Di sebuah area inti hutan Kematian yang berada dekat dengan kota otawa, seorang laki laki yang terlihat berumur belasan tahun dan seorang anak kecil sedang duduk menikmati daging rusa api bakar.
“ayah, kapan kita akan keluar dari hutan ini” anak kecil itu bertanya tanpa melihat kearah laki laki yang ada di sebelahnya sambil terus menikmati daging bakar.
“Ayah juga tidak tahu, nanti kita pikirkan, sekarang habis kan makananmu, kita akan mengujungi naga ompong itu”
“Adehhhh… ngapain ayah mengunjunginya, terakhir kali kita kesana kita hanya dapat esensi darahnya saja, sedangkan semua tanaman obatnya sudah kita habiskan sebelumnya”
“kita akan pamitan, naga tua itu adalah naga primordial, dia sudah hidup jutaan tahun siapa tahu dia bisa
memberi informasi kemana kita akan melangkah selanjutnya, tempat ini juga sudah tidak cocok lagi dengan kita”
Setelah mendengar perkataan laki laki yang di panggilnya ayah itu, dia fokus menikmati makanannya, laki laki itu
hanya menggelengkan kepalanya melihat anak itu makan dengan sangat rakus. Sambil menunggu anaknya makan, laki laki itu memejamkan matanya mengingat penderiataan dan kesedihan yang menimpa mereka di masalalu, laki laki ini bernama Iman dan anak itu bernama Darma, mereka dulunya adalah penduduk desa Sitawa, Iman saat itu memiliki sorang istri bernama Ayu dan Darma saat itu masih berumur satu tahun, mereka
hidup bahagia tanpa ada kekurangan makanan dan uang walaupun hidup sederhana dengan penghasilan dari menggarap tanah persawahan dan ladang yang cukup luas milik mereka.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, tepatnya tiga tahun yang lalu, saat Iman sedang membuat lahan untuk
menanam benih, tanpa sengaja dia menemukan sebongkah batu aneh, memiliki bentuk yang tidak beraturan, mirip dengan kristal yang di dalamnya berisi gas putih yang membeku, karena penasaran Iman membawa batu itu ke kota Pinus untuk mendapatkan informasi tentang batu itu, ternyata itu adalah batu roh yang tingkatannya tidak di ketahui, batu ini memiliki kandungan energi yang berkali kali lipat dari batu roh pada umumnya.
Hal ini kemudian di ketahui oleh sebuah keluarga besar di ibu kota yang ternyata pemilik dari toko yang di
masuki Iman, pada hari berikutnya segerombolan orang datang ke rumah iman dan memaksanya untuk memeberitahu tempat mereka menemukan batu itu, iman yang masih memiliki pikiran yang naif dan hanya orang biasa akhirnya memberitahu tempat batu itu di temukan, namun setelah mereka tahu tempatnya Iman mendengar teriakan dari rumahnya dan melihat istrinya sudah bersimbah darah sambil terus berteriak “ Bapak….lari……”
Iman yang melihat itu dengan sekuat tenaga berlari kearah rumahnya, sampai di depan istrinya yang sudah terbaring di teras rumahnya dan bersimbah darah, tidak bernyawa lagi, seketika itu juga dia berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan anaknya.
Setelah dia masuk, beberapa orang yang mengejar iman tersenyum jahat, mengangkat tangan kanannya dan sebuah bola api sebesar bola tennis muncul di atas telapak tangan salah seorang dari mereka, dan menggerakan tanganya seperti mendorong bola api itu ke arah rumah Iman, seketika api membesar dan membakar rumah yang terbuat dari kayu itu, melihat itu Iman memeluk anaknya dan menendang tembok kayu rumah bagian belakang yang dia jadikan dapur sekuat tenaga hingga terbuka, sambil menggendong Darma dia berlari kearah Sungai yang tak jauh dari tempatnya sekarang, Ketika berada beberapa meter dari Sungai dia melihat beberapa orang yang membakar rumah nya melihat mereka dan berusaha mengejar, tanpa pikir panjang iman langsung melompat ke dalam sungai.
