NovelToon NovelToon

Prince of the Dynasty

Chapter 1

Gadis itu berlarian sangat kencang hingga nafas nya terengah-engah, hari ini adalah hari pertama ia masuk kerja sebagai staff perpustakaan daerah.

Dandanan ala kadarnya dan pakaian yang hampir tak rapi karena terburu-buru.

Semalaman suntuk gadis itu menghafal kan susunan abjad rak dan buku-buku, tidak ada trainee ia langsung bekerja karena kurangnya penjaga di perpustakaan itu.

Interview singkat dan tanpa Syarat yang berat ia dapatkan dengan mudah.

Nafas nya masih tak beraturan, Bu Ane menurunkan kaca mata tebal nya, dan menghampiri Gadis itu.

" Kamu kenapa Amira, pagi-pagi sudah kecapaian begitu, habis lari-lari ya...?"

Gadis itu tak langsung menjawab malah mengambil segelas air di Galon.

" Iya Bu Ane, aku kesiangan semalam suntuk aku hafalin abjad".

Sambil masih meneguk sisa air di genggaman nya.

Wanita separuh baya itu menggeleng, dan menghela nafas panjang.

" Kamu Jaga bagian Artefak dan Filosofi ya letak nya di lantai 2 "

memberikan beberapa kunci ke Gadis itu.

sambil berbisik " Sisir rambut kamu, acak-acak kan kaya kuda habis lari-lari an".

Gadis itu langsung bercermin dan menyisir rambut nya yang memang sangat kusut, mata nya pun masih sangat sayu, beberapa kali ia menguap hebat seperti tak bisa menahan rasa kantuk nya.

Gadis itu masih memegangi kemoceng nya, mata nya memang tak bersahabat beberapa kali ia hampir terlelap.

" Ya tuhan kok aku gak bisa menahan kantuk ku ya, aku tidur sebentar ya tolong jaga aku selama aku tidur tuhan ".

Gadis itu bergumam sendiri, tak lama ia benar terlelap di meja nya.

Awan putih seperti kapas yang menoreh di langit yang berwarna kebiruan, bunga-bunga meihua bermekaran tampak selaras dengan kicauan burung pipit, terpampang luas kolam ikan yang nampak alami.

Seperti ikan koi, terlihat sangat banyak dan gemuk, yang menandakan bukan ikan liar.

Saat berpaling ke belakang terlihat bangunan megah nan kuno yang memiliki artistik seni yang tinggi.

Pantulan wajahnya terlihat saat ia mulai mendekat ke arah kolam.

Wajah Cantik dengan dandanan selir kuno khas Tiongkok di padu gaun Satin Violeta terlihat jelas oleh nya, mata nya terbelalak dan memengangi wajahnya saat ia melangkah mundur ia merasakan ada seseorang memegang pundak nya, saat ia hendak menoleh seketika Pandangan itu buram saat penjaga perpustakaan membangun kan nya.

" Amira jangan tidur, nanti kalau Pak kepala Perpusda datang gak enak dilihat, bangun neng ".

Gadis itu masih linglung mengumpulkan nyawa nya yang seakan masih tertinggal di tempat mimpi itu.

" Eh pak Handoko, Mira ngantuk banget pak jadi ketiduran deh ".

Gadis itu menggaruk leher nya dan tersenyum tipis.

" Pamali neng, cuci muka dulu sana biar seger ".

Pria tua itu meninggalkan nya.

Gadis itu hanya teringat sedikit mimpi singkat nya itu

Ah, mungkin hanya karena kurang tidur saja.

Gumam nya.

🍃🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🍃

Hari itu berlalu sangat singkat saat langit itu mulai berwarna oranye, Gadis itu mulai mengemasi barangnya bersiap hendak pulang, tak sengaja ia menjatuhkan sebuah buku tebal.

 

王朝親王

 

" Prince Of the Dynasty ".

Gadis itu hanya mengkerut, perpustakaan daerah Jawa barat kenapa mengkoleksi Buku-buku sejarah kuno negara asing.

Gadis itu tak berfikir jauh ia meletakkan kembali buku itu tepat di tempat jatuh tadi.

Chapter 2

Malam bertabur bintang masih menemani perjalanan pulang Amira.

Gadis itu tampak lelah setelah seharian bekerja.

