Anto" ucap ku
"Kamu duluan saja sana mandi" jawab Melly memeluk guling
"Ih ini anak susah banget dibilangin" ucap ku dengan kesal melihat Melly tidur di kasur dalam keadaan masih kotor
Aku bergegas mandi dan membersihkan lainnya, kami sudah makan di kantor jadi tidak makan lagi di kontrakan.
"Mel, bangun dong" ucap ku membangunkan Melly
"Hemmm" sahut Melly
"Bangun, mandi ih" ucap ku kesal
"Males, Ta" jawab Melly
"Jangan males, kamu lagi halangan Mel" ucap ku mengingatkan Melly
Dengan malas Melly akhirnya bangun dan menuju ke kamar mandi, aku pun lega melihat Melly mau membersihkan diri.
Aku buru-buru mengganti sprei yang bekas ditiduri Melly dengan yang bersih, dan memasukan sprei kotor ke dalam plastik, sprei akan di Laundry, karena kami malas mencuci yang besar-besar.
"Segar kan kalau sudah mandi" ucap ku melihat Melly jauh lebih segar
"Iya, walaupun malas, ini udah ganti aja sprei" jawab Melly melihat tempat tidur udah rapih dan bersih, sarung bantal dan guling pun sudah diganti
"Lain kali sebelum tiduran di kasur ganti baju dulu, Mel. Bukan nya aku mau sokk bersih, tapi untuk jaga-jaga" ucap ku mengingatkan Melly
"Biasa juga langsung, ini memang lagi malas aja" jawab Melly cemberut
"Sudah, kita istirahat saja, jangan teleponan sama pacar mu, sehari istirahat dengan benar, supaya besok lebih fress" ucap ku
"Kamu benar, aku pun udah ngantuk banget, kuy lah bobo" jawab Melly
Tidak lama kami pun terlelap nyenyak, sekitar jam 02.05 wib, aku terbangun ingin ke toilet. Sebelum masuk kedalam toilet aku mendengar suara seperti orang sedang menyeruput mie.
Aku diam sejenak untuk mendengarkan lebih, dan aku mendekati pintu kamar mandi, suara itu semakin terdengar jelas
Suara apa ya itu, kok aku baru pertama kali denger. Batin ku ada rasa takut tapi juga penasaran
Dengan perlahan aku mencoba mengintip sedikit dipintu yang terbuka, betapa terkejutnya aku saat melihat ada sosok wanita di atas wc sedang menjilati da**rah kotor punya Melly.
Tiba-tiba tubuh ini kaku dan mulai gemetaran, perasaan ku sudah tidak karuan, sosok wanita tersebut masih asik dengan kotoran da**rah tersebut.
Secara perlahan aku mundur, saat sudah sedikit jauh dari kamar mandi, aku berlari ke tempat tidur dan menyelimuti seluruh tubuh ku.
Astaghfirullah, ya Allah lindungi lah hamba mu ini dari hal-hal yang membahayakan diri ini. Batin ku sambil terus membaca doa-doa pendek yang aku hafal
Jam 06.00, Melly terbangun lebih dulu, dia langsung mandi dan mencuci pakaian seperti biasa.
"Mel" panggil ku
"Ya" jawab Melly singkat
"Sudah mandi nya?" tanya ku memastikan toilet aman
"Aku sudah disini ya berarti selesai lah, Ta" jawab Melly bingung dengan pertanyaan ku
"Oh iya Mel, lain kali bekas pemba**lut mu cuci dengan bersih lalu masukan ke dalam plastik hitam, buang ke tempat sampah luar, jangan dibiarkan di kamar mandi" tutur ku mengingatkan
"Semalem aku lupa, maaf ya" ucap Melly
"Tidak apa, aku hanya mengingatkan aja, begitu juga kamu harus terus ingatkan aku, supaya aku nggak lupa juga" jawab ku
"Siap, ya sudah sana mandi, nanti kita cari makan dulu sebelum ke kantor, bosen sarapan di bu Gina, lauk nya itu-itu aja" ucap Melly berdandan
Ada rasa takut saat masuk ke dalam toilet, tapi dia juga harus segera membersihkan diri sebelum ke kantor.
Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Prita membaca doa terlebih dahulu, dengan pelan Prita membuka pintu kamar mandi dan melihat ke sekeliling nya.
"Alhamdulillah" lirih Prita
Prita mandi terburu-buru, karena pikirannya masih membayangkan sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang sambil menjilati da**rah kotor.
"Kenapa, Ta?" tanya Melly aneh melihat Prita seperti habis di kejar polisi
"Ah, nggak apa-apa, tadi ada dikamar mandi ada kecoa, jadi merinding aku" jawab Prita berbohong
"Ya elahh, Ta. Kecoa aja sampe heboh" ucap Melly kesal
"Coba bayangkan tuh kecoa terbang sana sini disaat dirimu tanpa pakaian, kan geli tau" jawab Prita
"Kecoa aja ditakutin, dasar aneh, cepet siap-siap, udah jam 07.00 lewat nih" ucap Melly
Prita berpakaian seragam kerja hari ini, dia juga memoles sedikit wajah agar tidak terlalu pucat.
