Elena
Eps. 1
Elena
hah.. membosankan.
*menghela nafas
sudah 2 minggu, aku memasuki tubuh ini, dan selama itu juga aku berada di kamar ini tanpa melakukan apapun!
apa dia tidak memiliki teman? bagaimana bisa 2 minggu dia sakit dan tidak ada seorang pun yang menjenguk?!
*suara ketukan pintu menggema
Elena
*berhenti dari kegiatan nya
Elena
*berjalan mendekati pintu
Elena
*membuka pintu dengan menggunakan kunci
Aina
kenapa dikunci melulu sih!?
yah.. kecuali perempuan satu ini
Elena
*membiarkan pintu terbuka
Elena
*membalikan badan dan berjalan kembali kearah ranjang
Elena
*duduk di tepi ranjang
Aina
*menatap kertas kertas folio yang berserakan diatas ranjang
Aina
lo gambar!?
*mengambil salah satu kertas tersebut
Aina
sejak kapan lo bisa ngegambar!?
*terpana menatap kertas yang sedang ia pegang
Aina
sejak sakit lo jadi memiliki bakat ya ele..
*menatap kertas² lainnya
Aina
*menaruh kertas itu kembali ke tempat nya
Aina
lo berubah banget ya ele!
Aina
dari bicara lo aja udah sebeda ini sekarang.
*menatap elena
Aina
...... ga ada.
*merebahkan tubuh nya diatas ranjang
Aina
gue cuman pengen ketemu lo aja.
*menatap langit² kamar
Aina
gue kan bilang ga ada!
Aina
gue cuman gabut terus berfikiran buat ketempat lo, jadi ya... gue kesini.
*tersenyum
Elena
udah ketemu kan? kalau ga ada keperluan lagi, kamu pergi aja.
Aina
hah.. ternyata sifat lo masih sama aja.
*sinis
Aina
gue pikir sepenuhnya berubah.
Elena
*menaikan sebelah alis
Aina
ga perlu ngusir gue kek kemarin lagi!
Aina
gue bisa pergi sendiri!
*berjalan menjauh
Aina
*memegang pegangan pintu
Aina
*menutup pintu dengan kencang lalu pergi
kasar, tidak sopan, terlalu banyak bicara dan bau parfum nya itu...
dia seperti perempuan² nakal yang ada disekolahku dulu.
dan aku sangat membenci perempuan yang seperti itu.
Elena
*mengedarkan pandangan
Elena
*menatap cermin tepat di hadapan nya yang jarak nya tidak terlalu jauh
jika dia memiliki teman seperti itu..
apa dia juga sama seperti teman nya itu?
Elena
*lekat menatap wajahnya melalui kaca tersebut
tapi... dia sangat cantik dan putih.
tidak mungkin perempuan seperti ini memiliki sifat yang tidak baik.
mungkin hanya lingkungan nya saja yang seperti itu.
Elena
*merebahkan dirinya diatas ranjang
aku tahu, kalian disana pasti juga merindukan aku bukan?
apa yang harus aku lakukan?
bagaimana jika aku tidak akan pernah bisa lagi kembali ke tubuhku?
apa aku akan terus hidup seperti ini?
atau apakah ada cara untuk kembali ke tubuhku?
atau jangan² wanita ini hidup sebagai diriku ditubuhku juga?
apa sekarang dia hidup dengan menggunakan tubuhku?
*terdengar suara berasal dari luar pintu kamar
elena, boleh kakak masuk?
kamu sudah bangun?
*seorang pria yang sudah berada di hadapan elena dengan setelan jas lengkap
kakak? aku tidak tau pasti apa hubungan mereka berdua, tapi yang pasti perempuan ini hanya tinggal bersama lelaki ini berdua.
aku tidak tau apa pekerjaan nya..
tapi setiap aku melihat nya dia pasti selalu memakai setelan jas itu.
apa dia seorang pemilik perusahaan besar? atau hanya direktur?
yang pasti dia seorang yang sangat sibuk. karena aku tidak pernah melihatnya dirumah ini pada malam hari.
