NovelToon NovelToon

From A Bodyguard To Be A Wife

PROLOG - Beruntung.

Point Of View: On.

Akhirnya mulai hari ini aku tinggal di negara ini bersama keluarga Paman. Aku merasa senang karena keluarga Paman menerimaku dengan baik. Aku akan menikmati hari-hariku dengan baik di sini, karena bagaimana tidak? Ini adalah negara dan kota di mana para idola tinggal, termasuk para idolaku sendiri. Mengingat bahwa aku tinggal di kota dan negara para idolaku saja sudah membuatku merasa senang, meski pun aku tidak pernah bertemu dengan para idolaku secara langsung.

Suatu hari, aku melamar untuk bekerja di suatu perusahaan keamanan di bawah pemerintahan negara tersebut. Setelah menjalani interview dan uji tes kemampuan aku diterima bekerja untuk menjadi seorang pengawal di bawah naungan perusahaan keamanan tersebut.

Aku, Luna Feronia, gadis biasa memulai karir dan menjalani keseharian di negara asing. Bekerja sebagai pengawal, memang bukan hal mudah bahkan harus mempertaruhkan keselamatan diri sendiri demi kelangsungan pekerjaan yang bertahan lama. Meski begitu, harus diakui bahwa aku mendapat upah yang terbilang besar, apa lagi di negara ini memang terkenal memberi upah yang menggiurkan demi kesejahteraan dan menarik minat pekerja karena bagaimana pun juga keseharian hidup di sana pun tidak mudah apa lagi murah.

Setelah beberapa kali mendapat pengalaman kerja lapangan, kinerjaku pun berhasil diakui oleh para atasan di perusahaan. Awalnya aku bekerja untuk mengawal orang kantoran dan petinggi lain yang sebagainya. Hingga akhirnya aku mulai dipekerjakan untuk menjadi pengawal artis. Aku benar-benar beruntung. Dari hasil upah yang kutabung, aku berhasil mengambil rumah untuk ditinggali sendiri dengan pembayaran sewa per bulan. Setidaknya aku punya rumah sendiri tanpa harus merepotkan Paman dengan terus menumpang tinggal di rumahnya. Aku bangga bisa hidup mandiri bahkan di negara asing.

Setelah bekerja beberapa tahun, aku mendapatkan kenyataan yang sangat mengejutkan dan membahagiakan. Tenang saja, ini kabar baik. Atasan yang mengatur penjadwalan kerjaku mengatakan aku akan bekerja untuk menjadi pengawal suatu grup idola. Dan itu adalah grup idolaku sendiri! Saat bertemu mereka untuk pertama kalinya, aku hampir saja berteriak histeris dan melompat kegirangan. Namun, sekuat-kuatnya berusaha kutahan karena aku tidak bisa kehilangan wibawa pekerjaanku sebagai seorang pengawal.

Kebanyakan orang menginginkan posisi pekerjaan sebagai stylist atau penari latar idola mereka. Namun, aku cukup sadar diri karena kurang menguasai hal seperti itu. Meski begitu, aku justru bangga karena bisa menjaga keselamatan para idolaku dengan menjadi pengawal mereka. Tentu saja, tidak hanya aku sendiri. Aku ditemani rekan kerjaku untuk menjadi pengawal grup idola, AVIOR! Yang beranggotakan 6 orang, yaitu Kim Mavis, Park Juan, Lee Damian, Baek Jericho, Min Roland, dan Han Yasha.

Soal siapa biasku dalam grup AVIOR itu rahasia, tidak. Sebenarnya sangat sulit bagiku untuk memilih. Namun, yang terpenting bagiku mereka berenam di dalam satu grup itu adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Mau percaya atau tidak, terserah saja. Untungnya jauh sebelum aku pindah ke negara para idola ini, aku sudah menguasai bahasa negara lokalnya hingga aku dengan mudahnya berkomunikasi untuk keseharian dan pekerjaanku. Terkadang aku juga mengobrol sedikit dengan para idolaku. Catat, hanya aku seorang diri perempuan yang menjadi pengawal AVIOR!

