NovelToon NovelToon

Cinta Pertamaku

menguping

Sinar matahari yang hangat masuk kedalam kamar tidurku, menembus jendela yang tirainya terbuka sedikit.

mendengar ada suara keributan dari lantai bawah aku langsung turun tanpa mandi terlebih dahulu, saat membuka pintu ternyata ibuku sudah berdiri didepan untuk membangunkan ku.

ibu menarikku kembali masuk ke kamar dan mulai membongkar lemari bajuku.

"kau sudah bangun ternyata, ayo cepat bersiap-siap, kau harus berdandan dengan cantik suapaya mereka terkejut melihatmu"

"siapa yang liat,kenapa aku harus berdandan?"

"kita gak ada waktu lagi ayo cepat masuk kamar mandi, dasar lambat"

ibu memeberiku handuk dan mendorongkku ke kamar mandi, aku masih belum mengerti apa yang terjadi disini sebenarnya.

setelah aku keluar dari kamar mandi ibu menyuruhku memakai pakaian pilihannya dan membantuku berdandan.

"Bu, ada apa sih, siapa yang ada di bawah?, kenapa aku harus berdandan?, kenapa Ibu terlihat sangat bahagia?"

"Nanti kau tau sendiri, yang pastinya kita harus cepat turun kebawah, tidak sopan membiarkan tamu menunggu terlalu lama"

saat aku turun kebawah suasana jadi hening, dan entah mengapa aku merasa gugup dan membuat jantungku berdetak kencang, tanpa sadar ada mata  seseorang yang menatapku dari tadi

"maaf ya lama, biasalah TI anak gadis pasti harus dandan dulu kan"

"iya gapapa Ren, aku juga pernah gadis, jadi tahulah, tapi ini beneran Alice?"

"Hi tante Tia... apa kabar?, ini beneran Alice kok tan bukan yang lain"

"Astaga kamu ini.... kenapa imut sekali, udah gede tapi tetap lucu, sini duduk sama tante..hahahah"

Ternyata yang dimaksud tamu adalah Tante Tia, teman baik Ibu satu-satunya sejak masih kecil.

"Oh iya, aku sampai lupa kalo ada orang lain di sini, kenalin ini anak tante Sean, kamu pasti udah kenal "

"Hi.."

"hanya itu?, dasar anak nakal, bicara yang benar"

"gapapa Ti, mungkin dia malu, kan dah lama gak main kesini lagi"

kalau dibilang kaget, ya jelas kaget. anak laki-laki yang pernah nolak aku saat SMA  ada dirumahku sekarang, entah kenapa dulu aku bisa jatuh cinta padanya.

laki-laki yang duduk di dekat Tnate Tia ternyata Sean, laki-laki yang pernah menolak pernyataan cintaku saat masih SMA, Sean adalah anak populer disekolah dan kami cukup dekat waktu itu, tapi sekarang berbeda sangat berbeda. aku tidak masalah jika dia menolak perasaan ku tapi aku tidak terima jika aku direndahkan dibelakang ku. sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak berurursan dengannya lagi.

FLASH BACK

"Alice itu Sean ada di belakang gedung perpustakaan, cepat kejar sebelum dia pergi"

Waktu itu teman teman ku sangat semangat, saat tau aku suka pada Sean, mereka terus mendukungku untuk membuat pernyataan.

aku pergi ke belakang gedung perpustakaan, sean juga ada disana sendirian. sedikit aneh tapi aku hanya  memikirkan  pernyataan perasaan ku aja.

"Sean!..."

Sean langsung menoleh saat aku panggil dan entah kenapa dia keliatan ganteng, walaupun jawabannya kurang mengenakkan

"kenapa kau disini?, ada apa"

"enggak ada apa-apa, hanyaa...."

"hanya apa?"

"aku mau jujur..."

melihat wajah Sean yang tidak sabaran aku langsung  menundukkan kepala dan berteriak dengan kecang.

"AKU SUKA SAMA  KAMU!!"

tidak ada tanggapan dari nya aku langsung melihat wajahnya, ekspresi  meremehkan yang diberikan tidak akan pernah kulupakan seumur hidup ku.

"Apa kau gila?, kau dapat nyali dari mana sampai pede kaya begitu?"

"hah?"

2

"AKU SUKA SAMA  KAMU!!"

Tidak ada tanggapan dari nya aku langsung melihat wajahnya, ekspresi  meremehkan yang diberikan tidak akan pernah kulupakan seumur hidup ku.

"Apa kau gila?, kau dapat nyali dari mana sampai pede kaya begitu?"

