Rewrite The Stars
Kebohongan seorang anak
Ponsel dengan chasing berwarna hitam yang tergeletak di atas nakas samping tempat tidur berbunyi menandakan ada panggilan masuk dari seseorang untuk si pemilik ponsel
Seorang pemuda berambut hitam memakai jubah mandi berwarna putih keluar dari kamar mandi. Dia berjalan mendekati nakas yang ada di samping tempat tidur. Tangannya mengambil ponsel yang ada di atas nakas yang sedari tadi berbunyi.
Matanya melihat ke arah layar ponsel yang menampilkan nama seseorang. Nama dari si penelpon.
Tanpa babibu pemuda itu mengangkat panggilan itu.
？?
Kamu hari ini sibuk ga?
？?
Bisa ga kita ketemu hari ini? ada yang ingin aku bicarakan sama kamu
？?
Aku tunggu jam 4 sore nanti
Lezia mengakhiri panggilan
Percakapan telpon selesai
?
Belum aja aku selesai ngomong udah di matiin aja
Seseorang dari luar mengetok pintu kamar pemuda itu. Atensi pemuda itu langsung teralihkan.
Bibi Sarah
Tuan muda, makanan sudah siap. Anda diminta nyonya besar turun untuk sarapan. Tuan besar dan Nyonya besar sudah menunggu anda di meja makan.
?
Iya bi, sebentar lagi Jonathan turun.
Jonathan, itulah nama pemuda manis dan tampan itu. Lebih lengkapnya Jonathan Jordana Erlord. Lahir di California, Amerika di rumah sakit milik keluarga Lord, Everlord Hospital, 1 September 2004, umurnya sekarang 20 tahun. Walau dia lahir di luar negeri tapi dia tumbuh besar di Indonesia lebih tepatnya di Jakarta. Dia tinggal di perumahan elit, Graha Asri. Dia anak dari keluarga konglomerat yang biasa di sebut Lord Family. Ayah dan Ibunya adalah seorang pengusaha sukses dan terkenal di bidang mereka masing-masing. Ayahnya merupakan pengusaha pertambangan seperti emas, batu bara dan nikel. Sedangkan ibunya merupakan pengusaha bidang kecantikan dan fashion. Dia anak bungsu dari 3 bersaudara. Memiliki 2 kakak yang semuanya adalah kakak laki-laki 1 kakak tiri dan 1 kakak kandung. Dia berkuliah di Universitas Starlight, di prodi Manajeman Bisnis, semester 4. Memiliki 4 orang sahabat yaitu Yoga, Eres, Bagas dan Jeo.
Setelah selesai mengganti baju, Jonathan keluar dari kamarnya untuk menuju ke lantai 1 tempat ruang makan berada tempat di mana orang tua sudah menunggunnya di maja makan untuk makan pagi bersama.
Ayah dan ibu Jonathan sudah ada di ruang makan. Mereka duduk di kursi mereka masing-masing dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ayahnya sedang fokus membaca koran dan ibunya menata piring dan alat makan. Dan di atas meja makan sudah tertata banyak makanan.
Jordan, atau lebih lengkap nya Jordana Erlord. Dia adalah ayah dari Jonathan. Dia lahir di California, Amerika di rumah sakit yang sama saat Jonathan lahir. Di tanggal 14 Agustus 1984. Dia merupakan pengusaha yang sangat sukses dan terkenal. Usaha yang dia kelola di bidang pertambangan. Nama perusahaan nya Erlord Company. Dia memiliki seorang istri cantik yang dulunya merupakan model yang sangat terkenal di eranya dan dari pernikahannya dia memiliki 3 orang anak laki-laki. 1 anak angkat dan 2 anak kandung.
Setelah menyapa ayah dan ibunya, Jonathan duduk di kursinya yang berada di sebelah ibunya
Veline
Pagi sayang *berhenti sejenak dari kegiatannya untuk memberi ciuman pagi pada anaknya
Veline, itulah nama ibu Jonathan dan istri dari tuan Jordan, nama lengkapnya Veline Katharina Bathandor sekarang namanya berubah menjadi Veline Katharina Erlord. Lahir di Seoul, Korea Selatan di Hanga Hospital. Di tanggal 17 Januari 1985. Dia sebelum menikah dengan tuan Jordan, dia merupakan seorang model ternama. Agensi yang menaunginya bernama Lily Entertainment. Setelah menikah dengan tuan Jordan dia keluar dari dunia entertainment untuk fokus menjadi ibu rumah tangga. Walaupun dia keluar dari dunia entertainment dia tetap berkarir di bidang yang masih berhubungan erat dengan dunia entertainment. Yaitu bidang kecantikan dan fashion. Sekarang kesibukannya menjadi ibu dan menjadi CEO dari Vince Company. Dari pernikahannya dia memilik 3 orang anak laki-laki. 1 anak angkat dan 2 anak kandung.
