BAB 1. AWAL
"ayra kamu akan dijodohkan dengan kakak sepupu mu" ucap mama hana mama ayra, ayra kaget.
ayra dan mamanya lagi duduk santai di teras rumah tiba-tiba mamanya bicara seperti itu.
"apa kata mama, yang benar saja mah aku masih SMP masa udah mau dijodohkan" kata ayra, dalam hati dia kesel, takut, campur aduk rasanya.
bagaimana bisa orang tuanya menjodohkan dia yg masih kecil. bagaimana dengan sekolah nya apakah dia akan menikah dalam waktu dekat, pikiran ayra langsung kemana mana.
"iya kamu harus mau ya" kata mama hana
"nggak gak mau pokoknya" ayra kesel dan berdiri meninggal mamanya.
"ayra " panggil mama hana
ayra terus melangkah mengabaikan panggilan mama nya dia masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar nya, dia menangis sejadi jadi nya
Hatinya sakit ketika mamanya bicara begitu. "bagaimana ini aku masih sekolah masa aku harus putus sekolah"batin ayra.
Elvira Ayra anak pertama dari empat bersaudara, seorang gadis cantik yang memiliki kulit kuning langsat hidung bangir bulu mata yang lentik.
ayra anak dari pasangan hana dan surya berada di lingkungan keluarga sederhana dan penuh keharmonisan. kasih sayang dari keluarga tidak pernah kurang dia menjadi gadis yang baik sopan dan berbakti kepada kedua orang tua nya. cita cita begitu banyak dan tinggi tapi semua harus kandas karena perjodohan ini.
keesokan harinya mamanya menanyakan soal pembicaraan kemarin "ayra bagaimana? " tanya mama hana.
ayra diam saja tidak menjawab pertanyaan mamanya dia tetap fokus nonton TV.
"ayra denger mama gak kamu itu, mama nanya soal kemarin gimana" tutur mama hana.
"denger ma, " jawab ayra dengan malas.
"terus gimana ra?" tanya mama hana lagi.
"ya gimana memangnya " ayra mejab acuh tak acuh.
" soal perjodohan kamu apa jawaban nya " dengan sabar mama hana menunggu jawaban ayra.
ayra terdiam sejenak sebelum menjawab. "gini ya ma kalau ayra dijodohin terus ayra nikah dong terus gimana dengan sekolah ayra ma? massa ayra harus putus sekolah yang bener aja ma" jawab ayra.
"nikahnya nanti pas kamu udah lulus SMA sekarang cuma bertunangan saja. kamu tetap masih bebas mau sekolah, mau main sama temen temen kamu silakan. mau ya? " kata mama hana.
"nggak aku tetap gak mau" jawab ayra dengan tegas.
"pikirkan dulu"kata mama hana pada ayra sambil mengusap ngusap kepala ayra.
sebenarnya mama hana hanya ingin anaknya mendapatkan pendamping yang baik, bisa membahagiakan ayra. laki-laki yang dipilihkan mama dan papa nya yang tidak terlalu banyak gaya, yang punya sopan santun kepada orang yang lebih tua. tidak sembarangan bicara nya, yang asal ceplas ceplos tidak sopan.
dua bulan kemudian orang tua dari laki-laki yang akan dijodohkan dengan ayra datang ke rumah ayra mereka menanyakan jawaban dari ayra kepada orang tua ayra "bagaimana jawaban anak mu kak? anak ku sudah menjawab nya dia bersedia asal ayra juga bersedia" kata nisa mama dari lelaki itu.
ceritanya mama dari laki-laki itu adalah adik dari papa surya papanya ayra. mama nisa namanya dia hanya mempunyai satu anak dan itu sudah beranjak dewasa namanya Nafis Aqil Mubarak. aqil umur 21 tahun beda 6 tahun dengan ayra, papa nya aqil sudah meninggal waktu aqil duduk di kelas 2 SMK sekarang aqil hanya tinggal berdua dengan mamanya saja.
Ayra dan aqil adalah sepupu tapi jarang bertemu sekalipun ketemu mereka seperti orang asing. tidak seperti sepupu sepupu lainnya yang udah kayak saudara deket.
"belum dek, nanti biar mbaknya tanya kan lagi ke ayra" jawab papa surya.
"ayra jawab nya gak mau, sama mbak suruh pikir pikir dulu biar gak nyesel nantinya" kata mama hana.
"oh, gak papa mbak kak nunggu ayra siap dulu
lagian kan gak terburu buru juga" kata mama nisa.
