JANGAN MENYAMAKAN NOVEL INI DENGAN NOVEL LAIN SEBELUM MEMBACA PENUH! DAMPAKNYA SANGAT BESAR PADA AUTHORNYA! INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI! KESAMAAN TOKOH, LATAR BELAKANG, ITU HAL WAJAR DALAM SEBUAH KARYA ATAU DUNIA PERFILMAN! JANGAN ASAL KETIK DAN MENIMBULKAN MASALAH! TANGGUNG AKHIRATKU DENGAN FITNAHMU!
** maaf kalau sedikit melenceng dari ending yang author kasih sebelum nya, cuma karena banyak yang minta buat ada cerita semacam ini makanya author sengaja buat seperti usulan dari semua yang udah komen di season pertama novel ini yang judul nya MUSUHKU ADALAH SUAMIKU, semoga kalian suka ya..**
" Sayang bangun, kamu pagi ini kan harus ke sekolah buat persiapan acara besok malam " seru Arin membangunkan suami nya yang masih pulas di balik selimut itu. Arin pun mulai menggoyang goyang kan tubuh suami nya kuat agar suami cepat bangun.
" Iya sayang ini juga sudah bangun.." ucap Rafa dengan suara khas bangun tidur sambil mengucek mata nya itu.
" Ya udah sekarang kamu cepat mandi, aku siapin baju buat kamu habis itu aku buatin kopi ya.. " ucap Arin sambil mengambil sebuah kantong belanjaan di sofa kamar nya itu.
" Itu apa yank? " tanya Rafa yang melihat satu kantung besar belanjaan yang tengah di bawa istri nya ke tempat tidur
" Ini baju buat kamu lah yank, sengaja aku beliin buat kamu ke sekolah hari ini sama buat acara besok malam. Baik kan aku yank? " sahut Arin sambil membanggakan diri nya itu.
" Baik banget sih kamu yank, jadi makin sayang sama kamu.." ucap Rafa sambil mencubit gemas pipi istri nya itu
" Ya udah mandi sana cepetan nanti telat loh, masa iya ketua OSIS telat.. " sahut Arin sambil menarik tangan Rafa turun dari tempat tidur.
Rafa pun beranjak dari tempat tidur nya dan Arin mengeluarkan 2 stel pakaian yang ia beli dari mall kemarin. Setelah selesai menyiapkan pakaian Rafa, Arin pun bergegas turun ke dapur untuk membuatkan kopi dan roti selai untuk suami nya.
"Yaaaaank... " terdengar suara teriakan Rafa dari dalam kamar nya. Arin pun segera naik untuk melihat ada apa dengan suami nya itu
" Kenapa yank, ada apa? " tanya Arin khawatir
" Kamu serius yank suruh aku pakai pakaian ini? " tanya Rafa sambil menunjukkan satu kemeja kotak dan celana jumpsuit panjang.
" Kaget aku yank, aku pikir ada apa. Ya yakin lah yank itu tuh cocok banget buat kamu yank. Aku juga udah beliin kamu satu pasang lagi buat acara besok malam sama satu baju tidur buat nanti kamu tidur di sekolah yank" ucap Arin sambil menunjukkan kemeja berwarna pink, celana kain panjang dan piyama motif minion yang juga ia beli untuk suami nya.
" Yaaaank " rengek Rafa pada istri nya
" Kenapa? kamu engga mau pakqi yank? Ih kamu ini engga hargai istri kamu banget sih. Aku ini udah jauh jauh ke mall buat beliin kamu ini lo yank " sahut Arin kesal dan melipat ke dua tangan nya di depan dada.
" Suka kok yank, suka banget. Tapi harus nya kamu engga perlu repot repot yank kan baju aku juga masih banyak.. " ucap Rafa langsung duduk di sebelah Arin sambil mengelus rambut panjang Arin.
" Ya udah kamu ganti pakaian dulu ya, aku masukin ini ke tas kamu.. " sahut Arin tersenyum lalu memasukkan pakaian ke dalam tas ransel suami nya.
Dengan terpaksa Rafa pun mulai mengenakan pakaian yang telah disiapkan oleh istri nya itu dengan menggerutu dalam hati " Untung bini gue. " batin Rafa sambil terus memakai pakaian nya itu.