Di negara yang asing ini, aku memang diboyong oleh keluarga Paman. Namun, bukan berarti aku tidak punya keluarga atau orangtua. Keluargaku masih utuh. Aku beruntung memiliki keluarga yang mendukung prestasi dan keinginanku dan beruntung memiliki Paman yang menawarkan untuk ikut pindah ke negara para idola ini. Saat ada kesempatan, tentu saja aku berkabar dengan keluarga yang ada di negara asalku. Aku juga menceritakan keseharian dan pekerjaanku pada mereka, juga tentang aku yang bekerja dekat dengan para idolaku sendiri. Keluargaku pun ikut merasa senang untukku. Aku ini sungguh beruntung!

Keberuntunganku masih terus bertahan dan berpihak padaku, hingga suatu hari ... sesuatu mulai terjadi.

 

Di suatu acara besar.

Para selebriti dan idola berjalan di atas karpet merah dan para reporter mulai berkerumun untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mewawancarai para bintang pada acara tersebut.

"Lee Damian, kapan Anda akan menikah?"

Banyak reporter yang menanyakan hal krusial itu sambil menyodorkan mikrofon dan menyorot kamera dengan lampu sorot. Idolaku tampak kurang nyaman dan berusaha menahannya. Saat lelaki berparas rupawan itu tampak bingung harus menjawab, sesuatu mulai terdengar dari mikrofon yang disodorkan padanya.

"Masih dalam tahap rencana," jawab Lee Damian

"Apa Anda sudah punya pasangan menikah, Lee Damian?"

Rasanya aku tidak sanggup mendengar lagi. Bukan karena takut patah hati mendengar siapa pasangan tercinta dari idolaku, tapi karena para reporter itu terus menanyakan hal pribadi yang membuatku geram. Ya, sudah menjadi tugas reporter seperti itu. Aku pun hanya perlu fokus pada tugasku sebagai seorang pengawal.

Namun, saat itu juga tanganku ditarik oleh idolaku untuk berdiri di depan para reporter dan tepat di sampingnya, Lee Damian.

"Ini adalah pasangan saya, saya sangat mencintainya. Calon istri yang akan menikah dengan saya," ungkap Lee Damian

Saat itu juga, aku lebih tidak berdaya dari pada waktu lainnya. Biasanya aku yang menjaga dan menghindari seseorang dari kejaran para reporter. Namun, kali ini justru berbeda. Aku tidak bisa menjaga, justru aku yang tertangkap. Aku sama sekali tidak bisa menghindar atau bicara sepatah kata pun.

Dalam situasi yang membingungkan, mendebarkan, mengejutkan, dan sekaligus membahagiakan. Aku tidak berkutik di samping idolaku dan di depan para reporter. Aku pasti mimpi, rasanya ingin membangunkan diri sendiri dari mimpi itu. Namun, cahaya lampu sorot kamera membuatku sadar kalau ini adalah kenyataan. Idolaku menyatakan cinta dan seolah melamarku, rasanya aku hampir pingsan dibuatnya.

"Siapa pasangan Anda ini, Lee Damian? Nona, siapa nama Anda?"

"Sudah berapa lama kalian berdua menjalin hubungan? Kapan kalian berdua akan menikah?"

"Apa Nona pasangan Anda adalah gadis kalangan biasa? Apa Anda sungguh mencintainya, Lee Damian?"

"Apa ini cinta sejati? Apa ini adalah kisah Princess Cinderella dan Prince Charming abad ini?"

"Tolong katakan sesuatu, Nona, Lee Damian! Harap buat pengakuan dan klarifikasi segera!"

Seperti orang yang kehilangan kesadaran, daya pendengaran dan penglihatanku menurun karena terlalu banyaknya pertanyaan dan lampu sorot para reporter. Diriku membeku!

Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kukatakan? Bagaimana aku harus bersikap dan bertindak? Ini semua berada di luar kendaliku tanpa pernah kuprediksi atau kurencanakan sebelumnya! Membayangkannya saja tidak pernah! Ini sudah melebihi batas ekspetasiku yang sewajarnya!