“Ding … system menemukan tuan rumah yang , prosess penyatuan jiwa dengan system dimulai 1%....10%....25%...70%...100%, penyatuan berhasil”.
“Ding, mulai mengindentifikasi….”
Nama : Iman
Ras : Manusia.
Kultivasi : -
Poin pengalaman : 0/300(+)
Ketrampilan aktif : -
Keterampilan pasif : -
Kupon undian :
Ruang penyimpanan : 1 meter kubik(+)
Poin system : 0
Versy : 1.0
“Ding, Tubuh terluka parah, meridian belum aktif, tulang dada dan kaki patah, kondisi – koma”
“Ding, mulai penyembuhan total….1%... 30%.... 60%... 100%, penyembuhan berhasil sempurna”
Ketika suara system berhenti, Iman mulai membuka matanya.
“Ding, selamat tuan mendapatkan hadiah 1000pts poin pengalaman, 1000pts poin system, Teknik Tingkat illahi,
pedang tinggkat illahi, 1 botol air kehidupan karena telah berhasil menyatu dengan system.
“siapa yang bicara?” Iman melihat sekeliling dengan mnyipitkan matanya karena gua tempat dia berada sekarang sangat gelap, namun dia tidak bisa melihat apa apa.
“Ding, selamat atas kesembuhan tuan muda, saya adalah system yang sudah menyatu dengan jiwa tuanmuda, jadi tuan tidak bisa melihat saya, saya adalah tuan dan tuan adalah saya”
“system….?” Setelah mengatakan itu merasakan sakit kepala yang luar biasa, ingantan iman yang asli bercampur dengan ingatanya saat di bumi membuat kepalanya sakit karena saking banyaknya informasi yang masuk ke dalam pikirannya, yang seorang reinkarnator dari dunia lain.
Beberapa jam iman menahan rasa sakit di kepalanya yang akhirnya mereda, Ketika rasa sakit itu hilang dia
melihat ingatan iman yang asli dan mengepalkan tangannya melihat kekejaman orang orang itu, namun di merasakan aneh Ketika dia melihat pakaian orang orang itu dari ingatan iman yang asli.
Ketika dia merasa bingung, suara system terdengar lagi.
“Ding, selamat penyatuan ingatan dengan tubuh asli tuan, berhasil sempurna”.
“bagaimana aku bisa menggilmu system” Iman langsung bertanya.
“Ding, tuan bisa memanggil saya dengan menyebutkan system saja melalui pikiran tuan”
“system, jelaskan fungsimu!”
“Ding, system diciptakan untuk membantu Tuan menjadi orang terkuat di seluruh alam semesta”
“baiklah, bagaimana kamu akn membantuku menjadi kuat?”
“Ding, Tuan muda bisa mulai dari….."
“Ayah….?, Ayah….?”
Iman membuka matanya Ketikamendengan panggilan anaknya
“hmmm, kamu sudah selesai nak? Iman membuka matanya dan melihat kearah Darma.
“sudah yah…apa kita berangakat sekarang?”
“baiklah, ayo kita berangkat”, Iman berjongkok dan menempelkan tangannya di tanah, seketika semuanya kembali seperti semula, api yang sebelumnya yang mereka buat dan gunakan untuk memanggang daging sudah berganti menjadi rumput hijau seakan mereka tidak pernah ada di sana.
Setelah melakukan itu, Iman merangkul pundak Darma dan menghilang.
Cling!
Iman muncul di puncak gunung tertinggi di hutan kematian, berjalan dengan santainya kearah sebuah gua, sebelum mereka memasuki gua sebuah suara yang agung dan menggetarkan dinding gua, bahkan gunung tempat mereka berdiri juga terasa sedikit bergetar, di lereng gunung para Binatang sudah ketakutan dan
berlari ke kaki gunung untuk berlindung, takut tuan mereka mengamuk.
