NovelToon NovelToon

BIG IS BEAUTIFUL

PROLOG

Sarah cantika anugrah gadis mungil bertubuh gemuk berambut pendek dengan santainya ia memakan eskrim di tangan nya.

"Sarah, ayo bersiin dulu sayang sebentar lagi mau sampai ke sekolah." mama menyeka bibir Sarah yang belepotan dengan coklat es krim.

"mama, heumm Sarah ga mau sekolah ah, Sarah takut." Sarah berbicara manja ke mama nya.

"ssst takut kenapa, ini pertama kali kamu sekolah sayang, gak apa-apa mama akan tunggu di luar ayoo turun." mama menghentikan laju mobilnya di salah satu taman kanak kanak

"assalamualaikum, Sarah" ucap bu Hilda dengan lembut menghampiri Sarah.

"waalikum salam bu Hilda, ayoo nak salam dulu " mama menyuruh Sarah untuk bersalaman.Tak lama kemudian mama dan bu Hilda masuk ke kelas yang telah di tunjuk oleh Bu Hilda sebagai tempat belajar Sarah, Sarah menggengam erat jemari mama nya dan bersembunyi di belakang mama nya

"ayoo Sarah tuh lihat temannya banyak ayoo duduk" mama mencoba merayu sarah pagi itu.

"mama ... ayo pulaaang, aku takuut ..." Sarah mulai menangis sejadi jadinya.

"loh loh, jangan pulang, duduk dulu main dulu baru abis itu kita pulang" bujuk mama

"gak mau ma .... mau pulaaaaanng ..." Sarah semakin menangis. dan tiba tiba seorang anak lelaki bertubuh gempal menghampiri sarah

"kenapa nangis ayo main sama aku" ajak anak lelaki itu ,Sarah terdiam manghapus air matanya Sarah kecil bertubuh gempal kadang menjadi objek cubitan oleh para teman di sekitar rumah nya

"tuh lihat ada temen nya tuh" mama tersenyum ke arah anak lelaki itu

"nama nya siapa?" tanya mama

"aku Ario Wicaksono tante,panggil rio ajah" sahut Rio

"wah namanya Rio, Sar!" mama membelai rambut Sarah namun Sarah hanya diam tak menjawab

"ayoo duduk sama aku jangan nangis." Rio dengan berani menarik lengan Sarah, Sarah hanya diam menurut namun sesekali ia menoleh ke mama nya yang berdiri di pintu kelas.

"sini duduk samping aku ajah, nama kamu siapa?" sapa Rio

"aku ... hmmm, Sarah" sahut Sarah

"ouwh, kita temenan yuk" Rio mengajak salaman dan tanpa di sadari mereka berdua akrab sebagai teman. Begitu pula mama dan maminya Rio mereka pun akrab, ke akraban itu berlanjut hingga mereka sekolah dasar. Rio dan Sarah bagai dua sahabat yg sangat dekat. Rio bahkan tak sungkan main ke rumah sarah walaupun di antar oleh supir nya begitu juga sebaliknya.

"Sar, besok ke rumah aku yaa, aku beli ikan koki satu buat kamu satu buat aku, papi juga baru pulang tuh dari kanada, dia beliin kamu baju " pinta Rio yang hari itu sedang main di rumah Sarah

"oke! cemilannya banyak ga?" sahut Sarah

"banyak lah setoko aku beliin buat kamu hahahah" ucap Rio,mama yang mendengar percakapan mereka hanya tersenyum di dapur

"cieeee double dut lagi ngapain " ledek mas Egar kaka lelaki Sarah yg saat itu kelas 1 smp

"ihh kepoooo" ketus sarah

"dooh marah niyeee" mas Egar mencubit pipi Sarah yang tembam dan kenyal

Hari demi hari bulan berganti tahun kedua sahabat itu tumbuh menjadi anak yang tak bisa di pisahkan Sarah sangat tergantung pada Rio dan Rio pun sama sangat tergantung pada Sarah sampai tugas sekolahpun mereka mengerjakan segalanya bersama.

