"Kamu siapa, kenapa kening mu berdarah?."tanya gadis kecil yang kini sedang bermain di taman sendiri.
"Kening ku hanya berdarah sedikit, jangan di pikirkan, kita lanjutkan bermain nya,"Jawab bocah laki laki yang kini sedang mengayunkan ayunan gadis kecil itu.
"Oh ya, nama kamu siapa?."tanya gadis itu.
"Nama ku Kenzi Fernandez, kalo kamu."tanya Kenzi balik.
"Nama ku Elena Wirantara, aku suka bermain dengan mu, besok kita main lagi ya,"ucap Elena sambil tersenyum manis pada Kenzi.
"Baiklah, tapi jangan beri tau ibu mu, jika kamu punya teman baru," Jawab kenzi sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Janji,"ucap Elena lalu mereka pun melakukan janji kelingking.
Dari kejauhan ada 2 gadis kecil yang sedang menggosip, mereka sedang melihat Elena yang sedang bermain di taman.
"Apa Elena Sudah tak waras?."
"Kayak nya iya, dia ketawa sendiri dan melakukan janji kelingking sendiri, kita bilangin ibu nya yuk."
"Yuk yuk."
Hari pun sudah mau sore, Elena pun pamit kepada kenzi untuk pulang ke rumah nya.
"Aku pulang dulu ya Ken, besok kita main lagi," ucap Elena sembari melambaikan tangan nya pada Kenzi, lalu ia pun pulang kerumah nya.
Sesampainya di rumah
Kini Elena sedang di interogasi oleh ibu nya, perihal tentang 2 bocah yang mengadu pada ibu Elena, Elena yang mengingat janji nya pada Kenzi pun berusaha tak bilang punya teman baru.
"Elena main sama siapa kamu hari ini?,"tanya ibu Elena dengan ekspresi yang sedikit menyeramkan.
"Hem....main sama agung Bu."jawab Elena.
"Agung? kamu berani ya bohong sama ibu, sekarang kamu masuk!!mandi sana, anak gadis kok pulang sore,"omel ibu nya sembari menyuruh Elena untuk segera mandi.
Elena pun masuk ke rumah lalu segera mandi, setelah mandi elena pun mengomel sendiri di kamar nya, karena habis di marahi oleh ibu nya.
"Ibu kenapa sih, aku main sama siapa selalu di tanyain, terus pulang sedikit sore di omelin, kesel banget rasanya."ucap Elena mengomel.
"Ibu kamu begitu karena sayang sama kamu." terdengar suara seseorang dari belakang panggung Elena.
"Kenzi."ucap Elena kaget.
"Kamu kok bisa dalam kamar ku, kalo ibu liat gimana, kamu bisa di marahin"panik Elena ketika melihat kenzi yang tiba tiba ada di kamar nya.
"Tenang kok, ibu kamu gak tau kalo aku disini." jawab kenzi Santai.
"Tapi kamu kenapa ke sini malem malem?."tanya elena
"Aku mau temenin kamu kerjain pr, kamu hari ini pasti banyak pr kan?."tanya Kenzi.
"Kok kamu tau, padahal kita baru kenal, tapi kok kamu tau kalo aku banyak pr hari ini." jawab Elena bingung.
"Tentu aku tau, tidak ada yang tidak aku ketahui tentang mu,"jawab kenzi sambil melipat tangan nya di dada.
"Kalo gitu, coba tebak aku biasanya tidur jam berapa?."tanya elena mengetes.
"Jam 9 malam."jawab kenzi Percaya diri.
"Wahh keren, coba lagi, kapan aku punya pacar?."
Tanya Elena lagi.
"Besok."jawab kenzi.
"Besok? serius kamu Ken?."kaget elena tak percaya.
"Hahaha kamu sih, masih kecil tanya nya tentang pacaran,"jawab kenzi sambil ketawa lepas.
"Hehehe aku hanya ingin tau."ucap Elena.
"Elena, bicara dengan siapa kamu?,"Tanya ibu nya yang tiba tiba membuka pintu kamar Elena.
"Ee-enggak Bu, aku lagi baca buku cerita,"jawab Elena yang langsung melihat bukunya.
"Owh buku cerita, ya sudah lanjutkan,"ucap ibu Elena lalu kembali menutup pintu kamar.