Setelah Rafa selesai mengganti baju, Arin pun membantu Rafa untuk menata rambut nya dan memakaikan kaca mata untuk suami nya itu. " Pas.. lucu banget sih kamu yank.." ucap Arin sambil melihat ke arah suami nya lalu mencubit bibir suami nya. Rafa pun membalas nya dengan senyum paksa. Seusai bersiap Arin dan Rafa pun turun ke meja makan untuk sarapan bersama. Selama makan Arin terus saja menatap penampilan suami nya dan menahan tawa nya itu.
" Sayang, aku nanti tidur di rumah mama ya.. kan kamu engga pulang yank jadi aku males tidur sendirian di sini. Boleh kan yank? " ijin Arin pada suami nya yang tengah memakan roti selai di hadapan nya.
" Iya yank, aku besok langsung ke acara yank jadi engga bisa jemput kamu.. " sahut Rafa lalu meminum kopi hitam milik nya.
" Iya sayang, besok aku juga mau ke butik dulu beli baju buat acara malam nya terus ke salon buat tata rambut sama Reta terus langsung ke sekolah yank " jelas Arin
" Iya sayang.. " sahut Rafa yang sekali lagi memaksakan senyum nya dan bergumam pelan " Dia nya mau cantik, lah gue dia bikin kaya orang bodoh gini " gerutu rafa pelan.
" Kenapa sayang? " tanya Arin yang seakan mendengar pelan suara suami nya.
" Engga kok yank, aku berangkat dulu ya sayang" pamit Rafa yang lalu mengambil tas nya di bangku sebelah nya dan beranjak dari duduk nya. Arin pun mengikuti suami nya dan mengantar nya sampai pintu.
" Habis bersih bersih aku langsung ke rumah mama ya sayang " ucap Arin di tengah pintu
" Iya sayang, kamu hati hati ya. Aku jalan dulu " ucap Rafa lalu mencium kening istrinya dan berlalu pergi.
Arin pun menatap lekat ke arah suami nya yang berjalan menuju lift itu, kemudian kembali masuk dan menutup pintu, Ia pun langsung tertawa terbahak bahak sendiri karena melihat suami nya dengan penampilan super cupu yang sengaja ia siap kan.
Setelah puas dengan tawa yang membuat nya sakit perut itu ia memutuskan untuk bersih bersih dan bersiap ke rumah mama nya.
Di sekolah Rafa telah tiba dengan mobil city car putih milik nya dan telah disambut oleh ke dua sahabat nya di tempat parkir yang ternyata juga baru sampai itu. Rafa pun memarkirkan mobil nya kemudian turun dan berjalan ke arah Adi dan Alex. Dua sahabatnya yang melihat penampilan Rafa dengan hem kotak yang ia kancing penuh di balut dengan celana jeans jumpsuit itu langsung saling tatap dan tertawa terbahak bahak mengejek Rafa yang terlihat sangat bodoh dengan pakaian nya saat itu.
" Apa sih lo berdua, pagi pagi udah berisik aja " ucap Rafa jengah pada dua sahabat nya yang menertawai nya itu.
" Makin hari dandanan lo makin engga bisa di ngerti orang normal fa" ucap Alex yang masih saja terbahak itu.
" Udah diam lo berdua, kalau bukan karena bikin bini gue seneng juga ogah gue pakai kaya gini " ucap Rafa jengkel dan menghembuskan nafas nya kasar.
" Engga nyangka gue selera bini lo gini amat.. " sagut Adi sambil memegangi perut nya yang sakit karena tertawa.
Rafa pun berjalan meninggalkan ke dua teman nya itu menuju kelas yang telah di pilih sebagai tempat berkumpul nya panitia dan di ikuti oleh Adi dan Alex yang masih belum bisa berhenti tertawa. Di kelas itu ternya semua anggota panitia sudah berkumpul, mereka pun melihat kehadiran Rafa dengan tatapan aneh dan menahan tawa karena Rafa tengah menatap tajam ke arah semua anak yang ada di dalam sehingga membuat tawa orang di ruangan itu seakan membeku seketika dengan tatapan dingin mematikan yang di tujukan Rafa pada mereka semua.