"mbak ingin mereka bisa menjadi bersatu dek, ya memang ayra masih kecil tapi kan bisa tunangan dulu" kata mama hana.
"iya mbak aku juga" kata mama nisa.
setelah berbincang bincang banyak hal sambil bercanda juga mama nisa pamit pulang karna sudah mau malam juga.
"aku pulang dulu ya mbak kak " kata mama nisa.
"iya dek hati hati" kata mama hana dan papa surya bersamaan.
"assalamu'alaikum wr wb"ucap salam mama nisa.
"waalaikumsalam wr wb" jawab papa surya dan mama hana bersamaan lagi.
setelah mama nisa pergi orang tua ayra masuk kedalam rumah mama hana menuju ke kamar anak gadis nya sedangkan papa surya duduk di ruang keluarga karna menurut papa surya biar mama hana saja yg berbicara dengan ayra.
selama tadi mama nisa ada di sana ayra tidak keluar sama sekali dari kamar nya karna dia gak mau denger pembicaraan mereka. tapi setelah lama di kamar dia malah ketiduran dasarnya ayra yang memang tukang tidur.
"tok tok tok ayra" panggil mama hana.
"ayra kamu tidur? ayra, ra" panggil mama hana lagi.
"apa ma" jawab ayra sambil membuka pintu kamar.
"kamu tidur sore sore begini" kata mama hana.
"he he he ketiduran ma" sambil cengengesan ayra menjawab.
"huh dasar kamu nya aja yang doyan tidur" kata mama hana.
ayra hanya senyam senyum aja, memang bener kata mamanya kalau dia doyan tidur nempel 1 menit saja ke bantal langsung teler.
"cepat mandi terus sholat ashar anak cewek kok kerjaannya tidur aja, nanti habis isya mama mau bicara sama kamu" mama hana.
"iya ma" jawab ayra terus masuk ke kamar untuk mandi dan sholat ashar.
pikirannya sudah menuju pembicaraan nya dengan mamanya beberapa bulan lalu. pasti yang mau mamanya bicarakan nanti tentang perjodohan nya. huh ayra hanya menarik nafasnya dalam dalam dan berlalu ke kamar mandi.
setelah sholat isya ayra menuju ruang makan disana keluarga nya sudah berkumpul untuk makan malam. keharmonisan dan kehangatan keluarga nya ini yang selalu bikin dia bahagia.
"selamat malam" sapa nya dengan senyuman.
"selamat malam juga kakak" jawab adik adiknya.
dan mereka sekeluarga makan malam bersama, inilah momen yang tidak kan pernah terlupakan.
setelah makan ayra di minta ke kamar mamanya dan membicarakan tentang perjodohan ayra dan aqil.
"ayra bagaimana jawaban mu nak? tadi sore mama nya kak aqil nya kesini menanyakan mjawaban kamu" ucap mama hana.
"kak aqil nya bilang mau asal ayra mau juga, sekarang tinggal jawaban dari ayra mama cuma butuh jawaban ayra iya atau tidak" kata mama hana lagi.
"jangan buat kak aqil nya nunggu lama jawaban kamu" lanjutnya lagi.
BAB 2 LAMARAN
"iya ma ayra mau" jawab ayra.
jawaban ayra singkat tapi membuat mama hana bahagia.
"kamu beneran nak? sudah kamu pikirkan" tanya mama hana dia seperti tidak percaya dengan jawaban ayra.
"iya ma " ucap ayra
"alhamdulillah ya Alloh" kata mama hana.
ayra yang melihat mama nya bahagia dia juga ikut bahagia, dari dulu ayra memang penurut karna dengan dia nurut kedua orang tua nya pasti bahagia. bagi ayra yang terpenting mama dan papa nya bahagia.
"tapi benerkan ma nikah nya setelah ayra lulus SMA?" pertanyaan ayra.
"iya, kamu gak percaya sama mama? " mama hana.
"percaya ma cuma kan aku takut nikah sebelum lulus sekolah" kata ayra.
"nggak sayang kan sudah buat perjanjian" kata mama hana.
"baik ma" kata ayra.
jawaban ayra sudah dipikirkan matang matang lagian cuma tunangan saja pikirnya yang terpenting orang tuanya bahagia. mau nolak juga takut nyesel nantinya, jalani saja mungkin sudah takdir ayra.
mama dan papanya ayra pergi ke rumah mama nisa untuk menyampaikan jawaban ayra. mereka sangat senang sekali akhirnya ayra mau dengan pilihan mereka.
"assalamu'alaikum wr wb" ucap salam mama hana dan papa surya bersamaan.