"Ayo Mel, hari ini mau sarapan apa?" ajak Prita
"Aku mau makan lonsay aja ah" jawab Melly
"Terus aku makan apa ya" pikir Prita
"Sprei kotor udah berapa banyak?" tanya Melly ingat ada yang perlu di laundry
"Udah tiga deh kalau nggak salah" jawab Prita
"Kapan mau laundry?" tanya Melly lagi
"Nanti aja sabtu siang, sabtu sore aku mau pulang, kamu gimana?" jawab Prita melihat Melly
"Kok pulang sih" ucap Melly
"Hampir dua minggu aku nggak pulang, kangen juga masakan emak, bosen makan warung terus" jawab Prita santai
"Aku gimana?" tanya Melly
"Ya kamu mau nya bagaimana, pulang aja dulu" jawab Prita
"Kalau dirumah tuh suka males denger abang ku yang selalu ngoceh" ucap Melly lesu
"Jangan begitu, bagaimana pun dia abang mu, sudah kamu juga pulang aja, jangan di kontrakan sendirian, aku juga khawatir sama kamu kalau sendirian disana" jawab Prita
"Ya udah deh, terpaksa aku juga pulang" ucap Melly cemberut
"Aku mau beli soto disebrang, nanti kamu nyusul ya, kan kamu mau beli lonsay" tutur Prita
"Oke, nanti aku nyusul kamu" jawab Melly
Melly memesan lonsay, sedangkan Prita memesan soto ayam, hari ini Prita ingin makan yang berkuah dan hangat
Urusan pekerjaan selesai, Prita meminta izin pulang lebih awal, karena niat nya memang mau pulang kerumah orangtuanya.
Dia masih terbayang sosok wanita yang berada di dalam kamar mandi kontrakan, lumayan sekiranya dia bisa menghabiskan waktu weekend nya dirumah bersama keluarga.
Sebelum pulang Prita sempatkan mampir ke kontrakan, Prita hanya seorang diri, Melly masih berada di kantor lagi asik bincang - bincang dengan teman lainnya.
"Assalamualaikum" ucap Prita pelan dan mengintip sedikit ke dalam kontrakan
"Semoga nggak lihat yang aneh lagi" ucapnya kembali memasuki rumah
Perasaan takut dan merinding dirasakan oleh Prita, apalagi suasana kontrakan menjadi hambar dan dingin.
"Astaghfirullah, ya Allah" lirih Prita, dengan cepat Prita mengambil beberapa pakaian dan memasukan ke dalam tas
Sekitar 15 menit di dalam kontrakan, Prita keluar dengan tergesa.
"Mau kemana neng?" tanya bu Asni pemilik kontrakan rumahnya disamping persis yang ditempati Prita
"Pulang bu, mumpung besok libur" jawab Prita mencoba tenang
"Temannya pulang juga?" tanya lagi bu Asni
"Kemarin sih bilangnya mau pulang, nggak tau jadi apa nggak, bu" jawab ku lagi
"Hati - hati di jalan, naik apa ke rumahnya" ucap bu Asni
"Naik busway bu, hemat ongkos" jawab ku tersenyum
"Tanggal tua ya jadi harus menghemat" ledek bu Asni mengingat kalau sekarang tanggal 17 an
"Nah itu ibu paham, kami juga bosen makan mie instan terus, bu" jawab ku tertawa pelan
"Ya sudah sana keburu sore, ingatkan temannya juga kalau mau pulang kerumahnya, kontrakan listriknya mati-matiin, atau nanti saklarnya ibu turunkan saja, di dalam tidak ada kulkas kan?" ucap bu Asni
"Kami nggak punya perabotan bu, hanya gelas dan piring, itu pun nggak banyak" jawab ku sekalian pamit pergi
Selama di perjalanan pulang aku berpikir apa iya harus cari kontrakan baru, tapi kalau di pikir - pikir akan sama aja jika Melly atau aku melakukan hal yang sama, nggak menjaga kebersihan di kala haid.
Aku juga sempat chat Melly sebelum keluar dari kontrakan.
✉️ Prita
Mel, sebelum pulang rapihkan dan bereskan baju kotor mu, jangan lupa bekas haid jangan di tinggal di kamar mandi lagi, buang ke tempat sampah di luar, bu Asni juga pesan listrik matiin semua. Aku duluan ya Mel, happy weekend 😊😊
Tiba dirumah sekitar jam 20.15, malam minggu membuat jalanan menjadi padat, mungkin banyak orang yang pada pergi kencan dengan pasangannya.