"Loh kenzi ke mana? apa dia bersembunyi karena ibu datang tadi."ucap Elena yang melihat kenzi tidak ada di samping nya.
"Kenzi, keluar lah ibu ku sudah pergi,"panggil elena pelan sambil mencari kenzi di sekitar kamar nya.
"Apa dia sudah pulang ya, kenapa cepat sekali dia pergi nya."ucap Elena Heran.
Setelah hari itu hingga kini elena telah kuliah, dan ia memutuskan tinggal di apartemen, selain itu di usia nya yang sekarang, ia telah mengerti bahwa kenzi bukan lah manusia, karena perlahan lahan kenzi memberi tau identitas nya pada Elena.
Awal nya Sulit untuk elena menerima kenyataan, namun ia berpikir tidak ada salahnya jika berteman dengan mahluk halus, hingga akhirnya ia menerima kenzi apa ada nya, bukan hanya kenzi, Elena juga sudah berdamai dengan hantu hantu yang ada di sekitar nya, ia tak pernah merasa takut lagi jika bertemu hantu lain nya.
Dan kini kenzi tinggal bersama Elena di apartemen, dan kemana pun Elena pergi kenzi selalu bersamanya, kenzi berjanji akan menjaga Elena di mana pun Elena berada.
"Ken, memang nya boleh kita tidur bersama."tanya Elena yang sedikit canggung tidur bersama Kenzi.
"Boleh boleh saja, memang nya siapa yang melarang kita."jawab kenzi.
"Hahaha, aku tak menyangka bisa tidur bersama hantu,"ucap Elena sambil ketawa.
"Elena, bagaimana perasaan mu saat tau jika kamu indigo?."tanya Kenzi yang penasaran dengan perasaan yang Elena rasakan saat itu.
"Biasa saja, Karena aku sudah terbiasa melihat mereka, dan ku kira kalian sama dengan manusia, bedanya Wajah kalian pucat dan sedikit menyeramkan,"jawab Elena sambil menatap mata Kenzi lekat.
"Apakah aku menyeramkan?."tanya Kenzi.
" jika aku boleh jujur, sebenarnya kamu sedikit seram, tapi dari banyak nya hantu, hanya kamu satu satu nya hantu yang tampan."jawab Elena jujur dan tidak gengsi.
Kenzi yang merasa di puji pun tersenyum tipis, memegang tangan elena, lalu mengucapkan sesuatu pada Elena.
"Elena, jika boleh jujur, kamu sebenarnya cantik, hanya saja sedikit galak,"ucap kenzi sambil menggenggam tangan Elena.
"Dasar, muji nya gak niat,"ucap Elena kesal sembari memalingkan wajahnya membelakangi Kenzi.
"Sudah...lebih baik kamu tidur, besok kan kamu harus berangkat ke kampus."ucap kenzi.
"Aku sedikit canggung tidur dengan mu."ucap Elena jujur.
"Mengapa?apa kau takut dengan ku?."tanya Kenzi.
"Iya aku takut nanti kamu ngapa ngapain aku." jawab Elena yang berpikiran negatif pada Kenzi.
"Pikiran kamu kotor aja tentang aku, memang nya hantu bisa menyetubuhi manusia?."tanya Kenzi.
"Gak tau juga sih."jawab Elena.
"Elena kenapa aku merasa ada aura jahat di sini." ucap kenzi merasa ada yang gak beres.
"Iya, aku juga merasakan nya, aku kira ini hanya aura biasa."jawab Elena yang juga merasakan aura jahat tersebut.
"Sudah lah nanti saja kita pikirkan, lebih baik kamu cepat tidur, tenang saja aku akan menjaga mu 24 jam,"ucap Kenzi sembari menarik selimut, untuk menutupi tubuh Elena dan dia.
**Terima kasih banyak yang sudah membaca dan memberi dukungan, semoga kalian suka dengan cerita nya**
**Sampai jumpa di bab berikutnya**
**assalamualaikum 🙏🏻**
[Bab sebelumnya]
"Elena kenapa aku merasa ada aura jahat di sini." ucap kenzi merasa ada yang gak beres.
"Iya, aku juga merasakan nya, aku kira ini hanya aura biasa."jawab Elena yang juga merasakan aura jahat tersebut.
"Sudah lah nanti saja kita pikirkan, lebih baik kamu cepat tidur, tenang saja aku akan menjaga mu 24 jam,"ucap Kenzi sembari menarik selimut, untuk menutupi tubuh Elena dan dia.