" waalaikumsalam wr wb" jawab mama nisa.
mereka saling berpelukan sebenernya sebelum kesini mama nisa sudah dikasih kabar bahwa mereka akan datang ke rumahnya.
"duduk dulu mbak kak" kata mama nisa.
" iya dek" jawab mama hana.
"gini dek kakak sama mbaknya kesini mau ngasih tau jawaban ayra" kata papa surya.
"gimana kak?" tanya mama nisa dengan suasana hati gak karuan menunggu jawaban dari ayra.
"ayra mau asal nikahnya lulus SMA katanya" kata mama hana.
"alhamdulillah, gak papa mbak yang penting mereka tunangan dulu tentang nikah nya kan sudah ada perjanjian dari awal" kata mama nisa.
"iya dek mbak juga sudah bilang begitu sama ayra" kata mama hana.
"dan ayra mau" kata mama hana lagi.
"alhamdulillah kalau gitu" kata mama nisa.
"sekarang gimana kelanjutan nya?" tanya mama hana.
" langsung lamaran aja mbak" kata mam nisa.
"iya dek biar mereka cepat terikat" kata papa surya.
"oh iya dimana aqil" kata papa surya.
" dia lagi kerja biasa kalau sudah kerja gak bisa diganggu" jawab mama nisa.
"yaudah dua minggu lagi acara lamaran nya gimana kak mbak" tanya mama nisa.
"iya dek setuju" jawab papa surya.
setelah mengobrol ini dan itu mama hana dan papa surya pamit pulang dengan hati yang berbunga bunga, bahagia sekali mereka.
2 minggu kemudian, hari yang di tunggu tunggu telah tiba dimana kebahagiaan mereka saat ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun.
tidak seperti ayra yang hatinya deg deg an meskipun tidak ada cinta atau perasaan yang lainnya tetap saja ayra merasa gugup walapun cuma tunangan. "kenapa jadi begini, kenapa aku deg deg kan banget padahal cuma tunangan apalagi nanti kalau mau nikah ya" batin ayra.
acarapun dimulai dengan ayra yang sudah cantik memakai gamis dan hijab dengan warna senada pilihan mamanya.
"cantik sekali anak mama" kata mama hana dengan mata yang sudah berair. mama hana menangis anak yang dia rawat dari bayi dan sekarang sudah mau bertunangan.
"memang dari dulu ayra cantik ma, mama saja yang baru nyadar" dengan pedenya ayra berkata.
"iya iya mama memang baru sadar" jawab mama hana.
"yaudah ayo keluar semua pada nungguin kamu" kata mama hana.
"ayra masih gugup ma" jawab ayra.
"gak papa sayang itu sudah biasa" kata mama hana.
"ayo" ajak mama hana.
ayra dan mamanya keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. semua orang yang ada disana menatap kearah ayra, acara pertunangan ini hanya dihadiri keluarga saja karna itu permintaan dari papa surya dan aqil tidak bisa hadir di acara pertunangannya sendiri karna ada pekerjaan mendadak yang tidak bisa ditinggal bukan nya gak mau hadir.
acarapun diawali dengan doa yang dipimpin oleh ustadz dari sekolah madrasah ayra. dilanjutkan dengan pemasangan cincin pada ayra dan makan bersama.
"alhamdulillah" ucap semua orang yang ada disitu setelah acara selesai.
dan acara diakhiri dengan doa juga.mama nisa nyamperin ayra dia ingin ngobrol dengan calon menantu nya.
"Hai sayang" kata mama nisa.
"Hai tante" jawab ayra gugup.
"loh kok tante, panggil mama dong kan udah mau jadi menantu" kata mama nisa.
"oh iya ma" kata ayra.
"sayang maaf ya kak aqil nya gak bisa hadir di acara pertunangan kalian sendiri, harusnya hadir tapi mau gimana lagi kerjaan nya gak bisa ditinggalin" jelas mama nisa panjang lebar.
"kenapa mama Minta maaf? gak papa ma mungkin bisa ketemu lain waktu" kata ayra.
"lagian kalau tunangan kan gak papa meskipun gak hadir kak aqil nya dah sah aja, baru kalau mau nikah harus hadir kak aqil kan yang mau ijab qobul he he he" jawab ayra sambil menghibur mama nisa agar tidak sedih gara gara aqil tidak bisa hadir.
padahal ayra seneng seneng aja aqil tidak hadir karna dalam hati ayra yang paling dalam ayra belum siap bertemu sama aqil. ya wajarlah kan mananya dijodohin ayra belum ada perasaan sama sekali malahan ayra agak geli kalau inget orangnya, gimana nanti kalau udah nikah ya ayra sama aqil.
