NovelToon NovelToon

KARISMA

KARISMA

“Bu aku kan sudah bilang sama ibu,jangan jualan lagi biar aku saja yang kerja.Ibu istirahat saja”

“Iya sayang,ibu tau.Tapi dari pada ibu hanya berdiam saja,lagi pula belum ada panggilan dari beberapa lamaran yang sudah sering kamu masukan sejak kamu lulus SMA.

Kalau ibu hanya berdiam saja di kamar,ibu takut nanti kamu malah kecapekan,karena kamu harus ke pasar,harus membuat adonan gorengan,menjualnya,kamu lakukan semuanya sendiri,nanti kamu malah sakit.Biarkan saja nak,ibu sudah biasa mengerjakan semuanya.Lagi pula dari zaman kamu masih sekolah,kamu selalu membantu ibu.”

“Tapi aku nggak mau,ibu masuk rumah sakit lagi kaya waktu itu.

Lagi pula kan jualannya juga di depan rumah.Aku bisa kok sendiri.”

“Kamu do’akan saja ya.Semoga ibu selalu sehat.”

“Pasti Bu.Aku selalu berdoa semua yang terbaik untuk ibu.”

Karisma dan ibunya berpelukan.

“Dia memang gadis yang sangat baik,sopan dan cantik.Aku beruntung di berikan kesempatan menjadi ibunya.”gumam Bu Laksmi dalam hatinya.

“Ya sudah ibu mau melanjutkan membuat adonan gorengan nya dulu ya.Kamu beres-beres di depan”

“Iya Bu.”

Bu Laksmi melanjutkan membuat adonan gorengan di dapur.Sedangkan Karisma membereskan lapak jualannya di depan rumahnya.

Semenjak ayah Karisma meninggal,ibunya mengambil alih tugas ayahnya untuk mencari nafkah.Hanya bedanya saat ayahnya masih ada,ayahnya berjualan gorengan keliling.Sedangkan ibunya melanjutkan jualan di depan rumahnya dibantu oleh Karisma,itupun dengan modal seadanya.

Bu Laksmi juga sempat sakit parah saat ayahnya Karisma meninggal.Butuh waktu cukup lama untuk Bu Laksmi bisa bangkit dari keterpurukannya.

Hari demi hari berjalan seperti biasanya.Sampai suatu hari Karisma pulang dari pasar sendirian.

Karisma berjalan di trotoar membawa belanjaan yang merupakan bahan-bahan untuk membuat gorengan.

“Karisma?”.Seorang wanita cantik turun dari sebuah mobil berwarna merah.

“Kamu?Apa kamu. . .” Karisma nampak begitu kaget melihat dan mendengar suara tersebut.

Kata-kata Karisma terpotong oleh wanita yang berdiri di depannya itu.

“Iya Kar,aku Mila”

“Kamu Mila teman SMPku yang dulu kan?”

“Iya Kar.Kamu dari mana?Pasti berat ya belanjaannya?.Kenapa nggak naik ojeg atau angkot aja sih Kar”

“Rumah aku kan sudah dekat Mil,sayang uangnya kalau di pakai buat ongkos ojek atau angkot.

Ya ampun aku pangling banget lihat kamu tau Mil.”

“Beda banget kan sama aku yang dulu cupu kan?hehe”

“Iya Mil.Oh iya nomor handphone kamu udah ganti ya?.Aku hubungi tidak pernah aktif semenjak kita lulus SMP dulu”

“Iya Kar,nanti biar aku kasih lagi nomorku yang baru ke kamu ya.”

“Ya udah nanti kamu main aja kerumah aku ya Mil,aku selalu ada di rumah dan rumah aku juga masih yang dulu kalau kamu mau main ke rumah.Oh ya aku duluan soalnya aku buru-buru mau bantu ibu bikin gorengan”

“Ya udah biar aku antar ya Kar.Lagian tujuan aku juga searah sama rumah kamu.Kalau memang rumahmu masih yang dulu waktu zaman kita masih sekolah.”

“Nggak usah.Aku nggak enak ngerepotin kamu”

“Loh,aku nggak merasa direpotkan, lagian aku juga yang menawarkan diri.Kamu kaya sama siapa aja,ini juga masih agak jauh loh ke rumahmu”

“Ya sudah kalau begitu.Btw makasih ya Mil”

“Iya sama-sama.Sini aku bantu.”