Sore itu sepulang Rio dari kediaman Sarah ia mendengar percakapan kedua orang tuanya nya di kamar

"lalu Rio harus pindah yaa pi?" tanya mami seolah menegaskan

"iyaa papi sudah menyiapkan semuanya di turki mau tidak mau kamu dan Rio harus ikut pindah denganku." Ucap papi

"yasudah nanti mami urus kepindahan tapi apa ga nunggu setahun lagi pi, sayangkan Rio Sekarang kelas 5 sebentar lagi naik kelas 6 apa gak nunggu sampai Rio naik smp saja" pinta mami

"mi! aku ini seorang diplomat, selalu berpindah tempat dan negara, papi gamau jauh dari anak istri, nanti di sana sementara Rio,belajar dengan metode home schooling dulu" ucap papi , Rio yg mendengar dari luar hanya diam.

"Sarah ... aku bakal ninggalin Sarah." bisik lirih hati Rio air matanya menetes ia segera berlari masuk ke kamar dan mengunci pintunya

Rio terdiam membaringkan tubuhnya ia tak kuasa menahan tangis ia belum siap untuk pergi dari Indonesia, namun ia juga tak mungkin ikut dengan neneknya di Surabaya karena nenek sudah sangat tua.

"ga bakal ketemu sarah lagi dong, pisah dong dari Sarah" ucap lirih Rio sore itu.Malam harinya papi dan mami bersantap makan malam bersama.

"Rio cita cita kamu sudah besar nanti mo jadi apa nak?" tanya papi

"heum ... belum tau pih kenapa papi nanya begitu?" tanya Rio,mami dan papi nya saling berpandangan.

"Rio, kamu tau kan papi jarang pulang ke jakarta, papi harus pindah tempat, dan kali ini papi menetap di turki dan papi mau kamu dan mami ikut pindah ke turki" pinta papi, Rio hanya diam tertunduk

"Rio ga mau pi ... Rio ga mau" Rio menggeleng kan kepalanya

"Rio sayang, mami tau kamu berat ninggalin semua teman kamu di sini, mami tau kamu berat ninggalin Sarah, tapi ini untuk masa depan kamu sayang" mami memeluk Rio yang mulai menangis.

"Rio papi janji kamu akan selalu bisa berhubungan dengan sarah by phone, surat atau email, masih bisa kan sayang" bujuk papi

"Rio nurut yaa ma mami and papi" mami mencium pipi Rio

"Rio harus bilang apa mi sama Sarah, gak ada temen kayak Sarah" ucap Rio

"hmm mami tau, kamu pamit nya pelan pelan yaa ada waktu satu bulan lagi untuk pamit ke Sarah" mami tersenyum membelai rambut Rio dan mencium pipi Rio yang chubby.

Rio hanya diam dan berlari menuju kamarnya meninggalkan kedua orang tuanya di meja makan.

"pi ... gimana ini kayaknya Rio ga mau" mami terlihat khawatir

"mereka sangat dekat sekali ya mi?" ucap papi

"iya, nanti mami coba bicarakan lagi dengan Rio" ucap mami

"yasudah bicarakan pelan pelan mi, papi yakin Rio pasti mau" papi mencoba meyakinkan mami. Malam itu perasaan Rio campur aduk ia tak bisa membayangkan akan pindah ke negara yang asing dengan kehidupan yang berbeda. Rio terdiam memikirkan bagaimana ia akan menyampaikan pada Sarah teman dekat nya itu.

PESAN RIO

Pagi itu Rio berjalan lemas ke sekolah, dan di dapati Sarah sedang duduk di taman sekolah pagi itu.

Sarah melihat ke arah Rio yang mulai masuk ke area sekolah.

"Rio, Riooo" Sarah melambaikan tangannya , Rio melihat ke arah Sarah dengan senyum sedih di wajahnya, Rio menghampiri Sarah yang sedang asyik menyeruput susu kotak dan pastel goreng.

"Rio mau?" Sarah menawari makanan ke Rio, namun Rio hanya diam menggeleng kan kepala dan menolak

"Rio kenapa?? Rio sakit?? kita ke uks yuk" ajak Sarah

"gak apa-apa kok, oh iya, nanti pulang sekolah aku langsung ke rumah kamu ya Sar" pinta Rio

"oke ..." Sarah mengiyakan permintaan Rio

Sepulang sekolah Rio dan Sarah duduk di taman belakang sembari menikmati makan siang buatan mama.