"kamu bisa aja, makasih ya sayang atas pengertian nya" kata mama nisa.
"iya ma" jawab ayra.
"nanti kalau aqil ada waktu luang mama akan suruh ajak kamu jalan jalan sekalian perkenalan sebagai tunangan bukan lagi sebagai kakak sepupu" kata mama nisa.
"gak perlu nanti ganggu pekerjaan kak aqil" kata ayra.
"enggak lah sayang, kan biar kalian sama sama kenal lebih dekat lagi" kata mama nisa.
"iya ma terserah gimana nanti kalau kak aqil ada waktu luang" kata ayra.
" iya mama akan atur semuanya" kata mama nisa.
"iya ma" jawab ayra. iya iyain aja dari pada berkepanjangan pikir ayra gimana nanti aja kalau udah ketemu. padahal ayra sebenarnya tidak ingin bertemu dengan aqil.
"yaudah sayang mama mau pulang dulu yang lain udah pada pulang soalnya" kata msma nisa.
"iya ma hati hati" kata ayra.
"iya, assalamu'alaikum wr wb" salam mama nisa.
"waalaikumsalam wr wb" jawab salam ayra.
setelah kepergia mama nisa ayra jadi kepikiran soal pertemuan nya "gimana aku mau ngobrol sama dia ya? sedangkan kita saling sapa aja gak pernah paling cuma diem diem aja, kan dia memang tidak terlalu banyak bicara huh" batin ayra sambil menarik nafas dalam dalam.
BAB 3 PERTEMUAN PERTAMA SETELAH MENJADI TUNANGAN
setelah pertunangan aqil dan ayra belum pernah bertemu karna kesibukan aqil memang banyak kerjaan menumpuk. sedangkan ayra sibuk dengan sekolah nya apalagi sekarang kelas tiga SMP banyak kegiatan dan mendekati ujian juga.
hari hari telah berlalu bulan pun telah berganti kini sudah 6 bulan pertunangan ayra dan aqil, sekarang Arya sudah lulus sekolah SMP dan saat ini pertemuan pertama mereka setelah sekian lama akhirnya mereka bertemu juga. aqil datang ke rumah ayra sendirian tanpa mama nya untuk bertemu dengan tunangan nya itu.
"assalamu'alaikum" ucap aqil.
"waalaikumsalam siapa ya? " sahut mama hana.
"saya tante" sahut aqil.
" ya Alloh nak aqil apa kabar" tanya mama hana.
" alhamdulillah tante baik, tante dan om bagaimana? " Jawab aqil.
"baik juga nak " Jawab mama hana.
"eh jadi lupa masuk dulu yuk " suruh mama hana.
"iya tante " jawab aqil.
"pa papa sini lihat siapa yang datang" mama hana manggil papa surya yang masih berada di taman belakang.
"iya ma siapa sih kok heboh sekali" jawab papa surya.
" wah nak aqil akhirnya yang di tunggu tunggu kesini juga " ucap papa surya.
" iya maaf ya om tante baru sempat sekarang kesini nya kemarin kemarin sibuk banget kerjaan numpuk " jawab aqil.
" iya gak papa mama mu sudah cerita sama om dan tante kok " jawab papa surya.
"oh ya kamu kesini mau ketemu ayra kan" tanya mama hana.
"iya tante" jawab aqil.
"jangan panggil tante dong panggil mama sama papa biar sama kayak ayra kan kamu calon mantu kita ya kan pa" ucap mama hana.
"iya nak bener kata mama mu, kamu bakal jadi suami ayra dan sama seperti ayra kamu kita anggap anak sendiri" ucap papa surya.
" iya ma pa makasih " ucap aqil.
"ya sudah mama panggilin ayra dulu ya" ucap mama hana.
mama hana pun pergi memanggil ayra di kamarnya untuk bertemu dengan aqil. mama hana seneng banget akhirnya mereka berdua bertemu juga.
" ra ayra mama masuk " ucap mama hana.
mama hana masuk ke kamar ayra begitu saja tanpa menunggu jawaban yang punya kamar, ayra yang sedang main HP menoleh ke arah mama nya yang keliatan sumringah.
"ma ada apa kok keliatannya seneng gitu? " tanya ayra
"memang keliatan banget ya" tanya balik mama hana.
"iya lah ma" jawab ayra.
" ditanya malah nanya balik " ucap ayra lagi.
"udah jangan banyak ngomong cepat kamu dandan yang cantik itu ada kak aqil nya di luar mau ketemu kamu" ucap mama hana.