Karisma dan Mila naik mobilnya Mila.

“Mil,kamu nyetir sendiri ini?”

“Iya dong Kar”

“Hebat ya sekarang kamu”

“Sebenernya aku nggak disini sih,aku cuman lagi pulang aja Kar.Aku kerja di kota x”

“Wah?kamu sama siapa disana?”

“Aku sendiri.Awalnya aku kost,tapi sekarang udah punya rumah kecil-kecilan lah”

“Wah hebat kamu.Tapi Ibu kamu gimana Mil?”

“Ibu aku,sudah meninggal dua tahun yang lalu Kar.Dan alasan aku pulang ke sini itu,karena ada yang mau membeli rumah ibu aku.Aku juga sudah jarang pulang,pulang cuma buat ke makam ibu aja.Itupun nggak lama”

“Maaf ya Mil aku nggak tau.Mungkin kalau aku tau,aku sama ibu pasti datang ke rumahmu"

“Iya nggak apa-apa kok Kar.”

Karisma dan Mila terdiam sejenak.

“Eh Kar,rumah kamu belok kanan apa kiri ya?aku lupa ini.Maklum udah lama nggak pernah main lagi ke rumah kamu”

“Belok kanan Mil.”

Beberapa menit berselang,mereka sampai di pekarangan rumah Karisma.

“Makasih ya Mil udah nganterin aku.Masuk dulu yuk,Ibu pasti senang banget ketemu sama kamu”

“Sama-sama Kar.Lain kali aja ya Kar,aku buru-buru.Aku mau jemput yang mau beli rumah ibu soalnya,katanya dia pengen di jemput bilangnya mobilnya lagi di bengkel.Sampaikan aja salam aku sama ibu kamu ya.”

“Hmm ya sudah kalau begitu.Sayang sekali ya Mil.

Nanti kalau kamu nggak sibuk kamu main ya kesini.Oh iya nanti aku juga akan sampaikan salam kamu sama ibuku.Padahal ini masih pagi loh Mil untuk urusan beli membeli rumah hehe”

“Iya.Nanti pasti aku main ke rumah kamu.Aku kangen sama gorengan kamu Kar hehe.

Aku kan harus nyari alamat mereka Kar,janjiannya memang jam delapan sih,tapi takutnya nanti mereka nunggu lama.Belum lagi,aku juga harus muter-muter dulu nyari alamatnya.”

“ya sudah.Nanti aku kasih gratis deh gorengan nya ,hehe.Sekali lagi makasih ya.”

“Santai aja Kar.”

Karisma turun dari mobil.Lalu menutup kembali pintu mobil Mila.Mila membuka kaca mobilnya melambaikan tangannya.

“Aku pamit ya Kar.” Ucap Mila sambil membunyikan klakson.

“Iya Mil.Hati-hati”

“Oke.Bye”

“Bye”

Mobil Mila melaju meninggalkan pekarangan rumah Karisma.Karisma pun masuk kedalam rumahnya saat mobil Mila sudah tidak terlihat lagi dari pandangan matanya.

“Kamu di antar siapa nak?.Kamu jangan mau ya di antar-antar sama orang sembarangan apalagi jika sama laki-laki,ibu tidak suka.”Ucap ibu yang sedari tadi mengintip dari balik jendela dapur rumahnya.

“Ibu. . ibu.Aku baru saja sampai,ibu sudah mengagetkan saja.”Karisma menyimpan semua belanjaannya di atas meja makan yang ada di dapurnya.

“Kamu itu anak gadis.Kamu cantik Karisma.Ibu tidak mau kalau kamu kenalan dengan orang sembarangan.Mau itu laki-laki ataupun perempuan”

“Ibu,aku ini sudah besar.Aku tau kok tentang hal itu Bu.Tadi yang nganterin aku itu temanku.Ibu pasti nggak akan nyangka siapa.Dan lagi pun dia perempuan kok”

“Memangnya siapa?.Ibu tidak terlalu jelas melihatnya.Karena kan memang jendela mobilnya tidak mengarah kesini jadi tidak terlihat siapa yang ada dalam mobil itu”

“Aku di anter Mila Bu.Dia sekarang hebat sudah punya rumah di kota x, dia juga nyetir mobil sendiri Bu.”

