NovelToon NovelToon

Bayi Rahasia Yang Di Tinggalkan

1. Accident

"Hoaaam... Nata menguap sambil meregangkan badannya. Setelah itu nata merapikan tempat tidur kecilnya dan melangkah ke kamar mandi. Selesai mandi Nata langsung bersiap-siap karena hari ini adalah hari pertama Nata bekerja disebuah cafe sebagai pelayan. Nata berjalan keluar dari kamarnya menuju dapur..

"Waah, sudah siap Nat..? Tanya perempuan paruh baya yang terlihat sibuk di meja makan.

"Sudah ma.." jawab Nata sambil tersenyum,, yaa perempuan itu adalah Maya mama angkatnya Nata. Sedari kecil Nata taunya Maya adalah ibu kandungnya. Karena tidak ada yang mengatakan kalau Nata adalah anak adopsi. Selain mamanya Nata juga masih ada papa dan satu adik perempuan..

Walaupun kehidupan Nata sekeluarga tergolong sederhana namun mereka hidup dengan sangat baik, papa Nata hanya seorang karyawan pabrik, sedangkan mama Nata hanya seorang ibu rumah tangga. Jadi semua kebutuhan dicukupi dari gaji papanya yang bekerja di pabrik. Itu juga yang membuat papanya sering lembur di pabrik..

"Apa papa tidak pulang lagi ma ? Tanya Nata

"Papa mu masih banyak pekerjaan di pabrik makanya lembur lagi," jawab mamanya

" Nanti kalau Nata sudah kerja papa tidak usah ambil lembur lagi ma.. Kasihan papa kalau sering ambil lembur," ucap Nata lirih..

" Waaaah... Kakak sudah dapat pekerjaan ? Dimana kak ? Tanya Jona adiknya Nata yang sudah duduk manis dengan seragam SMA nya..

" Ooooo tentuuuu.." jawab Nata sambil menepuk pelan dadanya.. "Makanya cepat selesaikan sekolahnya biar kamu juga bisa bekerja, kalau kita sudah kerja papa sama mama bisa istirahat dirumah tanpa harus bekerja lagi.." sambung Nata.

" Gaji pertama traktir ya kak," goda Jona antusias memainkan alisnya naik turun..

"Giliran gratis aja cepat.."sentil Nata di kening Jona..

" Yaaah namanya juga gratis," jawab Jona sekenanya..

" Ya sudah ma Nata pergi dulu takut terlambat di hari pertama kerja, Nata beranjak dari meja dapur

" Ya sudah hati-hati di jalan Nat," pesan mamanya..

Nata keluar dengan mengendarai sepeda motor bututnya, yah itu adalah jenis motor matic yang tahunnya sudah sangat lama dan Nata tetap bersyukur bisa memiliki motor tersebut.

Arah ketempat kerja Nata membutuhkan waktu selama 20 menit, Nata yang bersenandung kecil selama perjalanan. Namun tiba- tiba saja Nata kejutkan dengan orang yang tiba-tiba ada di depan motornya dan..

Brak....

"Aaaaarrgh..." Teriak Nata. "Mahkluk dari mana ini kenapa tiba- tiba nabrak motor aku..? Nata panik melihat laki- laki yang sudah berlumuran darah berada di bawah motor nya.

"Aduuuh.. bagaimana kalau sampai mati..? Siapa yang mau dipenjara ? Gumam Nata mondar mandir..

"Bukan aku yang salah, dia yang tiba-tiba muncul dan... Dan.. aargghh bagaimana ini..? Nata semakin panik melihat pria tersebut meraih kaki nya..

"Tolong....." hanya itu kata yang keluar dari mulut pria tersebut..

Dengan sekuat tenaga Nata mencoba meraih laki- laki tersebut dan mendudukkannya di motor nya.

"Tolong pegang yang benar tuan," ucap Nata meraih tangan laki- laki tersebut untuk memeluk pinggangnya..sesekali Nata mengajak pria itu berbicara.

" Tuan tolong jangan mati nanti saya bisa di penjara.."keluh Nata pelan.

Tidak ada respon dari lawan bicaranya. Nata memegang tangan pria tersebut dengan satu tangan nya.

Sampai dirumah sakit kecil di kotanya Nata langsung minta bantuan security untuk membawa pria tersebut kedalam.

"Dokter tolong tuan ini dok darahnya banyak sekali yang keluar," Nata menghampiri dokter rumah sakit..

