...Happy reading 🐿...
...*...
...*...
...*...
...*...
"Maafin Ella ayah bunda, Ella pamit" ucap lirih seorang gadis cantik yang ketakutan karena pesawat yang di tumpanginya bermasalah.
*BRUKK
*DUARR
Pesawat ARWER AIRLINES di kabarkan mengalami kebakaran seluruh penumpang di kabarkan meninggal dunia akibat letusan banyak mayat yang jatuh dari ketinggian ke laut termasuk dia....
Eiryella Carvira Safira.
_________________________________________
seorang gadis sedang berbaring lemah brangkar di rumah sakit. Wajah gadis itu di penuhi lebam kebiruan serta darah yang mengalir dari bibir nya pucatnya dan perban yang melilit kepalanya.
"Ughh" gadis itu perlahan membuka matangs.
"Gue dimana agh... "
"Gue kok Masih hidup? Gue kira itu bakal terakhir kalinya gue liat dunia"
"Bunda mana yah? "
"Duhh badan gue sakit semua anjing"
*ceklek
Terlihat seorang laki-laki paruh baya masuk ke ruangan nya menuju tempat ia istirahat.
"Ella kamu udah sehat kan? Malem ini kita langsung pulang" ucap laki-laki yang tidak sama sekali Ella kenal.
"Ayah ga punya uang buat bayar rumah sakit ini, kamu ada tabungan kan? Pakai aja uang mu itu dulu lagian nyusahin aja kamu jadi anak" lanjut nya.
"Ayah? Maksud bapak mungkin ayah saya di luar ya? Oh saya ngerti pasti anda yang nolong saya kan? Haha btw makasih ya pak udah nolong dan bawa saya ke rumahsakit. Boleh saya ketemu ayah bunda saya?buat biaya rumah sakit anda ga usah pusing ayah saya kaya kok pak! " ucap nya panjang kali lebar.
"MAKSUD KAMU APA?! TIDAK MENGAKUI SAYA AYAH KAMU HAH?! ANAK GATAU DIRI KAMU!"
*BRAKK...
"Gue salah apa dah ama tuh bapak-bapak kenal aja kaga"
*Ceklek
"Permisi nona Ella saya periksa dulu ya"
"Ah iya dokter"
Setelah selesai dokter itu hendak keluar namun tangan nya di cekal oleh Ella.
"Dok saya mau tanya sesuatu boleh?"
"Boleh memangnya kamu mau tanya apa? "
"Bapak-bapak yang tadi habis masuk ke ruangan syaa itu siapa ya? "
"Dia itu ayah kamu Ella"
"Hah.. "
"Apa jangan jangan kamu lupa ingatan ya? " kata dokter itu segera mengambil dokumen yang ada di sofa yang berada di ruangan itu.
"Gak kok dok saya inget nama saya memang Ella"
"Coba siapa nama panjang kamu umur kamu?"
"Nama saya eiryella carvira savira dok..."
"Umur saya 17 tahun kelas 12"
"di sini tertulis usia kamu 16 tahun bukan 17 dan kamu kelas 11 namamu juga bukan eiryella tapi carelyella aylyn andromeda"
Ella seperti pernah mendengar nama itu.
Sial dia ingat nama protagonis di novel yang dia pinjam milik sahabatnya perempuan yang selalu di bully di sekolahnya dan mati akibat di bunuh oleh para pembully itu.
" dok...nama saya itu eiryella dok bukan carelyella"
"Huft seperti nya ada masalah di otak kamu"
"Anjir dok saya ga gila"
Setelah obrolan singkat nya dengan dokter. Ella kebelet dia segera keluar dari ruangan nya menuju kamar mandi.
"Sus toilet dimana ya"
"Oh di sana kak lurus aja pas ada pertama pertigaan belom kiri depan kamar flower 3 toilet nya"
"Makasih sus"
Ella segera mengikuti arahan yang sudah di berikan suster tadi. Setelah sampai di toilet Ella segera masuk kedalam salah satu bilik yang ada lalu menyelesaikan kegiatan nya.
Setelah selesai Ella segera keluar dan melihat kekaca besar yang ada di dekat wastafel. Niatnya hanya ingin melihat separah apa luka di wajahnya. Saat melihat dirinya sendiri di kaca.
"HAH INI SIAPA ANJIR I-INI BUKAN GUE! INI SIAPA YA TUHAN KENAPA MUKA GUE MUKA ORANG LAIN?!"