“Mila?Mila teman SMP kamu yang dulu itu?”

“Iya Bu.Mila yang sering main sama aku dan belajar bareng disini”

“Wah hebat sekali ya dia.Tapi memang pantas ya nak,dulu saja waktu SMP dia memang pintar.”

“Iya Bu.Dia suka ngajarin aku mata pelajaran yang aku nggak bisa,dulu dia sering di bully karena dia tidak punya ayah,sering di katain si culun,si cupu,si miskin apa lah pokoknya.Tapi dia nggak pernah down.Malah sekarang dia sudah sukses"

“Iya.Syukurlah kalau begitu”

“Sekarang Mila bener-bener berubah total Bu.Mila yang dulu itu bukan Mila yang sekarang”

“Eh berarti dia tinggal di kota dong nak?Ibunya Mila ikut ke kota juga?”

“Ibunya Mila sudah meninggal Bu.Kalau nggak salah,tadi Mila bilang dua tahun yang lalu”

“Ibu tidak tau nak,kalau ibu tau mungkin kita melayat kesana ya”

“Iya Bu.Tapi dia memaklumi kok.Kita kan sudah lama tidak ada kontak dengan dia”

“Kenapa kamu nggak ajak Mila masuk ke rumah dulu”

“Tadi Mila buru-buru Bu.”

Karisma menceritakan semuanya kepada ibunya.

Hari itu Karisma dan Bu Laksmi membuat adonan sambil mengobrol tentang Mila,dan tak terasa semuanya sudah siap untuk di jual.

Hari itu dagangan Karisma dan ibunya ludes terjual.

GORENGAN

Dua hari kemudian Karisma dan ibunya berjualan seperti biasa.

Pukul tujuh lebih lima belas menit sudah ada beberapa orang yang antri mau membeli gorengan.

Suara klakson terdengar berasal dari mobil berwarna merah yang sedang diparkiran di bawah pohon mangga yang ada di sebelah halaman rumah Karisma.

“Karisma hey”Semua orang menoleh ke arah suara yang memanggil Karisma.

“Siapa itu Bu Laksmi.Sepertinya itu orang kota ya Bu?”Ucap salah seorang pembeli yang melihat gaya berpakaiannya Mila dan mobilnya Mila.

“Hey,sini Mil.”Ucap Karisma sambil melambaikan tangannya membalas lambaian Mila.

Mila berjalan ke arah kerumunan orang yang sedang membeli gorengan.

“Itu temannya Karisma waktu SMP dulu.Sekarang dia bekerja di kota x bu”

“Oh pantas saja terlihat dari pakaian nya,bajunya bagus sekali dan tas yang di pakainya juga sepertinya tas mahal.Coba saja kalau Karisma juga kerja di kota pasti Karisma lebih cantik dari gadis itu.Tapi rezeki orang nggak sama ya Bu.Kasian Karisma hanya jadi gadis penjual gorengan”

Bu Laksmi hanya tersenyum mendengar perkataan pembeli gorengannya yang terkesan lebih ke nyinyir.

“Mil pagi-pagi sekali kamu kesini”

“Iya Kar,aku pengen gorengan. Takutnya nanti malah kehabisan kalau aku siang-siang kesini nya.Aku mau ngabarin kamu,tapi aku lupa minta nomor handphone kamu kemarin itu”

“Oh iya Mil,aku juga lupa memberikannya sama kamu”

“Bu”Mila mencium tangan Bu Laksmi.

“Ya sudah,Ayo masuk kedalam.Karisma kamu temani saja Mila ya.Nanti kalau ibu sudah selesai ibu nyusul ke dalam.”

“Iya Bu”Ucap Karisma

“Tunggu dulu.Ini gorengannya biar aku beli semuanya.Yang disini boleh ambil sepuasnya nanti saya bayarkan.Dan kalian juga boleh ngambil buat saudara atau tetangga-tetangga kalian.”

“Aduh makasih ya” Ucap orang-orang yang ada disana.

