NovelToon NovelToon

Keajaiban Impian Tidak Terbayangkan

Wah ada apa ini?

"kriiiiiiinngggg kriiinnggg"

Ani berusaha membuka mata untuk bangun dari tidurnya.

Bunyi alarm aneh yang tidak pernah di dengar Ani selama ini.

Ani membuka matanya, melihat sekeliling, berusaha mencari asal suara alarm itu.

Ani menemukan jam alarm di atas meja samping tempat tidurnya.

Ani meraih jam itu dan mematikan alarm nya.

Ani masih berusaha mencerna apa yang di lihatnya. Dengan mata lebar Ani memperhatikan seluruh ruangan.

Ani bingung dan kaget. Apa yang dilihatnya itu

"Ini gue dimana? Kamar siapa ini? Kok gue disini?"

Pikirannya penuh dengan pertanyaan.

Ani bangkit untuk melihat sekeliling, Ani berhenti di depan cermin rias di sudut ruangan.

Betapa kagetnya Ani melihat wajahnya. Wajahnya berubah menjadi sangat cantik.

Mata yang indah, kulit putih mulus. Dan badannya yang ramping juga tinggi, rambut yang panjang hitam pekat.

"Ini siapa?" Ani berkata sembari menyetuh seluruh mukanya dengan mata terbelalak. Mulutnya tidak berhenti bertanya. Tp mengagumi wajahnya di cermin.

"Sebentar sebentar. Aku kok bisa disini" Ani menggumam sambil keliling kamarnya melihat apakah ada informasi yang bisa dia dapatkan.

Ani berhenti di depan gantungan baju. Melihat jas dokter putih yang menggantung disana.

Tertulis nama "Dr Min Di-na".

Ani melihat ada tas. Ani membuka tas dan mendapatkan sebuah dompet disana. Ani membuka dompetnya. Berusaha mencari ktp atau infomasi apapun.

Ani menemukan sebuah ktp.

Nama : Min Di-Na

Tempat lahir : Gangnam, South Korea

Tgl lahir : 10 April 1996

Pekerjaan : Dokter THT

Sungguh Ani dibuat kaget setengah mati.

Kenyataan pada hari sebelum Ani terbangun dari tidurnya adalah.

Ani merupakan seorang wanita berumur 30 tahun. Yang bekerja sebagai Administrasi di sebuah perusahaan biasa di Jakarta Indonesia.

Walaupun Ani tidak pernah suka dengan hidupnya selama ini, dan sering berandai andai jika Ani terlahir kembali. Ingin dilahirkan di negara Korea.

Tapi Ani tidak menyangka akan mendapatkan kejadian yang tidak di duga seperti sekarang.

*Semua keadaan dan bahasa Ani berubah menjadi bahasa Korea. Tapi anehnya, Ani berbicara bahasa Korea, dan mengerti tulisan Hangeul ini.

Ani melihat handphone, Ani melihat tanggal hari ini. Persis sehari setelah ia tidur semalam. Tidak ada perubahan waktu.

Anehnya. Ani mengingat semua ingatan Di-na.

Ani mengingat ibu dan ayah Dina. Di-na bekerja sebagai dokter. Bahkan resep resep obat yang bahkan selama ini tidak pernah Ani tau.

Tapi ingatan Di-na muncul di kapala Ani saat ini. Semua ingatan tanpa terkecuali.

Jam menunjukan pukul 06.00

Ani ingat Di-na mempunyai jadwal praktek hari ini pukul 10.00 di RS swasta yang letaknya lumayan jauh dari rumah.

Yang Ani ingat, Di-na selalu mengendarai mobil untuk sampai ke RS tersebut.

Walapun Ani masih bingung, kaget dan penasaran.

Ani berusaha mengikuti ingatan Di-na untuk tetap beraktifitas hari ini.

Ani bergegas mandi, berdadan, bersiap dengan riasan tipis, tas dan jas dokter di tangannya.

Ani menghela nafas membuka pintu kamarnya.

Jam sudah menunjukan pukul 08.00

Ani melihat sekeliling rumah yang tidak pernah Ani lihat.

Rumah yang lumayan mewah, disain simple tapi elegan enak di lihat.

Ani tau susunan rumah ini berkat ingatan Di-na.

Ani melihat ke arah meja makan. Disana sudah menunggu, ibu dan ayah untuk sarapan bersama.

lihat dulu

"Ayuk Dina kita sarapan dulu" ajak ibu Dina

Ani langsung menuju kursi kosong dan segera duduk disana.