[Bab 2]
Elena pun langsung memejamkan mata nya, tak lama kemudian Elena pun tertidur lelap, namun saat di alam mimpi, Elena memimpikan suatu kejadian yang aneh, dan cukup menyiksa batin Elena. Bahkan mimpi tersebut telah menodai mata suci Elena.
...Dalam dunia mimpi...
...----------------------------------------------...
Elena seperti berada di dalam kamar apartemen, terlihat di sebuah ranjang ada 2 orang yang sepertinya sedang ada masalah, Elena yang melihat itu berniat ingin menolong nya, tapi....
"Edwin ku mohon jangan lakukan itu,"ucap seorang perempuan yang terus memohon sambil terus menangis.
"TIDAK!! AKU TAK TERIMA KAU MENIKAH DENGAN PRIA LAIN,"bentak laki-laki tersebut yang kini sedang membuka semua pakaian nya.
"Hey jangan lakukan itu."ucap Elena berusaha mencegah pria itu.
"Kenapa...kenapa aku tak bisa bergerak," ucap Elena bingung, sambil terus berusaha menggerakkan badannya.
"Jangan Edwin, ku mohon jangan,"ucap si perempuan tersebut yang ketakutan dan terus memberikan perlawanan pada pria itu.
Edwin pun tanpa aba aba langsung memperkosa si perempuan, Elena yang melihat jelas di depan mata nya si perempuan di perkosa pun, terpaksa menonton adegan mengerikan ini, karena dia tak bisa menggerakkan semua anggota tubuhnya.
Setelah selesai si perempuan di perkosa, akhirnya si perempuan pun pingsan,Edwin yang melihat si perempuan pingsan pun langsung panik dan berpikir yang tidak tidak.
"Waduh bagaimana ini, dia pingsan lagi, kalo dia bangun apa dia akan melaporkan ku ke polisi? Apa sebaiknya aku bunuh saja dia, agar dia tak jadi menikah dengan siapapun, dan aku akan selamat dari polisi." Kini pikiran Edwin di penuhi dengan pikiran jahat, ia ingin selamat dan tak ingin si wanita menikah dengan orang lain.
"Tega sekali pria baj*ngan ini, bisa bisa nya dia berpikiran seperti itu, aaaa aku harus menolong nya, kenapa badan ku tak bisa di gerakkan, ayo dong, pria baj*ngan itu gak boleh membunuh si wanita!,"ucap Elena masih berusaha menggerakkan badannya, agar bisa menolong si wanita tersebut, namun usaha nya sia sia, Elena tetap tak bisa menggerakkan badannya.
Edwin pun dengan teganya langsung mencekik leher si perempuan, hingga Wajah si perempuan pun pucat dan akhirnya.......
Kenzi yang melihat elena menangis sambil tidur pun berusaha membangunkan Elena, dengan cara sedikit menepuk pipi Elena pelan.
"Elena kamu kenapa? bangun Elena,"ucap kenzi sambil menepuk pipi Elena pelan.
"Huu haa huu haa,"ucap Elena terbangun dari tidurnya sambil ngos-ngosan, sepertinya Elena sangat shock setelah melihat mimpi tersebut.
"Kamu mimpi buruk ya?."tanya Kenzi khawatir.
"Iya Ken, bahkan mimpi ini sudah menodai mata polos ku."jawab Elena masih ngos-ngosan.
"Sudah tenang kan dulu dirimu,"ucap Kenzi sambil menenangkan Elena, dengan cara mengelus lembut punggung Elena.
"Aku yakin, disini ada mahkluk jahat yang berusaha mengganggu Elena."batin Kenzi curiga.
"Ken ini sudah jam berapa?."tanya Elena.
"Ini masih jam 1 malam Elena, Jika kamu takut tidur lagi, genggam saja tangan ku, kamu tak akan mimpi buruk lagi kok,"Jawab Kenzi sambil menggenggam tangan Elena.
"Makasih Ken, kamu memang sahabat baik ku," ucap Elena lalu tersenyum manis pada Kenzi.
"Sahabat?."batin Kenzi yang sedikit kecewa karena hanya di anggap sahabat oleh Elena.
"Ya sudah kembali lah tidur, aku tak mau kamu telat ke kampus nanti,"ucap Kenzi lalu menarik selimutnya, untuk kembali tidur bersama Elena.
