NovelToon NovelToon

Terpaksa Memilih Jadi Janda Muda

Pesta pernikahan

"Selamat kak, Happy wedding!! Semoga pernikahan kakak langgeng sampai maut memisahkan. eakk eakk" ucap seorang wanita pada mempelai pengantin wanita bernama Almeera yang tengah berdiri di atas pelaminan bersama dengan seorang pria yang baru beberapa jam telah sah menjadi suaminya.

Wanita tersebut tak lain adalah adik dari Almeera sendiri yang bernama Alesha Az-Zahra. gadis berumur 20tahun itu tengah bergelayut manja pada sang kakak karna masih belum terima sang kakak kesayangan nya telah dipersunting oleh pria yang merupakan seorang abdi negara yang bernama Bagas Prasetyo. Namun begitu Alesha bahagia melihat sang kakak menikah dengan laki laki yang sangat mencintai kakaknya.

"Kamu tidak mau memberi kami ucapan selamat raf??" tanya Meera pada seorang pria yang seumuran dengan nya yang merupakan kekasih sang adik. Pria bernama Raffi Alvaro berumur 25 tahun yang sudah 2 tahun menjalin hubungan kasih dengan Alesha.

"Selamat untuk kalian" jawab Raffi datar dan dingin.

Mendengar jawaban Raffi membuat Meera terdiam dan tersenyum kikuk. Dia lantas menyuruh adiknya segera turun dari pelaminan karna akan ada banyak tamu yang yang akan datang untuk memberikan ucapan selamat padanya juga sang suami.

Mendengar ucapan sang kakak membuat Alesha memberengut kesal. Dia lantas menarik tangan rafii menuruni pelaminan menuju tempat prasmanan. sedangkan Meera menatap punggung keduanya dengan tatapan tak terbaca. Setelah Alesha turun. tak lama banyak orang yang mulai menyapa pengantin. yang mayoritas adalah teman seprofesi dengan Bagas yang seorang abdi negara.

"Selamat bro! semoga cepet diberi momongan." ujar salah satu dari mereka pada Bagas.

"Terimakasih sudah datang. silahkan menikmati hidangannya" jawab Bagas tersenyum lebar.

"Oke, aku turun ya. udah lapar nih belum makan. hehehehe" jawab nya diselingi kekehan yang hanya ditanggapi anggukan oleh Bagas.

Setelah beberapa jam acara berlalu dengan lancar. para tamu undangan satu persatu pun membubarkan diri. kini tersisa keluarga inti yang masih ada di dalam ballroom hotel tempat berlangsungnya resepsi pernikahan.

*

*

*

Satu Minggu berlalu. pasangan pengantin baru itu telah pulang dari acara honeymoon dari luar negeri. Meera pulang membawa banyak oleh oleh untuk keluarga besarnya yang akan datang untuk acara makan malam bersama dirumah utama.

Terlihat Meera tengah duduk diruang keluarga bersama sang adik yang tengah mengerjakan tugas kuliah nya.

"Kamu udah ngabarin Raffi buat datang nanti malam?" tanya Meera pada alesha yang sibuk dengan laptop di pangkuan nya.

"Udah kak, nanti Raffi datang kok" jawab Alesha tanpa menoleh ke arah kakaknya. Mendengar itu meera tersenyum tipis nyaris tak terlihat.

*

*

Petang mulai terlihat. matahari sudah waktunya bersemayam diujung dunia. para tamu mulai berdatangan termasuk Raffi yang baru saja keluar dari mobil mewahnya. Dia melambaikan tangan pada alesha yang menunggu nya di depan pintu utama.

"Sayang," panggil Alesha bergelayut manja ditangan Raffi.

"Hai, aku tidak terlambat kan?" tanya Raffi mengelus rambut panjang Alesha dengan lembut. tak lupa memberi kecupan singkat dikening dan juga bibir kekasihnya itu. Hampir saja kecupan itu berubah menjadi lumatan. Namun sebuah suara membuat mereka terpaksa menghentikan aksinya.

Ekhemm

Sebuah deheman membuat dua manusia itu menatap ke sumber suara.

"eh, kakak. hehehe " ucap Alesha tersipu Malu karena ketahuan hampir berbuat mesum oleh kakaknya sendiri.

