Virgin
Chapter 1
============================
________________________________
Hanyut larut dikuasai oleh kerasnya alkohol. Terlihat seorang perempuan dan seorang laki-laki yang tengah melakukan hal tak senonoh di atas ranjang hotel.
Male
Si-siapa nama mu ukkhh aahhh ( Memaju mundurkan asetnya )
Eleanora Fluena Eva'Noelle
Fluena aakkhhh, ya-yatuhan uughh ( Mencengkram kuat bahu male )
Nafas pria itu pun semakin memberat tatkala bekerja, bergerak liar mengikuti nalurinya dan instingnya sebagai seorang pria dewasa. Memecahkan keperawanan dari seorang wanita yang berada di bawa kukungan nya tersebut.
Eleanora Fluena Eva'Noelle
Ummhh ( Mencium bibir male )
Pria itu pun semakin terangsang, ia terus bergerak cepat dan cepat memasuki aset Fluena. Menghentak lalu sodok dalam-dalam asetnya itu hingga membuat Fluena terpaksa melepaskan ciuman dan menjerit-jerit merasakan rasa linu yang ia rasakan di area aset juga perutnya.
Eleanora Fluena Eva'Noelle
AKKKHHH STOP UGGGHHH ( Jeritnya sambil memukuli dada bidang male )
Male
No ( Menggelengkan kepalanya ) Ak-aku tidak bisa berhenti akkhhh akkhhhh ( Semakin mempercepat nya )
Fluena pun semakin menjerit-jerit, kedua matanya memerah dan berembun, degup jantung nya tidaklah normal juga nafas nya pun tersengal-sengal.
Male, pria itu semakin bergerak liar menggagahi tubuh mungil Fluena. Ia terus memberikan hentakan dalam hingga seluruh asetnya masuk dengan sempurna.
Pria itu pun memberikan hentakan terakhirnya, sangat dalam. Ia tekan pinggang Fluena lalu ia pun menyemburkan air cintanya di dalam Fluena hingga perempuan itu pun menjerit nyaring diiringi oleh isakan yang keluar dari mulutnya.
Male
( Terbaring di sebelah Fluena )
Male
Jangan menangis ( Mengusap lembut kedua mata Fluena ) Aku tidak suka melihat wanita menangis ( Lembutnya )
Male
Maafkan aku, aku sudah membuat mu tersiksa dan kesakitan, Flue
Pria itu pun memeluk tubuh Fluena, ia dekap lembut lalu ia pun mulai mengecup kening Fluena.
Eleanora Fluena Eva'Noelle
( Nafas tersengal-sengal lalu memeluk tubuh male ) What's your name? ( Seraknya )
Male
( Menatap wajah Fluena ) Kau tidak mengenal ku? Sungguh?
Fluena pun hanya mengerjap-ngerjapkan matanya, ia tatap bingung wajah male, lalu jari jemari lentiknya pun mulai menyapu area rahang tegas male.
Eleanora Fluena Eva'Noelle
( Menggelengkan kepalanya ) Kalau aku mengenal mu, tidak mungkin aku menanyakan nama mu
River Zein Rhodes
Kau bisa memanggil ku River ( Seraknya )
Eleanora Fluena Eva'Noelle
River? Nama mu sangat indah sama seperti pemilik nya ( Tersenyum )
Fluena pun mengelus lembut pipi tegas river, ia terus tatapi wajah pria itu tanpa bosan sekali pun. Ia sadari bahwa pria yang ada di depan nya itu adalah pria yang paling tampan yang pernah ia temui, memiliki rambut pirang, bermata hazel juga hidungnya yang sangat mancung, benar-benar seperti wujud pangeran di dalam dongeng.