Dokter sangat terkejut melihat kondisi yang sudah penuh dengan darah. Segera dokternya membawa nya keruang operasi..

Setelah 2 jam mendapat penanganan, akhirnya pintu operasi terbuka dan perawat yang mendorong ranjang pasien keluar..

"Bagaimana dokter ? A.. apa tuan yang barusan masih hidup ? Tanya Nata takut-takut..

"Apakah anda keluarga pasien ? Tanya dokter tanpa menjawab pertanyaan Nata..

"Bukan dok, saya bukaan.. jawab Nata menggerak gerakan tangannya..

"Silakan urus administrasi nya," kata dokter mengarahkan Nata ketempat administrasi..

"Mati aku," rutuk Nata melihat angka-angka yang tertera di lembaran kertas.. "Dapat uang dari mana aku buat ini semua ? Nata melihat dompetnya yang cuma berisi lembaran sepuluh ribuan 3 lembar dan kertas dua puluh ribu selembar seketika Nata langsung mau menghilang dari rumah sakit..

"Dokter.... Apa tidak bisa angkanya diperkecil lagi dok ? Cicit Nata memainkan jari telunjuknya.. dokter tersebut hanya tersenyum..

" Silahkan selesaikan pembayarannya," kata dokter menepuk bahu Nata..

Nata yang masih bingung memilih duduk di bangku tunggu rumah sakit. Matanya kembali melihat angka- angka yang tertera di kertas. "Kenapa harus dihari pertama aku kerja" bathin Nata tidak berdaya

Nata mengeluarkan ponsel jadul miliknya dan berusaha menelfon mamanya..

Maya : Halo Nat, sudah sampai tempat kerja ? tanya mamanya..

Nata : Ituuu.. belum maa Nata dirumah sakit.." jawab Nata pelan

Maya : Siapa yang sakit Nat ? Kamu kenapa Nat ? Mamanya lebih dulu memotong perkataan nata..

Nata : Bukan... Bukan aku mah.." pelan nata

Maya : Siapa Nat ?tanya mama nya cemas

Nata : Aku tidak sengaja nabrak orang maa sekarang lagi dirumah sakit, bantu Nata maa.." Suara Nata makin kecil..

Maya :Tunggu mama.." ujar Maya cepat

Nata : Maa Nata pinjam uang mama boleh..? Nata tidak punya uang buat bayar rumah sakit.." cicit Nata pelan.

Sampai dirumah sakit Maya langsung mencari keberadaan putri nya. Sementara Nata masih duduk diam di bangku tunggu administrasi..

"Nata.. panggil mamanya

" Mama.." Nata langsung menangis, "Nata tidak sengaja mah, tiba- tiba saja dia sudah ada di depan motor Nata.." ujar Nata cemas

"Iyaa iyaa mama tau," Maya hanya bisa mengelus punggung putri nya.

****

Sementara ditempat lain..

"Apakah sudah ada kabar tentang tuan saga ? Tanya beny asistennya saga..

"Kami masih mencari informasi terakhir tuan saga.." jawabnya takut-takut

" Cepat temukan tuan saga atau kalian tidak usah datang lagi bekerja," bentak Beny pada pengawal saga..

"Baik" jawabnya serempak..

Beny mengusap kasar kepalanya karena sudah seharian mencari keberadaan saga, Beny tidak ikut dalam perjalanan bisnis Saga karena ada urusan lain di kantor, sampai Beny mendapat informasi tentang kecelakaan yang menimpa atasan nya itu.

Jika saja tadi Beny menyelesaikan semua urusan kantor lebih awal pasti dia juga akan ikut dalam perjalanannya bersama bos nya tersebut.

Sekarang Beny kehilangan kontak dengan atasan nya..

Yaa itu adalah nama dari pria yang barusan Nata tabrak, lebih tepatnya Nata selamatkan. Karena Nata yang membawa Saga kerumah sakit.

Kalau bukan karena Nata yang lewat lebih awal dijalan tersebut sudah pasti Saga tidak akan selamat karena kondisinya yang sudah terluka parah karena mobilnya yang bertabrakan dengan truk kayu dan berguling kebawah jembatan sehingga mobil Saga terseret arus air sungai yang deras membuat Saga mengalami banyak benturan keras.

Saga yang terjebak di mobil berusaha keluar, beruntung Saga masih bisa mempertahankan kesadarannya hingga bertemu dengan Nata dan tertabrak oleh motor Nata.