Yang Ani dapat dari ingatan Dina adalah,

Ayah dan Ibu Dina juga seorang dokter.

Ayahnya Dokter Jantung. Ibunya seorang dokter anak.

Mereka jarang sekali bisa bertemu bahkan dirumah.

Makanya mereka membuat kesepakatan, untuk bisa mengusahakan sarapan bersama. Kecuali mempunyai panggilan darurat yang tidak bisa di hindari.

"Hari ini praktek jam brp Dina?" Tanya ayahnya

"Di Myungwoo ayah jam 10" jawab Ani dengan senyum

"ayah jadwal mu di Harkit kan hari ini?" Tanya Ani balik.

"Iya ini nanti jam 9, selesai kita sarapan, ayah akan langsung berangkat" jawab ayah Dina.

Tidak ada kecurigaan melihat anaknya hari ini.

Ani berusaha sebaik mungkin menghindari adanya keanehan di dirinya.

"ibu.. hari ini, aku mau mulai praktek di kliniknya Hani ya" mendapat ide dari ingatan Dina.

"O hari ini ya? Lumayan dekat dari rumah kita ya" jawab ibu Dina.

"Iya ibu lumayan he he he" jawab Dina sambil senyum dan menyuapkan roti sarapan ke mulutnya.

Sudah 20 menit mereka menghabiskan sarapan sambil bincang-bincang ringan.

Waktunya Ani berangkat.

Ani memutuskan untuk naik taksi online menuju RS, karena Ani ingin lebih mengetahui kehidupan Dina.

Barangkali dengan melihat-lihat isi Handphone Dina bisa membatu Ani dengan semua informasi yang dibutuhkan

"Dina naik taksi online ibu, aku sedang tidak semangat mengendarai mobil. Takut macet di jalan" ucap Ani memberi salam untuk pergi bekerja.

"Hati-hati ya sayang" ibu Dina memeluk Ani

"Iya ibu. bye ayah" Ani melambaikan tangannya. Membuka pagar lalu melenggang memasuki taksi online yang sudah ia pesan.

Di dalam taksi, Ani berusaha mencari semua informasi. Untuk lebih mengingatkan dari ingatan yang sudah ada di kepala Ani saat ini.

Tidak lupa Ani juga mencari informasi dirinya sendiri.

Tapi anehnya, Ani tidak bisa menemukan dirinya dimana mana. Baik di Instagram atau Facebook.

Ani Ariyawan. Tidak ada di semua pencarian. Seperti memang Ani Ariyawan tidak pernah terlahir di dunia ini.

Ani memang tidak mempunyai keluarga. Ani adalah anak yatim piatu, yang dibesarkan di sebuah panti asuhan

Teman teman Ani ada. Ani berusaha untuk bertanya pada mereka.

Tapi tidak satu pun yang tau akan adanya Ani Ariyawan.

Bahkan mereka heran. Ada orang Korea yang tiba tiba bertanya pada orang Indonesia.

"Wah gila si ini, mimpi atau apa si ini. Wah wah"

Ucap Ani di dalam mobil. Kaget se kaget kagetnya.

Masih tidak habis fikir. Ani berusaha tenang. Ani sekarang adalah Dina, seorang dokter THT di Seoul Korea Selatan.

Ani berusaha mengingat ingat lagi. Apapun ingatan Dina yang ada dikepala Ani saat ini.

Sementara Ani pun tidak tau nasib nyawa Dina yang sebenarnya. Sedangkan Ani Ariyawan tidak pernah ada dimana mana.

Tepat 09.45 Ani sampai di Rumah Sakit Myungwoo, Seoul.

Ani bergegas masuk, berjalan melalui lobby dan menyusuri lorong rumah sakit besar ini. Bahkan Ani tidak merasa asing dengan situasi dan tempat kerjanya.

Seakan memang sudah tertanam di kepalanya.

Ani mengenali semua orang yang bekerja bersamanya. Seperti sudah kebiasaan. Ani menyapa teman teman sesama dokternya.

Ani masuk ke ruangan prakteknya. Menunggu pasien janji temu yang sudah mendaftar.

Suster yang biasa membantu Ani menyerahkan berkas berkas pasien hari ini.

Satu per satu pasien datang, konsultasi dan tindakan. Benar benar seakan Ani adalah benar dokter THT sungguhan.

sedikit kejutan

Tok tok tok

"Permisi Prof" Dina berdiri di depan pintu ruangan Prof Jang.