"Belajar yang rajin lesha. jangan pacaran terus!" ketus Meera menatap sebal pada adiknya.

"Oke." jawab lesha sembari bersiap kabur dari hadapan kakaknya. berlalu meninggalkan sang kakak dan Raffi yang masih berdiri didepan rumah.

setelah Lesha berlalu, kini tinggallah Meera dan Raffi yang tengah saling menatap dengan tatapan yang entah hanya mereka yang tahu.

"Aku kedalam , menyusul lesha" ujar Raffi yang hendak masuk kedalam rumah sebelum sebuah tangan menghentikan langkahnya.

"Tunggu Raffi! Ini untukmu" ujar Meera memberikan gelang yang ia beli pada saat honeymoon. gelang itu meera belikan khusus untuk Raffi saja. Meera lantas meraih tangan Raffi dan langsung memasangkan gelang itu di pergelangan tangan kanan. setelah terpasang Meera segera berlalu lebih dulu meninggalkan Raffi yang kini masih terdiam menatap kearah tangannya yang baru saja dipasangkan gelang oleh Meera.

Raffi sendiri acuh membiarkan gelang itu tetap pada tangannya. dia kemudian masuk kedalam rumah mewah tersebut dan menyapa semua orang yang sudah ada disana.

"Malam om, Tante" sapa Raffi pada pasangan suami istri yang masih terlihat gagah dan cantik meski usia mereka sudah hampir setengah abad.

"Malam juga Raffi. akhirnya kamu datang " ucap mom Dila dan dad fatan orang tua Meera dan lesha. Mereka lantas berkumpul dan bercengkrama sembari menunggu waktu makan malam tiba.

Dari arah tangga terlihat pasutri baru yang saja bergabung datang dengan bergandengan mesra sesekali saling tersenyum lembut.

"Ya ampun.. mentang mentang pengantin baru hobby nya ngamar terus. " cerocoh Alesha menatap jengah pada kakaknya.

"Biarkan sayang, mumpung si Bagas belum kembali bertugas kan?" sahut sang mama tersenyum bahagia melihat putrinya yang terlihat bahagia bersama suaminya.

"Makanya cepat nikah lesha biar bisa seperti kita." ujar Bagas setengah meledek.

"Aku sih mau saja , tapi kalauu.." ucapan Alesha terpotong melihat tatapan tajam dari dad nya.

"Sabar lesha, tinggal beberapa bulan lagi kan lulus kuliah. " ujar dad fatan sembari menggeleng kan kepalanya. sedangkan yang lain terkikik geli melihat wajah lesha yang langsung cemberut mendengar ucapan ayahnya.

"Udah .. udah . ayo kita ke ruang makan. udah siap tuh." ujar mom Dila mengakhiri percakapan diruang keluarga. membuat semua orang yang ada disana bergegas menuju ke ruang makan yang penuh dengan hidangan mewah.

Satu per satu mulai mendudukkan diri mengelilingi meja makan . Raffi duduk disamping Alesha bersebrangan dengan pasutri yang selalu lengket dimanapun. makan malam pun berlangsung khidmat. semua orang fokus pada makanan nya masing masing. beberapa kali diselingi percakapan pasutri yang tengah bermesraan dimeja makan.

"Raffi, kamu nginap saja di sini. banyak kamar ini." ujar mom Dila pada Raffi saat acara makan mereka telah usai.

"Emm . saya langsung balik saja Tante." ujar Raffi menjawab dengan sopan.

"Sayang,,! aku kan masih ingin kamu disini."rengek Alesha dengan manja pada kekasihnya sembari mengerlingkan mata nya dengan nakal. membuat dad fatan langsung memberikan ultimatum.

"jangan macam macam Alesha sayang" ucap dad fatan penuh penekanan. membuat Alesha cengengesan sedangkan yang lain menggeleng kan kepalanya.

"udah nginap aja disini raf, kasihan tuh anak gadis mom masih kangen kayaknya." ujar mom Dila mengejek Alesha.

"emm.. baiklah." ucap Raffi akhirnya. membuat Alesha tersenyum senang. sedangkan di sisi lain Meera juga terlihat tersenyum tipis usai pandangan nya bertubrukan dengan mata elang Raffi.