"Sar, kalo kita nanti pisah kamu masih tetap teman aku kan Sar?" tanya Rio

"ya iyalah Rio" Sarah menjawab sembari tertawa

"emang kamu mau kemana ngomong pisah palingan pulkam ke Surabaya." ledek Sarah

" nih ... buat kamu aku suka banget sama miniatur ini buat kenang-kenangan ajah" Rio memberikan miniatur sepasang bocah lelaki dan perempuan bertubuh gempal

"laaah ini kan miniatur kita hahahhahaha" Sarah tertawa terbahak bahak namun Rio hanya diam memandang wajah Sarah yang tertawa

"iyaa itu kita Sar, Sar aku mau pindah ke turki" Rio tertunduk, Sarah terdiam menghentikan tawanya ia langsung tertunduk lemas.

"ke turki? terus kita jauhan kita pisah?" Sarah terdiam

"iyaa maafin aku Sar aku harus, ikut apa kata papi" Rio hanya tertunduk, Sarah mulai menangis.

"nanti aku ngerjain tugas sama siapa? main sama siapa? nanti aku yang belain saat di bully siapa? yang belain aku saat semua becandain aku" Sarah menangis

"maaf Sarah, aku juga gak mau pisah dari kamu tapi mau gimana lagi" Rio terdiam memandang Sarah yang menangis sesenggukan

"besok hari terakhir aku sekolah, aku mau siap siap buat berangkat ke turki" ucap Rio

"Rio, gak apa-apa mau gimana lagi, tapi kamu janji yaa sering telepon aku, kirim email, chat, pantau selalu kabar masing masing" pinta Sarah

"iyaa, insha allah" ucap Rio

"Sarah jangan cengeng yaa, lawan kalo memang kamu bener, kalo ada yang nyakitin jangan diem sebisa mungkin kamu lawan, jangan minder kita memang gendut tapi bukan berarti kita gampang di bully atau di ketawain, belajar yang rajin buktiin kamu berprestasi." pesan Rio ke Sarah

"aku ga yakin bisa maju apa enggak kalo gak ada kamu, kamu satu satu nya temen aku sahabat aku yang paling ngertiin, dan selalu bantu aku di setiap kesulitan" ucap Sarah

"kamu pasti bisa Sar tanpa ada aku juga, kalo udah gede nanti cari cowok yang mau nerima kamu ya Sar" ucap Rio

"ih Rio, kok udah mikirin ke situ" ucap Sarah spontan

"hahahaha kamu itu gendut ehh kita deh, jangan sampe nanti kita ketemu orang orang yang cuma manfaatin doang okeee" ucap Rio memberikan nasehat sebelum kepergian nya ke turki.

Sore itu Rio berbicara panjng lebar dan itu adalah hari terakhir di mana mereka bertemu. Setelah itu Rio meninggalkan tanah air dan meninggalkan Sarah sahabat nya itu hingga kelas 2 smp mereka masih saling memberikan kabar namun kelas 3 smp Rio menghilang begitu saja, tanpa kabar berita, Sarah jadi sedikit murung bahkan ia sedikit membatasi teman lelaki karena Rio bukan hanya sebagai sahabat, keduanya memiliki perasaan yang sangat berbeda, kini setelah kepergian Rio tanpa pesan Sarah hanya bisa berdoa semoga kelak Rio akan kembali ke Indonesia dan bertemu dengan nya kembali. Namun rasanya itu hanya angan angan, bulan berganti tahun Rio tak pernah pulang ke tanah air hingga usia Sarah menginjak dewasa tepat di usia 23 tahun Sarah sudah menyelesaikan kuliah nya dan bekerja di salah satu perusahaan kontraktor asing.

Pukul 4.30 pagi Sarah masih terlelap dalam tidur nya padahal hari itu hari senin. Sayup terdengar suara azan berkumandang memecah kesunyian di pagi hari. Dengan malas Sarah membuka matanya untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Ia bergegas bangun mandi dan bersujud menunaikan sholat subuh bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.