Bukannya aku manusia suci yang lurus dan tidak pernah membayangkan hal yang tidak wajar, tapi ini lebih seperti tidak mungkin! Apa karena ada pepatah yang bilang, "tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini" ? Apakah ini bisa menjadi mungkin? Apa aku bisa memiliki harapan sedikit saja? Sungguh rasanya aku pun mau gila!

1 - Skandal.

Saat ini adalah beberapa tahun saat seorang gadis bernama Luna Feronia tinggal dan bekerja di suatu negara asing yang bukan negara asalnya sendiri. Namun, gadis cantik itu justru merasa senang dan menikmati keseharian dan pekerjaannya di negara para idola itu.

Gadis yang kerap dipanggil Luna itu bahkan sempat bekerja menjadi salah satu pengawal grup idolanya sendiri meski pun kontrak kerja itu telah berakhir setahun yang lalu. Meski begitu, Luna tidak merasa sedih karena selama ia masih tinggal dan bekerja di negara tersebut, ia merasa tetap dekat dengan pada idolanya meski pun sudah tidak bisa selalu melihat para idolanya secara langsung seperti saat menjadi pengawal mereka.

Sampai saat ini pun Luna masih terus bekerja sebagai seorang pengawal di bawah naungan perusahaan keamanan pemerintahan negara tersebut. Meski pun tidak lagi menjadi pengawal grup idolanya, AVIOR, setelah kontrak berakhir. Kini Luna bekerja menjadi pengawal salah satu anggota grup idola wanita, Navy, yaitu Kim Hanina.

Karena saat ini grup idola wanita, Navy, sedang menjalani kegiatan debut perorangan, Luna pun menjadi salah satu pengawal pribadi salah satu anggotanya hingga sudah seperti teman dekat Kim Hanina yang merasa nyaman dikawal oleh Luna yang sama-sama seorang perempuan.

Hari ini tepatnya saat ini, Luna sedang bersiap mengantarkan Kim Hanina menuju ke acara besar, yaitu sebuah acara penghargaan. Saat tiba di lokasi acara, Luna lebih dulu turun dari mobil dan langsung membukakan pintu mobil untuk Kim Hanina. Saat Kim Hanina melangkah turun dari mobil, Luna terus memerhatikan kondisi sekitar dengan penuh waspada untuk senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan target kawalannya yang sudah seperti majikannya itu.

Saat Kim Hanina melangkah di atas karpet merah, Luna berjalan dengan menjaga jarak aman karena harus membiarkan para reporter mengambil gambar dan saat Kim Hanina berpose di atas karpet merah, Luna tetap berjaga di sekitar sana.

Sesi potret di sepanjang karpet merah tidak hanya dilakukan oleh Kim Hanina sendiri ada juga selebriti lainnya yang juga melakukan sesi potret atau bahkan sesi wawancara. Salah satunya adalah salah satu anggota grup idola Luna sendiri, yaitu Lee Damian dari AVIOR.

"Aku merasa senang bisa melihat Lee Damian lagi setelah kontrak kerja dengan AVIOR berakhir. Lagi-lagi aku merasa beruntung karena pekerjaanku membuatku bisa melihat idolaku sendiri," batin Luna

Para reporter tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk mewawancarai selebriti terkenal yang kini sedang tersandung skandal dengan salah satu aktris bernama Han Hera yang bahkan sudah menikah dan memiliki suami.

"Lee Damian, apa hubungan Anda dengan Han Hera?"

"Bagaimana respon Anda atas skandal Anda dengan aktris Han Hera yang bahkan sudah menikah, Lee Damian?"

"Lee Damian, apa benar kalau Anda sudah berselingkuh dengan Han Hera?"

"Kami butuh penjelasan dan klarifikasi Anda, Lee Damian!"

Kedua mata Luna memang tetap tertuju ke arah Kim Hanina untuk terus mengawasinya, tapi kedua telinga gadis pengawal itu dipertajam untuk mendengar sesi wawancara Lee Damian yang berada tak jauh di sana.