River Zein Rhodes
( Tersenyum tipis ) Kau sangat cantik, flue. Kau gadis paling cantik yang pernah ku temui
Eleanora Fluena Eva'Noelle
Really? ( Terkekeh-kekeh )
River Zein Rhodes
Hum. Bukan hanya wajah mu yang cantik, tapi seluruh tubuh mu juga sangat cantik ( Memeluk erat tubuh Fluena ) Sekali lagi aku minta maaf, aku sudah membuatmu kesakitan juga sudah membuat aset mu sobek hingga mengeluarkan banyak darah
Eleanora Fluena Eva'Noelle
Tidak apa-apa, sebentar lagi juga akan sembuh ( Memeluk tubuh kekar river ) Terima kasih, aku benar-benar sangat puas dengan permainan mu, river
River Zein Rhodes
( Tersenyum tipis ) Tidur lah, besok pagi akan ku bawa kau menemui seseorang ( Memejamkan matanya )
Eleanora Fluena Eva'Noelle
Good night, river ( Memejamkan matanya )
Chapter 2
============================
________________________________
• Keesokan harinya kemudian •
Seorang pria pun membuka pintu kamar inap river, sejenak pria itu pun terdiam kaku di ambang pintu, ia tatapi dress merah juga pakaian dalam milik seorang wanita yang berserakan di lantai hotel.
Male
Tu-tuan ( Terbata-bata )
Pria itu pun mulai melangkahkan kakinya mendekati sang tuan yang masih terlelap di atas ranjang.
Male
( Menelan ludah nya ) Good morning, tuan. Saat nya bangun dan membersihkan diri
Dahi river pun mulai mengernyit kecil, ia menggeliat pelan lalu ia pun membalik badannya hingga tubuh telanj-angnya terlihat jelas di pantulan sebuah cermin full body yang terletak di kamar hotel tersebut.
Seketika kedua mata river pun melebar sempurna, cepat-cepat ia tarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
River Zein Rhodes
Uughhh ( Meringis )
Male
( Mengulum senyumnya ) Apa semalam terjadi sesuatu, sir?
River Zein Rhodes
Semalam eeum ( Mengingat ) Cepat siapkan pakaian ku, Edwin ( Menatap wajah Edwin dengan panik )
Dengan pikiran yang campur aduk, river pun mulai menurunkan kedua kakinya lalu ia pun segera meraih handuk hotel, ia lilitkan di pinggangnya lalu ia pun berjalan sedikit mengangkang menuju ke arah toilet kamar hotel.
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Ekhem ! Selamat, tuan ( Tersenyum lebar menatapi punggung river yang sudah dipenuhi oleh luka cakaran )
River pun menghentikan langkahnya, dada pria itu naik turun dengan cepat dan seluruh wajahnya sangatlah merah menahan malu.
River Zein Rhodes
Se-selamat untuk ap-apa?
River pun meremas lilitan handuknya dengan tangan yang sedikit bergemetar. Ini sangat memalukan dan ini juga hal terburuk, terkotor dan terharam yang pernah ia alami.
River Zein Rhodes
[ It's okay, ini hanya kecelakaan. Hanya kecelakaan dan bukan dikengaja. Kecelakaan, POKOKNYA INI HANYA KECELAKAAN ] ( Teriaknya dari dalam hati )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Selamat ( Ucapnya lagi sambil tersenyum geli )
River Zein Rhodes
( Membalikkan badannya lalu menatap wajah Edwin ) Iya, tapi untuk apa?
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Selamat, kau sudah melepas keperjakaan mu, tuan ( Tersenyum lebar )
Wajah river pun semakin memerah, dengan cepat ia pun berjalan ke arah toilet.
Pria itu pun berdiri di bawah pancuran air shower, ia menundukkan kepalanya menatap ke arah aset besar nya.
River Zein Rhodes
Bagaimana ini? Milik ku jauh dari kata normal, dia sangat besar dan panjang ( Menggigit bibir bawahnya ) Kuharap wanita itu tak mati ditengah jalan
River Zein Rhodes
Bagaimana ini ( Paniknya ) Bagaimana kalau dia mati di tengah jalan karena batang ku yang besar ini?
River Zein Rhodes
EDIWIN ( Teriaknya dari dalam kamar mandi )
Pria yang di panggil namanya pun segera berjalan mendekati pintu kamar mandi.