Mata nya terlelap di dalam bus angkutan kota, Sesekali terantuk saat bus menurunkan penumpang.

Sekali lagi, mimpi itu masih membekas di memori otak nya.

Seketika ia bangun dengan mata terbelalak tak ada rasa kantuk lagi, yang ada di benak nya hanya perasaan seperti was-was akan mimpi aneh yang ia alami.

Ia melirik jam di tangan nya waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 malam.

Pintu kamar kost nya terlihat terbuka, gadis itu seketika panik berlari mengecek kamar nya dan menyalakan lampu, tak ada yang janggal, semua barang-barang nya masih lengkap dan tertata rapi.

Gadis itu berfikir kebingungan, Kamar nya seperti ada yang mendobrak tapi tak mengambil apapun, bahkan semua nya masih terlihat sangat rapi seperti tak ada yang menjamah.

Ia menghela nafas panjang dan memegangi kepala nya, ia merasakan hari yang sangat lelah hari ini, mungkin karena belum terbiasa dengan aktivitas baru nya.

Malam semakin larut mata itu akhirnya bisa terpejam.

Nyanyian burung menyambut di telinga nya.

Tempat itu seperti tak ada bedanya,

bunga Meihua yang ia lihat mulai rimbun bermekaran, sekali lagi ia melihat dirinya di pantulan kolam ikan, Wajah cantik yang memang dirinya itu di padu riasan glamour khas Tiongkok hanya saja ia melihat dirinya lebih Segar dan terawat, tak terlihat kantung mata sedikitpun.

Dalam benak nya, ia ingin sedikit menunggu, tak ingin terjaga, terus memandangi sekeliling yang tak ada bedanya dari sebelumnya.

Tiupan angin semakin kencang dengan warna langit yang mulai Jingga, sesaat kemudian lampu-lampu dari istana itu mulai menyala dengan cahaya dari puluhan lampion yang menggantung.

Terlihat dari kejauhan puluhan prajurit berjubah perang nampak terburu-buru mengelilingi istana, Gadis itu bersembunyi di balik pohon Pinus tepat di samping kolam ikan, dengan masih terus memantau ke arah istana.

Rasa penasaran nya sangat kuat, ia mulai melangkah namun sebelum sampai di halaman istana Gadis itu terpental, seperti ada dinding pembatas yang menghalanginya.

Ia hanya terkejut dan beranjak kembali, berusaha ingin menerobosnya, tapi usaha itu nihil, Dinding pembatas yang tak terlihat itu sangat kuat seperti baja.

Di depan mata nya sendiri terlihat prajurit perang itu memapah seseorang di ikuti puluhan prajurit lain nya, hendak seperti ingin mengeksekusi.

Ia tiba-tiba terbangun, malam yang panjang itu sudah berganti menjadi pagi yang cerah.

Amira terduduk di samping kasur nya, masih memikirkan mimpi aneh yang ia alami.

Gadis itu pun beranjak untuk memulai rutinitas baru nya lagi.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Pak Handoko sudah terlihat menyapu halaman, Pria tua itu masih terlihat sangat sehat dan bugar.

" Selamat pagi Pak Handoko ". Amira menyapa nya.

Pria tua itu melambaikan tangan dan melemparkan senyum.

Bu Ane selalu sudah datang, mata nya tertuju pada seseorang yang baru saja datang.

" Wah, kamu datang pagi sekali Amira gitu dong, berangkat pagi biar nggak capai lari-larian ".

Amira hanya tersenyum sambil meletakkan tas nya di loker.

Bu ane melambaikan tangan nya dari kejauhan saat gadis itu hendak ke lantai atas.

" Kamu sekarang yang bertanggung jawab di bagian Artefak & Filosofi, ini kunci ruangan artefak tolong kamu bersihkan debu-debu di sana sudah hampir satu bulan nggak di bersihkan ".

Bu ane tersenyum manis sambil menyerahkan Kunci.

Chapter 3

Bagian Artefak & Filosofi memang sedikit pengunjung nya, tak jarang debu di lantai 2 sangat kotor, Amira meraih sapu, kain pel dan kemoceng sekaligus, rambut panjang nya tak ia biarkan tergerai lagi, ia gulung sejadinya.