Gara
sudah memakan makananmu?
Gara
*kembali mendekat kearah elena
Gara
*menepuk pelan pucuk kepala elena
Gara
apa tidak capek terus-terusan sakit hm?
Gara
jangan pikirkan apapun, dan pikirkan saja tubuh mu.
Gara
baiklah, aku pergi dulu untuk bekerja.
Gara
jika kamu bosan ataupun ingin berpergian, kamu bisa menggunakan mobil digarasi itu.
Gara
dan juga, jika kamu ingin mengajak aina ataupun yang lain untuk bermain di rumah juga tidak apa².
Gara
*mengacak pelan pucuk rambut elena
cklak
*suara pintu ditutup
Elena
*menyentuh pucuk kepala rambut nya
Eps. 2
di halaman belakang rumah
Elena
*berjalan-jalan tanpa alas memijak rerumputan yang hijau dan segar
Elena
*terpana menatap halaman belakang rumah yang luas dan indah dengan berbagai macam rumput dan pohon
sepertinya baru kali ini aku melihat rumah seluas dan semewah ini.
Elena
*menatap ayunan yang berjarak tidak jauh darinya
Elena
*duduk diatas ayunan
Elena
*menghirup udara kosong
Elena
akhirnya aku keluar dari kamar yang suntuk itu.
*gumam
Elena
*memijak kuat agar ayunan nya bergerak
kenapa rumah seluas dan semewah ini, mereka tidak menyewa banyak pembantu.
kenapa pembantu pembantu dirumah ini selalu pergi setelah mengerjakan semua pekerjaan mereka?
apa dia tidak kasihan melihat adiknya kesepian dan sendirian dirumah sebesar ini sendiri?
aina itu selalu datang tepat sebelum kakak pergi.. dan dia pasti langsung ada didepan kamarku.
apa karena dia sudah sering datang?
jadi dia sudah bebas keluar masuk rumah ini?
padahal dia (gara) kelihatan begitu tegas. tapi kenapa dia tidak memarahinya saja.
Elena
aku tidak mengerti apa yang terjadi di rumah ini.
*bingung
Elena
omong² aku ini pengangguran atau apa?
*gumam
Elena
aku bosan terus-terusan berada dirumah ini.
*mengerucutkan bibir
di kantor dirgantara grup.
di ruangan ceo utama dirgantara grup.
Gara
*duduk di kursi nya sambil tersenyum menatap laptop dihadapan nya
Gara
aku tidak pernah melihatnya memasang ekspresi seperti itu.
*batin
Gara
ada apa?
*bertanya tanpa mengalihkan sedikitpun pandangan nya dari laptop
Louisa (Sekretaris)
ini tuan.
Louisa (Sekretaris)
ini surat undangan dari pak karendra.
Gara
undangan?
*menoleh kearah louisa
Louisa (Sekretaris)
*menjulurkan sebuah undangan yang terbungkus rapih di dalam sebuah map
Louisa (Sekretaris)
kabarnya bahwa anak dari pak karendra akan melangsungkan pertunangan malam ini tuan.
Louisa (Sekretaris)
*menatap lekat gara
Louisa (Sekretaris)
apa yang ia senyumkan?
*batin
Louisa (Sekretaris)
kenapa bisa dia tersenyum lebar begitu? apa ada sesuatu?
*batin
Louisa (Sekretaris)
*melirik kearah laptop gara
Gara
baiklah.
*menjulurkan kembali undangan itu kepada louisa
Louisa (Sekretaris)
*terhenti
Louisa (Sekretaris)
*mengambil
Gara
kamu bisa pergi sekarang.
*kembali beralih menatap laptop
Louisa (Sekretaris)
......
Gara
*melirik kearah louisa yang tak kunjung bergerak
Louisa (Sekretaris)
e-eh, baik.
Louisa (Sekretaris)
saya permisi dulu tuan.
*sedikit membungkuk
Louisa (Sekretaris)
*berbalik badan
Louisa (Sekretaris)
apa ini? kenapa tuan gara tidak mengajak gue seperti biasa?