“Nak Mila makasih ya.”Ucap Bu Laksmi

“Iya sama-sama Bu.Biar aku dan Karisma bantu ibu.Ibu duduk saja.”

“Mil aku nggak enak loh”

“Nggak apa-apa Kar.”

“Mil”

“Udah Kar.Kamu kaya ke siapa aja”

Mila mengambil beberapa gorengan untuk dirinya sendiri,setelah itu Mila dan Karisma melayani para pembeli yang ricuh takut tidak kebagian.

“Sekali lagi terimakasih ya nak Mila.Ibu akan siapkan minuman untuk nak Mila dan Karisma”

“Iya Bu”ucap Mila.

Bu Laksmi bergegas ke dalam rumah sambil membawa gorengan yang di pilih Mila tadi.

“Mil makasih ya”

“Santai aja Kar”

Karisma dan Mila melayani para pembeli yang semakin banyak dan semakin ricuh karena takut nggak kebagian gorengan gratis.

“Tenang semuanya!.Tolong antri ya!.Kalau nggak antri nanti nggak kami kasih gorengan gratisnya ya!”

Akhirnya semuanya mengantri dan suasananya juga mulai tenang.Tak butuh waktu lama akhirnya gorengan pun ludes terjual.

“Akhirnya selesai juga ya Kar”

“Iya Mil.Sekali lagi makasih ya Mil.”

“Udah lah Kar,kamu nggak usah terus-terusan berterima kasih.Kita kan sahabat”

Karisma meneteskan air matanya,lalu memeluk Mila.

“Ya udah Mil kita lebih baik masuk dulu ya”

“Ini gimana?”

“Nggak apa-apa nanti biar aku saja yang bereskan.Kamu pasti lelah kan?”

“Hmm”

Mereka masuk ke dalam rumah.

“Mil kamu duduk dulu disini ya.Kamu minum dulu,sama itu gorengan yang tadi kamu pilih dimakan,nanti keburu nggak enak kalau sudah dingin” ucap Karisma.

“Oke Kar.Makasih”

"Aku Ke belakang dulu"

Ucap Karisma sambil tersenyum

“Biar aku bantu Bu” Ucap Karisma yang melihat ibunya sedang sibuk membuat camilan di dapur.

“Nggak usah sayang.Ini tinggal sedikit lagi kok.Kamu temani saja Mila di depan.Kasian dia sendiri.”

“Aku suruh Mila buat duduk Bu di ruang tamu,aku juga sudah menawarkan Mila gorengan dan minuman yang ada di atas meja.”

“Hmm ya sudah kamu bantu ibu siapkan piringnya saja ya.Ini juga sudah hampir selesai kok”

“Ibu kok ada bahan-bahan buat bikin kue?”

“Tadi waktu kalian sedang sibuk,ibu pergi ke warung.”

“Uangnya dari mana?”

“Ada kok”

“Beneran bu?.Soalnya kan uang dari hasil jualan hari ini belum ada.Masih sama Mila”

“Iya ibu faham.Tapi kan yang kemarin-kemarin kita laku terus jadi ada lah lumayan .”

“Hmm iya sih Bu.Tapi kan hari ini aku belanja bahan-bahan lebih banyak bu”

“Iya memang,itu sebagian ibu sisihkan dan sebagian lagi ibu tambah buat modal gorengan.Untung saja Mila tadi borong,jadi habis dan kita bisa nambah lagi buat modal lagi biar kita bisa nambah jumlah gorengan lagi.”

“Iya Bu“

“Sudah kamu temani saja Mila di depan.Nggak enak di tinggal sendirian,lagi pula ini sudah hampir selesai”

“Ibu yakin nggak mau aku bantu?”

“Yakin lah sayang.”

“Kalau ibu butuh bantuan panggil aku ya”

“Iya iya.”

Karisma menuruti kata-kata ibunya dan menemani Mila di depan sambil mengobrol.

“Ibu mana Kar?”

“Ibu lagi bikin camilan”

“Loh kasian,nggak kamu bantu?”

“Camilannya sudah hampir selesai kok”

“Hmm.Eh iya kamu sehari-hari sekarang ngapain aja kalau di rumah?”