Rafa pun dengan nada khas cuek dan galak itu mulai membagi tim dan tugas yang harus di kerjakan masing masing tim. Seusai menjelaskan Rafa pun membubarkan semua panitia dan menyuruh mereka untuk bergegas melakukan tugas yang telah di bagi nya itu.
Semua tim panitia terus melakukan persiapan untuk acara besok tanpa merasa lelah, mulai dari pencahayaan, susunan acara, dekorasi dan sebagai nya mereka kerjakan sesuai tugas tim nya. Tanpa terasa hari pun mulai malam dan Rafa juga dua sahabat nya serta tim lain nya memutuskan untuk istirahat makan karena mereka telah melewatkan makan siang hari ini, maka nya dengan sengaja kepala sekolah datang untuk membawakan makanan serta memantau persiapan. Setelah selesai makan malam mereka pun memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan Rafa memutuskan untuk mengajak semua teman teman nya yang ada di sana beristirahat dan melanjutkan pekerjaan mereka yang hanya tinggal sedikit itu besok pagi. Rafa pun mengganti pakaian nya dengan piyama minion yang di bawakan oleh istri nya di dalam tas nya, meski sebenar nya tidak ingin memakai nya namun karena pakaian yang telah ia gunakan seharian itu terasa bau dan sangat lengket maka ia memutuskan mengganti pakaian nya itu. Dan lagi lagi ia harus menerima ejekan dari dua sahabat nya itu saat ia kembali dari kamar mandi dan menuju kelas yang sudah di gelar tikar di dalam nya untuk tidur. Namun karena merasa sangat lelah dan mengantuk Rafa pun tidak begitu memperdulikan dua sahabat nya itu dan memilih tidur.
Tepat pukul 5 sore Arin dan Reta sudah bersiap untuk menghadiri acara kelulusan sekolah nya. Arin pun memutuskan untuk datang lebih awal dengan Reta, karena Arin ingin memastikan jika suami nya itu memakai pakaian yang telah ia siapkan. Arin dan Reta pun bergegas dari salon untuk menuju sekolah nya dengan sopir Arin.
Sesampainya di sekolah Arin mencari cari dimana keberadaan suami nya itu. Lalu mata nya pun tertuju pada pria yang tengah berdiri di dekat panggung dengan memakai kemeja pink dan celana jeans panjang lengkap dengan kacamata dan rambut klimis nya.
Arin dan Reta pun melangkahkan kaki mereka untuk menghampiri pria tersebut yang adalah Rafa. Arin pun menepuk punggung Rafa yang tengah fokus memperhatikan semua persiapan dan memastikan jika semua nya telah siap. Rafa pun membalikkan badan nya ke arah orang yang menepuk punggung nya. Betapa terkejut nya Rafa melihat istrinya yang sangat cantik dengan rambut panjang yang di curly, riasan make up tipis namun terlihat segar dan cantik yang di padu dengan gaun hitam berlengan pendek dengan bentuk atas gaun yang menunjukkan lekukan tubuh Arin yang seperti biola dan bagian bawah gaun yang lebar setinggi atas lutut. Rafa pun tak mampu mengedipkan mata nya melihat kecantikan istri nya itu.
" Woy, biasa aja lihat nya.." tegur Reta kencang hingga membuyarkan pandangan Rafa.
" Berisik lo.. " sahut Rafa ke arah Reta
" Ya ampun cupu, dandanan lo.. engga ada yang lebih norak lagi apa " ucap Reta sambil memperhatikan penampilan Rafa yang hanya di balas tatapan sinis oleh Rafa dan Arin yang menahan tawa.
Alex dan Adi yang melihat Rafa dengan dua perempuan itu langsung menghampiri mereka. Adi dan Alex yang melihat penampilan Arin hari itu juga di buat nya melongo terpesona dengan kecantikan Arin.
" Gila, cantik banget lo Rin " ucap Adi yang langsung diam saat mendapat tatapan sinis Rafa
" Gila, sumpah cantik banget lo.. " timpal Alex dan membuat Rafa menghembuskan nafas kasar melihat kelakuan dua sahabat nya yang terus menatap lekat istri nya dari atas sampai bawah.