"Carelyella aylyn andromeda..."
"Apa... Mungkin gue.... Transmigrasi?! "
______________
Malam ini Ella akan pulang ke rumah nya rumah yang tidak dia tau bentukannya seperti apa. Biaya rumah sakit sudah di bayar oleh ayahnya yang mengambil uang tabungan nya.
Rumah yang sangat sederhana hanya itu yang ada di batinnya saat melihat rumah sederhana kebawah tempatnya akan tinggal. Ella memasuki rumah itu bersama ayah carelyella erito julian andromeda.
Eri memberi tau di mana letak kamarnya Ella, erito sudah tau tentang Ella anaknya yang lupa ingatan bahkan berhalusinasi yang tidak tidak.
Ella memasuki kamarnya bermain handphone yang memang tidak mewah seperti miliknya sangat sederhana. Setelah ia ingat-ingat carelyella (Ella yang tubuhnya sedang ia tempati) tidak semiskin itu.
Rumahnya juga masih layak tinggal.
Mungkin karena ayah Ella yang hanya pegawai pabrik yang gaji nya sekitar 2-3 jt.
* tok..
*tok...
*tok...
"Ella ayo makan"
"Iya sebentar" ucap nya langsung berdiri dan menuju ke ruang tamu karena memang tidak ada meja makan.
"Ayah, Ella besok mau sekolah aja Ella bosen di rumah"
"Yasudah"
______________
Pagi harinya Ella sudah cantik memakai seragam sekolah nya dia hanya memoles tipis wajahnya dan menutupi luka yang ada di wajahnya dengan foundation.
Ella merasa dia tidak min atau ada masalah mata hanya kurang jelas saja saya membaca tapi dia masih bisa untuk apa memakainya. Lagipula Ella yang sekarang tidak suka memakai kacamata.
"Ayah Ella berangkat" Ella keluar dari kamarnya menghampiri sang ayah yang sedang memasak untuk nya.
"Loh masih pagi banget ini?"
"Gapapa lagi pengen aja"
"Yasudah tunggu sebentar ayah siapin bekal buat kamu"
"E-eh iya"Ella duduk di sofa butut di ruang tamu, memainkan handphone nya.
Tidak lama eri keluar dari dapur membawa kotak bekal berwarna putih.
"Ini di makan"
"Ini buat uang jajan kamu.. Maaf ayah cuma bisa kasih segini" laki-laki paruh baya itu menyerahkan 1 lebar uang dua puluh ribu dan 1 lembar uang lima ribu.
Ella sedikit terkejut hanya di kasih 20 rb? Yang benar saja. Dia saja kalau sekolah selalu di kasih 500 rb cash oleh ayah nya dulu sekarang di tubuh ini dia harus menerima hanya 25 rb.
"Eh iya makasih yah"
"Ella sekolah dulu"Ella mengambil tangan eri menciumnya dan segera pergi meninggalkan rumahnya menuju ke sekolah. Gadi itu sudah di beritahu ayah nya alamat sekolah dan kelasnya.
_________________
Ella pun tiba di sekolahnya ia segera menuju masuk ke dalam.
Baru saja gadis itu memasuki lorong ada segerombolan laki-laki yang memcegatnya.
" WOYY UDAH SEMBUH LO? GIMANA RASANYA HAMPIR MAU MATI SAMA KARLIN?"
"EMANG YA BU BOS KITA GAADA LAWAN"
"QUEEN ERLIXZ"
Ella tidak mengerti apa yang di bicarakan laki-laki ini tapi ada yang ia ketahui sekarang pasti karin itu orang yang sudah membuat Ella pemilik tubuh ini ada di brankar rumah sakit. Dan Lebam kebiruan dan luka di kepalanya yang sekarang di perban pasti ulah perempuan yang bernama karin.
"Minggir gue mau lewat"
Segerombolan laki-laki itu memberikan jalan untuk nya. Saat Ella berjalan
*BRUKK
Gadis itu terjatuh karena laki-laki yang berada di paling belakang dengan sengaja mendorong dan menendang kakinya.
Semua orang yang ada di sana menertawakan Ella termasuk segerombolan laki-laki itu. Ella menatap benci pada orang yang menendang nya tadi.
Jiwa yang sekarang ada di tubuh Ella ini bukanlah jiwa carelyella pemilik tubuh ini sebenarnya namun sekarang tubuh ini bukan lagi miliknya tapi milik eiryella yang berbeda dari segi manapun termasuk perilaku dan sifat dari carelyella.