“apa lagi yang kalian inginkan kali ini, tidak bisakah kalian membiarkanku istirahat dengan damai!”
“Naga Tua, jangan bicara terlalu banyak kamu mau kumismu yang lagi satu itu aku potong lagi” jawab Darma dengan santainya seakan nagaitu adalah peliharaannya.
“Masuklah kalian, manusia!” naga itu menjawab dengan nada yang lembut, dia takut akan di jadikan sarana Latihan lagi oleh anak kecil itu.
Iman berjalan masuk dengan santai
di ikuti oleh Darma, ketika mereka sampai di bagian dalam gua, seorang laki
laki berbadan kekar terlihat duduk bersila di sebuah batu sedang menatap
mereka, Ketika iman mendekat dia
melambaikan tangannya, tanah mulai meninggi dan mulai membentuk dua buah kursi
yang sangan elegan, Iman langsung duduk bersama Darma, Ketika laki laki itu
akan bicara, Iman menghentakan kakinya pelan, tanah di depan mereka seketika
meninggi membentuk sebuah meja yang indah, dan tiga teko the muncul diatasnya
lengakap dengan pot dan pemanas air dari tanah liat. Melihat ini Darma
melambaikan tangannya, beberapa helai daun teh herbal masuk kedalam pot pemanas
air.
“Kalian sungguh menganggap tempat
ini rumah kalian sendiri, huh….”
“Naga tua, sepertinya kamu terlalu
lama sendiri, sehingga lupa bagaimana rasanya bersantai di temani orang lain”
Darma berbica sambil menuangkan teh ke dalam cangkir teh yang ada di depan Naga
tua itu.
“Minumlah itu, biar tubuhmu relax
naga tua” Iman melanjutkan.
“Mau apa lagi kalian kemari,
bukankah kalian sudah merampoku beberapa kali sampai esensi darahku kalian
rampok juga” Naga tua itu berkata samabil mendengus, mengambil teh di depannya
dan langsung menyesapnya.
Ketika teh itu masuk ke
tenggorokannya rasa hangat yang sangat nyaman menyelimuti tubuh naga tua itu,
pikiranya menjadi sangat jernih dan tenang, luka luka yang dia alami selama ini
yang susah sekali di sembuhkan tiba tiba sembuh dan kini tubuhnya dan
kekuatannya sudah Kembali ke puncaknya.
“sudahlah naga tua, auramu bisa
menghancurkan gua ini, simpan kembali” iman mengingatkan naga tua itu
Mendengar ucapan iman, diapun
langsung menarik dan menyembunyikan lagi auranya.
“apakah kita sudah bisa bicara
sebagai teman sekarang?” Iman mengambil tehnya dan menatap naga tua.
“terimakasih manusia, aku naga
azure, Long Bai, berhutang budi pada kalian” naga azure membungkukkan badannya.
“Sudahlah naga tua, kami juga
sering merepotkanmu selama kami disini” ucap Darma.
“Sebagai ucapan terimakasih, aku akan
mengabulkan satu permintaan darimu asalkan aku memilikinya dan sesuai dengan
kemampuanku” kata Long Bai lembut setelah merasakan niat Iman yang tulus
mengobati dirinya, selain itu mereka juga selalu mengganggu dirinya yang secara
tidak langsung membuat ras kesepiannya selama ribuan tahun terobati selama
mereka ada disini.
“Ding, tuan saya merasakan tubuh
dewa naga secara samar di bawah tempat duduk naga tua itu, tuan bisa meminta
itu, tubuh dewa naga bisa melengkapi kelima tubuh yang sudah tuan miliki
sekarang.