Veline
Lama sekali kamu sayang, sangat lamanya kami tungguin kamu papa mu sampai udah kelaparan tuh
Jordan
Apaan sih mah, kok papa. Palingan juga mama kan
Karena saking laparnya tuan Jordan tiba-tiba perutnya berbunyi minta segera di isi
Veline
Lah itu apa? Perut mu bunyi. Itu tandanya kamu udah lapar banget kan. Udah mengaku aja.
Dengan malu-malu tuan Jordan berusaha menutupi wajahnya dengan koran yang sedang dia baca dan berpura-pura sedang fokus sekali membaca koran itu padahal itu hanya alibinya untuk menutupi rasa malu nya
Jordan
Gak, itu bukan suara perut ku. Itu...
Berpikir sejenak untuk mencari alasan
Jordan
Itu pasti suara perut mu kan Jo, papa hapal betul suara perutmu kalo lapar.
Jonathan (muda)
Kok aku? Gak pah, suara tadi bukan suara perutku
Jordan
Mengaku saja Jo, kamu udah lapar banget ya sampai malu mengakuinya karena perutmu tadi bunyi
Jonathan (muda)
Bukan aku papa, suara tadi jelas-jelas suara perut papa. Jangan asal nuduh aku demi menutupi rasa malu papa.
Jordan
Jujur saja Jo, papa dan mama tidak akan marah. Tadi itu suara perutmu kan? kamu lapar kan?
Jonathan (muda)
Seharusnya yang jujur di sini papa buk-
Veline
Sudah-sudah, kalian ini pagi-pagi udah debat aja. Mama pusing tahu dengarnya.
Veline
Sudah, sekarang makan. Jika kalian melanjutkan perdebatan kalian. Kalian berdua akan mama hukum.
Veline
Jonathan ga boleh main keluar selama seminggu dan papa ga dapat jatah selama sebulan. Ngerti?!
Veline
Bagus, ayo kita makan.
Veline
Sayang, mana piring mu.
Jonathan (muda)
Ini mah *menyodorkan piringnya ke nyonya Veline
Nyonya Veline menerima piring yang Jonathan sodorkan padanya. Lalu mengisi piring anaknya dengan nasi putih sesuai takaran anak bungsu kesayangannya itu dan mengisinya dengan lauk kesukaan Jonathan.
Setelah piring Jonathan sudah terisi nasi yang sesuai porsi makannya. Nyonya Veline menyerahkan kembali piring itu ke Jonathan dan Jonathan menerima piring itu kembali.
Jonathan (muda)
Makasih ma
Nyonya Veline lalu mengambil piringnya dan mengisi piringnya dengan nasi dan lauk yang dia mau. Setelah itu dia duduk kembali ke kursinya
Jordan
Lah kok papa ga di ambilin?
Veline
Ambil sendiri, mood pagi ku jadi hancur karena perdebatan mu dan Jo tadi.
Karena nyonya Veline tidak mau melayaninya, mau tak mau tuan Jordan melayani dirinya sendiri untuk pagi ini.
Jonathan dan Nyonya Veline mulai menyantap makanan yang ada di atas piring mereka masing-masing. Sedangkan tuan Jordan sedang mengisi piringnya.
Saat sedang menyantap makanannya Jonathan merasa ada yang kurang di kegiatan makan pagi bersama kali ini.
Dia melihat ke kursi yang kosong yang ada di seberangnya. Kursi yang biasanya di tempati kedua kakaknya.
Jonathan (muda)
Dimana duo kakak laknat ku?? *batin
Jonathan (muda)
Pa, ma, kak Jim dan kak Tean mana? Kok meraka ga ada? Biasanya mereka kalo pagi udah di sini lebih duluan dari kalian. Mereka ga makan kah?
Veline
Kak Jim dan Kak Tean kan ada acara bootcamp di kampus nya untuk 4 hari. Dan kemarin mereka berangkat dan kita mengantar mereka. Baru kemarin kamu udah lupa sayang?
Jonathan (muda)
Oh ya...mereka ikut acara bootcamp kampus.
Jonathan (muda)
Pantesan hari ini rasanya sepi
Jonathan (muda)
Biasanya pagi-pagi tuh duo kakak laknat udah bikin aku bad mood.
Jonathan (muda)
Entah mereka bangunin aku dengan cara aneh atau debat masalah spele
Veline
Malah bagus kan sepi gini
Veline
Telinga papa dan mama bisa rehat sejenak dari suara berisik kalian yang selalu berkumandang tiap pagi.
Jonathan (muda)
Mama nih, bukan aku yang nakal. Mereka duluan, kalo mereka ga cari gara-gara ya aku ga akan berisik pagi-pagi
Jordan
Sudah Jo, jangan bahas mereka. Fokus pada makananmu
Jonathan kembali fokus pada kegiatan makannya
Sambil memakan makanannya Jonathan memikirkan alasan apa yang akan dia lontarkan kepada orang tuanya agar dia bisa di izinkan untuk keluar hari ini untuk menemui seseorang.
