Aku sudah berada di kelas bersama rafa dan setelah rafa memperkenalkan diri, sekarang giliran ku memperkenalkan diri. "hai semua perkenalkan nama kakak ,adalah revia stevani".saat berbicara Ada salah seorang murid yang menyela." kakak ,sudah punya pacar belum". rafa kelihatan kesal .
" jangan menanyakan hal yang tidak penting".
dia menatap tajam siswa laki-laki itu.
"kan cuma pengen tahu doang kak, lagian kalau belum, kan aku punya kesempatan untuk jadi doi kak revia".
dia kelihatan sengaja memancing rafa.
Rafa memang temanku dan selalu menjagaku. Karna itulah dia marah pada laki-laki itu.tak terasa jam istirahat pun datang dan aku merasa tidak enak di perut ku seperti nya mag ku kambuh lagi.
"ayo ke kantin" rafa menarik tangan ku dan aku hanya menunduk. "hmm yaudah deh".aku menjawab.
dia memperhatikan wajahku." re, lo sakit?"dia menghentikan langkah nya. "eh. Engga kok gue ga apa apa."keringat ku makin bercucuran".
lo pasti belum makan kan?".
dia bicara sambil menyentil keningku." rafaaa! Sakit tau udah tau gue sakit malah di sentil ga lucu! Sakit tau".
aku mengelus keningku.
Rafa ferdian yang bawel itu menarik paksa aku ke kantin.
Gue bisa jalan kali ga perlu di tarik gini malu kan dilihat orang.
Aku melepas tangan nya dan dia memesan makanan. "hufttt" aku sangat lelah dan perutku masih nyeri walaupun tadi sudah minum obat.
"nih makan dulu" .dia menyodorkan sendok ke mulut ku. "rafa aku bisa sendiri malu tau".
dia malah menatapku tajam. "kalau bisa sendiri kenapa sampai mag lu kambuh lagi itu kan tanda nya lu ga bisa makan sampai kayak gini. Gue sering bilang kan jangan telat makan".
ya ampun dia malah makin bawel dan menyebalkan.
" kambuh lagi bawel nya".
... Aku bergumam sambil merebut sendok dari tangan nya "gue denger revia stevani, dasar keras kepala".
dia mengacak-acak rambut ku.
Setelah lelah seharian dan sikap menyebalkan rafa akhirnya aku sampai dirumah dan aku berbaring dikasur."huft melelahkan sekali" aku menjatuhkan tubuhku dikasur. Aku lelah apa lagi suasana rumah berubah dan aku sangat merindukan nenek yang sudah tidak mungkin lagi aku bisa bertemu dengan nya. Karna dia telah tiada. Kadang aku merasa aku bukan anak kandung dari keluarga ku. Tapi itu pasti hanya hayalan karna aku keseringan nonton film begitu
Tak lama kemudian rafa datang. "permisi" dia mengetok pintu rumahku. Dan adikku yang datang membukanya. "eh kk rafa, pasti nyari ka revia ya? Masuk aja kk. Aku panggil sebentar ya." dia sudah sering ke rumah karna kami berteman sejak kecil.
"eh iya key".
Aku sudah ganti baju dan melihat dia di ruang tamu sederhanaku. "ada apa raf?" .
aku masih capek. "gimana perut lo udah mendingan?". kan bawel nya kumat lagi.
"udah kok udah mendingan lah."dia terlihat membawa tas dan pasti dia mau mengerjakan pr disini." hmm syukur deh,lain kali lo ga boleh telat makan kek bocah aj lu makan aja ga beres."aku kesal karna dia selalu menganggapku bocah. Padahal kan aku dan dia cuma beda bulan saja. "iyaa rafa gue ga gitu lagi dan gue bukan bocah!" aku berbicara sambil menginjak kaki nya di depan ku.
"awww reeeeee!! Dia berteriak." hahaha gt aja sakit cemen banget kayak bocah lu"dia mulai kesal denganku.
Aku tak mau mengganggu nya dan dia mengerjakan pr dan aku main hp kami pun sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Pagi ini aku berangkat sekolah dan sudah ada rafa di depan rumahku."hey raf"aku menepuk pundak nya dia sedang asik dengan ponsel nya. "eh rev ayo naik" dia menyimpan ponsel nya dan menyuruh ku naik ke motor nya."em iya". Aku naik dan dia mulai menjalankan motornya. "eh rev denger\-denger nanti di sekolah katanya mau ada anak baru" ya dia anak kepala sekolah yang sedikit kepo urusan begituan. "gatau liat aja nanti". Aku tidak terlalu suka dengan orang baru. "re pegangan gue ngebut nih mau lo jatuh?"