Karisma asyik mengobrol dengan Mila tentang keseharian masing-masing.

“Oh iya.Eh jadi semuanya berapa Kar?”

“Apanya Mil?”

“Itu loh gorengan nya?.Takutnya aku lupa.”

“Ini camilannya sudah jadi,silahkan di cicipi.”

Bu Laksmi membawa kue dan beberapa camilan lainya.

“Bu aku malah jadinya merepotkan ibu ya.”Ucap Mila

“Tidak kok nak Mila.”

Karisma,ibu dan Mila mencicipi makanan sambil melanjutkan mengobrol.

“Oh iya gorengan nya jadi semuanya berapa Kar?”

“Tanya sama ibu aja Mil.Soalnya aku cuma bantu jualan aja.Aku nggak tau untuk yang hari ini.”

“Oh gitu.Ya sudah,berapa Bu jadinya?”

“Empat ratus ribu nak Mila.”

“Loh nggak salah Bu?”

“Kenapa Mil.Apa harganya kemahalan ya?”

“Nggak-nggak.Justru terlalu murah nggak sih Kar?.Perasaan tadi aku pas masukin plastik banyak banget kok harganya hanya empat ratus ribu.”

“Justru itu terbilang cukup besar Mil.Biasanya sehari kami dapat tiga ratus ribu kadang dua ratus ribu kalau habis semua.Bahkan kadang kami nggak ambil untung kalau nggak laku.Cuma kemarin-kemarin habis terus jadi kami tambahin modal.Makannya bisa dapet segitu,dan syukurnya kamu borong dagangan kita.”

“Masa sih?itu bersihnya?”

“Nggak,itu kotor.Kami ambil buat modal sebagian”

“Iya makannya itu.Kan sekarang semuanya serba mahal.”

“Ya kami ngambil untung sedikit saja nak Mila”

“Emang harga satunya berapa Bu?.Itu sama semua?”

“Dua ribu per tiga pcs nak Mila.Untuk semua varian”

“Murah banget Bu?.Nggak rugi ta?”

“Nggak.Kalau rugi mungkin kita nggak lanjutin Mil.”

“Itu kan gorengannya macam-macam banget.Udah gitu enak banget,rasanya gak berubah sejak dulu.Bahan pokoknya kamu beli semua Kar?”

“Iya Mil.Ya kan kami nggak ada kebun atau lahan.Selain rumah ini dan pekarangan yang,ya kamu tau sendiri itu.”

Mila memang sudah tau tentang kehidupan keluarga Karisma.Karena sejak duduk di bangku SMP Mila di bully dan hanya punya satu sahabat yaitu Karisma.

“Aku kira gorengan ibu sudah dua ribu satu pcs gitu.Padahal kan dulu harga gorengannya lima ratus per pcs.Kadang kamu suka jualan juga kan Kar ke sekolah”

“Iya.Kalau harganya segitu nggak akan laku Mil.Apalagi sekarang sudah semakin banyak tukang gorengan yang keliling”

Karisma dan Bu Laksmi tersenyum

“Ya sudah kalau begitu.Ini aku ada satu juta.”

“Ini terlalu banyak nak Mila”

“Iya Mil.Ini terlalu banyak”

“Nggak apa-apa.Dulu aku sering makan disini.Sering sarapan disini,kadang aku suka di kasih gorengan gratis dan di kasih uang jajan sama ibu juga.Jadi anggap saja ini adalah hasil dari semua yang kalian sedekahkan sama aku ya.Mohon di terima"

“Ya ampun makasih ya Mil.Aku do'akan semoga semuanya tergantikan dengan yang lebih”

“Iya nak Mila semoga kamu selalu sehat dan dilancarkan dalam segala hal”

“Aamin ya Bu.Kar”

“Ibu terima uangnya ya.Oh iya silahkan camilannya di makan lagi.Maaf ya ibu hanya punya ini.Nak Mila mau makan nasi?”

“Nggak bu.ini sudah lebih dari cukup.Lagian di rumah saya juga sama kok makannya begini”

“Atau kamu mau mie instan Mil?.Kaya zaman kita belajar bareng hehe”

“Huss kamu ini Kar.Mungkin Mila sekarang udah nggak makan mie instan ya nak semenjak di kota.Pasti nak Mila jaga tubuhnya.Tawarin yang sehat-sehat dong.Malah ibu nggak nyangka Mila masih makan gorengan loh”

“Eh iya.Sekarang kan kita udah beda ya Mil.”