Jam 6 pagi Sarah sudah bergegas turun untuk sarapan pagi

"Sar, hari ini pulang kerja ke rumah oma yaa mama sampe malam d rumah oma " pinta mama, Sarah hanya diam sibuk memakan roti bakar yang di siapkan oleh mama nya

"Sarah denger ga sih!" mama mencubit pipi Sarah

"hiayaa mah hiyaa" Sarah menyahut dengan mulut penuh roti bakar

"nah begitu dong" mama tersenyum

tak lama kemudian Sarah pun pamit untuk berangkat ke kantor.

sarah berjalan sendiri sampai ke luar komplek perumahan dan tiba tiba...

"tiid ... tiiid..." suara klakson motor besar terdengar di belakang Sarah , Sarah pun menoleh ke arah suara tersebut

"Niko!" raut wajah Sarah berubah sumringah

"emang ga baca chat aku yaa?" ucap Niko

"ahh emang kamu nge chat aku" Sarah reflek membuka ponselnya, di dapatinya beberapa chat masuk dari Niko, yaa Niko adalah kekasih Sarah pria bertubuh tinggi kurus kekasih Sarah yang hampir 3 tahun menjalin hubungan dengan Sarah.

Sesampainya di kantor Sarah segera turun dari motor Niko

"hati hati yaa kerjanya, nanti sore di jemput jam brapa" ucap Niko seraya membelai lembut rambut Sarah

"heum jam /5 ajah yaa yang, tapi anter ke rumah oma." pinta Sarah dengan manja

"okeee siaapp chubby ku" Niko mencubit pipi Sarah setelah pertemuan pagi itu Sarah segera masuk dan duduk di meja kerjanya.

Seperti biasa Sarah menghabis kan waktunya dengan bekerja.

"heummmm ... pegeeel ..." Sarah merenggangkan ototnya, Sarah berjalan menuju pantry, dari jauh ia melihat Mbak Dina teman satu kantor sedang bingung karena air galon di pantry kosong sedangkan pegawai pantry sedang tak ada di tempat.

"kenapa Mbak?" tanya Sarah

"ehh sarah! eh bisa minta tolong ga naikin air galon ke dispenser dong" ucap mbak Dina.

"heuum, oke" Sarah menurut ia pun membantu mbak Dina

"makasih yaa sar, untung badan kamu gede hahaha makasih ya" ucap mbak Dina

"hehe iyaa mbak" senyum Sarah tertahan.

"selalu ajah gue, heumm sabar ajah Sarah" bisik hati Sarah, Sarah merasa di kantor pun ia merasa di manfaatkan kadang pekerjaan yang cukup berat pun mereka meminta tolong ke Sarah, yaa karena mereka melihat postur tubuh Sarah yang cukup besar. Angkat galon, tuang galon, angkat berbox box kertas hvs, bila melihat Sarah mereka semua pasti meminta bantuan Sarah, sedangkan Sarah mempunyai pribadi yang diam dan menurut saja, terkadang itu menjadi beban untuk Sarah namun ia tak kuasa untuk menolak karena ia tak bisa melihat orang lain kesusahan Sarah mempunyai pribadi yang sangat baik namun kebaikannya terkadang di manfaatkan oleh segelintir orang yang tidak suka bahkan mencemooh Sarah, namun di saat mereka butuh selalu meminta bantuan Sarah karena mereka tau Sarah mempunyai sifat tidak tega terhadap orang lain.

WATAK NIKO

Sore itu sepulang Sarah dari kantor ia bergegas turun karena Niko sudah menunggu Sarah diparkiran kantor.

"langsng ke rumah oma kan?" tanya Niko

"iyaa lah." Sarah memakai helm sembari tersenyum.

di perjalan seperti biasa Sarah dan Niko berbicara tentang keseharian, sesampainya di rumah oma semua keluarga sudah berkumpul.

"assalamualaikum" salam Sarah dan Niko

"waalaikum salam" semua keluarga menjawab salam dari Sarah dan Niko

"waduuhh kemana ajah nih sarah" ucap oom Bagas sembari menepuk bahu Sarah yang besar.

"haha ada oom, biasa wanita karir" ucap Sarah

"kerja muluu, kapan nikah?" ucap oom Bagas, pertanyaan yang hampir setiap bertemu selalu ia lontarkan ke Sarah.