Nata yang tidak tau kejadian yang sebenarnya hanya berfikir luka yang di dapat oleh Saga disebabkan karena tabrakan motornya, membuat Nata yang polos takut setengah mati melihat kondisi Saga yang penuh  dengan darah.

Dengan sisa kesadarannya Saga di bawa kerumah sakit kecil di kota tempat Nata tinggal.

2. Identitas Baru

Setelah selesai menjalani operasi Saga dipindahkan keruangan rawat inap yang berisikan tiga orang pasien di dalamnya.

Yaa, Saga tidak ditempatkan di ruangan VIP karena itu sungguh tidak akan pernah terjadi mengingat kondisi Nata sebagai penyelamat yang hanya seseorang yang baru akan memulai pekerjaannya.

" Dokter... Apa keadaanya sudah baik- baik saja ? Tanya Nata pada dokter yang mengantar Saga ke ruang inapnya.

"Untuk sekarang mungkin belum bisa dikatakan baik baik saja karena dia baru saja mengalami kecelakaan yang cukup serius" jawab sang dokter

"Apa separah itu saya menabraknya dok ? Tanya Nata menciut..

"Itu bukan sekedar tertabrak motor ini adalah kasus kecelakaan lalu lintas apalagi pasien juga terlalu lama terendam air dalam keadaan terluka," lanjut sang dokter..

"........." Nata tidak bisa mencerna ucapan dokter.. " jadi bukan aku yang menyebabkan luka luka yang ada pada pria tersebut", ada sedikit kelegaan yang Nata rasakan. Tapi itu hanya sebentar mengingat sekarang dia harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya perawatan pasien.

"Hhhhhh.." Nata menghela nafas dengan berat.. "Motor ku yang malang kamu harus jadi korban untuk korban yang aku buat." keluh Nata pasrah.

Satu satunya cara yang terfikir oleh Nata hanya menjual sepeda motor untuk mendapatkan uang biaya rumah sakit itupun masih jauh dari kata cukup.

Setelah mengumpulkan uang untuk biaya rumah sakit, Nata segera menuju tempat administrasi dan melunasi pembayaran.

Selain uang motor Nata juga menguras habis tabungan nya yang sudah dia kumpulkan dari sejak lama di tambah dengan uang simpanan mama nya.

"Semoga saja nanti aku bisa mengumpulkan banyak uang lagi," gumam Nata menyerahkan uangnya.

******

Sedangkan dikediaman orang tua Saga terdengar isakan tangis seorang wanita cantik paruh baya.

" Sudah dua hari Pi, mami takut hal buruk yang terjadi sama anak kita Pi," isaknya lagi.

"Kenapa masih belum ada kabar juga Pi ? tangis perempuan tersebut makin keras, dialah maminya Saga dan juga papinya.

" Sabar mi, anak kita pasti baik baik saja di suatu tempat," hibur suaminya. "Papi sudah mengerahkan bawahan papi untuk terus mencari anak kita," lanjutnya sambil mengusap punggung istrinya.

****

Dirumah sakit Nata masih duduk disebelah kasur pasien. Sudah dua hari Nata rutin mengunjungi Saga untuk melihat perkembangan Saga.

"Suster.. biasanya berapa lama pasien nya akan sadarkan diri ? Tanya Nata karena sudah dua hari Saga belum ada juga tanda tanda akan siuman.

Ditambah Nata juga menunda pekerjaan nya karena harus merawat Saga. Nata sudah minta kelonggaran kepada pihak cafe tempat dia bekerja. Untungnya atasannya tidak mempersulit nya dan memberikan izin untuk Nata.

"Kita tunggu sebentar lagi, karena pasien mengalami banyak luka luka yang serius.." jelas suster..

"......."

Dua jam berlalu Saga mulai menggerakkan jarinya, Nata yang masih duduk disamping ranjang pasien segera menekan tombol panggilan. Setibanya dokter disana Nata langsung berteriak antusias.

"Dok... Jarinya bergerak.. dia menggerakkan jarinya,," pekik Nata girang.

"Pasiennya sudah menunjukan tanda akan sadar, kita tunggu sebentar lagi," jawab dokter

Perlahan Saga berusaha membuka matanya dan langsung menutup karena silau. Dokter langsung sigap menanganinya.

" Apa anda merasa lebih baik ? Tanya dokter

Saga yang masih bingung menyahut pelan, "dimana saya ? Kenapa saya tidak bisa bergerak ? Sambung Saga

Dokter kembali memeriksa kondisi saga.

"Ini wajar terjadi karena sudah dua hari anda tidak sadarkan diri. anda sekarang ada dirumah sakit" dokter menjelaskan kondisinya Saga.