Arin yang mendengar pujian Alex dan Adi itu malah menempelkan kedua telapak tangan nya di pipi sambil memainkan mata nya dan memasang wajah imut itu, yang membuat Rafa semakin mendengus kesal.
" Maka nya punya pacar cantik tuh di jaga, di colong temen lo kapok lo.. " sahut Arin pada Alex dengan melirik ke arah Rafa namun Rafa tidak menghiraukan nya dan masih menatap istri nya di depan nya itu.
" Pacar gue emang cantik banget, sini sayang abang peluk.. " ucap Alex yang mulai memajukan langkah nya dan membuka tangan nya lebar ke arah Arin namun dengan cepat Rafa menarik baju Alex yang membuat Alex tercekik kaos nya lalu mulai cengengesan sambil menggaruk tengkuk nya itu. " Becanda fa becanda.. " ucap Alex cengengesan.
" Lo berdua ikut gue lihat persiapan di belakang panggung " teriak Rafa kencang ke pada Alex dan Adi yang membuat Alex dan Adi kaget dan mengikuti Rafa yang jalan lebih dulu.
" Lo sih lex, singa tidur lo bangunin" gerutu Adi
" hehehehe khilaf gue di... " sahut Alex cengengesan.
****
Tiba pukul 7 malam dimana sekolah sudah mulai ramai dengan semua murid kelas 3 yang sudah berdandan dengan sangat maksimal malam itu. Dengan hiasan lampu warna warni yang menggantung di setiap sudut koridor sekolah serta tatanan panggung yang lumayan besar mampu mengubah lapangan sekolah itu menjadi sangat cantik dan indah. Di sepanjang jalan koridor juga telah dilengkapi dengan meja panjang yang tersusun dengan banyak makanan dan minuman di sana. Semua anak di tempat itu terlihat sangat senang dengan di adakan nya acra malam ini sehingga mereka akan memiliki kenangan yang tidak akan pernah mereka lupakan di sekolah ini.
Satu demi satu rangkaian acara yang sudah tersusun pun di jalan kan dengan baik, dari mulai sambutan dan penampilan yang di sumbangkan oleh para murid yang juga melibatkan anak kelas 1 dan 2 itu. Semua yang berada di sana menyaksikan satu per satu pertunjukkan yang di tampilkan dengan tawa bahagia dan sesekali berteriak histeris dengan penampilan yang di tunjukkan di atas panggung yang sudah di desain dengan sangat indah itu. Hingga MC pun memanggil Rafa sebagai ketua OSIS untuk hadir dan menyumbangkan sebuah penampilan di atas panggung.
" Duh kenapa pakai panggil si cupu sih bikin hancur acara aja.. " dengus Reta.
" Gitu gitu dia udah banyak berjasa loh di sekolah " sahut Siska yang ada di samping Reta.
Arin pun hanya tersenyum sambil mengunyah makanan di mulut nya itu.
Rafa, Adi dan Alex serta 2 orang lain nya pun mulai menaiki panggung dan disambut histeris oleh semua murid yang ada di bawah panggung.
" Mana si cupu? bukan nya dia di panggil ya.. " ucap Reta yang tak mendapati Rafa di atas panggung.
" Palingan dia engga PD naik atas panggung " sahut teman Reta yang juga ada di sana dan mereka pun mulai tertawa bersama. Sedangkan Arin melongo menatap ke atas panggung melihat suami nya di sana dengan dandanan yang sangat keren dan terlihat begitu tampan. Dengan celana jeans panjang yang ia kenakan tadi, namun dibalut kaos putih dan jaket hitam yang ia biarkan terbuka dengan lengan yang ia tarik sampai lengan di padu dengan gaya rambut oppa korea khas nya saat di luar sekolah.
Rafa pun mulai mengambil posisi duduk di atas panggung yang siap untuk menyayikan sebuah lagu, Adi yang memegang gitar dan Alex di posisi drum nya itu, serta dua lain nya memegang alat musik lain nya. Semua anak perempuan disana pun mulai berbisik tentang Rafa yang belum pernah mereka lihat sebelum nya, terdengar banyak suara bisik bisik memuji ketampanan dan juga style Rafa saat itu dan membuat telinga Arin terasa panas, Saking jengkel nya ia pun mulai measukkan makanan ke dalam mulut nya kasar dan terus mengisi nya meski mulut nya telah penuh. Reta yang melihat sahabat nya seperti itu pun mulai menegur.
