NovelToon NovelToon

Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Manja

1×1

Sebuah kediaman keluarga SINCERE beberapa orang tengah merencanakan sesuatu.

"bagaimana caranya agar warisan itu jatuh ke tangan kita semua, apa yang harus kita lakukan mas." tanya seorang wanita paru baya kepada pria paru baya dihadapan nya.

"kita bunuh anak itu, dengan begitu semua nya akan jatuh ke tangan kita begitu saja." ucap pria paru baya itu dengan segudang rencana licik yang ada di otak nya.

"bagaimana kalo pria itu tahu kita membunuh gadis itu, bukan kah akan beresiko." ucap wanita paru baya itu yang sedikit khawatir.

"kita manipulasi saja agar pria itu percaya, apa kau lupa bahwa pria itu tak sepintar yang di beritakan." ucap pria paru baya itu

"mana mungkin pria itu akan percaya begitu saja pa, apa papa benar benar tidak percaya berita diluaran sana yang mengatakan seorang Marshal Ashvin itu pintar." ucap seorang wanita yang sedari tadi diam mendengarkan obrolan kedua orang tua nya.

"diam kau anak bodoh, kau tidak tau apa apa mengenai pria itu. Papa lah yang lebih tahu." marah nya kepada wanita yang merupakan putri kedua nya itu.

"ckk, bukan aku yang bodoh melainkan papa lah yang bodoh, masa sebelum bertindak tidak menyelidiki lebih dulu siapa yang akan papa hadapi." ucap wanita itu dengan entengnya membuat papa nya murka seketika.

"OILBHE" teriak papa nya.

istrinya mendekat, dan mengelus lengan suaminya guna meredakan amarahnya.

"sudahlah pah." ucap wanita paru baya itu.

"ckk, lebih baik aku pergi saja." ucap wanita itu yang pergi dari sana.

"OILBHE MAU KEMANA KAMU." teriak papa nya kembali namun sama sekali tidak di gubris oleh anak nya tersebut.

wanita itu kini pergi untuk menemui teman teman nya, namun di pertengahan jalan ia tak sengaja melihat mobil sepupu nya yang begitu di kenali oleh nya. Seketika ia tersenyum licik.

'benar benar keberuntunganku' batin nya

Sementara di dalam mobil sepupu nya, dia dengan bertelfonan dengan sekretarisnya.

"tolong kamu handle sementara Linda, aku benar benar tidak bisa datang ke kantor sekarang ini." ucap gadis itu.

"tapi boss, tugas ini tidak bisa saya atasi." ucap Linda di sebrang sana.

"yasudah minta bantuan Ciko saja, kan ada dia disana." ucap gadis itu kembali.

"ibu Tereza yang terhormat, asisten pribadi anda sedang menangani sebuah proyek atas perintah anda. Dia sedang tidak berada di sini, bagaimana saya bisa meminta bantuan padanya." ucap asisten nya yang mulai gemas dengan boss nya itu.

"yasudah telfon saja, apa susahnya." ucap gadis bernama Tereza.

"kalo saya yang nelfon, yang ada saya yang kena semprot sama dia boss." ucap Linda kembali.

"tinggal bilang saja, aku yang menyuruhmu." ucap Tereza yang masih saja santai.

"pasti dia kan berkata jika itu hanya alasan ku saja agar bisa menghubunginya." balas Linda

Bertepatan dengan mereka bertelfonan tiba tiba mobil Tereza ditabrak oleh seseorang beberapa kali.

"ada apa ini" ucap nya kala masih terhubung dengan asisten nya.

"ada apa boss" ucap Linda di sebrang sana namun tidak ditanggapi oleh Tereza sama sekali sebab ia fokus mengendarai mobil nya agar tidak oleng karena tabrakan mobil lain yang entah disengaja atau tidak.

namun naas walau seberusaha apapun dirinya tetap saja dia tidak bisa menghindari kecelakaan karena perbuatan mobil yang terus menabrak nya.

'apa tak ada kebahagiaan untukku tuhan hingga akhir hayatku' batin nya sebelum ia menutup mata untuk selamanya.

.

.

disebuah rumah mewah di negara J seorang gadis tengah terbaring di kamarnya, tak lama ia pun membuka mata nya.

"dimana aku" gumam nya tatkala ia sudah membuka matanya.

.

.

.

.

Dibuat : Selasa, 5 Maret 2024

1×2

Gadis itu melihat sekeliling nya

Bertepatan dengan itu seseorang masuk ke kamar gadis tersebut.