Elena pun memejamkan matanya kembali, dan berusaha untuk tidur lagi. keesokan paginya.....
"Huaaa,"ucap Elena menguap sambil meregangkan tubuhnya.
"Kau sudah bangun,"ucap kenzi tepat di depan mata Elena Hingga membuat Elena kaget.
"Astaga!! Ken...kamu mengagetkan aku saja," ucap Elena sambil mendorong pelan wajah Kenzi agar sedikit menjauh dari wajah nya.
"Hehe maaf."jawab kenzi tertawa kecil
"Mandi gih, ini udah jam 6 pagi loh."ucap kenzi mengingatkan Elena.
"Ha? jam 6 pagi? oke aku mandi sekarang," Jawab Elena langsung bergegas ke kamar mandi dan meninggalkan kasur yang berantakan.
"Dia gak pernah berubah, lagi lagi aku yang harus membereskan kasur nya" Gumam kenzi, yang sudah terbiasa dengan tingkah Elena setiap pagi.
Di dalam kamar mandi, Elena sedang berendam di bathtub dengan santai, sambil bernyanyi dengan girang, seperti sedang konser.
"Cinderella pun tiba dengan kreta bencana, sepatu jepit hiasi kaki nya." Elena bernyanyi salah satu lagu yang sedang trend di aplikasi Tik Tok, hingga ia sedikit tercandu candu dengan lagu tersebut.
Namun saat sedang asik asik nya bernyanyi, tiba-tiba ada suara yang sedikit menganggu nya.
"Tolong, aku mohon tolong aku."suara wanita yang sedang meminta pertolongan.
"Hadeh pasti hantu di sini mau caper ke aku, tau aja kalo aku mirip Cinderella."ucap Elena yang sangat percaya diri.
"hiks...hiks...Tolong..... sakit......hiks...hiks..tolong."
terdengar kembali suara minta tolong yang di iringi dengan suara isakan tangis.
"Tolong penghuni di kamar mandi ini, jangan ganggu aku ya, aku sedang menikmati mandi ku," ucap Elena sembari melihat sekeliling WC.
"Edwin...sakit Edwin." ucap wanita itu lagi.
Ketika mendengar nama Edwin, seketika elena tersadar,dan tau siapa wanita yang meminta pertolongan itu.
"Edwin? dia kan pria brengsek yang ada di mimpi ku."Gumam Elena baru sadar.
"Yang minta tolong tadi, coba ulang lagi dong, aku mau jawab nih."ucap Elena seakan tak ada rasa takut di jiwa nya, malahan ia meminta hantu tersebut untuk mengulangi ucapan nya.
"Jangan mempermainkan ku!!,"marah hantu wanita itu sambil menatap tajam mata Elena.
"Eehh Samsudin botak, astaga ngagetin aja." Kaget Elena saat melihat hantu wanita itu tiba tiba menampakkan diri nya, tepat di depan mata Elena.
"Kenapa hantu di sini cakep cakep banget ya, kalo liat di film film perasaan muka nya serem." batin Elena heran.
"Oh ya mbak hantu, ngapain bawa pisau di WC?." Tanya Elena Santai.
"Aku membawa pisau ini ke mana mana, agar saat aku menemukan Edwin, akan ku gunakan pisau ini" jawab hantu itu dengan senyuman mengerikan.
"Kalo boleh tau, Edwin itu siapa?."tanya Elena seakan sedang podcast bersama si hantu.
"Edwin adalah kekasihku saat aku masih hidup, namun saat ia tau aku di jodohkan, ia dengan kejam mengambil mahkota ku secara paksa, dan jahat nya lagi dia membunuh ku dan membuang mayat ku di jurang, aku ingin dia mati bersama ku,"jawab hantu itu sambil mengingat momen kematian nya saat itu.
saat sedang asik mendengar cerita si hantu wanita, Tiba tiba terdengar suara dari luar WC.
"Elena apa kau masih lama?."panggil kenzi dari luar WC.
"Bentar lagi selesai kok,"ucap Elena lalu langsung bergegas menyelesaikan mandi nya.
Setelah selesai mandi Elena pun keluar dari WC.
"Elena, apa ada yang mengganggu mu di WC?." Tanya Kenzi sedikit curiga dan khawatir.