" Santai dong makan lo, engga bakal gue ambil " ucap Reta sambil menatap heran ke sahabat nya itu namun Arin hanya memberi tatapan jengah karena memang tengah merasa sangat sebal.
Rafa pun mulai membuka suara di balik mikrofon di hadapan nya itu. " Gue disini sebagai ketua OSIS mau minta maaf, kalau selama masa jabatan gue sebagai OSIS selalu membuat semua geram, bahkan benci sama gue, Tapi gue cuma pengen kalian semua bisa jadi orang yang displin" ucap Rafa yang sontak membuat semua murid di acara tersebut terkejut karena ternyata laki laki tampan di sana itu adalah ketua OSIS yang mereka kenal dengan culun killer.
Semua pun mulai berbisik tentang Rafa karena tidak pernah ada yang menyangka jika Rafa cupu itu seorang laki laki yang sangat tampan dan keren Reta dan teman teman nya yang masih belum menyadari jika Rafa yang di atas panggung itu pernah memperkenalkan diri sebagai Putra ketika di rumah Arin pun merasa sangat syok dan jantung mereka pun seakan ingin keluar dari tempat nya. Tak henti henti nya semua yang ada di sana berbisik tentang Rafa dan membuat semua siswi melongo tidak karuan. Arin pun benar benar sangat jengkel dengan suami nya yang membuka penyamaran nya itu hingga semua harus mengagumi nya.
" Gue, mimpi ini pasti gue mimpi " gumam Reta dengan mata terkejut nya itu menatap ke arah Rafa dan terus melongo kagum namun tetap tidak menyadari jika itu juga Putra yang berada di rumah Arin karena saking syok nya.
" Disini gue mau bawain lagu buat seseorang yang gue sayang, orang yang selalu membuat gue tertawa, orang yang mampu membuat gue merasa di cintai dan merasakan takut nya kehilangan. Maaf, karena belum bisa jadi yang terbaik buat kamu tapi aku harap kamu selalu ada di samping aku untuk terus mendukung dan menyayangi aku sampai cuma maut yang bisa pisahkan kita. Buat kamu, aku sayang kamu.. " ucap Rafa di atas panggung yang ia tujukan untuk istri nya itu.
Semua siswi di sana saling berebut mengaku jika Rafa berkata untuk mereka "buat gue tuh pasti buat gue " terdengar begitu jelas ucapan dari setiap mulut siswi di sana. Sedangkan Arin merasa sangat terharu dengan ucapan suami nya itu dan berbicara dalam hati "Aku juga sayang kamu, aku takut kehilangan kamu yank" batin Arin dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Setelah mengucapkan beberapa kata untuk istrinya Rafa pun menyanyikan sebuah lagu I Knew I Loved You | Savage Garden dengan diiringi permainan band teman teman nya. dengan suara serak yang terdengar sangat sexi itu Rafa menyanyikan lagu itu dengan penuh perasaan yang memang ia tujukan pada istrinya, Arin.
(ini nih lagu nya)
Maybe it's intuition
(Barangkali ini kata hati)
But some things you just don't question
(Tapi memang ada yang tak perlu kau pertanyakan)
Like in your eyes
(Seperti di matamu)
I see my future in an instant
(Segera kulihat masa depanku)
And there it goes
(Dan begitulah)
I think I've found my best friend
(Kurasa tlah kutemukan teman terbaikku)
I know that it might sound more than a little crazy
(Aku tahu mungkin kedengarannya tak masuk akal)
But I believe
Tapi aku yakin
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I think I dreamed you into life
(Kurasa dulu aku memimpikanmu hadir dalam hidupku)
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I have been waiting all my life
(Aku tlah menunggu seumur hidupku)
There's just no rhyme or reason
(Memang tak masuk akal)
Only this sense of completion
(Hanya perasaan lengkap ini)
And in your eyes
(Dan di matamu)
I see the missing pieces
(Kulihat kepingan-kepingan yang hilang)
I'm searching for
(Yang sedang kucari-cari)
I think I've found my way home
(Kurasa tlah kutemukan jalan pulang)
I know that it might sound more than a little crazy
(Aku tahu mungkin kedengarannya tak masuk akal)
But I believe
(Tapi aku yakin)
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I think I dreamed you into life
(Kurasa dulu aku memimpikanmu hadir dalam hidupku)
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I have been waiting all my life
(Aku tlah menunggu seumur hidupku)
A thousand angels dance around you
(Ribuan malaikat berdansa di sekelilingmu)
I am complete now that I've found you
(Kini aku merasa lengkap setelah menemukanmu)
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I think I dreamed you into life
(Kurasa dulu aku memimpikanmu hadir dalam hidupku)
I knew I loved you before I met you
(Aku tlah tahu bahwa aku mencintaimu sebelum berjumpa denganmu)
I have been waiting all my life
(Aku tlah menunggu seumur hidupku.)