*batin
Louisa (Sekretaris)
ah, apa karena dia pikir gue pasti mengerti tanpa harus di ajak lagi?
*batin
Louisa (Sekretaris)
*tersenyum tipis
Louisa (Sekretaris)
*pergi meninggalkan ruangan tersebut
Gara
*masih lekat menatap elena yang saat ini sedang berjalan-jalan di halaman melalui layar laptop nya itu
Gara
apa dia akan mau jika aku mengajaknya?
*gumam
Elena
*mencari² sesuatu didalam laci
Elena
*menutup kembali laci
Elena
tidak ada apa² disini.
Elena
*mendengar suara dari luar pintu kamar nya
Elena
!?
*menatap jam dinding
Elena
*bergegas melangkah mendekati pintu
Elena
*mengedarkan pandangan
Elena
*menatap seorang wanita yang tengah sedang menyapu lantai di sebrang ruang kamar nya
Elena
*segera bergegas mendekati wanita tersebut
Bi Asih
*sedang menyapu dengan pandangan yang fokus
Bi Asih
*langsung berbalik badan
Bi Asih
ma-maaf... saya akan segera pergi!
*buru² ingin melangkah
Bi Asih
*terhenti melangkah
Elena
maaf menganggu, tapi bisakah bibi meminjamkan saya telepon?
*menggaruk canggung
Bi Asih
tidak perlu meminta maaf nona.
*menunduk
Bi Asih
saya yang minta maaf, sepertinya saya tidak bisa memberikan nona muda telepon.
Elena
bibi tidak memiliki telepon?
*bingung
Bi Asih
bukan begitu, tapi...
kenapa? kamu ingin telepon?
*tiba² terdengar suara seorang pria yang tidak diketahui siapa
Gara
bibi bisa pergi sekarang.
*menatap bi asih
Bi Asih
*sedikit membungkuk kepada gara dan elena
Bi Asih
*pergi meninggalkan mereka berdua
Elena
*menatap gara bingung
tumben sekali, jam segini dia ada dirumah
apa dia ada barang ketinggalan?
Gara
ini.
*menjulurkan hp kepada elena
Elena
*menatap hp ditangan gara
Gara
kamu menginginkan ini kan?
*menatap elena
Elena
*mengambil hp tersebut dari tangan gara
Elena
terima kasih.
*tersenyum kepada gara
📱: nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, cobalah...
Elena
*mencoba menelfon kembali
📱: nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada...
Elena
*menghela nafas kasar
Elena
kenapa dari kemarin aku mengubungi papa dan mama selalu tidak aktif!?
*kesal
Elena
apa ada yang terjadi kepada mereka?
*gumam
Elena
bagaimana jika iya?
*gumam
Elena
*mengigit jari telunjuknya
jangan diggit begitu, tanganmu bisa berdarah.
*suara laki² yang tiba-tiba muncul
Eps. 3
Gara
jangan mengigit jarimu begitu, nanti bisa berdarah.
Elena
*menoleh kearah suara
Elena
kenapa kakak disini?
*menatap gara bingung
Gara
kamu menelfon siapa?
*menatap elena
aku harus menjawab apa ini?
apakah aku harus berbohong?
kan tidak mungkin aku bilang aku sedang ingin menelfon mama dan papa.
nanti dia pasti bertanya lagi, mama dan papa yang mana.
mareka kan hanya tinggal berdua, pasti orang tua mereka sudah meninggal.
aduh.. aku harus menjawab apa ini!?
kalaupun aku ingin berbohong, kebohongan apa yang harus aku katakan!?
Gara
kamu ingin menelfon raka?
*menatap elena yg sedang kebingungan
ah terserahlah, daripada aku tidak tahu harus berbohong apa.
Elena
aku ingin menelfon raka.
Elena
*menatap bingung gara yang tiba² diam dengan raut wajah berubah
Gara
pergilah bersama aina untuk membeli gaun.
Gara
malam ini kita akan menghadiri sebuah acara.
*dingin
Gara
*pergi berlalu begitu saja meninggalkan kamar elena
Elena
kenapa raut wajah dan sikapnya tiba² berubah dingin?