Ella segera berdiri membalikan badannya memandang tajam Laki-laki itu satu persatu. Jangan lupakan kalau Ella sebelum berada di sini adalah pembully yang kejam sampai mendapatkan julukan devil SMA BAKTI GARUDA.
*PLAAKKK...
suara tamparan yang sangat nyaring membuat mereka yang ada di sana semua melongo.
Bisa bisanya seorang arkalex artafar Aditama di tampar seorang perempuan. Dan perempuan itu adalah eiryella carvira savira yang sekarang sudah berganti nama menjadi carelyella aylyn andromeda karena tubuh carelyella sudah jadi miliknya.
...BERSAMBUNG...🐿...
...Happy Reading 🐿...
...*...
...*...
...*...
...*...
..._________...
Dengan santai Ella kembali jalan melangkahkan kakinya ke arah perempuan sedang bersandar di dinding.
"Kelas sebelas mipa dua dimana? "
Orang yang ditanya hanya melirik nya sekilas "lantai tiga belok kiri ada tulisan sebelas mipa dua"
"Thanks"Ella kembali melangkahkan kakinya menuju tangga.
"dia berubah? Apa benar tentang rumor itu?"
..._______...
"Hai Ella, kamu udah sembuh?" Ella melihat ke arah belakang ada seorang gadis dengan rambut yang di kepang memakai kacamata.
"Lo siapa? "
"Ka-kamu lupa sama aku? "
"Iya gue gatau dan gakenal sama lo, gue lupa ingatan jadi tolong ingetin gue lo itu siapa?"
"Jadi benar yaa tentang rumor tentang kamu setelah kejadian itu" gumamnya namun masih bisa di dengar oleh Ella.
"Ayo kita masuk dulu El nanti kita kenalan ulang"
Mereka berdua pun jalan bersama memasuki kelas mereka. Ella benar-benar risih dengan gadis ini entah kenapa dari tadi gadis itu menggenggam tangan Ella sangat kencang.
"Ella kamu duduk di sini" ucap gadis itu menujuk kursi di sebelahnya.
Ella segera duduk di samping gadis itu. Ternyata dia ini teman sebangku Ella. Bisa dia simpulkan gadis ini berarti dekat dengan Ella yang asli.
"Nama aku Revalina andaria camerin kamu bisa panggil aku reva. Kita udah sahabatan dari kelas sepuluh" jelasnya
Ella hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Gue boleh tanya sesuatu sama lo? "
"Boleh dong! Mau tanya apa?" Ucapnya antusias.
"Kok gue bisa ada di rumah sakit? Apa yang terjadi sebelum gue berakhir di rumah sakit? Dan sampai lupa ingatan."
"Kamu yakin mau tau? Aku aja bersyukur kamu lupa ingatan El"
"Gausah banyak bacot tinggal cerita doang ribet!" Gertaknya.
"Kok El marah? El udah ga suka lagi sama reva? Hikss.. " bulir-bulir air mata mulai turun dari mata cantik reva.
"Kok lo malah nangis jir"
"Udah jangan nangis lo kan ga gue apa-apain"
"Hikss... Ella kenapa bentak epa hiks... Jahat hiks"
"Udahh cup cup, nanti cantiknya hilang loh kalau nangis"
Reva mengusap air mata yang membasahi pipi tembemnya. Menatap Ella dengan mata yang masih berkaca-kaca dan pipi yang memerah. Astaga menggemaskan sekali rasanya ingin Ella cubit dengan kencang pipi mulus nya.
"Jadi lo sekarang udah bisa cerita kan? Ayo cerita!"
*FLASHBACK ON
"Ella Ayo ke kantin eva Reva udah laper... " ucap gadis imut itu sedang menarik-narik tangan Ella yang sedang asik mengerjakan tugas yang belum selesai.
"Sebentar va.."elak Ella masih asik berkutat dengan soal matematika yang bagi dirinya menyenangkan.
"ihhh Ella lebih sayang sama soal dari pada reva, yaudahh reva tinggal nihh"
"Yaudah iya ayo kita ke kantin"
"Yeyyyy lesssgoooi" girang gadis itu langsung menarik tangan Ella ke luar kelas menuju kantin.
Saat di koridor yang sepi karena anak anak rata-rata ke kantin semua hanya ada beberapa yang terlihat di depan kelas.