Semua siswi yang berada di bawah panggung itu pun berteriak histeris dengan penampilan Rafa yang sangat menjiwai lagu itu.
" Aaaaaa Rafa aku mencintaimu.. " terdengar banyak lontaran kata di lapangan itu. Arin pun merasa jika memang pantas kalau semua orang mengagumi suami nya yang memang sangat baik, romantis dan penyayang itu. Hati perempuan mana yang engga akan leleh mendengar lagu yang di bawakan Rafa tadi.
" Pegangin gue dong, gue berasa mau pingsan ini " ucap Reta pada Siska yang duduk tepat di sebelah nya.
" Jangan kan lo, gue aja sampai sekarang masih maksa jantung gue buat diem di tempat " ujar Siska yang merasakan jantung nya hampir keluar saking kencang nya berdegup.
" Aaah beneran nih gue leleh banget, tar lo kumpulin ya badan gue terus lo kulkas lagi.. " sahut Reta yang memang merasa lemas karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat itu, apalagi saat Rafa tengah menyanyikan lagu romantis itu benar benar membuat hati Reta seakan meleleh karena terpesona.
Arin merasa sangat bahagia dan menjadi orang yang benar benar beruntung memiliki suami seperti Rafa. "aku sayang kamu yank, sayang banget " batin Arin dalam hati yang ingin sekali berlari menuju suami nya itu dan memeluk nya erat.
" Lagi dong lagi... " teriak salah seorang murid yang langsung membuyarkan semua lamunan Arin. Lalu dengan cepat semua anak di lapangan itu berteriak dan tepuk tangan bersorak untuk meminta Rafa menyanyikan satu buah lagu lagi.
Di atas panggung Rafa pun bingung dan menoleh ke arah Adi sambil menggelengkan kepala nya menandakan dia tidak mau menyanyi lagi karena ingin segera menemui istri nya dan memeluk tubuh istri nya erat dan meluapkan semua isi hati nya pada Arin. Alex pun mulai berdiri dari balik drum dan melangkah ke arah Rafa lalu mengambil mikrofon di hadapan Rafa.
" Maaf ya adik adik yang lucu, abang Rafa nya udah capek mau turun ya.. sekarang kalau bang Alex aja yang gantiin mau gak? " ucap Alex agar semua anak tidak lagi berteriak meminta Rafa bernyanyi. Namun bukan nya berhenti malah semua anak mulai melempari Alex dengan tisu yang sudah mereka bulatkan itu. " mati nih gue kalau gini, bisa bisa mereka bunuh gue larang Rafa nyanyi.. " gumam Alex dalam hati dan memukul pundak Rafa sambil menyipitkan mata nya dan bibir nya membentuk seperti anak bayi ingin menangis namun Rafa hanya menaikkan bahu nya cuek.
" Oke, oke, kalian tenang dulu ya.. ini abang Rafa mau bawain satu lagu lagi buat kalian kok..
" ucap Alex yang langsung di injak kaki nya oleh Rafa.
" Sakit bocah " pekik Alex yngg merasakan sakit di kaki nya namun Rafa malah mendengus kesal.
Meski terpaksa Rafa pun mengiyakan permintaan teman teman nya itu " sabar ya yank, habis ini aku ke kamu" batin Rafa dalam hati yang memang sangat ingin berlari mencari Arin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!