Ni anak pemaksaan banget huft dari pada jatuh yaudah deh
"iyaa iyaa ihh dasar !" aku menggerutu dan mencubit pinggang nya. Dia tersenyum melihatku kesal begitu.
Aku sudah sampai disekolah dan pelajaran akan segera dimulai.
"re udah buat pr belum" ya dia lah teman sebangku ku laras saputri.
"udah lah emang lu ga buat kan udah lama juga! "aku geleng-geleng kepala melihat dia nyengir kuda begitu." liat dong rev yaa nanti gue di marahin lagi"dia memasang wajaah imut nya yang membuat ku ingin memukul nya. "ih jelek tauk" aku memberikan buku pr dan setelah lama dengan kehebohan teman lain dengan pr, seorang guru masuk membawa seseorang di belakang nya
Apa dia anak baru yang di bilang rafa ya
"silahkan perkenalkan diri nya ananda". Kata bapak guru itu kepada nya. Dia mengganggu :"halo teman-teman semua perkenalkan nama saya aldi gentara. Saya pindahan dari SMAxxxxxx. Para siswi seperti nya tertarik dengan bocah satu ini." wah ganteng ya dia". Begitulah bisikan para jomblowan di kelas. Aku tidak tertarik dengan kedatangan orang baru seperti kata ku tadi.
Saat jam istirahat
Rafa datang ke kelasku karna kami beda kelas.sementara anak baru tadi terus menanya namaku memang apa urusan dia dengan ku.
"eh nama lo siapa" dia menghadang jalan ku saat mau keluar. "apa penting nya buat lo, minggir!" aku makin tidak suka dengan bocah yang satu ini. "eits kalo lo ga kasih tau gue akan tetap di sini". Dia menghadang sambil merentangkan tangan nya. Teman teman di kelas tentu heran dengan dia. "ehem ehem udah mulai akrab tuh" teriak ketua kelas ku.
Sok ganteng dan sok akrab gue benci orang ini.
Rafa mendorongnya dan menarik tangan ku "jangan ganggu dia" rafa membisikan itu sambil mencengkram bahu anak baru yang bernama aldi itu. "eh santai dong gue cuma mau tau namanya emang lo siapa ha"
Rafa kelihatan sebal"dia pacar gue" dia menekan kata kata nya dan. menarik ku keluar.
Apa! Pacar keterlaluan banget si. Sejak kapan lo nembak gue dan kita pacaran dasar anehh huft sabarr. stevia
"dia murid baru sialan itu? "rafa keliahatan kesal. " iya emang kenapa dan tunggu sejak kapan gue jadi pacar lo"! Aku mennjitak kepala nya.
Dia mengusap kepala nya. "ih sakit jangan kasar-kasar napa" dia senyum senyum lagi melihat aku kesal.
"ya gue kesal kan liat dia ganggu lu jadi gue blg aja lu pacar gue biar dia ga gangguin lo". Aku duduk di salah satu bangku dekat taman sekolah. Dan teman teman rafa datang.
"hey hey lagi pada ngapain hayooo" dia ikut duduk di sana. "gue lagi kesel jangan gangguin gue" dia menjawab ketus pada teman nya yang bernama dafit itu.
Aku merasa lapar dan meninggalkan para makhluk itu. "eh rev tungguin dong masa gue di tinggalin lo ga ada sayang sayang nya sama gue ya" rafa terus mengoceh sambil mengikuti langkah ku.
"rafa diem gue laper jangan sampai gue makan elo" aku mencubit lengan nya.
"hehhe dasar macan betina mau makan apa lu emang nya."aku sebal mendengar panggilan nya
. Aku hanya berjalan dan sampai di kantin aku fokus pada makanan yang ada di depan ku.
Pagi ini jadwal kelas ku adalah jam olahraga. Setelah ganti baju, aku masih mondar mandir di kamar mandi memperhatikan tampilan ku. Pada saat keluar tak jauh dari toilet aku mendengar aldi sedang menelfon dengan seseorang.
Dia sedang biacara dengan siapa kayak nya serius banget
"halo kk"
"iya gue udah liat dia manis juga sih"
"gue akan berusaha buat dia kembali ke kita sebelum bulan january. Dia ultah bulan itu kan? Namanya re.... "
Dan dia ternyata melihatku berdiri mematung di belakang nya dan dia mematikan telfon. Aku makin penasaran. Ada apa dengan bulan januari? Stevani
" maaf gue hanya lewat" pada saat akan pergi dia menarik tanganku.
"tunggu sebutin nama lo dulu". Aku menghela nafas ku.