Setelah lama berpikir dan makanannya tinggal beberapa suap. Jonathan akhirnya menemukan alasan yang sesuai yang menurutnya alasan ini akan berhasil membuatnya mendapatkan izin dari orang tuanya.
Jonathan (muda)
Pa, ma, sore ini Jonathan mau pergi ke rumah temen Jo, buat kerjain tugas kelompok.
Jordan
Tugas kelompok apa?
Jonathan (muda)
Tugas kelompok matkul Pancasila
Jordan
Oh ya udah pergi sana
Jonathan (muda)
Papa izinin Jo?
Jonathan (muda)
Lalu mama?
Veline
Di rumah temen mu yang mana?
Jonathan (muda)
Rumah temen ku....
Jonathan (muda)
Mati aku *batin
Jonathan (muda)
Ah, di rumah temen baru ku
Veline
Temen baru mu siapa?
Jonathan (muda)
Ga tahu mah, dia mahasiswa baru di kelas ku.
Veline
Loh kok bisa kamu ga tahu. Dia kan satu kelompok sama kamu masa kamu ga tahu.
Jonathan (muda)
Yah karena....
Jonathan (muda)
Sebenernya dia bukan anggota kelompok ku awalnya. Tapi karena dosen matkul pancasila ku minta dia masuk kelompok ku jadi mau ga mau terima dia
Veline
Kamu gimana sih Jo, sama teman sendiri masa ga kenal. Dia kan awal masuk pasti udah memperkenalkan dirinya. Masa kamu ga tahu namanya
Jonathan (muda)
Itu karena....
Jonathan (muda)
Waktu dia memperkenalkan diri aku ga memperhatikan jadi aku ga tahu namanya
Veline
Ya udah nanti sore ke rumah temen mu di antar aja sama sopir ya?
Jonathan (muda)
Ga usah ma, aku berangkat sendiri aja
Veline
Kenapa ga usah? Nanti kalo kamu nyasar gimana? kamu tahu rumahnya? kamu aja namanya ga tahu apalagi jalan rumahnya
Jonathan (muda)
Ya...ga tahu sih ma, tapi nanti di share lokasi sama dia.
Veline
Emang kamu bisa baca map? Seingat mama kamu itu buta map
Jonathan (muda)
Ihs, mama ini menghina aku ya, aku bisa baca map ya
Veline
Ya udah kamu boleh pergi tapi hati-hati ya
Jonathan (muda)
Iya ma, makasih ma
Jonathan (muda)
Maaf pa, ma, Jonathan udah bohongin kalian. *batin
Jonathan (muda)
Jonathan terpaksa melakukan ini. Kalo Jonathan jujur pasti semua akan hancur *batin.
Jangan lupa setelah baca, like, komen dan jika berkenan kasih hadiah ke author. Biar author semangat update 😘💜
Seorang adik membohongi kakaknya
Sore ini hati Jonathan tengah berbunga-bunga karena sebentar lagi bertemu dengan pujaan hatinya
Sekarang dia dalam perjalanan ke tempat biasa mereka bertemu.
Tempat pacarnya berkerja. Catty Cafe.
Jonathan sudah tidak sabar bertemu kekasih hatinya yang dia sembunyikan dari semua orang. Ya Jonathan dan pacar nya menjalin hubungan backstreet.
Sebenarnya Jonathan tidak suka berhubungan seperti ini tapi karena suatu alasan dia mau tidak mau menjalani hubungan backstreet ini. Dia melakukan semua ini agar pujaan hatinya tetap baik-baik saja.
Agar kekasih nya kali ini tidak bernasib sama seperti kekasihnya terdahulu.
Dengan menaiki mobil sports warna kuning kesayangan dan kaos abu-abu di balut jaket kulit berwarna hitam dia menyetir dengan santai karena sekarang belum jam 4 dia tidak mau terlalu gasik sampai di catty cafe. Karena dia tahu kalo dia sampai lebih awal dari jam janjian mereka. Dia harus menunggu dulu sampai jam 4.
Kenapa? Karena pacar selesai berkerja jam 4 sore.
Jadi karena itu dia memutuskan untuk sampai di sana tepat waktu atau sedikit terlambat agar saat sampai di sana dia langsung ngedate pacar tak perlu acara tunggu menunggu.
Karena sudah lama tidak bertemu kesayangan nya karena kesibukan masing-masing. Dia terpikir untuk membawa sesuatu untuk gadisnya.
Tapi dia belum ada ide untuk membawakan buah tangan apa untuk pacarnya.
Saat mobil nya melewati sebuah toko bunga dan dia melihat bunga mawar ungu di etalase depan toko bunga itu.