"Apa yang terjadi ? Kenapa saya ada dirumah sakit ? Saga terlihat bingung melihat sekitarnya.

"Apakah anda ingat nama anda tuan ? Tanya dokter ?

".........." Aaaaarggghh.. Saga berteriak sambil memegang kepalanya.. "sakit.. kepalaku sakit" teriaknya.

"Tenang dulu tuan, coba ingat perlahan.." bujuk sang dokter menenangkan Saga.

Setelah Saga mulai tenang dokter kembali bertanya. "Apakah anda ingat nama anda tuan ? Ulang dokter lagi

" Aku... Aku.. siapa aku ? Aku tidak ingat apapun.." keluh Saga

Duaaaar... Nata langsung panik mendengar Saga yang tidak mengingat identitas nya sendiri.

"Ini petaka " gumam Nata tidak jelas.

"Sus.. apa tidak ada menemukan data pasien nya ? Misalnya KTP atau tanda pengenal lainnya sus ? Tanya Nata yang sudah kepikiran tentang pria yang sedang ditolongnya.

"Tidak ada apapun yang kami temukan, kemungkin hanyut terbawa arus sungai.." jawab suster

Dokter kembali melakukan pemeriksaan terhadap perkembangan Saga. Setelah melakukan pengecekan terhadap pasien suster meninggalkan ruangan inap.

Sepeninggalnya suster, Nata berdiri di samping ranjang pasien dan bergumam pelan.

"Kalau identitas nya tidak ditemukan bagaimana caranya aku memulangkan orang ini, aku harus mengantarnya kemana ? Tidak mungkin aku bawa pulang. Apa kata para tetangga yang suka nyinyir..? Nata sudah tidak bisa lagi berfikir jernih masalah nya.

Setelah seminggu dirawat dirumah sakit Saga sudah diperbolehkan pulang kerumah.

Nata membawa Saga kerumahnya setelah berusaha keras membujuk papa dan mamanya supaya mengizinkan Saga tinggal dirumahnya.

Karena kamar dirumah cuma ada tiga, jadilah sekarang kamar Nata ditempati oleh Saga sementara Nata numpang dikamar adiknya.

Hari hari Saga dirumah Nata tidak banyak mengalami kemajuan, Saga masih belum bisa mengingat tentang dirinya.

Disini Saga diberi nama baru untuk panggilan nya karena Nata dan keluarganya tidak tau nama Saga. Sudah satu bulan Saga tinggal dengan identitas baru dirumah Nata.

" Kamu tidak harus mengantar aku bekerja setiap hari gio.." bujuk Nata.

Gio adalah nama baru yang sudah melekat untuk Saga selama satu bulan ini.

"Tidak apa, aku akan tetap mengantar sampai tempat kamu bekerja," bantah Gio.

Setiap hari setelah Gio benar benar pulih selalu mengantar Nata bekerja karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Apalagi sekarang Nata berjalan kaki karena motor satu-satunya sudah di jual untuk biaya rumah sakit Gio.

"Tapi aku bisa sendiri Gio, kamu tidak harus bolak balik setiap harinya", Nata merasa kasihan Gio harus ikut jalan kaki setiap harinya.

"Aku tidak punya kesibukan lainnya jadi aku tidak merasa keberatan melakukan nya," Gio tetap keras dengan kemauannya.

"Tidak apa-apa kak, bukankah itu bagus", sela Jona tiba-tiba sudah ada di antara dua orang tersebut. "Kalau kak Nata tidak mau di antar bagaimana kalau kak Gio ikut ke sekolah Jona saja ? Tanya Jona cengengesan.

"Sekolah Jona kan dekat rumah ngapain kakak ikut kesana", tolak Gio dengan kepala miring.

"Apa kalian tidak ada yang mau berangkat ? Sela Maya dari dapur karena mendengar perdebatan mereka, "ini sudah tidak pagi lagi" sambung Maya lagi.

Seketika kata-kata tersebut langsung menyadarkan mereka dan langsung beranjak dari meja makan.

" Maa... Aku berangkat ",sahut Nata

"Aku juga maa," Jona ikut keluar

" Hati-hati", balas Maya keluar dari dapur. "Gio nanti sekalian belikan mama ayam potong di tempat langganan kita biasa ya." ucap Maya pada Gio.

"Aaah iya maa,," jawab gio cepat.