Ella dan Reva berjalan dengan santai menuju ke kantin namun saat di tengah tengah koridor mereka berdua melihat ada 8 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang sedang tertawa.
Ella dan Reva saling pandang mereka ingin lewat sana tetapi ada mereka orang yang selalu membuat mental mereka hancur sehancur hancurnya karena perkataan menyakitkan yang selalu mereka katakan.
"Ella ayo kita ke kelas aja ga usah ke kantin aku takut ada mereka" bisik Reva tepat di telinga Ella.
"Udah ayok gapapa aku tau kamu laper, aku juga masa karena ada mereka kita gajadi makan? Kasian lambung kamu rev"
"T-tapi" Ella menggenggam tangan mungil gadis itu. Berjalan ke arah segerombolan itu yang harus mereka lewati.
"Hai miskin" sapa salah satu laki-laki itu dengan seringai miring di bibirnya.
dia 'arvanka zaendra arkastama'
"Kak tolong minggir" ucap Ella dengan nada bergetar ketakutan.
"Heh miskin berani banget lo nyuruh kita minggir!" Seorang perempuan Bernametag 'resyarel antaretsa varkanum'
"Oh iya urusan kita belum selesai jalang!"ucap perempuan yang sedang di rangkul dengan posesif oleh seorang laki-laki dia 'armelia sarkira tanstenta' dan 'arkalex artafar aditama'.
Lia menatap ke tiga temannya memberi kode mereka untuk membawa Ella dan reva.
" kak lepas kak.. Hiks sakit. " tangis reva pecah tangan nya di cengkram sangat kencang.
Mereka membawa Ella dan reva ke rooftop sekolah. Mereka mengikat kaki dan tangan Ella dan reva.
"Brisik banget dua miskin ini!"
Laki-laki bernama 'erkana andraka ageswa' yang sedang menikmati bakso yang ia bawa. Langsung menumpahkan kuah bakso yang panas itu ke arah Ella dan reva.
*BYURR
*BYURR
Rasa sakit mulai menjalar dari kepala hingga kaki keduanya. Keadaan Ella dan reva benar-benar kacau.mereka hanya bisa meneteskan air mata dari mata indah keduanya.
"Diri lo!" Bentak perempuan bernama 'vanessa arfesra artela' vanes perempuan itu mulai mendekat ke arah Ella membuka tali yang mengikat kakinya.
Ella hanya menurut dia berdiri lalu tanpa aba-aba perempuan itu langsung memojokkan Ella ke tembok.
PLAKK...
PLAKK...
Ella merasakan panas di pipinya kepalanya tertoleh ke kanan dan kiri akibat tamparan itu.
"Last"
Karlin menarik tangan Ella dan tanpa aba-aba perempuan itu mendorong Ella dari rooftop.
*BRUKKK....
"ELLAAA!"
FLASHBACK OF
"Reva seneng Ella kuat, Ella bisa bertahan melawan rasa sakit itu! Reva bangga sama Ella!"ucap gadis itu sembari menghapus air matanya yang tanpa sadar kembali keluar.
"Mungkin Tuhan mau kasih karma buat gue yang selalu membully orang lain, sekarang malah gue nyasar ke tubuh ini tubuh yang selalu di jadiin bahan bullying"batin nya pasrah
Tidak lama bell masuk berbunyi.
KRING....
KRING....
Guru juga sudah masuk ke kelas dan mulai mengajar. Sepanjang pelajaran Ella hanya fokus dengan pikiran nya sendiri tentang apa yang terjadi padanya. Kemana Ella yang asli dan lain sebagainya membuat kepalanya pusing.
Tidak terasa pelajaran pertama selsai dan lanjut memulai pelajaran kedua. Tetap sama Ella hanya bengong memikirkan hal yang tidak masuk akal terjadi padanya. Sampai jam pelajaran kedua selesai dan tiba waktunya istirahat.
*KRING...
*KRING...
" El ayo ke kantin" ucap Reva menepuk bahu kanan Ella.
"Ayok"
Mereka berdua pun jalan bersama menuju kantin.
Sesampainya di sana suasana sangat ramai.
"Mau pesen apa rev? Biar gue pesenin sekalian"
"Emm aku samain kaya kamu aja El"
"Oh okey!"
"Mang bakso nya 2 esteh nya 2 ya mang"
"Iya siap neng, di tunggu"
Ella dan Reva pun menunggu makanan mereka sambil sesekali mengobrol dan Ella juga banyak bertanya tentang sekolah ini, orang-orang yang tidak suka dengan mereka dan lain sebagainya.