*bingung
Elena
*menatap telepon ditangan nya
Elena
mama, papa, apa yang terjadi kepada kalian?
*gumam
menjelanh malam, sekitar setengah 5 sore
Aina
*menggandeng tangan elena sambil berjalan menyusuri mall
Elena
*berusaha berkali-kali untuk menyingkirkan tangan aina yang menggandeng tangan nya
Aina
nah itu!
*menunjuk sesuatu
Elena
*reflek melihat arah yang ditunjuk aina
Aina
itu toko yang bagus untuk membeli gaun.
Aina
ayo!
*menarik tangan elena
Elena
tunggu...
*terseret oleh tarikan aina
Elena
bisakah kamu pelan² saja?
*memegang lengan nya yang tadi habis ditarik oleh aina
seorang pelayan tersenyum kearah mereka berdua sembari mempersilakan mereka berdua untuk masuk
Aina
*menatap sebuah gaun yang terpampang jelas tergantung di sebuah patung
Aina
indah sekali gaun nya.
Aina
warna ungu, ini kesukaan lo kan?
*menatap elena
Elena
*menatap gaun yang ditunjuk aina dari atas kebawah
Elena
*berhenti di bagian dada
apa ada gaun yang bagian dada nya terbuka dan terpampang jelas begitu?
Elena
*berjalan menjauh dari tempat mereka berdiri
Aina
bukan nya lo suka yang tipe gaun yang terbuka begini?
*sedikit berteriak
Elena
*menghela nafas kasar
Elena
*menyusuri semua gaun yang ada
Elena
*duduk di sebuah kursi yang sudah tersedia
kenapa gaun disini semuanya terbuka seperti ini?
apa mereka kekurangan bahan saat membuat gaun gaun ini?
aku tidak akan mau menggunakan gaun gaun itu.
Elena
*menatap aina yang tengah sedang berbincang kepada pelayan tentang gaun²
kenapa pula aku harus membeli bersamanya?
Elena
*menghela nafas kasar
pelayan: sepertinya anda kesulitan memilih gaun, apa boleh saya bantu merekomendasikan beberapa gaun yang bagus?
Elena
tentu saja boleh!
*reflek berdiri
Elena
tapi, bisakah kamu memilih yang tertutup saja?
Elena
aku sedikit tidak menyukai gaun yang bermodelan terlalu terbuka.
*senyum
pelayan: baiklah, mari saya rekomendasikan beberapa gaun..
*mengajak elena
setelah memilah milah beberapa gaun yang direkomendasikan oleh pelayan tersebut.
elena mengambil 3 gaun yang pikirnya pantas untuk dikenakan oleh seorang perempuan
Elena
*menatap dirinya di cermin
Elena
baiklah. ini saja yang bakal aku kenakan untuk malam ini.
Elena
*tak sengaja menatap kearah harga yang tersedia di gaun
Elena
*segera melepas gaun yang sedang dipakai nya dengan buru²
Elena
*keluar dari ruang ganti dengan beberapa gaun ditangan nya
Aina
loh kenapa ngga dipakai salah satu?
*menatap elena sembari gaun yang ditangan elena
Elena
bisa kita ganti gaun?
Elena
aku mau milih gaun yang lain aja..
*menatap aina
Aina
gaun nya ngga cocok di lo?
Aina
kalo gitu, mbaa pinta gaun itu dengan ukuran teman saya.
*menatap pelayan
Elena
bukan ukuran, tapi...
Elena
ah.. bagimana aku menjelaskan ini?
*batin
Elena
mba, ketiga gaun ini baru yang ini saya coba, boleh saya kembalikan semua?
*menunjukan salah satu gaun sambil menatap pelayan
pelayan: tapi nona, ketiga gaun itu sudah nona beli tadi.
Aina
pakai salah satu gaun itu, ada yang muat kan?
Aina
kakak lo udah nunggu dibawah.
Aina
buruan! cepet!
*mendorong elena untuk masuk kembali kedalam ruang ganti
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!