"doain ajah oom." ucap Sarah

"yaa di doaian, tapi keduluan ma Wina tuh" ucap oom Bagas kembali seraya bangga bahwa anak gadis nya akan menikah lebih dulu, yaa keluarga oom Bagas terkenal sedikit angkuh apalagi anak perempuannya yang akan menikah bulan depan yang bernama Wina natalia Bagaskara

"hehehhe, biarin oom mungkin jodohnya Wina duluan, Sarah mah woles" ucap Sarah

Dari kejauhan Niko berkumpul dengan keluarga yang lain, berbincang-bincang seputar pernikahan Wina dan Arga

Sarah hanya tersenyum mendengar percakapan keluarga besar nya seolah menyudutkan Sarah yang sudah berusia 23 belum juga Niko melamar.

"ahh, mbak Sarah, maaf yaa nih kebaya buat seragamnya aku gak bisa beliin, aku kasih bahan ajah yah, nanti mbak jahit sendiri" senyum Wina seolah meledek bahwa ia tak mau di pusing kan oleh ukuran tubuh Sarah, Wina adalah adik sepupu Sarah anak dari adik bontotnya mama yaitu tante Wati

"ohh oke, never mine, gue udah biasa ko jahit sendiri dan gue juga ga mau repotin elu buat cari ukuran body gue" celetuk Sarah, semuanya terdiam memandang Sarah.

"eh, hmm bukan gituh mbak " Wina salah tingkah dengan ucapan Sarah namun Sarah hanya tersenyum.

"udah udah gak apa-apa kebetulan sarah punya temen designer kok, iyaa kan sar?" tanya mama

"heum" jawab Sarah dengan malas.

"oia Sarah, Niko udah dapet baju seragam belum? kayaknya ada di kamar tuh" ucap tante Wati

tak lama kemudian Wina kembali ke kamar dan membawa baju batik untuk Niko dengan gaya sok anggun dia menghampiri Niko

"mas Niko ini buat mas Niko di pake yaa mas Niko pasti tambh kece kalo pake itu" ucap Wina sedikit merayu.

"okee cantik nanti mas pake yaa" ucap Niko sembari tersenyum manis ke Wina

"cuih muak banget dari awal gue pacaran ma Niko selalu ajah si Wina kecentilan ma Niko, ehh tapi jgn mikir kejauhan ah, Wina kan mau nikah ma Arga" bisik hati Sarah.

Malam nya sepulang dari rumah oma Niko dan Sarah makan malam bersama di warung lesehan kesukaan Sarah.

"yank, lihat Wina mau nikah kayaknya dia bahagia banget ya" ucap Sarah

"heum" ucap Niko datar.

"yank, emng kamu gak mikirin masa depan kita" spontan sarah mengucapkn itu pada Niko.

"heuuhhh, Sar, jangan mulai deh sering banget kita ngomongin ini, kamu ngebet banget yaa" ucap Niko, Sarah hanya diam tertunduk

"bukan gitu yank, kan kita udah 4 tahun pacaran emang kamu gak ada niat buat serius gituh" ucap Sarah hati hati.

"sar, kamu tau kan aku lagi banyak banget cicilan? rumah, motor, aku kan sering minta kamu buat sabar kalo kamu mau milikin aku" ucap Niko dengan pedenya.

"sabar! sabar! lama lama kabur nih gue!" ucap Sarah dalam hatinya

"iyaa aku tau yank tapi kita udah lama ajah pacaran dan gak ada obrolan serius, kalo nyicil mobil, mungkin udah lunas kali" ucap ketus sarah.

"yaa terus kamu bosen ma aku?" ucap Niko

"bukan gitu yank aku cum mau kepastian hubungan kita ajah" ucap Sarah sedikit meninggi membuat para pengunjung menoleh ke arah Sarah.

"tuh lihat kamu ga malu minta nikah mulu ma cowok! gak sabaran banget sih kamu" Niko terlihat kesal dan meninggalkan Sarah, Sarah pun bergegas bangun dan segera membayar makanan yang mereka makan.

Diperjalanan Niko membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi membuat Sarah merasa ketakutan.

Niko memang mempunyai watak yang keras kepala dan mau menang sendiri, namun sarah yang sudah terlanjur mencintai Niko tak bisa berbuat apa apa sesampinya di rumah Sarah segera turun namun Niko hanya diam tak menoleh dan segara pergi meninggalkan Sarah

"sabar Sarah sabar" ucap Sarah seraya menguatkan hatinya.