Saat sedang asik membicarakan tentang beberapa faktor mereka di bully ada suara teriakan perempuan membuat semua mata yang ada di kantin menatap perempuan yang sedang histeris.tidak hanya satu ada banyak perempuan yang sama histeris nya.
...BERSAMBUNG... ...
...Happy Reading 🐿...
...*...
...*...
...*...
...*...
____________________
Tujuh orang laki-laki dan empat orang perempuan mulai memasuki area kantin, beberapa anak perempuan yang berada di sana masih histeris.
"ANJIRR GANTENG BANGETT NGET NGET KAK DEV"
"LIAT KAK KALEX SAMA LIA SO SWEET BANGETT JADI IRI!"
"KAK ARVAN AKU PADAMU!"
"OMAYGAT LIAT KA EKSA SAMA KARLIN GILAA COCOK BANGET"
"POKOKNYA YANG MUKANYA IMUT KAYA KAK SAM PUNYA GUE"
"PUNYA GUE JUGA!"
Begitu lah beberapa reaksi para kaum hawa yang ada di kantin.Ella menatap ke arah mereka dengan tatapan penuh permusuhan.
"Misi neng ini bakso nya"
"Makasih mang" ucap Reva memberi senyuman tipis pada laki-laki paruh baya itu.
"Ini El udah dateng bakso nya ayo makan!" Seru Reva mengambil mangkok berisi bakso dan memakan nya dengan lahap disusul oleh Ella yang diam-diam juga kelaparan.
Di meja ERLIXZ beberapa anggota inti sedang asik bercanda bermain game dan mengobrol tentang hal yang sedang ramai di perbincangan di SMA KARLENGGA.
"Pantes si cupu berani nampar kalex kaya tadi pagi, orang dia aja lupa ingatan"ucap salah satu laki-laki Bernametag 'Karel Ardanio Aditama' kembaran dari kalex mereka berdua sepasang saudara kembar namun memang tidak indentik plek ketiplek sama.
"berarti rumor si cupu lupa ingatan bener dong? Kalau si cupu lupa ingatan dia bisa ngelawan kita"ucap laki-laki bernama 'advenra retalfa ardamias'
"ga mungkin lah... meskipun si cupu lupa ingatan dia bakal tetap jadi cupu! Dan miskin HAHAHA" tanpa laki-laki itu sadari ada seseorang yang mendengar kalimat itu.
"Enak nya di apain lagi ya tuh anak?"
"Jual aja ke om-om atau kaga suruh jadi pelacur di bar milik bokap devan" ucap laki-laki bernama 'Ethan karmino agstaro'
"HAHAHAHAHA" mereka semua yang ada di meja itu tertawa dengan kencang.
"BRENGSEK!" Gumam perempuan yang mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Lo tenang aja carelyella gue eiryella bakal balas apa yang udah mereka lakuin sama lo" batinnya, bibir perempuan itu tersenyum miring bak psikopat yang menyeramkan.
______________
Kring...
Kring...
Bell pertanda istirahat selsai sudah berbunyi Ella dan Reva segera membayar makanan mereka dan pergi dari area kantin. Ella menatap gadis yang ada di samping nya, seperti ada yang aneh dengan nya. Bagaimana tidak? Setiap saat Reva selalu menggandeng tangannya, sangat perhatian padanya, di bentak sedikit sudah menangis, manja bahkan melebihi anak kecil. Takutnya gadis ini suka sesama jesnis. Kan banyak kasus yang seperti itu Ella ngeri saja.
Saat ini mereka berdua tengah jalan menuju kelas mereka dengan Reva yang selalu menggenggam tangannya. Ella mengamati Reva dari atas sampai bawah. Menurutnya gadis itu cantik bahkan sangat cantik. Yaaa meskipun Reva berasal dari kalangan orang susah seperti dirinya yang sekarang. tapi dulu saat ia masih berstatus sebagai murid SMA BAKTI GARUDA cantik itu yang di prioritaskan dari pada kekayaan. Buktinya dia yang dulunya orang kaya raya tajir melintir ga bakal miskin tujuh turunan tujuh belokan. Lebih di hargai yang cantik dari pada memiliki kekayaan maka dari itu eiryella dulu selalu membully orang yang rata-rata cantik. Tapi di kehidupan kedua nya justru terbalik tubuh carelyella memang sempurna sayangnya disini memprioritaskan kekuasaan dan kekayaan.