Jika di kehidupan sebelumnya Saga tidak akan mau dimintai tolong, karena Saga yang merupakan CEO perusahaan terbesar di kota X sehingga sudah jadi kebiasaan Saga memberi perintah kepada orang lain. Tapi sekarang jauh berbeda dengan kehidupan nya yang dulu, karena Saga yang masih belum bisa mengingat diri sendiri. Tidak bisa di bayangkan reaksi Saga jika tau dirinya melakukan hal-hal yang dianggap rendah di kehidupan nya yang dulu.

3. Momen manis

Tiga bulan sudah Saga menghilang dari kehidupan nya yang biasa. Beny sang asisten makin disibukkan dengan urusan perusahaan yang ditinggal Saga. Beny tidak berani menyatakan terang terangan hilangnya Saga karena bisa mempengaruhi saham perusahaan. Jadi pencarian Saga dilakukan secara diam-diam oleh orang-orangnya.

Bahkan orang tua Saga masih bersedih tidak bisa menampakan kesedihannya secara terbuka. Walaupun mereka merasa sangat kehilangan anak mereka satu-satunya tapi mereka tetap berusaha meyakinkan kalau anaknya masih baik - baik saja di suatu tempat yang jauh. Keyakinan itu ditambah dari informasi yang mereka dapat selama pencarian Saga, belum ada berita yang mengabarkan tentang hal yang mereka takutkan. Bahkan dari pihak polisi yang mereka perintahkan pun belum ada berita buruk. Jadi sampai sekarang masih disimpulkan kalau Saga masih hidup di suatu tempat.

Mungkin untuk sebagian orang kecil masih banyak yang tidak tau mengenai identitas asli dari Saga, termasuk kota kecil tempat sekarang Saga tinggal. Orang disana tidak ada yang tau identitas asli Saga yang merupakan pengusaha terkaya di kota besar X. Yang mereka tau Saga adalah keluarga jauh dari ibunya Nata sehingga tidak ada yang curiga kenapa Saga bisa tinggal di keluarga tersebut.

Selama dua bulan tinggal dirumah Nata, Saga belajar banyak hal baru. Saga yang biasanya setiap hari harus disiapkan semua kebutuhan dan keperluannya sekarang malah melakukan itu semua sendiri. Bahkan dirumah Nata, Saga harus mengantri untuk sekedar membeli ayam potong pesanan mamanya Nata.

"Ayam potong nya satu bi,," ucap Saga setelah berhasil mengantri.

"Eh Gio tampan mau beli ayam potong? Goda sang penjual.

Saga memang memiliki fitur wajah yang sangat tampan dengan tinggi badan yang di atas rata- rata. Apalagi Saga juga memiliki kulit yang putih dan hidung yang mancung. Itu adalah gen terbaik dari papa dan mamanya. Sehingga membuat Saga kesusahan dengan wajah nya yang bisa membuat kaum hawa melakukan segala cara untuk sekedar dekat dengannya. Bahkan sampai ada yang melakukan hal yang lebih licik agar bisa naik ke ranjang sang CEO.

Walaupun memiliki wajah yang sangat tampan dan kekayaan yang berlimpah tidak membuat Saga mudah memiliki pasangan, pasalnya sifat Saga sangatlah dingin dan cuek terhadap lawan jenisnya. Hal ini kadang membuat mamanya curiga kalau anak satu-satunya memiliki kelainan sek. Tidak heran mamanya sering mengatur perjodohan untuk anaknya walaupun selalu gagal karena Saga yang tidak pernah peduli.

Pernah sekali kejadian hal konyol yang dilakukan mamanya Saga, saat mamanya ingin menjodohkan Saga dengan anak sahabatnya. Mamanya sampai membuat Saga mabuk ditambah dengan obat perangsang.

Sehingga membuat Saga harus berendam dengan air dingin semalaman untuk menghilangkan efek dari obat tersebut karena Saga melarikan diri dari hotel yang sudah siapkan mamanya. Karena insiden itu juga sampai sekarang mamanya pasrah dengan sikap Saga yang makin dingin dan cuek terhadap perempuan. Entah sampai kapan nyonya besar Alvian akan menggendong cucu kalau anaknya saja tidak pernah tidur dengan perempuan.

Setelah berhasil mendapatkan ayam pesanan bibinya, Saga langsung pulang kerumah dan memberikannya pada bibinya untuk diolah.