“Naga tua, aku ingin apa yang kamu
sembunyikan di bawah tempat dudukmu itu, aku tahu jika kamu menjaga tubuh dewa
naga selama ini” kata iman santai.
Long bai langsung tidak bisa
menghilangkan keterkejutannya, tanpa sadar dia bertanya “dari mana kamu tahu
jika aku menjaga tubuh dewa naga di sini?”
“ha ha ha ha, Naga Tua, tidak akan
ada yang bisa menyembunyikan sesuatu dari ayahku” celetuk Darma di sebelah
Iman.
Naga tua itu menghela napas,
“mungkin ini adalah takdir dari diriku, seperti yang sudah di ramalkan orang
itu” bergumam dalam hatinya.
Naga tua itu langsung membuat
gerakan tangan yang rumit, cahaya biru muncul di ujung jarinya, seketika
membesar membentuk heksagram seukuran diameter roda mobil, yang kemudian di
lemparkan ke atasnya, kesagram itu seketika membentuk tabung transparan diman
naga tua itu yang ada di dalamnya.
“Manusia, aku sudah menunggu
selama ribuan juta tahun sampai saat ini tiba, sesuai janjiku aku akan
memberikan tubuh ini padamu, bisa tidaknya kamu menyerap tubuh ini akan
tergantung takdir dan kemampuanmu”
setelah longbai mengucapkan kata itu dia langsung berubah jadi cahaya dan
digantikan dengan tubuh naga yang sangat besar, tekanan auranya hampir
mengahancurkan gua itu, jika Iman tidak membuat aray pertahanan di sekitarnya.
“Ding, tubuh Dewa naga di temukan
apakah tuan ingin menggabungkannya dengan tubuh kekosongan ?”
“Gabungkan!”
“Ding, penggabungan tubuh
dimuali…10%....30%...50%...80%..100%”
Ketika tubuh dewa naga terserap sempurna, suara sytem terdengar lagi “Ding
penyerapan selesai dengan sempurna, system akan mengintegrasikan tubuh dewa
naga dengan kelima tubuh tuan yang lain, tuan akan merasakan sakit, tuan harus
tetap mempertahankan kesadaran”
Iman mulai merasakan sakit di
sekujur tubuhnya yang kini di sinari oleh cahaya hijau, hitam, putih, biru dan
keemasan, tubuhnya mulai di lebur dan di rekontruski ulang menjadi tubuh yang
baru, hal ini berlangsung beberapa jama sampai akhirnya selesai menjelang
tengah hari di hari berikutnya.
Darma yang melihat ini memancarkan
perassan kekaguman pada ayahnya, walaupun itu hanya tubuhnya, sedangkan jiwanya
adalah Imanuel dari dunia lain.
Ketika semua sudah berakhir, iman
Kembali menginjakan kakinya di tanah dan memeriksa tubuhnya, kini dia merasakan
kekuatan yang sangat besar walau hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja, dia
bisa mengalahkan seribu orang di ranah dewa sejati.
“Ayah, kamu baik baik saja?” Darma
berjalan mendekat kearah ayahya.
“Ayah baik abik saja, diamana naga
tua, kenapa aku tidak melihatnya?” tanya iman sambil melihat ke kanan dan
kekiri.
Belum sempat Darma menjawab,
kepulan asap tipis muali berkumpul di atas tempat long bai duduk sebelumnya,
lama kelamaan membentuk sbuah sosok yang mirip dengan naga tua, setelah
terbentuk sempurna dia langsung mendekat dan bersujud.
“Hamba Long Bai, bertemu dengan
dewa naga”
“naga tua, apa sebenarnya yang
terjadi, kenapa kamu bersujud padaku, aku tidak suka ada yang bersujud di
hadapanku, bangkitlah!!!”