Sesampainya di kelas mata pelajaran ke tiga akan di mulai. Pelajaran sudah di mulai mereka mendengarkan bu indah selaku wali kelas mereka yang sedang mengajar.
"Ella tolong ambil buku yang ibu letakan di meja biasa ibu jaga di perpustakaan"
"Baik bu" Ella melangkah kan kakinya ingin keluar dari ruangan kelas. Dia menghentikan langkahnya membalikkan badannya menghadap meja guru.
"Bu saya lupa dimana ruangan perpustakaan"
"Oh iya, emm Reva temani Ella"
"Siap bu!"
Ella mengikuti langkah kecil Reva. Tidak lama tibalah mereka di gedung perpustakaan yang besar dan di penuhi banyak buku berbagai genre dan tentu saja buku pelajaran yang sangat lengkap.
"Yang ini ya Rev banyak amat!" Gadis itu menunjuk tumpukan buku yang ada di atas meja.
"Iya itu tugas kemarin yang di bawa sama bu indah"
"Kamu setengah aku setengah ya"
"Iya"
Mereka membawa buku itu kembali menuju kelas, sesampainya di tangga menuju lantai dua tanpa di sangka ada 7 orang laki-laki yang memandang tajam mereka dari sana. Ella membalas tatapan mmereka tidak kalah tajam.
"El"
"Gapapa ada gue"
Ella dan Reva mulai jalan menaiki tangga dan
*bruk...
Ella jatuh bersamaan dengan buku yang dibawa olehnya. Reva segera membantunya berdiri. Ella merasakan sakit di badannya, perempuan itu berdiri menatap tajam Arvan. Gadis itu mengambil buku yang berantakan.
*Dukk...
Buku yang telah Ella kumpulkan kembali terbanting dan berantakan karena tangan nya tiba-tiba saja di tendang oleh laki-laki itu. Reva yang melihat kejadian itu menundukkan kepalanya dia benar-benar takut sekarang. Sementara Ella menatap tajam mereka menendang betis Arvan dengan kencang membuat laki-laki itu tersungkur
*BRUKK
"Aaghh, sial"
"Ck.ck.. Baru di tendang masa udah jatoh? Cowok letoy!"
Ella kembali memungut Buku-buku itu menarik tangan Reva dan kembali menaiki tangga menuju tujuan nya.
______________
Sesampainya di kelas perlahan Ella membuka pintu kelas dan menaruh Buku-buku itu ke meja bu indah
"Permisi bu ini buku-bukunya"
"Ah iya makasih"
"Reva kamu sakit? Mukanya pucat sekali"
"Enggak" jawabnya cepat.
Ella dan Reva di suruh duduk kembali Di kursi mereka, kedua perempuan itu langsung menurut mengikuti perintah guru mereka.
Ella memperhatikan wajah Reva memang benar wajah gadis itu tampak pucat dan menghawatirkan. Ah Ella tau! Dia pasti memikirkan tentang si bencong.
"Ga usah lo pikirin tentang tuh bencong"
"Siapa yang bencong?"
"Ya yang tadi lah yang suka bully lo sama gue! Pake nanya"
"Mulai hari ini ga akan ada lagi yang bully kita gue pastiin itu! Mulai hari ini!" Jawab Ella penuh penegasan.
"Jadi lo ga usah takut! Oke?"
"Ta-tapi gimana kalau mereka tambah benci sama kita. Dan kalau mereka bales dendam sama kamu tentang yang tadi? Mereka itu jahat ga punya hati. Aku ga mau kehilangan sahabat aku"
Ella tersentuh dengan apa yang di bicarakan gadis itu. Seperti nya Ella Dan Reva memang sedekat itu. Terlihat dari sorot mata Reva yang sangat tulus menatap nya.
"Kalo mereka jahat ke kita kan bisa kita bales! Emang Reva mau kalau kita di tindas terus?"
"Tapi mereka semua anak orang kaya El kita ga ada apa apanya"
"Rev liat gue! Mau gimana pun caranya pokoknya kita harus bahagia ngerti? Dan ga boleh ada yang bully kita lagi,kita harus lawan Rev"
"Kalaupun pihak sekolah ga bisa bantu, kita kan masih punya diri kita sendiri! Dan Kita juga masih punya Tuhan pastinya!"
__________
...BERSAMBUNG🐿...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!