"Assalamualaikum" ucap Prita dirumah nya
"Waalaikumsalam, ingat pulang kamu, dek" jawab abang Prita lagi santai menonton tv
"Tumben dirumah, biasanya kelayapan tuh" ucap Prita kesal
"Abang mu ini anak baik-baik, dek" jawab abang Prita bernama Arya tertawa
"Pruttt, baik dari mana nya, papa sama mama mana?" ucap Prita melihat sekeliling rumah sepi
"Lagi kencan mereka berdua" jawab abang Prita ketawa nggak jelas
"Terserah abang, aku mau ke kamar dulu, bersih-bersih terus makan, laper" ucap ku meninggalkan bang Arya.
Sebenarnya di dalam keluarga ada yang sensitif dengan hal tak kasat mata, yaitu aku, abang ku dan juga papa ku.
Flashback On
Waktu usia ku 4 tahun, aku bermain dengan teman-teman sebaya sore hari sekitar jam 16.00 sampai 17.30.
Tetapi waktu itu aku kebablasan hingga menjelang maghrib, aku dan teman-teman bermain permainan petak umpet.
Salah satu teman laki-laki berjaga, dan kami berempat mengumpat, aku dan Lisna teman ku, mengumpat di salah satu tanah kosong yang ditutup dengan seng atap.
Kami berdua masuk kedalam untuk bersembunyi, sudah lama kami sembunyi tapi tidak ada yang mencari kami ke tempat itu.
Akhirnya Lisna lebih dulu keluar untuk memantau situasi, apakah ada yang jaga atau tidak, sedangkan aku masih menunggu di dalam sesuai aba-aba Lisna.
Aku merasa ada yang aneh di belakang ku, lalu aku berbalik untuk melihatnya, tak lama ada sosok tinggi hitam tapi memegang kepala.
Disana aku berpikir apakah itu hewan atau manusia, memang nggak masuk akal kalau itu hewan.
Semakin lama sosok tersebut mendekat dan tersenyum menyeramkan di kepala yang dia genggam.
Aku terus mundur karena rasa takut datang pada diriku, aku menggedor-gedor pintu seng yang tiba-tiba rapat dan nggak bisa dibuka.
"Lisna" teriak ku sambil memukul pintu seng, aku menangis dan duduk ketakutan melihat sosok aneh tersebut "Lisna, hikss... Hikss" lirih ku masih memejamkan mata
Adzan berkumandang
Beberapa menit aku mendengar ada yang teriak memanggil nama ku. "Prita" teriak beberapa orang
"Prita, sayang kamu dimana nak" teriak mama Prita khawatir
"PRITA JELEK " teriak bang Arya
"Lisna, tadi kalian bersembunyi dimana?" tanya ayah Lisna pada anaknya
"Kita berdua ngumpat disana, ayah" jawab Lisna menunjuk pintu seng yang tertutup rapat dan di pantek oleh kayu
"Disana dikunci oleh kayu, mana bisa kalian masuk" ucap bang Arya
"Beneran bang Ar, kami ngumpat disana" jawab Lisna
"Kita bongkar saja pintu seng itu" ucap pak RT yang membantu mencari Prita
Orangtua Prita setuju, apabila pemilik tanah minta ganti rugi karena pintunya dirusak bukan masalah, yang penting anaknya ketemu.
Beberapa warga mengambil alat untuk menjebol seng tersebut, setelah terbuka mereka pada masuk dan melihat Prita duduk di pojokan menangis dan ketakutan.
"Itu Prita, pah" ucap mama senang melihat anaknya
"Prita, sayang" panggil papa Prita dan menggendong sang anak
"Ya Allah nak, kenapa bisa kamu di dalam sini" ucap mama menangis
"Kita keluar, bawa Prita pulang, seperti nya Prita ketakutan hebat itu" sahut ayah Lisna
Sehabis melihat hal aneh bagi ku, aku mulai demam selama sebulan, aku sembuh saat kedua orangtua ku mengadakan doa bersama dirumah.
Kalau dibilang aneh pasti aneh, dan banyak juga orang yang tidak akan percaya dengan hal gaib yang pernah aku alami semasa kecil, dari situ aku menjadi bisa melihat hal tak kasat mata.
Flashback Off.
"Arya, sepatu siapa ini?" tanya mama
"Oh, tuh si Uprit pulang" jawab Arya santai
"Akhirnya pulang juga anak itu" ucap mama senang
"Menang kalau dia nggak pulang kenapa, mah" sahut Arya
"Kasihan, papa sama mama tuh nggak tega dia kost, padahal papa udah bilang kerja diantar jemput aja sama kamu" jawab mama
"Ih kenapa aku, males banget harus jemput dia, jauh mah, dia itu kerja daerah cipayung sana" sahut Arya malas suruh antar jemput adiknya
"Adik mu satu-satunya itu bang, masa kamu tega sama adik sendiri, perempuan lagi" ucap mama
"Mah, kerjaan ku yang masih sama nih Jakarta Utara, cape pulang pergi, terus disuruh jemput dia di Timur, ogah deh" jawab Arya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!