Jonathan (muda)
Lele kan suka bunga mawar, apa aku berikan dia bunga mawar aja? *batin
Jonathan (muda)
Bagaimana dengan bunga mawar ungu itu? *batin
Jonathan memberhentikan mobilnya di depan toko bunga bernama Secret Garden. Lalu pintu mobilnya terbuka dan dia keluar dari mobilnya tak lupa dia menutup kembali pintu mobilnya.
Dia membuka pintu toko itu, bersamaan dengan pintu toko itu terbuka terdengar suara lonceng yang berdering. Sampai di dalam Jonathan langsung di sambut oleh seorang nenek tua yang sepertinya adalah pemilik toko bunga itu.
Ny. Lavender
Selamat datang anak muda, ada yang bisa saya bantu.
Jonathan (muda)
Aku ingin membeli bunga yang ada di etalase depan toko ini nyonya.
Ny. Lavender
Ah, jangan panggil saya nyonya nak, panggil saja saya nenek. Oke?
Ny. Lavender
Saya ini udah tua, sudah tidak pantas lagi di panggil nyonya.
Jonathan (muda)
Tua? Nyonya masih terlihat muda cantik begini. Menurut ku tidak terlalu tua untuk di panggil nyonya.
Ny. Lavender
Hahaha, kamu bisa saja menggombalin nenek nak.
Ny. Lavender
Nenek tebak pasti kamu punya pacar banyak ya?
Jonathan (muda)
Eh kok nyonya-
Ny. Lavender
Apa yang aku bilang tadi anak muda? Panggil aku nenek?
Jonathan (muda)
Iya nek, hm...maksudku kenapa nenek berpikiran begitu?
Ny. Lavender
Terlihat dari tampang mu dan cara kamu menggombalin nenek nak
Ny. Lavender
Siapa sih gadis yang ga akan terpanah akan ketampanan mu nak dan siapa gadis yang ga tersipu sama gombalan mu?
Ny. Lavender
Nenek aja kagum sama kegantengan mu dan tersipu sama gombalan mu.
Jonathan (muda)
Eh nenek ini bisa saja. Aku jadi malu
Jonathan (muda)
Aku akui aku memang tampan nek
Jonathan (muda)
Tapi aku ga playboy seperti yang nenek kira.
Jonathan (muda)
Walaupun tampang ku kelihatan seperti playboy tapi aku sebenarnya ga seperti itu. Pacar ku tidak banyak. Aku berani bersumpah jika aku hanya akan setia pada satu gadis, yaitu lele cantik ku.
Di tempat lain, seorang gadis bermata bulat dengan rambut di ikat seperti ekor kuda, memakai baju pelayan. Sedang duduk termenung di depan kasir.
Seorang pemuda berambut coklat bata, mencoba menyadarkan gadis yang duduk termenung depan kasir dengan memanggil namanya tapi gadis itu tak kunjung menyaut panggilannya.
Karena sudah beberapa kali pemuda itu memanggil gadis itu tapi tak berhasil. Akhirnya pemuda itu memutuskan untuk mendekati gadis itu.
?
Lezia *sambil menepuk pundak gadis itu.
Merasa ada tangan yang tiba-tiba menepuk pundaknya gadis yang termenung itu sedikit terlonjak kaget.
Lalu dia mengarahkan pandangan ke arah belakangnya yang di yakini orang yang menepuk pundaknya tadi ada di belakangnya.
Lezia (muda)
Ah! Kak Hery apaan sih!! Ngagetin Lezia aja.
Lezia atau nama lengkapnya La Lezia Arameta Fedrikson. Dia lahir dan tumbuh besar di keluarga berkecukupan tidak terlalu kaya. Ayahnya seorang pengusaha F&B kecil dan ibunya pengurus sebuah panti asuhan. Dia memiliki saudara laki-laki bernama Heryan. Dia bersekolah di Universe High School. Duduk di bangku kelas akhir, kelas 12 jurusan seni suara. Dia memiliki 3 orang teman perempuan yaitu Mawar, Jina dan Jelin.
Heryan (muda)
Ya habisnya kamu dari tadi kakak panggil ga nyaut sih. Asik termenung aja.
Heryan atau nama panjangnya Jotan Heryan Fedrikson. Di lahir di Yogyakarta, Indonesia di rumah sakit permata. Tumbuh besar di Jakarta. Tanggal lahir 18 Februari 2001. Lahir di keluarga berkecukupan tidak terlalu kaya tapi mampu. Ayahnya pengusaha F&B kecil dan ibunya pengurus sebuah panti asuhan. Dia memiliki seorang adik perempuan bernama Lezia. Kuliah jurusan tari kontemporer di Universitas Starlight semester 6.
Heryan (muda)
Mikirin apa sih?
Lezia (muda)
Hm...ga mikirin apa kok kak. Cuma Lezia ngerasa rada ga enak hari ini.
Lezia (muda)
Karena kelelahan habis melayani beberapa pembeli dan tubuh rada lemes hari ini makanya aku duduk di sini sebentar.