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Yes, sir
River Zein Rhodes
Segera kau cari tahu wanita bernama- ( Memotong ucapannya )
River Zein Rhodes
( Mengingat kejadian malam ) Ngomong-ngomong siapa nama wanita itu? Flu? Fluida? Flue?
Secara tiba-tiba river pun menjambak rambut blonde nya juga ia pun memukul-mukul pelan kepalanya.
River Zein Rhodes
Sialan aku melupakan nama nya
Sejenak river pun terdiam, ia pejamkan kedua matanya untuk mengingat kembali nama dari wanita yang sudah ia perk-os-a tadi malam.
River Zein Rhodes
Fluena ( Membuka matanya )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Sir? Kau mendengar ku? ( Mengetuk pintu kamar mandi )
River Zein Rhodes
Segera kau carikan wanita bernama Fluena kepada pihak hotel ! Temukan dia lalu bawa dia ke hadapan ku ( Ucapnya dari dalam kamar mandi )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Apa yang sudah terjadi sir? ( Mengulum senyumnya ) Mengapa aku harus mencari wanita itu?
River Zein Rhodes
Aku sudah memperk-os-a nya, hingga membuat lubang milik wanita itu sobek dan mengeluarkan banyak darah
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
( Menahan senyumnya ) Sir, sebenarnya aku memasang cctv di kamar hotel ini untuk memantau keamanan mu saat terlelap
Di dalam kamar mandi, sontak river pun melebarkan matanya, ia tendang juga pukul pintu kamar mandi dengan amat keras.
River Zein Rhodes
JADI KAU MELIHATNYA ( Pekiknya )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Tidak ( Sangkalnya cepat ) Semalam aku terlalu lelah hingga langsung tertidur. Aman sir, aku sama sekali tidak melihat nya ( Jelasnya )
River Zein Rhodes
BAGUS, AKU KU CONGKEL MATAMU ITU JIKA KAU BERANI MELIHAT NYA ( Ancamnya )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Melihat sedikit kan tak apa, sir. Biar ku nilai seberapa hebat dan gagahnya diri mu ke- ( Terpotong )
River Zein Rhodes
DIAMMM ! ( Bentaknya sambil menendang pintu kamar mandi )
River Zein Rhodes
CEPAT CARIKAN WANITA BERNAMA FLUENA ITU, AKAN KU JAHIT KEMBALI LUBANG NYA YANG SUDAH SOBEK ITU
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
( Menahan tawa ) Dijahit? Pakai benang kah?
River Zein Rhodes
PAKAI TAMBANG ( Teriakan )
Edwin pun tak kuasa menahan tawanya, seketika ia pun tertawa ngakak mendengar ucapan dari tuan nya itu.
Chapter 3
============================
________________________________
River Zein Rhodes
Dimana alpha? Alpha? Alpha?
River pun terus menjerit, ia teriaki nama sepupunya itu dengan tatapan kosong juga bola mata putihnya sudah memerah.
Sedangkan pria yang dipanggil nama nya itu, ia sudah terduduk di atas sofa hotel, ia tatapi punggung sepupunya itu dengan pandangan datarnya.
Alpha'lexander Andrean Smith
Ada ap- ( Terpotong )
River pun berteriak lalu ia pun melompat ke belakang, ia membalikkan badannya lalu menatap wajah alpha yang sudah mengerutkan kening menatapnya.
Alpha'lexander Andrean Smith
Ada apa? Kau sedang sakit kah? ( Berdiri lalu berjalan mendekati river ) Ku demam?
Alpha pun menempelkan punggung tangannya kepada dahi river.
Alpha'lexander Andrean Smith
Tidak demam kok? ( Menatap wajah asisten river )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
( Menahan tawanya )
Alpha'lexander Andrean Smith
Gejala awalnya bagaimana Edwin? ( Tanya nya )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Ppftt ( Menggigit kuat bibir bawah nya untuk menahan tawa )
River Zein Rhodes
Tidak ! Bukan masalah demam yang ingin ku bicarakan dengan mu. Ini lebih penting, sangat penting juga genting ( Paniknya )
Alpha'lexander Andrean Smith
Okay, ayo duduk terlebih dahulu, lalu ceritakan pelan-pelan pada ku ( Menatap wajah river )
Alpha pun menarik tubuh river hingga kedua pria itu pun terduduk di atas sofa, lalu sedetik kemudian river pun kembali membangkitkan dirinya lalu ia pun memutar-mutar tubuhnya seperti gasing.