Terimakasih sudah mampir. jangan lupa kasih dukungan. like dan komentar ya ❤️❤️ agar author makin semangat berkarya 🥳🥳

Hubungan terlarang

Waktu telah menunjukkan larut malam. Tepat jam 2 dini hari dikamar Meera baru saja menyelesaikan urusan ranjang dengan sang suami. Karena merasa haus, akhirnya Meera keluar meninggalkan suaminya yang langsung terlelap seusai bergulat, menuju dapur untuk mengambil air dingin guna melegakan tenggorokan yang kering setelah mengeluarkan banyak tenaga saat melayani suaminya.

Setelah meredakan rasa dahaga nya. Meera bergegas kembali Ke kamar. Namun saat melewati kamar tamu yang ditempati oleh Raffi ,Kedua mata Meera menyipit melihat pintu kamar tersebut tampak tak tertutup rapat. Meera yang penasaran pun akhirnya mendekati pintu kamar itu untuk mengecek keadaan.

Baru saja Meera hendak melongokkan kepalanya. tiba tiba ada sebuah tangan yang menarik nya masuk kedalam.

"Aakhhmpp_" Meera terkejut saat Raffi membekap mulutnya dengan ciuman panas dan mendekap tubuhnya dengan erat. Lebih terkejut lagi saat mendengar Raffi mengunci pintu kamar. Meera takut bukan main. Dirinya khawatir ada yang memergoki perbuatan mereka berdua.

"Raffi, apa apaan kamu sih?" Ujar meera kesal.

"Apa kamu tidak merindukan aku meer? Kita sudah lama tidak melakukan nya," sahut Raffi tersenyum miring.

"Raffi suamiku sedang dirumah. kamu Jangan macam macam atau kita akan terkena masalah " jawab Meera sewot.

"Apa kamu sudah tidak menginginkan aku mengungkungmu lagi setelah kalian menikah? apa suami mu itu bisa memuaskan mu seperti aku yang selalu membuat mu terbang melayang?" tanya Raffi penuh penekanan.

"Honey bukan seperti itu , kamu adalah laki laki yang terbaik sayang. dan aku akan selalu merindukan keperkasaan mu" sahut Meera mencium bibir Raffi dengan mesra.

"Kalau Begitu ayo kita ulangi malam panas kita sekarang" ujar Raffi mulai meraba tubuh Meera dengan gerakan sensual. Raffi sangat lihai membuat Meera terangsang. Meera yang tadinya sudah lemas pun kembali bergairah dan mengulangi pergumulan panas bersama Raffi.

Meera akui Raffi sangat perkasa. bukan berarti Bagas suaminya tidak perkasa. Namun Meera lebih menyukai gaya percintaan Raffi yang tergolong kasar membuat nya semakin bergairah.

"Akhh, honey.. Aku akan sampai" meera merintih nikmat dibawah Kungkungan Raffi. sedangkan Raffi tersenyum smirk melihat Meera mendesah dibawah kuasanya.

"Bersama honey.." ucap Raffi dengan suara yang serak. kemudian menambah tempo permainan nya hingga mencapai pelepasan bersama Meera yang kini menatap sayu dirinya.

Setelah saling memuaskan Meera bergegas kembali ke kamar nya dengan perasaan cemas, takut ada orang yang melihat. Setelah sampai di depan kamarnya meera kembali mengatur pernafasan nya yang masih memburu. Permainan Raffi benar benar membuat nya tak berdaya. Dia kemudian naik keatas ranjang ikut terlelap bersama sang suami.

*

*

Esok harinya setelah selesai sarapan. semua orang mulai sibuk dengan tujuan masing masing. Raffi pamit kembali ke rumahnya karna harus segera kekantor perusahaan ayahnya. Dia menjabat sebagai wakil CEO disana. sedangkan Alesha kembali ke rutinitas kuliahnya yang kurang dari satu tahun lagi akan lulus.

Kini dirumah tinggallah mom Dila dan Meera juga Bagas. karna dad fatan pun sudah berangkat ke kantor nya. Meera dan Bagas sedang menikmati waktu berdua, karna esok hari Bagas akan kembali bertugas. menjadi pasangan abdi negara memang begitu lah resiko nya. Harus kuat menjalani hubungan jarak jauh.

Itu juga yang menjadi alasan meera sampai bermain api dengan kekasih adik nya sendiri.