Heryan (muda)
Ngerasa ga enak? Kamu sakit?
Heryan (muda)
Kenapa ga bilang sama kakak kalo kamu sakit? Kalo tahu gini kan kakak ga akan izinin kamu buat kerja hari ini. Kakak suruh kamu pulang dan istirahat di rumah aja.
Lezia (muda)
Ya karena itu aku ga bilang sama kakak.
Lezia (muda)
Kakak tahu sendiri kan aku nih orangnya aktif yang ga bisa diam untuk waktu yang lama. Maunya gerak, beraktivitas terus.
Lezia (muda)
Kalo aku bilang kakak yang ada kakak suruh aku pulang terus istirahat di rumah ga ngapa-ngapain. Bosen tahu ka.
Heryan (muda)
Iya kakak tahu tapi kalo sakit jangan maksain diri dek.
Lezia (muda)
Sudahlah kak, lagian aku cuma lemes sedikit. Aku gpp kok.
Heryan (muda)
Ya udah, kalo udah merasa lemes banget istirahat ya dek.
Heryan (muda)
Anak pintar *mengacak-acak rambut Lezia
Heryan (muda)
Kakak antar pesanan dulu ya
Heryan pergi meninggalkan Lezia untuk mengantar pesanan di meja no 7.
Lezia yang masih duduk di depan kasir hanya melihati punggung kakak nya dari tempatnya dengan wajah sulit di artikan.
Lezia (muda)
Maaf kak, aku bohongin kakak *batin
Di toko bunga Secret Garden.
Ny. Lavender
Lele? kamu pacaran sama ikan lele?
Jonathan (muda)
Bukan nek, ya kali aku pacaran sama ikan lele. Nenek ini bisa aja bercandanya.
Jonathan (muda)
Lele itu panggilan sayang ku ke pacar ku nek.
Jonathan (muda)
Nama pacarku Lezia nek.
Ny. Lavender
Nama pacarmu Lezia? Wah namanya cantik. Pasti orangnya cantik seperti nama nya kan?
Jonathan (muda)
Ya tentu nya dong nek. Orang tampan seperti ku pastinya pacarnya cantik dong.
Ny. Lavender
Hahaha benar juga
Ny. Lavender
Jadi mau bunga apa? Ada banyak bunga di etalase ini.
Jonathan (muda)
Tolong bunga mawar ungu nya sebuket nek
Ny. Lavender
Mawar ungu? Oke, nenek rangkaikan dulu ya.
Nyonya Lavender, mengambil 7 bunga mawar ungu yang ada di etalase. Lalu dia membawa bunga itu ke kasir untuk di rangkai menjadi buket bunga.
Sampai di kasir, hal pertama yang dia lakukan adalah menggunting ujung bawah tangkai satu persatu seukuran satu jengkal. Lalu setelah di potong ujung bawah tangkainya, nyonya Lavender mengambil bunga kecil berwarna putih dengan daun yang berukuran kecil juga, bunga mawar ungu dan bunga putih itu di jadikan satu di ikat menggunakan tali. Setelahnya nyonya Lavender mengambil kertas berwarna ungu lilac dan pita berwarna pink. Bunga-bunga yang telah di satukan kemudian di bungkus menggunakan kertas berwarna ungu lilac lalu di ikat dengan pita berwarna pink.
Akhirnya, sebuket bunga mawar ungu jadi.
Ny. Lavender
Ini nak bunga nya *nyonya Lavender menyerahkan buket bunga itu ke Jonathan
Jonathan menerima buket bunga itu.
Jonathan (muda)
Semuanya berapa nek?
Ny. Lavender
Sebentar ya nenek hitung dulu
Nyonya Lavender mengetik nominal di kalkulator yang baru saja dia ambil di laci meja kasir untuk menghitung berapa harga yang harus di bayar Jonathan untuk sebuket bunga mawar ungu.
Ny. Lavender
Semuanya total 75 ribu nak.
Jonathan (muda)
Oh 75 ribu, sebentar ya nek.
Jonathan mengeluarkan dompet dari saku jaket nya. Membukanya dan mengambil kartu berwarna hitam. Lalu dia menyodorkan kartu itu ke Nyonya Lavender.
Jonathan (muda)
Nek, bisa bayar pakai ini ga?
Ny. Lavender
*Menerima kartu Jonathan
Ny. Lavender
Kartu apa ini nak? Nenek tidak pernah melihat kartu seperti ini.
Jonathan (muda)
Ini namanya Blackcard nek
Ny. Lavender
Blackcard? Apa itu Blackcard? Nenek ga pernah dengar nama kartu ini sebelumnya. Apakah kartu ini sama dengan kartu ATM atau kartu kredit?
Jonathan (muda)
Ya bisa dibilang begitu nek. Blackcard sama aja kayak kartu pada umumnya yang di gunakan untuk transaksi.