"Dina,, Silahkan masuk" terdengar suara Prof dari dalam ruangan.

Ani membuka pintunya. Memasuki ruangan.

"Duduk Dina" perintah Prof Jang.

"Dina, saya mau minta tolong sedikit sama kamu. Apakah kamu sedang sibuk?" Tanya Prof Jang.

"Tidak Prof jadwal praktek saya sudah selesai." jawab Dina.

"Baik masih ada waktu untuk kita menghadiri rapat mingguan nanti. Dina saya minta tolong gantikan saya untuk menemui pasien. Saya ada keperluan mendadak" pinta Prof Jang.

Ini bukan kali pertama Prof Jang meminta bantuan Dina, Dina tidak terkejut dengan permintaan Prof Jang.

Yang mengejutkan Dina adalah pasien pasien yang selalu di oper oleh Prof Jang adalah pasien yang selalu di hindari Prof Jang.

Keperluan mendadak itu hanya alasan Prof Jang. Karena tidak mau menemui pasien tersebut.

Berbagai karakter pasien Prof Jang yang di hindari adalah :

- seorang ibu rumah tangga yang bawel sekali

- seorang pria paruh baya yang selalu mengeluh

- seorang mahasiswa yang selalu curhat masalah pribadinya, berobat hanya alasan sang mahasiswa itu untuk curhat.

- seorang artis yang selalu membuat gaduh rumah sakit. Bahkan fans nya sampai ingin memasuki ruangan periksa.

Itu semua membuat Prof Jang frustasi menghadapi berbagai pasien yang di luar kemampuan Prof Jang sendiri.

Ani mengingat semua pasien itu.

Pertanyaan dalam hati Ani adalah

"Pasien seperti apa lagi sekarang?"

"Baik Prof, pukul berapa pasien nya datang?"

"Sekarang mereka sudah menunggu di depan ruang praktek ku" "hahahahhaa" tanpa rasa bersalah.. Prof Jang tertawa seakan merasa beban hidupnya akan hilang sekarang.

"Prof setidaknya beri aku waktu 30 menit" Dina bergegas bangun dan keluar menuju ruang praktek Prof.

Di-na bergegas berlari menuju ruang praktek prof Jang.

1 per 1 pasien memasuki ruangan.

Benar yang di fikirkan Dina. Dilihat dari data pasien, ibu Park Shin Yuu.

Ibu paruh baya dengan gaya style yang terlihat menawan.

"Sepertinya tidak ada yang perlu di hindari oleh Prof Jang untuk ibu ini" dalam hati Dina.

"Pagi ibu" sapa Dina dengan senyum sopan

"Pagi dokter. Apakah prof Jang sedang tidak bisa hadir?" Tanya ibu itu.

"Kebetulan prof Jang sedang ada keperluan mendadak bu, jadi saya yang menggantikan Prof Jang untuk sementara" jawab Dina.

"Keluhannya apaa ibu?"

Selama pemeriksaan, tidak ada hal yang menurut Dina perlu prof hindarin.

Tetapi tiba tiba.

Ada suara ramai yang di depan ruangan.

"Permisi, gimana bu? Apakah ada masalah?"

Seorang perempuan memasuki ruangan.

Wajah yang tidak asing untuk Dina.

Park Shin Hye. Artis

Seketika Dina memandangi wajah sang artis,

"Selamat siang Dokter" sapa wanita itu

"Iya selamat siang, untuk pemeriksaan ibu. Tidak ada masalah yang perlu di khawatirkan. Ibu hanya perlu banyak istirahat, dan tidak boleh banyak fikiran" Dina berusaha menjawab dengan setenang mungkin.

"Ah baiklah. O maaf dokter Dina, dari Universitas Chung Ang?" Tanya wanita cantik itu.

"Betul, ah apakah anda mengingat saya? Saya adik tingkat anda." Dina bersemangat mendengar seorang artis cantik yang disukai mengingat Dina.

"Ah betul.. saya ingat kamu, siapa yang tidak ingat, wanita cantik yang pernah membuat kampus kita menjadi heboh saat itu" katanya sambil tertawa mengingat kejadian lucu seperti tidak pernah dia lupakan.

Ani mendapat ingatan, sewaktu kuliah. Dina pernah di nyatakan Cinta oleh seorang laki laki senior kampusnya dulu. Yang membuat heboh adalah.. senior itu menyatakan cintanya di tengah lapangan kampus yang ramai dengan siswa kampus saat itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!