Ia tak perduli dandanannya lebih mirip seperti Pembantu rumah tangga yang pasti hari ini akan lebih melelahkan dari hari kemarin.

Pintu berplitur coklat tua bertuliskan " Artefak " menjadi perhatiannya hari ini, setelah mengepel lantai dan membersihkan rak buku gadis itu mendatangi ruangan itu, saat hendak membuka nya dengan kunci seseorang memegang pundaknya.

Gadis itu terkejut dan menjatuhkan kunci di genggaman nya.

" Astaga Pak Handoko, bikin Amira kaget aja tahu, ada apa Pak..?"

Detak jantungnya berdegup kencang.

" Maaf Neng Amira kalau ngagetin, bapak cuma mau tanya ada apa Neng Amira ke Ruang Artefak ..?"

" Di suruh Bu ane bersihin katanya kotor banyak sekali debu pak ".

Gadis itu memungut lagi kunci yang jatuh itu dan membuka pintu.

Bau usang langsung tercium dari ruangan itu, bahkan sarang laba-laba menyambut di pintu.

" Neng Amira kalau butuh bantuan langsung cari bapak ya neng ".

Menepuk pundak nya lagi lantas pergi.

Amira hanya mengangguk, gadis itu tak terlalu ambil pusing.

Sesampainya di dalam hanya sedikit terlihat peninggalan kuno, ruangan itu di penuhi oleh Lukisan-lukisan yang lebih mirip ruangan pameran di banding artefak.

Amira lantas dengan sigap membersihkan ruangan yang sangat berdebu itu.

Sebuah Lukisan Pohon Pinus menarik perhatiannya, matanya seperti tak bisa lepas dari lukisan itu, Seperti sedang mengingat-ingat, tapi kepala nya menggeleng seakan ia gagal menemukan memori di otak nya.

Pada lukisan itu terdapat tulisan yang tak dapat di cerna nya " 明朝 ".

Gadis itu hanya menjinjing kan alis nya, dan mulai mengepel lagi.

Sesekali matanya masih melirik lukisan kuno itu seperti ada daya tarik yang membuat seseorang terus ingin melihatnya.

Brakkkkkkkkkkkk !!!!

Terdengar suara benda terjatuh yang membuat nya kaget setengah mati, saat ia menoleh mencari arah suara itu tak sengaja ia hendak menginjak sebuah buku yang tergeletak di lantai.

Mata nya langsung melongo saat mengingat, buku ini pernah ia taruh di rak saat jatuh kenapa bisa disini, gadis itu selalu berfikir positif " Mungkin buku yang seperti ini ada banyak disini " Gumamnya

Cover buku itu sangat usang, tapi gadis itu mulai penasaran dengan isi buku itu, ia meletakkan Sapu di genggaman nya dan duduk di sebuah kursi.

Membuka buku yang membuatnya melupakan tugas utamanya.

Dalam buku itu terdapat pemandangan yang sangat indah terhampar sangat luas hingga memenuhi 2 halaman, mata nya masih asyik memandangi buku itu, setiap halaman hanya berisikan potret lukisan jaman kerajaan.

Sesaat ia menutup kembali buku nya dan membaca judul buku

" 王朝親王"

 " Prince Of the Dynasty ".

Gadis itu hanya mengkerut kan dahi, ia bingung antara judul dan isi buku sangat berbeda " Dimana Pangeran nya ". Gumamnya

saat ia membuka buku itu kembali, ia sedikit terkejut buku yang berisi potret Lukisan kerajaan tiba-tiba terdapat gambar seseorang seperti pangeran yang berdiri tegak membelakangi, seakan wajah nya tak ingin dilihat oleh siapapun.

Setiap halaman terdapat gambar dirinya dengan pose yang sama hanya dengan pakaian yang berbeda-beda, Punggung pria itu sangat tegap dan atletis.

Rasa penasaran mengalahkan segalanya, Gadis itu terus membuka setiap halaman dengan cepat, Hingga sudut buku itu terdapat tulisan

如果您相信有夢想,應該嘗試一下

Rúguǒ nín xiāngxìn yǒu mèngxiǎng, yīnggāi chángshì yīxià

Perlahan ia membaca tulisan itu terdapat tulisan pínyìn terjemahan, sesaat pandangan matanya memudar dan dalam penglihatan nya terlihat nanar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!