Ny. Lavender
Tidak ada uang cash nak? Nenek ga ngerti cara pembayaran pakai kartu-kartu begini.
Jonathan (muda)
Gak bisa ya nek?
Nyonya Lavender mengembalikan kartu milik Jonathan kepada si pemilik.
Jonathan memasukkan kembali kartu itu ke dompet nya. Lalu dia mencoba memeriksa dompetnya untuk mencari tahu apakah di dalam dompet ada uang tunai.
Jonathan (muda)
Ada nih nek, uang tunai. Tapi cuma 50 ribu.
Ny. Lavender
Ya udah gpp, kamu bayar 50 ribu aja. Nenek korting harganya.
Jonathan (muda)
Serius nek?!
Jonathan (muda)
Wah makasih ya nek
Jonathan (muda)
*menatap buket bunga yang dia bawa sekarang
Jonathan (muda)
Semoga kamu suka ya sayang *batin
Dengan hati yang senang dan semangat yang menyala-nyala Jonathan segera keluar dari toko bunga itu, masuk ke dalam mobilnya lalu tancap gas menuju tempat janjian dengan pacarnya.
2 Kemungkinan
Lezia (muda)
Bagaimana tanggapan Jonathan nanti? * batin
Lezia termenung duduk di meja dekat jendela yang ada di lantai 2 Catty Cafe.
Sekarang dia sedang menunggu pacarnya datang yaitu Jonathan.
Sambil menunggu dia terus saja memikirkan tentang reaksi Jonathan nanti setelah dia membeberkan fakta besar yang sudah tidak bisa dia sembunyikan lagi karena ini menyangkut masa depan mereka berdua.
Hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Jonathan memutuskan dan meninggalkan nya atau Jonathan tetap bersamanya apapun yang terjadi dan bertanggung jawab padanya sebagai laki-laki sejati.
Lezia sangat berharap kemungkinan kedua menjadi kenyataan tapi kemungkinan pertama masih ada peluang untuk menjadi nyata dan dia tidak bisa berbuat apapun untuk mencegah kemungkinan buruk itu.
Sekarang pikiran Lezia sedang memproses sebuah bayangan reka adegan dari dua kemungkinan ini secara bergantian. Reka adegan bagaimana kemungkinan 1 akan terjadi dan bagaimana juga jika kemungkinan 2 terjadi.
Jonathan (muda)
Hai sayang
Jonathan (muda)
Aku datang, maaf ya aku datang terlambat
Jonathan (muda)
Aku bawa sesuatu buat kamu loh. Coba tebak?
Lezia (muda)
Jo aku lagi ga mood tebak-tebakan.
Jonathan (muda)
Ah, kamu ga seru
Jonathan (muda)
Ya udah gpp
Jonathan (muda)
Nih aku bawain kamu bunga *menyerahkan bunga itu ke Lezia
Lezia (muda)
*Menerima bunga yang di kasih Jonathan
Jonathan (muda)
Bagaimana? Cantikan bunganya?
Jonathan (muda)
Iya, kayak yang pegang
Jonathan (muda)
*Jonathan menarik kursi yang ada di sebrang Lezia lalu duduk di kursi itu
Jonathan (muda)
Kamu suka?
Lezia (muda)
Suka, makasih
Jonathan (muda)
Ya sama-sama
Jonathan (muda)
Ngomong-ngomong bagaimana kabar mu sayang ku? Sudah lama kita ga ketemu. Kamu tahu? Aku kangen banget sama kamu
Lezia (muda)
Seperti yang kamu lihat.
Jonathan (muda)
Maaf ya aku terlalu sibuk sampai ga ada waktu buat kamu
Jonathan (muda)
Kamu tuh yang aneh, kamu kok ga kayak biasanya? kamu kenapa sayang? Cerita sama aku
Lezia (muda)
Jo ada sesuatu hal yang ingin aku omongin ke kamu
Lezia (muda)
Dan ini menyangkut masa depan kita
Jonathan (muda)
Apa yang ingin kamu ngomongin? Kenapa ngobrol nya ga di telepon aja? Biasanya juga kamu apa-apa ngobrol di telepon. Lah ini tumben banget ngajak aku ketemu demi ngomong sesuatu.
Lezia (muda)
*Lezia menyodorkan surat berwarna coklat yang ada di atas meja yang sedari tadi sudah ada di depannya kepada Jonathan dengan menggeser surat itu ke depan Jonathan.
Jonathan (muda)
Surat apa ini?
Jonathan (muda)
*Jonathan membalik amplop coklat itu dan melihat di pojok kanan atas amplop itu ada tulisan RS. Permata Harapan
Jonathan (muda)
Dari rumah sakit? Surat apa ini Lezia?
Jonathan (muda)
*Membuka amplop coklat itu lalu mengeluarkan kertas putih yang ada di dalam amplop itu.
Jonathan membaca tulisan yang ada di kertas itu dengan seksama.