"Iya sih sedikit mengganggu, tapi aku rasa dia tak mengganggu."jawab Elena santai.
"Dia? dia siapa?."tanya Kenzi yang penasaran siapa orang yang di maksud Elena.
**Makasih banyak yang sudah membaca dan mendukung dengan benar, sampai jumpa di next chapter, bye**........
[Bab sebelumnya]
Setelah selesai mandi Elena pun keluar dari WC.
"Elena, apa ada yang mengganggu mu di WC?." Tanya Kenzi sedikit curiga dan khawatir.
"Iya sih sedikit mengganggu, tapi aku rasa dia tak mengganggu."jawab Elena santai.
"Dia? dia siapa?."tanya Kenzi yang penasaran siapa orang yang di maksud Elena.
[Bab 3]
"Ya dia, hantu yang Ada di apartemen ini."jawab Elena.
"Elena sebaiknya kamu jangan terlalu turuti perkataan hantu itu, aku rasa ia hantu yang tak baik, karena aku merasa aura nya sangat jahat."ucap kenzi memperingati Elena.
"Kenapa ken? hantu itu hanya ingin minta tolong kok, dia gak jahat, malahan dia yang jadi korban yang di jahatin." Elena berusaha menyakinkan Kenzi, bahwa hantu wanita itu sebenarnya baik.
"Tapi aku merasa ada aura jahat di hotel ini, kemungkinan aura ini dari hantu di WC itu."jawab kenzi curiga pada si hantu wanita.
"Kamu jangan khawatir Ken, hantu itu gak akan jahatin aku kok."ucap Elena sangat yakin.
"Baiklah, tapi ingat jangan percaya sepenuhnya dengan hantu itu."jawab kenzi yang berusaha mempercayai ucapan Elena.
"Iya iya, udah ya, aku mau pakai baju dulu, ntar telat ke kampus gimana,"ucap Elena lalu pergi menuju ruang ganti.
"Ya udah, bilang pada ku jika ada yang mengganggu mu ya." Kenzi sangat khawatir tak bisa menjaga Elena, karena ia tak bisa menjaga Elena di saat Elena mandi atau ganti baju, alasan nya ya...kalian tau sendiri lah ya 🤭.
"Iya iya."jawab Elena.
Setelah selesai memakai baju, Elena pun langsung ingin berangkat ke kampus, padahal Kenzi sudah memasak makanan favoritnya, namun karena ia tak ingin telat, ia terpaksa menahan keinginan nya untuk makan masakan Kenzi, ia terpaksa harus sarapan di kampus, agar tak Telat sampai kelas.
"Gak sarapan dulu?."tanya Kenzi.
"Nanti sarapan nya di kantin kampus aja deh, aku takut telat,"jawab Elena yang sibuk mengikat tali sepatunya.
"Ya sudah, mau naik apa? taxi, ojek, atau bus?." Tanya Kenzi.
"Naik bus aja, kalo gak salah halte bus Deket kok dari sini, jadi kita tinggal jalan aja dulu."ucap Elena yang sedikit tau tentang daerah baru nya, karena ia sudah melihat lihat sekitaran apartemen nya, agar ia tak tersesat nanti.
"Dari pada kamu cape cape jalan mending aku gendong aja."ucap kenzi yang menawarkan punggung nya untuk di naikin Elena.
"Memang nya kamu mau orang orang ngeliat aku gak Napak? ntar mereka ngira aku hantu gimana?." jawab Elena.
"Ya sudah jika begitu kita jalan aja."ucap kenzi.
Saat ingin pergi, tiba tiba terdengar suara seseorang yang memanggil nama Elena.
"Elena....."terdengar suara wanita yang memanggil nama Elena, seketika Elena pun melihat ke arah sumber suara.
"Siapa kamu!! jangan ganggu Elena jika tak ingin berurusan dengan ku!!,"
ancam Kenzi sembari menghalangi si hantu wanita untuk tidak mendekati Elena.
"Kenzi? Hahaha."ketawa hantu wanita itu, setelah melihat siapa pria yang ada di hadapannya.
"Kenzi apa kau kenal dengan hantu toilet ini?." Tanya elena penasaran, Karena kelihatan nya, si hantu wanita sangat mengenal kenzi.