"Apa para reporter itu tidak kelewatan dengan mengajukan pertanyaan seperti itu pada Lee Damian? Itu pertanyan yang bersifat sangat pribadi yang bahkan bisa merusak reputasi, Lee Damian pasti terluka hatinya mendengar semua pertanyaan itu. Skandal itu bahkan tidak bisa dipercaya, Lee Damian tidak mungkin seperti itu. Aku yakin idolaku tidak seperti yang dituduhkan dalam skandal kotor itu," batin Luna sambil menghela nafas pelan.

"Saya akan menjawab semua pertanyaan kalian di akhir acara nanti." Namun, tidak di sangka, Lee Damian memberi responnya meski pun hanya sedikit dan hanya membuat semua orang semakin penasaran, termasuk juga Luna.

Sesi potret Kim Hanina dan sesi wawancara Lee Damian berakhir di saat yang bersamaan hingga Luna yang kembali mengawal Kim Hanina yang berjalan masuk ke dalam lokasi acara berpapasan secara tidak sengaja dengan Lee Damian. Saat sepasang mata keduanya bertemu, Luna langsung mengangguk kecil sebagai salam sapa dan tanda hormat pada idola lelaki yang juga sempat dikawal olehnya. Lee Damian bahkan membalas anggukan Luna dengan senyum tipis yang langsung mampu menggetarkan hati Luna.

"Aku harus fokus bekerja, bisa-bisanya aku terpesona oleh wajah tampannya di saat seperti ini. Tapi tadi Damian tersenyum padaku setelah aku menyapanya dengan anggukan kecil, apa dia mengenal dan mengingatku yang saat ini sedang memakai masker? Sepertinya yang barusan itu hanya perasaanku saja. Damian memang harus selalu tersenyum saat tampil di acara seperti ini," batin Luna yang di dalam hatinya sibuk mengatur perasaannya yang seketika meluap-luap saat melihat senyuman dari sang idola.

"Luna Eonni, tunggu aku di sini," kata Kim Hanina

"Tentu, saya tidak akan pergi dari sini ... " sahut Luna

Kim Hanina memang lebih muda 4 tahun dari Luna. Setelah keduanya masuk ke dalam gedung acara, Kim Hanina harus duduk di kursi deretan selebriti dan Luna harus menunggu dengan para pengawal selebriti lainnya yang juga terus mengawasi di sekitar sana.

Luna juga terus mengikuti Kim Hanina hingga ke belakang panggung saat salah satu anggota grup Navy itu sedang bersiap sebelum tampil di atas panggung.

"Eonni, bagaimana penampilanku saat ini?" tanya Kim Hanina

"Anda tampak luar biasa, Nona Kim," jawab Luna

"Luna Eonni sudah berjanji untuk bicara santai denganku, sekarang kau melupakannya," ujar Kim Hanina

"Maaf karena pekerjaan saya jadi sering lupa," kata Luna

"Eonni bicara formal lagi," sebal Kim Hanina

"Maafkan aku, Hanina ... " sahut Luna

"Biasakanlah dirimu, Eonni," kata Kim Hanina

"Aku mengerti," singkat Luna yang sudah merubah bahasa formalnya menjadi lebih santai.

"Eonni, kau tadi melihat Lee Damian Sunbae juga, kan? Eonni sempat bekerja menjadi pengawal grup AVIOR, apa kau senang bisa melihatnya lagi?" tanya Kim Hanina

"Aku memang merasa senang, tapi saat ini prioritasku tetaplah dirimu, Hanina. Sekarang aku bekerja menjadi pengawalmu," jawab Luna

"Menurutmu, bagaimana tentang skandal Lee Damian Sunbae dengan aktris Han Hera itu?" tanya Kim Hanina

"Sepertinya itu tidak benar karena tuan Lee tidak mungkin berselingkuh dengan wanita yang sudah menikah, apa lagi merusak rumah tangga orang dengan menjadi selingkuhan seperti itu ... " jawab Luna

"Benar, kan? Aku juga berpikir seperti itu, rasanya mustahil. Sebenarnya di mana salahnya? Siapa yang sudah menyebarkan rumor skandal itu?" tanya Kim Hanina