Setelah membaca surat itu. Jonathan menatap Lezia dengan tatapan tak percaya dengan fakta yang baru saja dia ketahui
Jonathan (muda)
Kamu bercanda kan sayang? Semua ini ga bener kan?
Lezia (muda)
Itu kenyataannya Jo
Jonathan (muda)
Tapi bagaimana bisa? kita belum pernah melakukan itu.
Lezia (muda)
Aku juga tidak tahu Jo, aku juga merasa kita belum pernah melakukan itu sama sekali
Jonathan (muda)
*Jonathan mencoba menggali ingatan tentang hal yang telah dia lakukan pada Lezia sehingga Lezia bisa hamil
Jonathan (muda)
Lezia jujur sama aku, apa kamu mengkhianati ku?
Lezia (muda)
Mana mungkin Jo, aku setia sama kamu. Hanya kamu yang aku cintai Jo ga ada yang lain. Kamu meragukan cinta ku?
Jonathan (muda)
Ya bisa aja kamu main di belakang ku dan sudah melakukan itu dengan laki-laki lain dan sekarang kamu hamil karena hasil dari perbuatan mu dengan laki-laki lain tapi kamu menyuruh ku tanggung jawab.
Lezia (muda)
Jo!! Bisa-bisanya kamu berpikiran seperti itu terhadap ku. Aku setia sama kamu Jo! Aku ga mungkin main di belakang mu! Kamu kira aku cewek kayak apa Jo?!!
Jonathan (muda)
Kalo kamu memang cinta sama aku dan setia sama aku. Buktikan. Aku minta bukti.
Lezia (muda)
Kamu minta bukti? Oke aku akan buktikan!! Kamu mau bukti apa?!!
Jonathan (muda)
Kalo kamu beneran sayang sama aku, gugurkan kandungan mu.
Jonathan (muda)
Ya gugurkan, masa depan kita masih panjang Lezia jika bayi itu tetap ada semuanya akan kacau. Kamu tahu sendiri kondisi hubungan kita kaya gini.
Jonathan (muda)
Di tambah lagi kita ga tahu ayah bayi itu si-
Jonathan (muda)
Plak!!! *ditampar oleh Lezia
Lezia (muda)
Jo, aku ga nyangka pikiran mu sekejam ini
Lezia (muda)
Kamu ingin aku menggugurkan kandungan ku?
Lezia (muda)
Kamu iblis Jo! Kamu menyuruh seorang ibu menggugurkan anaknya sendiri!! Dimana hati nurani mu?!!
Lezia (muda)
Aku yang mengandung bayi ini tidak terpikir untuk melakukan itu kamu bisa-bisanya terpikir untuk menyuruh ku melakukan itu!!
Lezia (muda)
Walaupun kamu tidak yakin bahwa anak yang aku kandung ini adalah anak mu tapi jangan lupakan fakta bahwa aku ibunya Jo aku yang mengandungnya!!
Lezia (muda)
Bayi ini salah apa Jo!!!
Lezia (muda)
Dia ga salah apa-apa!! Jangan salahkan dia atas kesalahan yang kita perbuat Jo. Disini yang salah kita bukan bayi ini!!!
Jonathan (muda)
Oh jadi kamu memilih untuk mempertahankan bayi itu?!
Jonathan (muda)
Baiklah jika itu pilihan mu, berarti kamu lebih memilih hubungan kita yang berakhir ketimbang nyawa bayi itu.
Jonathan (muda)
Oke, mulai hari ini kita putus!
Jonathan (muda)
Selamat tinggal jalang
Jonathan (muda)
*Langsung pergi dari tempat itu meninggalkan Lezia sendirian
Bayangan reka adegan kemungkinan pertama end
Kemungkinan pertama adalah kemungkinan paling buruk dan kemungkinan yang paling tidak diinginkan oleh Lezia.
Karena dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan kemungkinan pertama terjadi. Jadi yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa pada Tuhan agar kemungkinan pertama tidak terjadi.
Lezia (muda)
Semoga itu tidak terjadi. Ya tuhan bantu aku *batin
Jonathan (muda)
Hai sayang
Lezia (muda)
Hai *lalu melempar senyuman manis ke Jo
Jonathan (muda)
*Duduk di kursi yang tersedia
Jonathan (muda)
Bagaimana kabarmu sayang?
Jonathan (muda)
Sudah lama kita ga ketemu
Jonathan (muda)
Aku kangen banget sama kamu
Jonathan (muda)
Lezia! *mencubit pipi Lezia
Lezia (muda)
Akh, kenapa kamu cubit pipi ku?
Jonathan (muda)
Habisnya kamu dari tadi aku panggil ga nyaut sih.
Jonathan (muda)
Kamu kenapa sayang?
Jonathan (muda)
Waktu aku ngomong kamu ngelamun. Mikirin apa?
Lezia (muda)
Jo, ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu.