"Sudah bangun dek." ucap seorang pria saat ia sudah berada di dalam

Gadis itu sontak terkejut tatkala pria itu berbicara.

"siapa kamu?" tanya gadis itu

Pria itu mengernyit mendengar nya.

"mendadak lupa kamu sama Abang mu sendiri." ucap lelaki tersebut

"masa gara gara kecapean keliling mall kamu sampai seperti ini." lanjut nya.

Ia menatap heran adik nya

"Abang?" ucap gadis itu kembali

"iya, bang Arkin Sky" ucap lelaki bernama Arkin

'Arkin Sky, bukan kah dia pengusaha muda dari keluarga Sky. Apa jangan jangan aku bertransmigrasi ke tubuh salah satu keluarga ini.' batin nya

"hei, kok malah melamun." ucap Arkin yang menyadarkan gadis itu seketika.

"e-eh iya." ucap nya yang kaget karena Arkin

"ada apa dengan mu hari ini, tidak seperti biasanya. Apa kamu sakit hmm." ucap nya sambil menyentuh dahi gadis yang merupakan adik nya tersebut.

"lho, kok panas. demam kamu ini, tunggu Abang panggilkan bang Arran dulu ya." ucap Arkin dengan raut khawatirnya, ia pun berlari dari kamar adik nya menuju ke lantai bawah. Di lantai bawah

"bang Arran" teriak Arkin membuat atensi 3 pria langsung menatap ke arah nya.

"ada apa? kamu terlihat begitu khawatir. Apa terjadi sesuatu." tanya Arran

"adik kita demam bang." ucap Arkin sambil mengatur nafasnya yang ngos ngosan akibat berlari.

"adik yang mana." ucap Arran mendadak lupa

"Belamour bang, yaampun bisa bisa nya Abang lupa dengan adik sendiri." ucap Arkin yang tak habis fikir dengan Abang nya itu.

"HAAA!!! BELAMOUR, YAAMPUN." ucap nya lalu berlari menuju kamar adik nya dengan disusul oleh yang lain nya.

Sesampainya dia disana, ia pun langsung membuka pintu kamar adiknya dengan begitu keras nya, membuat adik nya yang berada di dalam terlonjak kaget.

'huh, ada apa dengan keluarga ini, hobi sekali mengangetkan orang' batin gadis itu sambil mengelus dada nya yang menurutnya hampir jantungan akibat ulah para lelaki itu.

"yang mana yang sakit dek, bilang ke Abang." ucap Arran yang kini membuat adiknya berdiri di samping ranjang nya dengan begitu mudah nya, ia memutar mutar tubuh adik nya itu untuk memastikan mana yang sakit.

"bang, kok Abang mendadak bloon sih. Kan tinggal Abang periksa, udah beres. Ngapain Abang puter puter begitu tubuh adik kita, kalo dia tambah sakit gimana." ucap Arkin membuat Arran terdiam seketika

"Abang ini dokter lho, kok mendadak jadi bodoh gitu sih karena panik." lanjut Arkin yang tak habis fikir dengan apa yang dilakukan kakak lelaki nya itu.

"kau mengataiku bodoh begitu." ucap Arran yang menatap tajam Arkin namun Arkin sama sekali tidak takut akan tatapan itu.

"sudah lah bang, jangan ribut disini. Aku ingin istirahat nih." ucap gadis itu membuat semuanya tidak jadi ribut seketika.

"baiklah, kamu boleh tidur tapi setelah Abang memeriksamu okey." ucap Arran

Gadis itu mau tak mau pun mengangguk, akhirnya ia pun berbaring kembali diranjang nya. Tak lama Arran pun memeriksanya.

"huh, untung demam biasa." ucap Arran setelah memeriksa adiknya. jangan tanya menggunakan apa dia memeriksa, saat dia tidak membawa apa apa, eits jangan salah di kamar adiknya itu tersedia alat alat kedokteran nya yang sengaja dia simpan disana untuk jaga jaga jika adik nya itu sakit, seperti sekarang ini.

"sudah kamu tidur saja, saat bangun nanti baru makan lalu minum obat." ucap Arran sambil mengelus kepala adiknya itu dengan sayangnya.

Gadis itu hanya mengangguk saja

'bukan kah makan, minum obat dulu baru tidur. Kenapa ini terbalik ya' batin gadis itu sebelum memejamkan matanya.

Setelah dirasa gadis itu tertidur, para lelaki itu keluar dari kamar adiknya, kembali menuju ke lantai bawah.