“Tuan kini adalah Dewa naga yang
di ramalkan, ribuan tahun yang lalu terjadi pergolakan di seluruh alam semesta,
semua ras merasa paling kuat sehingga ingin menguasai seluruh alam dan
menjadikan ras yang lain menjadi budaknya, saat itu munculah seorang pemuda
yang memiliki garis darah semua ras, dia mengalahkan semua kekuatan yang
sombong itu termasuk ras iblis, sehingga mereka tunduk pada anak muda itu,
seiring waktu berjalan ras iblis mendapatkan artefak sugawi yang mampu
mengekang kakuatan musuh sehingga tidak mampu lagi bertarung, mereka menyerang banyak
ras yang lain dan memperbudaknya, pemuda yang memiliki semua garis darah ras
yang ada di alam ini akhirnya memutuskan untuk menghancurkan artefak itu dengan
mengorbankan garis darahnya, artefak itu hancur begitu juga dengan tubuh pemuda
itu dan garis darahnya tersebar ke seluruh alam, semua ras berduka, namun dalam kedukaan itu,
sorang laki laki tua entah datang dari mana meramalkan jika pemuda itu masih
hidup, dia akan mengambil apa yang dia tinggalkan satu demi satu suatu saat ini
dan akan memimpin semua mahkluk dengan welas asih, nama pemuda itu adalah Iman
Wardana”
“lalu apa hubungannya denganku,
nama yang sama bukan berarti orang yang sama kan?” ucap iman penasaran.
“benar tuanku, namun tubuh dewa
naga tidak bisa di serap oleh siapapun kecuali pemiliknya sendiri” jawab naga
tua itu dan mulai memudar.
Iman yang masih bingung hanya
bengong melihat nag tua itu berubah menjadi asap tipis dan ke mudian menghilang
tertiup angin.
“system apakah kamu tahu apa yang
terjadi?”
“Ding, maaf tuan, nanti tuan akan tahu sendiri
seiring berjalannya waktu”
Iman hanya bisa diam mendengar
kata kata system yang terdengar di benaknya, namun dia dengan cepat mengacuhkan
dan bergumam dalam hatinya “biarlah waktu yang akan menjelaskannya nanti”
“Ding, system merasakah aura naga
tua di sebelah kiri tuan, tuan bisa menghancurkan tembok gua itu untuk
mengetahuinya”
Iman tersenyum dan langsung
mengarahkan pukulannya ke tembok di sebelah kirinya.
Duarrrr…
Asap debu mengepul di mana mana,
beberapa saat kemudian debu itu menghilang digantikan dengan pemandangan yang
sangat mengejutkan, terlihat seorang pemuda seumurannya sedang Bersiap untuk
melarikan diri dengan banya artefak di depannya yang hendak di masukan ke
beberapa cincin ruang di jarinya.
Ketika dia melihat jika itu adalah
iman dia sangat terkejut, karena ruangan tempatnya sekarang dalah ruang rahasia
khusus yang terbuat dari artefak surgawi, yang bahkan dewapuntidak akan bisa
menemukannya.
“ha ha ha ha, kamu naga tua, ingin
memonopoli warisah dewa naga ya?” celetuk Darma.
Naga tua yang kini memliki rupa
seperti pemuda itu, langsung berlutut di depan Iman “maafkan hamba tuan, hamba
tidak ada maksud untuk melakukan hal seperti itu”
“hmmm, kalo begitu jelaskan!” Iman
memandang pemuda itu dengan datar.
“Tuan, hamba hanya diminta menjaga
tubuh dewa naga sampai tuan datang, setelah itu hamba boleh mengambil smua yang
ada di ruangan ini”
Iman berjalan dan menyentuh kepala
pemuda itu, seketika semua ingatan pemuda itu terserap kadalam kepalanya,
setelah itu di melepaskan tangannya dan Kembali ke tempatnya semula.
Dia melihat jika pemuda ini
bukanlah naga tua, namun naga tua itu hanya jiwa leluhur naga yang kebetulan
memuliki hubungan dengan dewa naga, dan pemuda ini adalah tubuh yang di pinjam
oleh naga tua itu dengan syarat dia akan di bantu dalam kultivasinya.