"apa ma" kaget ayra yang tadinya tengkurap jadi duduk seketika dengar ucapan mamanya.
"iya gak usah kaget gitu" Jawab mama hana.
"yang bener ma ada kak aqil diluar? " tanya ayra.
"iya, udah cepetan biar gak lama lama nunggu kak aqil nya" jawab mama hana.
"mama keluar dulu cepetan" ucap mama hana lagi.
ayra gugup bagaimana dia harus bertemu dengan aqil, bagaimana dia harus bersikap, jujur dia masih kesel dan belum ada rasa sama sekali, dia masih menganggap aqil kakak sepupu nya.
"ah masa bodo ketemu ya tinggal ketemu kenapa harus gugup sih anggap biasa aja"" ucap ayra pada diri sendiri.
setelah itu ayra beranjak dari tempat tidur nya untuk siap siap. bukan, bukan siap siap yang kata mama nya harus dandan yang cantik menurut ayra gak harus dandan segala yang penting berpakaian sopan lagian tetap cantik.
setelah selesai berganti pakaian ayra keluar dari kamar nya dengan langkah pelan dan wajah cuek males banget ayra ketemu aqil. meskipun sebelum nya pernah ketemu beberapa kali tapi ini beda, biasanya ketemu sebagai kakak sepupu sekarang dengan status berbeda yaitu sebagai tunangan.
"nah itu ayra nya keluar juga" kata mama hana.
"sini salim dulu sama kak aqil nya " kata mama hana lagi.
ayra ngikutin apa kata mama nya, dia mendekat ke aqil dan mengulurkan tangannya, kalau bukan disuruh gak bakalan ayra lakuin, aqil pun menyambut tangan ayra kemudian ayra salim mencium tangan aqil hanya sebentar, inget hanya sebentar hidungnya aja yang nyampe bibir enggak. lalu ayra di sebelah mama nya dan hanya bersikap cuek cuek aja.
"ehem mama papa apa aqil boleh bicara hanya berdua aja sama ayra? " tanya aqil sambil melirik ayra.
dari tadi aqil pas ngeliat ayra keluar dia gugup setengah mati padahal biasanya biasa biasa aja.apa karena sekarang ayra calon istri nya apakah secepat itu membuat aqil jatuh dengan pesona ayra padahal aqil nerima perjodohan ini juga karena ingin menuruti keinginan orang tuanya. tapi setelah bertemu dengan ayra ada perasaan aneh dalam dirinya apakah mungkin aqil mulai jatuh cinta.
ayra yang mendengar aqil memanggil orang tua nya mama papa tidak terkejut sama sekali karna dia juga manggil orang tua aqil mama juga.
" iya silahkan papa sama mama mau ke taman belakang lagi " kata papa surya.
" ayo ma kita tinggalin mereka berdua biar makin dekat " kata papa surya lagi.
"iya pa kita jangan ganggu, mama papa kebelakang dulu baik baik ya " kata mama hana.
"ma pa masa ditinggal berdua sih" ucap ayra pada mama papanya.
"kan biar makin kenal bicara sana sama calon suami mu " kata mama hana sambil melambaikan tangan pada ayra.
ayra kesel sama kedua orang tua nya bisa bisanya mereka ninggalin anak gadis nya sama laki-laki pendiam seperti aqil ini.
"ra" panggil aqil setelah mama papa ayra berlalu.
"iya kenapa kak" jawab ayra cuek pasti nya.
"maaf kakak gak bisa hadir pas acara pertunangan kita" kata aqil.
"gak papa gak usah minta maaf" kata ayra.
"kan harusnya kakak hadir waktu itu ra, tapi karna kesibukan kakak jadi gak bisa dan baru sekarang kakak datang menemui kamu maaf ya" kata aqil
dalam hati ayra "tumben ngomong nya panjang kali lebar gitu, biasa nya cuma diam seyum udah tapi kok sekarang beda ah bodo amat" batin ayra.
"ya gak papa kak" jawab ayra singkat padat.
"mau ngomong apalagi ya kok aku gugup banget kayak gini biasanya enggak" batin aqil.
"kalau kakak ajak jalan jalan mau gak" tanya aqil.
"emm tapi kak ak-" belum selesai ayra jawab aqil sudah memotong nya.
"gak mau ya? kalau gak gak papa bisa lain waktu aja, kakak bakal luangin waktu buat kamu" kata aqil.
aqil tau kalau ayra gak bakalan mau dari mukanya aja udah keliatan, cuek banget tapi aqil dengan sabar ngadepin nya namanya juga ayra masih labil kan baru lulus SMP.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!