Meera yang sering merasa kesepian saat Bagas yang kala itu masih menjadi tunangan nya sedang bertugas. Mendapatkan perhatian dari Raffi juga mendapatkan kepuasan batin. Raffi sendiri tidak mempermasalahkan. karena bagi mereka asal saling menguntungkan satu sama lain. Raffi yang merupakan pria dewasa tentu saja punya gairah yang harus disalurkan.

Namun kekasihnya Alesha begitu menjaga kesuciannya. hingga Raffi mendapatkan kepuasan batin dari Meera yang kala itu sedang dalam kesepian karna Bagas tak kunjung pulang dalam bertugas. Saat itu Raffi yang sedang berkunjung ke rumah Alesha , tak sengaja memergoki Meera yang tengah menonton film 21+ dikamar nya sembari mencari kepuasan sendiri.

Raffi yang kala itu gelap mata pun nekat masuk , dan akhirnya menawarkan diri untuk memuaskan hasrat Meera dengan alasan untuk saling memuaskan. Meera yang kala itu belum sudah sangat bergairah pun menyetujui ajakan Raffi. hingga hubungan terlarang itu berlanjut sampai sekarang. Namun karna kepintaran mereka tidak ada seorang pun yang menyadari nya.

Alesha sendiri tidak terlalu perduli dengan sekitar. karna dirinya dari dulu selalu lebih memfokuskan diri untuk menimba ilmu. Sedangkan Meera pun tidak khawatir akan kesucian nya karna memang dia sudah melepas kan keperawanan nya sejak lama, bahkan bersama Bagas dan Bagas pun sudah tahu akan hal itu. karena Meera dan Bagas sudah pernah melakukan hubungan seks sebelum mereka menikah. jadi apa yang dia lakukan dengan Raffi tidak akan menimbulkan kecurigaan oleh Bagas.

"Kamu baik baik dirumah , agar aku tenang saat bertugas nanti." ujar Bagas sembari mengusap bahu Meera dengan lembut. Bagas sangat mencintai Meera. dia tak ada sedikitpun pemikiran bahwa Meera akan melakukan kecurangan dalam hubungan mereka.

"Emm . aku pasti akan sangat merindukan mu?" sahut Meera lirih. sebenarnya dia juga sangat mencintai Bagas. Namun, karna hawa napsu yang melenyapkan akal sehatnya membuat Meera terjerumus dalam lubang dosa dengan mengkhianati cinta tulus Bagas. Meera sendiri sangat sulit menghentikan perbuatannya. Dia terlanjur bergantung pada Raffi saat Bagas tidak ada disampingnya.

Meera selalu merindukan pelukan Raffi, lagi , lagi dan lagi. bahkan saat dirinya telah sah menjadi istri Bagas pun Meera masih bisa merasakan percintaan panas dengan Raffi. Membuat Meera merasa bersalah pada suami nya juga adiknya yang telah dia tikung dari belakang sejak lama. Namun lagi lagi semuanya cukup Meera dan Raffi yang tahu. agar ketentraman dalam keluarga mereka tetap terjaga.

Meera sendiri sudah bertekad akan menghentikan perbuatannya yang salah itu. Meera khawatir lambat laun perbuatan nya akan tercium oleh orang orang disekitarnya.

"Heii?? kok malah melamun?" tanya Bagas yang melihat pandangan istrinya terlihat kosong.

"Tidak kok, aku hanya sedih karna besok kita harus LDR lagi" ucap Meera cemberut membuat Bagas semakin gemas pada nya.

"Kalau begitu bagaimana jika kita puas puasin dulu mainnya" ujar Bagas merayu Meera sembari mengedipkan matanya nakal.

"Hmm, ayook.." sahut Meera dengan semangat 45. membuat Bagas juga ikut ikutan semangat menggendong Meera ala bridal style menuju ke kamar mereka.