Jonathan (muda)
Apa yang ingin kamu bicarakan sayang?
Lezia (muda)
*Lezia menyodorkan amplop coklat ke Jonathan.
Jonathan (muda)
Apa ini Lezia?
Jonathan (muda)
*Jonathan membaca tulisan yang ada di amplop coklat yang bertuliskan 'RS. Permata Harapan'
Jonathan (muda)
Rumah sakit permata harapan? Ini surat dari rumah sakit?
Jonathan (muda)
Sayang, kamu sakit?
Lezia (muda)
*menggelengkan kepalanya
Lezia (muda)
Baca surat yang ada di amplop itu Jo. Nanti kamu akan tahu semuanya.
Jonathan (muda)
*Jonathan membuka amplop coklat itu dan mengeluarkan surat yang ada di dalam amplop coklat itu lalu dia membacanya.
Jonathan (muda)
*Setelah membacanya Jonathan menatap wajah Lezia dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.
Jonathan (muda)
Apa maksud surat ini Lezia?
Lezia (muda)
Seperti yang kamu baca
Jonathan (muda)
Tapi bagaimana bisa Lezia?
Jonathan (muda)
Kita bahkan belum melakukan itu
Jonathan (muda)
Bagaimana bisa kamu hamil?
Lezia (muda)
Aku juga ga tahu Jo
Lezia (muda)
Aku udah 2 bulan telat datang bulan
Lezia (muda)
Aku coba cari tahu kenapa aku bisa telat datang bulan di internet
Lezia (muda)
Dan yang aku temukan di internet ada 2 penyebab jika perempuan telat datang bulan
Lezia (muda)
1 karena sebuah penyakit atau 2 karena sedang hamil.
Lezia (muda)
Aku masih coba berpikir positif, aku kira penyebab aku telat itu karena aku punya masalah kesehatan. Jadi aku coba periksakan ini ke puskesmas untuk tahu aku sakit apa.
Lezia (muda)
Setelah aku periksa, kata dokternya aku sehat, aku ga sakit apapun.
Lezia (muda)
Tahu aku ga punya masalah kesehatan apapun yang berkaitan dengan penyebab aku telat datang bulan. Aku mulai berpikiran negatif.
Lezia (muda)
Berpikir jika penyebab aku telat datang bulan itu karena aku sedang hamil.
Lezia (muda)
Aku coba buktikan persangkaan ku dengan coba testpack dan hasilnya garis dua.
Lezia (muda)
Walaupun hasil sudah jelas aku ga langsung percaya dengan hasilnya. Untuk lebih meyakinkan diriku, aku coba periksa ke rumah sakit dan hasilnya seperti yang ada di surat itu. Aku hamil.
Setelah mendengar penjelasan Lezia. Jonathan mencoba mengingat sesuatu. Mengingat apa yang telah dia lakukan pada Lezia sehingga dia hamil.
Setelah beberapa saat berpikir, Jonathan teringat dengan tindakannya yang kelewat batas sampai membuat Lezia kehilangan kehormatannya.
Jonathan mengusap wajahnya lalu menatap wajah Lezia dengan ekspresi wajah penuh penyesalan.
Jonathan (muda)
Lezia, maafkan aku.
Jonathan (muda)
Ini semua salahku
Jonathan (muda)
Kamu ingat saat kita pergi ke pesta Mawar temen mu 3 bulan lalu?
Jonathan (muda)
Ingat saat tiba-tiba pagi-pagi kamu ada di kamar yang asing buat kamu?
Jonathan (muda)
Iya itu karena aku
Jonathan (muda)
Maaf, sayang saat itu aku dalam kondisi mabuk aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan itu terjadi begitu saja.
Lezia (muda)
Bagaimana sekarang Jo?
Jonathan (muda)
Tenang saja sayang, apapun yang terjadi aku akan bersama mu aku akan bertanggungjawab atas semua yang aku lakukan ke kamu
Bayangan reka adegan kemungkinan kedua selesai
Kemungkinan kedua adalah kemungkinan yang sangat diinginkan oleh Lezia untuk terjadi.
Dia sangat berharap kemungkinan itu menjadi kenyataan. Doa yang dia lantunkan di dalam hati dari tadi adalah doa agar kemungkinan baik yang akan terjadi nanti.
Lezia menatap amplop coklat yang dia pegang.
Dengan perasaan gugup dan takut menjadi satu. Tangan Lezia yang memegang amplop coklat itu sedikit meremas amplop itu untuk melampiaskan perasaan yang dia rasakan.
Lalu Lezia beralih menatap perut nya yang masih rata yang di dalamnya ada calon buah hati nya yang sedang berkembang.
Lezia (muda)
Apapun yang terjadi nanti, kamu tenang saja ya nak. Ibu akan selalu bersama mu. Ibu tidak akan biarkan apapun memisahkan kita. Ibu janji *batin
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