Didalam kamar Sarah merebahkan tubuhnya seraya fikirannya menerawang mengingat masa lalu ketika niko datang ke dalam hidupnya dan menawarkan kebahagian pada saat itu Niko benar-benar membuat Sarah menjadi wanita yang sangat beruntung mempunyai kekasih baik dan lumayan tampan walaupun Sarah bertubuh gemuk namun Niko tak malu membawa Sarah pergi kemana pun namun watak Niko mulai terlihat di tahun kedua Niko menjadi keras kepala dan terkadang menyakiti Sarah setiap Sarah ingin menyudahi hubungan mereka Niko selalu mengancam membawa fisik Sarah, bahwa di luar sana tak akan ada yang mau menerima kondisi fisik Sarah yang bertubuh gemuk.

"Sar, jangan tinggalin aku kamu mikir juga dong di luar sana gak ada yang mau nerima cewek gendut kayak kamu cuma aku yang mau nerima kamu Sar, aku masih sayang sama kamu Sar, aku masih butuh kamu di hidup aku Sar" ucap Niko bila Sarah ingin putus dengan Niko, Niko tau kelemahan Sarah dan dengan rasa tak tega membuat Sarah kembali menerima Niko.

Hari jumat sore jam makan siang Sarah bersama teman sekantor nya yang bernama Nina pergi makan siang bersama Nina teman dekat Sarah semua masalah Sarah Nina pun tau mereka sangat dekat bahkan seperti sahabat.

"Sar, lo udah tau belom, ceo kita pak Angki mau di ganti sama anaknya pemilik asli dari perusahaan kita " ucap Nina

"maksud lo anaknya mr,abigail?" ucap Sarah

"hooh, pak Angki mau pensiun dan udah waktunya anaknya mr. Abigail yang gantiin gosipnya sih ganteng banget tau" ucap Nina

"gantengan mana sama gue nin" celetuk Arif teman sekantor Nina dan Sarah yang siang itu makan siang bersama.

"hahahah gantengan anaknya mr.Abigail lah, lo mah jauh kemana mana Ariiiiifff" ucap Nina sembari tertawa

"hahaha, lu ganteng ko rif, di lihat dari atas monas hahahaha" ucap Sarah menimpali.

"sue lo pada" Arif terlihat kesal, namun ucapan mereka hanya bercandaan tak ada yang di anggap serius.

Sepulang kantor Sarah pulang sendiri tanpa di jemput Niko setelah obrolan kemarin Niko menghilang tak menjemput bahkan menelepon, Sarah mencoba telepon namun tak ada jawaban dari Niko, hubungan mereka berdua kerap sekali menjadi dingin seperti ini, kadang Sarah harus berkorban untuk meminta maaf lebih dulu untuk membuat semuanya kembali menjadi baik kembali.

"pengen banget lepasin Niko, tapi apa di luar sana ada yang mau nerima apa adanya gue, sedangkan sekarang zamannya cewek ramping dan cantik sedangkan gue?" Sarah melihat ke tubuhnya sendiri.

"ahh sudahlah, bertahan ajah dulu" ucap Sarah sore itu, ketika ia di dalam metromini, sesampainya di rumah di dapatinya mama sedang berbincang dengan tante Wati didapur.

"ehh ada tante" ucap Sarah

"baru pulang sar?" tanya tante Wati

"iyaa tante"

"oia gimana baju kebaya nya udah di jahit belom tinggal 3 minggu lagi loh." jelas tante Wati

"belom tante rencana nya malam ini mau ke rumah temen, mau di ukur dulu" jelas Sarah

"yasudah" tante Wati tersenyum ke Sarah

"tante Sarah mau mandi dulu yaa" pamit Sarah

"ohh iya ya"

Sesampainya di kamar Sarah merebahkan tubuhnya di kasur ia membuka ponselnya untuk mengirim chat pada Niko

"yank, masih marah ya? aku minta maaf deh, jangan lama lama marah nya" ucap Sarah namun hanya di read saja oleh Niko. Sarah hanya diam menarik nafas panjang ia menoleh ke meja di samping tempat tidurnya, matanya terpaku pada miniatur pemberian Rio.

"Rio kabar kamu gimana sekarang?" ucap Sarah dalam hati, dalam hati kecilnya ia sangat merindukan Rio teman masa kecil nya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!