"Entahlah, tidak ada yang tahu soal itu ... " jawab Luna

"Aku jadi merasa penasaran ingin tahu dan mendengr secara langsung saat Lee Damian Sunbae menjawab pertanyaan seputar skandal itu di akhir acara ini nanti. Pastikan kita melihat sesi wawancara itu nanti," ucap Kim Hanina

"Kau pasti lelah setelah acara ini berakhir, lagi pula yang utama adalah keselamatan dan keamananmu, Hanina," ujar Luna

"Tidak akan kalau kita hanya melihat sebentar. Saat itu temani aku," kata Kim Hanina

"Tentu saja, aku akan terus menemanimu karena aku adalah pengawalmu," sahut Luna

"Sebenarnya aku juga merasa penasaran soal itu," sambung Luna yang bergumam di dalam hati.

"Omong-omong, kau bahkan menyebut Lee Damian Sunbae sebagai tuan Lee? Eonni, kau kaku sekali ... " ujar Kim Hanina

"Semua itu karena tuntutan pekerjaan," kata Luna

"Kurasa itu alasanmu saja," sahut Kim Hanina

Begitu waktunya Kim Hanina naik ke atas panggung, Luna pun menunggu di bawah panggung dari samping untuk tetap mengawasi di sekitar sana.

2 - Kisah Princess Cinderella dan Prince Charming Abad Ini.

Saat menunggu Kim Hanina yang sedang berada di atas panggung, Luna kembali bersitatap dengan pandangan mata Lee Damian yang juga ada di sana untuk menunggu giliran naik ke atas panggung. Luna pun langsung mengalihkan pandangan karena seketika saja merasa gugup saat bertemu pandang dengan idolanya.

Saat itu Luna memilih melihat ke arah penonton untuk memastikan tidak ada penonton yang membahayakan Kim Hanina yang sedang berada di atas panggung dari segala arah. Saat turun dari panggung, Kim Hanina langsung menyapa Lee Damian yang merupakan seniornya dalam ranah idola yang sedang bersiap naik ke atas panggung. Begitu Kim Hanina turun, Luna langsung menghampirinya.

"Luna Eonni, apa kau tidak merasa sesak terus memakai masker seperti itu? Padahal tadi Lee Damian Sunbae juga ada di sini, tapi bisa saja dia tidak mengenalimu karena masker itu," ujar Kim Hanina

"Aku merasa lebih nyaman seperti ini saat bekerja. Lagi pula untuk bisa dikenali, aku selalu memakai kartu identitas hingga tidak perlu merasa khawatir," kata Luna

"Tidak masalah jika Lee Damian tidak mengenaliku, yang penting aku bisa mengenalinya dengan mudah. Itu sudah cukup," sambung Luna yang bergumam di dalam hati.

Acara terus berlangsung dengan meriah dan lancar hingga berakhir dengan baik. Begitu acara usai, satu per satu orang mulai ke luar dari gedung. Termasuk Luna yang terus mendampingi dan menjaga Kim Hanina dari jarak aman dengan orang lain agar tidak terhimpit atau terdorong atau bahkan tersengggol.

Saat karpet merah mulai terlihat, ternyata sudah ada Lee Damian dan rombongan reporter di sana. Kim Hanina langsung berhenti di jarak aman agar tidak dikira sedang menonton atau menguping.

"Luna Eonni, ayo kita lihat sesi wawancaranya dulu," kata Kim Hanina

"Hanina, apa kita tidak langsung kembali ke mobil dan pulang saja?" tanya Luna

"Sebentar saja, Eonni ... " pinta Kim Hanina

"Baiklah. Pakai jas ini agar kau tidak merasa kedinginan," kata Luna yang melepas jas yang dipakainya dan langsung menyampirkannya di pundak Kim Hanina untuk membuatnya hangat di malam yang dingin itu.

"Gomawo, Eonni ... " ucap Kim Hanina

"Tidak masalah, jangan sampai kau sakit. Itu yang paling utama," sahut Luna

"Aku akan menemanimu melihat sesi wawancaranya dari sini, Hanina. Karena sebenarnya aku pun ingin tahu dan mendengar jawaban Lee Damian tentang skandal atas dirinya dan aktris Han Hera itu. Meski pun aku memang tidak mempercayainya, aku ingin tahu apa alasan yang membuat Lee Damian ingin menjawab pertanyaan itu setelah terus diam dalam waktu yang terbilang lama," sambung Luna yang bergumam di dalam hati.