"Hah?"

"Buang-buang waktu aja"

Sean langsung pergi dari sana tanpa melihat kebelakang sedikitpun, bahkan dia tidak memikirkan perasaan ku

aku langsung lari dari sana dan pulang tanpa memperdulikan teman-teman ku yang memanggil dari gerbang sekolah

Aku berhenti di taman dekat rumah yang menurutku cukup rahasia karna tidak pernah ada orang lain kesana selain aku, bisanya aku datang ke sana saat ingin ujian karena tempatnya sangat cocok untuk fokus. aku menangis dengan kencang dan menyesali tindakan tadi.

Sejak itu aku tidak pernah berbicaradan berinteraksi banyak lagi padanya sampai hari kelulusan.

"Alice sekarang lagi sibuk ngapain sayang?"

"Sekarang lagi sibuk sama kerjaan Tante.."

Pertanyaan dari Tante Tia menyadarkanku

"Astaga.. gadis muda kaya kamu udah kerja, kerja dimana sayang?"

"Aku kerja di UJ grup tante"

"Oh UJ grup toh.. di bagian apanya sayang?"

"Di bagian direktur pemasaran Tante, hehehe"

"Hah!, kamu direktur pemasaran?, ya ampun hebat banget sih kesayangan tante ini, masih muda udah jadi direktur"

Aku hanya tersenyum lembut dengan ucapan Tante Tia dan gak tau kenapa anak ini selalu melihatku dari tadi, awalnya aku tidak perduli tapi lama-lama aku jadi kesal. apa mungkin dia cemburu karna Ibunya lebih menyayangi ku?.

Tante Tia dan Sean pulang setelah makan malam selesai, dan Sean matanya masih tetap mengikuti ku selama makan malam tadi, aku hampir gak bisa mengunyah karnanya.

------------

Kembali ke dunia nyata dimana tumpukan kertas menyambut dan  menungguku di atas meja, suasana kantor tetap sama seperti biasanya, semua orang bekerja dengan baik dan ada beberapa yang beristirahat sejenak.

"Selamat pagi  Al, gimana cutinya?"

"Pagi juga Din, aku hanya cuti dirumah, lagi pula aku bisa ngapain aja dalam sehari?"

"Lagain sih, kenapa ambil cuti cuman sehari, kan bisa ambil seminggu."

"Gak perlu, ngapain juga aku ambil cuti  seminggu, itu hanya buat kerjaan menumpuk, liat nih cuti sehari aja meja ku udah penuh sama kertas, apalagi seminggu bisa jadi lautan kertas nih ruangan"

"Hehehehe, iya juga sih, yaudah ini teh bungannya aku mau lanjut kerja dulu"

"Makasih ya Din, semangat kerjanya"

Dinda adalah salah satu partner kerja yang paling dekat dengan ku, hanya dia satu-satunya orang yang tidak mengetuk pintu untuk masuk keruangan ku. mungkin itu karna kami sumuran dan juga kami masuk bersama ke perusahaan ini.

------

Jam dinding masih menunjukkan pukul 10.50 tapi keadaan di luar sudah sangat berisik, seperti menunggu p

pembagian sembako

"Astaga Al! kamu kenapa masih disini ayo keluar"

"Adapa apasih kenapa sangat berisik?"

"Loh..tadi pagi aku belum bilang ya kalau hari ini ada kunjungan dari perusahaan pusat?"

"Astaga Din.... bisa-bisanya informasi sepenting itu kamu lupa ngasih tau.. ayo cepat"

Aku langsung mengambil jas dari kursi dan berlari menuju barisan sesuai dengan tingkatan departeman masing-masing, karena aku adalah Direktur Pemasaran aku harus bari di barisan ujung, tempat terakhir yang dilalu  oelh pimpinan.

"Sial kenapa aku harus baris disini ;), jika hari ini ada kunjungan itu artinya akan ada rapat tiap departemen, aku belum siap untuk ini, aku belum bersiap" (berbicara dalam hati)

Tidak lama kemudian pintu terbuka

semua staff dan direktur yang berbaris memberi hormat dan senyuman terbaik mereka pada pimpinan pusat, biasanya pimpinan pusat datang bersama dengan sekertarisnya tapi kenapa sekarang dia hanya sendiri.

"Apa anda Direktur Alice?"

"Ya saya Alice pak, Direktur pemasaran"

"Ya senang bekerja dengan anda, anda sangat populer di kantor pusat, karena anda satu-satunya Direktur wanita disini"

"Terima kasih bapak sudah mengingat saya, senang bekerja dengan anda pak"

Kaget?, ya jelaslah, siapa yang gak kaget saat seorang yang berpengaruh tinggi di perusahaan mengenalimu dan berbicara dengan mu  secara tiba-tiba .