“Aku masih sama kok seperti yang dulu.Aku masih suka mie,gorengan dan makanan-makanan kaya dulu aku masih suka.Tapi nanti saja dulu.Aku masih mau nyemil.Nanti aku akan bilang kalau aku mau.”

“Oke”

“Oh iya ibu juga permisi dulu ya,mau beresin bekas dagangan di depan”

“Bu aku bantu”

“Nggak usah Kar.Kalian lanjutkan ngobrol-ngobrol nya saja ya.”

“Beneran Bu?”

“Iya sayang.”

“Oh iya.Itu mobilnya mening parkir ke halaman aja.Nanti takutnya mangga itu sama rantingnya yang sudah tua ada yang jatuh.”

“Iya Bu”

Mila memarkirkan mobilnya ke halaman rumah Karisma.

Ibu membereskan bekas jualan di depan.Sementara itu setelah memarkirkan mobil,Mila dan Karisma lanjut ngobrol-ngobrol lagi.

MILA

Setelah selesai membereskan semua yang berantakan bekas jualan.Bu Laksmi kembali menghampiri Karisma dan Mila yang sedang asyik mengobrol sambil tertawa lepas.

“Eh ibu.Udah beres semua Bu?”

“Sudah Sayang.Asyik sekali ngobrol nya.Kalian sudah lama tidak bertemu dan ngobrol seperti ini sih ya?”

“Iya Bu.Aku sama Karisma lagi ngomongin pas kita suka belajar bareng dulu.Sampai kita pernah manjat pohon mangga itu dan Karisma jatuh,tapi Karisma malah menduduki kotoran ayam”

Mereka semua tertawa,mengingat masa-masa indah mereka dulu.

“Masa-masa dulu itu memang sangat menyenangkan,sekarang sudah tidak akan terulang lagi.Oh iya ngomong-ngomong kamu betah di kota x nak Mila?”

“Mila betah Bu disana.Dan aku juga sudah ada rumah kecil-kecilan disana”

“Kalau rumah ibu kamu sudah terjual?”

“Sudah Bu.Tapi uangnya aku sumbangkan ke panti asuhan.Karena dulu ibu aku pernah bilang.Dia pengen sekali memberi uang ke anak-anak yang ada di panti.Karena dulu kan ibu juga anak panti”

“Hmm bagus lah kalau begitu.Mulia sekali kamu dan ibumu Mila”

Mila tersenyum

“Mila ini sudah menikah kah?”

“Belum Bu”

“Tapi calon ada kan Mil?”

“Belum ada Kar.Aku sempat ada calon,tapi memang pihak keluarganya dia tidak setuju.Dan dia juga sudah tidak suka lagi dengan aku sepertinya.”

“Kenapa?karena apa?kamu baik,cantik,sopan santun dan mandiri.Apalagi yang kurang?”

“Biarlah itu jadi privasi Mila,kamu nggak baik bertanya seperti itu ke Mila,sayang.”

“Eh iya Bu.Mil maaf ya.”

“Iya nggak apa-apa kok Kar.Btw kamu udah ada calon?”

“Belum Mil,aku belum kefikiran. Lagian kita kan baru dua puluh tahunan nggak sih?.Masih panjang kan perjalanan kit"

“Iya iya” Mila tersenyum

“Oh ya di tempat kamu bekerja apakah ada lowongan?”

“Buat siapa Bu?”

“Buat Karisma”

“Ibu apa-apaan sih Bu.Aku nggak mungkin lah pergi ke kota x buat kerja di kota x.Aku nggak mau ninggalin ibu disini sendirian.”

“Iya aku dulu juga menyesal meninggalkan ibu.Tapi ya demi kebaikan dan demi ibu juga akhirnya aku harus bekerja ke kota x.Lagian ibu aku juga nggak mau ikut ke kota.Dia lebih suka di desa katanya”

“Nah justru itu.Ibu kan juga gitu Bu" Ucap Karisma

“Tapi kalau ada lowongan ajak saja Karisma ya Mil.Ibu pengen Karisma sukses,ibu nggak mau melihat Karisma yang kecapekan seperti sekarang.Apalagi katanya Karisma ingin punya usaha sendiri.”