Setelah beberapa saat setelah
pemuda sadar, dia melihat Iman dan Darma bergantian dan kemudian bersujud,
“jangan bunuh saya tuan, saya bersedia menjadi budak tuan dan tuan muda”
“siapa namamu?” tanya Iman
“nama saya Anbu Tuan, tolong
jangan bunuh saya” pemuda itu memohon dengan posisinya yang masih berlutut.
“baiklah aku akan mengampunimu,
aku tidak percaya denganmu, bersediakah kamu melakukan kontrak jiwa denganku?”
“Saya bersedia Tuan” ucap Anbu
tanpa berpikir Panjang, dia sudah melihat kehebatan laki laki di depannya ini,
walaupun saat itu tubuhnya di pinjam oleh naga tua itu namun jiwanya masih bisa
melihat apa yang terjadi di duania nyata.
“bukalah ruang jiwamu” setelah
berkata begitu Iman menggaraakakan tangan dam symbol symbol rumit muncul di
kehampaan berubah menjadi cahaya dan merasuk ke tubuh Anbu melalu celah
diantara alisnya, beberapa saat kemudian cahaya putih menyelimuti tubuh Anbu,
sebuah symbol naga warna merah terbentuk di dalam jantung Anbu, setelah symbol
itu terbentung sinar yang menyelimuti tubuhnya langsung terserap kadalam symbol
itu.
“aku tidak akan memperlakukanmu
sebagai budak, jadi kamu bisa bebas melakukan apapun yang kamu mau asalkan itu
tidak merugikan orang lain, sekarang bangkitlah, aku tidak suka ada yang
bersujud di depanku” kata iman santai.
setelah itu Anbu mengembalikan
semua harta yang ada disana pada Iman, namun iman tidak mau meneriamanya dan
menyerahkan semuanya pada Anbu, hal ini membuat Anbu tambah hormat pada Iman,
jika itu orang lain, dia pasti memonopoli semua harta itu sebagai atasan Anbu.
“kemana kita akan pergi
selanjutnya tuan” tanya Anbu setelah selesai membereskan isi ruangan itu.
“kemana kita akan pergi sekarang
leluhur?” kata iman santai sambil menatap Anbu.
Iman tahu, jiwa leluhur masih
berada di dalam tubuh Anbu saat melakukan kontrak jiwa, sehingga dia langsung
bertanya.
“he he he, manusia, aku kira kamu
tidak akan mengetahui jika aku masih di dalam tubuh manusia muda ini” sebuah
suara dari kehampaan terdengar di ikuti kepulan asap yang muncul dari
kehampaan.
“naga tua, berhentilah memanggil
kami manusia, kami punya nama tahu!” ucap ketus Darma yang sudah kesal dengan
Long Bai.
“ha ha ha maaf akan aku bocah,
mari kita berdamai, ayahmu adalah tuanku sekarang, kau boleh memanggilku kakek
long atau si tua long”
“baiklah kakek long, tunjukan
jalan, kemana kita akan pergi sekarang”
ucap Darma sambil melihat kea rah kepulan asap yang kini sudah berbentuk sosok
manusia tua berjanggut putih.
“Maafkan saya Tuan, karena saya
lama tidak keluar dari hutan ini saya juga tidak mengetahui informasi apapun
tentang benua ini!” ucap Long Bai sambil melihat kearah Iman.
Ketika iman akan memanggil
system, Anbu menyarankan mereka untuk
mampir dulu kekediaman mereka di kota Otawa, Iman akhirnya menyetujuinya, dia
ingin mengetahui semua hal tentang dunia ini secara nyata, walaupun dia punya
system yang bisa memberikan penjelasan, namun itu hanya narasi saja sehingga
sampai saat ini, hanya anbu manusia pertama yang dia temui di dunia ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!