Para reporter sudah kembali mengerubungi Lee Damian dengan sorotan lampu kamera dan sodoran mikrofon untuk sesi wawancara.

"Sekarang sudah berada di akhir acara, Lee Damian. Anda berkata akan menjawab pertanyaan kami sebelumnya."

"Lee Damian, apa hubungan Anda dengan Han Hera?"

"Bagaimana respon Anda atas skandal Anda dengan aktris Han Hera yang bahkan sudah menikah, Lee Damian?"

"Lee Damian, apa benar kalau Anda sudah berselingkuh dengan Han Hera?"

"Berapa lama Anda sudah menjadi selingkuhan dari aktris Han Hera?"

"Kami butuh penjelasan dan klarifikasi Anda, Lee Damian!"

"Sudah lama sejak saya membintangi drama dan iklan bersama aktris Han Hera dan kami mulai menjadi teman baik. Namun, tidak ada hubungan apa pun di antara kami berdua selain hanya berteman dengan baik," ucap Lee Damian

"Apa saat ini Anda sedang menyangkal skandal tersebut, Lee Damian? Apa itu karena Anda sudah memiliki pasangan sendiri?"

"Apa Anda akan menyusul Han Hera ke tahap pernikahan dengan pasangan Anda? Kapan Anda akan menikah, Lee Damian?"

"Ya ampun, Lee Damian bukan sedang melakukan penyangkalan, tapi memang benar dia tidak punya hubungan apa pun dengan Han Hera. Skandal itulah yang salah. Lalu, apa hubungannya skandal yang tidak benar dengan Lee Damian punya pasangan atau tidak? Apa Lee Damian memang harus punya pasangan dulu, baru semua orang akan percaya kalau skandal itu palsu?" batin Luna bertanya-tanya.

"Bukankah nantinya kalian para reporter juga akan menentang kabar soal pasangannya dan malah membanding-bandingkan dengan Han Hera? Atau justru menambah topik hangat palsu yang baru dengan mengatakan pasangan Kee Damian yng palsu dan hubungannya dengan Han Hera yang asli? Kalian para reporter hanya bisa mencari-cari kesalahan seseorang dengan topik yang salah pula, benar-benar tidak ada kejujuran. Bukannya mengungkap kebenaran malah mengangkat tinggi-tinggi skandal palsu. Aku tidak habis pikir," sambung Luna yang bergumam di dalam hati.

Banyak reporter yang menanyakan hal krusial itu hingga Lee Damian tampak kurang nyaman dan berusaha menahannya. Saat lelaki berparas rupawan itu tampak bingung harus menjawab, sesuatu mulai terdengar dari mikrofon yang disodorkan padanya.

"Masih dalam tahap rencana," jawab Lee Damian

"Apa Anda sudah punya pasangan menikah, Lee Damian?"

"Tadi kalian para reporter seolah menantikan kabar soal pasangan Lee Damian, tapi sekarang seolah justru tidak percaya saat Lee Damian dengan merencanakan pernikahan. Pernikahan tidak bisa direncanakan tanpa pasangan, kan? Kepalaku sakit mendengar topik yang diajukan para reporter itu sebagai pertanyaan untuk Lee Damian," batin Luna

"Rasanya aku tidak sanggup mendengar lagi. Bukan karena takut patah hati mendengar siapa pasangan tercinta dari idolaku, tapi karena para reporter itu terus menanyakan hal pribadi yang membuatku geram. Ya, memang sudah menjadi tugas reporter seperti itu. Aku pun hanya perlu fokus pada tugasku sebagai seorang pengawal," sambung Luna di dalam hati.