"Tidak, aku tidak mengenalnya."Jawab kenzi yang benar benar tak mengenal wanita itu, karena wajah si Hantu tersebut terhalang oleh rambutnya, jadi Kenzi tak bisa melihat lebih jelas wajah nya.
"Kenzi kenzi, mungkin kita sudah puluhan tahun tak bertemu, namun aku masih mengingat wajah licik mu itu, aku yakin kau mendekati gadis ini hanya karena sebuah tujuan kan?,"ucap hantu wanita tersebut sembari mengibaskan rambutnya kebelakang, hingga terlihat jelas wajah nya.
"Tujuan? apa maksud dia Ken?." Tanya Elena bingung dengan ucapan hantu wanita itu.
"Jangan kamu dengar kan Elena, sudah ku bilang jangan percaya sepenuhnya dengan Dia." jawab Kenzi sedikit kaget melihat wajah si hantu wanita.
"Elena..... sebaiknya kau tinggalkan pria licik ini, jika kau tak ingin menyesal suatu saat nanti." ucap hantu wanita itu memperingati Elena.
Elena yang pusing pun langsung pergi meninggalkan Ke 2 hantu itu, Kenzi yang melihat Elena pergi pun langsung menyusul nya. Hingga...
Sesampainya di halte bus, Elena termenung memikirkan ucapan hantu wanita itu, ia tak mengerti maksud nya, Elena bingung harus percaya dengan siapa, walau pun Kenzi sudah menemani nya sejak kecil, namun Elena tak mengetahui semasa kenzi waktu hidup pernah melakukan apa saja, Elena benar benar bingung sekarang, sedangkan kenzi, kini ia masih berusaha membujuk Elena, agar Elena lebih mempercayai nya di banding hantu wanita itu.
"Sebegitu percaya nya kamu pada hantu wanita itu, kita sudah puluhan tahun bersama, kamu masih tak percaya dengan ku?"ucap kenzi Tepat di depan telinga Elena.
Elena yang mendengar suara kenzi pun sedikit kaget dan langsung cepat cepat memasang handset nya, namun dengan mudah kenzi meng eror kan handset Elena, hingga tak terdengar suara musik sama sekali, Elena yang merasa terganggu pun berusaha memberi tau Kenzi.
"Plz Ken, jangan ganggu aku dulu saat ini," ucap Elena pelan sambil menutup matanya.
"Tidak Elena, dengar kan dulu penjelasan ku."ucap Kenzi tetap berusaha ingin menjelaskan semuanya pada Elena.
Elena pun berpura pura tak melihat dan mendengar kan Kenzi, hingga bus pun datang, Elena buru buru langsung menaiki bus, namun Elena lupa bahwa kenzi adalah hantu, jadi dia bisa mengikuti Elena kemana pun Elena pergi.
"Elena bus ini berbahaya, naik bus lain saja." ucap Kenzi berusaha memberi tau Elena, ia merasakan aura berbahaya di bus Tersebut.
Elena tetap mendiamkan kenzi, namun Kenzi pun pantang menyerah, kenzi tetap berusaha membujuk Elena, agar ia mau naik bus lain saja.
"Elena aku mohon, aku merasakan aura berbahaya di bus ini, tolong dengarkan aku" ucap Kenzi yang terus berusaha memberi tau Elena.
Karena Elena tak tahan lagi dengan rengekan kenzi, ia pun akhirnya menuruti kemauan Kenzi.
"Pak, saya turun di halte itu saja pak,"ucap Elena sambil menunjuk halte yang tak jauh dari sana.
Bus pun berhenti, Elena langsung turun dari bus lalu kembali menunggu di halte.
Beberapa menit kemudian, bus belum berjalan, Karen tiba tiba sopir bus nya mendapatkan telpon mendadak, mau tak mau sopir bus tersebut harus menerima telpon tersebut dulu.
Tak lama kemudian, tiba tiba di persimpangan jalan terdengar suara ledakan, ternyata ada sebuah mobil besar yang lepas kendali hingga menabrak gedung besar yang ada di dekat persimpangan tersebut. Dan ternyata mobil itu membawa gas elpiji.
"Bagaimana jika bus kalian tetap lanjut melewati persimpangan itu,"bisik Kenzi tepat di depan telinga Elena.
Elena pun hanya terdiam, tak terbayang berapa banyak korban jika bus nya tetap jalan.
**see you in the next chapter👋🏻**
**Jangan lupa dukungan nya**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!