Alpha'lexander Andrean Smith
Kau ini kenapa? Kesurupan kah? ( Bingung nya ) Jangan membuat ku semakin bingung, river
River Zein Rhodes
Alpha ! Alpha ! Alpha ! ALPHA ! ( Teriaknya sambil mengguncang bahu alpha )
Alpha'lexander Andrean Smith
Berhenti ! Kepalaku sangat pusing, bodoh ( Pekiknya )
River Zein Rhodes
( Berhenti mengguncang bahu alpha ) Bagaimana ini? Bagaimana, alpha ( Paniknya )
River pun berjongkok, ia tarik rambut pirang nya lalu ia pun memukul-mukul pelan kepalanya.
Alpha'lexander Andrean Smith
Ada apa? Ayolah, jangan membuat ku semakin bingung ( Menahan emosinya )
River pun membangkitkan tubuh nya lalu ia pun kembali mengguncang tubuh sepupunya itu.
River Zein Rhodes
Alpha ! Alpha ! ALPHA, AKU MEMPERK-OSA ISTRI ORANG ( Teriaknya panik )
Alpha pun melebarkan matanya, ia tatapi wajah panik sepupunya itu, apa benar pria pemalu sepertinya berani memper-ko-sa seorang wanita, apalagi wanita yang sudah ia perk-os-a itu sudah memiliki seorang suami?
Alpha'lexander Andrean Smith
Benarkah?
River Zein Rhodes
( Mengangguk kan kepalanya ) Aku tidak berani berbohong, alpha. Bahkan aku memiliki rekaman cctv nya
River pun segera mendekati asistennya, ia rebut macbook yang berada di genggaman Edwin lalu ia pun berjalan mendekati alpha.
River Zein Rhodes
Ini, ini ( Memberikan macbook ) Kau bisa melihat dan menyaksikan nya sendiri, alpha
Akhirnya alpha pun menonton cctv tersebut, sejenak ia pun terdiam lalu menatapi wajah river yang masih terlihat panik.
Alpha'lexander Andrean Smith
Kalian saling mengenal kah? ( Tanya nya )
River Zein Rhodes
Tidak, aku tidak mengenalnya alpha, sungguh aku tidak mengenali wanita itu ( Seraknya )
River pun kembali menjongkokkan tubuhnya, ia tarik-tarik kembali rambutnya hingga ada beberapa helai yang terlepas dari tempatnya.
Setelah itu, river pun berbaring di atas lantai, meringkuk dan memeluki kedua lututnya.
Alpha'lexander Andrean Smith
( Terkekeh-kekeh ) Insiden brutal hum ( Menutup MacBook )
River Zein Rhodes
Hum ( Mengangguk kan kepalanya ) Kau be-benar. Aku membuat lubangnya robek besar hingga melebar seperti sumur, bu-bukan hanya itu, aku juga membuat lubangnya itu mengeluarkan banyak darah ( Ucapnya gemetar ) Sungguh, aku membuat nya mengeluarkan banyak darah, alpha
River Zein Rhodes
Bagaimana ini? Aku takut sekali, alpha ( Ucapnya serah ) Aku takut kalau wanita itu kehabisan darah lalu meninggal di tengah jalan menuju ke rumahnya
Alpha'lexander Andrean Smith
( Menggigit bibir bawahnya menahan tawa )
Edwin Clarence Horatio ( Asisten River )
Sir ( Mengeluarkan ponselnya )
River Zein Rhodes
Eohh ( Menatap ke arah Edwin )
River Zein Rhodes
YAKKKK ( Teriaknya )
Spontan alpha dan Edwin pun tertawa ngakak.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!