Karena Gio yang merasa bosan setiap harinya tidak melakukan apapun. Gio sangat tertarik untuk masuk ke gudang barang bekas bibinya, disana Gio menemukan motor yang sudah usang dan rongsok. Gio mulai mengotak Atik motor usang tersebut dan mulai dari membersihkan debu - debu yang sudah menahun.

Sore harinya Gio bersiap menjemput Nata di ujung jalan. Karena Nata akan turun dari kendaraan umum sampai jalan besar, sedangkan jalan kerumah Nata cuma bisa lewat sepeda motor.

" Gioooo..." Seru Nata sambil berlari kecil ke arah Gio. Sebenarnya Nata sudah sering melarang Gio menjemput nya karena Nata sudah biasa dengan lingkungan disana jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Ayo pulang", Gio meraih tangan Nata untuk digenggamnya. Entah kenapa Gio suka melakukannya.

Setelah tiga bulan tinggal serumah dengan Nata membuat Gio mulai nyaman dengan Nata. Setiap kali tangan Gio menyentuh kulit tangannya Nata selalu merasa seperti susah bernafas, itu membuat Nata bingung dengan dirinya sendiri.

Nata akui dia sangat mengagumi Gio yang sangat tampan bahkan Nata belum pernah bertemu dengan orang setampan Gio. Itu juga yang membuat Nata sering gugup kalau harus berdua dengan Gio apalagi Nata tau mereka tidak memiliki hubungan keluarga.

"Bagaimana perasaanmu sejauh ini? Tanya Nata memecah keheningan diantara mereka.

"Apakah sudah mulai bisa mengingat tentang identitas mu yang lama ? sambung Nata

"Aku masih berusaha mengingatnya tapi tetap tidak ada yang bisa aku ingat cuma kepala ku sering sakit." jawab Gio jujur

"Tidak apa - apa jangan dipaksakan kalau masih belum sanggup, nanti juga ingat sendiri,," hibur Nata menepuk bahu Gio.

"Jika suatu saat aku mengingat siapa aku apakah kamu akan menyuruhku untuk pergi ?

Pertanyaan Gio tiba- tiba membuat Nata melihat kearah Gio sehingga tatapan mereka berdua terkunci untuk beberapa detik sampai tetesan air hujan menyadarkan mereka berdua yang sama-sama mengalihkan pandangannya.

"Kenapa tiba -tiba hujan? Keluh Nata berusaha menenangkan hatinya.

" Ayooo ", Gio menarik tangan Nata untuk berlari karena hujan semakin deras. Karena Nata yang menggunakan heels membuatnya kesulitan berlari dan akhirnya terjatuh hingga membuat kakinya terkilir.

" Aaarrgh..."Pekik Nata karena kakinya yang sakit saat berdiri.

Gio menelan Slavina nya dengan kasar melihat baju Nata yang sudah melekat ke kulit karena basah. Pandangan matanya jadi sedikit meredup. Nata yang merasa di tatap dengan intens merasa sangat malu sehingga reflek menyilang kan tangan di dada.

" Ayo naik,," Gio membungkukkan badan menyuruh Nata naik ke punggungnya.

Gio tidak ingin terjebak terlalu lama dengan Nata yang sudah seperti tanpa baju di matanya. Nata berusaha naik ke punggung Gio dan melingkarkan tangannya di leher Gio. Disinilah masalah Gio makin tidak tertolong. Gio merasakan punggung nya seperti dipijit oleh sesuatu yang sangat lembut.

" Oh shiit.." rutuk Gio karena pilihannya untuk menggendong Nata bukanlah hal yang baik.

Sekarang Gio harus menahan sesuatu yang sudah pasti akan menyiksanya sebagai seorang pria normal. Nata yang merasakan Suasana canggung mereka berusaha menetralkan situasi.

"Apakah aku terlalu berat ? Nata merasa Gio kesusahan karena nafas Gio yang tidak beraturan

Gio yang berusaha tenang makin tidak baik-baik saja saat merasakan hembusan nafas Nata yang tepat dilehernya. Sehingga tanpa bisa di tahan lagi Gio junior terbangun dengan sempurna. Nata yang merasakan perubahan Gio berusaha menggerakkan badan nya untuk turun, tapi itu makin membuat Gio kewalahan.

"Bisakah kamu tidak bergerak terlalu banyak, kita bisa dalam masalah kalau terus seperti ini,," ujar Gio pelan dan serak. Nata merasa merinding mendengar suara serak Gio seperti ada yang menggelitiknya.

"Ah yaa.. maafkan aku,," cicit Nata berusaha tenang dan diam karena juga tidak mau gio makin kesulitan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!