Ada rasa bangga karna pimpinan pusat mengenalku  dan ada sedikit cemas  tentang apa yang dibicarakan staff di kantor pusat tentang ku

3

Ada rasa bangga karna pimpinan pusat mengenalku  dan ada sedikit cemas  tentang apa yang dibicarakan staff di kantor pusat tentang ku.

--------------------

Setelah penyambutan selesai , semua oarang kembali ke tempatnya masing-masing dan mulai mempersiapkkan apa yang akan di presentasikan mereka di ruang rapat nanti.

Semua departemen pemasaran juga ikut sibuk untuk rapat dadakan yang diadakan, rapat kali ini cukup menegangkan dan aku yang harus berbicara di depan pimpinan utama.

"Tidak apa-apa Al, semua akan baik-baik saja, kau bisa melakukannya, ini bukan yang pertama kali ok"

"Iya Din makasih untuk kata-kata dukungannya, tapi tetap saja jantungku berdetak kencang"

"Kau pasti bisa, kami mengandalkan mu Bu Direktur. hehehe"

"Astaga...." (menghela nafas)

"Ayo kita masuk, sekarang giliran kita"

----------------------

Saat melihat departemen lain yang keluar dari ruangan dengan ekspersi menyedihkan, menambah rasa takutku bisa saja aku dipecat karna salah bicara bukan?

Masuk kedalam ruangan biasa digunakan untuk rapat, tapi entah kenapa suasananya berbeda , suasana sekarang terasa sangat mencekam dan membuatku merinding.

Sampai moderator membuat ku mau tidak mau harus bersikap profesional

"Bu Alice di persilahkan untuk memulai"

"Terimakasih"

Aku langsung berdiri dan memulai presentasi yang sudah kami siapkan, meskipun takut dan merasa akan pingsan aku harus tetap bersikap profesional, aku tidak ingin usaha ku menjadi sia-sia hanya karena rasa takut.

Saat diakhir presentasi ada yang masuk dan aku tidak terlalu memperhatikan siapa, karena aku hanya berfokus pada akhir dari presentasi ku. sampai suara tepuk tangan menyadarkan ku dari rasa kawatirku.

PROK PROK PROK

Aku langsung mengangkat kepalaku karena kaget dan binggung apa yang terjadi sebenarnya. semua oarang dalam ruangan tepuk tangan untuk ku termasuk pimpinan pusat.

"Bu Alice, anda sangat profesional dan tidak berbelit-belit, saya langsung dapat mengerti maksud dan hasil dari presentasi anda hari ini"

"Terimakasih pak, tapi ini juga berkat rekan tim saya yang bekerja untuk menaikkan pemasaran dan ikut berkontribusi memberikan ide"

"Ya anda benar, kerja tim itu sangat perlu, dan sekarang saya sangat mengerti kenapa  anda menjadi pembicaraan di luar sana"

"Terimakasih pak,kami izin pamit undur diri"

Aku dan tim ku keluar dari ruangan dengan rasa puas dan merasa seperti mendapat kehidupan kedua, dan tanpa ku sadari ada sepasang mata yang terus elihatku sejak tadi,namun Dinda menyadari itu.

"Baiklah mari kembali ke tempat masing-masing dan karena presentasi kali ini sukses, ayo kita rayakan malam ini dengan makan besar "

"YEEEEE"

"Dinda jangan lupa pesan tempat untuk kita, aku yang akan traktir"

Semua orang bersorak kegirangan dan kembali ketempat masing-masing, kecuali Dinda yang menarikku masuk ke dalam ruangan ku.

"Din kenapa?"

"Al kamu ga sadar matanya ngikutin kamu terus?"

"Hah...siapa?"

"Itu yang tadi datang terlambat keruangan, yang datangnya diakhir presentasi"

"Aku gak liat Din, aku hanya fokus ke presentasi tadi, memangnya kenapa"

"Aku gak tau dia siapa tapi dari awal dia masuk tuh, dia  liatin kamu terus sampai kita keluar"

"Apa iyaaaa....mungkin persaan kamu aja kali"

"Yaudah kalau ga percaya, aku balik aja kalau gtu. oh iya aku udah pesan tempat nanti kita berangkat bareng ya"

setelah Dinda keluar aku kembali bekerja, tapi perkataanya membautku sulit berkonsentrasi.

"siapa yang datang terlambat tadi kenapa dia meliahtku terus?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!