.

.

.

.

Dibuat: 6 Maret 2024

1×3

Malam hari nya gadis itu kini turun kebawah untuk makan malam bersama keluarga nya.

"bagaimana, sudah mendingan" tanya Arran kepada adiknya.

"sudah" jawab Belamour yang kini duduk disamping Arran.

"beneran." tanya Arran memastikan

"nggak sedang bohong kan kamu." ucap Arkin juga

"iya" jawab Belamour dengan malas nya.

"sudah, aku mau makan. Jika kalian bertanya terus, kapan aku akan makan nya." ucap Belamour yang sedikit kesal.

"baiklah" jawab Arran dan Arkin dengan serempak nya.

Akhirnya mereka pun makan dalam keheningan, tak ada yang berbicara kembali hingga mereka menyelesaikan makan nya.

Selesai makan mereka menuju ke ruang keluarga untuk sekedar mengobrol, ya seperti rutinitas mereka setiap malam setelah makan.

"besok kamu sekolah atau tidak." tanya Arran kepada Belamour.

"hmm." gumam nya yang kini bersandar di bahu kembaran nya yaitu Billion.

"bareng Lion saja kamu, jangan bawa mobil sendiri." ucap Arran dengan tegas nya.

"oke" jawabnya begitu saja membuat Arran juga Arkin melongo seketika.

'semudah itu dia menjawab, biasanya juga dia selalu saja membantah jika aku memintanya berangkat bersama lion' batin Arran.

'habis kejedot apa nih anak, sampai insyaf begini.' batin Arkin

Billion juga tak kala heran dengan saudarinya.

Bela yang biasanya menjauh dari nya, kini malah dekat dengan nya. Ditambah Bela mau bareng dengan nya satu mobil, membuatnya lebih heran lagi.

namun ia tak mempermasalahkan nya, malahan ia bersyukur sebab saudari nya mau dekat dengannya, karena selama ini Bela selalu dekat dan manja hanya dengan kakak kedua nya yaitu Areno. Terhadap Arran pun Bela jarang bermanja manja, apalagi terhadap Arkin tambah tidak mungkin lagi.

"kartu ATM mu masih ada isi nya dek." tanya Arran kembali.

"nggak tau." jawab nya ala kadar nya, ia masih bersandar di tubuh Lion sambil memainkan kancing baju pemuda itu.

"kok nggak tau." ucap Arran heran

"ya nggak tau, masa gitu masih ditanyain sih." ucap Belamour

Arran menghela nafas nya mendengar perkataan adik perempuan nya itu, yang entah mengapa semenjak bangun selalu saja membuat nya kesal.

'untung adik' batin Arran.

"yasudah, kakak isi kembali nanti." ucap Arran

"nggak usah di isi, beri saja aku uang cash." ucap Belamour yang lagi lagi membuat kakak lelaki nya itu heran.

"tumben, biasanya juga kamu hanya mau membawa kartu ATM, nggak mau bawa uang cash." ucap Arran.

"ingin saja." ucap Belamour

Arran mengangguk faham, ia pun mengeluarkan beberapa pecahan uang berwana merah, lalu ia pun menyerahkan uang tersebut kepada Belamour begitu saja.

'buset, enak bener nih anak ya dikasih bang Arran begitu saja uangnya. Coba kalo aku yang minta, mana pernah dikasih, malah kena semprot aku.' batin Arkin

'sepertinya dia akan menjadi kesayangan para abang' batin Lion

"kurang tidak." tanya Arran yang menatap lembut adik nya.

"nggak, malah ini kebanyakan." ucap Belamour yang menatap berbinar uang yang ada di tangan nya ini.

'bisa beli jajan banyak nih' batin nya.

"kalo kurang bilang saja ke Abang, nanti Abang kasih lagi." ucap Arran

Belamour mengangguk saja mendengarnya, ia masih memikirkan jajanan apa yang akan dibeli nya kali ini.

"bang, masa Bela saja yang dikasih. Aku nggak dikasih juga gitu." ucap Arkin yang memelas.

"nggak" jawab Arran.

"sudah malam, tidur yuk." ucap Arran yang kini membawa adik perempuan nya itu kembali ke kamar nya, meninggalkan mereka berdua disana.

Arkin pun kesal ditinggal begitu saja, mana nggak dikasih uang lagi sama Arran, nasib nasib.

.

.

.

dibuat 7 Maret 2024

.

.

Terima kasih yang sudah baca cerita ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!