Brukk

Bagas menghempaskan tubuh Meera diatas ranjang. kemudian mulai melucuti pakaian yang dikenakan oleh istri nya satu persatu. tak ketinggalan meera juga ikut membantu suaminya membuka kancing kemeja yang dikenakan Bagas dan meloloskan baju itu dari tubuh kekar suaminya. Dan selanjutnya yang terjadi hanya Meera dan Bagas yang tahu.😂

*

*

Terimakasih sudah mampir ❤️ jangan lupa berikan vote , like dan komentar ya. Agar author makin semangat berkarya 🥳🥳

Bermain cepat

Waktu berlalu, Setelah satu bulan menikah Meera dinyatakan positif hamil. kabar bahagia itu tentu saja membuat seluruh keluarga besar terharu. Bagas yang sudah berada ditempat nya bertugas pun tak kalah bahagia mendengar kabar itu. Dia memberi semangat pada istrinya yang akan menjalani masa kehamilan tanpa kehadiran nya.

Meera awalnya sedih menjalani hari hari tanpa suaminya dengan kondisi hamil muda. namun semakin hari kesedihan itupun sirna. Dan tergantikan dengan kebingungan saat dirinya merasa sangat merindukan pelukan Raffi setelah dinyatakan hamil.

Meera sendiri tidak tahu, mengapa dirinya sering merasa merindukan Raffi. Apalagi saat dirinya merindukan rasanya bercinta dengan kekasih adiknya itu. membuat Meera sangat frustasi dengan keinginan yang sangat tidak berakhlak.

Hari itu Meera sedang berada di kamarnya bersama Alesha yang tengah bermalas-malasan diatas kasur empuk tersebut.

"Lesha bukannya hari ini kamu ada janji dengan Raffi?" tanya Meera pada adiknya.

"emm" jawab Alesha malas dengan mata terpejam.

"eh"

Alesha terperanjat, dia lantas mendudukkan dirinya bersandar pada Sandaran ranjang besar itu.

"Kak Meera tahu dari mana aku ada janji sama Raffi?" tanya Alesha bingung

"Eh, itu emm.. Raffi kemarin berbicara seperti itu pada kakak lesh.." sahut Meera gelagapan.

"Emang kemarin kakak ketemu sama Raffi?" tanya Alesha semakin bingung.

"Ah ,itu kemarin Raffi telfon kakak" jawab Meera bertambah gugup. namun sebisa mungkin dia menyembunyikan rasa gugupnya agar adiknya tidak curiga.

"Kakak telponan sama Raffi?" tanya Alesha lagi.

Kali ini Meera merutuki kebodohan nya saat menjawab pertanyaan dari adiknya.

"Itu karna kemarin Raffi nanyain kamu. katanya handphone kamu nggak aktif." sahut Meera berharap kali ini adiknya tidak lagi bertanya .

"Oowhh.." ujar Alesha beroho ria. mendengar jawaban adiknya membuat Meera bernapas lega.

hampir saja dirinya pingsan karena sport jantung yang berlebihan.

"Eh Raffi Dateng tuh" seru Meera yang melihat mobil Raffi memasuki pekarangan rumah mereka. Meera yang kini tengah berdiri dibalkon kamarnya menatap rindu pada Raffi. Raffi sendiri menatap balik Meera dari bawah sana.

"Lesha , kamu gak nyamperin Raffi?" tanya Meera yang melihat adiknya malah kembali bergelung di selimut tebal miliknya.

"Suruh kesini aja kak, boleh kan?" tanya Alesha

"Ya nggak apa apa si" jawab Meera yang langsung tersenyum tipis.

Meera lalu menghubungi pelayan yang ada di rumah nya lewat intercom untuk menyuruh Raffi langsung naik ke lantai atas.

Raffi sendiri yang diberitahu oleh pelayan itu pun langsung mengiyakan.

Sesampainya dilantai atas. Raffi menoleh kala dirinya yang hendak mengetuk pintu kamar Alesha mendengar panggilan yang tak lain dari Meera yang kini tengah berdiri didepan kamar nya.

"Raffi, sini" ucap Meera sembari melambaikan tangannya. membuat Raffi menatap bingung.

"Alesha disini." ucap Meera yang melihat keraguan diwajah Raffi.

Setelah mendengar ucapan Meera baru Raffi beranjak mendekat kearah kamar Meera.

"Ayoo masuk aja raf, tuh lesha lagi malas malasan." ucap Meera sembari menatap penuh kerinduan pada Raffi.

Setelah memasuki kamar Meera Raffi melihat Alesha yang tengah tersenyum lebar kepadanya.

"Sayang, kok belum siap siap? katanya mau jalan?" tanya Raffi pada alesha dengan suara yang lembut. membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa iri menjadi posisi Alesha termasuk Meera.