“Ini kan juga sudah ada Bu usaha sendiri.Ini kan usaha sendiri”

“Tapi kan kamu maunya nya lebih besar kan?”tanya Bu Laksmi

“Ibu belum bisa mewujudkan keinginan kamu.Siapa tau kalau kamu sudah sesukses Mila.Kamu bisa mewujudkan itu.”Tambah Bu Laksmi

“Tapi Bu”

“Tapi kalau kamu mau ikut kerja sama aku boleh aja sih Kar.”

“Emang kamu kerja jadi apa?”

“Aku kerja di sebuah perusahaan yang terbilang cukup besar Kar.Dan yang kerjanya juga kebanyakan perempuan.Mereka awalnya dari orang-orang gak punya kaya aku.Sekarang ya kehidupan nya sudah agak membaik.”

“Kamu bekerja sebagai apa?”

“Aku nawarin jasa gitu Kar.Dan kalau aku bisa merekrut karyawan baru aku bisa dapat bonus.”

“Tapi aku nggak mau ninggalin ibu.Ibu ikut sama aku ya?”

“Ibu sudah tua Karisma,ibu lebih betah di desa.Mungkin sesekali ibu bisa ke kota tapi kamu tau kan ibu seperti apa”

“Tapi Bu,aku nggak mau ibu sendirian disini.Aku lebih baik disini saja Bu”

“Ibu akan sangat bahagia jika kamu bisa mencapai impian kamu”

Ucap ibu Karisma yang sebenernya tadi mendengar pembicaraan Karisma dan Mila tentang Karisma yang menunda tawaran orang-orang untuk ikut merantau.Karena Karisma tidak ingin ibunya sendirian.

“Aku mau berangkat lagi lusa.Kalau kamu mau ikut kerja sama aku,kamu boleh hubungi aku.Ini nomor handphone aku,coba kamu save dulu.Kamu bisa memikirkan dulu dan mendiskusikannya dengan ibu kamu.

Buat masalah tempat tinggal,kamu boleh ikut sama aku dulu sebelum kamu punya rumah sendiri Kar”

“Tapi aku nggak enak Mil,masa aku numpang rumah kamu.”

“Ya nggak apa-apalah.Tapi kalau kamu canggung kamu bisa tinggal di rumah aku sampai kamu dapat kostan nantinya.”

“Ya sudah aku save nomor kamu.Nanti aku hubungi kamu kalau sudah ada kepastiannya.Lamarannya apa aja?”

“Ya kaya surat lamaran biasa.Tapi tanpa lamaran pun kamu bakal langsung keterima kok.Kan kamu di bawa sama aku.Pasti orangnya bakal percaya banget.Tapi kalau buat jaga-jaga boleh bawa aja”

“Tapi kan bisa jadi aku nggak keterima Mil.Gimana kalau begitu?”

“Aku yakin kamu bakal langsung keterima,perusahaan tempat aku kerja pasti bakal nerima kamu.Lagian kan aku bukan sehari dua hari lah Kar kerja disana.”

Akhirnya mereka kembali melanjutkan pembicaraan mereka,sampai tak terasa waktu sudah malam.

“Bu,Kar sudah malam.Aku pamit pulang ya.Terimakasih ya makannya,camilan-camilan dan semuanya”

“Kami juga terimakasih ya Mila”ucap Bu Laksmi

“Nanti kabarin ya soal keputusan kamu mau ikut apa nggak nya Kar”

“Oke Mil.”jawab Karisma

Bu Laksmi dan Karisma mengantarkan Mila sampai pekarangan rumah mereka.Mila naik ke mobilnya dan membunyikan klakson tanda pamit.

“Hati-hati”Ucap Bu Laksmi dan Karisma bersamaan.

“Ayo kita ke dalam.Ibu mau bicara sama kamu”

“Hmm”

Bu Laksmi dan Karisma masuk ke dalam rumah.