"kita 1 kelas dann ga mungkin lo gatau minggir ga" dia senyum senyum seperti orang aneh.
"gue mau kita kenalan langsung, gue aldi". Dia mengulurkan tangan nya. "revia" aku pergi ke lapangan dan dia mengikuti dari belakang. "kamu lahir bulan januari?
Dia bertanya lagi" hmm" aku menjawab ketus.
Teman teman berolahraga dengan semangat dan ada yang sudah kecapean dan aku duduk duduk dengan teman teman lainnya di pohon dekat lapangan. Sementara anak cowok masih melanjutkan bermain basket.
"laras kantin yuk gue haus nih"aku lemes banget dan kecapean. "iya rev bentar" saat aku akan berdiri tiba-tiba bola basket itu mengenai kepala ku. "awwww" kepala ku rasanya sakit dan teman teman melihatku. Dan pengliahatan ku pun buramm dan aku ambruk.
Aku membuka mata ku. "hmm awww" aku melihat di dekat ku ada rafa dan aldi.
Kepala gue pusing banget awww kenapa bisa di uks ya
"rev lo ga apa apa? ". Wajah rafa keliahatan khwatir dan kesal." kepala gue pusing" dia memegang tangan ku. "gue anter pulang aja ya", ini gara gara lo tau ga"! Dia marah melihat aldi. "hmm tapikan lo masih ada kelas raf" aku ga peduli dengan cowo yang satu itu.
"biar gue aja yang anter lo kan gue yang salah "aldi menyela pembicaraan ku.
Rafa melirik nya dengan tatapan tajam nya.
"padahal gue mau anter lo rev, gue gamau dia deket deket sama lo gue ga suka" entah kenapa rafa bicara kayak gitu.
"gue tau lo bukan pacar nya revia jadi gausah pura-pura" aldi juga menatap rafa seperti tak bersahabat.
Rafa yang mulai kesal dan sepertinya ingin berkelahi. "ihhhh udah gue makin pusing tauu aduhhhhh" aku merengek memegang kepala ku.
"yaudah maaf aku ga bisa antar kamu rev tapi nanti aku bakal ke rumah kamu kok"dia mengelus-elus kepala ku. "iya raf gue ga apa apa kok" dia tersenyum. "hati-hati ya kalau ada apa apa bilang sama aku. Dan kalau dia macem-macem liat aja". Rafa seperti memberi peringatan pada aldi agar tak terlalu dekat dengan ku.
Lo kapan peka nya si rev gue itu sayang sama lo tapi, gue gatau gimana isi hati lo ke gue
Aku sampai di rumah dan di bantu aldi masuk ke dalam"gue bisa sendiri, lepas! " dia makin mencengkram pundak ku. " udah diem nanti lo pingsan lagi gue yang repot. "dia memasang wajah tanpa dosa nya
Gue begini kan karna lo wahai cowo ga ada akhlak seenak nya aja bilang lo yang repot. Kan gue yang sakit. Gara gara ulah lo. Revia
Ibu ku masuk dan membawa kan teh." minum dulu teh nya" ibu sudah tau karna aldi bercerita. "bu maafkan saya ya. Gara gara saya revia jadi gini." dia menunduk.
"gpp nak aldi namanya juga ga sengaja". Ibu keluar dulu ya mau masak" aku senyum dan ibu pergi.
Tunggu itu artinya aku hanya tinggal dengan makhluk yang satu ini astaga. Revia
"revia steviani sejak kapan lu punya lesung pipi? "dia sepertinya memperhatikan aku tersenyum tadi. " apa peduli lu hah, keluar sana".
"gak gue mau di sini sama calon gue" dia senyum senyum sambil melihat foto di hp nya.
"calon apaan! Udah ga waras lo ya"aku benar benar kesal dengan dia.
"nanti lo bakalan tau dan gue harap lo bisa nerima semua, gue ga nyangka lo udah tumbuh jadi gadis jutek gini"
Aku makin pusing dengan kata kata dia yang ga masuk akal. Siapa dia bahkan ibu ku saja tak mengenal nya. Mungkin dia alien yang terdampar dari planet nya.
"jangan ngomong aneh-aneh kepala gue makin pusing tauk" aku menatap dia kesal. "iyadeh revia yang jutek" dia mencubit pipi ku dan mengacak acak rambut ku. "aldiiiii keluarrrrrr!!" aku bahkan harus berteriak dan kepala ku makin sakit. "hehehe iya iya jangan ngambek dong, gue pulang ya. Cepat sembuh." dia mencium pipi ku dan kabur keluar.
Aaaaaaaaaaaaaaa alddiiiiiiiiiii
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!