"Lesh,, Raffi nya dibikinin minum dulu tuh. kok malah diam saja." ucap Meera.

"minta tolong bibik aja kak. aku mau ke kamar dulu mandi sekalian siap siap." ujar Alesha sembari beranjak dari tempatnya. keluar dari kamar Meera meninggalkan dua orang yang kini tengah saling menatap dengan pancaran yang berbeda.

Jika Meera menatap Raffi dengan penuh kerinduan. Sedangkan Raffi menatap Meera dengan tatapan datar.

"Raf, aku sangat merindukan mu honey" ucap Meera setelah menutup pintu kamar nya . memeluk Raffi dengan erat. merasakan kenyamanan yang menghangatkan hatinya.

"Meer jangan begini. kamu sudah hamil. lebih baik kita akhiri hubungan terlarang ini." ucap Raffi dengan pelan.

Meera yang perasaan tengah sensitif semenjak hamil pun tentu saja tidak terima dengan ungkapan Raffi. Meera menolak menyudahi hubungan terlarang mereka. karena saat ini meera tengah merasakan kerinduan yang terus bertambah semakin harinya pada Raffi.

"kamu tidak merindukan ku hm?" tanya Meera sembari meraba tubuh atletis Raffi dengan gerakan yang sensual. Berharap Raffi akan terangsang dengan nya. dan benar saja nafas Raffi kian memburu . Meera yakin Raffi kini tengah bergairah. Dengan segera meera mencumbu Raffi, membuat hawa diruangan itu menjadi panas.

Raffi yang sudah terbakar gairah pun meladeni permainan Meera.

"Kita bermain cepat. aku khawatir Alesha akan mencurigai kita." ucap Raffi dengan suara yang terdengar berat.

"Jangan terlalu kasar honey, aku sedang hamil muda" ucap Meera dengan senyum penuh kemenangan karna berhasil merayu Raffi.

Mereka pun memulai pergulatan panas itu. dan setelah hampir 30 menit akhirnya Raffi menyudahi permainan mereka setelah mendapatkan kepuasan masing masing.

Meera bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. sedangkan Raffi setelah mengenakan pakaian nya kembali langsung keluar dari kamar meera bertepatan dengan Alesha yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Kamu sudah siap?" tanya Raffi berusaha menetralkan suaranya disaat napasnya masih sedikit memburu seusai mendapatkan pelepasan.

"Sudah , wajah kamu kenapa merah? dan juga berkeringat? apa dirumah ini panas?" tanya Alesha bingung.

"Ah, iya aku sedikit kepanasan. kalau begitu ayo kita berangkat sekarang." ucap Raffi mengajak Alesha turun kebawah.

"Non, ini jus nya yang buat den Raffi" ucap seorang pelayan saat melihat Raffi juga Alesha turun dari lantai atas.

" Loh kok nggak diantar ke kamar aja bik?" tanya Alesha .

"Tadi kamar non Meera ditutup non, bibi ketuk nggak ada sahutan. " jawab pelayan tersebut menatap bingung pada Raffi. pasalnya yang dia tahu Raffi ada dikamar Meera tapi saat dia mengantar minuman nya kamar itu malah terkunci.

"Em, tadi aku ke toilet dikamar tamu yang, kakak kamu juga katanya mau istirahat jadi aku keluar." ujar Raffi dengan suara yang tenang. berbeda dengan kondisi jantung nya yang kini tengah berdegup kencang.

"Oo,, ya udah mau diminum dulu nggak tuh jus nya? " tanya Alesha.

"Boleh deh, kasian bibi udah repot repot buatinnya." ujar Raffi. lagi pula dirinya juga merasa haus karna habis berolah raga ranjang.

Setelah meminum habis jus nya hingga tandas. Raffi dan Alesha pun bergegas pergi kencan. mereka selalu menghabiskan waktu weekend untuk bersama. kalau pun tidak keluar rumah, pasti Raffi akan dirumah nya seharian. karna itu lah pertemuan Raffi dengan Meera sangat intens yang mana membuat hubungan terlarang itu terjalin.

*

*

*

Terimakasih sudah mampir ❤️❤️ jangan lupa kasih vote ,like dan komentar ya. Agar author makin semangat berkarya 🥳🥳🥳

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!