"Apa sudah cukup, Hanina? Sebaiknya kita kembali ke mobil dan pulang," ujar Luna

"Tunggu sebentar, Luna Eonni. Eh, Lee Damian Sunbae menuju ke sini. Apa kita ketahuan sedang menonton diam-diam?" tanya Kim Hanina

Saat itu yang Luna lihat hanya pengawal Kim Hanina yang lain mulai berjalan menghampiri keduanya di sana. Namun, rupanya memang benar. Dari arah lain yang tidak Luna lihat, Lee Damian berjalan mendekatinya dan Kim Hanina dan saat Luna menoleh, Lee Damian sudah berhenti tepat di dekatnya dan Kim Hanina.

"Lee Damian Sunbae, selamat malam. Mohon maafkan kami," ujar Kim Hanina

"Tidak, mianhae, Hanina. Aku butuh bantuan. Jadi, bolehkah pinjamkan pengawalmu padaku?" tanya Lee Damian

"Kalau begitu, silakan ... " kata Kim Hanina

"Tunggu sebentar, Hanina. Tuan Lee - "

Saat itu juga tangan Luna ditarik oleh idolanya sendiri untuk berdiri di depan para reporter dan tepat di sampingnya, Lee Damian.

"Ini adalah pasangan saya, saya sangat mencintainya. Calon istri yang akan menikah dengan saya," ungkap Lee Damian

Saat itu juga, Luna lebih tidak berdaya dari pada waktu lainnya. Biasanya Luna yang menjaga dan menghindari seseorang dari kejaran para reporter. Namun, kali ini justru berbeda. Luna tidak bisa menjaga, justru gadis itu yang tertangkap. Pengawal cantik itu sama sekali tidak bisa menghindar atau bicara sepatah kata pun.

"Tunggu, apa maksudnya ini? Kenapa aku berada di sini? Lee Damian yang menarikku ke sini, lalu apa katanya barusan? Dia bilang cinta, akan menikah ... apa ini pernyataan sekaligus lamaran? Oleh idolaku sendiri?" batin Luna bertanya-tanya dalam kebingungan.

Dalam situasi yang membingungkan, mendebarkan, mengejutkan, dan sekaligus membahagiakan. Luna tidak berkutik di samping idolanya sendiri dan di depan para reporter. Terasa seperti mimpi dan ingin membangunkan diri sendiri dari mimpi itu. Namun, cahaya lampu sorot kamera membuatnya sadar kalau ini adalah kenyataan. Sang idola menyatakan cinta dan seolah sedang melamar, rasanya Luna hampir pingsan saja.

"Siapa pasangan Anda ini, Lee Damian? Nona, siapa nama Anda?"

"Sudah berapa lama kalian berdua menjalin hubungan? Kapan kalian berdua akan menikah?"

"Apa Nona pasangan Anda adalah gadis dari kalangan biasa? Apa Anda sungguh mencintainya, Lee Damian?"

Saat itu Luna memang hanya memakai setelan kemeja putih dengan dasi hitam dan celana bahan hitam, karena jasnya sudah dipinjamkan pada Kim Hanina agar gadis idol itu tidak kedingingan. Itu memang cara pakaian pengawal resmi yang biasa dan para reporter langsung bisa menebak identitasnya yang berasal dari kalangan biasa karena tidak memakai pakaian ala acara pesta.

Namun, untung saja Luna sudah melepas kartu identitasnya dan menyimpannya di dalam saku hingga para reporter itu tidak mengetahui identitas asli dan namanya. Lalu, Luna juga memakai masker hingga wajahnya tidak mudah dikenali begitu saja.

Lee Damian pun melepas hiasan bunga di bagian dada pada jas yang dikenakannya dan langsung menyematkannya di rambut Luna. Idola tampan itu juga meraih tangan Luna dan mengecupnya dengan tampak mesra. Tentu saja, hal itu membuat para reporter semakin heboh.

"Apa ini cinta sejati? Apa ini adalah kisah Princess Cinderella dan Prince Charming abad ini?"

"Tolong katakan sesuatu, Nona, Lee Damian! Harap buat pengakuan dan klarifikasi segera!"

Seperti orang yang kehilangan kesadaran, daya pendengaran dan penglihatan milik Luna menurun karena terlalu banyak pertanyaan dan lampu sorot para reporter. Seketika saja Luna membeku!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!