“Karisma,kamu harus dengar apa kata ibu ya.Jika kamu ingin melihat ibu bahagia kamu kejar impian kamu.Kamu jangan merasa terbebani dengan adanya ibu disini.”

“Nggak gitu bu maksud aku”

“Karisma,sini lihat mata ibu.Kamu itu sudah besar,sudah dewasa.Ibu ini sudah tua.Kalau memang kamu ingin disini,ibu akan mengizinkan. Tapi kamu harus melanjutkan pendidikan kamu.Tapi jika kamu ingin bekerja,mungkin dengan kamu berkerja dengan Mila di kota x,kamu bisa menggapai cita-cita kamu.Kamu tau kan bedanya upah disini dan di kota x”

“Iya aku tau,pasti sangat jauh berbeda.Memangnya ibu tidak mau ya aku disini bersama ibu?”

“Bukan gitu nak.Mana ada sih seorang ibu yang ingin jauh dengan anaknya.Apalagi kamu anak satu-satunya ibu dan kamu adalah harta ibu yang paling berharga.Tapi ibu hanya tidak mau kalau kamu merasa terhalang-halangi untuk mengejar impian kamu.Jujur sama ibu,kamu mau kan bekerja ke kota seperti Mila?”

“Hmm,jujur saja Bu.Dari semenjak aku lulus SMA memang banyak yang mengajak aku kerja di kota.Malah ada yang ngajak jadi baby sitter juga,gaji yang di tawarkan juga lumayan.Aku sempat berfikir ingin berangkat dan mengumpulkan gaji aku,lalu membuka usaha sendiri dan membawa ibu menetap disana.

Kalaupun ibu tidak mau,aku bisa disini dan mempercayakan kepada orang tentang usaha aku nantinya.

Dan aku hanya sesekali saja kesana.

Tapi aku takut untuk mengambil keputusan itu.Aku nggak mau meninggalkan ibu disini sendirian.Nanti siapa yang akan membantu ibu kalau aku pergi.”

“Dengarkan ibu lagi ya.Ibu justru bahagia jika kamu berani mengambil keputusan,karena ibu belum bisa memberikan kebahagiaan buat kamu.

Ibu selalu berdoa,ibu ingin kamu sukses sebelum ibu meninggal.Ibu juga ingin melihat kamu menikah sebelum ibu meninggal,biar ibu nggak berat ninggalin kamu.Biar ada yang jagain kamu.”

“Bu,ibu jangan bilang gitu dong.Ibu harus panjang umur ibu harus melihat aku sukses dan ibu harus tetap ada bersama aku.”

“Tapi kamu tidak bisa menolak takdir nak.Kenyataan nya memang ibu juga sudah tua.Ibu tidak menuntut kamu untuk sukses,tapi ibu selalu mendoakan kamu agar kamu bisa sukses.

Ibu juga selalu berdo'a kamu selalu sehat dan mendapatkan laki-laki yang bertanggung jawab kelak.

Ibu hanya tidak mau kalau kamu harus kerja seperti ini terus disini.Hanya karena kamu tidak ingin meninggalkan ibu.”

“Bu”

Karisma dan bu Laksmi berpelukan sambil sama-sama menangis.

“Kamu tau kan nak,zaman sekarang mencari pekerjaan itu susah.Kadang yang ada gelar saja susah.

Ini kesempatan untuk kamu.

Kamu susah-susah melamar sana sini belum ada panggilan.Pas kamu ada panggilan malah nggak cocok.Sekarang ada yang bersedia memasukan kamu untuk bekerja,dia juga teman kamu,dia juga sangat baik kepada kita.Sebagian percaya kalau kesempatan tidak datang dua kali kan?”

“Baiklah Bu,aku akan mencoba untuk ikut dengan Mila ke kota x”

“Do’a ibu selalu menyertai kamu ya nak.Lagian kan meskipun kita jauh sekarang sudah ada handphone bisa telponan.Meskipun handphone ibu masih jadul"

Karisma tersenyum sambil mengusap air matanya.

"Aku pasti akan selalu merindukan ibu,apalagi masakan-masakan ibu yang nggak ada tandingannya"

"Nanti kan ibu bisa masakin kamu,kalau kamu pulang nak"

"Iya Bu"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!